LAPORAN AKHIR
CRITICAL BOOK REPORT
DISUSUN OLEH:
Nama : Ronaldo Zai (NIM : 3173111023)
Muhammad Novrizal (NIM : 3171111009)
Kelas :C
Semester :1
Mata Kuliah : Pengembangan Materi IPS
Dosen Pengampu : Drs. Halking ,M.Si
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Dimana berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review. Tujuan penulisan
Critical Book Review adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu Drs.
Halking, M.Si. dalam mata kuliah Pengembangan Materi IPS.
Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan Critical Book Review ini, maka kami
sebagai penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dikarenakan kami masih dalam
tahap belajar dalam memahami tata cara dan tujuan pembuatan Critical Book Review.
Mudah-mudahan dengan adanya tugas ini dapat memberikan pengetahuan bagi
para pembaca sekalian. Demikianlah kata pengantar yang dapat kami sampaikan,
selamat membaca.
Penulis
2
Daftar Isi
Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 1
A.KESIMPULAN ................................................................................................... 20
B.SARAN ............................................................................................................... 20
BAB I PENDAHULUAN
A.Informasi Bibliografi Buku Utama
Judul : Ilmu Pengetahuan Sosial
Penulis : Iwan Setiawan, Dedi, Suciati, dan A. Mushlih
ISBN : 978-602-427-007-0
Penerbit : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan
Tahun Terbit : 2016
Urutan cetakan : Cetakan 3
Dimensi Buku : 25 Cm
Tebal buku : xiv, 314 hlm
Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptile, 1519 burung, dan 121 kupu-
kupu. Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Semakin banyak air
tersedia semakin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu semakin
banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut. Bukti dari pernyataan
tersebut dapat kalian bandingkan antara daerah dengan curah hujan yang tinggi
seperti Indonesia dengan daerah gurun yang curah hujannya sangat kecil.
Keanekaragaman flora fauna Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan
daerah gurun.
F.Perubahan Akibat Interaksi Antarruang
Interaksi antarruang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pergerakan
orang, barang, gagasan dan informasi. Semua pergerakan tersebut menimbulkan
perubahan, baik bagi daerah tujuan maupun daerah asal. Interaksi keruangan meliputi
beragam jenis pergerakan seperti perjalanan menuju tempat kerja, migrasi,
pariwisata, pemanfaatan fasilitas umum, transmisi infomasi dan modal, wilayah
pemasaran kegiatan retail, perdagangan internasional, dan distribusi barang. Semua
bentuk interaksi tersebut berdampak pada adanya perubahan. Jadi, pergerakan orang
sebagai bentuk interaksi keruangan menimbulkan perubahan.
BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL
A.Interaksi Sosial
Pada dasarnya manusia selalu ingin berkumpul dengan manusia lain, selalu
ingin bertemu, berbicara atau ingin melakukan kegiatan-kegiatan lain dengan manusia.
Melalui pergaulannya di masyarakat, manusia terbentuk sebagai makhluk sosial.
Manusia disebut makhluk sosial, karena ia memiliki gregariuosness yaitu suatu naluri
untuk selalu hidup dengan orang lain. Dengan demikian manusia harus berinteraksi
dengan sesama anggota masyarakat. Bertemunya seseorang dengan orang lain atau
kelompok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya
untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi
sosial. Ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu
sebagai berikut :
8
1.Proses-Proses yang Asosiatif : Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok
orang melakukan interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Proses
ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
2. Proses-Proses yang Disosiatif : Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok
orang melakukan interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan
solidaritas kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kompetisi, kontravensi,
dan pertentangan.
B.Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa
interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang perorangan
atau kelompok dalam pergaulan hidup akan menghasilkan suatu kelompok sosial yang
hidup bersama yang membutuhkan suatu aturan. Suatu lembaga terbentuk akibat dari
berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan melalui interaksi sosial.
Interaksi sosial berpengaruh besar terhadap terbentuknya lembaga sosial masyarakat
yang bersangkutan. Melalui interaksi sosial, manusia saling bekerja sama, menghargai,
menghormati, hidup rukun, dan gotong royong. Sikap-sikap tersebut mampu
menciptakan keteraturan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat yang
mendorong munculnya lembaga sosial.
C.Lembaga Sosial
Manusia dikenal sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) kerena
manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan, tentu saja dengan cara yang rasional
sehingga dapat mencapai kesejahteraannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
mempunyai banyak kebutuhan, baik dilihat dari ragam maupun jumlahnya. Kebutuhan
tersebut senantiasa ada setiap hari. Dalam rangka memenuhi kebutuhan itu manusia
harus melakukan interaksi dengan orang lain, baik secara individu maupun secara
kelompok. Setiap masyarakat mempunyai kebutuhan yang apabila dikelompokkan,
terhimpun menjadi lembaga lembaga sosial. Perilaku masyarakat tersebut dapat dilihat
dalam kelembagaan sosial.
