Anda di halaman 1dari 15

Critical Book Report

Mata Kuliah : Kerajinan Tata Rias

Dosen pengampuh :

Arzulia, SE, M.M


Siti Sutanti, S. Pd,. M.Pd

Disusun Oleh :

Nama: Shavira Meutira

Nim : 5173344030

Kelas : Reguler A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada hadirat allah SWT yang telah memberikan kita rahmat
kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusun makalah
Dasar Rias ini yang berjudul CRITICAL BOOK REPORT buku cendra mata dari sang
pengantin, kreasi hantaran, dan kreasi mahar 3D.

Shalawat dan rangkaian salam kehadiran nabi Muhammad SAW yang kita dari alam
kegelapan menuju terang benderang.Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas individu
mata kuliah Pengembngan dan Telaah Kurikulum dan sebagai bahan perkuliahan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Arzulia, SE., M.M yang telah membimbing
penulis dan pihak- pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalahini.

Makalah ini penulis yakni jauh dari kesempurnaan dan masi banyak kekurangan seperti
pepatah yang mengatakan “taka ada gading yang tak retak”, baik isi mupun penyusunan. Atas
semua itu dengan rendah hati penulis harapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rasionalisasi pentingnya CBR sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita
baca dan pahami. Terkadang kita memahami satu buku, namun kurang memuaskan hati kita.
Misalnya dari segi analisa bahasa, pembahasan tentang kepemimpinan. Oleh karena itu, kami
membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dakam memilih buku referensi,
terkhusus pada pokok bahasa tentang kosmetika.

B. Tujuan Penulisan CBR


Mengkritis/membandingkan satu buku topik materi kuliah kepemimpinan dalam dua
buku yang berbeda.

C. Manfaat CBR
- Untuk menambah wawasan tentang kosmetika.
- Untuk mengetahui metode dan cara pembuatan kosmetika yang baik dan benar.
IDENTITAS BUKU
Buku 1 Judul Buku : cendra mata dari sang pengantin
Penulis : Kiswandari Ratna Setyawati
Penerbit : kriya pustaka, grup puspa swara
anggota IKAPI
Tahun Terbit : 2009
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 92 (halaman)
Jumlah Bab : 4 (empat) bab
ISBN : 9789791477772
Cetakan : pertama
Buku 2 Judul Buku : kreasi hantaran
Penulis : enen wardana, sumiati sukawit, lesye
leksomono, dan sri hadiyati
Penerbit : perpustakaan nasional
Tahun Terbit : 2013
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 98 (halaman)
Jumlah Bab : 3 (tiga) bab
ISBN : 978-602-98293-2-7
Cetakan : pertama
Buku 3 Judul Buku : kreasi mahar 3D
Penulis : adry psma santra
Penerbit : tiara aksa
Tahun Terbit : 2012
Kota Terbit : surabaya
Jumlah Halaman : 96 (halaman)
ISBN : 978-602-9186-43-7
Cetakan : pertama

BAB II
ISI

Judul buku 1 : Cendra mata dari sang pengantin

BAB I

Momen kebahagiaan yang diwujudkan dalam suatu acara pernikahan terasa lebih lengkap dengn
adanya symbol atau bentuk ucapan terimakasih yang berwujud barang. Souvenir merupakan
ungkapan tanda terima kasih keluarga dan mempelai kepada tamu atas kehadiran mereka pada
saat pesta pernikahan. Biasanya, berupa bingkisan benda kecil yang mudah dibawah dan dapat
dijadikan kenang-kenangan yang beresan.

Banyak ragam suvernir yang dapat dijumpai di pasaran dengan berbagai macam bentuk dan
bahan, juga berbeda jenis maupun fugsinya. Baik yang pabrikan maupun kerajinan tangan. Jika
dilihat dari fungsinya, souvenir bisa dibedakan menjadi berikut.

 Suvenir yang hanya bersifat dekorasi, seperti untuk hiasan meja, rak, atau dinding.
Bentuknya beragam, bisa berupa patung, miniature, buket bunga, maupun plakat.
 Souvenir yang bersifat fungsional sehingga dapat dipakai bagi penerimanya. Contohnya,
gantungan kunci, tas, dompet, tempat tisu, lilin, pigura, buku saku, dan alas gelas.

