Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REPORT

PENDIDIKAN PANCASILA

dosen pengampu:

Fazli Rachman,M.Pd

disusun oleh:

Adinda Amalia Rahmasari

5183144023

Reg.B

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN DAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK
UNUVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa  yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita  semua, atas berkat karunia-Nyalah saya dapat
menyelesaikan makalah Critical Journal Review ini tanpa halangan yang berarti dan selesai
tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih  kepada  bapak Fazli Rachman,M.Pd. yang telah  memberikan  tugas Critical Journal
Review ini sehingga saya dapat lebih memahami lebih jauh mengenai seperti apakah
sebenarnya yang di bahas dalam jurnal yang saya review serta apa kelebihan serta
kekurangannya dan  oleh  karena  itu  saya  dapat  menyelesaikan  penyusunan  makalah ini
dengan baik.

Saya sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.Akhirnya saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh pembaca pada
umumnya.

                                   
                                                                                                Medan,Oktober 2019

Adinda Amalia
                                                                                                                                                       
                                                                                                      
       
.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………...………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1

a) Deskripsi isi jurnal yang dilaporkan…………………………………..1


b) Penjelasan Relevansi Pemahaman Dan Pengetahuan Mahasiswa Terhadap
MKWU Pendidikan Pancasila………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN SECARA UMUM ARTIKEL JURNAL YANG


DILAPORKAN……………………………………………………………………………….3

a) Resume Jurnal Yang Dilaporkan…………………………………………………...3

BAB III PEMBAHASAN CRITICAL JOURNAL REPORT…………………………...4

a) latar Belakang Masalah Yang Dikaji…………………….........................................4


b) Permasalahan yang Dikaji………………...................................................................5
c) Kajian teori…………...................................................................................................5
d) Metode Yang Digunakan…….....................................................................................7
e) Kelemahan dan Kelebihan..........................................................................................7

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................8

1. Kesimpulan...................................................................................................................8
2. Saran..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

a) Deskripsi isi jurnal yang dilaporkan


Nama jurnal : Pancasila As Integration Philosophy of Education And
National Character
Jurnal : Internasional Journal Of Science and Technology Research
Penulis : Syafruddin Amir
ISSN : 2277-8616
Tahun : January 2013
Volume : Volume 2
Reviewer :Adinda Amalia Rahmasari
Download : http://www.ijstr.org/final-print/jan2013/Pancasila-As-
Integration-Philosophy-Of-Education-And-National-Character.pdf

b) Penjelasan Relevansi Pemahaman Dan Pengetahuan Mahasiswa Terhadap


MKWU Pendidikan Pancasila

1. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Mengetahui Hak dan Kewajibannya sebagai


Warga Negara Indonesia
Mahasiswa yang mendapat pendidikan ini akan mengetahui hak dan kewajibannya
terhadap negeri tercintanya. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi pelopor
kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkeadilan, berberkemanusiaan, dan
demokratis.

2. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis


Dengan adanya pendidikan semacam ini, mahasiswa bisa berpikir kritis mengenai isu
nasional dan internasional. Diharapkan, mahasiswa menjadi agent of change atau agen
pembaharuan yang mendorong perubahan sosial dan ekonomi secara terencana.

3. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Bertoleransi Tinggi

1
Pendidikan ini bisa membuat mahasiswa menjadi paham akan budaya dan adat dari
segala suku bangsa di Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi generasi
penerus bangsa yang memiliki toleransi tinggi terhadap adat dan budaya yang
berbeda.

4. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai


Dengan belajar mengenai demokrasi, diharapkan mahasiswa bisa menjadi sosok
penerus bangsa yang demokratis dan cinta damai, sehingga tujuan demokrasi
pancasila di Indonesia bisa tercapai.

5. Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam Kehidupan


Politik Lokal, Nasional, dan Internasional Dengan pendidikan ini, mahasiswa
diharapkan bisa memahami dengan baik dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan
politik lokal, nasional, dan internasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN SECARA UMUM ARTIKEL JURNAL YANG DILAPORKAN

b) Resume Jurnal Yang Dilaporkan


The influence of the ideology of neo-liberalism with a set of values
such as individualism, materialism, secularism, hedonism, rationalism, materialism,
the high of consumerism culture and the effect of market culture with the values
of capitalism has hit the Indonesian national identity with a democratic political life,
so that we as a nation of Indonesia almost forgotten the values of its own local culture
and religion which we believe. In effect, values and local wisdom did not give
color Indonesia education. However, more influenced by western values compared
with the European community and the United States though.The author tries to
present “Integrity Of Pancasila Philosophy As Character Education Nation Indonesia”
which is expected to provide the best solutions for education in Indonesia is more
colored by the values of the partial, notintegrated, which will be presented by some of
the experts of education in Indonesia.

