Anda di halaman 1dari 16

A.

PENDAHULUAN

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat di gunakan untuk
membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau di luar kelas. Kegiatan
pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah
mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan
pembelajaran terdapat beberapa komponen yang dapat menunjang yaitu komponen tujuan,
komponen materi, komponen strategi belajar mengajar dan komponen evaluasi yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-
prinsip pendidikan, teori-teori psikologis, sosiologis, psikiatri, dan analisis sistem.

Penulis Dr. Rusman, M.Pd adalah dosen di Universitas Pendidikan Indonesia. Lahir di
kedokan agung indramayu pada tanggal 5 mei 1972.Beliau mengajar tentang prinsip
pengembangan kurikulum, manajemen kurikulum, implementasi kurikulum, kurikulum
pendidikan dasar dan model-model pembelajaran serta juga aktif melakukan penelitian di
bidang kurikulum dan teknologi informasi pendidikan sehingga penulis terinspirasi menulis
berbagai artikel di berbagai jurnal baik lokal maupun nasional hingga sukses menulis sebeuah
buku yang berjudul model-model pembelajaran (Mengembangkan profesionalisme Guru).
B. PENGANTAR

1. Buku Utama
Identitas Buku:
Judul Buku :  Model - Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru)
Nama Penulis :  Dr. Rusman, M.Pd
Penerbit :  Raja Grafindo Persada
Diterbitkan :  April 2014
Edisi/Cetakan :  Kedua/Lima
Halaman : XVI, 418 hlm, 24 cm
ISBN :  978-979-769-460-9

Pengantar Buku:
Buku “Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru)” yang
ditulis oleh Dr. Rusman, M.Pd. terdiri dari 14 pokok pembahasan yang membahas tentang
model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan keprofesionalan seorang guru.

2. Buku Pendamping

Identitas Buku:

Judul buku : 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013 


Nama Penulis : Aris Shoimin
Penerbit      : AR – RUZZ MEDIA  
Diterbitkan : 2016 
Halaman : 239
ISBN           : 978 – 602 – 313 – 6017 – 7 
Alamat         : Jl. Anggrek No 126 Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sileman, Yogyakarta 
Pengantar Buku:

Buku “68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013” yang ditulis oleh Aris
Shoimin terdiri dari 3 pokok pembahasan yaitu bagian pertama pendahuluan, bagian kedua
berbagai model pembelajaran inovatif, dan bagian ketiga adalah penutup.

C. RINGKASAN ISI BUKU

a. Ringkasan Buku Utama


Guru yang profesionalisme merupakan hal yang selalu diharapkan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di indonesia pada saat ini sehingga menghasilkan generasi yang memiliki
pengetahuan, karakter/ moral serta psikomotorik/ nilai keagamaan. Untuk menjadi guru yang
profesional harus bisa menerapkan model-model pembelajaran yang dapat mengembang mutu
siswa.

Dalam standar proses satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia di sebutkan bahwa standar proses meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efesien.

Adapun dalam perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar. Prinsip-prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu
meliputi memerhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta
didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak
lanjut, keterkaitan dan keterpaduan serta menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdiri atas persyaratan pelaksanaan proses
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Penilaiaan Hasil Pembelajaran. Dan
pengawasan proses pembelajaran yang meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut.
Guru di Indonesia idealnya selalu tampil secara profesional dengan tugas utamanya
adalah mendidik, membimbing, melatih, dan mengembangkan kurikulum (perangkat
kurikulum), sebagaimana bunyi prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso,
tut wuri handayani”. Artinya seorang guru bila di depan memberikan suri teladan (contoh), di
tengah memberikan prakarsa dan di belakang memberikan dorongan atau motivasi.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang di lakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian atau kecakapan yang memenuhi
mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi, dengan demikian
profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan
kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan
seseorang yang menjadi mata pencaharian. Di dalam dunia pendidikan profesionalisme guru
dalam pendidikan sangat penting karena guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih
dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang
kondusif, yaitu suasana belajar yang menyenangkan,menarik, memberi rasa aman,
memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif dalam  mengeksplorasi
dan mengelaborasi kemampuannya. Syarat-syarat Guru Profesional yaitu memiliki 4
kompetensi yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial. Serta dalam hal menjadi guru profesional harus
mengetahui ciri-ciri profesi guru, kode etik guru di Indonesia, ruang lingkup profesi keguruan,
kinerja guru profesional, ukuran kualitas kinerja guru, kriteria kualitas kinerja guru, peranan
guru, kompetensi profesional guru, tugas guru, indikator kinerja guru, keterampilan dasar
kinerja guru, keterampilan dasar mengajar guru, penilaian kinerja guru, pelaksanaan penilaian
kinerja guru, indikator penilaian kinerja guru, format penilaian kinerja guru dan memantau
kegiatan pembelajaran.

