Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REVIEW

DESAIN SILABUS PEMBELAJARAN


Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran di SD

Dosen Pengampu : Ahmad Landong, S.Pd., M.Pd.

(FOTO)

Disusun oleh : Kelompok 10

1. Alfa Diah Aiduna 191434054


2. Yuna Chairuna Pulungan 191434059
3. Winda Sari 191434055

Kelas : 5A PGSD UMN

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH MEDAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan critical buku
dengan judul “Desain Silabus Pembelajaran”. untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran di SD dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Ahmad Landong, S.Pd.,
M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Perencanaan Pembelajaran di SD yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis berharap kiranya critical buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca
untuk mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangannya. Penulis juga
menyadari bahwa didalam critical buku ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan critical buku yang telah penulis buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan, 6 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang CBR ................................................................................. 1

1.2. Tujuan CBR .............................................................................................. 1

1.3. Manfaat CBR ............................................................................................ 1

1.4. Identitas Buku ........................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

2.1. Buku Utama .............................................................................................. 4

2.2 Buku Pembanding I .................................................................................... 5

2.3 Buku Pembanding II .................................................................................. 19

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Kelebihan Buku ......................................................................................... 25

3.2. Kelemahan Buku ....................................................................................... 26

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan ............................................................................................... 27

4.2. Saran .......................................................................................................... 27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang CBR

Perencanaan Pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan


hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir
proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang
berisi tentang hal-hal yang dikemukakan di atas sehingga selanjutnya
dokumen tersebut dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran.

Adapun latar belakang penulis dalam mengkritik buku Perencanaan


Pembelajaran ini ialah untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran di SD, dan juga untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasan
tentang Perencanaan Pembelajaran. Serta sebagai acuan penambah
wawasan tentang bagaimana mengulas sebuah buku serta
membandingkannya dengan buku lain secara relevan.

1.2. Tujuan CBR

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.


2. Untuk menambah kemampuan mahasiswa dalam menilai dan
membandingkan satu buku dengan buku yang lainya.
3. Melatih dan meningkatkan mahasiswa berfikir kritis.
4. Untuk menguatkan informasi tentang Perencanaan Pembelajaran
terkhusus Desain Silabus Pembelajaran

1.3. Manfaat CBR


1. Terpenuhinya tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.
2. Penulis dapat mengeluarkan pendapatnya tentang kekurangan
dan kelebihan isi buku.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang
diberikan olehs etiap bab dari sebuah buku.
4. Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan
tentang Desain Silabus Pembelajaran.

1
1.4. Identitas BUKU

BUKU UTAMA

JUDUL BUKU : Perencanaan Pembelajaran Mi/Sd


PENGARANG : Ahmad Nursobah
PENERBIT : Duta Media Publishing
TAHUN TERBIT : 2019
KOTA TERBIT : Pemekasan
JUMLAH HALAMAN : 172
ISBN : 978-623-7161-40-0

BUKU PEMBANDING I

JUDUL BUKU :Penyusunan Siillabus dan Rencana


Pelaksanaan Pembellajaran (RPP)
Matematiika SD dalam Rangka
Pengembangan KTSP
PENGARANG : Dra. Supinah
PENERBIT : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Matematika
TAHUN TERBIT : 2008
KOTA TERBIT : Yogyakarta
JUMLAH HALAMAN : 54
ISBN :-

2
BUKU PEMBANDING II

JUDUL BUKU :Perencanaan Pembelajaran di Sekolah Dasar


dengan memasukkan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa
PENGARANG :Muhammad Affandi S.Pd., M.Pd
Badarudin S.Pd
PENERBIT : ALFABETA,CV
TAHUN TERBIT : 2011
KOTA TERBIT : Bandung
JUMLAH HALAMAN : 145
ISBN : 978-602-9328-21-9

