Skor Nilai:
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa. karena dengan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini tepat pada
waktunya.
Maksud dari penyusunan tugas ini yaitu sebagai pelengkap mata kuliah
LITERASI DIGITAL, yang menjadi salah satu komponen penilaian dan dapat
dijadikan pegangan dalam proses belajar mengajar matakuliah LITERASI
DIGITAL, serta dengan harapan untuk memotivasi kami dan para pembaca,
sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan
dengan pembelajaran tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karena itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan tugas yang akan datang. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat memenuhi harapan berbagai pihak.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku
dengan menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut,
bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir dan menambah
pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Mahasiswa dapat menguji
pikiran pengarang/penulis lewat sudut pandangnya dengan berdasarkan
pengetahuan & pengalaman yang dimiliki.
B. Tujuan penulisan
C. Manfaat
D. Identitas Buku
1. Buku Utama
ISBN : 978-623-5383-54-5
2. Buku Pembanding
Penerbit :-
Kota Terbit :-
ISBN : 978-602-51324-2-1
BAB II
ISI BUKU
4.5 Epilog
5.1 Pendahuluan
Saat ini banyak media baru yang bermunculan seperti adanya media sosial
yang berbasis dunia maya. Media sosial ini berbasis interaksi. Keinteraksian ini
sangat penting dalam menjaga rasa seperti yang lazim dalam percakapan secara
tatap muka. Percakapan yang bersifat interaktif ini sesungguhnya sangat penting
dalam menjaga relasi yang erat. Ada semacam hubungan erat yang masih terjaga
ketika interaksi masih terbangun. Dengan demikian, peran utama media sosial
sebagai penyubur konektivitas sosial sesungguhnya telah terpenuhi (Baixue,
2013).
6.1 Pendahuluan
Kondisi proses pembelajaran yang menyenangkan serta mengaktifkan
siswa, sangat beraneka ragam cara yang dapat dilakukan dalam pemberian materi
di kelas, agar siswa dapat memahami materi tersebut lebih cepat dan tepat. Selain
strategi dan pendekatan yang perlu ditinjau pada setiap pembelajaran terdapat pula
model pembelajaran yang dapat menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan
keaktifan dan kreativitas siswa dalam melakukan proses belajar mengajar.
7.1 Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan internet memberikan dampak
penyebaran informasi. Informasi dapat diproduksi dengan mudah dan dikirim
dengan cepat kepada pengguna informasi yang membutuhkan. Sehingga saat ini
literasi digital memang menjadi hal yang sangat penting, karena kemampuan
menguasai teknologi informasi merupakan elemen penting dalam proses
perubahan budaya, ekonomi, politik dan sosial. Gerakan literasi perlu diupayakan
oleh semua pihak, mulai dari individu, kelompok, dan pemerintah di semua aspek
kehidupan khususnya di dunia pendidikan.
11.1 Pendahuluan
Ada hal menarik terkait pernyataan Umberto Eco pada tahun 1979 If you
want to use television to teach somebody, you must first teach them how to use
television. (Umberto Eco, 1979) Umberto menggarisbawahi bahwa ketika suatu
media (televisi) digunakan sebagai alat untuk transfer pengetahuan, maka
pengetahuan teknis terkait bagaimana menggunakan alat itu harus menjadi syarat
utama sebelum media digunakan. Kalau diterapkan di jaman sekarang, internet
sebagai media untuk transfer pengetahuan, digunakan sebagai media
pembelajaran, maka bagaimana menggunakan internet, itu yang utama untuk
diajarkan lebih dahulu. Bahkan siswa perlu diajarkan untuk mengkritik dan tidak
boleh bersifat netral, bahwa informasi yang diterima pasti dipengaruhi/diarahkan
oleh keinginan tertentu (Buckingham,2006).