Pengaruh ideologi neo-liberalisme dengan seperangkat nilai-nilai seperti


individualisme, materialisme, sekularisme, hedonisme, rasionalisme, materialisme,
tingginya budaya konsumerisme dan pengaruh budaya pasar dengan nilai-nilai tersebut
kapitalisme telah melanda Indonesia identitas nasional dengan kehidupan politik yang
demokratis, sehingga kita sebagai bangsa Indonesia hampir melupakan nilai-nilai itu dari
lokalnya sendiri culture dan agama yang kami yakini. Akibatnya, nilai-nilai dan kearifan
lokal tidak memberi warna Indonesia pendidikan. Namun, lebih banyak dipengaruhi oleh
nilai-nilai barat dibandingkan dengan komunitas Eropa dan Amerika Serikat sekalipun.
Penulis mencoba menyajikan “ Integritas Filsafat Pancasila Sebagai Pendidikan Karakter
Bangsa Indonesia ”yang diharapkan dapat memberikan solusi terbaik untuk pendidikan
di Indonesia lebih berwarna oleh nilai-nilai dari parsial, bukan terintegrasi , yang akan
disajikan oleh beberapa ahli pendidikan di Indonesia.

3
BAB III
PEMBAHASAN CRITICAL JOURNAL REPORT
a) latar Belakang Masalah Yang Dikaji
Educational Thinkers of Indonesia is currently seeking and formulating the foundation
and basis of the national education system that can built an excellent Indonesian
society and national character as the identity of a civilized society, dignified and
modern. Education itself can be understood as a process of empowerment in order to
reveal a variety of human potential as individuals, which in turn can contribute to the
community that fostered from the local level so that can contribute to the nation, is
also able to influence in any global event. There for, education should be directed to
explore, discover and develop potential possessed by each of the students to be able to
work it into his potential for competitiveness in an increasingly complex life
competition. Every students need to be given a variety of skills in the development of
a variety of things, such as ideology, the concept of life, creativity, responsibility, and
skills. These clauses are important in education should always be understood by
educators. In other words, educators should develop the aspect of cognitive, affective,
and psychomotor to get the best result of education.

Pemikir Pendidikan Indonesia sedang mencari dan merumuskan dasar dan


dasar pendidikan nasional sistem yang dapat membangun masyarakat dan nasional
Indonesia yang unggul karakter sebagai identitas masyarakat yang beradab,
bermartabat dan modern. Pendidikan itu sendiri dapat dipahami sebagai suatu proses
pemberdayaan guna mengungkap berbagai potensi manusia sebagai individu, yang
pada gilirannya dapat berkontribusi pada komunitas itu dibina dari tingkat lokal
sehingga dapat berkontribusi bagi bangsa, adalah juga dapat mempengaruhi dalam
setiap acara global. Di sana untuk, pendidikan harus diarahkan untuk mengeksplorasi,
menemukan, dan mengembangkan potensi dimiliki oleh masing-masing siswa untuk
dapat mengerjakannya menjadi miliknya potensi daya saing dalam kehidupan yang
semakin kompleks kompetisi. Setiap siswa perlu diberikan berbagai keterampilan
dalam perkembangan berbagai hal, seperti ideologi, konsep kehidupan, kreativitas,
tanggung jawab, dan keterampilan. Klausa ini yang penting dalam pendidikan harus
selalu dipahami oleh pendidik. Dengan kata lain, pendidik harus mengembangkan

4
aspek tersebut dari kognitif, afektif, dan psikomotor untuk mendapatkan hasil terbaik
pendidikan.

b) Permasalahan yang Dikaji


There is something exhilarating in the culture of education in Indonesia, gradually
approaches of religious understanding of educators (teachers) begin to realize that
education is one area of devotion to Almighty God, the nation and the state, as well as
devotion to humanity. The Indonesia Teachers who have spirited Pancasila and loyal
to the Constitution of 1945, take responsibility for the realization of the ideals of the
proclamation of independence of the Republic of Indonesia August 17, 1945. This
means that the Pancasila serve as a reflection of the educational character of the
Indonesian nation in shaping the national identity of Indonesia as a great nation,
modern, dignified and civilized.

Ada sesuatu yang menggembirakan dalam budaya pendidikan di Indonesia,


secara bertahap pendekatan pemahaman agama para pendidik (guru) mulai menyadari
bahwa pendidikan adalah salah satu bidang pengabdian kepada Tuhan Yang Maha
Esa, bangsa dan negara, serta pengabdian kepada kemanusiaan. Para Guru Indonesia
yang telah menjiwai Pancasila dan loyal kepada Konstitusi 1945, bertanggung jawab
atas realisasi cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Ini berarti bahwa Pancasila berfungsi sebagai cerminan pendidikan karakter bangsa
Indonesia dalam membentuk jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar,
modern, bermartabat dan beradab.

c) Kajian teori
First, The scholars who make Pancasila as the basic capital of character education,
are: IG Kingkin Space Teja in his writings, "Pancasila-based character education",
states that the value of diversity in the Pancasila is the basic capital character
education. We no longer need to look for shapes and even other character education
model for the character of the nation's power base we already have it. [2]
1. Thanon Aria Dewangga in his article, "Character Education to Build Human
Indonesia Excellence", states that Pancasila philosophy and religion who have owned
this nation, has been unable to eliminate the intercommunal violence or inter-
religious. The necessity of integration character education with local values and

