Tugas ini diajukan untuk menyelesaikan mata kuliah Metodologi Pendidikan yang diampu
oleh :
Drs. Irsan Rangkuti, M.Pd
Disusun Oleh :
Denisa Reyka T.Sinaga (1182111025)
Reza Wahyudi (1182111031)
Steve Ghany (1182111045)
Josse Andres Naibaho (1182111046)
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah pemahaman berupa gagasan/konsep/kepercayaan bersumber dari
realita yang terjadi lalu diuji kembali dengan melibatkan studi, riset, atau praktik, dan
kemahiran ketrampilan untuk menggambarkan berbagai hal dan mengidentifikasi
mengapa suatu peristiwa terjadi.
3. Penelitian Ilmiah
Penelitian adalah pencarian fakta secara objektif menurut hukum yang berlaku
sehingga menjadi terarah dan terkendali. Metode Penelitian adalah cara/aturan sistematik
yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Ada 2 jenis penelitian, yaitu :
1. Penelitian ilmiah, yaitu penelitian yang sistematis, kritis dan empiris karena
didasarkan oleh teori-teori/hipotesis yang berhubungan dengan hal yang sedang
diteliti. Menurut Sugiyono (1999) , ciri-ciri penelitian ilmiah adalah rasional (masuk
akal), empiris (cara-cara yang digunakan dapat melibatkan panca indra), dan
sistematis (langkah/cara yang logis).
2. Penelitian non ilmiah tidak mempunyai kelengkapan unsur-unsur yang terdapat di
penelitian ilmiah yang ada di atas. Yang tidak penelitian ilmiah umumnya tidak
memakai penalaran dan logika akal, namun memakai prinsip kebetulan, coba-coba
dan spekulasi.
Ilmu ilmiah terbagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu empiris dan ilmu non empiris.
Ilmu empiris untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi kejadian di
bumi. Ilmu empiris terbagi menjadi dua yakni yang pertama alam dan yang kedua sosial.
4. Kebenaran
Pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut koheren dan konsisten dengan
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Koresponden adalah dasar lain mempercayai
kebenaran menurut Bertrand Russel. Pernyataan dikatakan benar, jika materi pengetahuan
yang terdapat dalam pernyataan tersebut memiliki korespondensi pada objek yang dituju.
Kebenaran yang didapat dalam proses berpikir secara ilmiah memiliki sifat koheren
dan koresponden. Kebenaran lain di percaya dengan adanya sifat pragmatis.
Pernyataan atau kesimpulan dikatakan benar jika pernyataan tersebut memiliki sifat
pragmatis dalam kehidupan sehari-hari. Kebenaran yang didapat melalui metode non ilmiah
yaitu:
Kepercayaan individual ialah kepercayaan yang dibuat dan ditimbulkan oleh hasil
pemikiran individual (the individual intellectual make-up). Umumnya ini menjadi
dasar berpikir, bersikap dan bertindak, sehingga dengan teguh dianut sebagai
kepercayaan yang konservatif.
Kepercayaan dalam arti luas sebagai keyakinan lebih mendalam, lebih teguh dan kuat
sehingga biasa dikenal sebagai iman(keimanan).
Mereka mengakui bahwa dalam hal-hal tertentu kebenaran dapat dicapai melalui intuisi.
Namun makna intuisi dalam hal ini berbeda dari pandangan kaum rasionalist.
Memang kaum empiris dan rasionalis sama-sama mengakui bahwa dengan intuisi dapat
diperoleh kebenaran secara langsung dan pasti.
Bagi kaum empiris, intuisi hanya menyatakan kebenaran dalam arti yang paling sederhana
dari pengalaman akal semata. Bagi kaum rasionalis intuisi bersifat apriori membawa
kebenaran.
Instuisi menurut paham empirisme adalah yang dapat direkam melalui panca indra yaitu
yang dapat dirasakan, dilihat, diraba, didengar dan dirasakan. Sementara menurut kaum
rasionalist intuisi adalah hal yang mempunyai sebab tertentu dan jumlah setiap hal yang
konstan.
3. Pandangan Kaum Rasionalis Dan Kaum Empiris Tentang Akal Dan Engalaman
Dalam Kehidupan
Pandangan rasionalist memberikan pemahaman bahwa rasionalisme adalah sumber
pengetahuan manusia berbentuk rasio. Rasio di sini dapat diartikan berarti berpikir,maka
dengan berfikir terbentuklah pengetahuan.semakin banyak manusia berpikir maka semakin
banyakpula pengetahuan yang ia dapatakan.sedangkan empiris memberikan pemahaman
bahwa empiris lebih dekat dengan pengalaman sebagai sumber utama untuk memperoleh
pengetahuan.Pengalaman yang di maksud dapat berupa pengalaman lahiriah dan pengamalan
batiniah.
PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Ilmu adalah pengetahuan yang bersumber dari realita yang terjadi dan sudah diteliti
tentang kebenarannya supaya bisa memecahkan suatu masalah, lalu bagaimana cara ilmu
bisa beradaptasi/relevan dengan realita yang terjadi sementara realita yang terjadi bisa
berubah sesuai dengan perkembangan zaman?
2. Apa yang terjadi jika seiring waktu, ilmu tidak dapat menjawab suatu masalah yang terjadi
namun sudah diteliti sebelumnya?
3. Apa yang dimaksud dengan konsepsi aliran rasionalisme klasik tentang Pengetahuan
sebagai intuisi yang bersifat deduktif?