PENDIDIKAN PANCASILA
Disusun oleh:
Adinda Amalia Rahmasari
(5183144023)
Reg B
DOSEN PENGAMPU :
FAZLI RACHMAN,M.Pd
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas Critical book review selaku Dosen mata kuliah
pendidikan pancasila yang telah memberi tugas ini. Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kepemimpinan operasional.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran serta usulan
demi perbaikan tugas yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan tugas ini di
waktu yang akan datang.
Adinda Amalia
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….………..ii
BAB 2. RINGKASAN…………………………………………………………………………….3
BAB 3. PEMBAHASAN………………………………………………………………………….8
BAB 4. PENUTUP………………………………………………………………………………11
A. KESIMPULAN…………………………………….…………………………………….11
B. SARAN…………………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Informasi Bibliografi
1. Judul Buku I : Pendidikan Pancasila
2. Penulis : M.syamsudin, Munthoha, Kartini Pramono, Muzhoffar Akhwan,budi
ruhiatuddin
3. Penerbit : Total Media
4. Tahun Terbit : 2009
5. Edisi :3
6. Halaman :-
7. ISBN : 979-1519-27-7
8. Tebal buku : 214,23 x 16 cm
1
1. Judul Buku II : Buku Ajar Pendidikan Pancasila
2. Penulis : Dr. Iriyanti Widisusero, M.Hum , Dra. Ana Irhandayaningsih,M.Si,
Dra.Sri Rahayu Wilujeng, M.Hum, Ellen Ch. Nugroho,SH, M.Hum
3. Penerbit : Universitas diponegoro
4. Tahun Terbit : 2007
5. Edisi :-
6. Halaman :99
7. ISBN :978-979-704-519-7
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
Secara historis, Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai sebagai Dasar Negara
Indonesia Merdeka. Pancasila yang akan dijadikan dasar negara tersebut, dalam proses
perumusannya digali dan berasal dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Pandangan hidup masyarakat ini kemudian dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan
hidup bangsa. Lebih lanjut, pandangan hidup bangsa itu dituangkan dan dilembagakan pula
menjadi pandangan hidup negara atau dasar negara.
3
1.1.3 landasan Yuridis
Dengan dituangkannya rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945, mengandung
konsekuensi bahwa Pancasila secarayuriilis konstitusional telah secara formal menjadi Dasar
Negara I4cj)ul)lik Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekt~atan-kekuatan
mengikat secara yuridis. Seluruh tatanan Iritlup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila
sebagai ki~idah yuridis konstitusional pada dasarnya tidak berlaku dan hi~rusd icabut.
Kirdi Dipoyudo menyatakan bahwa dengan penerapan Pancasila sebagai dasar falsafah
negara berarti bahwa illoral bangsa telah menjadi moral negara. Hal itu berarti bahwa Pancasila
telah menjadi sumber tertib negara dan sumber tinrtib hukumnya, serta jiwa seluruh kegiatan
negara dalam segala bidang kehidupan. Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar Ilcgara hams
menjadi landasan bagi peraturan-peraturan dalamtertib hukum Indonesia atau sumber dasar
nasional, yaitu menjadi sumber bagi penyusunan peraturan perundang-undangan. Aturan- ,Ituran
hukum yang dimaksudkan adalah seperti Undang-undang Ilasar RI Tahun 1945, Undang-
undanglperaturan Pemerintah pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
I'residen, dan Peraturan Daerah (Pasal 7 ayat (1) UU RI No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang- Il n dangan).
4
Pancasila dianggap nilai dasar dan puncak budaya bangsa sebagai hasil perenunganlpemikiran
yang sangat mendalam. Oleh karenanya nilai tersebut diyakini sebagai jiwa dan kepribadian
bangsa. Sedemikian mendasarnyanilaiitudalam menjiwaidan memberikan watak (kepribadian,
identitas) bangsa sehingga pengakuan atas kedudukan Pancasila sebagai filsafat adalah wajar.
Secara etimologis istilah filsafat berasa! dari bahasa Yunani I'hilo-shophia. Istilah ini
merupakan bentukan dari kata asal philo (philein) yang berarti cinta, dan sophos yang artinya
hikmah/kebijaksanaan. Jadi filsafat artinya mencintai hal-ha1 yang sifatnya bijaksana. Filsafat
merupakan ilmu pengetahuan mengenai hakekat dari segala sesuatu yang mencari sebab-
sebabnya yang tcrdalam dengan menggunakan rasiolakal budi manusia .
5
1. Merupakan satu kesatuan utuh dari unsur-unsurnya
2. Bersifat konsisten dan koheren, tidak mengandung kontradiktif
3. Ada hubungan antara bagian satu dengan bagian lainnya
4. Ada keseimbangan dalam kerja sama
5. Semuanya mengabdi pada tujuan yang satu yaitu tujuan bersama
6
demikian cita-cita ini pada hakikatnya merupakan dasar, pandangan atau faham yang diyakini
kebenarannya. Secara terminologis, ideologi adalah keseluruhan prinsip atau norma yang berlaku
dalam suatu masyarakat yang meliputi berbagai aspek, seperti sosial-politik, ekonomi, budaya,
dan hankam. Di sini ideologi berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan kehidupan
kenegaraan.