Dalam melaksanakan kegiatannya menjadi sorang guru yang profesional, maka seorang
guru dituntut dapat mengajar dengan baik di depan para siswa. Dalam perilaku mengajar ini
seorang guru harus bisa menerapkan model-model pembelajaran tertentu sesuai dengan mata
pelajaran yang di ajari di dalam kelas sehingga suasana kelas menjadi lebih kondusif,
menyenangkan, dan menarik. Model pembelajaran itu sendiri adalah suatu rencana atau pola
yang dapat di gunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang
lain. Seorang guru sebelum mengajar di depan kelas sebelumnya sudah dapat menentukan
model pembelajaran yang akan di gunakan dalam kegiatan pembelajaran, pola-pola
pembelajaran, ciri-ciri model pembelajaran, dan model pembelajaran berdasarkan teori.

Model- model desain pembelajaran terdiri atas 4, yaitu:


1. Model PPSI (Prosedur pengembangan sistem instruksional) yaitu sistem instruksional
yang menggunakan pendekatan sistem, yaitu satu kesatuan yang terorganisasi, yang
terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam
rangka mencapai tujuan yang di inginkan.

2. Model Glasser yang diartikan sebagai sebuah proses pemberian bimbingan dan
memajukan kemampuan pembelajaran siswa yang semuanya dilakukan dengan
berpusat pada siswa. Model Glasser adalah model yang paling sederhana.
3. Model Gerlach dan Ely adalah suatu upaya untuk menggambarkan secara grafis suatu
metode perencanaan pembelajaran yang sistematis. Dimana model ini merupakan
suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan dan hendaknya di gunakan sebagai
checklist dalam membuat sebuah rencana untuk kegiatan pembelajaran.

4. Model Jerold E. Kemp yaitu model desain pembelajaran yang memberikan bimbingan
kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-
tujuan pembelajaran.

Model-model pembelajaran:

a. Model pembelajaran Kontekstual (Contextual teaching and learning).


b. Model pembelajaran kooperatif
c. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)
d. Model pembelajaran tematik
e. Model pembelajaran berbasis computer
f. Model PAKEM (partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
g. Model pembelajaran berbasis WEB (E-LEARNING)
h. Model pembelajaran mandiri

Dari semua model pembelajaran di atas seorang guru harus mampu membuat
pendekatan dan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dimana pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan
satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
Keempat komponen pembelajaran tersebut harus di perhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan pendekatan, dan model-model pembelajaran apa yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

b. Ringkasan Buku Pembanding

1. ACTIVE DEBATE (DEBAT AKTIF)

Model pembelajaran debat merupakan kegiatan adu pendapat atau argumentasi antara dua
pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dalam mendiskusikan dan
memutuskan masalah dan perbedaan.

2. ARTIKULASI

Artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntuk siswa untuk bisa berperan
untuk sebagai penerima pesanâ sekaligus sebagai panyampai pesan.Pembelajaran yang telah
diberikan guru, wajib diteruskan oleh siswa lain di dalam pasangan kelompoknyaâ model
pembelajaran artikulasi sebagai suatu model pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan siswa untuk pandai berbicara atau menggunakan kata-kata dengan jelas,
pengetahuan dan cara berpikir dalam menyampaikan kembali materi yang telah disampaikan
oleh guru.
3. AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITON (AIR)