Sebaiknya, selain sebagai barang kenang-kenangan, pilih sevenir yang bersifat fungsinal.
Pemilihan jenis maupun fungsinya tergantung selera masing-masing calon pengantin dan
keluarga. Akan terasa lebih berkesan jika souvenir tersebut adalah hasil kreasi sendiri karena
anda bisa menentukan bentuk dan bahan, yang dapat disesuaikan dengan anggaran keuangan.

Dari bahan yang murah pun bisa dibuat souvenir yang menimbulkan kesan mewah. Disini, kami
sajikan teknik-teknik pembuatan souvenir yang mudah diikuti dan ragam ide ide lain beserta
kemasannya. Semoga buku ini bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi dalam berkarya.

Alat & bahan

A. Alat
1. Gunting, untuk memotong kain, kertas, dan merapikan batang jahitan.
2. Cutter, untuk memotong bahan atau karton.
3. Penggaris
4. Pensil atau pulpen, untuk menggambar pola.
5. Kuas, untuk mengecat produk.
6. Glue gun, untuk mengelem dengan lem lilin
7. Palu, untuk pembuatan tempat pensil berhis pasir.
8. Bor atau paku, untuk pembuatan buku hias pasir
9. Jarum jahit
B. Bahan
1. Benang jahit, untuk menjahit kreasi berbahan dasar kain
2. Lem lilin, untuk merekatkan kreasi berbahan dasar kain.
3. Lem kayu, untuk merekatkan kreasi berbahan dasar kayu. Dapat menggunakan lem
putih PVC atau lem kuning.

Tip penggunaan alat & bahan

1. Lem kuning : untuk memudahkan pemakaian, tuang sedikit lem dalam wadah bekas cuka
yang lubang ujungya tidak terlalu besar shingga tidak belepotan saat dipakai.
2. Lem putih kental : bisa dipakai langsung, tetapi jika dirasa terlalu kental, cairan dengan
cara berikut.
a. Ambil sedikit lem putih (2-3 sendok makan)
b. Beri sdikit air (sekitar ½ sendok teh) aduk hingga rata. Jika masih kurang cair, beri
lagi sedikit air sambil diaduk, begitu seterusnya sampai didapat kekentalan yang
diinginkan.
3. Lem lilin : pada saat menekan lem lilin ke media, usahakan secepat mungkin dan tekan
agar hasinya melekat dengan sempurna. Jika lem terlnjur mendingan, hasilnya tidak kuat.
4. Memotong ayaman : sebelum bagan anyaman dipotong, olesi terlebih dahulu bagian yang
akan dipotong dengan lem putih yang sudah dicarikan. Biarkan hingga benar-benar
kering, lalu potong sesuai ukuran. Jangan menggunakan lem putih yang masih kental
karena saat mengerikan, lem berbekas pada bahan.

Cara mengemas souvenir pernikahan

Kemasan berpengaruh terhadap keindahandan keunikan souvenir. Berikut ini hal yang perlu
diperhatikan dalam mengemas souvenir.

1. Buat kemasan yang efisien dan simpelagar mudah dibawa. Biasanya souvenir tersebut
dimasukkan kedalam tas atau di jinjing tangan.
2. Jika material terbuat dari bahan yang mudah pecah atau rusak, sebaiknya kemas dalam
boks kecil atau dimasukkan ke dalam kantong sehingga tidak mudah pecah atau rusak
karena jatuh atau terbentur.
3. Sesuai kemasan dengan bentuk souvenir. Untuk souvenir yang ringan, gunakan kantong
dari kain tile, organdi, atau plastic mika. Sedangkan untuk souvenir yang berat, gunakan
boks atau tas kertas.
4. Untuk mempermanis kemasan dengan plastic, pada ujung ikatan beri pita kecil. Jika
menggunakan tali, beri manik-manik pada ujungnya atau bunga kecil dari kain (pita)
sebagai hiasan.
5. Sendainya nilai kemasan agak mahal, usahakan kemasan tersebut fungsional dan dapat
dipakai sehingga nantinya tidak kurang.
6. Serta kartu kecil sebagai ucapan terimakasih yang dipasang pada pita atau dapat disablon
pada suvenirnya. Bisa juga memakai stiker kecil yang ditempel pada souvenir.
7. Jika souvenir bentuknya agak besar dan tidak memungkinkan untuk ditenteng pada saat
resepsi, berikan kartu pengambilan kepada tamu. Jadi, mereka basa mengambil souvenir
tersebut saat hendak pulang.
Judul Buku ke 2 : Kreasi hantaran
BAB I
A. Pengertian hantaran