7
BAB III
PEMBAHASAN
1. Dalam pembukaan sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, Dr. KRT. Radjiman
Widyodiningrat sebagai ketua Badab Penyelidik meminta agar sidang mengemukakan dasar
negara Indonesia Merdeka (philosofiche grondslag) dari Indonesia Merdeka.
2. Pada tanggal 29 Mei 1945, Moh Yamin pada permulaan pidato dalam sidang badan
Penyelidik, antara lain mengatakan sebagai berikut:
" Kewajiban untuk ikut menyelidiki bahan-bahan yang menjadi dasar negara dan susunan
negara yang akan terbenntuk dalam suasana kemerdekaan yang telah diakui dan telah dibela
oleh rakyat Indonesia dengan korban darah daging sejak beratus-ratus tahun" (naskah
persiapan UUD 1945)
3. Ir. Soekarno dalam pidato tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang badan Penyelidik antara lain
menyebutkan bahwa yang diminta oleh ketua Badan Penyelidik adalah agar sidang
megemukakan Dasar Indonesia Merdeka yaitu Philosofiche Grondslag dari Indonesia
8
Merdeka. Selanjutnya beliau memberi nama Philosofiche Grondslag atau dasar Falsafah
Negara Indonesia Merdeka tersebut : Pancasila
Pancasila dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah salah satu hasil
budaya bangsa yang sangat penting. Oleh karena itu Pancasila pun hrus diwariskan kepada
generai muda bangsa Indonesia berikutnya melalui pendidikan. Tanpa usaha mewariskan
Pancasila kepada generasi muda melalui pendidikan negara dan bangsa akan kehilangan hasil
budaya atau kultural yang amat penting itu. Setiap bangsa memilki kepedulian kepada
pewarisan budaya luhur kepada bangsanya. Oleh karena itu perlu adanya upaya pewarisan
budaya penting tersebut melalui pendidikan Pancasila.
Pendidikan Pancasila adalah proses pembudayaan atau pewarisan budaya dari generasi
tua ke generasi muda agar generasi muda tak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa
Indonesia.
Pancasila sebagi dasar negara harus menjadi l;andasan bagi peraturan-peraturan dalam
tertib hukum Indonesia atau sumberhukum dasar nasional, yaitu menjadi sumber bagi
penyusunan peraturan perundang-undangan. aturan-aturan hukum yang dimaksudkan adalah
seperti UUD, ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang, Peraturan Pemerintah, keputusan Presiden dan Peraturan Daerah. Sebagai dasar
negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis, seluruh tatanan hidup
bernegara yang bertentangan dengan Pancasila sebagai kaidah yuridis-konstitusional pada
dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut.
Secara intrinsik nilai-nilai Pancasila berwujud dan bersifat filosofi dan secar praktis
nilai-nilai tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) bangsa Indonesia. Nilai itu yidak
9
lain adalah merupakan kebulatn ajaran tentang berbagai segi/ biadang kehidupa suatu
masyarakat / bangsa dalam hal ini bangsa Indonesia.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang berakar dari budaya
bangsa Indonesia. Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang menekankan
persatuan serta sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian, Pancasila merupakan lima buah asas
atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan
merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga Pancasila tercipta
berdasarkan kebudayaan. Kaitan di antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara
Pancasila dan Kebudayaan dapat terjadi dengan signifikan karena keduanya saling berhubungan.
Pancasila berakar dari kebudayaan dikarenakan di dalam pancasila terkandung nilai kebudayaan.
Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan dapat kita lihat di dalam pancasila,
sedangkan kita sebagai negara yang memiliki beragam macam kebudayaan, memang
sepantasnya memiliki asas persatuan yang terkandung di dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai
insan berbudaya, harus juga berdasarkan kepada Pancasila yang adalah ideologi bangsa kita..
B. Saran
Cover buku sangatlah penting untuk menarik minat calon pembaca,ketika calon pembaca kurang
suka membaca buku , hal utama yang dilihat pembaca yang malas adalah tampilan buku.Karna
akan percuma jika isi buku itu sangat lengkap tapi daya tarik untuk menimbulkan minat pembaca
untuk membaca buku tersebut kurang. Pembaca yang malas tidak akan membaca buku yang
tampilannya kurang bagus , dan lebih memilih membaca buku dengan tampilan bagus walaupun
isi dari buku tersebut kurang lengkap.begitu juga dengan isi buku, lebih baik menggunakan
11
gambar serta penjelasan yanh sederhana sehingga orang tidak mencari-cari arti dari kalimat yang
ada dibuku tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37547255/Buku_Pendidikan_Pancasila_bububub
http://eprints.undip.ac.id/33065/1/Buku_Ajar_Pendidikan_Pancasila_-
_Iriyanto_W.pdf
12