Anda di halaman 1dari 18

TATA SURYA DAN BENDA LANGIT

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Konsep Dasar Pendidikan IPA
Dosen Pengampu: Maria Barus, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:
1. David R. I. Simanjuntak (2301010114)
2. Rafli Tua Arijon Simanjuntak (2301010115)
3. Putri Dwi Valery Purba (2301010104)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN
PEMATANG SIANTAR
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Tata Surya
dan Benda Langit." Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas akademik
untuk memahami dan menggali lebih dalam tentang Tata Surya, sistem tata
surya yang mengelilingi planet Bumi kita.
Dalam makalah ini, kami akan membahas berbagai aspek yang terkait dengan
Tata Surya, termasuk komposisi dan struktur tata surya, planet-planet yang
mengorbit matahari, objek-objek langit yang menarik, serta pentingnya
memahami Tata Surya dalam konteks penelitian astronomi modern.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang keindahan dan kompleksitas Tata Surya kita. Terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, serta
pengajar yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan untuk
memahami topik ini dengan lebih baik.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita


tentang Tata Surya. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan
di masa mendatang.

Pematang Siantar, Oktober 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………iii
BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………….……1
A. Latar Belakang…………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………....1
C. Tujuan……………………………………………………..1
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………...2
A. Pengertian Tata Surya……………………………………..2
B. Bagian-bagian Tata Surya……………………………..…..2
C. Teori Benda Langit………………………………………...6
D. Macam-macam Benda Langit………………………….......9
E. Teori Pembentukan Alam Semesta………………………...10
F. Teori Pembentukan Bumi………………………………….10
G. Pembuatan media produk sederhana menggunakan kain
perca/flannel/bahan bekas/kayu tentang Tata Surya dan Benda
Langit……………………………………………………....11
BAB III : PENUTUP……………………………………………12
A. Kesimpulan…………………………………………………12
B. Saran………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………15
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet-
planet yang berputar mengelilingi matahari, komet, dan asteroid, serta benda-benda langit
lainnya. Saat kita menengadahkan pandangan, kita melihat bentangan warna biru yang
tak jarang dihiasi gumpalan-gumpalan berwarna putih. Waktu yang bergulir pun
menggeser keindahan biru pada tenangnya lembayung di sore hari. Waktu tak berhenti
hingga warnanya menjadi menghitam Namun, keindahannya tak jua pudar. Saat
wamanya hitam, muncul kelap-kelip dan bulatan kecil yang seolah menerangi. Ya, itulah
bentangan langit yang tak akan kita temukan ujungnya, ditemani matahari di siang hari,
dan bertaburkan bintang serta sebuah bulan di malam hari. Begitulah warna itu silih
berganti menghiasi hari.

Seiring dengan perkembangan kemampuan manusia, serangkaian penelitian terus


dikembangkan untuk mengetahui apa saja yang ada di luar bumi dan bagaimana
pengaturan yang ada di dalamnya. Dengan akal dan pikiran yang cerdas, manusia
menemukan bahwa selain matahari, bulan, dan bintang, terdapat benda-benda lain seperti
komet, meteor, asteroid, serta planet selain bumi yang teratur dan tersusun dengan baik.
Susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet-planet yang berputar
mengelilingi matahari, komet, dan asteroid, serta benda-benda langit lainnya disebut tata
surya.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Tata Surya ini adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi sistem tata surya?
2. Apa saja anggota tata surya?
3. Apa saja planet-planet anggota tata surya?