Hantaran adalah segala sesuatu yang biberikan seseorang kepada orang lain yang
dibentuk, ditata dan dikemas dan dihias dengan nilai seni yang tinggi dalam keadaan suka
dan duka. Hantaran dapat di berikan kepada seseorang dalam berbagai kesempatan yaitu
mulai dari yang masih dalam kandungan maupun sampai akhir menutup mata. beberapa
acara tersebut, antara lain :

1. Acara selamatan 7 bulan dalam kandugan


2. Kelahiran
3. Ulang tahun
4. Tunangan
5. Pernikahan
6. Meninggal dunia
7. Hari-hari besar dan hari penting lainnya

Karena hantaran digunakan pada berbagai kesempatan, maka pelajaran hantaran


mencakup pembuat pembuatan hantaran yang diperlukan di segala kesempatan.

B. Keterampilan Hantaran

Keterampilan hantaran adalah sebagai realisasi peningkatan keterampilan wanita yang


relevan dengan kebutuhan masyarakat agar menghasilkan tenaga-tenaga terampilan di
bidangnya. Sehingga mendapatkan tambahan mata pencaharian dari keterampilan
tersebut. Elain meningkatkan kemampuan dan menambah pengetahuan serta
keterampilan, keterampilan hantaran juga menambah pengalaman yang berguna bagi diri
sendiri maupun masyarakat sekitarnya.

Fakta menunjukan adanya pergeseran keterampilan hantaran dari yang bersifat tradisinal
menjadi modifikasi. Namun hal ini tidak mengurangi minat masyarakat untuk tetap
menghargai seni budaya leluhurnya terutama dalam hal hantaran. Penataan modifikasi
tidak menghilang ciri khas hantarannya, tetapi membuat hantaran dituntut untuk lebih
meningkatkan kreatifitas untuk mencapai hasil yang bagus menyesuaikan selera pasar
sesuai perkembangan zaman.

BAB II

Pembelajaran teori hantaran

Pelajaran kurus hantaran terdiri atas pelajaran teori dan praktek, pelajaran teori terdiri
atas gugus mata pelajaran penunjang dan gugus mata pelajaran keterampilan.

Pelajaran penunjang mencakup pengetahuan tentang hal-hal sebagai berikut :

a. Dasar-dasar hantaran
b. Bentuk hantaran
c. Alat alat untuk membuat hantaran
d. Bahan dan sifatnya
e. Warna
f. Desain
g. Etika frofesi
h. Kesan umum dalam praktek
A. Dasar-dasar hantaran
Hantaran adalah segala sesuatu yang diberikan seseorang kepada orang lain yang
dibentuk, ditata, dikemas dan dihias untuk keadaan suka dan duka. Hantaran dapat
diberikan kepada sesorang dalam berbagai kesempatan yaitu dari mulai masih dalam
kandungan maupun sampai akhir hayat.
B. Bentuk hantaran
Bentuk adalah bidang yang dikelilingi oleh garis. Bentuk merupakan unsur yang paling
luar dari suatu benda yang bisa segera dilihat. Untuk menghasilkan bentuk yang baik dari
suatu hantaran diperlukan kreatifitas yang tinggi dari seseorang pembuat hantaran
C. Alat-alat pembuatan hantaran
Alat dan bahan:
1. Gunting kertas dan gunting kain, gunting igzag
2. Jarus pentul biasa/ berketombe
3. Jarum jahit tangan/mesin
4. Benang jahit
5. Karet gelang
6. Koran bekas
7. Aneka lem (lem kayu,plastic, lem lilin)
8. Isolasi
9. Double tape
10. Tembakan lem
D. Bahan dan sifatnya
Bahan bahan yang digunakan untuk dibuat berbagai hantaran seperti textile, kain, aneka
renda, aneka-aneka pita, aneka kertas, aneka tali, aneka bunga kering, aneka manik dan
payet, aneka limbah. Sifat bahan yang digunakan untuk dibuat hantaran ada yang lembut,
keras, ada yang lentur, jug serat benang biasa benang biasa dan benang mas. Hal ini harus
diperhatikan oleh seorang pmbuat hantaran untuk dapat menghasilkan bentuk yang indah.
E. Warna
Menurut ahlinya setiap warna memiliki 3 sifat yang disebut dengan dememsi warna
albert nusel mengembangkan dimensi warna menjadi sebagai berikut :
1. Dimensi 1 adalah HUE (nama warna)
HUE atau nama warna terdiri atas : merah, biru, kuning, hiju, ungu dan lain-lain.
Warna panas: warna yang mengandung kuning, jingga dan merah (sifat cerah,
menonjol,menarik perhatian).
Warna dingin : warna yang mengandung hijau, biru, 9 sifat redup, kurang menarik
perhatian.
2. Dimensi 2 adalah value (gelap tengannya warna)
Ada 9 tingkatan mulai dari yang paling terang, value terang menambah basar ukuran
suatu obyek karena sifatnya yang memantulkan cahay, sedangkan value gelap
memperkecil ukuran suatu obyek karena sifatnya menarik cahaya. Pada susunan
warna, warna gelap diletakan di bawah dan makin ke atas valuenya lebih terang.
3. Dimensi 3 Intensitas chroma (kuat lemahnya suatu warna)
Adalah dimensi yang menunjukan kuat atau lemahnya suatu warna, contoh warna
merah terang dan merah gelap, warna yang terang interaksinya lebih kuat. Sifat warna
yang intensitasnya kuat akan menarik perhatian dan sangat cemerlang sedangkan
yang interaksinya lemah kurang menarik perhatian. Lingkungan warna yang di
kembangkan oleh albert nusel yaitu terdiri : warna dasar atau primer (merah, kuning,
biru) warna skunder (jingga, hijau, ungu) terbentuk dari 2 warna primer. Warn tersier
terbentuk dari campuran warna sekunder.
F. Desain dan unsur-unsur desain
Desain terdiri atas desain struktur dan desain hiasan

