Anda di halaman 1dari 13

PROJECT

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

“Kerukunan Antar Umat Beragama dalam Lingkungan Jurusan Pendidikan Geografi


Universitas Negeri Medan”

Dosen Pengampu :

Luhut Simarmata, M.Th

Disusun Oleh, Kelompok 6 :

Chintya S.D Simarmata 3193131009

Ricardo Gultom 3193331017

Emia Br S. Maha 3193131001

Heri Agustino Simanjuntak 3171131007

Risma G Simorangkir 3191131018

Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugrah
dan kasih karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Project kami mengenai
dalam mata kuliah Agama Kristen Protestan. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah ini atas bimbingan dan
arahannya, dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman sekalian
yang telah memberikan buah pikirannya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan Miniriset ini.

Penyusun ini didasarkan apa hasil miniriset kami yang kami tuangkan dalam
kegiatan sehari-hari yaitu hubungan Antara umat beragama di Jurusan pandidikan
Geografi Univeritas Negeri Medan. Kami mengharapkan agar pembaca juga
mendapatkan pengetahuan dan wawasan dari Project yang telah kami kerjakan.
Semoga Projesct ini memberikan manfaat juga bagi orang-orang sekitar kami agar
dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Kami juga minta maaf apabila ada kesalahan baik dari segi penulisan
maupun isi dari yang telah kami kaji. Kami mengharapkan kritik dan saran dari
masing-masing pembaca agar untuk kedepannya kami dapat membuat laporan
yang lebih baik lagi. Akhir kata semoga laporan miniriset ini bermanfaat bagi kita
semua.

Desember 2020
Penyusun,

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.............................................................................................2

C. Tujuan Penelitian .............................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kerukunan Umat Beragama............................................................................3

B. Bentuk-bentuk Hubungan Umat Beragama...................................................3

C. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kerukunan Umat Beragama.........4

BAB III PEMBAHASAN

A. Bentuk Kegiatan yang Dilakukan Antar Mahasiswa sebagai Umat


Beragama............................................................................................................6

B. Bentuk Sosialisasi dalam Mahasiswa sebagai Umat Beragama ...................6

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerukunan merupakan nilai yang universal, yang dapat ditemukan dalam


setiap ajaran agama. Semua agama pada hakikatnya mengajarkan umatnya untuk
mawas diri, mengenal dirinya terlebih dahulu, mengenal segala musuh yang ada
dalam dirinya serta kelobaan, iri hati, kemarahan dan lain sebagainya. Dengan
senantiasa mawas diri, umat beragama akan tetap dapat menjaga saling pengertian
dengan umat lain dan benar-benar dapat mengembangkan wawasan kebangsaan,
menyadari diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar.

Disamping itu setiap agama mengajarkan pula kepada umatnya untuk


mengasihi sesama makhluk hidup dan bersikap positif terhadap alam. Hanya saja
agama-agama seringkali dipahami secara sempit dan eksklusif oleh penganutnya
dan disertai perasaan curiga yang berlebihan terhadap penganut agama lain.
Sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai macam konflik di masyarakat.
Sementara itu, sikap fanatisme yang berlebihan dikalangan penganut agama masih
sangat dominan, sehingga dapat menimbulkan disharmoni yang merugikan semua
pihak, termasuk kelompok penganut agama.

Beberapa kasus ketidakharmonisan yang terjadi akhir-akhir ini hampir


semuanya dipicu karena sentimen agama, seperti menghina ajaran agama,
pembakaran tempat ibadah dan sebagainya. Begitu pula berbagai hubungan
negatif antara penganut agama satu dengan yang lain juga muncul dibeberapa
tempat, seperti rasa saling mencurigai dan saling membenci. Oleh sebab itu
diperlukan kesadaran umat beragama untuk menumbuhkan sikap toleransi dalam
kehidupan beragama. Sikap toleransi ini dapat menumbuhkan rasa saling
menghargai dan saling menghormati antara satu dengan yang lain untuk
mewujudkan ketentraman dan perdamaian.

1
Contoh kerukunan yang terjadi di daerah penelitian ini adalah dengan
melihat kehidupan sosial dari masing-masing mahasiswa yang berada di kawasan
jurusan Teknik Bangunan yang ada di Perguruan Tinggi Negeri Universitas
Negeri Medan. Sudut pandang kehidupan sosial kami lihat ditinjau secara
langsung dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, cara berbicara
dari masing-masing mahasiswa yang beragama.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk kerukunan agama yang ada di lingkungan Pendidikan


Geografi Universitas Negeri Medan?

