TELAAH
KURIKULUM
SEMINAR PROFESIONALISME GURU PRODI S1 PGSD
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Rekayasa Ide Telaah Kurikulum
Dan Perencanaan Pembelajaran dengan judul “Seminar Profesionalisme Guru Dalam
Memanajemen Kelas Sesuai Dengan Kurikulum 2013” ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana dan tepat pada waktunya. Ada pun pembuatan laporan ini sebagai bentuk
tugas dari dosen mata kuliah Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran, selain itu
agar pembaca dapat menambah pengetahuan dan informasi yang terdapat didalam laporan ini.
Dalam penyusunan tugas Laporan Rekayasa Ide ini, tidak sedikit hambatan yang
dihadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari pihak-pihak yang bersangkutan, sehingga
kendala-kendala yang dihadapi teratasi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih
kepada: Dosen Pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran
yaitu Dra. Sorta Simanjuntak, M.Pd. yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
penulis sehingga termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini.
Laporan Rekayasa Ide Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran ini diakui
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kepada dosen pengampu dan para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas Laporan ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI. ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN. .................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang. ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan. .................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat. .................................................................................................................. 2
BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA. ...................................... 3
BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN IDE TURUNAN. ................................. 6
BAB IV KONTEKS SOSIALNYA. ..................................................................... 7
4.1 Peluang Keterwujudan. ........................................................................................... 7
4.2 Nilai – Nilai Inovasi. ............................................................................................... 7
4.3 Perkiraan Dampak................................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP. ........................................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan. ............................................................................................................ 9
5.2 Saran. ...................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen Kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian
utama oleh para calon guru, guru baru, dan bahkan guru yang telah berpengalaman.Karena
calon guru, guru baru, dan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta
didik dapat belajar dengan optimal. Dalam artian guru mampu menyampaikan bahan
pelajaran dan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik. Penciptaan kelas yang nyaman
merupakan kajian dari manajemen kelas.Sebab manajemen kelas merupakan serangkaian
perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang
memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik.
Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses; guru dengan segala
kemampuannya, murid dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan
segala komponennya, metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala
perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam
kelas.Sementara itu hasil pembelajaran ditentukan pula segala sesuatu yang terjadi di
kelas.Masalah utama dalam upaya mengelola kelas adalah siswa itu sendiri. Guru adalah
tenaga profesional.
Guru berperan sebagai pengelola aktivitas yang bekerja berdasar pada kerangka acuan
pendekatan manajemen kelas. Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting
khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik.Itu karena secara prinsip,
guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan
kelas.Tugas sekaligus masalah pertama, yakni pengajaran, dimaksudkan segala usaha
membantu murid dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya, masalah pengelolaan
berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya
tujuan pembelajaran.Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus
dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas.Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi
belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan.
Guru bukanlah sekedar profesi dalam ruang lingkup belajar mengajar saja, akan
tetapi guru juga dituntut memiliki ketrampilan mendidik dengan benar sehingga guru mampu
melaksanakan profesinya secara profesional. Untuk melaksanakan profesinya secara
profesional tidaklah semudah mengucapkannya, karena kemampuan profesional seorang guru
harus terus berkembang dan terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan zaman dan sejalan
1
dengan perkembangan kurikulum pendidikan itu sendiri. Sebagus dan sehebat apapun
sebuah desain kurikulum pendidikan, tetap tidak akan berjalan jika tidak diikutsertakan
dengan pengembangan kemampuan guru sebagai praktisi pendidikan sehingga profesional
nya seorang guru bisa sejalan dengan amanah dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia.
Terjadinya perubahan Kurikulum pendidikan di Indonesia tentunya mempunya tujuan
yang sangat penting dan tidak terlepas dari usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, kualitas guru seharusnya juga perlu
ditingkatkan sejalan dengan tujuan ditingkatkannya kualitas pendidikan, agar terciptanya
praktisi pendidikan yang mampu menjalankan kurikulum 2013 sebagai kurikulum terbaru
secara profesional dan tepat sasaran. Selanjutnya akan penulis bahas lebih rinci dalam tulisan
ini.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya profesionalisasi Guru dalam manajemen
kelas
2. Untuk mengetahui cara manajamen kelas yang baik
3. Untuk memahami peserta didik di dalam kelas.
1.3 Manfaat
Memperoleh dan mengetahuimasalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.
2
BAB II
ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA
3
menilai atau melakukan evaluasi kepada peserta didik pada jalur pendidikan formal mulai
dari Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan menengah.
