Anda di halaman 1dari 12

PROJEK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR MURID


MENGGUNAKAN MICROSOFT POWER POINT SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
(ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar PLS)

DOSEN PENGAMPU : Drs.FABER SIMORANGKIR,MS


Disusun oleh kelas Reguler B
Kelompok 4
1. Hanna Katari Sihite (1181111044)
2. Santika Ramayani Manurung (1181111051)
3. Riris Debora Lumban Tobing (1181111062)
4. Nisrawati Zalukhu (1181111057)
5. Ivany Atalia (1181111059)
6. Melly Sahara Nasution (1181111065)
7. Tasya Dewi Melinda (1181111067)
8. Riska Amalia Lubis (1181111068)
9. Dhea Natalia Ginting (1182111005)
10.Khairunnisa Tanjung (1182111007)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah Projek ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami, semoga makalah mini riset ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan, karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, hanya
kepada Tuhan kami bersyukur atas selesainya makalah ini, semoga Allah Swt. Memberikan
petunjuk kepada kita semua.

Medan, November 2018


Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. ii


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………………… 2
1.3 Manfaat ……………………………………………………………………………. 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………………. 3
2.1 Landasan Teori ……………………………………………………………………. 3
2.2 Subjek Penelitian ………………………………………………………………… 6
2.3 Assesment Data …………………………………………………………………… 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………………….. 7
3.1 Metode Penelitian ………………………………………………………………… 7
3.2 Langkah Penelitian ………………………………………………………………. 7
3.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………………… 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………… 8
4.1 Analisa pembahasan ………………………………………………………………. 8
4.2 Kekuatan Penelitian ……………………………………………………………….. 9
4.3 Kelemahan Penelitian ……………………………………………………………… 9
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………………... 10
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 10
5.2 Saran ……………………………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 11
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pendidian Luar Sekolah (bahasa Inggris: Out of school education) adalah pendidikan
yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai jenis keterampilan dan
atau pengetahuan serta pengalaman yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal
(persekolahan). Menurut Sihombing dan Gutama (2000) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) merupakan suatu wadah dimana seluruh kegiatan belajar masyarakat dalam rangka
peningkatan pengetahuan, keterampilan/keahlian, hobi, atau bakatnya yang dikelola dan
diselenggarakan sendiri oleh masyarakat. PKBM adalah sebagai wahana untuk
mempersiapkan warga masyarakat agar bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, termasuk dalam hal meningkakan pendapatannya. Program pendidikan yang
dikembangkan:

 Program keaksaraan fungsional


 Pengembangan anak dini usia (early childhood)
 Program kesetaraan (equivalency education)
 Kelompok belajar usaha
 Pengembangan program magang pada PKBM
 Kursus keterampilan

Langgulu (2004:11) yang menyatakan bahwa dalam Buku Modul Pendirian dan
Pengelolaan PKBM dijelaskan yang dimaksud dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) adalah merupakan pusat pelaksanaan pembelajaran terhadap masyarakat yang
berlokasi di desa atau kelurahan. Pernyataan ini mengandung arti bahwa PKBM adalah
merupakan tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat terutama
yang dilaksanakan oleh DIKMAS maupun yang dilaksanakan oleh instansi-instansi sosial
lainnya serta yang dilaksanakan oleh organisasi sosial kemasyarakatan lainnya.

Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang merupakan tindak lanjutdari gagasan
Community Learning Center telah dikenal di Indonesia sejak tahun enam puluhan. Secara
kelembagaan, perintisannya di Indonesia dengan nama PKBM baru dimulai pada tahun 1998
sejalan dengan upaya untuk memperluas kesempatan masyarakat memperoleh layanan
pendidikan (Sudjana, 2003).

Definisi lain menyebutkan PKBM adalah tempat pembelajaran dalam bentuk berbagai
macam keterampilan dengan memanfaatkan sarana, prasarana, dan segala potensi yang ada di
sekitar lingkungan kehidupan masyarakat, agar masyarakat memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dan memperbaiki taraf hidupnya
(BPKB Jatim, 2000).

