Anda di halaman 1dari 15

Makalah Geografi Transportasi dan Permukiman

“Karakteristik Moda Transportasi”

Dosen Pengampu : Drs. Mbina Pinem, M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Heri Agustino Simanjuntak 3171131007

Indah Sintia 3172131015

Nabila Anggraini 3173131029

Kelas C 2017

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok tentang ‘Karakteristik
Moda Transportasi’ pada mata kuliah Geografi Ttransportasi dan Permukiman ini dengan
baik. Adapun dalam penyusunan makalah ini, kami tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Drs Mbina Pinem, M.Si sebagai Dosen
Pengampu yang telah mengajari kami dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih juga
kami ucapkan kepada teman-teman yang membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Tiada gading yang tak retak, demikianlah dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, isi maupun segi
lainnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik. Kami berharap,
semoga makalah dapat membantu dan menambah wawasan pembaca tentang kebutuhan dan
kualitas air. Akhir kata kami ucapkan sekian dan terima kasih.

Medan, 19 September 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 1
D. Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
A. Moda Transportasi...................................................................................................... 3
B. Moda Transportasi Berdasarkan Geografis ................................................................. 4
C. Moda Transportasi Berdasarkan Prasarana .................................................................. 7
E. Moda Transportasi Berdasarkan Objek yang Dipindahkan .......................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 11
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transportasi dapat menghubungkan antara berbagai tempat yang memiliki kondisi
dan potensi yang berbeda. Oleh karena itu, transportasi dapat menggerakan manusia dan
barang sehingga kebutuhan masyarakat diberbagai tempat dapat terpenuhi. Kebutuhan
transportasi semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan
beragamnya aktivitas penduduk (Somantri, 2014). Semakin banyaknya jumlah penduduk
menyebabkan kebutuhan barang dan jasa yang semakin beragam. Hal ini ditunjukan dari
semakin banyaknya kendaraan yang beroperasi di jalan, baik kendaraan pribadi maupun
umum. Transportasi adalah usaha untuk memindahkan manusia,barang dan atau jasa dari
suatu tempat ke tempat yang lain dengan atau tanpa moda dengan tujuan tertentu. Proses
perpindahan tersebut dapat melalui jalur darat, udara maupun air, begitu pula untuk angkutan
barang. Barang merupakan salah satu komoditas ekonomi yang memerlukan alat angkut
dalam proses perpindahannya. Jenis alat angkut yang digunakan tersebut berbeda-beda
tergantung dari jenis barang yang akan dipindahkan. Demikian juga halnya dalam proses
pemindahan suatu hewan yang akan diperjualbelikan di pasar memerlukan jenis alat angkut
yang bervariasi. Sehingga pada makalah ini, akan dipelajari mengenai moda transportasi
beserta karakteristiknya. Dengan menyajikan berbagai macam teori-teori dari para ahli
beserta analisisnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan moda transportasi?
2. Apa saja karakteristik moda transportasi?
3. Apa saja jenis moda transportasi?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian dari moda transportasi.
2. Mengetahui karakteristik moda transportasi.
3. Menganalisis jenis-jenis moda transportasi.

1
D. Manfaat
Manfaat dari adanya makalah ini adalah dapat membantu dan menambah wawasan
dari mahasiswa yang menduduki jurusan ini dalam bidang transportasi serta dapat dijadikan
sumber refrensi dalam kegiatan perkuliahan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Moda Transportasi
Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat
angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain. Moda
yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan atas moda yang
berjalan di darat, berlayar di perairan laut dan pedalaman, serta moda yang terbang di
udara. Moda yang di darat juga masih bisa dikelompokkan atas moda jalan, moda kereta
api dan moda pipa. Menurut Miro 2008 secara umum, ada dua kelompok besar moda
transportasi yaitu :

1. Kenderaan Pribadi (Private Transportation), yaitu : Moda transportasi yang


dikhususkan buat pribadi seseorang dan seseorang itu bebas memakainya ke
mana saja, di mana saja dan kapan saja dia mau, bahkan mungkin juga dia
tidak memakainya sama sekali (mobilnya disimpan di garasi).
2. Kenderaan Umum (Public Transportation), yaitu : Moda transportasi yang
diperuntukkan buat bersama (orang banyak), kepentingan bersama, menerima
pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik tujuan yang sama, serta terikat
dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan jadwal yang sudah
ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib menyesuaikan diri dengan
ketentuan-ketentuan tersebut apabila angkutan umum ini sudah mereka pilih.