Menjalankan profesi sebagai guru tidak bisa dilaksanakan sealakadarnya atau dapat
dilakukan oleh siapa saja. Menjadi guru dimulai dari niat yang kuat dan tulus dengan tidak
mengedepankan finansial karena profesi guru bukanlah sebuah ladang bisnis sehingga harus
menghitung untung ruginya. Profesi guru tidak bisa disamakan dengan profesi seorang
pengusaha, polisi, presiden, menteri, petani, dokter, mekanik, pilor, pramugari, karyawan
bank, penjahit dan sebagainya, karena profesi guru adalah profesi yang bahkan sebenarnya
menciptakan dan melahirkan semua profesi-profesi lainnya di dalam kehidupan. Oleh karena
itu, menjadi guru tidak bisa jika hanya meniru atau hanya sekedar hobby dan selanjutnya
dijadikan sebagai sebuah profesi tetap. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki kriteria
tertentu dan diperlukan ketentuan-ketentuan khusus agar profesi yang dilakukan sesuai tujuan
dan mampu dilaksanakan secara profesional.
Kurikulum merupakan perencanaan dan desain sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajarai atau ditempuh oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan yang dilaluinya.
Hal tersebut sebagaimana yang sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 butir 19 yang menjelaskan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 adalah Kurikulum pengganti kurikulum KTSP. Kurikulum 2013
memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap
dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat
materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat
ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah
materi Matematika.
Melihat perkembangan kurikulum, guru seharusnya juga harus terus melangkah
berbarengan dengan perubahan kurikulum tersebut. Sebagaimana yang telah kita fahami,
bahwa perubahan kurikulum dari kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 adalah bentuk usaha
dari pemerintah terhadap proses untuk memajukan pendidikan di Indonesia sebagai upaya
mencerdaskan anak-anak bangsa. Model kurikulum 2013 mengarahkan agar peserta didik
sebagai subjek yang mampu menggunakan kemampuan nalarnya secara maksimal sehingga
dia akan menemukan dan merumuskan setiap teori pembelajaran secara mandiri dengan jalan
bekerja sama dengan teman sebayanya.
4
Guru yang inovatif (berkembang), berfikir kreatif dan menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, menurut penulis adalah syarat mutlak yang harus dimiliki seorang
guru dalam melaksanakan pembelajaran yang sejalan dengan kurikulum 2013. Hal ini
menuntun guru agar tidak hanya menggunakan satu metode saja dalam pembelajaran, seperti
metode ceramah atau metode tanya jawab. Untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat
kepada peserta didik, maka guru bisa menggunakan beberapa metode (Kolaborasi metode)
dalam satu pertemuan pembelajaran seperti metode Jigsaw, aktikulasi, mind mapping, take
and give, debate, role playing, demonstrasi, eksperiment, practice, pembelajaran berbasis
proyek dan lain-lain.
Agar sejalan dengan ciri khusus kurikulum 2013, guru diharapkan agar terus
meningkatkan pengetahuannya, menguasai teknologi dan informasi, mampu memberikam
dorongan kepada peserta didiknya untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan,
memiliki kemapuan interpersonal, antarpersonal, dan memiliki kemampuan berfikir kritis
sehingga siswa menjadi generasi yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif dan produktif.
Oleh kerana itu, guru yang profesional akan terus berusaha untuk belajar dan
mengembangkan kemampuan profesinya sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 tersebut,
seperti: guru terus berusaha menjiwai/mencintai profesinya, meningkatkan keahlian dalam
bidang keilmuannya, menguasai cara berinteraksi/berkomukasi yang benar, bergabung
dengan berbagai macam organisasi profesinya, berusaha agar mampu menggunakan berbagai
macam jenis IT, melakukan inovasiinovasi terhadap (materi, metode, media dan alat)
pembelajaran, serta mampu melakukan berbagai bentuk evaluasi dengan tiga kriteria
penilaian yaitu menilai kemampuan (Kognitif, afektif dan Psikomotor) setiap peserta
didiknya.
5
BAB III
PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI
6
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA
8
yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari
kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.Yang bisa berdampak
ketidaksenangan siswa dalam mengikuti pelajaran.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Manajemen kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas karena situasi
dan kondisi kelas memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.Manajemen kelas juga seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan
situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal.Dan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, menyenangkan, sehingga pembelajaran
dapat berjalan dengan tenang, memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya semaksimal mungkin dan membentuk prilaku berbudaya dan berakhlak
muliya.
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di
sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru melaksanakan dua
kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar
pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar
siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-
mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
5.2 Saran
Dalam hal ini penulis menyarankan pada guru harus bisa membuat peserta didik
perkembangan pembelajarannya menjadi baik serta mengelola kelas agar semua siswa dapat
memahami apa yang disampaikan oleh guru, oleh karena itu guru kelas diwajibkan untuk
memiliki kompetensi khusus dalam mengelola kelas agar suasana belajar yang
menyenangkan, efektif dan efisien dapat terlaksana dengan baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2008. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar (Dalam
Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan Menteri (Permen) Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
Peraturan Menteri (Permen) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru.
10