Makalah
DISUSUN OLEH:
1. David R. I. Simanjuntak (2301010114)
2. Rafli Tua Arijon Simanjuntak (2301010115)
3. Putri Dwi Valery Purba (2301010104)
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Tata Surya
dan Benda Langit." Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas akademik
untuk memahami dan menggali lebih dalam tentang Tata Surya, sistem tata
surya yang mengelilingi planet Bumi kita.
Dalam makalah ini, kami akan membahas berbagai aspek yang terkait dengan
Tata Surya, termasuk komposisi dan struktur tata surya, planet-planet yang
mengorbit matahari, objek-objek langit yang menarik, serta pentingnya
memahami Tata Surya dalam konteks penelitian astronomi modern.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang keindahan dan kompleksitas Tata Surya kita. Terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, serta
pengajar yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan untuk
memahami topik ini dengan lebih baik.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………iii
BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………….……1
A. Latar Belakang…………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………....1
C. Tujuan……………………………………………………..1
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………...2
A. Pengertian Tata Surya……………………………………..2
B. Bagian-bagian Tata Surya……………………………..…..2
C. Teori Benda Langit………………………………………...6
D. Macam-macam Benda Langit………………………….......9
E. Teori Pembentukan Alam Semesta………………………...10
F. Teori Pembentukan Bumi………………………………….10
G. Pembuatan media produk sederhana menggunakan kain
perca/flannel/bahan bekas/kayu tentang Tata Surya dan Benda
Langit……………………………………………………....11
BAB III : PENUTUP……………………………………………12
A. Kesimpulan…………………………………………………12
B. Saran………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………15
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap planet memiliki karakteristik unik, termasuk komposisi, atmosfer, dan kondisi
permukaan yang berbeda. Tata Surya juga berisi banyak objek lain, seperti sabuk asteroid
di antara Mars dan Jupiter, dan sabuk Kuiper yang berisi objek-objek dingin yang terletak
lebih jauh dari Neptunus. Penelitian dan eksplorasi terus dilakukan untuk memahami
lebih dalam tentang Tata Surya kita dan objek-objek di dalamnya. Beberapa misi
antariksa telah dikirim untuk mempelajari planet-planet dan objek-objek lain dalam Tata
Surya.
Matahari adalah bintang pusat tata surya kita. Matahari adalah sumber utama energi di
tata Surya kita yang menghasilkan cahaya dan panas melalui reaksi nuklir dalam intinya.
Matahari adalah bola gas panas yang terdiri terutama dari hidrogen (sekitar 74% dari
massa totalnya) dan helium (sekitar 24%). Matahari menghasilkan energi melalui reaksi
nuklir dalam intinya, di mana inti atom hidrogen bergabung menjadi helium melalui
proses fusi nuklir.
Proses fusi ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya dan panas, yang
menyebabkan matahari bersinar dan memancarkan energi ke luar ke seluruh tata surya.
Sinar matahari mencapai Bumi dalam bentuk sinar matahari, yang mendukung kehidupan
di planet kita dan mengatur iklim Bumi.
Matahari memiliki siklus aktivitasnya sendiri, yang termasuk dalam siklus 11-tahunan
yang dikenal sebagai siklus solar. Ini mempengaruhi jumlah bintik matahari dan aktivitas
letupan matahari. Matahari juga memiliki masa hidupnya sendiri dan pada akhirnya akan
mengalami perubahan besar, seperti menjadi raksasa merah sebelum akhirnya menyusut
menjadi bintang katai putih. Matahari sangat penting dalam menjaga kehidupan di Bumi
dan memahaminya adalah bagian penting dari ilmu astronomi dan sains ruang angkasa
2. Planet
Planet adalah benda langit yang mengorbit bintang, biasanya bintang seperti
Matahari, dalam sebuah sistem tata surya. Karakteristik umum planet termasuk bentuk
bulat mereka karena gravitasi sendiri, kemampuan mereka untuk membersihkan jalur
orbit mereka dari objek lain, seperti asteroid, dan atmosfer yang bisa ada.
