Anda di halaman 1dari 9

KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MEDIA BUKU “LANCAR

MEMBACA TANPA MENGEJA” SISWA KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH


KOTA BENGKULU

CANDIKA1 , JENI PADILA NOPITA SARI2, RIDHO ADHA3, RENI KUSMIARTI4


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
renikusmiarti@umb.ac.id1

Abstrak

Membaca merupakan kunci penting dalam pembelajaran. Apabila anak tidak bisa
membaca serta memahami bacaan tentu akan sangat sulit bagi peserta didik untuk mengikuti serangkaian
pembelajaran yang ada di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiya 1 Kota Bengkulu,
penelitian ini di tujukan pada siswa kelas 1. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data : 1) obsevasi tes awal, 2) perencanaan persiapan pembelajaran, 3)
Pelaksanaan pembelaran menggunakan media buku Belajar Membaca tanpa Mengeja, 4) evaluasi
Pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca siswa SD
Muhammadiyah Kota Bengkulu sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan media buku lancar
membaca tanpa mengeja. Berdasarkan tindakan yang dilakukan peneliti, dengan menggunakan Media
Buku Lancar Membaca Tanpa Mengeja, bertujuan meningkatkan kemampuan membaca peserta didik
kelas 1 SD Muhammdiyah 1 Kota Bengkulu, ditemukan mengalami peningkatan yang signifikan dalam
kemampuan membacanya. Pada hasil Observasi tes Awal kemampuan membaca peserta didik
mendapatkan hasil 62,5%, namun stelah menerapkan media buku Lancar Membaca Tanpa Mengeja
mendapatkan hasil tes kemampuan membaca peserta didik 80,95 % Di harapkan dengan adanya media
buku ini bisa membantu siswa agar cepat lancar dalam membaca.. Maka dapat di simpulkan bahwa
penerapan media buku belajar membaca tanpa mengeja ini sangatlah efektif dalam meningkatkan
kemampuan peserta didik yang mengalami kseulitan dalam membaca

Kata kunci : media buku, belajar membaca, kemampuan membaca

PENDAHULUAN

Ketrampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa. Keterampilan berbahasa
meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut sangat mendukung
kemampuan berbahasa siswa (Widyantara & Rasna, 2020). Semua orang membutuhkan keterampilan berbahasa. Hal
ini karena, keterampilan berbahasa merupakan model pengembangan keterampilan intelektual, sosial, dan karakter
siswa. Bahasa adalah alat komunikasi yang paling penting. (Magdalena et al., 2021). Maraknya pemasalahan
kemampuan berbahasa siswa di sekolah dasar, yaitu. masalah membaca siswa. Pada tingkat sekolah dasar masih
banyak siswa yang belum memiliki kemampuan membaca sehingga menjadi kendala bagi tenaga pengajar dalam
keberlangsungan proses belajar mengajar.

Membaca adalah hal utama seakaligus penting untuk belajar. Jika peserta didik tidak bisa membaca dan
memahami teks, sangat sulit bagi peserta didik tersebut untuk mengikuti rangkaian pembelajaran di sekolah. (Ali &
Asrial, 2022). Kemampuan membaca di dalam kelas memegang peranan penting sebagai dasar atau fondasi
keberhasilan belajar siswa. (Islam & Ulum, 2022). Membaca merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
segala macam proses pembelajaran (Arum Nisma Wulanjani & Candradewi Wahyu Anggraeni, 2019). Anak usia
sekolah dasar yang belum bisa membaca tidak bisa melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, karena semakin
tinggi pendidikannya maka pemahaman yang dimiliki siswa akan semakin meningkat. Membaca merupakan pondasi
pendidikan anak dan menentukan keberhasilan anak pada jenjang pendidikan selanjutnya (Hidayat et al., 2022).
Keberhasilan belajar antara lain ditentukan oleh kemampuan guru dalam memilih dan menerapkan metode dan
strategi pembelajaran yang tepat kepada siswa (Laila, 2022). Membaca biasanya dimulai ketika seorang anak
memasuki sekolah dasar. Tujuan dari pembelajaran membaca bagian pertama ini adalah untuk mengenalkan anak
pada huruf. Seorang siswa belajar pelafalan ketika dia mengetahui huruf dan dapat merangkainya menjadi kata-kata
(Fauziah & Hidayat, 2022), Menciptakan generasi yang maju harus memiliki pendidikan yang baik, sehingga sangat
tabu jika peserta didik masih belum bisa membaca pada jenjang pendidikan, oleh karena itu keterampilan membaca
harus sudah dipraktekkan di tingkat sekolah dasar (SD).