Model pembelajaran AIR merupakan singkatan dari Auditory, Intellectual, dan Repetition.
Belajar bermodel auditory, yaitu belajar mengutamakan berbicara dan mendengarkan.
Menurut Dave Meier (2003: 99) intellectualy menunjukkan apa yang dilakukan pembelajaran
dalam pemikiran suatu pengalaman dan menciptakan hubungan makna, rencana, dan nilai dari
pengalaman tersebut. Intellectualy juga bermakna belajar haruslah menggunakan kemampuan
berpikir (mind-on), haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya
melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengonstruksi,
memecahkan masalah, dan menerapkan. Menurut Erman Suherman (2008) repetition
merupakan pengulangan, dengan tujuan memperdalam dan memperluas pemahaman siswa
yang perlu dilatih melalui pengerjaan soal, pemberian tugas, dan kuis.

4. BAMBOO DANCING (TARI BAMBU)

Model pembelajaran bamboo dancing bertujuan agar siswa saling berbagi informasi
bersama-sama dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur.

5. CIRCUIT LEARNING

Model pembelajaran circuit learning adalah memaksimalkan dan mengupayakan


pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola bertambah dan mengulang.

6. COMPLETE SENTENCE

Pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa


belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang
tersedia.

7. CONCEPT SETENCE

Model pembelajaran concept setence adalah model pembelajaran yangdilakuakan dengan


memberikan kartu-kartu yang berisi benerapa kata kunci kepada siswa. Kemudia, kata kunci
tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragraf-paragraf.

8. CONNECTING, OP.GANIZING, REFLECTING, EXTENDING

Model pembelajaran connecting, op.ganizing, reflecting, dan extending atau lebih sering
disingkat CORE.

Keempat aspek tersebut sebagai berikut.

a. Connicting merupakan kegiatan mengoneksikan informasi lama dan informasi baru


dan antar konsep.
b. Organizing merupakan kegiatan mengorganisasikan ide-ide untuk memahami materi.
c. Reflecting merupakan kegiatan memikirkan kembali, mendalami, dan menggali
informasi yang sudah didapat
d. Extending merupakan kegiatan untuk mengembangkan, memperluas, menggunakan
dan menemukan.
9. CONTEXTUAL TEACHING AND LERNING

Contextual teaching and learning merupakan suatu proses pembelajaran yang holistik dan
bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya
dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari (konteks pribadi,
sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel
dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya

10. COOPERATIVE LEARNING

Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang mana siswa belajar dalam
kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.

11. COOPERATIVE SCRIPTS

Cooperative scripts merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat
siswa (Slavin, 1994: 175). Hal tersebut sangat membantu siswa dalam mengembangkan serta
mengaitkan fakta-fakta dan konsep-konsep yang pernah didapatkan dalam pemecahan
masalah. Menurut Schank dan Abelson dalam Hadi (2007: 18), model pembelajarn
cooperative script adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi siswa seperti ilustrasi
kehidupan social siswa dengan lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok
masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas.

12. COOPERATIVE INTEGRATED, READING AND COMPOSITION

Terjemahan bebas dari Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah
komposisi terpadu membaca dan menulis secara kelompok. Model CIRRC merupakan model
pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa dalam rangka membaca dan menemukan ide
pokok, pokok pikiran, atau tema sebuah wacana.

13. COURSE REVIEW HORAY

Pembelajaran Course Review Horay merupakan salah satu pembelajaran kooperatif, yaitu
kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa ke dalam kelompok-kelompok
kecil.

14. CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

Model CPS adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemutusan pada
pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan
keterampilan. Ketika dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan
keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan menggembangkan tanggapannya.
Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa berfikir, keterampilan memecahkan masalah
memperluas proses berpikir.

15. CYCLE LEARNING (PEMBELAJARAN BERSIKLUS)

Model pembelajaran cycle learning (pembelajaran bersiklus), yaitu suatu model


pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
16. DEMONSTRATION

Model pembelajaran demontrasi adalah model mengajar dengan cara memperagakan


barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajar yang relavan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000).

