(FOTO)
Puji syukur penulis panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan critical buku
dengan judul “Desain Silabus Pembelajaran”. untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran di SD dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Ahmad Landong, S.Pd.,
M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Perencanaan Pembelajaran di SD yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis berharap kiranya critical buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca
untuk mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangannya. Penulis juga
menyadari bahwa didalam critical buku ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan critical buku yang telah penulis buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4. Identitas BUKU
BUKU UTAMA
BUKU PEMBANDING I
2
BUKU PEMBANDING II
3
BAB II
Silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang
dipertimbangkan berdasarkan cirri dan kebutuhan daerah setempat.
Menurut pendapat beberapa ahli tentang apa itu desain silabus: yang
pertama menurut Abdul Majid, silabus adalah ancangan pembelajaran
yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan
kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan,
dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri
dan kebutuhan daerah setempat.
Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur:
4
adanya hubungan ang konsisten (ajeg, taat asa) anatara kompetensi dasar,
indicator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan system penilaian.
Memadai
cakupan idikator, materi pokok,/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan system penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
Actual Dan Kontekstual
semua komponen memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
Fleksibel
keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang tterjadi disekolah dan
tuntutan masyarakat.
menyeluruh
komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, dan psikomotor)
C. Format Silabus
Unsur-unsur yang ada dalam silabus meliputi unsur umum dan khusus .
dalam unsur umum meliputi: a) mata pelajaran; b) kelas; dan c) semester.
Sedangkan pada unsur khusus meliputi: standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, kegiata waktu, pembelajaran, penilaian,
alokasi waktu dan
A. PENGERTIAN SILABUS
5
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian (BSNP, 2006: 14).
B. LANDASAN PENGEMBANGAN SILABUS
1. Ilmiah 5. Memadai
2. Relevan 6. Aktual dan Kontekstual
3. Sistematis 7. Fleksibel
4. Konsisten 8. Menyeluruh
6
3. Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum
(BSNP, 2006: 15).
E. PENGEMBANG SILABUS
1. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau pada Kelompok Kerja
Guru (KKG), dan Dinas Pendidikan.
2. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
3. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
4. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,
menyusun silabus secara bersama.
5. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum
MGMP/KKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/KKG setempat.
6. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus
dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman
dalam bidangnya masing-masing (BSNP, 2006: 15).
10
Dalam menyusun silabus, masing-masing satuan pendidikan dapat
menggunakan salah satu format sesuai dengan kebutuhan. Dalam
menyusun urutan KD, urutan penempatan materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, dan seterusnya dapat ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan sejauh tidak mengurangi
komponenkomponen silabus.
11
2.3.4 Menentukan faktor suatu bilangan;
2.3.5 Menentukan faktor-faktor persekutuan dua atau tiga bilangan;
2.3.6 Menentukan FPB dua atau tiga bilangan;
2.3.7 Menentukan KPK dan FPB dua atau tiga bilangan.
13
14
15
16
17
18
2.3 BUKU PEMBANDING II
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar.
D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat
Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/ madrasah dan
lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah
dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran
untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah/madrasah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,
menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA
dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
19
4. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/ madrasah
madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolahsekolah/
madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di
masing-masing.
21
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi
dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan
perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
22
dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik
menjadi warganegara yang lebih baik dan warganegara yang lebih
baik adalah warganegara yang menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupannya sebagai warganegara.
Budaya adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang
hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya
yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut
dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan
arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat tersebut. Posisi
budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat
mengharuskan budaya menjadi sumber nilai-nilai dari pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
Tujuan Pendidikan Nasional adalah kualitas manusia Indonesia
yang harus dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di
berbagai jenjang dan jalur. Di dalam tujuan pendidikan nasional
terdapat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki seorang
warganegara. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah
sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
23
indikator dan seterusnya dapat ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen-komponen dalam silabus.
24
BAB III
PEMBAHASAN
Sampul pada Buku Utama ini simple dan tidak terlalu warna-warni. Buku Utama
membahas tentang Desain Silabus Pembelajaran . Buku Utama ini Informatif,
lengkap, dan logis Menggunakan kalimat yang sederhana sehingga memudahkan
yang membacanya. Ditinjau dari pemilihan bahasa, Buku ini menggunakan bahasa
yang lebih baku, dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, penggunaan
bahasa istilah juga dipaparkan dengan jelas dan mudah dipahami. Ditinjau dari
hasil penelitian Buku utama, memberikan wawasan dan pemahaman mengenai
Desain Silabus Pembelajaran.
25
3.3 Kelemahan Buku Utama
Kelemahan Buku Utama yaitu menjelaskan Pengertian Desai Silabus yang
bertele-tele, dan tidak memuat inti permasalahan secara langsung sehingga
pembaca sulit dalam proses pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Dan
kurangnya Spasi penulisan pada buku ini sehingga tulisan terlalu rapat.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapat dari tugas Critical Book Review ini adalah
bahwa dari buku yang saya bandingkan per bab nya mempunyai kelebihan
dan kekurangannya masing-masing, tetapi pada dasarnya saling
berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama yaitu agar Silabus
bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti
pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam
penyusunan perencanaan pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk
standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar. Silabus juga
bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara
individual. Demikain pula silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian, yang dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis kompetensi sistem penilaian mengacu pada standar kompetensi
dasar, dan pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
4.2 Saran
27