I.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Tata Surya ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui sistem tata surya.
2. Untuk mengetahui anggota tata surya.
3. Untuk mengetahui planet-planet anggota tata surya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tata Surya


Tata Surya adalah sebuah sistem tata surya yang terdiri dari Matahari dan semua
objek astronomi yang terikat oleh gravitasinya, termasuk planet, bulan, asteroid, komet,
dan objek lainnya. Matahari adalah bintang pusat tata surya kita, dan planet-planet
utamanya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Objek-objek di dalam tata Surya ini bergerak dalam lintasan elips mengelilingi
Matahari karena terpengaruh oleh gaya gravitasi yang dihasilkan oleh Matahari. Tata
Surya merupakan objek astronomi yang sangat penting dan menarik untuk penelitian
ilmiah dan pemahaman kita tentang alam semesta. Tata Surya ini terbentuk sekitar 4,6
miliar tahun yang lalu dari awan gas dan debu di alam semesta. Tata Surya kita adalah
bagian dari Galaksi Bima Sakti dan berada sekitar 27.000 tahun cahaya dari pusat
galaksi.

Setiap planet memiliki karakteristik unik, termasuk komposisi, atmosfer, dan kondisi
permukaan yang berbeda. Tata Surya juga berisi banyak objek lain, seperti sabuk asteroid
di antara Mars dan Jupiter, dan sabuk Kuiper yang berisi objek-objek dingin yang terletak
lebih jauh dari Neptunus. Penelitian dan eksplorasi terus dilakukan untuk memahami
lebih dalam tentang Tata Surya kita dan objek-objek di dalamnya. Beberapa misi
antariksa telah dikirim untuk mempelajari planet-planet dan objek-objek lain dalam Tata
Surya.

B. Bagian-bagian Tata Surya


Tata Surya terdiri dari beberapa bagian utama, sebagai berikut:
1. Matahari

Matahari adalah bintang pusat tata surya kita. Matahari adalah sumber utama energi di
tata Surya kita yang menghasilkan cahaya dan panas melalui reaksi nuklir dalam intinya.
Matahari adalah bola gas panas yang terdiri terutama dari hidrogen (sekitar 74% dari
massa totalnya) dan helium (sekitar 24%). Matahari menghasilkan energi melalui reaksi
nuklir dalam intinya, di mana inti atom hidrogen bergabung menjadi helium melalui
proses fusi nuklir.
Proses fusi ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya dan panas, yang
menyebabkan matahari bersinar dan memancarkan energi ke luar ke seluruh tata surya.
Sinar matahari mencapai Bumi dalam bentuk sinar matahari, yang mendukung kehidupan
di planet kita dan mengatur iklim Bumi.

Matahari memiliki siklus aktivitasnya sendiri, yang termasuk dalam siklus 11-tahunan
yang dikenal sebagai siklus solar. Ini mempengaruhi jumlah bintik matahari dan aktivitas
letupan matahari. Matahari juga memiliki masa hidupnya sendiri dan pada akhirnya akan
mengalami perubahan besar, seperti menjadi raksasa merah sebelum akhirnya menyusut
menjadi bintang katai putih. Matahari sangat penting dalam menjaga kehidupan di Bumi
dan memahaminya adalah bagian penting dari ilmu astronomi dan sains ruang angkasa

2. Planet

Planet adalah benda langit yang mengorbit bintang, biasanya bintang seperti
Matahari, dalam sebuah sistem tata surya. Karakteristik umum planet termasuk bentuk
bulat mereka karena gravitasi sendiri, kemampuan mereka untuk membersihkan jalur
orbit mereka dari objek lain, seperti asteroid, dan atmosfer yang bisa ada.
Ada delapan planet utama dalam tata Surya, yang dibagi menjadi dua kelompok:
 Planet Dalam: Ini termasuk Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, dan mereka
lebih dekat dengan Matahari.
 Planet Luar: Ini termasuk Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, dan mereka
berada lebih jauh dari Matahari.