Membaca salah satu kunci penting untuk belajar, jika peserta didik tidak bisa membaca dan memahami teks,
maka akan sangat sulit bagi peserta didik untuk mendapatkan informasi, Hasil observasi lapangan di SD
Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu ditemukan bahwa masih rendahnya kemampuan membaca peserta didik. Hal ini
didukung dari hasil observasi tes awal kemampuan membaca peserta didik yang mendapatkan hasil 62,5%. Peserta
didik kelas 1 SD Muhammdiyah 1 Kota Bnegkulu berjumlah 21 peserta didik, dengan 10 peserta didik laki-laki dan
11 peserta didik perempuan. Ada 3 orang siswa dikatagorikan sangat baik yaitu tepat dalam pengucapan huruf/kata,
tepat dalam pengunaan intonasi, lancar membaca dan suara jelas dalam membaca, 18 orang peserta didik yang
masih mengeja, intonasi saat membaca belum benar, dan saat siswa membaca belum ada kejelasan suara. Hal ini
dikarenakan kurang maksimalnya penggunaan media di dalam pembelajaran sehingga peserta didik masih memiliki
kemampuan membaca yang rendah.

Berdasarkan hasil obsevasi tes awal yang dilakukan oleh peneliti masih banyak ditemukannya siswa yang
masih mengalami kesulitan membaca. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk
meningkatkan kemampuan membaca peserta didik menggunakan media buku lancar membaca tanpa mengeja.Media
berasal dari bahasa latin yaitu medium, yang berarti perantara, antara, atau pengantar. Media didefinisikan sebagai
pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran anak usia
dini pada umumnya bertujuan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran memberikan
penguatan maupun motivasi (Izzah et al., 2020). Media pembelajaran berperan aktif dalam meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya (Tarigan, 2019). Dengan membaca buku lancar membaca
tanpa mengeja menjadi sarana belajar membaca buku besar, tertulis dan bergambar. Media bacaan memiliki ciri
khusus yang melebih-lebihkan baik teks maupun gambar, sehingga memungkinkan kegiatan membaca kolaboratif
antara guru dan siswa (Mahsun & Koiriyah, 2019).

Penelitian M.Ali dan Asrial (2022) berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Peserta Didik Kelas II SDN
136/I Semangkat Melalui Buku Cerita Bergambar. Permasalahan pada penelitian ini yaitu masih rendahnya
kemampuan membaca peserta didik Kelas II SDN 136/I Semangkat dan kurang maksimalnya penggunaan media di
dalam pembelajaran sehingga peserta didik masih memiliki kemampuan membaca yang rendah. Dapat disimpulkan
terdapat peningkatan kemampuan membaca peserta didik kelas II Sekolah Dasar, dapat dilihat dari hasil observasi
pada siklus I pertemuan I hasil observasi yaitu 64%, pada siklus I pertemuan II terdapat peningkatan sehingga
mendapatkan hasil observasi yaitu 65,3%. Selanjutnya pada siklus II pertemuan I mendapat hasil observasi yaitu
75,9%, pada siklus II pertemuan II terdapat peningkatan sehingga mendapatkan hasil observasi yaitu 84%., sehingga
tindakan dengan media buku cerita bergambar mampu meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dikaji yaitu sama-sama meneliti kemampuan membaca peserta
didik pada tingkat sekolah dasar. Perbedaanya yaitu penelitian ini meneliti Peningkatan Kemampuan Membaca
Peserta Didik Kelas II SDN 136/I Semangkat Melalui Buku Cerita Bergambar, sedangkan penelitian yang akan
dikaji meneliti kemampuan membaca dengan media buku “lancar membaca tanpa mengeja” siswa kelas 1 SD
muhammadiyah kota Bengkulu.