Ada delapan planet utama dalam tata Surya, yang dibagi menjadi dua kelompok:
Planet Dalam: Ini termasuk Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, dan mereka
lebih dekat dengan Matahari.
Planet Luar: Ini termasuk Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, dan mereka
berada lebih jauh dari Matahari.
3. Bulan
Bulan adalah satelit alami dari planet Bumi. Bulan adalah objek yang menarik
dalam ilmu pengetahuan dan kultur manusia, sering dihubungkan dengan mitos, legenda,
dan penelitian ilmiah. Keberadaannya juga memainkan peran penting dalam
menstabilkan rotasi Bumi dan menciptakan fenomena pasang surut di planet kita. Hampir
setiap planet dalam tata Surya memiliki bulan-bulan alami yang mengorbit mereka.
Berikut adalah beberapa informasi penting tentang Bulan:
Orbit: Bulan mengorbit Bumi secara teratur, membentuk siklus bulan. Orbit
Bulan mengelilingi Bumi mengambil sekitar 27,3 hari, yang sama dengan
periode rotasi Bulan pada sumbunya. Oleh karena itu, kita selalu melihat sisi
yang sama dari Bulan menghadap Bumi.
Fase Bulan: Fase Bulan berubah seiring dengan perubahan posisinya dalam
orbitnya. Fase-fase ini mencakup Bulan baru, kresen, seperempat, setengah,
gibbous, hingga Bulan purnama. Fase Bulan purnama adalah saat ketika kita
melihat sisi penuh Bulan dari Bumi.
Penampilan: Permukaan Bulan memiliki lanskap yang berbeda, termasuk
pegunungan, lembah, dataran, dan kawah. Kawah adalah bekas benturan
asteroid dan meteorit yang telah terjadi selama miliaran tahun.
Pengaruh Gravitasi: Bulan memiliki pengaruh gravitasi terhadap Bumi. Ini
menyebabkan pasang surut air di samudra dan laut di seluruh dunia. Bulan juga
memperlambat rotasi Bumi seiring waktu.
Penelitian: Bulan telah menjadi objek penelitian penting dalam eksplorasi
antariksa. Manusia pertama mendarat di Bulan dalam misi Apollo pada tahun
1969. Selain itu, banyak misi tanpa awak telah dikirim untuk mempelajari lebih
lanjut Bulan dan potensi sumber daya di sana.
4. Asteroid
Asteroid adalah objek berbatu atau logam yang mengorbit matahari dan terdapat di
sebagian besar Tata Surya kita. Mereka memiliki berbagai ukuran, mulai dari beberapa
meter hingga ratusan kilometer dalam diameter. Asteroid terutama ditemukan di sabuk
asteroid, yang berlokasi antara orbit Mars dan Jupiter, tetapi mereka juga dapat
ditemukan di berbagai tempat lain dalam Tata Surya.
Asteroid sering kali menjadi sisa-sisa dari pembentukan awal Tata Surya kita sekitar
4,6 miliar tahun yang lalu. Mereka terdiri dari berbagai bahan, termasuk batuan, logam,
dan kombinasi keduanya. Beberapa asteroid memiliki orbit yang mendekati Bumi, dan ini
dapat menjadi perhatian karena potensi dampaknya jika salah satu dari mereka
bertabrakan dengan planet kita. Penelitian tentang asteroid penting karena dapat
membantu kita memahami asal usul Tata Surya, mengidentifikasi potensi ancaman
tabrakan dengan Bumi, dan bahkan merencanakan misi penjelajahan ruang angkasa untuk
mempelajari dan mungkin mengamankan asteroid di masa depan.
5. Komet
Komet adalah objek langit yang terdiri dari inti beku, debu, dan gas yang mengorbit
matahari dalam lintasan yang sangat elips atau lonjong. Mereka terdiri dari bahan-bahan
seperti es air, gas karbon dioksida, amonia, debu, dan batuan kecil. Komet dapat menjadi
sangat terang dan spektakuler ketika mereka mendekati Matahari, terutama ketika panas
matahari menyebabkan es di inti komet menguap dan membentuk ekor panjang yang
tampak di langit.
Inti komet adalah inti padat yang terdiri dari es beku dan debu yang terjebak di
dalamnya. Ketika komet mendekati Matahari dalam perihelion (titik terdekatnya), panas
matahari menyebabkan es di inti menguap, membentuk atmosfer tipis yang disebut koma,
dan juga menimbulkan tekanan radiasi yang mendorong materi dari koma membentuk
ekor komet. Ada dua jenis utama komet: komet periodik yang memiliki lintasan tetap dan
kembali ke Matahari secara berkala, dan komet non-periodik yang hanya melewati
Matahari satu kali.
6. Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper adalah daerah di Tata Surya yang terletak di luar orbit Neptunus dan
berisi berbagai objek beku, termasuk komet, asteroid, dan planetesimal (objek kecil yang
merupakan sisa pembentukan Tata Surya). Sabuk Kuiper serupa dengan sabuk asteroid,
tetapi berada pada jarak yang lebih jauh dari Matahari dan terdiri terutama dari materi
yang sangat dingin dan beku.
2. Teori Komet
Teori Komet adalah konsep ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan asal usul,
sifat, pergerakan, dan karakteristik komet. Komet adalah benda-benda langit
yang terdiri dari inti bebatuan atau beku yang dikelilingi oleh koma (bulatan gas
dan debu) dan ekor yang seringkali terlihat ketika komet mendekati Matahari.
Beberapa aspek penting dalam teori komet meliputi:
o Asal Usul Komet: Komet diyakini berasal dari sisa-sisa materi yang
tersisa dari pembentukan tata surya, yang belum tergabung dalam
pembentukan planet. Mereka sering kali berasal dari dua wilayah utama:
sabuk Kuiper di luar orbit Neptunus dan awan Oort yang jauh lebih jauh.
o Struktur Komet: Inti komet adalah bagian padat yang terdiri dari
bebatuan dan beku seperti es air, es karbon dioksida, dan debu. Ketika
komet mendekati Matahari, panasnya menyebabkan sublimasi es,
menciptakan koma dan ekor.
o Peran dalam Penelitian Asal Usul Tata Surya: Komet diyakini memiliki
informasi berharga tentang kondisi di tata surya pada masa awalnya, dan
mereka dapat memberikan wawasan tentang bahan organik dan materi
primitif yang mungkin telah memainkan peran penting dalam asal usul
kehidupan di Bumi.
Teori komet terus berkembang seiring dengan penelitian dan penemuan baru
dalam bidang astronomi dan penjelajahan antariksa. Studi komet membantu kita
memahami lebih baik sejarah dan evolusi tata surya kita.
3. Teori Bulan
Teori Bulan merujuk pada berbagai penjelasan ilmiah tentang asal-usul,
pembentukan, dan evolusi Bulan. Ada beberapa teori yang telah diajukan oleh
ilmuwan untuk menjelaskan asal-usul Bulan, di antaranya:
o Teori Tabrakan Besar (Giant Impact Theory): Teori ini adalah yang
paling diterima secara luas saat ini. Teori ini menyatakan bahwa sekitar
4,5 miliar tahun yang lalu, sebuah benda langit seukuran Mars
bertabrakan dengan Bumi dalam sebuah tabrakan besar. Akibatnya,
materi yang terlempar dari tabrakan ini menggumpal membentuk Bulan.
4. Teori Meteor
Teori meteor merujuk pada berbagai penjelasan tentang apa yang
sebenarnya terjadi saat meteor atau meteoroid memasuki atmosfer
Bumi. Ada dua jenis utama meteor yang biasanya diamati, yaitu:
Meteoroids: Objek kecil dari ruang angkasa yang bergerak melalui tata
surya, dan ketika mereka memasuki atmosfer Bumi, mereka disebut meteoroid.
Meteoroid bisa seukuran kerikil hingga lebih besar dari kendaraan bertenaga
manusia.
Meteor: Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi, gesekan dengan udara
menyebabkan panas dan cahaya yang terlihat dari permukaan Bumi. Ini disebut
meteor atau "bintang jatuh." Meteor seringkali memiliki jejak cahaya yang cerah
dan singkat yang dikenal sebagai bintang jatuh.
Penjelasan ilmiah tentang meteor adalah sebagai berikut:
o Saat meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi, terjadi
kompresi udara di depan meteoroid. Kompresi ini menghasilkan panas
yang tinggi, dan meteoroid mulai terbakar atau terbakar.
o Proses pembakaran ini menciptakan streak cahaya yang kita lihat sebagai
meteor. Cahaya ini disebabkan oleh energi panas yang dikeluarkan saat
meteoroid terbakar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makalah ini telah membahas tata surya, rumusan masalah yang
berkaitan dengan definisi, anggota tata surya, dan planet-planetnya.
Kami juga membahas bagian-bagian utama dari tata surya, termasuk
Matahari, planet, bulan, asteroid, komet, dan sabuk Kuiper. Selain itu,
kita melihat beberapa teori yang menjelaskan benda-benda langit
seperti asteroid, komet, Bulan, dan meteor. Selain itu, kita juga
membahas berbagai jenis benda langit, seperti planet, planet kerdil,
galaksi, nebula, bintang ganda, dan bintang, serta teori pembentukan
alam semesta dan Bumi. Akhirnya, kami memberikan panduan langkah
demi langkah untuk membuat media produk sederhana tentang Tata
Surya dan benda langit.
Dengan pemahaman ini tentang tata surya dan benda-benda langit, kita
dapat lebih menghargai keajaiban alam semesta dan melanjutkan
penelitian dan eksplorasi ruang angkasa untuk memahami lebih dalam
tentang asal usul dan evolusi alam semesta kita.
B. Saran
Anda dapat menambahkan label atau nama untuk setiap objek Tata
Surya yang terbuat dari kain perca. Ini akan membantu dalam
pembelajaran dan identifikasi.
Anda juga bisa mencoba membuat model tiga dimensi dari Tata
Surya dengan menggunakan kain perca dan bahan-bahan lainnya
seperti busa atau kardus untuk menciptakan efek yang lebih realistis.
Jika Anda ingin membuat proyek ini lebih interaktif, Anda bisa
menambahkan sistem berputar ke Tata Surya Anda sehingga planet-
planet dapat bergerak mengelilingi Matahari dengan tangan Anda.
Gunakan proyek ini sebagai alat pengajaran untuk anak-anak atau
sebagai bahan presentasi dalam kelas atau acara pendidikan tentang
Tata Surya dan benda langit.
Anda juga dapat mengundang anak-anak untuk ikut berpartisipasi
dalam pembuatan proyek ini untuk meningkatkan pemahaman
mereka tentang Tata Surya.
DAFTAR PUSTAKA
Ghafiki Faroek Abadi. 2014. Ayat-Ayat Tentang Alam. Jurnal Pendidikan
Agama Islam. 02(02)
Hariwijaya Soewandi. 2011. Ilmu Kealaman Dasar. Bogor: Ghalia
Indonesia viii + 296 hlm.
Kadri Muhammad. 2017. Ilmu Alamiah Dasar. Tangerang: Tirasmart.
Moch. Sodiq. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group
Ribkahwati. 2012. Ilmu Kealaman Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu, Edisi
Pertama xviii + 222 hlm, 1 jil