Pemilihan moda transportasi tergantung dan ditentukan dari beberapa faktor yang
ada antara lain:

1. Segi pelayanan
2. Keandalan
3. Keandalan dalam bergerak
4. Keperluan
5. Keselamatan dalam perjalanan
6. Fleksibilitas
7. Biaya
8. Tingkat Polusi

3
9. Jarak Tempuh
10. Penggunaan bahan bakar
11. Kecepatan gerak

Masing-masing moda transportasi menurut Setijowarno dan Frazila (2001),


memiliki ciri-ciri operasional yang berlainan yaitu dalam hal :

1. Kecepatan, menunjukkan beberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk


bergerak antara dua lokasi.
2. Tersedianya pelayanan (availability of services), menyangkut kemampuan
untuk menyelenggarakan hubungan antara dua lokasi.
3. Pengoperasian yang diandalkan (dependability of operations), menunjukkan
perbedaan-perbedaan yang terjadi antara kenyataan dan jadwal yang
ditentukan.
4. Kemampuan (capability), merupakan kemampuan untuk dapat menangani
segala bentuk dan keperluan akan angkutan
5. Frekuensi adalah banyaknya gerakan atau hubungan yang dijadwalkan.

B. Moda Transportasi Berdasarkan Geografis


Secara global permukaan bumi terdiri dari daratan, perairan (lautan, sungai dan
danau), serta udara. Bentuk geografis ini akan menentukan bentuk moda transportasi,
yaitu: Transportasi darat; Transportasi laut, transportasi sungai, danau, penyeberangan
(ASDP); dan Transportasi Udara. Pengolahan transportasi ketiga bentuk tersebut di
Indonesia dibawah kementerian perhubungan, yang dikelompokan menjadi: sub-sektor
transportasi darat; sub-sektor transportasi laut; dan sub-sektor transportasi udara.

1. Moda Transportasi Darat

Pengolahan transportasi darat di Indonesia mencakup juga transportasi


sungai, danau, penyeberangan (ASDP), sesuai dengan KM 60 tahun 2010 tentang
Organisasi perhubungan darat. Moda transportasi darat meliputi moda di jalan,
jalan rel (kereta api) dan ASDP. Moda transportasi jalan dapat dikelompokkan
atas dua kelompok besar, yaitu moda kendaraan tidak bermotor dan moda
kendaraan bermotor. Pembagian lain yang juga masih bisa dilakukan adalah moda
kendaraan pribadi dan moda kendaraan umum. Sedang moda angkutan umum
juga masih bisa dibagi dalam dua kelompok yaitu moda angkutan umum dalam

4
trayek dan moda angkutan umum tidak dalam trayek. Didalam Undang-undang
No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kendaraan bermotor
didefinisikan sebagai setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik
berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel. Kendaraan Bermotor
dikelompokkan berdasarkan jenis :

 Sepeda motor;
 Mobil penumpang;
 Mobil bus;
 Mobil barang;
 Kendaraan khusus.

Moda kendaraan tak bermotor :

 Sepeda
 Becak
 Kereta Kuda
 Pedati

Kereta api didefinisikan sebagai sarana transportasi berupa kendaraan


dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan
kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Dengan demikian
kereta api hanya dapat bergerak/berjalan pada lintasan/jaringan rel yang sesuai
dengan peruntukannya, hal ini menjadi keunggulannya karena tidak terganggu
dengan lalu lintas lainnya, tetapi dilain pihak menjadikan kereta api menjadi
angkutan yang tidak fleksibel karena jaringannya terbatas. Kereta api merupakan
alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan
tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong
(dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta api atau gerbong
tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun
barang dalam skala besar. Untuk angkutan barang dalam jumlah yang besar dapat
digunakan rangkaian lebih dari 50 kereta yang ditarik dan/atau didorong dengan
beberapa buah lokomotif, seperti kereta api babaranjang (kereta api batutu bara
rangkaian panjang) di Sumatera Selatan. Kereta api merupakan angkutan yang
efisien untuk jumlah penumpang yang tinggi sehingga sangat cocok untuk

5
angkutan massal kereta api perkotaan pada koridor yang padat, tetapi juga
digunakan untuk angkutan penumpang jarak menengah sampai dengan 3 atau 4
jam perjalanan ataupun untuk angkutan barang dalam jumlah yang besar dalam
bentuk curah, seperti untuk angkutan batu bara. Karena sifatnya sebagai angkutan
massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal
sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota,
maupun antarnegara.

ASDP : Angkutan penyeberangan (ferry) dan pelabuhannya berfungsi


sebagai ‘jembatan’ yang penghubung antara dua pulau yang relatif berdekatan.
Peranannya membuka aksesibilitas antar pulau sangat vital dalam memenuhi
kebutuhan pokok masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran.

