Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PROJECT WORK (PW)

MK. STRATEGI PEMBELAJARAN


PRODI S1 PTE - FT

Skor Nilai:

MENGIDENTIFIKASI MASALAH DARI HASIL OBSERVASI SISWA


KELAS XII MIA 1 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
TAHUN AJARAN 2017/2018

NAMA MAHASISWA:
AULIA KHAIRI NIM : 5161131004
DOLI SAPUTRA NIM : 5161131011
DONNY ARBY MAHMUD NIM : 5161131012
HAFIZ BAKRI NIM : 5161131020
KHAIRUL ANWAR NIM : 5161131026
SARAH PATRICIA GULTOM NIM : 5161131041
SIFA NABILA PUTRI NIM : 5162131004
ZUL IKROM NIM : 5163131036

DOSEN PENGAMPU : Dr. BAHARUDDIN, ST., M.Pd.


MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
November 2017
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga
kami mampu menyelesaikan tugas Mini Riset (MR) ini yang berjudul “Mengidentifikasi
Masalah dari Hasil Observasi Siswa Kelas XII MIA 1 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
Tahun Ajaran 2017/2018”. Tugas Project ini di buat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah kami yaitu “Strategi Pembelajaran”.
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua. Kami menyadari bahwa tugas Mini Riset ini masih jauh dari kesempurnaan.
Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf
karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang paling
sempurna, karena ilmu kami belum seberapa banyak. Karena itu kami sangat menantikan
saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan
tugas Project ini.

Akhir kata kami berharap semoga tugas Project ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di masa maupun waktu yang akan
datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

MEDAN, 27 November 2017

KELOMPOK

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.....................................................................................................1
C. Manfaat Kegiatan...................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi Kegiatan...................................................................................................2
B. Karakteristik Kegiatan...........................................................................................3
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tempat dan Waktu Kegiatan.................................................................................4
B. Peserta Kegiatan....................................................................................................4
C. Narasumber Kegiatan............................................................................................4
D. Ruang Lingkup......................................................................................................4
E. Metode Pelaksanaan Kegiatan...............................................................................4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Hasil Survey.........................................................................................5
B. Pembahasan...........................................................................................................5
C. Permasalahan dan Solusi yang diterapkan.............................................................6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Melakukan projeck pada sebuah penelitian sangat penting dilakukan. Karena dengan
membuat projeck ini kita akan mendapat penelitian sekaligus produknya. Tugas ini biasanya
dikerjakan kelompok dan observasi kelapangan.

B. Tujuan Kegiatan
 Menanambah pengetahuan kreatifitas berfikir mahasiswa dan melengkapi tugas
perkulliahan Perencanaan Pembelajaran,
 Meningkatkan daya analisa dan pengetahuan berkaitan dengan Perencanaan
Pembelajaran, dan
 Menguatkan kemampuan membuat project pada suatu produk.

C. Manfaat
 Untuk menambah pengetahuan dan wawsan mahasiswa tentang tugas project, dan
 Bisa mengimplementasikan hasil project yang didapatkan dalam kehidupan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  [RPP] adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan  pengorganisasian  pembelajaran  untuk  mencapai  satu  kompetensi  dasar 
yang  ditetapkan  dalam  Standar  Isi  dan  dijabarkan  dalam  silabus.  Maka  ringkasnya 
RPP  adalah  rencana operasional kegiatan pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam
setiap tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling  luas mencakup 1 (satu) Komptensi Dasar 
yang  terdiri  atas  1  (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan
atau lebih.
RPP  harus  berupa  kegiatan  konkret  setapak  demi  setapak  yang  dilakukan  oleh 
guru  di  kelas  dalam mendampingi  peserta  didik.  Satu  hal  yang  amat  penting  dalam 
penyusunan  RPP adalah  bahwa  kegiatan  pembelajaran  harus  diarahkan  agar  berfokus 
pada  peserta  didik, sedangkan  guru  berperan  sebagai  pendamping,  fasilitator.  Artinya, 
ketika  guru  memilih pendekatan,  metode,  materi,  pengalaman  belajar,  interaksi  belajar 
mengajar  harus memungkinkan  peserta  didik  berinteraksi  dan  aktif,  sedang  guru 
memfasilitasi  dan mendampinginya. Sedangkan Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar.
Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, tahapan pertama dalam
pembelajaran menurut standar proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan
dengan kegiatan peyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP adalah rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
mengacu pada silabus.Sementara itu menurut Panduan Teknis Penyusunan RPP di Sekolah
Dasar, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemua atau lebih.
RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu
pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

2
perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema dan
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada
setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia
terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat
dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam Kelompok Kerja
Guru (KKG) di gugus sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas
pendidikan. Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar merupakan pendekatan pembelajaran
Tematik Terpadu dari kelas I sampai kelas VI.