3. Bulan

Bulan adalah satelit alami dari planet Bumi. Bulan adalah objek yang menarik
dalam ilmu pengetahuan dan kultur manusia, sering dihubungkan dengan mitos, legenda,
dan penelitian ilmiah. Keberadaannya juga memainkan peran penting dalam
menstabilkan rotasi Bumi dan menciptakan fenomena pasang surut di planet kita. Hampir
setiap planet dalam tata Surya memiliki bulan-bulan alami yang mengorbit mereka.
Berikut adalah beberapa informasi penting tentang Bulan:
 Orbit: Bulan mengorbit Bumi secara teratur, membentuk siklus bulan. Orbit
Bulan mengelilingi Bumi mengambil sekitar 27,3 hari, yang sama dengan
periode rotasi Bulan pada sumbunya. Oleh karena itu, kita selalu melihat sisi
yang sama dari Bulan menghadap Bumi.
 Fase Bulan: Fase Bulan berubah seiring dengan perubahan posisinya dalam
orbitnya. Fase-fase ini mencakup Bulan baru, kresen, seperempat, setengah,
gibbous, hingga Bulan purnama. Fase Bulan purnama adalah saat ketika kita
melihat sisi penuh Bulan dari Bumi.
 Penampilan: Permukaan Bulan memiliki lanskap yang berbeda, termasuk
pegunungan, lembah, dataran, dan kawah. Kawah adalah bekas benturan
asteroid dan meteorit yang telah terjadi selama miliaran tahun.
 Pengaruh Gravitasi: Bulan memiliki pengaruh gravitasi terhadap Bumi. Ini
menyebabkan pasang surut air di samudra dan laut di seluruh dunia. Bulan juga
memperlambat rotasi Bumi seiring waktu.
 Penelitian: Bulan telah menjadi objek penelitian penting dalam eksplorasi
antariksa. Manusia pertama mendarat di Bulan dalam misi Apollo pada tahun
1969. Selain itu, banyak misi tanpa awak telah dikirim untuk mempelajari lebih
lanjut Bulan dan potensi sumber daya di sana.

4. Asteroid

Asteroid adalah objek berbatu atau logam yang mengorbit matahari dan terdapat di
sebagian besar Tata Surya kita. Mereka memiliki berbagai ukuran, mulai dari beberapa
meter hingga ratusan kilometer dalam diameter. Asteroid terutama ditemukan di sabuk
asteroid, yang berlokasi antara orbit Mars dan Jupiter, tetapi mereka juga dapat
ditemukan di berbagai tempat lain dalam Tata Surya.

Asteroid sering kali menjadi sisa-sisa dari pembentukan awal Tata Surya kita sekitar
4,6 miliar tahun yang lalu. Mereka terdiri dari berbagai bahan, termasuk batuan, logam,
dan kombinasi keduanya. Beberapa asteroid memiliki orbit yang mendekati Bumi, dan ini
dapat menjadi perhatian karena potensi dampaknya jika salah satu dari mereka
bertabrakan dengan planet kita. Penelitian tentang asteroid penting karena dapat
membantu kita memahami asal usul Tata Surya, mengidentifikasi potensi ancaman
tabrakan dengan Bumi, dan bahkan merencanakan misi penjelajahan ruang angkasa untuk
mempelajari dan mungkin mengamankan asteroid di masa depan.

5. Komet

Komet adalah objek langit yang terdiri dari inti beku, debu, dan gas yang mengorbit
matahari dalam lintasan yang sangat elips atau lonjong. Mereka terdiri dari bahan-bahan
seperti es air, gas karbon dioksida, amonia, debu, dan batuan kecil. Komet dapat menjadi
sangat terang dan spektakuler ketika mereka mendekati Matahari, terutama ketika panas
matahari menyebabkan es di inti komet menguap dan membentuk ekor panjang yang
tampak di langit.

Inti komet adalah inti padat yang terdiri dari es beku dan debu yang terjebak di
dalamnya. Ketika komet mendekati Matahari dalam perihelion (titik terdekatnya), panas
matahari menyebabkan es di inti menguap, membentuk atmosfer tipis yang disebut koma,
dan juga menimbulkan tekanan radiasi yang mendorong materi dari koma membentuk
ekor komet. Ada dua jenis utama komet: komet periodik yang memiliki lintasan tetap dan
kembali ke Matahari secara berkala, dan komet non-periodik yang hanya melewati
Matahari satu kali.