Penelitian (Indriani, 2022) berjudul “Penerapan Media Pembelajaran Big Book Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I”. Permasalahan pada penelitian ini yaitu peneliti menerapkan
media Big Book dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I untuk melihat pengaruh dari
media Big Book. Dapat disimpulkan pada subjek-1 fase baseline-1 (A) mendapat nilai 41,7 menjadi 73,3 pada
intervensi (B) dan 75,7 pada baseline-2 (A’). Subjek ke-2 pada fase baseline-1 (A) mendapat nilai 47,7 menjadi 74
pada intervensi (B) dan 77,7 pada baseline-2 (A’). Subjek ke-3 pada fase baseline-1 (A) mendapat nilai 46,3 menjadi
71 pada intervensi (B) dan 75,3 pada baseline-2 (A’). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran Big Book sangat baik digunakan dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dikaji yaitu sama-
sama menggunakan media dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa. Perbedaannya yaitu penelitian ini
menerapkan media pembelajaran menggunakan big book dalam meningkatkan kemampuan membaca, sedangkan
penelitian yang akan dikaji meneliti kemampuan membaca dengan media buku “lancar membaca tanpa mengeja”
siswa kelas 1 SD muhammadiyah kota Bengkulu.

Penelitian (Tjoe, 2013) “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Pemanfaatan Multimedia”.
Permasalahan pada penelitian ini yaitu mendeskripsikan proses instruksi membaca melalui Multimedia di kelas
secara klasikal dikarenakan kemampuan membaca permulaan anak kelompok TK. B. Kristen Anugerah Jakarta
masih rendah. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan terjadi pada rentang yang bervariasi dan cukup signifikan
yaitu berkisar antara 2 hingga 32 point. Rerata kelas juga meningkat dari dari 65 (kurang) menjadi 83 (baik)
pemanfaatan multimedia membawa keuntungan baik bagi guru maupun siswa. Multimedia dapat memudahkan guru
dalam menyampaikan materi pelajaran membaca permulaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dikaji
yaitu sama-sama meneliti peningkatan kemampuan membaca. Perbedaanya yaitu penelitian ini meneliti peningkatan
kemampuan membaca melalui pemanfaatan multimedia anak kelompok TK. B. Kristen Anugerah Jakarta,
sedangkan penelitian yang akan dikaji meneliti kemampuan membaca dengan media buku “lancar membaca tanpa
mengeja” siswa kelas 1 SD muhammadiyah kota bengkulu

Penelitian (Yova, 2020) berjudul “Penerapan Media Big Book Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Permulaan Peserta Didik Kelas I B Sd Negeri 4 Waylaga Panjang Bandar Lampung”. Permasalahan pada
penelitian ini yaitu mengetahui penerapan media Big Book dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan
pada peserta didik kelas I B SD Negeri 4 Waylaga Panjang Bandar Lampung. Dapat disimpulkan Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada siklus I kemampuan membaca peserta didik memperoleh nilai rata-rata 69,92 dengan
ketuntasan klasikal 53,33%. Pada siklus II kemampuan membaca memperoleh nilai rata-rata 71,87 dengan
ketuntasan klasikal 63,33%, Pada siklus III meningkat kemampuan membaca peserta didik memperoleh nilai rata-
rata 73,33 dengan ketuntasan klasikal 76,67% dengan kriteria tercapai dalam indikator keberhasilan adalah 75%.
Hal ini menunjukkan dari siklus I sampai III rata-rata kemampuan membaca peserta didik mengalami peningkatan
dan dapat disimpulkan bahwa penerapan media Big Book dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dikaji yaitu sama-sama meneliti kemampuan membaca peserta
didik pada tingkat sekolah dasar kelas 1. Perbedaanya yaitu penelitian ini meneliti penerapan media big book untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan peserta didik, sedangkan penelitian yang akan dikaji meneliti
kemampuan membaca dengan media buku “lancar membaca tanpa mengeja” siswa kelas 1 SD muhammadiyah kota
bengkulu