B. Karakteristik Kegiatan
1) Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya suatu
perencanaan pembelajaran disusun tidak asal-asalan akan tetapi disusun dengan
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh.
2) Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
3) Perencanaan pembelajran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran berfungsi
sebagaipedoman dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

3
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu Kegiatan


Tempat pelaksanaan ini dilakukan di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan pada kelas XII
MIA 1. Observasi dilakukan pada hari Kamis, 28 September 2017 pukul 08.00-10.00 WIB.

B. Peserta Kegiatan
 Aulia Khairi,
 Doli Saputra,
 Doni Arbi Mahmud,
 Hafiz Bakri,
 Khairul Anwar,
 Sarah Patricia Gultom,
 Sifa Nabila Putri, dan
 Zul Ikrom.

C. Narasumber Kegiatan
Ibu Evi Juliani S.Pd, M.Pd.

D. Ruang Lingkup Kegiatan


Kegiatan ini dilakukan di SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN. Penelitian ini
disetujui oleh pihak sekolah dan guru bidang study Fisika kelas XII MIA 1.

E. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Metode yang di gunakan dalam kegiatan ini berbentuk Tes (Tanya Jawab) yang
diajukan kepada Ibu Evi Juliani S.Pd, M.Pd

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Kegiatan


Berikut ini adalah gambaran hasil kegiatan dari Projeck Perencanaan Pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Kompetensi apa yang akan dicapai.
2. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku
yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.
3. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.
4. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya
dapat mencapai tujuan pembelajaran.
5. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
6. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan
pengalaman belajar.
7. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
8. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran..

B. Pembahasan
Guruge (1972) mendefinisikan perencanaan pendidikan sebagai “the process of
preparing decisions for action in the future in the field of educational development”
(proses mempersiapkan keputusan-keputusan untuk kegiatan masa depan di bidang
pembangunan pendidikan). Sementara Albert Waterston dalam Don Adams(1975)
menjelaskan konsep perencanaan pendidikan sebagai “fungtional planning involves the
applications choices among feasible cources of educational investment and the other
development actions based on a considerations of economic and social cost and benefits”.
(fungsi perencanaan yang berkaitan dengan menetukan pilihan-pilihan di antara berbagai
alternatif yang ada berdasarkan kelayakannya dalam investasi pendidikan dan kegiatan-
kegiatan pembangunan lainnya dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial serta
keuntungan-keuntungan yang mungkin  diperoleh). Philip H.Coombs dalam
(Djumberansyah, 1990) di lain pihak, menjelaskan perencanaan pendidikan sebagai :”suatu
penerapan yang rasional dari analisis yang sistematis proses perkembangan pendidikan

5
dengan tujuan itu lebih efektif dan efisien sesuai kebuthan dan tujuan siswa dan
masyarakat.

Dari tiga definisi di atas, tdapat dipahami beberapa unsur penting yang terkandung
dalam perencanaan pendidikan,  yaitu: (1)dalam perencanaan pendidikan ada penggunaan
analisis yang rasional dan sistematis, maksudnya adalah bahwa perencanaan pendidikan
dewasa ini telah berkembang pesat dengan berbagai kompleks;(2) dalam perencanaan
pendidikan terkandung makna proses pembangunan dan pengembangan pendidikan
sebagai tujuannya, maksudnya adalah bahwa perencanaan pendidikan itu dilakukan dalam
rangka reformasi pendidikan dari status yng sekarang menuju kepada kondisi yang dicita-
citakan;(3) dalam perencanaan pendidikan ada pengungkapan prinsip efektivitas dan
efisiensi, maksudnya adalah bahwa dalam perencanaan pendidikan, pemikiran secara
ekonomis sangat penting, misalnya dalam hal penggalian sumber-sumber pembiayaan
pendidikan, alokasi biaya, hubungan pendidikan dengan tenaga kerja, dan hubungan
pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi; dan (4) tujuan akhirperencanaan pendidikan
adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan masyarakat dan peserta didik,maksudnya
adalah perencanaan pendidikan itu adalah mencakup aspek internal dan eksternal dari
sistem pendidikan itu sendiri.