Komet telah menarik perhatian manusia selama berabad-abad karena penampilan


mereka yang dramatis di langit malam. Beberapa komet sangat terkenal, seperti Komet
Halley yang kembali setiap 76 tahun sekali. Penelitian terhadap komet juga penting
karena mereka mengandung materi primitif dari awal Tata Surya kita, yang dapat
memberikan wawasan tentang kondisi dan bahan yang ada pada saat pembentukan Tata
Surya. Beberapa misi antariksa telah dikirim untuk mempelajari komet lebih dekat,
termasuk misi Rosetta yang mendarat di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada tahun
2014.

6. Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper adalah daerah di Tata Surya yang terletak di luar orbit Neptunus dan
berisi berbagai objek beku, termasuk komet, asteroid, dan planetesimal (objek kecil yang
merupakan sisa pembentukan Tata Surya). Sabuk Kuiper serupa dengan sabuk asteroid,
tetapi berada pada jarak yang lebih jauh dari Matahari dan terdiri terutama dari materi
yang sangat dingin dan beku.

C. Teori Benda Langit


Teori tentang benda langit adalah konsep-konsep ilmiah yang digunakan untuk
menjelaskan sifat, asal usul, pergerakan, dan karakteristik objek-objek astronomi yang
ada di luar angkasa. Berikut beberapa teori teori:
1. Teori Asteroid
Teori asteroid adalah konsep ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan asal
usul, sifat, dan perilaku asteroid, yaitu benda-benda kecil yang mengorbit
Matahari di antara orbit Mars dan Jupiter di daerah yang dikenal sebagai sabuk
asteroid. Beberapa aspek penting dalam teori asteroid meliputi:
o Asal Usul: Teori ini menjelaskan bahwa asteroid mungkin merupakan
sisa-sisa materi yang tidak tergabung dalam pembentukan planet di awal
sejarah tata surya. Ada beberapa hipotesis tentang asal usul asteroid,
termasuk bahwa mereka mungkin merupakan sisa-sisa planetesimal yang
tidak berkembang menjadi planet.
o Sabuk Asteroid: Teori asteroid mencakup konsep sabuk asteroid, yang
merupakan kumpulan besar asteroid yang terletak di antara orbit Mars
dan Jupiter. Sabuk ini memiliki jutaan asteroid dengan berbagai ukuran,
mulai dari beberapa meter hingga ratusan kilometer.
o Perilaku dan Gerakan: Teori ini menjelaskan bagaimana asteroid
bergerak di sekitar Matahari dalam orbit-elips dan bagaimana mereka
dapat berpindah-pindah dalam sabuk asteroid atau bahkan berpindah ke
orbit yang lebih dekat ke Bumi.
o Klasifikasi: Teori asteroid juga mencakup klasifikasi asteroid
berdasarkan karakteristik fisik seperti komposisi kimia, bentuk, dan
spektrum cahaya. Ada tiga kelas utama asteroid: C-type (karbonaseous),
S-type (silikat), dan M-type (logam).
o Potensi Ancaman Bumi: Salah satu aspek penting dari penelitian asteroid
adalah identifikasi dan pemantauan asteroid-asteroid yang berpotensi
mengancam Bumi. Upaya ini melibatkan pemantauan dan perhitungan
orbit asteroid yang dapat memprediksi kemungkinan tabrakan dengan
Bumi.
o Misi Eksplorasi: Beberapa misi antariksa, seperti misi NASA OSIRIS-
REx dan JAXA Hayabusa2, telah diluncurkan untuk mempelajari
asteroid secara langsung, mengumpulkan sampel dari mereka, dan
membawa kembali sampel ke Bumi untuk penelitian lebih lanjut.
Teori asteroid terus berkembang seiring dengan penelitian dan penemuan baru tentang
asteroid, dan itu sangat penting untuk pemahaman kita tentang asal usul tata surya dan
potensi risiko asteroid terhadap Bumi.