2. Moda Transportasi Laut

Sebagai suatu sistem, transportasi laut yang merupakan sub sistem dari
Sistem Transportasi Nasional yang didukung oleh elemen kegiatan angkutan laut,
kepelabuhanan, lingkungan kemaritiman dan keselamatan pelayaran. Sistem
transportasi laut juga terdiri dari kelaiklautan kapal, kenavigasian, serta penjagaan
dan penyelamatan yang saling berinteraksi dalam mewujudkan penyelenggara
transportasi laut yang efektif dan efisien. Efektif dimaksud adalah tercapainya
suatu target terhadap pelayanan transportasi laut, sedangkan efisien adalah
penggunaan sumber input transportasi laut yang secara minimum. Kedua indikator
ini diharapkan memberikan output transportasi laut yang tinggi. Kondisi
penyelenggaraan transportasi laut saat ini dapat dijabarkan berdasarkan kondisi 5
(lima) elemen yaitu angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan
keamanan pelayaran, perlindungan lingkungan maritim, dan sumber daya manusia
yang saling berinteraksi dalam mewujudkan penyelenggaraan transportasi laut
yang efektif dan efisien (Hubla, 2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia
mendefinikan kapal sebagai kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut
(sungai dsb). Sedang didalam Undang-undang No 17 tahun 2008 tentang
Pelayaran, Kapal didefinisikan kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu,
yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik
atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di

6
bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah.

3. Moda Transportasi Udara

Jaringan pelayanan transportasi udara merupakan kumpulan rute


penerbangan yang melayani kegiatan transportasi udara dengan jadwal dan
frekuensi yang sudah tertentu. Berdasarkan wilayah pelayanannya, rute
penerbangan dibagi menjadi penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan luar
negeri. Jaringan penerbangan dalam negeri dan luar negeri merupakan suatu
kesatuan dan terintegrasi dengan jaringan transportasi darat dan laut. Kegiatan
transportasi udara terdiri atas : angkutan udara niaga yaitu angkutan udara untuk
umum dengan menarik bayaran, dan angkutan udara bukan niaga yaitu kegiatan
angkutan udara untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan kegiatan pokoknya bukan
di bidang angkutan udara. Sebagai tulang punggung transportasi adalah angkutan
udara niaga berjadwal, sebagai penunjang adalah angkutan niaga tidak berjadwal,
sedang pelengkap adalah angkutan udara bukan niaga. Kegiatan angkutan udara
niaga berjadwal melayani rute penerbangan dalam negeri dan atau penerbangan
luar negeri secara tetap dan teratur, sedangkan kegiatan angkutan udara niaga
tidak berjadwal tidak terikat pada rute penerbangan yang tetap dan teratur.

C. Moda Transportasi Berdasarkan Prasarana


Moda transportasi berdasarkan prasarana adalah moda yang didasarkan
infrastruktur baik itu di darat, laut atau udara. Berdasarkan infrastruktur terbagi menjadi
dua kelompok besar yaitu:

 Berdasarkan jalur gerak: jalan raya, jalan rel, laut dan udara serta khusus
 Berdasarkan titik awal dan akhir pergerakan
 Terminal jalan (stasiun bus, halte dan lainnya)
 Terminal jalan rel (stasiun kereta)
 Terminal jalan air (pelabuhan dan dermaga)
 Terminal jalan udara (Bandara)
 Terminal jalan khusus (gudang dan lainnya)

D. Moda Transportasi Berdasarkan Sifat Pelayanan

7
Berdasarkan sifat pelayanan dikelompokan menjadi dua pribadi (privat) dan
umum (public).

 Angkutan Pribadi, yaitu angkutan yang dimiliki dan dioperasikan oleh dan
untuk keperluan pribadi dengan menggunakan prasarana pribadi atau umum.
 Angkutan umum, merupakan angkutan yang dimiliki oleh pengusaha
angkutan (operator) yang bisa digunakan untuk umum dengan persyaratan
tertentu.

E. Moda Transportasi Berdasarkan Objek yang Dipindahkan

Penumpang Barang
Barang Barang Khusus Barang Berbahaya
Umum
Jenis Manusia Container,  Live Animal (AVI)  Exsplosive goods
Barang Curah Hewan; ( REX )
(bulk),  Human Remain  Gasses ( RPG )
Cair (HUM) Mayat;
(liquids)  Perishable goods  Flammable
liquids ( RFL)
(PER)
 Valuable goods  Flammable solids
(VAL) ( RFS )
 Strongly smelling  Oxidizing
goods Live substances
 Human Organ (ROX) &
(LHO) Organic peroxide
 Toxic ( RPB ) &
Infectious
substances (RIS)
 Radioactive
material ( RFW )
Corrosives (
RCM )
 Miscellaneous
dangerous goods
(RMD)

Moda Pribadi Pribadi Umum Umum


Umum Umum

General cargo adalah kargo atau barang yang pada umumnya memiliki sifat yang
tidak membahayakan, tidak mudah rusak, busuk atau mati, barang yang tidak
memerlukan penanganan khusus asalkan persyaratan pengangkutan telah memenuhi

8
ketentuan yang berlaku, serta ukuran dan beratnya dapat ditampung kedalam ruangan (
Compartment ) pesawat udara, kapal atau truk sehingga barang-barang tersebut dapat
diberangkatkan seperti garmen, spare part, elektronik dll.