Penelitian (Oktaviyanti, I., Amanatulah, D. A., Nurhasanah, N., & Novitasari, 2022) “Analisis Pengaruh
Media Gambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Sekolah dasar”. Permasalahan pada penelitian
ini yaitu mendeskripsikan Pengaruh Media Gambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Sekolah
dasar dikarenakan Banyak siswa SD kelas II SDN 23 Ampenan Tahun Pelajaran 2019/2020 yang belum lancar
membaca teks sederhana, kesulitan membedakan bentuk huruf dan sulit membaca huruf konsonan. Dapat
disimpulkan nilai rata-rata posstest pada kelas kontrol lebih rendah yakni 44,68 dibandingkan dengan rata-rata nilai
kelas eksperimen yakni 68,65, sehingga darin hasiil eksperimen ada pengaruh Media Gambar Terhadap
Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas II SDN 23 Ampenan Tahun Pelajaran 2019/2020. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang dikaji yaitu sama-sama menggunakan meneliti siswa sekolah dasar.
Perbedaannya yaitu penelitian ini meneliti pengaruh media gambar terhadap kemampuan membaca permulaan
siswa sekolah dasar, sedangkan penelitian yang akan dikaji meneliti kemampuan membaca dengan media buku
“lancar membaca tanpa mengeja” siswa kelas 1 sd muhammadiyah kota Bengkulu
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu, pada semester genap Tahun Ajaran
2022/ 2023. Beralamat di jalan kebun rose, tepat di belakang Universitas Drs. Hazirin Kota Bengkulu. Penelitian ini
merupakan peserta didik kelas 1 SD Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu. jumlah peserta didik yang terdiri dari 21
peserta didik, 10 orang peserta didik laki- laki dan 11 orang peserta didik perempuan. Kelas 1 dipilih sebagai subjek
penelitian karena berdasarkan permasalahan yang ditemui pada saat observasi awal, yakni rendahnya kemampuan
membaca peserta didik Kelas 1 SD Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu. Peneliti berperan sebagai guru yang
menyajikan pendidikan yang memberikan aksi kepada peserta didik.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, penelitian kulitatif deskriftif adalah
penelitian yang mengungkapkan data-data hasil penelitian dengan susunan kata yang disusun secara terstruktur dan
utuh dalam penyampaian data . teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu melalui beberapa tahap : 1)
obsevasi tes awal, 2) perencanaan persiapan pembelajaran, 3) Pelaksanaan pembelaran menggunakan media buku
Belajar Membaca tanpa Mengeja, 4) evaluasi Pembelajaran

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. penelitian ini tes yang digunakan adalah tes lisan. Tes
lisan dilakukan untuk melihat kemampuan peserta didik Aspek yang di ukur adalah media buku Belajar Membaca
Tanpa Mengeja. Ada 4 hal yang harus diperhatikan yang harus diperhatikan dalam membaca permulaan. Kuntarto
(2013:4) mengemukaan bahwa yang “Perlu diperhatikan dalam mengevaluasi pembelajaran membaca permulaan
membaca permulaan mencakup; ketepatan menyuarakan tulisan atau pelafalan, intonasi, kelancaran, kejelasan suara,
dan pemahaman kata/makna kata”,