Desain struktur
Adalah desain yang di buat berdasarkan ukuran bentuk dan warna, ukuran di sesuaikan
dengan kebutuhan.

Bentuk
Adalah unsur yang paling luar dari suatu denda yang dapat dilihat secara langsung misal
bentuk segitiga, segiempat, bilat dan lain-lain. Warna berfungsi untuk menarik
perhatikan. Desain sruktur dikatakan baik apabila menghasilkan:
1. Bentuk indah/bagus
2. Warna menarik
3. Proposi ukuran seimbang
4. Bentuk sederhana
5. Bisa diterima oleh masyarakat
6. Aman bagi si pemakai

Desain hiasan

Adalah untuk mempercantik permukaan desain struktur

Unsur-unsur desain

Adalah komponen yang ada daam pembuatan satu desain yaitu:

1. Garis dan arah


2. Bentuk
3. Warna
4. Texture/motif
G. Etika prfesi
Etika profesi adalah aturan-aturan yang perlu diperhatikan oleh seorang yang mempunyai
prfesi hantaran.
Sebagai seorag pembuat hantaran harus selalu mwmpwrhatikan aturan-aturan etika di
masyarakat yaitu :
1. memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang hantaran
2. Berkepribadian yang baik jujur disiplin
3. Dapat berkomunikasi dan menjalani kerjasama dengan mitra kerja
H. Kesan umum
Kesan umum yang perlu diperhatikan ialah:

1. Pembawaan dan penampilan diri


2. Keserasian dan kerapihan pakaian kerja
3. Tingah laku terhadap penguji dan sesame peserta ujian
4. Kelengkapan dan kebersikan alat
5. Kerapihan penataan alat dan tempat kerja
6. Cara merapikan dan menyimpan peralatan setelah selesai kerja.

Judul buku 3 : Kreasi mahar 3D

BAB I Tips praktis

Tips 1 : pemilihan frame

Pemilihan frame pada dasarnya adalah masalah selera. Belum tentu frame emas berukir
itu pasti bagus, pasti mewah, dan frame minimalis itu terlalu sederhana. Di sini, kami
memilih menggunakan frame-frame minimalis dengan alas an kuat untuk menonjolkan
isi/desain didalamnya yang rata-rata simple berkarakter, sesekali meriah, sehingga tidak
menimbulkan kesan saling bersaing ‘rame-ramean’ antara pigura atau isinya. Mana yang
mau ditonjolkan itulah yang diberi aksen. Untuk menghindari kesan norak dan terlalu
ramai.

Tips 2 : pemilihan background

Tidak selalu background berkilau-kilau itu elegan. Salah pilih background hasilnya bisa
norak. Coba sesuaikan warna background dengan desain mahar keseluruhan dan kira-kira
warna uang yang akan terpasang nantinya. Tidak ada salahnya menggunakan warna aman
seperti hitam dan gold, akan tetapi akan lebih bervariasi kalau kita berani mengeksplorasi
perbendaharaan background.

