PENDIDIKAN PANCASILA
dosen pengampu:
Fazli Rachman,M.Pd
disusun oleh:
5183144023
Reg.B
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat karunia-Nyalah saya dapat
menyelesaikan makalah Critical Journal Review ini tanpa halangan yang berarti dan selesai
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada bapak Fazli Rachman,M.Pd. yang telah memberikan tugas Critical Journal
Review ini sehingga saya dapat lebih memahami lebih jauh mengenai seperti apakah
sebenarnya yang di bahas dalam jurnal yang saya review serta apa kelebihan serta
kekurangannya dan oleh karena itu saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan baik.
Saya sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya
berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.Akhirnya saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh pembaca pada
umumnya.
Medan,Oktober 2019
Adinda Amalia
.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………...………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................8
1. Kesimpulan...................................................................................................................8
2. Saran..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pendidikan ini bisa membuat mahasiswa menjadi paham akan budaya dan adat dari
segala suku bangsa di Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi generasi
penerus bangsa yang memiliki toleransi tinggi terhadap adat dan budaya yang
berbeda.
2
BAB II
PEMBAHASAN SECARA UMUM ARTIKEL JURNAL YANG DILAPORKAN
3
BAB III
PEMBAHASAN CRITICAL JOURNAL REPORT
a) latar Belakang Masalah Yang Dikaji
Educational Thinkers of Indonesia is currently seeking and formulating the foundation
and basis of the national education system that can built an excellent Indonesian
society and national character as the identity of a civilized society, dignified and
modern. Education itself can be understood as a process of empowerment in order to
reveal a variety of human potential as individuals, which in turn can contribute to the
community that fostered from the local level so that can contribute to the nation, is
also able to influence in any global event. There for, education should be directed to
explore, discover and develop potential possessed by each of the students to be able to
work it into his potential for competitiveness in an increasingly complex life
competition. Every students need to be given a variety of skills in the development of
a variety of things, such as ideology, the concept of life, creativity, responsibility, and
skills. These clauses are important in education should always be understood by
educators. In other words, educators should develop the aspect of cognitive, affective,
and psychomotor to get the best result of education.
4
aspek tersebut dari kognitif, afektif, dan psikomotor untuk mendapatkan hasil terbaik
pendidikan.
c) Kajian teori
First, The scholars who make Pancasila as the basic capital of character education,
are: IG Kingkin Space Teja in his writings, "Pancasila-based character education",
states that the value of diversity in the Pancasila is the basic capital character
education. We no longer need to look for shapes and even other character education
model for the character of the nation's power base we already have it. [2]
1. Thanon Aria Dewangga in his article, "Character Education to Build Human
Indonesia Excellence", states that Pancasila philosophy and religion who have owned
this nation, has been unable to eliminate the intercommunal violence or inter-
religious. The necessity of integration character education with local values and
5
religious philosophy of Pancasila as a reference so that character education is not only
at the level of discourse introduction of values and norms, access but to go further
towards internalization levels in daily life applications.
2. Sukandi in his article "Understanding and Student Orientation Pancasila
Value in Vehicle Character Education Nation", states that a correlation between high
levels of national identity crisis in the absence of commitment to the community in
the practice of Pancasila values in the life of the nation. Not only that, the crisis led to
the incessant influence of religious fundamentalist movements are violent, the
influence of the values of the movement of ethnic assertiveness powerful, primordial
tribal values and interests of thepowerful, and the influence of the neo-liberalism
ideology with a set of values, such as individualism, materialism, secularism,
hedonism, rationalism, materialism, the high of consumerism culture, and the effect of
market culture with the values of capitalism.
ertama, para ulama yang menjadikan Pancasila sebagai modal dasar
pendidikan karakter, adalah: IG Kingkin Space Teja dalam tulisannya, "Pendidikan
karakter berbasis Pancasila", menyatakan bahwa nilai keanekaragaman dalam
Pancasila adalah pendidikan karakter modal dasar. Kita tidak perlu lagi mencari
bentuk dan bahkan model pendidikan karakter lainnya untuk karakter basis kekuatan
bangsa yang sudah kita miliki.
1. Thanon Aria Dewangga dalam artikelnya, "Pendidikan Karakter untuk
Membangun Keunggulan Manusia Indonesia", menyatakan bahwa filosofi dan agama
Pancasila yang telah memiliki bangsa ini, tidak mampu menghilangkan kekerasan
antar masyarakat atau antaragama. Perlunya pendidikan karakter integrasi dengan
nilai-nilai lokal dan filosofi agama Pancasila sebagai referensi sehingga pendidikan
karakter tidak hanya pada tingkat wacana pengenalan nilai-nilai dan norma-norma,
akses tetapi untuk melangkah lebih jauh menuju tingkat internalisasi dalam aplikasi
kehidupan sehari-hari.
2. Sukandi dalam artikelnya "Memahami dan Orientasi Siswa Nilai Pancasila
dalam Pendidikan Karakter Kendaraan Bangsa", menyatakan bahwa korelasi antara
tingginya tingkat krisis identitas nasional dengan tidak adanya komitmen kepada
masyarakat dalam praktik nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat bangsa.
Tidak hanya itu, krisis menyebabkan pengaruh yang tak henti-hentinya dari gerakan
fundamentalis agama adalah kekerasan, pengaruh nilai-nilai pergerakan ketegasan
etnis yang kuat, nilai-nilai kesukuan primordial dan kepentingan yang kuat, dan
6
pengaruh ideologi neo-liberalisme dengan seperangkat nilai, seperti individualisme,
materialisme, sekularisme, hedonisme, rasionalisme, materialisme, tingginya budaya
konsumerisme, dan pengaruh budaya pasar dengan nilai-nilai kapitalisme.
7
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang saya dapat ambil dari critical jurnal review ini adalah
bahwa jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi
kelebihan jurnal ini adalah pembahasannya yang sangat bagus dan detail yang
membuat Jurnal ini cocok digunakan mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk
menambah pengetahuan tentang penelitian sebuah kajian baik dalam pembelajaran
maupun dalam aplikasinya
2. Saran
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak
terlepas dari kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading
yang tak retak, tak ada satupun manusia yang sempurna.” maka saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan sehingga dapat dijadikan
bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya, semoga kajian ini
memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan dalam keilmuan
tentang pengkajian sebuah jurnal. Amin.
8
DAFTAR PUSTAKA
://www.ijstr.org/final-print/jan2013/Pancasila-As-Integration-Philosophy-Of-Education-And-
National-Character.pdf http
http://journal.umpo.ac.id/index.php/JPK/article/view/571