Dalam pengertian sosiologis, lembaga dapat digambarkan sebagai suatu organ
yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial adalah keseluruhan dari
9
sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam
masyarakat.Dapat juga dikatakan bahwalembaga sosial merupakan himpunan norma-
norma yang berhubungan dengan kebutuhan pokok dalam masyarakat. Terbentuknya
lembaga sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan
bersama. Lembaga sosial terbentuk dari norma - norma yang dianggap penting dalam
hidup bermasyarakat. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu sebagai
makhluk sosial, tidak mampu untuk hidup sendiri, mereka saling membutuhkan,
sehingga timbul aturan - aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Pada
dasarnya manusia tidak mampu hidup sendiri. Dalam masyarakat Indonesia yang
heterogen terdapat berbagai jenis lembaga sosial dimana satu sama lain saling
berhubungan dan saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Lembaga sosial tumbuh karena kebutuhan masyarakat untuk tujuan mendapatkan
keteraturan kehidupan bersama. Di dalam kehidupan masyarakat akan terlihat berbagai
macam lembaga sosial yang ada, seperti halnya lembaga pendidikan, keluarga, politik,
ekonomi, dan lain sebagainya. Hubungan antara lembaga sosial dalam masyarakat
tidak selalu sejalan dan serasi. Ketidakcocokan antara berbagai lembaga sosial dapat
kita lihat dalam kehidupan masyarakat. Sehubungan dengan usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, maka lembaga sosial secara umum mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka
harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalahmasalah yang
muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang
menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
b. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan. Lembaga sosial bermaksud
untuk menghimpun dan mempersatukan anggota-anggotanya agar tercipta
integrasi dalam masyarakat.
c. Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial (kontrol sosial). Artinya lembaga sosial sebagai sistem
pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota masyarakatnya.
10
manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa dan
kemudian mendistribusikan kepada masyarakat demi peningkatan kesejahteraan.
BAB IV KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA
PRAAKSARA, HINDU-BUDDHA, DAN ISLAM
A.Kehidupan Manusia Pada Zaman Praaksara
1. Mengenal masa praaksara
Setelah membaca berbagai sumber mengenai pengertian masa praaksara, dapat
ditarik kesimpulan bahwa masa praaksara merupakan suatu periode dalam
kehidupan manusia ketika manusia yang belum mengenal tulisan. Praaksara berasal
dari kata gabungan pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan Aksara berarti tulisan.
Dengan demikian, yang dimaksud masa praaksara adalah masa sebum manusia
mengenal tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan nama masa nirleka, yautu
masa dimana tiada tulisan. Masa praaksara disebut juga sebagai masa prasejarah.
2. Periodisasi Masa Praaksara
Sejarah alam semesta jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan sejarah
kehidupan manusia di muka bumi.Manusia pertama kali muncul dimuka bumi ini
kira-kira tiga juta tahun yang lalu. Untuk mengetahui perkembangan manusia sejak
awal kehidupannya, kita perlu mempelajari terlebih dahulu periodisasi atau
pembabakan zaman di muka bumi.Pembabakan itu dapat dilakukan secara
geologis, arkeologis, dan perkembangan kehidupan manusia.
3. Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia
Belajar dari kehidupan manusia pada masa praaksara, maka terdapat nilai nilai
budaya dan tradisi yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan suri teladan. Nilai-
nilai budaya dan tradisi ini masih terlihat dalam kehidupan masyarakat Indonesia
hingga saat ini.
B.Kehidupan Masyarakat Pada Masa Hindu-Buddha
1. Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Tidak diketahui secara pasti mengenai kapan dan bagaimana proses masuknya
kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Sampai saat ini masih ada perbedaan
pendapat mengenai cara dan proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke
16
kurikulum 1975 tersebut, dapat dikatakan sebagai kelahiran IPS secara resmi di
Indonesia.
Manusia adalah mahluk sosial, sudah seharusnya manusia mempelajari
bagaimana kehidupan sosial manusia itu sendiri . Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu
yang mempelajari dan mengkaji bagaimana kehidupan manusia selama hidupnya baik
di keluarga maupun pada masyarakat luas. Pada CBR ini saya akan membahas tentang
Ilmu pengetahuan sosial itu sendiri. Banyak orang yang hanya mengetahui apa itu IPS
secara garis depan tetapi tidak secara menyeluruh, oleh karena itu CBR ini membahas
secara jelas apa itu IPS yang bereferensi pada buku IPS kelas VII kurikulum 2013.
BAB IV PENUTUP
A.KESIMPULAN
. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji
bagaimana kehidupan manusia selama hidupnya baik di keluarga maupun pada
masyarakat luas. Untuk itu pembelajaran IPS sangat diperlukan. IPS merupakan
perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut
mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.
B.SARAN
Saran yang dapat kami berikan pada penulis ialah pertahankan segala kelebihan
buku dan perbaiki kekurangan buku. Sebagai manusia sudah sewajarnya kita harus
mengenal bagaimana itu ilmu pengetahuan sosial dan perkembangan sosial itu sendiri.
Sebagai manusia kita pasti tidak luput dari salah oleh karena itu jika ada salah kata
dalam penulisan CBR ini mohon dimaklum dan dimaafkan karena saya juga masih
dalam tahap belajar.
21
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan Iwan, dkk (2016). Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Kementrian Pendidikan
Dan Kebudayaan.
Setiawan,Deny dan Nurmala Berutu (2016). Buku Aara Pengembangan Materi IPS.
Medan: Anugerah Press.
22
DAFTAR LAMPIRAN