Anda di halaman 1dari 15

REKAYASA IDE

”MANFAAT MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN


LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA”

DI SUSUN OLEH:

NAMA MAHASISWA : Steve Ghany Hutabarat


NIM : 1182111045
DOSEN PENGAMPU : Drs. Daitin Tarigan, M.Pd.
MATA KULIAH : Matematika Kelas Rendah

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan saya rahmat kesehatan dan kesempatan sehingga saya bisa menyusun
atau menyelesaikan tugas “(REKAYASA IDE)” Konsep Dasar Mathematika.
Penulisan ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan
yang saya miliki, dan tugas ini disusun dalam rangka memenuhi RI pada mata kuliah
“Konsep Dasar Mathematika”

Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena
itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tugas ini, dan dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dan secara khusus saya berterimakasih
kepada dosen pengampu mata kuliah kepemimpinan karena telah memberikan
bimbingannya kepada saya untuk menyelesaikan tugas RI ini hingga selesai.

Dan harapan saya semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki maupun
menambah isi RI ini agar menjadi lebih baik lagi.

Medan, November 2019

Riris Debora L.Tobing


(1181111052)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan .....................................................................................................................2
C. Manfaat ...................................................................................................................2
D. Fokus Masalah ........................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................3

A. Pengertian Metode Pembelajaran Langsung ..........................................................3


B. Karakteriskit Metode Pembelajaran Langsung .......................................................4
C. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Langsung .................................6
D. Langkah-langkah Model Pembelajaran Langsung .................................................8
E. Pelaksanaan Pembelajaran Langsung .....................................................................8

BAB III REKAYASA IDE ...............................................................................................9

BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................11

A. Kesimpulan .............................................................................................................11
B. Saran .......................................................................................................................11

DAFTRAR PUSTAKA .....................................................................................................12


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan pada hakekatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain
secara sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang
lain, agar yang bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Musaheri, 2005:20).
Menurut La sula (2000:34) “pendidikan adalah suatu kegiatan yang
sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik
yang berlangsung di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat)”. Masalah interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara
guru dan murid dalam  proses belajar mengajar di kelas merupakan masalah
pendidikan yang sangat menarik untuk dibicarakan yang sampai kini tidak pernah
ada habisnya. Oleh karena itu bagi para pendidik serta pengelola pendidikan
senantiasa diharapkan  pemecahannya guna menuju proses belajar mengajar dapat
terlaksana dengan  baik. Menurut Shachelford dan Fenak (dalam Ulfah, 2004:3),
apa yang dikenal selama ini dalam proses belajar mengajar yaitu bahwa mengajar
harus menguasai: Apa yang diajarkan, Teori pengajaran yang relevan, Hal-hal
baru (mau melakukan penelitian untuk memperkaya isi bahan ajar yang
diajarkan), Karakteristik siswa. Setiap guru harus memiliki keahlian di dalam
memilih model pengajaran yang dipakai sehari-hari dikelas.
Pemilihan model yang tepat dalam pengajaran tentu saja berorientasi pada
tujuan pengajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan pada siswa.
Dari beberapa model pengajaran yang baru, salah satu  bentuk model penyajian
materi yang penting untuk diketahui adalah model pengajaran langsung (Direct
instruction). Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan  pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif.
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan
pengetahuan prosedural adalah  pengetahuan tentang bagaimana melakukan
sesuatu yang keduanya berstruktur dengan baik dapat dipelajari selangkah demi
selangkah (Nur, 2000:4-5). 

B. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan rekayasa ide ini ialah untuk memberikan argument
atau pendapat yang bisa dijadikan solusi dalam pemecahan masalah yang
diangkat yaitu manfaat menggunakan model pembelajaran langsung untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

C. MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan rekayasa ide ini ialah mendapatkan argument
atau pendapat sebagai solusi dari permasalahan yang diangkat yaitu perbandingan
hasil belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pengajaran
langsung dan discovery learning pada siswa kelas VII Smp Negeri 1 Wonomulyo.

D. FOKUS MASALAH
Fokus masalah dalam rekayasa ide ini yaitu mengkaji tentang manfaat
menggunakan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung


Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan
istilah strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran
langsung merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru
mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam
Trianto, 2009) adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif
dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan
pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori belajar
perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman
termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar
adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran
merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan: ”Direct instruction is a teacher-
centered model that has five steps: establishing set, explanation and/or
demonstration, guided practice, feedback, and extended practice a direct
instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a learning
environment that businesslike and task-oriented”. Artinya: Pengajaran langsung
adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan
tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan
perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan
perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan
dan berorientasi tugas.
Sedangkan menurut Hamzah (2008) bahwa model pembelajaran langsung
adalah program yang paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar,
keahlian dalam memahami suatu materi dan konsep diri sendiri. Model
pembelajaran langsung ini sangat ditentukan oleh pendidik, artinya pendidik
berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran. Penyebutan ini
mengacu pada gaya mengajar di mana pendidik terlibat aktif dalam mengusung isi
pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya kepada seluruh peserta didik
dalam kelas. Sedangkan  Joyce, Weil, Calhoun (1972) berpendapat suatu model
pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau
keterampilan baru terhadap siswa.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan
mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan
gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan
model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan
yang terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran langsung
mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar
konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran
yang lebih terstruktur.
Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung
jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran,   struktur materi, dan
keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan
kepada siswa, memberikan permodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan
pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari,
dan memberikan umpan balik.
B. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya
sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang
akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-
variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan
yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran. Joyce
and Weil berpendapat beberapa keunggulan terpenting dari pembelajaran
langsung adalah adanya Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-
tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus
ditekankan.
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan
melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber
belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan
pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan
yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam
model pembelajaran langsung terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang
memberikan keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:
- Fokus akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam
penugasan dan penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan
perangkat non akademik seperti misalnya mainan dan teka-teki tidak terlalu
ditekankan atau bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli, fokus yang
kuat terhadap masalah akademik menciptakan keterlibatan siswa yang
semakin kuat dalam rangka menghasilkan dan memajukan prestasi mereka
(Fisher, Berliner, Filby, Marliave, Ghen, dan Dishaw, 1980; Madaus,
Airasian, dan Kellaghan, 1980; Rosenshine, 1970, 1971, 1985).
- Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan
mengarahkan tugas pembelajaran, menegaskan peran inti selama memberi
instruksi, dan meminimalisir jumlah percakapan siswa yang tidak berorientasi
akademik.
- Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam
bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta
perilaku kondusif demi terciptanya kemajuan dalam pendidikan.
- Sistem manajemen waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu
memaksimalkan waktu belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru
yang tampak berhubungan langsung dengan waktu yang dimiliki siswa dan
rating kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang pada akhirnya juga
berhubungan dengan tingkat kemajuan prestasi siswa. Menurut Rosenshine
(1970) siswa menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu untuk
mengerjakan tugas seorang diri. Artinya, siswa dituntut untuk menyelesaikan
tugas dalam 50% sampai 70% dari jumlah waktu. Jika hal ini dimaksimalkan,
akan berdampak pada kemajuan prestasi siswa yang cukup signifikan.
- Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran
menjadi fokus utama dan tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas
akademik dalam waktu tertentu dan mencapai rating kesuksesan yang tinggi.
Iklim sosial dalam lingkungan ini harus diciptakan secara positif dan bebas
dari pengaruh negatif. Dimana guru harus menghindari praktek-praktek
negatif, seperti mencela perilaku siswa.
C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, pasti memiliki
kelebihan dan kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran langsung.
Adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung, sebagai berikut:
a. Kelebihan model pembelajaran langsung :
 Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan
urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
 Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
 Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-
kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat
diungkapkan.
 Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan
pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
 Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan
keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi
rendah.
 Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam
waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh
siswa.
 Memungkinkan  untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata
pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang
ketertarikan dan dan antusiasme siswa.
 Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan
informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak
memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
b. Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
 Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk
mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati,
dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam
hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
 Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan
dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan
pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
 Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara
aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
interpersonal mereka.
 Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak
siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat
menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan
terhambat.
D. Langkah-langkah atau Sintak Model Pembelajaran Langsung
Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat
penting. Sintaks Model tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti ditunjukan
table berikut:
- Fase 1 : Fase Orientasi
- Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
- Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
- Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing
- Fase 5 : Fase Latihan Mandiri
E. Pelaksanaan Pembelajaran Langsung
Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model
pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan
yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada saat melaksanakan
pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya. Ciri utama unik yang terlihat dalam
melaksanakan suatu pengajaran langsung.
BAB III
REKAYASA IDE

“Manfaat menggunakan model pembelajaran langsung untuk


meningkatkan hasil belajar siswa”

Model Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi


metode ceramah merupakan bagian dari model pembelajaran langsung. Metode
ceramah merupakan cara penyampaian keterangan atau informasi secara lisan dari
guru kepada siswa. Model pembelajaran langsung sangat diperlukan dalam
membelajarkan materi mata pelajaran matematika terutama yang terkait dengan
membelajarkan operasi (aturan pengerjaan hitung, aljabar, matematika, dll.). Operasi
sering disebut dengan skill (keterampilan) yaitu keterampilan dalam matematika
berupa kemampuan pengerjaan (operasi) dan melakukan suatu prosedur atau aturan
yang harus dikuasai oleh siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi untuk
memperoleh suatu hasil tertentu.

Beberapa keterampilan ditentukan oleh seperangkat aturan atau instruksi atau


prosedur yang berurutan, yang disebut algoritma. Menurut Gagne dalam Ismail, 2003,
pengetahuan dibagi menjadi dua macam yaitu pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai
bagaimana orang melakukan sesuatu sedangkan pengetahuan deklaratif adalah
pengetahuan tentang sesuatu. Model pembelajaran langsung dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah
demi selangkah. Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran
berpusat pada guru atau guru mendominasi kegiatan pembelajaran dan komunikasi
terjadi satu arah, akan tetapi tetap harus menjamin keterlibatan siswa. Menurut
Ismail(2003), fase dalam pembelajaran langsung adalah:

a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa


b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
c. Membimbing pelatihan
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e. Memberikan latihan dan penerapan

Dari fase di atas dengan mengacu standar proses yaitu Permendiknas Nomor 41
tahun 2007 dapat dirinci sebagai berikut: Langkah-langkah dalam model
pembelajaran langsung adalah:

a. Langkah awal guru menyiapkan siswa baik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Langkah awal ini dilakukan untuk memberikan motivasi pada siswa untuk
berperan penuh pada proses pembelajaran
b. Langkah berikutnya adalah guru mempresentasikan materi ajar atau
mendemonstrasikan mengenai keterampilan tertentu. Selanjutnya guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan dan
memberikan umpan balik. Dalam langkah ini dikaitkan guru memfasilitasi
siswa untuk mengeksplorasi, mengelaborasi dan mengonfirmasi proses
pembelajaran.
c. Langkah akhir guru memberikan latihan untuk menerapkan konsep yang telah
dipelajari, membuat rangkuman bersama-sama siswa, melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung, merencanakan kegiatan
tindak lanjutnya, menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini dapat disimpulakan tentang manfaat menggunakan
model pembelajaran langsung untuk meningkatkan hasil belajar siswa Model
pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah
strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung
merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai
konsep atau keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto,
2009) adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang
proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan
pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.  Adapun karakteristik
model pembelajaran langsung, yaitu: 
a. Fokus akademik
b. Arahan dan kontrol guru
c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
d. Sistem manajemen waktu
e. Atmosfer akademik yang cukup netral 
B. Saran
Diharapkan para guru atau calon guru dapat menerapkan model pembelajaran
langsung dalam dunia pendidikan pada saat proses pembelajaran agar terciptanya
suatu pembelajaran yang bermakna. Selain itu, guru juga diharapkan
membimbing siswa menuju keberhasilan dalam belajar. 
DAFTAR PUSTAKA

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-
langsung/.

http://nurmarifa8.blogspot.co.id/2014/12/pembelajaran-langsung-direct-
instruction.html

Anda mungkin juga menyukai