Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii
..................................................................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah .....................................................................................................1
1.3 Batasan Masalah ...........................................................................................................1
1.4 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.5 Tujuan ...........................................................................................................................2
1.6 Manfaat .........................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................................5
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................................7
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................7
4.2 Saran.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Rumusan Masalah
1.4.1 Apa itu kurikulum 2013?
1.4.2 Bagaimana komptensi inti dan dasar?
1.4.3 Apa saja kekurangan pada kompetensi inti dan dasar pada kurikulum 2013 ?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.2 Kompetensi Isi dan Kompetensi Dasar
Di dalam kurikulum 2013, Standar Kompetensi terdapat di dalam Kompetensi inti. Ada
Pasal 2 Permendikbud tersebut, dituliskan :
(1) Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
(2) Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus
dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti.
(3) Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. kompetensi inti sikap
spiritual; b. kompetensi inti sikap sosial; c. kompetensi inti pengetahuan; dan d. kompetensi inti
keterampilan.
Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam 4 (empat) KI (Kompetensi Inti).
KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.
KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar
KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan.
KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran
setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua mata pelajaran. KI-1 dan KI-2
tidak diajarkan langsung, tetapi menggunakan proses pembelajaran yang bersifat indirect
teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan yang terdapat di Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
kurikulum 2013
Adapun kelebihannya sebagai berikut :
3.1.1 Kompetensi menggambarkan secara holistik: domain sik:ap, keterampilan, dan
pengetahuan.
3.1.2 Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan pengetahuan.
3.1.3 Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidik:an karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangansa.ft skills
dan hard skills, kewirausahaan).
3.1.4 Kurikulum 2013 tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global. Untuk tingkat SD, penerapan sikap masih dalam ruang lingkup
lingkungan sekitar, sedangkan untuk tingkat SMP penerapan sikap dituntut untuk
diterapkan pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia berada. Sementara itu, untuk
tingkat SMA/SMK, dituntut memiliki sikap kepribadian yang mencenninkan kepribadian
ban gsa dalam pergaulan dunia.
3.1.5 Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap, keterampilan,
dan pengetahuan secara proporsional).
3.2 Kelemahan yang terdapat di Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada
kurikulum 2013
3.2.1 Sebagian besar guru belum siap. Jangankan membuat kreatif siswa, terkadang gurunya
pun tidak kreatif. Setiap kompetensi dasar di dalam kurikulum ini berdasarkan pada
informasi/kejadian terbaru dan terdekat dengan peserta didik. Ini artinya, guru harus lebih
aktif dalam mengembangkan dan mengumpulkan informasi. Sementara banyak guru yang
masih hanya mengandalkan pengalamannya saat mengajar sesuai dengann KTSP
sehingga walaupun kompetensi Dasar dapat tercapai oleh seluruh siswa, namun belum
tentu kompetensi inti bisa tercapai karena guru tidak bisa menerapkan pembelajaran
sesuai dengan proses pembelajaran di kurikulum 2013. Untuk itu diperlukan pelatihan-
pelatihan dan pendidikan untuk merubah paradigma guru sebagai pemberi materi menjadi
5
guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif Selain itu guru hams dipacu
kemampuannya untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
3.2.2 Kompetensi dasar yang menuntut suatu projek akan tidak terlaksana karena tidak
tersedianya alat dan bahan yang diperlukan.
3.2.3 Demi penilaian terhadap tercapai atau tidaknya suatu kompetensi isi, maka guru hanya
sebagai fasilitator, namun banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum
terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar perlu
menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar matematika, fisika, dan lain-lain
tidak cukup hanya membaca saja. Peran guru sebagai fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih
dalam hal memotivasi siswa untuk aktif belajar.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa
percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum 2013
diimpelementasikan secara terbatas pada sekolah perintis, yakni pada kelas I dan IV untuk
tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK, sedangkan
pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk
SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang menjadi sekolah
perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
4.2 Saran
Setiap kurikulum pasti mempunyai setiap kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Semua tergantung guru bagaimana dia mengembangkan dan menyusun proses pembelajaran
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/284610-tinjauan-keunggulan-dan-kelemahan-
penera-5c647877.pdf
https://goeroendeso.wordpress.com/standar-nasional-pendidikan/standar-isi/ki-dan-kd-mata-
pelajaran-kurikulum-2013/