2. Teori Komet
Teori Komet adalah konsep ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan asal usul,
sifat, pergerakan, dan karakteristik komet. Komet adalah benda-benda langit
yang terdiri dari inti bebatuan atau beku yang dikelilingi oleh koma (bulatan gas
dan debu) dan ekor yang seringkali terlihat ketika komet mendekati Matahari.
Beberapa aspek penting dalam teori komet meliputi:
o Asal Usul Komet: Komet diyakini berasal dari sisa-sisa materi yang
tersisa dari pembentukan tata surya, yang belum tergabung dalam
pembentukan planet. Mereka sering kali berasal dari dua wilayah utama:
sabuk Kuiper di luar orbit Neptunus dan awan Oort yang jauh lebih jauh.

o Struktur Komet: Inti komet adalah bagian padat yang terdiri dari
bebatuan dan beku seperti es air, es karbon dioksida, dan debu. Ketika
komet mendekati Matahari, panasnya menyebabkan sublimasi es,
menciptakan koma dan ekor.

o Pergerakan Komet: Komet mengorbit Matahari dalam berbagai bentuk


orbit elips yang sering kali sangat eksentrik. Mereka dapat memasuki tata
surya dalam berbagai arah dan sudut.

o Siklus Komet: Komet biasanya memiliki siklus yang berulang, di mana


mereka bisa mendekati Matahari hanya sekali dalam ribuan atau jutaan
tahun. Beberapa komet lebih sering terlihat karena orbit mereka yang
lebih pendek.

o Observasi Komet: Komet adalah objek yang sering kali menarik


perhatian pengamat langit. Mereka dapat menjadi sangat terang dan
spektakuler saat mendekati Matahari, sehingga sering kali menjadi subjek
pengamatan dan penelitian astronomi.

o Misi Eksplorasi Komet: Beberapa misi antariksa seperti Rosetta (ESA)


dan Stardust (NASA) telah diluncurkan untuk mempelajari komet secara
langsung, mengumpulkan sampel dari mereka, dan membawa kembali
sampel tersebut ke Bumi untuk penelitian lebih lanjut.

o Peran dalam Penelitian Asal Usul Tata Surya: Komet diyakini memiliki
informasi berharga tentang kondisi di tata surya pada masa awalnya, dan
mereka dapat memberikan wawasan tentang bahan organik dan materi
primitif yang mungkin telah memainkan peran penting dalam asal usul
kehidupan di Bumi.
Teori komet terus berkembang seiring dengan penelitian dan penemuan baru
dalam bidang astronomi dan penjelajahan antariksa. Studi komet membantu kita
memahami lebih baik sejarah dan evolusi tata surya kita.

3. Teori Bulan
Teori Bulan merujuk pada berbagai penjelasan ilmiah tentang asal-usul,
pembentukan, dan evolusi Bulan. Ada beberapa teori yang telah diajukan oleh
ilmuwan untuk menjelaskan asal-usul Bulan, di antaranya:
o Teori Tabrakan Besar (Giant Impact Theory): Teori ini adalah yang
paling diterima secara luas saat ini. Teori ini menyatakan bahwa sekitar
4,5 miliar tahun yang lalu, sebuah benda langit seukuran Mars
bertabrakan dengan Bumi dalam sebuah tabrakan besar. Akibatnya,
materi yang terlempar dari tabrakan ini menggumpal membentuk Bulan.

o Teori Tangkapan (Capture Theory): Teori ini mengusulkan bahwa Bulan


awalnya adalah benda langit independen yang tertangkap oleh gravitasi
Bumi. Namun, teori ini sekarang kurang mendukung karena
perbandingan isotopik materi Bulan sangat mirip dengan Bumi, yang
mengindikasikan asal-usul yang sama.