11.2 Konsep Literasi Digital
Konsep literasi digital secara luas telah dijadikan bahan kajian penting
untuk peserta didik, agar kompetensi ini diajarkan sejak awal. Kompetensi literasi
digital akan membekali peserta didik untuk mampu menggunakan teknologi
secara tepat, efektif dan efisien. Tentu dengan mengakses sumberdaya informasi
yang mendukung kegiatan pembelajaran di kelas. Harapannya dengan penguasaan
ini, maka proses pembelajaran jarak jauh menggunakan e-learning dapat berjalan
dengan baik (Arslantas and Gul, 2022). E-learning sebagai media pembelajaran
daring agar siswa dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Ini artinya akan
banyak sekali model pembelajaran daring yang tidak terlembaga secara formal
namun dapat diikuti siapa saja. Penguasaan literasi digital ini diibaratkan seperti
senjata yang akan membersamai sampai akhir nanti. Dalam bahasa lain, dengan
penguasaan literasi digital maka budaya formal bagaimana hidup di era digital
akan terbawa terus menerus walau berada di luar sekolah atau sudah selesai
pendidikan formal, atau yang disebut sebagai cultural forms (Buckingham, 2006).
1. Proteksi (safeguard)
pada bagian ini memberikan pemahaman tentang perlunya kesadaran dan
pemahaman atas sejumlah hal terkait dengan keselamatan dan
kenyamanan siapapun pengguna Internet. Sejumlah tantangan di ranah
maya yang termasuk resiko pesonal (personal risks) masuk pula dalam
dalam bagian ini, diantaranya terkait isu cyberbully, cyber stalking, cyber
harassment dan cyber fraud.
2. Hak-hak (rights)
Hak tersebut adalah terkait kebebasan berekspresi yang dilindungi
(freedom of expression) serta hak atas kekayaan intelektual (intellectual
property rights) semisal hak cipta dan hak pakai semisal model lisensi
Creative Commons (CC).
3. Pemberdayaan (empowerment)
Pada bagian ini, lantas masuklah sejumlah pokok bahasan yang menjadi
tantangan tersendiri semisal jurnalisme warga (citizen journalism) yang
berkualitas, kewirausahaan (entrepreneurship) terkait dengan pemanfaatan
TIK dan/atau produk digital semisal yang dilakukan oleh para teknoprener,
pelaku start-up digital dan pemilik UMKM.
BAG I Proteksi
BAG II HAK-HAK
Kebebasan Berekspresi
Hak untuk mengekspresikan ide-ide dan opini secara bebas melalui ucapan,
tulisan, maupun komunikasi bentuk lain. Tapi semua dilakukan dengan tidak
melanggar hak orang lain. Contohnya yaitu jurnalisme warga, memakai meme,
tagar, infografis, kebebasan pers dan menulis status facebook, twitter, instagram,
whatsapp dan sejenisnya. Adapun caranya yaitu sampaikan pendapat tanpa merasa
takut, jika belum pasti hindari menyebutkan nama orang, instansi atau lembaga,
sertakan data pendukung, siap akan konsekuensi dan bebas berekspresi bukan
berarti bebas menyebarkan informasi. Tools yang bisa dipakai yaitu Email, blog,
WhatsApp, Twitter, Facebook, Telegram, Instagram, Path dan YouTube.
Kekayaan Intelektual
Hasil kreasi dari pemikiran seperti penemuan, karya seni dan literatur, desain,
simbol, nama, foto atau gambar yang digunakan secara komersil maupun tidak
komersil. Contohnya yaitu Copyright, Copyleft, Creative common, Paten, Kredit
nma, Merk dagang. Adapun caranya yaitu selalu mencantumkan kredit nama
pencipta, meminta izin pemilik hak cipta sebelum menggandakan, hindari
mengubah atau menyebarluaskan dan mendaftarkan hak paten ciptaan ke instansi.
Tools yang bisa dipakai yaitu Myows dan Safe Creative, TinEye, Creative
Commons.org dan BIIMA/Bekra’s Intellectual Property Rights.
