Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JOURNAL REPORT

CAT RAMBUT DASAR DAN DESAIN


DOSEN PENGAMPU :

Rossy Luckita Sasmita,S.Pd.,M.Pd

Almaida Vebibina,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH :

Adinda Amalia Rahmasari (5183144023)


REG.B

PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
2

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan
berkat dan karunia-Nya sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Critical Journal Review pada mata kuliah cat rambut dasar dan desain ini. dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga critical journal review ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembaca.

Harapan penulis semoga critical journal review ini membantu menambah


ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi para pembacanya, agar penulis dapat
memperbaiki bentuk maupun isi critical journal review ini sehingga kedepannya
dapat menjadi lebih baik lagi.

Critical journal review ini penulis akui masih banyak kekurangan kerena
pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan critical journal review ini.

Medan, Maret 2020

Adinda Amalia

2
3

REVIEW JURNAL I
Judul FORMULASI PEWARNA RAMBUT DARI BIJI
PEPAYA ( Carica papaya L.) DALAM BENTUK
SEDIAAN GEL
Jurnal Jurnal Mitra Kesehatan
Download http://stikesmitrakeluarga.ac.id/wp-
content/uploads/2018/07/04.FORMULASI-PEWARNA-
RAMBUT-DARI-BIJI-PEPAYA-Carica-papaya-L.-DALAM-
BENTUK-SEDIAAN-GEL.pdf
Volume,nomor Vol 1 No.2 dan hal 82-89
dan halaman
Tahun ---
Penulis Ira Adiyati Rum, Maria Ulfha, Dolih Ghazali

Reviewer Adinda Amalia Rahmasari


Tanggal 17 Maret 2020

ISSN ----

Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembuatan


pewarna rambut alami dari biji papaya dengan
penambahan bahan pembangkit warna piragolol, juga
untuk mengetahui konsentrasi ekstrak biji pepaya yang
menghasilkan warna terbaik.
Subjek penelitian bahan alam yang digunakan sebagai pewarna rambut ialah
biji pepaya yang mempunyai kandungan zat pewarna
glucoside saccarine dan alkaloid carpaine (Jetts,2012.
Biji pepaya digunakan sebagai pewarna rambut alami
karena berasal dari tumbuhan dan mempunyai sifat untuk
menyehatkan rambut. Biji pepaya yang digunakan dalam
bentuk gel.
Metode penelitian Metode dilakukan dengan maserasi, pengujian ini dengan
berbagai konsentrasi ekstrak biji papaya yaitu 3%, 5% dan
8% masing-masing dicampur dengan formula gel yang
mengandung HPMC 2,5%, gliserin 6,25%, propilenglikol
15%, dmdm hidantoin 0,6% sebagai pengawet antimikroba
dan piragolol 1%.
Langkah penelitian Biji pepaya diekstraksi dengan menggunakan cara
dingin yaitu dengan metode maserasi dengan
menggunakan pelarut etanol 95% (Gozali dkk,
2009). .Ekstrak biji pepaya diperoleh dari melarutkan 2
kg biji pepaya dengan pelarut etanol 95% sebanyak 34
liter, sehingga diperoleh ekstrak sebanyak 135 gram.
Hasil penelitian Pengaruh waktu perendaman terhadap hasil pewarnaan
rambut
Dari hasil pengamatan terhadap percobaan yang telah

3
4

dilakukan, diketahui bahwa lamanya waktu perendaman


mempengaruhi hasil pewarnaan rambut putih.
Dari hasil pengamatan lama perendaman yang
dilakukan selama 4 jam diperoleh hasil pewarnaan
rambut yang optimal.
Pewarnaan rambut ini terjadi secara bertahap, sedikit
demi sedikit mengubah warna rambut yang putih
menjadi warna coklat kemerahan.
Pengamatan secara visual terhadap hasil percobaan
yang dilakukan diperoleh formula yang menghasilkan
perubahan warna paling jelas yang mengarah kepada
warna coklat kemerahan yaitu formula 3 (tiga) yang
terdiri dari konsentrasi biji pepaya (Carica papaya L.)
paling besar yaitu 8%. Kemudian formula 3 inilah
kemudian digunakan untuk uji evaluasi selanjutnya.
Stabilitas warna terhadap pencucian
Berdasarkan uji stabilitas warna terhadap pencucian
diperoleh hasil bahwa tidak terjadi perubahan warna
rambut setelah sepuluh kali pencucian .
Stabilitas warna terhadap sinar matahari
Warna ditentukan kestabilannya dengan memaparkan
rambut 5 jam dibawah sinar matahari.
Ketika rambut terkena sinar matahari langsung
warnanya sedikit berubah, hal ini disebabkan sifat dari
piragolol yang apabila terkena cahaya akan teroksidasi
sehingga warna rambut akan lebih terang dari warna
sebelumnya.
Uji Biologis (Uji iritasi)
Sediaan pewarna rambut yang hendak dipasarkan untuk
konsumen harus diberikan penandaan yang jelas
mengenai cara penggunaan, komposisi dan kadar zat
yang digunakan. Selain itu, pada etiket tersebut harus
tercantum perlu tidaknya uji iritasi sebelum digunakan.
Uji ini dilakukan untuk meyakinkan apakah dalam
formulasi sediaaan pewarna rambut terjadi reaksi antara
komponen sehingga terbentuk zat yang bersifat iritan
atau toksik.
Uji ini dilakukan terhadap 20 orang sukarelawan .
Dari grafik diatas menunjukan bahwa formula satu (F1),
formula dua (F2) dan formula tiga (F3) yaitu tidak
terjadi iritasi, sensasi gatal tidak timbul, sensasi gatal
biasa dan kelengketan pun biasa.
Kekuatan penelitian -Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari
pendahuluan atau latar belakang dari permasalahan
-bahasa mudah dipahami karena masuk kedalam bahasa
baku yaitu bahasa yang singkat,padat dan jelas
-Jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan
penulisan Jurnal