Perkembangan penelitian dan pengamatan telah membantu ilmuwan lebih


memahami asal-usul Bulan, tetapi teori tabrakan besar saat ini adalah yang
paling diterima karena dapat menjelaskan sebagian besar karakteristik Bulan
dan perbandingan isotopik dengan Bumi.

4. Teori Meteor
Teori meteor merujuk pada berbagai penjelasan tentang apa yang
sebenarnya terjadi saat meteor atau meteoroid memasuki atmosfer
Bumi. Ada dua jenis utama meteor yang biasanya diamati, yaitu:
 Meteoroids: Objek kecil dari ruang angkasa yang bergerak melalui tata
surya, dan ketika mereka memasuki atmosfer Bumi, mereka disebut meteoroid.
Meteoroid bisa seukuran kerikil hingga lebih besar dari kendaraan bertenaga
manusia.
 Meteor: Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi, gesekan dengan udara
menyebabkan panas dan cahaya yang terlihat dari permukaan Bumi. Ini disebut
meteor atau "bintang jatuh." Meteor seringkali memiliki jejak cahaya yang cerah
dan singkat yang dikenal sebagai bintang jatuh.
Penjelasan ilmiah tentang meteor adalah sebagai berikut:
o Saat meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi, terjadi
kompresi udara di depan meteoroid. Kompresi ini menghasilkan panas
yang tinggi, dan meteoroid mulai terbakar atau terbakar.

o Proses pembakaran ini menciptakan streak cahaya yang kita lihat sebagai
meteor. Cahaya ini disebabkan oleh energi panas yang dikeluarkan saat
meteoroid terbakar.

o Meteoroid tersebut biasanya tidak sampai ke permukaan Bumi dalam


bentuk yang utuh. Sebagian besar meteoroid terurai selama perjalanan
mereka melalui atmosfer, dan hanya beberapa fragmen kecil yang
mungkin mencapai permukaan sebagai meteorit jika cukup besar.
Penting untuk diingat bahwa meteoroid dan meteor adalah fenomena yang
berbeda dari meteorit. Meteoroid adalah objek di ruang angkasa, meteor adalah
kilatan cahaya saat mereka memasuki atmosfer, sementara meteorit adalah
fragmen meteoroid yang mencapai permukaan Bumi. Seluruh proses ini adalah
hasil dari interaksi antara meteoroid dengan atmosfer Bumi.

D. Macam-macam Benda Langit


Benda-benda langit mengacu pada berbagai objek astronomi yang dapat ditemukan di
langit, termasuk bintang, planet, bulan, dan objek-objek luar angkasa lainnya. Berikut
adalah beberapa contoh benda-benda langit:
1. Planet: Planet adalah objek langit yang mengorbit bintang, termasuk Bumi. Planet-
planet lain dalam tata surya kita meliputi Mars, Venus, Jupiter, dan Saturnus.
Mereka bisa terlihat dengan mata telanjang dan bergerak melintasi langit.
2. Planet Kerdil: Planet Kerdil adalah objek padat yang lebih kecil dari planet dan
mengorbit Matahari.
3. Bulan: Bulan adalah satelit alami Bumi dan terlihat sebagai benda langit yang
menerangi malam. Bulan mengalami fase-fase berbeda selama bulan purnama,
kresen, dan lain-lain.
4. Komet: Komet adalah objek langit yang mengorbit matahari dengan orbit elips dan
dapat menghasilkan ekor saat mendekati matahari.
5. Asteroid adalah batu-batu besar yang juga mengorbit matahari, terutama di sabuk
asteroid antara Mars dan Jupiter.
6. Galaksi: Galaksi adalah kumpulan bintang, debu, dan gas yang saling terikat oleh
gravitasi. Tata surya kita berada dalam Galaksi Bima Sakti. Galaksi lainnya yang
terkenal adalah Galaksi Andromeda.
7. Nebula: Nebula adalah awan besar gas dan debu di luar angkasa. Mereka dapat
menjadi tempat lahirnya bintang-bintang baru. Nebula terkenal termasuk Nebula
Orion dan Nebula Helix.
8. Bintang Ganda: Bintang ganda adalah dua bintang yang beredar satu sama lain di
sekitar pusat massa bersama. Mereka bisa terlihat sebagai dua bintang yang
mendekat satu sama lain di langit.
E. Teori Pembentukan Alam Semesta
Teori pembentukan alam semesta adalah usaha ilmiah untuk menjelaskan bagaimana
alam semesta ini muncul dan berkembang dari keadaan awalnya. Terdapat beberapa teori
utama yang mencoba menjelaskan proses pembentukan alam semesta, di antaranya:
1. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Teori ini adalah teori yang paling diterima secara luas saat ini. Menurut teori ini,
alam semesta bermula dari suatu titik yang sangat padat dan panas, yang kemudian
mengalami ekspansi besar sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Seiring berjalannya
waktu, alam semesta terus berkembang dan mengalami perubahan.