5
religious philosophy of Pancasila as a reference so that character education is not only
at the level of discourse introduction of values and norms, access but to go further
towards internalization levels in daily life applications.
2. Sukandi in his article "Understanding and Student Orientation Pancasila
Value in Vehicle Character Education Nation", states that a correlation between high
levels of national identity crisis in the absence of commitment to the community in
the practice of Pancasila values in the life of the nation. Not only that, the crisis led to
the incessant influence of religious fundamentalist movements are violent, the
influence of the values of the movement of ethnic assertiveness powerful, primordial
tribal values and interests of thepowerful, and the influence of the neo-liberalism
ideology with a set of values, such as individualism, materialism, secularism,
hedonism, rationalism, materialism, the high of consumerism culture, and the effect of
market culture with the values of capitalism.
ertama, para ulama yang menjadikan Pancasila sebagai modal dasar
pendidikan karakter, adalah: IG Kingkin Space Teja dalam tulisannya, "Pendidikan
karakter berbasis Pancasila", menyatakan bahwa nilai keanekaragaman dalam
Pancasila adalah pendidikan karakter modal dasar. Kita tidak perlu lagi mencari
bentuk dan bahkan model pendidikan karakter lainnya untuk karakter basis kekuatan
bangsa yang sudah kita miliki.
1. Thanon Aria Dewangga dalam artikelnya, "Pendidikan Karakter untuk
Membangun Keunggulan Manusia Indonesia", menyatakan bahwa filosofi dan agama
Pancasila yang telah memiliki bangsa ini, tidak mampu menghilangkan kekerasan
antar masyarakat atau antaragama. Perlunya pendidikan karakter integrasi dengan
nilai-nilai lokal dan filosofi agama Pancasila sebagai referensi sehingga pendidikan
karakter tidak hanya pada tingkat wacana pengenalan nilai-nilai dan norma-norma,
akses tetapi untuk melangkah lebih jauh menuju tingkat internalisasi dalam aplikasi
kehidupan sehari-hari.
 2. Sukandi dalam artikelnya "Memahami dan Orientasi Siswa Nilai Pancasila
dalam Pendidikan Karakter Kendaraan Bangsa", menyatakan bahwa korelasi antara
tingginya tingkat krisis identitas nasional dengan tidak adanya komitmen kepada
masyarakat dalam praktik nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat bangsa.
Tidak hanya itu, krisis menyebabkan pengaruh yang tak henti-hentinya dari gerakan
fundamentalis agama adalah kekerasan, pengaruh nilai-nilai pergerakan ketegasan
etnis yang kuat, nilai-nilai kesukuan primordial dan kepentingan yang kuat, dan

6
pengaruh ideologi neo-liberalisme dengan seperangkat nilai, seperti individualisme,
materialisme, sekularisme, hedonisme, rasionalisme, materialisme, tingginya budaya
konsumerisme, dan pengaruh budaya pasar dengan nilai-nilai kapitalisme.

d) Metode Yang Digunakan


In this study, researchers used the descriptive analytical method is a method
that provides an overview and analysis [10] of national education, national character,
and the Pancasila to produce in-depth and meticulous research.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptifadalah


metode yang memberikan ikhtisar dan analisis [10] dari pendidikan nasional, karakter
nasional, dan Pancasila untuk menghasilkan penelitian yang mendalam dan teliti.

e) Kelemahan dan Kelebihan


 Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar
belakang dari permasalahan sama dengan jurnal pembandingnya
 bahasa tidak mudah dipahami karena masuk kedalam bahasa asing yaitu
bahasa yang singkat,padat dan jelas sedangkan dijurnal pembanding bahasa
yang digunakan adalah bahasa Indonesia jadi memudahkan mahasiswa dalam
meneliti jurnal
 jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan Jurnal
walaupun menggunakan bahasa asing begitu juga dengan jurnal pembanding
 jurnal ini memiliki table analisis sedangkan jurnal pembandingnya tidak
memaparkan table analisis

7
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang saya dapat ambil dari critical jurnal review ini adalah
bahwa jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi
kelebihan jurnal ini adalah pembahasannya yang sangat bagus dan detail yang
membuat Jurnal ini cocok digunakan mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk
menambah pengetahuan tentang penelitian sebuah kajian baik dalam pembelajaran
maupun dalam aplikasinya
2. Saran
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak
terlepas dari kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading
yang tak retak, tak ada satupun manusia yang sempurna.” maka saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan sehingga dapat dijadikan
bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya, semoga kajian ini
memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan dalam keilmuan
tentang pengkajian sebuah jurnal. Amin.

8
DAFTAR PUSTAKA

://www.ijstr.org/final-print/jan2013/Pancasila-As-Integration-Philosophy-Of-Education-And-
National-Character.pdf http

http://journal.umpo.ac.id/index.php/JPK/article/view/571

Anda mungkin juga menyukai