1
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan belajar anggota Kursus Menjahit
KERIAHEN Medan.
2. Untuk menganalisa penerapan keterampilan belajar.
3. Untuk meningkatkan minat belajar menggunakan microsoft power point sebagai
media pembelajaran
1.2 MANFAAT
1. Dapat mengetahui keterampilan belajar anggota Kursus Menjahit KERIAHEN
Medan.
2. Dapat menganalisa penerapan keterampilan belajar.
4. Dapat meningkatkan minat belajar menggunakan microsoft power point sebagai
media pembelajaran

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI


Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data

sehingga dapat menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pun terus meningkat seiring
dengan meningkatnya kebutuhan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan jamak dari kata “medium” yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media ialah pembawa pesan yang berasal
dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan.
Menurut Sanjaya (2006) menyatakan bahwa media bukan hanya alat perantara seperti TV,
radio, slide, bahan cetakan, akan tetapi meliputi seseorang sebagai sumber belajar yang
dikondisikan untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap seseorang
serta menambah ketrampilan.

Menurut pendapat dari Sardiman (2007) media adalah komponen komunikasi yang
berfungsi sebagai perantara/pembawa pesan dari pengirim ke penerima. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat menarik perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Hal ini juga didukung
oleh pendapat Uno (2008) menyatakan bahwa media dalam pembelajaran adalah segala
bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber
(guru) ke peserta didik (siswa) yang bertujuan menarik mereka untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Media selain digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan dapat
dimanfaatkan untuk memberikan penguatan maupun memotivasi di dalam kegiatan belajar
mengajar.

Menurut Arsyad (2011) media merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
menyampaikan isi suatu materi pelajaran yang disampaikan oleh guru yang berguna untuk
memotivasi belajar siswa. Dari beberapa definisi tentang media pembelajaran diatas, dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala komponen dalam lingkungan
belajar siswa yang dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran berlangsung lebih efektif.
Sehingga pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman
dan sebagainya pada saat proses penyampaian informasi dari guru ke peserta didik dapat
berjalan lancar.

Dari beberapa definisi tentang media pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan segala komponen dalam lingkungan belajar siswa yang
dipergunakan oleh pengajar agar pembelajaran berlangsung lebih efektif. Sehingga pesan
atau informasi dapat berupa pengetahuan, keahlian, ide, pengalaman dan sebagainya pada
saat proses penyampaian informasi dari guru ke peserta didik dapat berjalan lancar.

3
2.2 SUBJEK PENELITIAN
Subjek dari penelitian ini adalah 8 anggota (murid) Kursus Keterampilan Menjahit
KERIAHEN. Medan

2.4 ASSESMENT DATA


Cara yang kami lakukan untuk mengumpulkan dan mengelola data hasil penelitian
adalah dengan menggunakan observasi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.1 METODE PENELITIAN


Adapun metode yang diambil pada saat penelitian yaitu, observasi, dalam observasi
ini kami langsung mengunjunngi lokasi yang bersangkutan yaitu di Kursus Keterampilan
Menjahit KERIAHEN Medan, selanjutnya untuk memperoleh informasi yang lebih jelas
kami menggunakan metode pemberian media yaitu berupa laptop dengan membuka
Microsoft PowerPoint yang sudah berisis slide yang nantinya akan dilihat oleh anggota
kusus tersebut.

1.2 LANGKAH PENELITIAN


Langkah penelitian yang digunakan yaitu:
1. Melakukan observasi ke Kursus Keterampilan Menjahit KERIAHEN Tingkat Dasar
Trampil dan Mahir Cabang jln Aksara no. 155 Medan.
2. Menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan kepada dan untuk anggota kursus tersebut.
3. Melakukan pemberian bahan kepada anggota tersebut untuk digunakan
4. Setelah kegiatan telah dilakukan maka, akhir penelitian melihat bagaimana reaksi
anggota kursus

1.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data dengan melihat hasil dari kegiatan yang telah dilakukan
oleh anggota kursus tersebut.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISA PEMBAHASAN


Setelah kami melakukan kegiatan penelitian. Kami melihat seorang murid yang sedang
melakukan kegiatan menjahit, murid tersebut sudah mahir dalam memotong, menjahit dan
mengukur.

Dari hasil pengamatan kami dari 8 murid ini sudah memiliki skill masing-masing, seperti
border kain, membuat pola pada kain. Akan tetapi dari delapan murid tersebut masih ada
yang kurang paham mengenai pakaian. Solusi: Menurut kami murid tersebut lebih giat lagi
belajar kepada guru nya, dan sebagai seorang guru harus bisa memberikan ilmu nya kepada
muridnya.

