Skor Nilai :
Kelompok 9 :
MEI 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan Mini
Riset ini dengan judul Mengidentifikasi Keterampilan Mengajar Guru Dalam Pembelajaran
Daring. Mini Riset ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Micro
Teaching. Semoga Mini Riset ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan Mini Riset ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
Mini Riset yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau
keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang
harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat
melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As.
Gilcman,1991). Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan
beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai
oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Dalam mengajar ada
dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2. Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya (how to teach)
4
delapan keterampilan mengajar yang sesuai dengan urutan penyajian hasil
penelitian Turney dalam Mulyasa (2011) diuraikan pada penjelasan di bawah ini :
1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap
pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan
yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik. Ada yang
mengatakan bahwa “berpikir itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya merupakan
ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di
berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan halhal yang merupakan hasil
pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong
kemampuan berpikir. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan
penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang
tepat akan memberikan dampak positif.
5
Penguatan bertujuan untuk : (a) Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap
pembelajaran; (b) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar; (c)
Meningkatkan kegiatan belajar dan membina perilaku yang prodiktif.
Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam memberi penguatan : (a)
Penguatan harus diberikan dengan sungguh-sungguh; (b) Penguatan yang diberikan
harus memiliki makna yang sesuai dengan kompetensi yang diberi penguatan; (c)
Hindarkan respon negatif terhadap jawaban peserta didik; (d) Penguatan harus
dilakukan segera setelah suatu kompetensi ditampilkan; (e) Penguatan yang
diberikan hendaknya bervariasi.
4. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda,
keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku.
Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat
sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk memberikan penjelasan. Oleh
sebab itu, keterampilan menjelaskan perlu ditingkatkan agar dapat mencapai hasil
yang optimal.
6
peserta didik; (c) Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta
didik atau menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan untuk membentuk
kompentensi dasar dan mencapai tujuan pembelajaran; (d) Materi yang dijelaskan
harus sesuai dengan kompetensi dasar dan bermakna bagi peserta didik; (e)
Penjelasan yang dapat diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik.
1) Menarik perhatian siswa: beberapa cara yang digunakan guru untuk menarik
perhatian siswa antara lain dengan variasi gaya mengajar, penggunaan alat
bantu mengajar dan pola interaksi yang bervariasi.
2) Menimbulkan motivasi: dengan cara menunjukan kehangatan dan
keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide yang
bertentangan dan memperhatikan minat siswa.
3) Memberikan acuan: usaha memberikan gambaran yang jelas kepada siswa
mengenai yang akan dipelajari dengan cara mengemukakan secara spesifik
dan singkat. Antara lain dengan mengemukakan kompetensi dasar,
indikator hasil belajar
4) Membuat kaitan: bahan pengait sangat penting digunakan bila guru ingin
memulai pelajaran baru. Antara lain mencari batu loncatan dari pengetahuan
yang dimiliki siswa, guru membandingkan atau mempertentangkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa,
mengusahakan kesinambungan pelajaran yang lalu dengan sekarang.
7
Sedangkan dalam menutup pelajaran guru haruslah:
1) Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat
ringkasan.
2) Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya
mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa mengaplikasikan ide
baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat siswa sendiri, dan
memberikan soal-soal tertulis serta mengekspresikan ide baru dalam situasi
lain, soal tertulis.
3) Memberi dorongan psikologi atau sosial.
4) Interaksi guru dengan siswa saling menghargai dan memberikan dorongan
psikologi dan sosial dengan memuji hasil yang dicapai, mengingatkan
pentingnya materi, memberi harapan positif, meningkatkan percaya diri
siswa akan potensi diri.
8
(b) Pembentukan kelompok secara tepat; (c) Pengaturan tempat duduk yang
memungkinkan semua peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif.
9
BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN
Adapun subjek penelitian yang kami ambil didalam Minireset yaitu wali kelas
V SDN 118195 Desa Pemuda.
Teknik Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk keperluan
penelitian. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan
10
fakta. Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara individual mendalam
kepada partisipan yang berkaitan dengan keterampilan mengajar guru dalam
pembelajaran Daring di SDN 118195 Desa Pemuda. Pendekatan ini dipilih
karena memiliki kesesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui bagaimana
keterampilan mengajar guru dalam pembelajaran Daring di SDN 1 1 8 1 9 5
Desa Pemuda.
Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari
suatu penelitian,karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.
Analisis data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini :
1. Tahap Penelitian
a. Perencanaan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Peneliti merancang guru yang akan dijadikan sampel.
2) Peneliti membuat catatan yang berisi poin-poin yang akan
ditanyakan untuk Minireset.
