i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Rekayasa Ide Telaah Kurikulum
Dan Perencanaan Pembelajaran dengan judul “Seminar Profesionalisme Guru Dalam
Memanajemen Kelas Sesuai Dengan Kurikulum 2013” ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana dan tepat pada waktunya. Ada pun pembuatan laporan ini sebagai bentuk
tugas dari dosen mata kuliah Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran, selain itu
agar pembaca dapat menambah pengetahuan dan informasi yang terdapat didalam laporan ini.
Dalam penyusunan tugas Laporan Rekayasa Ide ini, tidak sedikit hambatan yang
dihadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari pihak-pihak yang bersangkutan, sehingga
kendala-kendala yang dihadapi teratasi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih
kepada: Dosen Pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran
yaitu Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd dan Dr. Edizal Hatmi, M.Pd. yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga termotivasi dan dapat
menyelesaikan tugas ini.
Laporan Rekayasa Ide Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran ini diakui
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kepada dosen pengampu dan para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas Laporan ini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................2
1.3 Manfaat....................................................................................................................2
BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA.......................................3
BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN IDE TURUNAN..................................6
BAB IV KONTEKS SOSIALNYA........................................................................7
4.1 Peluang Keterwujudan.............................................................................................7
4.2 Nilai – Nilai Inovasi................................................................................................7
4.3 Perkiraan Dampak...................................................................................................7
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................9
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
5.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
profesional tidaklah semudah mengucapkannya, karena kemampuan profesional seorang guru
harus terus berkembang dan terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan zaman dan sejalan
dengan perkembangan kurikulum pendidikan itu sendiri. Sebagus dan sehebat apapun
sebuah desain kurikulum pendidikan, tetap tidak akan berjalan jika tidak diikutsertakan
dengan pengembangan kemampuan guru sebagai praktisi pendidikan sehingga profesional
nya seorang guru bisa sejalan dengan amanah dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia.
Terjadinya perubahan Kurikulum pendidikan di Indonesia tentunya mempunya tujuan
yang sangat penting dan tidak terlepas dari usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, kualitas guru seharusnya juga perlu
ditingkatkan sejalan dengan tujuan ditingkatkannya kualitas pendidikan, agar terciptanya
praktisi pendidikan yang mampu menjalankan kurikulum 2013 sebagai kurikulum terbaru
secara profesional dan tepat sasaran. Selanjutnya akan penulis bahas lebih rinci dalam tulisan
ini.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA
3
Nomor 14 Tahun 2015, tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik
profesional yang bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan
menilai atau melakukan evaluasi kepada peserta didik pada jalur pendidikan formal mulai
dari Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan menengah.
Menjalankan profesi sebagai guru tidak bisa dilaksanakan sealakadarnya atau dapat
dilakukan oleh siapa saja. Menjadi guru dimulai dari niat yang kuat dan tulus dengan tidak
mengedepankan finansial karena profesi guru bukanlah sebuah ladang bisnis sehingga harus
menghitung untung ruginya. Profesi guru tidak bisa disamakan dengan profesi seorang
pengusaha, polisi, presiden, menteri, petani, dokter, mekanik, pilor, pramugari, karyawan
bank, penjahit dan sebagainya, karena profesi guru adalah profesi yang bahkan sebenarnya
menciptakan dan melahirkan semua profesi-profesi lainnya di dalam kehidupan. Oleh karena
itu, menjadi guru tidak bisa jika hanya meniru atau hanya sekedar hobby dan selanjutnya
dijadikan sebagai sebuah profesi tetap. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki kriteria
tertentu dan diperlukan ketentuan-ketentuan khusus agar profesi yang dilakukan sesuai tujuan
dan mampu dilaksanakan secara profesional.
Kurikulum merupakan perencanaan dan desain sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajarai atau ditempuh oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan yang dilaluinya.
Hal tersebut sebagaimana yang sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 butir 19 yang menjelaskan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 adalah Kurikulum pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013
memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap
dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat
materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat
ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah
materi Matematika.
Melihat perkembangan kurikulum, guru seharusnya juga harus terus melangkah
berbarengan dengan perubahan kurikulum tersebut. Sebagaimana yang telah kita fahami,
bahwa perubahan kurikulum dari kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 adalah bentuk usaha
dari pemerintah terhadap proses untuk memajukan pendidikan di Indonesia sebagai upaya
mencerdaskan anak-anak bangsa. Model kurikulum 2013 mengarahkan agar peserta didik
sebagai subjek yang mampu menggunakan kemampuan nalarnya secara maksimal sehingga
4
dia akan menemukan dan merumuskan setiap teori pembelajaran secara mandiri dengan jalan
bekerja sama dengan teman sebayanya.
Guru yang inovatif (berkembang), berfikir kreatif dan menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, menurut penulis adalah syarat mutlak yang harus dimiliki seorang
guru dalam melaksanakan pembelajaran yang sejalan dengan kurikulum 2013. Hal ini
menuntun guru agar tidak hanya menggunakan satu metode saja dalam pembelajaran, seperti
metode ceramah atau metode tanya jawab. Untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat
kepada peserta didik, maka guru bisa menggunakan beberapa metode (Kolaborasi metode)
dalam satu pertemuan pembelajaran seperti metode Jigsaw, aktikulasi, mind mapping, take
and give, debate, role playing, demonstrasi, eksperiment, practice, pembelajaran berbasis
proyek dan lain-lain.
Agar sejalan dengan ciri khusus kurikulum 2013, guru diharapkan agar terus
meningkatkan pengetahuannya, menguasai teknologi dan informasi, mampu memberikam
dorongan kepada peserta didiknya untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan,
memiliki kemapuan interpersonal, antarpersonal, dan memiliki kemampuan berfikir kritis
sehingga siswa menjadi generasi yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif dan produktif.
Oleh kerana itu, guru yang profesional akan terus berusaha untuk belajar dan
mengembangkan kemampuan profesinya sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 tersebut,
seperti: guru terus berusaha menjiwai/mencintai profesinya, meningkatkan keahlian dalam
bidang keilmuannya, menguasai cara berinteraksi/berkomukasi yang benar, bergabung
dengan berbagai macam organisasi profesinya, berusaha agar mampu menggunakan berbagai
macam jenis IT, melakukan inovasiinovasi terhadap (materi, metode, media dan alat)
pembelajaran, serta mampu melakukan berbagai bentuk evaluasi dengan tiga kriteria
penilaian yaitu menilai kemampuan (Kognitif, afektif dan Psikomotor) setiap peserta
didiknya.
5
BAB III
PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI
6
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA
Nilai inovasi dalam konsep pengembangan ide ini, sudah menciptakan nilai inovasi
yang tinggi, nilai inovasi yang terdapat dalam rekayasa ide inijuga menghasilkan gagasan
dan memberi ide-ide baru untuk mengembangkan dan diterapkan disekolah dasar. Di
rekayasa ide ini nilai inovasi dapat mengubah ide-ide yang bagus agar menjadi ide yang
unggul dalam mengelola kelas di sekolah dasar.
7
4.3 Perkiraan Dampak
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.Penekanan
pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa
yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari
kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.Yang bisa berdampak
ketidaksenangan siswa dalam mengikuti pelajaran.
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan pada guru harus bisa membuat peserta didik
perkembangan pembelajarannya menjadi baik serta mengelola kelas agar semua siswa dapat
memahami apa yang disampaikan oleh guru, oleh karena itu guru kelas diwajibkan untuk
memiliki kompetensi khusus dalam mengelola kelas agar suasana belajar yang
menyenangkan, efektif dan efisien dapat terlaksana dengan baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
10