17. DIRECT INTRUCTION (PEMBELAJARAN LANGSUNG)

Arends (1997: 66) mengemukakan bahwa model pembelajaran langsung adalah model
pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan
dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik yang
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

18. DISKURSUS MULTY REPRECENTACY (DMR)

Adalah pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan, penggunaan, dan pemanfaatan


berbagai refresentasi dengan setting kelas dan kerja kelompok.

19. DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS)

Adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekanan pada
pencarian kausal( penyebab ) utama dari timbulnya masalah.jadi berkenaan dengan jawaban
untuk pertanyaan mengapa.

20. DRAMATIC LEARNING

Model dramatic learning mengambil konsep dari Ferdinand Brunetiere dan Balthazar
(1996:2). Menurutnya drama kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dengan
action perilaku. Kemudian definisi dihubungkan dengan dimwnsi lakonnya saja.

21. EXAMPLES NON EXAMPLES

Adalah model pembelajaran yang membelajarkan murid terhadap permasalahan yang


ada disekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto, dan kasus yang
bermuatan masalah.

22. EXPLICIT INSTRUCTION( PENGAJARAN LANGSUNG)

Model pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan
baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

23. GENERATIF

Teori belajar generatif merupakan suatu penjelasan tentang bagaimana seorang siswa
membangun pengetahuan dalam pikirannya, seperti membangun ide tentang suatu fenomena
atau membangun arti untuk suatu istilah, dan juga membangun strategi untuk sampai pada
suatu penjelasan tentang pertanyaan bagaimana dan mengapa.
24. GROUP INVESTIGATION (GI)

Adalah suatu model pembelajaran yang lebih menekankan pada pilihan dan kontrol
siswa dari pada menerapkan teknik-teknik pengajaran diruang kelas.

25. HABIT FORMING ( PEMBIASAAN )

Adalah model pembelajaran yang konsisten dan terprogram. Konsisten dalam pembinaan
akhlak, kemampuan berbahasa dan ritual ibadah, sedangkan terprogram yaitu menjalankan
kegiatan pembinaan secara rutin dan periodik.

26. IMPROVE

Model pembelajaran improve merupakan singkatan dari introducing the new


concept,metacognitive questioning, practicing, reviewing and reducing difficulties, obtaining
mastery, verification, and enrichment.

27. INKUIRI

Merupakan salah satu model yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam
pembelajaran.

28. INSIDE OUTSIDE CIRCLE ( LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)

Adalah model pembelajaran dengan sitem lingkaran kecil dan lingkaran besar yang
diawali dengan pembentukan kelompok besar dalam kelas yang terdiri dari kelompok
lingkaran dalam kelompok lingkaran luar.

29. JIGSAW

Model jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri atas 4 sampai dengan 6 orang secara heterogen.

30. KUMON

Model pembelajaran kumon adalah model pembelajaran perseorangan.

31. LOGAN EVENUE PROBLEM SOLVING ( LAPS-HEURISTIK)

Model pembelajaran logan evenue problem solving adalah rangkaian pertanyaan yang
bersifat tuntunan dalam solusi masalah. LAPS biasanya menggunakan kata tanya apa
masalahnya, adakah alternatif, apakah bermanfaat, apakah solusinya, dan bagaimana
sebaiknya mengerjakannya.

32. MAKE A MATCH ( MENCARI PASANGAN )

Merupakan model pembelajran yang dikembangkan Loma Curran, ciri utama model make
a match adalah siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau
pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran.

33. MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN (MID)

Merupakan strategi dasar dalam pelajaran konstruktivistik.


34. MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA)

Adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah (problem solving)

35. MIND MAPPING ( PETA PIKIRAN )

Merupakan cara kreatif bagi tiap pembelajaran untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa
yang dipelajari,atau merencanakan tugas baru ( silberman, 1996).

36. NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT )

Model NHT mengacu pada belajar kelompok siswa,masing- masing anggota memiliki
bagian tugas (pertanyaan ) dengan nomor yang berbeda-beda.

37. OPEN ENDED PROBLEMS ( PROBLEM TERBUKA)

Pembelajaran dengan problem ( masalah ) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan


permasalahan dengan pemecahan berbagai cara ( flexibility ) dan solusinya juga bisa
beragam.