Aktivisme Sosial
Suatu aktivitas online yang bertujuan untuk mendorong terjadinya perubahan
sosial. Hak untuk berserikat dan berkumpul tercakup di dalamnya. Contohnya
yaitu bantu adek bima lawan leukemia dan mengajak warganet untuk turun ke
jalan di acara Car Free Day. Adapun caranya yaitu melakukan kritik,melakukan
advokasi, mengajak warganet membela suatu kasus, membuat petisi online dan
penggalangan dana. Tools yang bisa dipakai dalam berbagai media social
(Twitter, Facebook, Instagram, YouTube) dan situs pengumpul dukungan
(PetisiOnline.net, KitaBisa.Com).
Jurnalisme Warga
Aktivitas partisipasi warganet dalam bentuk laporan, analisis, serta penyampaian
informasi dan berita melalui berbagai aplikasi online. Contohnya yaitu
mewartakan ragam kuliner Indonesia di blog yang dilakukan Banyumurti.net.
adapun caranya yaitu kumpulkan semua informasi, lengkapi dengan data
pendukung, rangkum semua informasi dan publikasikan di internet. Tools yang
bisa dipakai yaitu pesan instan, blog pribadi, media social dan media jurnalisme
warga.
Kewirausahaan
Kemampuan dan keinginan untuk mengembangkan, mengorganisir, dan mengatur
suatu usaha bisnis beserta risikonya dalam usaha mendapatkan keuntungan yang
dilakukan melalui berbagai aplikasi online. Contohnya yaitu usaha mikro, start up
digital dan online marketplace. Adapun caranya yaitu menemukan bidang yang
disukai, mencari celah bisnis, menjual produk yang dihasilkan melalui media
social, bergabung dengan online marketplace, membuat gerai online sendiri dan
bekerjasama dengan para influencer. Tools yang bisa dipakai yaitu media social,
online marketplace, blog atau situs pribadi, forum jual beli dan aplikasi pesan
instan.
Etika Informasi
Kesadaran untuk mengevaluasi berbagai isu yang terkait dengan penyebaran data
elektronik. Mencakup di dalamnya bagaimana menyaring hoax, memilah
informasi, dan bagaimana menyampaikan informasi dengan baik. Contohnya yaitu
ketika dapat berita jangan disebarkan jika tidak benar dan boleh disebarkan jika
berita itu benar. Adapun caranya yaitu cek kebenaran berita, percaya pada sumber
informasi yang kompeten, lihat informasi sensasi atau provokasi dan pastikan
informasi tidak mengandung ujaran kebencian. Tools yang bisa dipakai untuk
memberantas hoax yaitu Mastel.id dan Turn Back Hoax.
BAB III
PEMBAHASAN
A. ANALISIS
Buku utama dan buku pembanding membahas tentang literasi digital. Pada
buku utama dan buku pembanding menjelaskan pengertian literasi digital,
penerapan literasi digital bersifat edukatif, etika penggunaan literasi
digital, penerapan literasi digital di lingkungan masyarakat dan pendidikan
yang baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
moral yang berlaku di Indonesia.
Buku utama menjelaskan literasi digital secara detail mulai dari konsep
literasi digital dalam pendidikan, prinsip-prinsip pengembangan literasi
digital dalam pembelajaran, etika penggunaan literasi digital dalam
pembelajaran, hubungan literasi dan pendidikan, literasi digital dan media
sosial dalam pembelajaran, model pembelajaran berbasis literasi digital,
penerapan literasi digital bersifat edukatif, literasi digital dalam
lingkungan sekolah, literasi digital di lingkungan kampus, literasi digital
dalam lingkungan masyarakat dan tantangan literasi digital pada abad ke-
21.
B. Kelebihan Buku
Keunggulan buku pegangan yaitu pembahasannya lebih mudah dimengerti, dan
di jelaskkan secara sistematis, berurut, dengan Bahasa yang mudah dipahami
dan di ingat. Isi buku sangat menarik karna di tampilan gambar didalamnya
untuk memudahkan pembaca memahaminya.Sampul pada buku utama juga
menarik dan berwarna.
C. Kelemahan
Kelemahan buku utama yaitu sub materinya terlalu banyak jadi pembaca akan
mudah bosan dengan hanya melihat daftar isinya saja.
A. SIMPULAN