4
5

Kelemahan penelitian -tidak memiliki ISSN


-tidak memiliki tanggal terbit jurnal
-membuat pembaca sedikit bingung karena identitas
jurnal masih kurang info
Kesimpulan Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan
khasanah wacana kepustakaan, juga dapat digunakan
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

Ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) dapat


diformulasikan sebagai sediaan pewarna rambut dalam
bentuk gel sehingga dapat memberikan warna pada
rambut yaitu warna coklat muda sampai coklat
kemerahan sehingga dapat menutupi rambut uban
(putih).

Formula yang menghasilkan warna terbaik yang


menghasilkan perubahan warna yang jelas yaitu formula
3 yang terdiri dari ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.)
8%, HPMC 2,5%, gliserin 6,25%, propilenglikol 15%,
pengawet antimikroba yakni DMDM hidantoin 0,6% dan
piragolol 1% yaitu warna coklat kemerahan.

5
6

REVIEW JURNAL II
Judul PENGARUH TINGKAT KOMPOSISI BUBUK BIJI
PEPAYA DAN BUBUK KULIT MANGGIS TERHADAP
HASIL PEWARNAAN RAMBUT BERUBAN
Jurnal e- Journal
Download https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-
rias/article/view/10324/10076
Volume dan Volume 04 Nomer 01, hal 25-32
halaman
Tahun Tahun 2015
Penulis Choirul Rizeki,
Dra. Hj. Sri Achir
Reviewer Adinda Amalia Rahmasari
Tanggal 17 Maret 2020

Tujuan Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh


penelitian komposisi bubuk biji pepaya dan kulit manggis terhadap kilau
rambut, kerataan warna, ketajaman warna dan kesukaan
panelis dan mengetahui hasil warna terbaik.
Subjek Biji pepaya mengandung glucoside cacarindan karpain yang
penelitian menghasilkan zat warna hitam, sedangkan kulit manggis
mengandung tanin yang menghasilkan zat warna kuning.
Metode Pengumpulan data menggunakan metode observasi melalui
penelitian lima orang pengamat ahli(dosen tata rias). Ada 20 sampel
yang harus diobservasi. Sampel tersebuat berasal dari masing-
masing komposisi yang dibuat empat kali. Analisis datanya
menggunakan uji anava tunggal.
Langkah Jenis penelitian adalah eksperimen dan mempunyai 3 variabel
penelitian yaitu : (1) Variabel bebas, adalah komposisi bubuk biji pepaya
dan bubuk kulit manggis komposisi yang digunakan adalah
X1 (3:5), X2 (4:4), X3 (5:3), X4 (6:2), X5 (7:1). (2) Variabel
terikat dalam penelitian adalah hasil pewarnaan rambut
beruban (putih) yang dilihat dari segi fisik seperti kilau,
kerataan, ketajaman warna dan kesukaan panelis. (3) Variabel
kontrol, rambut uban/putih hasil bleaching sampai level 9,
dengan panjang 10cm, baking soda untuk penguat warna.
Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh komposisi bubuk
biji pepaya dan bubuk kulit terhadap hasil pewarnaan rambut
beruban. Komposisi X5 terdiri dari 7gr bubuk biji pepaya : 1
gr bubuk kulit manggis, mendapatkan hasil terbaik untuk kilau
dan keratan warna. Komposisi X4 terdiri dari 6gr bubuk biji
pepaya : 2gr bubuk kulit manggis, mendapatkan hasil terbaik
untuk ketajaman warna dan kesukaan panelis. Komposisi X4
merupakan hasil yang sesuai dengan dikehendaki dalam

6
7

penelitian ini yaitu hitam kecoklatan.


Kekuatan -Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari
penelitian pendahuluan atau latar belakang dari permasalahan
-Bahasa mudah dipahami karena masuk ke dalam bahasa baku
yaitu bahasa yang singkat,padat dan jelas
-Jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan
penulisan Jurnal
-memaparkan secara jelas waktu pembuatan jurnal dan juga
identitas jurnal
-jurnal juga memaparkann secara jelas mulai dari
pendahuluan,inti sampai penutup di bagian abstrak
Kelemahan -jurnal ini tidak memiliki ISSN
penelitian -jurnal ini hampir keseluruhannya berisi kelebihan hanya saja
tidak memaparkan issn
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian analisis data yang menghasilkan
komposisi terbaik pada kilau rambut dan tingkat kesukaan panelis,
yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat
komposisi bubuk biji pepaya dan bubuk kulit manggis pada
komposisi X5 (7:1) dan komposisi X4 (6:2).
Untuk menghasilkan warna yang maksimal dibutuhkan komposisi
yang tepat dan waktu olah yang tepat juga.

Anda mungkin juga menyukai