2. Teori Inflasi Kosmik


Teori inflasi menyatakan bahwa pada saat yang sangat awal dalam sejarah alam
semesta, terjadi periode inflasi ekspansif yang sangat cepat. Ini menjelaskan
mengapa alam semesta tampak sangat seragam dalam distribusi energi dan materi.

3. Teori Pembentukan Bintang dan Galaksi


Setelah Big Bang, materi di alam semesta mulai menggumpal menjadi bintang dan
galaksi. Proses ini dipengaruhi oleh gravitasi dan interaksi antara materi gelap dan
materi biasa.

4. Teori Materi Gelap dan Energi Gelap


Sebagian besar alam semesta tampak terdiri dari materi gelap yang tidak dapat
diamati langsung dan energi gelap yang memengaruhi ekspansi alam semesta.
Meskipun kita masih belum sepenuhnya memahami sifat keduanya, mereka
memiliki peran penting dalam evolusi alam semesta.

F. Teori Pembentukan Bumi


Teori pembentukan Bumi adalah upaya ilmiah untuk menjelaskan bagaimana planet
kita ini terbentuk. Ada beberapa teori utama yang telah diajukan oleh para ilmuwan,
termasuk:
1. Teori Nebula
Teori ini adalah teori paling diterima secara luas. Teori ini mengatakan bahwa
Bumi terbentuk dari debu dan gas yang mengelilingi matahari awal, yang disebut
nebula. Gravitasi menyebabkan materi ini berkumpul dan membentuk protoplanet.
Selama miliaran tahun, proses ini menghasilkan Bumi.
2. Teori Tabrakan
Teori ini mengatakan bahwa Bumi terbentuk ketika objek besar seperti
planetesimal atau protoplanet menabrak matahari awal. Tabrakan ini menghasilkan
pecahan yang kemudian berkumpul untuk membentuk Bumi.
3. Teori Akresi
Teori ini mengklaim bahwa Bumi terbentuk melalui akresi, yaitu proses
penumpukan materi kecil menjadi objek yang lebih besar. Partikel debu dan gas
dalam nebula secara perlahan berkumpul dan menghasilkan planet kita.
4. Teori Capture
Teori ini mengatakan bahwa Bumi adalah objek luar yang tertangkap oleh
gravitasi matahari.