2. Bagaimana bentuk kegiatan mahasiswa yang menjunjung kerukunan umat


beragama yang ada di lingkungan Pendidikan Geografi di Universitas
Negeri Medan?

3. Bagaimana sosialisasi antar mahasiswa beragama dalam lingkungan


Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kerukunan agama yang ada di lingkungan Pendidikan Geografi


Universitas Negeri Medan.

2. Mengetahui bentuk kegiatan mahasiswa yang berhubungan dengan


kerukunan umat beragama dalam lingkungan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan.

3. Mengetahui Sosisalisasi antar umat beragama secara dalam lingkungan


Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kerukunan Umat Beragama

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama
dan budaya. Dengan adanya arus pemikiran modern aka setiap agama bergulat
dengan persoalan adaptasi dialog serta identitas. Di situ pihak agama harus
berakar pada sejarah dan tradisi tetapi di pihak lain agama harus membuktikan
sebagai kekuatan atau gerakan liberatif atau bebas yang terbuka terhadap dialog
dan kerjasama. Setelah Indonesia merdeka, kesatuan bangsa seringkali mengalami
banyak tantangan dan ancaman. Di berbagai tempat di Indonesia terdapat rasa
soovenisme (kebanggaan nasional) yang dilatar belakangi oleh sukuisme,
kedaerahan, agama dan aliran-aliran tertentu.

B. Bentuk-bentuk Hubungan Antara Umat Beragama

Ada 3 bentuk sikap dalam hubungan antara agama:

1. Sikap Ensklusivisme

Ensklusivisme adalah sikap yang hanya mengakui agamanya sebagai


agama paling benar dan baik. Ini adalah sikap fanatisme yang akan
melahirkan berbagai akibat buruk antara lain timbulnya perpecahan,
perseteruan antara umat beragama dan berbagai konflik lainnya.

2. Sikap Insklusivisme

Insklusivisme adalah sikap yang dapat memahami dan menghargai


agama-agama lain dengan segala eksistensinya. Tetapi orang yang
inklusivisme ini tetap memandang agamanya sendirilah sebagai agama satu-
satunya jalan menuju keselamatan.

3
3. Pluralisme

Pluralisme adalah sikap yang menerima, menghargai dan memandang


agama lain sebagaimana yang baik dan benar serta memiliki jalan
keselamatan. Dalam perspektif pandangan seperti ini, maka tiap umat
beragama akan terpanggil untuk menerima huubungan solidaritas, dialog
dan kerjasama dalam rangka mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan
lebih berpengharapan.

4. Kerukunan Hidup Beragama

Keukunan hidup umat bergama adalah suatu kondisi sosial dimana


semua golongan agama dapat hidup bersama-sama tanpa mengurangi hak
dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya sehingga
masing-masing pemeluk agama dapat hidup dalam keadaan rukun dan
damai.

C. Beberapa Faktor yang Mengganggu Kerukunan Umat Beragama

A. Sikap Mental Negatif

Sikap mental negatif ini nampak dalam kesombongan religius,


prasangka dan intoleransim misalnya umat beragama tertentu mempunyai
keyakinan bahwa agamanya memiliki ajaran yang paling benar. Akibatnya
mereka sombong dan tinggi daripada pemeluk agama lain.

B. Faktor SARA (Suku Agama Ras dan Antar golongan)

Secara sosiologis dapat dipahami bahwa suku, agama, ras dan antar
golongan adalah merupakan nilai permersatu bagi yang bersangkutan tetapi
juga sering menjadi faktor penyebab perpecahan.

4
C. Faktor Perbedaan Tingkat Kebudayaan

Dapat disadar bahwa perbedaan tingkat kebudayaan yang menyolok


akan mengganggu keseimbangan, keserasian dan keselarasan pergaulan
kehidupan bangsa dan kelompok masyarakat.

D. Faktor Mayoritas dan Minoritas Golongan Beragama

Dalam kehidupan umat beragama sering timbul sikap merasa lebih


berkuasa dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas. Golngan
mayoritas menginginkan hak-hak istimewa dari hak-hak yang diperoleh
oleh minoritas.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A.Bentuk Kegiatan yang Dilakukan Antar Mahasiswa sebagai Umat


Beragama

Dari hasil kajian yang telah dilakukan di lingkungan Pendidikan Geografi


Univeritas Negeri Medan, kami dapat menguraikan masing-masing aspek dari
kegiatan-kegiatan, sikap, maupun tingkah laku dalam mahasiswa sebagai umat
beragama baik Kristen maupun Islam.