Special Cargo adalah kargo atau barang-barang yang memerlukan penanganan


khusus baik dalam penerimaan, penyampaian, atau pengangkutan seperti :

 Live Animal (AVI) adalah hewan-hewan hidup yang dikirim melalui pesawat
udara seperti anak ayam, kuda, kambing, ikan dll.
 Human Remain (HUM) adalah mayat manusia. HUM terbagi menjadi dua
yaitu: (1) Uncremated in coffin adalah mayat yang masih berbentuk jasad
yang diangkut dengan menggunakan peti jenazah. (2) Cremated yaitu jenazah
yang sudah berupa abu (ashes) dan biasanya dikirim dengan menggunakan
kotak guci atau kotak kayu.
 Perishable goods (PER) adalah barang-barang yang mudah sekali rusak,
hancur, atau busuk, seperti buah-buahan, sayuran, daging, bunga, ikan dan
bibt tanaman.
 Valuable goods (VAL) adalah barang-barang yang memiliki nilai yang tinggi
atau barangbarang berharga seperti emas, intan, berlian, cek, platina, dll.
 Strongly smelling goods yaitu barang yang memiliki bau yang sangat
menyengat seperti durian, minyak wangi, minyak kayu putih.
 Live Human Organ (LHO) adalah barang-barang yang berupa organ tubuh
manusia yang masih berfungsi seperti bola mata, ginjal, hati.

Dangerous goods (DG) adalah kargo atau barang-barang yang berbahaya yang
dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan, dan keselamatan penerbangan. Dangerous
goods terbagi menjadi sembilan kelas yaitu :

 Exsplosive goods (REX) adalah barang-barang berbahaya yang mudah


meledak seperti mesiu, peluru, petasan, kembang api.
 Gasses (RPG) adalah barang-barang yang mudah menguap saperti Butane,
Hydrogen, Propane.
 Flammable liquids (RFL) adalah barang-barang yang barsifat zat cair dan
mudah terbakar seperti certain paints, Alcohols, Varnishes.

9
 Flammable solids (RFS) adalah barang-barang zat padat dan mudah terbakar
seperti Matches.
 Oxidizing substances (ROX) & Organic peroxide adalah barang-barang yang
mudah menguap, jika dihirup manusia mengakibatkan pusing atau mengantuk
seperti Calcium chlorate, ammonium nitrate.
 Toxic (RPB) & Infectious substances (RIS) adalah barang-barang yang
mengandung racun seperti sianida, pestisida, virus hidup, bakteri hidup, virus
HIV.
 Radioactive material (RFW) adalah zat yang bila terkena sinar akan bereaksi
dan dapat membahayakan bagi manusia, hewan dan beberapa jenis kargo.
 Corrosives (RCM) adalah barang-barang yang mengandung karat seperti
asam baterai dan merkuri.
 Miscellaneous dangerous goods (RMD) adalah barang-barang lain yang
dianggap berbahaya dan mengancam keselamatan penerbangan apabila
diangkut dengan menggunakan moda transportasi udara seperti magnet, biang
es, kendaraan, kursi roda elektrik dll.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat
angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain.
2. Secara global permukaan bumi terdiri dari daratan, perairan (lautan, sungai dan
danau), serta udara. Bentuk geografis ini akan menentukan bentuk moda
transportasi, yaitu: Transportasi darat; Transportasi laut, transportasi sungai,
danau, penyeberangan (ASDP); dan Transportasi Udara.
3. Menurut Miro 2008 secara umum, ada dua kelompok besar moda transportasi
yaitu kendaraan pribadi dan kendaraan umum.

B. Saran
Transportasi merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan
ekonomi dan pemberi jasabagi perkembangan ekonomi. Diharapkan sistem transportasi di
Indonesia dapat terus berkembang, sehingga fungsi dan manfaat transportasi dapat
dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andriansyah. (2015). Manajemen Transportasi dalam Kajian dan Teori. Jakarta: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
Perhubungan, Departemen. (2005). "Sistem Transportasi Nasional (Sistranas)." Departemen
Perhubungan, Jakarta.
Internet :

https://www.scribd.com/document/434340918/Pengantar-Transportasi-3-Jenis-Pergeraka-pdf
(Diakses pada tanggal 18 September 2020, pukul 20.00 WIB)

http://eprints.undip.ac.id/34015/5/1881_CHAPTER_II.pdf (Diakses pada tanggal 18


September 2020, pukul 20.00 WIB)

12

Anda mungkin juga menyukai