C. Permasalahan dan Solusi yang diterapkan


Kesulitan dalam menyusun RPP adalah masalah yang seringkali dihadapi
dalamkehidupan pembelajaran para guru. Banyaknya kendala dalam penyusunan ini
menyebabkan guru menjadi malas. Malas dalam arti kata malas menyusun RPP. Padahal
sebagaimana yang kita ketahui, seorang guru itu diharuskan dan diwajibkan untuk
menyusun RPP.
Pada RPP inilah rencana pembelajaran guru tertuang. Guru dalam pembelajarannya
yang sudah pasti memiliki tujuan-tujuan yang disebut tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran bisa dicapai dengan bersenjatakan RPP, jika RPP bisa dianalogikan sebagai
senjata, apa jadinya guru berperang tanpa menggunakan senjata? Mengingat pentingnya
peran RPP bagi para guru, maka akan sangat fatal apabila guru tidak menyusunnya.
Sekarang mari memikirkan jawaban dari pertanyaan berikut: Apa yang membuat guru
malas dalam menyusun RPP? Jawaban dari pertanyaan di atas sudah berang tentu
mengarah pada penyebab dari sulitnya guru dalam menyusun RPP. Secara umum kesulitan
dalam penyusunan RPP dirincikan sebagai berikut.
6
Kesulitan pertama, guru belum memahami benar seluk-beluk penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Jika guru belum memahami benar seluk-beluk penyusunannya,
maka secara otomatis rasa malas akan muncul ketika hendak menyusunnya. Sebenarnya ini
adalah alasan klasik, karena pada tahun-tahun ini pemerintah sudah menggalakkan
berbagai program sosialisasi yang menyangkut penyusunan RPP.
Kesulitan kedua, perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum akan berimbas kepada
perubahan susunan komponen dalam RPP. RPP disusun mengikuti kaidah-kaidah dalam
kurikulum. Kurikulum yang berlaku sekarang adalah Kurikulum 2013. Ini artinya RPP
Kurikulum 2013 yang disusun sekarang akan berbeda susunannya dengan RPP pada
kurikulum sebelumnya (KTSP). Perubahan ini seringkali menyulitkan guru.
Kesulitan ketiga, minimnya penguasaan teknologi komputerisasi para guru. Guru
pada generasi-generasi terdahulu (atau yang disebut sebagai guru-guru yang berusia tua)
rata-rata gagap akan teknologi komputerisasi. Segala pekerjaan yang menyangkut
penyusunan kata-kata dalam suatu teks, termasuk dalam RPP, akan sangat mudah jika
dikerjakan dengan bantuan komputer maupun laptop. Bayangkan saja jika RPP yang kini
bisa dicopy-paste dari file buku guru harus ditulis manual dengan tangan. Pasti akan
memakan waktu yang cukup lama, dan pastinya akan menjadi permasalahan yang
menyulitkan guru.
Solusi yang diterapkan kepada Guru agar tidak kesulitan dalam menyusun RPP ialah
dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang
akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa.
2. Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai.
Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP
digunakan oleh guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah
dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

7
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada hakikatnya merupakan perencanaan
jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan
dalam pembelajaran. RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi
Dasar (KD). Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam  RPP memuat hal-hal yang
lagsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan
suatu KD. RPP juga harus disusun secara benar dan format RPP juga harus sesuai dengan
ketentuan yang ada pada kurikulum 2013.
Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran yaitu menggunakan pendekatan ilmiah yang dalam
pembelajarannya meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring
untuk semua mata pelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar
Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah
model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery
(Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan
model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning).

B. Saran
Dalam membuat laporan project ini mungkin masih terdapat kesalahan – kesalahan,
sehingga kami mengaharapkan kritik dari pembaca agar laporan projeck yang kami buat ini
menjadi lebih baik dan lebih sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA

Matin. 2013. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali Pers.
Coombs, Philip H. 1982. Apakah Perencanaan Pendidikan Itu?. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara.
http://unesdoc.unesco.org/images/0007/000766/076671indb.pdf

Anda mungkin juga menyukai