38. OUTBOUND

Pendidikan melalui kegiatan alam terbuka.outbound adalah sebuah petualangan yang


berisi tantangan, bertemu dengan sesuatu yang tidak diketahui tetapi pentig untuk dipelajari.
Belajar tentang diri sendiri, tentang lainnya, dan semua tentang potensi diri sendiri. Anak
dapat belajar mengenai kemampuannya serta kelemahannya sendiri melalui kegiatan
outbound.

39. PAIR CHECK ( PASANGAN MENGECEK )

Merupakan model pembelajaran dimana siswa saling berpasangan dan menyelesaikan


persoalan yang diberikan( Herdian,2009 ).

40. PICTURE AND PICTURE

Adalah suatu model belajar mebggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan
menjadi urutan logis.

41. PROBING-PROMPTING

Adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya
menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan pengetahuan dan
pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.

42. PROBLEM BASED LEARNING ( PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH )

Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan


masalah yang berorientasi pada masalah aurentik dari kehidupan actual siswa.

43. PROBLEM POSING ( PENGAJUAN MASALAH )

Yaitu pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah
menjadi bagian-bagian yang lebih simpel sehingga dapat dipahami.
44. PROBLEM SOLVING ( PEMECAHAN MASALAH )

Model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan


pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan ( pepkin,2004)

45. QUANTUM

Adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya.

46. REALISTIC MATHEMATICH EDUCATION

Realistic mathematich education ( RME )Mengacu pada pendapat freudenthal yang


mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realitas dan matematika meruoakan
aktivitas manusia. Ini berarti harus dekat dengan anak dan relefan dengan situasi sehari-hari.
Matematika sebagai aktivitas manusia maksudnya manusia harus diberikan kesempatan untuk
menemukan kembali ide dan konsep matematika.

47. RECIPROCAL TEACHING

Adalah model pembelajaran berupa kegiatan mengajarkan materi kepada teman.

48. REWARD AND PUNISHMENT (HUKUMAN DAN GANJARAN )

Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Reward sebagai alat
pendidikan diberikan ketika seorang anak melakukan sesuatu yang baik, telah berhasil
mencapai sebuah tahap perkembangan tertentu, atau tercapainya sebuah target. Sementara
punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Punishment biasanya dilakuan ketika apa
yang menjadi target tertentu tidak tercapai, atau ada prilaku anak yangbtidak sesuai dengan
norma-norma ynag diyakini oleh sekolah tersebut.

49. ROLE PLAYING

Model ini memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk praktik menempatkan diri
mereka dalam peran-peran dan situasi-situasi yang akan meningkatkan kesadarn terhadap
nilai- nilai dan keyakinan-keyakinan mereka sendiri dan orang lain.

50. SCIENTIFIC

Salah satu model pembelajarandalam implementasi kurikulum 2013 disekolah, guru harus
menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya
fibandingkan pendekatan tradisional.

51. SCRAMBLE

Merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk mememukan jawaban dan
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara membagikan lembar soal dan lembar
jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia.

52. SIMULASI

Model pembelajaran simulasi adalah bentuk model pembelajaran praktik yang sifatnya
memgembangkan keterampilan peserta belajar ( keterampilan mental maupun fisik/ teknis ).
53. SNOWBALL THROWING ( MELEMPAR BILA SALJU )

Merupakan pengembangan dari model pembelajaran diskusi yang merupakan bagian dari
model pembelajaran kooperatif. Hanya saja, pada model ini, kegiatan belajar diatur
sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih
menyenangkan.

54. SOMATICH, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY ( SAVI )

Pembelajaran SAVI menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra
yang dimiliki siswa.

55. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekan pada structur khusus
yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi peserta didik dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan materi.

56. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Student teams achievement division (stad) dikembangkan oleh robert selafin dan
kolegannya diuniversitas john hokin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperative
yang paling sederhana. Guru yang menggunakan setad juga mengacu kepada belajar
kelompok siswa, menyajikan informasi akademic baru kepada siswa setiao minggu
menggunakan presentasi verbal atau teks.