Dalam umat Islam kegiatan yang dilakukan biasanya berupa Isra Miraj,
Ramadhan, Lebaran, Idul Adha, dsb. yang biasanya diadakan dan dibentuk oleh
panitia HMJ Pendidikan Geografi dan masing-masing mengadakannya dengan
rukun tanpa ada masalah atau kendala dalam acara tersebut.

Dalam umat Kristen kegiatan yang dilakukan biasanya berupa Paskah,


Natal, dan Kebaktian PA yang dilakukan oleh HMJ Pendidikan Geografi juga
dibantu oleh panitia UKM-KP. Dalam pelaksanaan acara tersebut tidak ditemukan
adanya kendala. Hanya saja mahasiswa masih kurang banyak yang mengikuti
kegiatan-kegiatan tersebut, hal ini didorong karena faktor-faktor berupa tugas
perkuliahan yang banyak.

Dalam dua kegiatan ini dapat dilihat tidak adanya terjadi kendala dalam
pelaksanaan masing-masing kegiatan religius yang terjadi dalam lingkungan
Pendidikan Geografidi Universitas Negeri Medan.

6
B. Bentuk Sosialisasi dalam Mahasiswa sebagai Umat Beragama

Pada lingkungan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan dapat


kami lihat mahasiswa antar umat beragama yang berbeda-beda sering saling
berinteraksi dengan berkumpul untuk bekerja kelompok mengerjakan tugas
perkuliahan. Pada kegiatan liburan atau hiburan mahasiswa tersebut masih tetap
berjalan dengan baik, tidak adanya perpecahan dan saling menjaga toleransi
mereka dalam perbedaan agama yang mereka anut.

Percakapan dalam grup PTB Reguler B di aplikasi smartphone dengan


nama Whatsapp masih dapat dikatakan akrab dimana mereka saling bertukar
pikiran mengenai tugas ataupun percakapan lainnya. Berbagi cerita dalam masing-
masing antar kelas, berbagi informasi seputar masalah perkuliahan ataupun berita-
berita yang sedang trending, dll.

Dari masing-masing observasi yang telah kami lakukan dapat kami lihat
bahwa bentuk kerukunan umat beragama masuk ke dalam Kerukunan Umat
Beragama, dimana mahasiswa tetap dapat bersosialisasi baik tanpa mengurangi
hak-hak yang berlaku dalam melaksanakan kewajiban beragamanya. Dilihat dari
lancarnya pelaksanaan kegiatan religius yang diadakan. Dilihat dari bentuk
sosialisasi mahasiswa sebagai umat beragama tidak ada terjadi konflik,
membentuk kubu sendiri, dan tetap dapat saling menghargai tanpa menghina atau
mengejek menyangkut agama satu sama lain.

7
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan yang pernah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Di dalam lingkungan Pendidikan Geografi di Universitas Negeri Medan


dapat dilihat memiliki kerukunan umat beragama yang baik dimana
mahasiswa saling menghargai satu sama lain, saling bersosialisasi tanpa
mengundang konflik, menghina, dan mengejek yang berhubungan dengan
agama yang mereka anut. Masing-masing mahasiswa tidak saling
mengurangi hak mereka dalam menjalankan kegiatan beragamanya masing-
masing.

2. Di dalam kegiatan religius yang telah masing-masing mahasiswa lakukan


dalam umat beragama tetap berjalan dengan lancar tidak terjadi kendala
dalam setiap pelaksanaannya.

3. Mahasiswa dalam lingkungan Pendidikan Pendidikan Geografi di


Universitas Negeri Medan dapat bersosialisasi dengan baik dan sopan, tidak
adanya terjadi konflik menunjukkan masih ada interaksi yang baik dari
setiap mahasiswa yang berbeda agama.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tim MPK Pendidikan Agama Kristen Universitas Negeri Medan. 2018.


Matakuliah Pengembangan Kepribadian untuk Mahasiswa di Perguruan
Tinggi:Pendidikan Agama Kristen. Medan : CV. Pratama Mitra Sari
Yustiani. 2008. Kerukunan Antar Umat Beragama Kristen dan Islam di Soe, Nusa
Tenggara Timur: Jurnal Analisa. Vol 15 No 2:71-84

Anda mungkin juga menyukai