G. Pembuatan Media Produk Sederhana Menggunakan Kain


Perca/Flannel/Bahan Bekas/ Kayu tentang Tata Surya dan benda
langit.
Berikut panduan langkah demi langkahnya:
Persiapan Bahan:
1. Kain perca dengan warna yang mewakili Tata Surya (misalnya, biru
untuk langit, kuning untuk Matahari, cokelat untuk Bumi, dll.).
2. Alat jahit (mesin atau tangan).
3. Gunting.
4. Benang yang sesuai dengan warna kain.
5. Bahan tambahan seperti bulu atau benang berkilau untuk menghiasi.
Rencanakan Desain:
1. Rencanakan desain Tata Surya dan benda langit seperti planet-
planet, Matahari, dan bintang di atas kain perca.
2. Potong dan Susun Kain:
3. Potong kain perca sesuai dengan bentuk planet dan objek langit
yang Anda inginkan. Susun mereka sesuai dengan urutan Tata
Surya, dengan Matahari di tengah dan planet-planet yang
mengelilinginya.
4. Jahit dan Hiasi:
Jahit setiap potongan kain perca pada tempatnya. Anda bisa
menggunakan benang yang sesuai dengan warna kain atau mencoba
jahitan dekoratif.
Tambahkan detail tambahan seperti benang berkilau atau bulu untuk
menciptakan efek bintang dan asteroid.
5. Rapihkan dan Periksa:
6. Pastikan semua potongan kain perca terjepit dengan baik dan media
produk Anda tampak rapi.
7. Selesai
Setelah selesai, produk Anda akan menjadi representasi kreatif Tata Surya
dan benda langit. Anda bisa menggantungkannya di dinding atau
menggunakannya sebagai alas meja.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makalah ini telah membahas tata surya, rumusan masalah yang
berkaitan dengan definisi, anggota tata surya, dan planet-planetnya.
Kami juga membahas bagian-bagian utama dari tata surya, termasuk
Matahari, planet, bulan, asteroid, komet, dan sabuk Kuiper. Selain itu,
kita melihat beberapa teori yang menjelaskan benda-benda langit
seperti asteroid, komet, Bulan, dan meteor. Selain itu, kita juga
membahas berbagai jenis benda langit, seperti planet, planet kerdil,
galaksi, nebula, bintang ganda, dan bintang, serta teori pembentukan
alam semesta dan Bumi. Akhirnya, kami memberikan panduan langkah
demi langkah untuk membuat media produk sederhana tentang Tata
Surya dan benda langit.

Dengan pemahaman ini tentang tata surya dan benda-benda langit, kita
dapat lebih menghargai keajaiban alam semesta dan melanjutkan
penelitian dan eksplorasi ruang angkasa untuk memahami lebih dalam
tentang asal usul dan evolusi alam semesta kita.

B. Saran
 Anda dapat menambahkan label atau nama untuk setiap objek Tata
Surya yang terbuat dari kain perca. Ini akan membantu dalam
pembelajaran dan identifikasi.
 Anda juga bisa mencoba membuat model tiga dimensi dari Tata
Surya dengan menggunakan kain perca dan bahan-bahan lainnya
seperti busa atau kardus untuk menciptakan efek yang lebih realistis.
 Jika Anda ingin membuat proyek ini lebih interaktif, Anda bisa
menambahkan sistem berputar ke Tata Surya Anda sehingga planet-
planet dapat bergerak mengelilingi Matahari dengan tangan Anda.
 Gunakan proyek ini sebagai alat pengajaran untuk anak-anak atau
sebagai bahan presentasi dalam kelas atau acara pendidikan tentang
Tata Surya dan benda langit.
 Anda juga dapat mengundang anak-anak untuk ikut berpartisipasi
dalam pembuatan proyek ini untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang Tata Surya.
DAFTAR PUSTAKA
Ghafiki Faroek Abadi. 2014. Ayat-Ayat Tentang Alam. Jurnal Pendidikan
Agama Islam. 02(02)
Hariwijaya Soewandi. 2011. Ilmu Kealaman Dasar. Bogor: Ghalia
Indonesia viii + 296 hlm.
Kadri Muhammad. 2017. Ilmu Alamiah Dasar. Tangerang: Tirasmart.
Moch. Sodiq. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group
Ribkahwati. 2012. Ilmu Kealaman Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu, Edisi
Pertama xviii + 222 hlm, 1 jil

Anda mungkin juga menyukai