Tips 3 : membagi pola (khusus untuk teknik kurmoney)

Persiapkan gambar yang akan diubah menjadi ‘lukisan’ uang. Rencanakan dengan baik
mana bagian yang dapat diganti dengan uang dan mana bagian yang lebih baik
menggunakan kertas warna. Bagian yang berukuran cukup besar-besar otomatis paling
pas dibungkus dengan uang. Liat juga dari keseluruhan desain. Di sini imajinasi dan
kreasi anda di bebaskan untuk memutuskan. Sedangkan bagian-bagian kecil ampai
dengan sangan kecil dipastikan dipersiapkan untuk menggunakan karton warna. Bentuk-
bentuk besar dengan ukuran yang terlalu besar bisa dibagi menjadi beberapa bagian, yang
otomatis membutuhkan lebih dan 1 lembar uang. Bagaimana pun bentuk dasar pola anda,
uang yang dilapiskan hanya boleh dilipat dan dilipat jangan sampai sobek apalagi di
potong. Sehingga apabila menjumpai bentuk-bentuk dengan kelengkungan yang tajam,
bagi pola menjadi beberapa bagian, sehingga saat dilapis uang. Uang tidak sobek karena
kelengkungan tersebut.

Tips 4 : pemilihan motif uang

Amati, mana bagian terbaik dan uang yang akan anda gunakan. Motif mana yang khas,
tonjolkan kekhasan/ciri khusus dari uang tersebut. Terutama jika uang yang anda
gunakan bukan uang rupiah yang mudah dikenali.

Khus untuk teknik kurmoney, pastikan pada saat pelapisan ung, anda memperhatikan
motif yang ditonjolkan, karena hampir pasti pola anda ada yang terdiri dari 1 pola besar
yang dibagi menjadi beberapa bagian. Sehingga anda sebaiknya memastikan motif uang
yang tergampang sama dengan tersambung indah satu dengan yang lainnya.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelemahan Buku
Setelah dirangkumkan isi buku cendra mata dari sang pengantin, kreasi hantaran, dan
kreasi mahar 3D. seperti diatas, bukan berarti sudah sempurna dalam penyajian buku ini, ada
beberapa kekurangan dan kelebihan dari buku ini, diantara kekurangannya adalah:

1. Bahasanya terlalu kaku sehingga sulit untuk dipahami, ada beberapa kata yang dalam
penyusunannya kurang enak dibaca sehingga menjadikan pembaca harus mengulang
kembali membaca untuk bisa memahaminya.
2. Penggunaan kata yang sulit di mengerti
3.   Ada 2 (huruf) yang diulang-ulang pada buku (cendra mata dari sang pengantin) saya
menyadari bahwa hal itu mungkin kekhilafan penulis dan editor, namun alangkah lebih
baiknya jika disempurnakan.
4. Dibutuhkan catatan kaki dalam buku ini, karena banyak istilah-istilah yang masih asing
dan masih butuh penjelasan.
5. Cover pada buku (kreasi hantaran) kurang menarik. Sebagai pembaca saya kurang
tertarik pada sampul dan warna buku.

B. Keunggulan Buku
Dengan  beberapa  kekurangan  diatas  bukan  berarti  buku  ini  tidak  layak untuk
dikonsumsi, buku ini sangat bagus dipelajari bagi mahasiswa. Beberapa kelebihan dari buku ini
adalah:
1. Sampul dan warna buku pada (cendra mata dari sang pengantin dan kreasi mahar 3D)

menurut saya sebagai pembaca sangatlah bagus dan membuat saya tertarik untuk
membacanya.
2. Dari ketiga buku ini semua nya memaparkan atau menjelaskan cara-cara atau langkah-

langkah dalam pembuatan yang berasal dari judul mereka sendiri (cendra mata dari sang
pengantin, kreasi hantaran dan kreasi mahar 3D)
3. Pada langkah-lngkah membuat pada ketiga buku tersebut memakai warna jadi pembaca

dapat memahami dengan cepat, enak, dan nyaman.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, dari ketiga buku yang berjudul cendra mata dari sang pengantin, kreasi hantaran dan
kreasi mahar 3D mempuyai bidang yang sama yaitu hantaran. Hantaran adalah segala sesuatu
yang biberikan seseorang kepada orang lain yang dibentuk, ditata dan dikemas dan dihias dengan
nilai seni yang tinggi dalam keadaan suka dan duka. Nah, jadi ketiga buku ini sebenarnya sangat
berhubungan.

B. Saran
dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak
kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai