Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Disusun oleh:
Wahyu hidayat
Adhitya
Syafitra adisti
Mohammad rezhard
Fatir Rahim
Lestari lasampa
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah “Bumi dan Alam Semesta” ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Makalah ini menjelaskan lebih mendalam mengenai tata surya, lapisan bumi, dan
teori-teori terbentuknya bumi dengan bahasa yang lebih mudah untuk di cerna dan
di pahami.
BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena Alam saat ini sangat sulit untuk ditebak , bahkan baru – baru ini
kita sering memperoleh informasi terjadinya suaatu kejadian alam sungguh
luar biasa yang terjadi diluar nalar manusia. Seperti halnya peristiwa jatuhnya
meteor , sehingga menimbulkan bermacam – macam argument dari
masyarakat tentang kejadian itu. Ada yang berpendapat bahwa kejadian itu
terjadi karena Sang Pencipta marah, ada yang berpendapat itu tanda – tanda
kiamat dan ada yang berpendapat bahwa itu memang fenomena alam. Hal itu
terjadi karena pengetahuan tiap orang perorangan pastilah berbeda sesuai
dengan tingkat pendidikannya.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti
planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antar planet
beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat
galaksi.
1. Matahari
2. Planet
Penggolongan Planet
Macam-macam Planet
a) Merkurius
b) Venus
c) Bumi
1) Pergantian empat musim, yakni di sebelah utara garis balik utara (23 ½
LU).
2) Perubahan lamanya siang dan malam.
3) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan kebulan.
Bumi kita ini mempunyai gaya gerak dan gaya berat. Gaya tarik bumi
ini dinamakan gaya grafitasi terrestrial bumi. Benda dibumi ini memiliki
bobot karena pengaruh gaya grafitasi tersebut. Menentukan bobot dari
sebuah benda dibumi berarti mengukur besarnya gaya tarik terhadap benda
itu. Gaya grafitasi terrestrial inilah yang menahan semua meteri yang ada
dibumi serta atmosfernya sehingga tidak hilang melayang ke alam
semesta. Bumi merupakan sebuah megnet raksasa. Maka, suatau medan
magnet serta garis-garis gaya magnet bekerja sekitar bumi.
b. Waktu
Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam.
Waktu 24 jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan
gerak semua matahari dalam membuat satu revolusi lengkap. Sehari
semalam sideral atau sideris adalah waktu bintan berdasarkan
merembangnya titik aries antaradua saat berturut-turut. Sehari semalam
solar, empat menit lebih lamadari sehari semalam sideris. Bagi tujuan
sehari-hari, kita menggunakan waktu solar. Bagi keperluan tujuan
astronomi atau perjalan antarplanet, lebih baik memakai waktu sideris.
Bangsa mesir kuno, sumeria, dan bangsa hindu sejak zaman dahulu
memiliki perhitungan waktu. Waktu ini berdasarkan revolusi bumi dan
tahunnya disebut tahun matahari. Semenjak Julius Caesar (46 BC) telah
ditetapkan bahwa setiap tahun terdiri dari 365 hari. Tahun yang keempat di
tambah dengan satu hari disebut tahun kabisat (leap year ). Aturan ini
dinamakan “ kalender Julian” atau aturan lama dimana setiap tahun
dihitung 365,25 hari. Ada dua tahun, yaitu tahun sideris ialah selang waktu
antara dua kedudukan yang sama berturut-turut dari matahari terhadap
suatu bintan tetap.
e) Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar yang ada di dalam Tata Surya. Jika kita
bayangkan Yupiter sebagai wadah, maka ia mampu menampung sebanyak
1310 planet seukuran Bumi. Tetapi tidak sebanding dengan besarnya,
berat Yupiter hanya dua setengah kali Bumi. Planet ini lembek,
permukaannya hanya berupa gas helium dan hidrogen cair yang
terbungkus awan yang bergerak. Keunikan lain yang dimiliki Yupiter,
yaitu rotasi yang paling cepat, hanya membutuhkan 10 jam. Sedangkan
masa revolusinya membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu 12 tahun.
Bergaris tengah 138.560 km dan mempunyai kurang lebih 14 satelit.
f) Saturnus
g) Uranus
h) Neptunus
Kondisi di Neptunus tidak berbeda jauh dari Uranus, terdiri atas gas.
Ukuran Neptunus juga besar, meskipun tidak sebesar Yupiter. Jika
diumpamakan wadah kosong, Neptunus mampu menampung 60 planet
seukuran Bumi. Satu tahun di Neptunus sama dengan 165 tahun di Bumi
sedangkan satu hari di sana sekitar 16 jam di Bumi. Sejak tahun 1984, para
ahli telah menduga bahwa Neptunus mempunyai cincin. Dugaan ini
terbukti setelah pesawat angkasa Voyager 2 berhasil mendekati Neptunus
dan memastikan bahwa Neptunus memiliki paling tidak tiga lapis cincin.
3. Asteroid/Planetoida
Ketika kita melihat sejenak ke langit yang cerah pada malam hari,
tampak seberkas cahaya bergerak cepat lalu hilang. Itulah meteor. Meteor
atau disebut juga bintang jatuh merupakan bagian dari asteroid yang
terpisah. Meteor yang jatuh mengarah ke Bumi akan tampak seperti bola
api.
- Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa
jenisnya kira-kira 2,7 mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
- Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya
3,6-4. Selubung bumi bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
- Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari
oksida besi dan sulfida besi.
- Inti bumi, atau Barisfera, merupakan bola dengan jari-jari 3.500 km, massa
jenisnya 9,6 terdiri dari besi dan nikel.
- Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.
- Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magma-
basal.
- Bagian terbawah kerak bumi, setebal 20 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut
magma-peridotit dan eklogit.
Wiechert (1910), mengemukakan bahwa pada pokoknya bagian
Lithosfera terdiri dari Silikat dan Aluminium.Disebelah bawah terutama di
lautan terdapat lapisan berat yang terdiri dari Silikat dan magnesium.
Struktur bumi
Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukan bumi
terdapat lapisan air yang di sebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri
atas kulit (kerak) atau lithosfer, dan bagian inti yang disebut centrosfer.
b. Hidrosfer
d. Troposfer
e. Stratosfer
f. Lonosfer
2. Hipotesis Planetesimal
a. Teori sedimen
c. Teori ternal
d. Teori radioaktivitas
3.1 Kesimpulan