Dengan adanya media pembelajaran yaitu microsoft power point, ini tentu membantu para
tutor didalam sebuah satuan PLS khususnya disini tutor pendidikan kesetaraan atau yang
sering kita kenal dengan program paket A,B,C. Dengan adanya micorsoft power point ini,
tutor dapat memberikan pelajaran lewat tanyangan-tanyangan atau slides yang mampu
menarik perhatian dan minat peserta didik atau warga belajar untuk lebih semangat dalam
belajar.

Pada penelitian kami, anggota kursus termotivasi untuk membuat apa yang sudah
ditayangkan melalui Microsoft PowerPoint sehingga membangkitkan semangat lagi untuk
bekerja, dan ini bermanfaat bagi guru, tidak perlu lagi pening untuk menerangkan

4.2 KEKUATAN PENELITIAN


 Dalam kursus tersebut anggota (murid) mempunyai target yang harus dicapai
 Pemilik tempat kursus tersebut mengajak masyarkat untuk mencari
ilmu/mengembangkan keterampilan
 Anggota (murid) tersebut kompak dalam belajar walaupun banyaknya yang harus
dipelajari
 Mempermudah pekerjaan seorang guru kursus

4.3 KELEMAHAN PENELITIAN


 Tempat dari kursus ini masih kurang memadai, karena terlalu sempit untuk belajar
 Masih ada anggota yang kurang mengerti dengan penggunaan media pembelajaran
ini.

5
BAB V
PENUTUP

2.1 KESIMPULAN
Pendidian Luar Sekolah (bahasa Inggris: Out of school education) adalah pendidikan
yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai jenis keterampilan dan
atau pengetahuan serta pengalaman yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal
(persekolahan).

Beberapa jenis keterampilan yang teridentifikasi dan dikembangkan dalam PKBM


adalah: keterampilan komputer (software dan hardware), kursus keterampilan bahasa
(Inggris, tata busana, Mandarin, Arab dan lain-lainl). Kursus mekanik otomotif, elektronika,
perhotelan, tata busana, tata boga, tata kecantikan, gunting rambut, akupuntur, memasak, pijat
dan lain-lain. Program-program tersebut dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam rangka mendukung profesi (profesional).

Pada penelitian kami saat ini menunjukkan bahwa guru dan murid di Kursus
Keterampilan Menjahit KERIAHEN Tingkat Dasar Trampil dan Mahir sudah bekerja sama,
murid di ajari sampai pintar, dan tahu menjahit. Begitu juga murid, dia bekerja keras supaya
mendapat ilmu dan tidak sia-sia.

2.2 SARAN
Saran kami untuk penelitian ini ialah
Kepada guru :
Agar kira nya mengajari anggota (murid) nya sampai betul mahir dalam menjahit dan
menunjukkan keterampialnnya tanpa harus dikekang dan tidak terpaksa
Kepada murid :
Agar kira tetap berusaha dan tidak takut gagal dalam menunjukkan keterampilan yang
ada pada diri Anda
Kepada Pemilik tempat kursus :
Agar kira nya memperluas bangunan supaya tidak telalu sempet bagi guru dan murid
pada saat melakukan kegiatan

6
DAFTAR PUSTAKA

Kamil, Mustofa.2009.Pendidikan Nonformal.Bandung: Alfabeta

http://pkbm-indonesia.com/pkmb

http://www.kamarsemut.com/2015/05/pengertian-pendidikan-luar-sekolah.html
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Degeng, Nyoman Sudana. (2004). Teori Pembelajaran, Malang, Jawa Timur: UM Press.

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmkpp/article/viewFile/1917/2022

https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=745:etriyantofeb&catid=41:top-
headlines&Itemid=158

http://anandaaf14.blogspot.com/2013/11/sejarah-dan-perkembangan microsoft_21.html

http://delodmangkalan.blogspot.com/2013/09/media-pembelajaran-menurut-ahli.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint

Miarso, Yusuf Hadi. (2004), Menyemai Benih Teknologi Penddikan, Jakarta:Kencana.

7
LAMPIRAN

8
9

Anda mungkin juga menyukai