57. SUPERITEM

Adalah pembelajaran yang dimukai dari tugas yang sederhana meningkat pada yang lebih
komplek dengan memperhatikan kemampuan siswa.

58. SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW ( SQ4R)

SQ4R adalah pengembangan dari sq3r dengan menambahkan unsur reflect yaitu activitas
memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks aktual yang relefan.

59. TAKE AND GIVE

Model pembelajaran take and give lada dasarnya mengcu pada konstruktifisme yaiu,
pembelajaran yang dapat membuat siswa itu sendiri aktif dan membangun pengetahuan yang
akan menjadi miliknya ( slaufin, 1997:269).

60. TALKING STICK

Adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli amerika untuk
mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum
(pertemuan antar suku).

61. TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY (TAL)

Memiliki dasar pemikiran yaitu untuk mengadaptasi pembelajaran terhadap pembedaan


individual berkaitan dengan kemampuan maupun pencapaian prestasi siswa.
62. TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Pembelajaran kooperative model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran
kooperative yang mudah diterapkan,melibatkan aktivitas seluruh siwa tanpa harus ada
perbedaan status,melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan dan reinforcement.

63. THINK PAIRS SHARE (TPS)

Adalah suatu model pembelajaran koooeratif yang memberi siswa waktu untuk berfikir
dan merespons serta saling bantu satu sama lain.

64. THINK TALK WRITE (TTW)

Merupakan suatu model pembelajaran untuk melatih keterampilan pesarta didik dalam
menulis.

65. TIME TOKEN

Adalah salah satu model pemebelajaran kooperatif siswa dibentuk kedalam kelompok
belajar yang pembelajaran ini mengajarkan keterampilan sosial untuk menghindri siswa
medominasi pembicaraan atau menghindarkan siswa diam sama sekali dalam berdiskusi.

66. TREFFNGER

Merupakan salah satu dari sedikit model yang menangani masalah krerifitas secara
langsung dan memberikan saran-saran praktis bagaimana mencapai keterpaduan.

67. TWO STAY-TWO STRAY( DUA TINGGAL DUA TAMU

Model-model pembelaharan kooperatif adalah unuik karena dakam pembelajaran


koooretif suatu stfuktur tugas dan penghargaan hang berbeda diberikan dalam mengupayakan
pembelajaran siswa.salah satu model pembelajaran koopertif, yaitu teknik belajar mengajar 2
tinggal dua tamu ( TWO STAY TWO STRA) DISINGKAT TSTS

68. VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC ( VAK )

Pembelajaran dengan model ini mementingkan pengalaman belajar secara langsung dan
menyenangkan bagi siswa . Pengalaman belajar secra langsung dengan cara belajar dengan
mengingat ( visual) belajar dengan mendengar ( auditory), dan belajar dengan gerak dan
emosi ( kinestetik) ( deporter dkk ; 1999).

D. KEUNGGULAN BUKU

1. Keunggulan Buku Utama


a. Keterkaitan antar Bab

Dalam buku model-model pembelajaran yang saya rangkum, setiap babnya memiliki
keterkaitan antara bab yang satu dengan yang lain. Poin yang dibahas juga berurutan mulai
dari Standart Proses Satuan Pandidikan, cara menjadi guru yang professional dan model-
model pembelajaran yang dapat membantu untuk mengembangkan keprofesionalan seorang
guru.

b. Kemutakhiran isi Buku

Didalam buku ini memiliki teori-teori yang sangat membangun dalam pembelajaran.
Khususnya saya mahasiswa, karena dibuku ini memiliki materi-materi yang cukup lengkap
sebagai acuan dan pedoman bagi mahasiswa sebelum terjun langsung kedunia pendidikan.

1. Keunggulan Buku Pembanding


a. Keterkaitan antar Bab

Dalam buku ini terdapat lebih banyak model pembelajaran yang kekinian dan penjelasan
model dari masing-masing model tersebut sangat rinci sehingga mudah untuk diterapkan.

b. Kemutakhiran isi Buku

Didalam buku ini memiliki banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan didalam
kelas. Buku ini juga membantu para guru/ calon guru untuk mengembangkan variasi model
pembelajaran didalam kelas, sehingga pembelajaran berjalan secara efektif dan kondusif.