3
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU


2.1 BUKU UTAMA

A. Pengertian Desain Silabus

Silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang
dipertimbangkan berdasarkan cirri dan kebutuhan daerah setempat.
Menurut pendapat beberapa ahli tentang apa itu desain silabus: yang
pertama menurut Abdul Majid, silabus adalah ancangan pembelajaran
yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan
kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan,
dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri
dan kebutuhan daerah setempat.
Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur:

a. Tujuan mata pelajaran yang akan di ajarkan.


b. Sasaran-sasaran mata pelajaran.
c. Ketrampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran
tersebut dengan baik.
d. Urutan topik-topik yang di ajarkan.
e. Aktifitas dan sumber-sumber pendukung keberhasilan pengajaran.
f. Berbagai teknik evalluasi yang digunakan.

B. Prinsip- Prinsip Pengembangan Siabus


pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran.
Berikut beberapa prinsip yang mendasari penyusunan silabus:
 Ilmiah
seluruh materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
 Relevan
cakupan, kedalaman tingkat keuskaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa baik secara sosial,
emosional, dan spiritual.
 Sistematis
komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
 Konsisten

4
adanya hubungan ang konsisten (ajeg, taat asa) anatara kompetensi dasar,
indicator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan system penilaian.
 Memadai
cakupan idikator, materi pokok,/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan system penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
 Actual Dan Kontekstual
semua komponen memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
 Fleksibel
keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang tterjadi disekolah dan
tuntutan masyarakat.
 menyeluruh
komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, dan psikomotor)

C. Langkah-langkah Penyusunan Silabus


Dalam menyusun silabus diperlukan delapan langkah yang harus di lewati,
antara lain: Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Inti, Mengidentifikasi
Materi Pokok/Pembelajaran, Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran,
Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi, Menentukan Jenis
Penilaian, Menentukan Alokasi, Menentukan sumber Belajar.

C. Format Silabus
Unsur-unsur yang ada dalam silabus meliputi unsur umum dan khusus .
dalam unsur umum meliputi: a) mata pelajaran; b) kelas; dan c) semester.
Sedangkan pada unsur khusus meliputi: standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, kegiata waktu, pembelajaran, penilaian,
alokasi waktu dan

2.2 BUKU PEMBANDING I

A. PENGERTIAN SILABUS

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata


pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam

5
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian (BSNP, 2006: 14).
B. LANDASAN PENGEMBANGAN SILABUS

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2):

”Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,


mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di
bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA,
dan MAK”.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan Pasal 20:

”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana


pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar”.

C. PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS

1. Ilmiah 5. Memadai
2. Relevan 6. Aktual dan Kontekstual
3. Sistematis 7. Fleksibel
4. Konsisten 8. Menyeluruh

D. UNIT WAKTU PENGEMBANGAN

1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang


disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.

2. Penyusun silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan


persemester, pertahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.

6
3. Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum
(BSNP, 2006: 15).

E. PENGEMBANG SILABUS

1. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau pada Kelompok Kerja
Guru (KKG), dan Dinas Pendidikan.
2. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
3. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
4. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,
menyusun silabus secara bersama.
5. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum
MGMP/KKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/KKG setempat.
6. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus
dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman
dalam bidangnya masing-masing (BSNP, 2006: 15).

F. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Dalam mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran,
sebagaimana tercantum pada SI, kita perlu memperhatikan:

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan


materi tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI.
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran


7
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar, kita perlu mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah;
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
a. spiritual peserta didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
b. lingkungan; dan
h. alokasi waktu.

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan


pembelajaran adalah:

a. kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada


para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional;
b. kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
c. dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
d. kompetensi dasar;
e. harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran;
f. penentuan urutan kegiatan pembelajaran;
g. rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
h. mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
i. pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, serta potensi
8
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun
alat penilaian.

5. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan, kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:


a. penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi;
b. penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang
bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti prosespembelajaran dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya;
c. sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa;
d. hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria
ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan;
e. sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan.

6. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
9
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi (BSNP, 2006: 15).

G. PENGEMBANGAN SILABUS BERKELANJUTAN


Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh
masingmasing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara
berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi belajar,
evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana
pembelajaran.

H. CONTOH MODEL SILABUS


Contoh model silabus yang diberikan BSNP pada dasarnya ada dua, yaitu
model kolom/matrik (format-1) dan model uraian (format-2) (BSNP,
2006: 19).

10
Dalam menyusun silabus, masing-masing satuan pendidikan dapat
menggunakan salah satu format sesuai dengan kebutuhan. Dalam
menyusun urutan KD, urutan penempatan materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, dan seterusnya dapat ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan sejauh tidak mengurangi
komponenkomponen silabus.

I. MEKANISME PENGEMBANGAN SILABUS

1. Mengkaji dan Menentukan Standar Kompetensi (SK)


Sebagai contoh, dipilih pelajaran matematika kelas IV semester 1, Standar
Kompetensi 2 (Memahami dan Menggunakan Faktor dan Kelipatan dalam
Pemecahan Masalah).

2. Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar (KD)


Pada SK 2 (Memahami dan Menggunakan Faktor dan Kelipatan dalam
Pemecahan Masalah), terdapat empat KD yaitu sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan;
b. Menentukan kelipatan dan faktor bilangan;
c. Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor
d. persekutuan terbesar (FPB);
e. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.

3. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Pencapaian kompetensi-kompetensi dasar di atas dapat dirumuskan ke
dalam indikator. Sebagai contoh, untuk pencapaian KD 2.3 (Menentukan
kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar
(FPB)) dapat dirumuskan ke dalam indikator berikut.
2.3.1 Menentukan kelipatan suatu bilangan;
2.3.2 Menentukan kelipatan persekutuan dua atau tiga bilangan;
2.3.3 Menentukan KPK dua atau tiga bilangan;

11
2.3.4 Menentukan faktor suatu bilangan;
2.3.5 Menentukan faktor-faktor persekutuan dua atau tiga bilangan;
2.3.6 Menentukan FPB dua atau tiga bilangan;
2.3.7 Menentukan KPK dan FPB dua atau tiga bilangan.

Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa indikator 2.3.1 dan 2.3.4


merupakan indikator atau tuntutan kemampuan minimal KD 2.2 (KD
sebelumnya). Untuk itu, indikator ini tidak perlu lagi dicantumkan dalam
KD 2.3. Namun demikian, karena indikator 2.3.1 dan 2.3.4 merupakan
kompetensi prasyarat untuk mempelajari KD 2.3, maka kompetensi ini
dapat dicantumkan dalam RPP sebagai kompetensi prasyarat. Dalam
proses pembelajaran, kompetensi ini dapat diukur guru melalui tahap
kegiatan pendahuluan yaitu sebagai apersepsi. Sementara itu, indikator
2.3.2 dan 2.3.5 merupakan jembatan untuk mempelajari atau mencapai KD
2.3, sehingga indikator ini boleh dicantumkan ke dalam KD 2.3. Kalaupun
tidak dicantumkan sebagai indikator dalam KD 2.3, dalam kegiatan
pembelajarannya nanti harus tampak. Dengan demikian, indikator untuk
KD 2.3 selengkapnya dapat dirumuskan seperti pada contoh silabus pada
akhir bab ini.

4. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran


Dalam silabus, pada materi pokok/pembelajaran dapat dicantumkan materi
pokok yang sesuai dengan KD bersangkutan. Pada contoh KD di atas,
materi pokok KD 2.1 dan KD 2.2 dapat dituliskan faktor dan kelipatan,
sedangkan pada KD 2.3 dan KD 2.4 dapat dituliskan KPK dan FPB.
Sementara itu, materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dapat dicantumkan di dalam RPP.

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran yang dicantumkan di dalam silabus hendaknya
merupakan garis besar pengalaman belajar peserta didik. Pada kegiatan
pembelajaran, juga harus tampak pendekatan pembelajaran yang
digunakan dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar ini, secara rinci dapat dicantumkan dalam
langkahlangkah pembelajaran pada RPP. Sebagai contoh dapat dilihat
dalam contoh silabus pembelajaran pada akhir bab ini.

6. Menentukan Jenis Penilaian


12
Jenis penilaian yang dicantumkan dalam silabus adalah bentuk
penilaiannya, seperti: tertulis, lisan, pengamatan, kinerja, pengukuran
sikap, penilaian hasil karya (berupa tugas, proyek, dan/atau produk),
penggunaan portofolio, dan penilaian diri yang digunakan untuk mengukur
kompetensi dasar peserta didik berdasarkan indikator.

7. Menentukan Alokasi Waktu


Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus adalah alokasi waktu yang
digunakan setiap KD, sedangkan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan KD melalui indikator-indikator pencapaian secara rinci
dapat dicantumkan dalam RPP.

8. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar yang dicantumkan dalam silabus adalah rujukan objek
dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang
didasarkan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi, seperti buku, alat peraga, lembar tugas, lembar kerja, dan lain-
lain.

13
14
15
16
17
18
2.3 BUKU PEMBANDING II

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar.

B. Prinsip Pengembangan Silabus


1. Ilmiah 5. Memadai
2. Relevan 6. Aktual dan Kontekstual
3. Sistematis 7. Fleksibel
4. Konsisten 8. Menyeluruh

C. Unit Waktu Silabus


1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/ madrasah dan
lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah
dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran
untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah/madrasah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,
menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA
dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
19
4. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/ madrasah
madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolahsekolah/
madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di
masing-masing.

E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada
di SI;
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
antarmata pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran


Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah;
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual
d. peserta didik;
e. kebermanfaatan bagi peserta didik;
f. struktur keilmuan;
g. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
h. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
i. alokasi waktu.

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
20
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan


pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan


kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan
hierarki konsep materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan
pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa
dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian.

5. Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,


menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.

21
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi
dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan
perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan
sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.

8. Menentukan Nilai Karakter


Mulai tahun pelajaran 2010/2011 pendidikan budaya dan karakter
bangsa sudah mulai diterapkan dalam kurikulum sekolah, hal tersebut
berdampak pada masuknya nilai-nilai karakter dalam proses
pembelajaran. Dalam pembuatan silabus harus ditambahkan nilai
karakter yang diharapkan dari hasil proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

Menurut Kemendiknas (Puskur, 2010: 7-10) Nilai-nilai yang


dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa
diidentifikasi dari:
 Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh
karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu
didasari pada ajaran agama. Secara politis kehidupan kenegaraan
pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar
pertimbangan itu maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter
bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal
dari agama.
 Pancasila: negara Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-
prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut
Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam
UUD 1945 tersebut. Artinya, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila
menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum,
ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya

22
dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik
menjadi warganegara yang lebih baik dan warganegara yang lebih
baik adalah warganegara yang menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupannya sebagai warganegara.
 Budaya adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang
hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya
yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut
dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan
arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat tersebut. Posisi
budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat
mengharuskan budaya menjadi sumber nilai-nilai dari pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
 Tujuan Pendidikan Nasional adalah kualitas manusia Indonesia
yang harus dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di
berbagai jenjang dan jalur. Di dalam tujuan pendidikan nasional
terdapat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki seorang
warganegara. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah
sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.

F. Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Pengembangan Silabus


1. Alokasi waktu yang disediakan untuk menyelesaikan sebuah tema.
2. Pencapaian kompetensi setiap aspek saling terkait, sehingga tidak
memungkinkan untuk dipisahkan.
3. Untuk memudahkan keterbacaan dan korelasi antara
komponenkomponen silabus, maka format silabus dibuat sesuai
dengan contoh/ model silabus.
4. Kegiatan pembelajaran dalam silabus bahasa asing diharapkan
dapat mewujudkan akulturasi budaya positif dari kedua pengguna
bahasa.
5. Aplikasi kegiatan pembelajaran hendaknya kontekstual, dan
memasukkan unsur-unsur lingkungan serta budaya sesuai dengan
kondisi setempat.
6. Uraian materi yang disajikan merupakan rangkaian materi yang
harus dicapai setiap aspek.

G. Contoh Model Silabus


Dalam menyusun silabus dapat menggunakan salah satu format yang
sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. Pada dasarnya ada dua jenis,
yaitu jenis kolom (format 1) dan jenis uraian (format 2). Dalam menyusun
format urutan KD, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

23
indikator dan seterusnya dapat ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen-komponen dalam silabus.

24
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku Utama

Sampul pada Buku Utama ini simple dan tidak terlalu warna-warni. Buku Utama
membahas tentang Desain Silabus Pembelajaran . Buku Utama ini Informatif,
lengkap, dan logis Menggunakan kalimat yang sederhana sehingga memudahkan
yang membacanya. Ditinjau dari pemilihan bahasa, Buku ini menggunakan bahasa
yang lebih baku, dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, penggunaan
bahasa istilah juga dipaparkan dengan jelas dan mudah dipahami. Ditinjau dari
hasil penelitian Buku utama, memberikan wawasan dan pemahaman mengenai
Desain Silabus Pembelajaran.

3.2 Kelebihan Buku Pembanding I dan II


Buku Pembanding I dan II ini lebih kompleks dan luas, materi pada Buku ini
lebih mendalam dan rinci mengenai Desain Silabus Pembelajaran. Dari segi
layout buku ini sudah cukup bagus karena konten dan elemen yang terkandung
dalam buku tidak sulit dipahami ditambah dengan pemilihan huruf dan penekanan
sub judul agar pembaca tertarik untuk membacanya. Dari segi tata bahasa buku ini
menggunakan bahasa yang seperti pada buku pada umumnya yaitu bahasa yang
baku sesuai dengan ketentuan eyd sehingga penulis cukup berhasil menyampaikan
maksud dan tujuan dari setiap teori dan pembahasan dalam buku ini kepada
pembaca. Dari segi pembahasan : Pembahasan yang dikaji dalam buku ini sangat
jelas memaparkan tentang : pengertian silabus, landasan pengembangan silabus,
prinsip pengembangan silabus, unit waktu silabus, pengembang silabus, langkah-
langkah pengembangan silabus, pengembang silabus berkelanjutan, dan contoh
model silabus.

25
3.3 Kelemahan Buku Utama
Kelemahan Buku Utama yaitu menjelaskan Pengertian Desai Silabus yang
bertele-tele, dan tidak memuat inti permasalahan secara langsung sehingga
pembaca sulit dalam proses pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Dan
kurangnya Spasi penulisan pada buku ini sehingga tulisan terlalu rapat.

3.4 Kelemahan Buku Pembanding


Buku ini memiliki desain cover yang warna yang terlau mencolok mencolok yaitu
Biru Tua . contoh format silabus di buku Pembanding II tidak rapi dan berantakan
( terbalik ) sehingga buku harus diperbaiki lagi.

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang saya dapat dari tugas Critical Book Review ini adalah
bahwa dari buku yang saya bandingkan per bab nya mempunyai kelebihan
dan kekurangannya masing-masing, tetapi pada dasarnya saling
berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama yaitu agar Silabus
bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam
penyusunan perencanaan pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk
standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar. Silabus juga
bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara
individual. Demikain pula silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian, yang dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis kompetensi sistem penilaian mengacu pada standar kompetensi
dasar, dan pembelajaran yang terdapat dalam silabus.

4.2 Saran

Rekomendasi Saya mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas Critical


book Riview ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu
dan pengetahuan yang Penulis miliki, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran ataupun kritik yang sifatnya membangun guna
meyempurnakan tugas saya ini, agar dalam pembuatan tugas yang sama
kedepannya jauh lebih baik. Terimakasih

27

Anda mungkin juga menyukai