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi, pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang
telah dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan.
d. Penyusunan Laporan, pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah
menyusun dan melaporkan hasil-hasil peneliti
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Ernawati S.Pd wali kelas V SDN
118195 Desa Pemuda menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dimasa pandemi
ini melibatkan guru, orang tua, siswa dan lingkungan sekitar. Kegiatan
pembelajaran wajib mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan dan
keselamatan civitas akademika baik pada aspek fisik maupun psikologi. Ibu
Ernawati menyampaikan prinsip pembelajaran di masa pandemi yaitu
pembelajaran dapat dilakukan dengan tatap muka secara bergelombang, tatap
muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh, baik secara daring maupun luring. Ibu
Ernawati mengingatkan, bila dalam bentuk kelas nyata, di mana guru dan siswa
tatap muka maka harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Bila dalam
bentuk kelas virtual, guru dapat menggunakan aplikasi pembelajaran digital atau e-
learning seperti whattshap, meet atau zoom, Ibu Ernawati menjelaskan bahwa
pembelajaran daring dimulai pukul 08.00 sampai 10.30 agar siswa-siswi tidak
seharian berada di depan layar komputer atau laptop atau handphone.
Guru adalah figur yang menjadi teladan atau contoh dalam dunia
pendidikan, keberadaan guru sangat penting dalam proses belajar mengajar dan
pembentukan karakter positif dan kehidupan sosial peserta didik. Belajar dari
rumah melalui pendidikan jarak jauh adalah tantangan baru bagi guru untuk tetap
profesional melaksanakan pembelajaran serta membentuk karakter dan kehidupan
sosial peserta didik selama masa pandemi. Pembelajaran jarak jauh memiliki
berbagai hambatan dan tantangan. Menurut ibu Ernawati ada beberapa tantangan
nyata selama belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh pada masa
pandemi Covid-19 yaitu; (1) ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar
dan daerah, (2) keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi
pembelajaran, (3), keterbatasan sumber daya untuk pemanfaatan teknologi
pendidikan seperti internet dan kuota, (4) relasi guru murid dan orang tua dalam
pembelajaran daring yang belum integral. Semua hambatan dan persoalan ini
dilain sisi merupakan tantangan yang harus dihadapi guru untuk bersikap
12
profesional agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan terpenuhi
capaian pembelajaran.
13
peserta didik dalam belajar secara mandiri dan yang tidak terbatas ruang dan waktu.
Kedua, keterampilan pengelolaan kelas. Beberapa langkah pendekatan virtual
dalam pembelajaran berbasis kelas yakni, pertama praktis atau latihan. Lakukan
sesi latihan sebelum membiasakan diri dengan kelas virtual untuk menghindari
kesalahan teknis yang tidak diharapkan. Kedua, menentukan ekspektasi. Pada awal
sesi guru harus memperjelas ekpesktasi untuk menghindari kebingungan dan
kesalahpahaman, misalnya menjelaskan alat pembelajaran virtual apa yang
digunakan, teknis selama pembelajaran berlangsung, dan lain-lain. Ketiga yakni
melibatkan peserta didik selama proses pembelajaran. Guru disarankan agar
menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktif agar peserta didik dapat aktif
selama proses pembelajaran. Yang ke empat yakni meminta umpan balik. Berikan
waktu sekitar 5 menit untuk umpan balik diakhir sesi, dan implementasikan
masukan dan saran selama umpan balik kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran
berikutnya.
14
siswa dan memberikan berbagai tanggapan secara proporsional terhadap
perilaku siswa, baik prilaku yang dianggap positif ataupun negatif .Guru
memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan sikap siswa agar menjadi lebih
baik. Ibu Tiurma selalu memberikan pujian kepada anak muridnya yang
melakukan hal yang baik dan wajah ibu Tiurma saat memberikan penguatan
menunjukkan wajah yang gembira, sehingga siswa-siswi ibu Tiurma merasa
senang dan semakin semangat mengikuti proses belajar mengajar. Menurut
ibu Tiurma, keterampilan memberi penguatan ini dimaksudkan untuk
mengendalikan tingkah laku siswa yang menggangu kelas atau kelompok
dalam kelas secara berhasil dengan tidak membuat siswa tertekan ataupun
merasa malu dihadapan siswa yang lain. Misalnya sikap menegur dalam
kelas online.
15
kurangnya pengetahuan guru untuk menggunakan aplikasi daring termasuk
dalam kendala yang menghambat pembelajaran melalui daring.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan bahwa guru memiliki peran penting dalam
pelaksanaan kebijakan pemerintah tentang belajar dari rumah melalui pembelajaran
jarak jauh. Beberapa hambatan yang muncul dalam proses pembelajaran jarak jauh
hendaknya dapat menjadi tantangan bagi guru untuk tetap propesional dalam
melaksakan proses pembelajaran. Guru harus memamahami perannya dengan baik
agar mampu meciptakan lingkungan belajar baik dengan melibatkan siswa secara
aktif selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa
keterampilan mengajar yang digunakan ibu Ernawati dalam pembelajaran tatap
muka secara bergelombang dan pembelajaran via daring yaitu keterampilan
membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan mengelola kelas, keterampilan
memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan bertanya,
keterampilan menjelaskan, dan keterampilan berkomunikasi dengan orangtua
murid.
5.2 Saran
Kemampuan guru dalam penguasaan literasi dan Iptek, pengelolaan kelas, serta
komunikasi dengan orang tua juga harus terus dikembangkan agar dapat menjadi
guru profesional dimasa pandemi saat ini.
17
DAFTAR
PUSTAKA