E. KELEMAHAN BUKU

1. Kelemahan Buku Utama


a. Keterkaitan antar Bab

Dalam buku model-model pembelajaran yang saya rangkum memiliki kekurangan antar
bab namun tidak banyak kekurangan dari buku ini bahkan nyaris tidak ada kesalahan karena
buku ini benar-benar disusun secara detail oleh sang penulis. Jadi dari beberapa bab yang saya
simpulkan kekurangan nya yaitu bahasa yang digunakan sebagaian bahasa ilmiah yang
mungkin agak sulit dimengerti dan tidak adanya gambar-gambar yang mendukung si buku.

b. Kemuktahiran Isi Buku

Buku ini tidak memberikan dampak negative bagi para pembaca bahkan buku ini
memberikan wawasan positif yang membangun dalam pembelajaran namun jika bebircara
tentang kekurangan buku ini masih kurang memberikan tarikan untuk para pembaca dalam
memiliki keinginan membacanya, seperti kurangnya penyajian gambar, namun buku ini sudah
dirancang sedemikian baik.
1. Kelemahan Buku Pembanding
a. Keterkaitan Antar Bab

Buku yang ditulis oleh Aris Shoimin Memiliki kelemahanya itu tidak dilengkapi
penyajian gambar sehingga ketertarikan untuk para pembaca sedikit minatnya.

b. Kemutahiran Isi Buku

Dalam buku model-model pembelajaran memberikan langkah-langkah untuk setiap model


pembelajaran didalam kelas. Dimana dibuku ini mahasiswa diajarkan bagaimana cara untuk
melakukan tiap-tiap model pembelajaran.

F. IMPLIKASI BUKU
1. Implikasi Buku Utama
a. Teori/ konsep

Dalam buku ini memiliki teori-teori dan konsep seperti membangun dan memberi
wawasan lebih tentang model-model pembelajaran, keterampilan peambelajaran, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan taktik pembelajaran disertai cara penilainnya.

b. Program pembangunan di Indonesia

Buku ini sangat bagus dan sangata penting untuk panduan model pembelajaran dan buku
ini membangun sebagai model pembelajaran bagi para mahasiswa untuk memahami konsep
atau dasar pembalajaran yang merujuk pada proses pembelajaran.

c. Analisis Mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)

Buku ini membahas mengenai bagimana model pembelajaran?? Bagaimana model


pembelajaran yang baik yang dapat dilakukan didalam kelas?

2. Implikasi Buku Pembanding


a. Teori/ konsep

Konsep yang terdapat didalam buku ini memaparkan tentang kelas, model-model
pembelajaran yang dapat diterakan didalam kelas dan cara pelaksanaannya. Buku ini juga
berusaha membawa ide yangn berasal dari konteks global untuk diaplikasikan dalam konteks
local.

b. Program Pembangunan di Indonesia

Buku ini sangat bagus bagi para mahasiswa karena didalam buku ini terdapat panduan
bagaimana dapat berlangsung pembelajaran dengan baik didalam kelas.
c. Analisis Mahasiswa

Didalam buku karya Dr. Rusman, M.Pd., menggunakan langkah-langkah model pembelajaran
yang aktif. Bagaimana cara menerapkan langkah-langkah model pembelajaran tersebut baik
dilakukan dikelas?

G. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan

Kedua buku ini merupakan buku yang sangat baik untuk menjadi pegangan bagi para
mahasiswa calon guru maupun bagi guru untuk menentukan model pembelajaran, karena
memiliki banyak variasi model pembelajaran yang dapat diterapkan didalam kelas.

2. Saran
a. Buku Utama

Terus mengembangkan materi yang ada dalam buku ini karena materi didalam buku ini
sangat bermanfaat untuk membantu mahasiswa calon guru menjadi guru yang professional
nantinya

b. Buku Pambanding

Terapkanlah model-model pembelajaran yang ada dibuku ini, karena dapat membantu
untuk meningkatkan minat belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai