BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu
membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung
mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata
manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata
telanjang. Tata Surya kita adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Objek-objek Tata surya termasuk Matahri sebagai pusatnya, delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Dari kesemua
anggota Tata surya, hanya di Planet Bumi yang ada kehidupan. Beberapa ilmuwan, akhir-
akhir ini mengatakan bahwasannya ditemukan kehidupan diplanet selain Bumi namun, hal itu
tidak menunjang beberapa aspek untuk dikatakan ada kehidupan didalamnya.
Oleh karena itu, Penulis mengambil judul Tata Surya dan kharakteristik anggotanya
dengan harapan dapat membantu para pembaca. Dengan adanya paper ini bukan berarti
benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh
indera manusia sehingga kita harus banyak belajar.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diperoleh
beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana pengertiana dan Hipotesis terjadinya Tata Surya?
2. Apa saja pengelompokkam planet beserta kharakteristik anggota Tata Surya?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan hipotesis terjadinya Tata Surya.
2. Untuk mengetahui pengelompokkan planet beserta kharakteristik anggota Tata
Surya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tata Surya
Pada awal kelahirannya, jagat raya yang kita diami ini adalah tempat yang sepi dan tidak
memiliki kehidupan. Berdasarkan perhitungan terbaru dari para astronom, kehidupan baru
mulai muncul paling tidak 500 juta tahun setelah Big Bang. Sebelumnya, saat bintang-
bintang generasi pertama dan kedua baru muncul, jagat raya masih belum memiliki
lingkungan yang cocok bagi kehidupan untuk berkembang. Teori menyebutkan bahwa
kelahiran jagat raya ditandai dengan Big Bang, suatu ledakan yang menyebabkan jagat raya
dipenuhi panas dan radiasi. Secara teori, diperlukan 300-an juta tahun untuk membuat jagat
raya dingin kembali. Pada masa itu lahirlah bintang-bintang generasi pertama yang terbentuk
dari hydrogen dan sedikit helium. Bintang-bintang itu berukuran sangat besar, jauh lebih
besar dari bintang masa kini dan beratnya mencapai 200 kali massa Matahari. Namun,
mereka diperkirakan tidak hidup lebih dari beberapa juta tahun dan lebih cepat mati.
Kematian bintang-bintang raksasa itu ditandai suatu ledakan supernova dahsyat, yang
menyempurnakan partikel-partikel ke ruang angkasa. Hasil ledakan bintang generasi pertama
ini membentuk bintang-bintang bermassa kecil seperti Matahari.
Tata surya sering disebut Sistem Matahari (The Solar System), Kerajaan Matahari
(The Kingdom of the Sun) atau Keluarga Matahari (The Sun and Its Family). Tata surya
merupakan suatu system yang terdiri atas Matahari, planet-panet, dan berbagai benda langit
seperti satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet berevolusi mengelilingi Matahari dengan
orbit (garis edar) yang berbentuk elips. Beberapa planet mempunyai satelit. Satelit ini
berputar mengelilingi planet dan bersama planet mengelilingi Matahari. Jadi tata surya
merupakan system rotasi yang berpusat pada Matahari.
Ilmu yang mempelajari bintang dan benda-benda angkasa lain disebut astronomi, yang
merupakan salah satu ilmu eksakta. Astronomi Yunani yang artinya bintang (star). Setelah 76
tahun, Pluto berstatus sebagai planet. Namun sejak Agustus 2006, persatuan ahli astronomi
internasional memutuskan mengeliminasi Pluto dari system tata surya. Pluto digolongkan
sebagai anggota tata surya yang sejajar dengan Eris dan Ceres.
C. Pengelompokan Planet
1. Berdasarkan jarak ke Matahari, planet-planet dibedakan atas:
a. Planet-planet dalam
Planet-planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih pendek dari jarak rata-rata
Bumi-Matahari dikelompokkan sebagai planet dalam. Termasuk kedalam kelompok ini
adalah Planet Merkurius dan Venus.
b. Planet-planet luar
Planet-planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang dibandingkan
dengan jarak rata-rata Bumi-Matahari dikelompokkan ke dalam planet luar. Termasuk
kelompok ini adalah Planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2. Berdasarkan massanya, planet-planet dibedakan atas:
a. Planet Superior (bermassa besar) terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
b. Planet Inferior (bermassa kecil) terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
9. Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa
bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi
tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang
terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-
satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi
beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini
memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
10. Pluto
(rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper.
Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang kesembilan,
definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet. Pluto gagal
mendominasi orbitnya disekitar matahari seperti yang dilakukan planet lain. Dianggap
sebagai planet kecil, para ilmuwan menyepakati syarat benda angkasa yang disebut planet
adalah harus berada di orbit sekitar matahari, ukurannya cukup besar sehingga bentuknya
hampir bulat dan menjauhkan orbitnya dari benda-benda lain.
11. Bulan (Moon)
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam
satu lintasan garis edar tertentu (orbit). Oleh karena itu bulan disebut sebagai satelit alam
bumi. Diameternya sekitar 3.476 km atau sekitar tiga perempat diameter bumi, jarak rata-rata
ke Bumi sekitar 384.000 km. periode revolusi bulan terhadap Bumi sekitar 27,3 hari atau satu
bulan ideris, yaitu peredaran Bulan mengelilingi Bumi dalam satu lingkaran penuh.
12. Asteroid
Secara umum adalah objek Tata Surya yang terdiri dari batuan dan mineral logam beku.
Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3
SA dari matahari, diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal
menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter. Sabuk asteroid terdiri dari beribu-ribu,
mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometre. Meskipun demikian, massa total dari
sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat,
kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan.
Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 104 m disebut meteorid. Asteroid yang terbesar
adalah Ceres.
13. Komet
Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer,
dan terbuat dari es volatil. Komet terdiri atas pecahan benda angkasa, es, dan gas
yang membeku. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara
umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh
dariPluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari
Matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan
koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.
Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun.
Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet
berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda
panjang, seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Tata surya adalah
system rotasi yang berpusat pada Matahari dan terdiri atas planet-panet, dan berbagai benda
langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet berevolusi mengelilingi Matahari
dengan orbit (garis edar) yang berbentuk elips. Adapun Hipotesis terjadinya Tata surya terdiri
dari:
1. Hipotesis Kabut/Nebula Kant dan Laplace
2. Hipotesis Planetesimal dari Moulton dan Chamberlain
3. Hipotesis Pasang Surut dari Jeans dan Jefferys
4. Hipotesis Bintang Kembar dari Lyttleton
5. Hipotesis Awan Debu dari Weizsaecker dan Kuiper
Pengelompokan planet dibagi berdasarkan jarak ke Matahari yang terdiri dari planet-
planet dalam dan planet-planet luar dan dibedakan berdasarkan massanya yang terdiri dari
planet Superior dan planet Inferior.
B. Saran
Materi mengenai Tata surya dan kharakteristik anggotanya ini, penulis berharap agar
dapat dijadikan referensi untuk menambah wawasan keilmuan yang lebih luas.
Cukup kiranya bahasan penulis tentang materi ini, kami sadar sepenuhnya paperini masih
jauh dari sempurna. Mohon kiranya saudara pembaca memberikan masukan demi adanya
perbaikan di tugas penulis selanjutnya. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.