Faktor pendukung yang diberikan oleh pihak sekolah adalah dengan adanya pojok baca
yang dapat diakses dengan mudah dan perpustakaan yang memuat berbagai jenis buku bacaan,
dan pengawasan dan persiapan guru, adanya persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum
kegiatan literasi berlangsung yaitu dengan mempersiapkan minat membaca siswa dan buku
bacaan yang menarik.
Faktor penghambat GLS adalah buku yang tersedia di perpustakaan merupakan buku lama
dan didominasi oleh buku pelajaran, tidak jarang dapat mengurangi jam pelajaran pertama dan
biasanya ada saja siswa yang malas membaca dengan alasan-alasan tertentu.
Upaya yang Dilakukan Guru
dalam Menumbuhkan Budaya
Literasi Siswa
Selain pengadaan fasilitas, guru juga mengadakan lomba cerdas
cermat, membaca puisi, menulis cerpen, membaca dongeng atau
lomba lainnya agar memicu semangat siswa dalam belajar dan guru
mengadakan lomba menulis dan bercerita. Dengan pelaksanaan
lomba tersebut siswa lebih terlihat semangat dan berminat dalam
pembelajaran IPS.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Gerakan Literasi Sekolah di SMP Negeri 2
Pematangsiantar termasuk kategori kurang baik dengan persentase 63%, walaupun sudah berjalan sejak 2018 dan
sudah melakukan ketiga tahapan GLS. Pada tahap pembiasaan ditemukan ketidak konsistenan pembiasaan
membaca oleh seluruh warga sekolah. Pada tahap pengembangan kurangnya tindak lanjut bentuk tanggapan lisan
dan tulisan yang dilakukan oleh sekolah kepada siswa. Pada tahapan pembelajaran tidak adanya tagihan
akademik dan nonakademik yang dilakukan serta kurangnya pemahaman guru IPS mengenai pembelajaran
literasi di kelas pada tahap pembelajaran.
Pada Gerakan Literasi Sekolah di SMP Negeri 2 Pematangsiantar terdapat faktor pendukung dan
penghambat. Faktor pendukung literasi yaitu adanya waktu khusus yang disediakan sekolah dan adanya pojok
baca kelas. Sedangkan faktor penghambat penerapan literasi yaitu penyediaan buku nonpelajaran yang masih
sedikit, tidak jarang dapat mengurangi jam pelajaran pertama karena waktu kegiatan membaca 15 menit melebihi
waktu yang sudah ditentukan dan biasanya ada saja siswa yang malas membaca dengan alasan-alasan tertentu.
Upaya menumbuhkan budaya literasi siswa kelas VIII pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Pematangsiantar
adalah sekolah membuat jadwal kunjungan sekali seminggu ke perpustakaan untuk masing-masing kelas, dan
mengadakan perlombaan yang berkaitan dengan kegiatan membaca siswa seperti: lomba cerdas cermat, membaca
puisi, menulis cerpen, membaca dongeng dan sebagainya.
Terima Kasih
Febri Triandari Hogan