Suatu kelas dikatakan berhasil membaca dengan baik, jika mendapatkan jumlah hasil pemereolehan yang
sangat baik. Kriteria dalam mengukur keberhasilan siswa membaca dapat dilihat dari dalam Tabel sebagai berikut :

Tabel I. Kriteria Taraf keberhasilan

No Presentase Kriteria
1 80% - 100% Sangat Baik
2 70% - 79% Baik
3 60% - 69% Cukup
4 50% - 59% Kurang
5 0% - 49% Sangat Kurang

Jumlah : Jumlah Pemerolehan X 100% ( Sumber: Ali & Asrial, 2022)

Jumlah Skor

Table II Deskriptor Indikator kemampuan membaca peserta didik

Indikator Deskirptor Skor Kreteria


Pelafalan Tepat dalam pengucapan huruf atau kata-kata 4 Sangat Baik
huruf atau kalimat sederhana tanpa bantuan guru
kata Tepat dalam pengucapan huruf atau kata dalam 3 Baik
kalimat sederhana dengan bantuan guru
Cukup tepat dalam pengucapan huruf atau katakata 2 Cukup
dan kalmat sederhana dengan bantuan guru
tidak tepat dalam pengucapan huruf tau katakata 1 Kurang
sederhana mskipun dengan bantuan guru
Intonasi Tepat dalam penggunaan tinggi dan rendahnya 4 Sangat baik
nada saat membaca tanpa bantuan guru
Tepat dalam penggunaan tinggi dan rendahnya 3 Baik
nada saat membaca dengan bantuan guru
Kurang tepat dalam penngunaan tingi dan 2 Cukup Baik
randahnya nada saat membaca dengan bantun guru
Tidak bisa dalam penggunaan tinggi dan 1 Kurang Baik
rendahnya nada saat membaca messkipun dengan
bantuan guru
Kelancaran Lancar membaca kalimat sederhana tanpa bantuan 4 Sangat Baik
guru
Lancar membaca kaliamat sederhana dengan 3 Baik
bantuan guru
Membaca dengan terbata-bata dan mengeja dengan 2 Kurang
bantuan guru
Kesulitan dalam membaca walaupun dengan 1 Cukup
bantun guru
Kejelasan Suara jelas dan lantang sehingga dapat didengan 4 Sangat Baik
suara oleh guru dan semua siswa
Suara saat membaca jelas dan dapat didengar oleh 3 Baik
guru dan sebagian semua siswa
Suara saat membaca hanya bisa didengar oleh guru 2 Kurang
dan tidak terdengar oleh siswa
Suara saat membaca tidak tedengar oleh orang lain 1 Cukup

( Sumber Kuntarto 2013:4)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan tindakan yang dilakukan peneliti, dengan menggunakan Media Buku Lancar Membaca
Tanpa Mengeja, bertujuan meningkatkan kemampuan membaca peserta didik kelas 1 SD Muhammdiyah 1
Kota Bengkulu, ditemukan mengalami peningkatan yang signifikan dalam kemampuan membacanya. Pada
hasil Observasi tes Awal kemampuan membaca peserta didik mendapatkan hasil 62,5%, namun stelah
menerapkan media buku Lancar Membaca Tanpa Mengeja mendapatkan hasil tes kemampuan membaca
peserta didik 80,95 %. Kegiatan observasi tes awal peneliti melihat pengaruh sumber belajar yang digunakan
sebagian besar berasal dari guru dan buku pelajaran, membuat peserta didik belum ada antusias dan semangat
mengikuti pembelajaran sehingga peserta didik tidak terlalu memperhatikan dan kurang tanggap dengan tugas
yang diberikan oleh guru, karena bosan dengan tugas yang seperti itu terus menerus.
Pada observasi Tes awal siswa masih banyak yang belum mampu membaca, hal ini dapat dilihat dari hasil
Observasi tes Awal kemampuan membaca peserta didik mendapatkan hasil 62,5%. Kegiatan Tes yang dilakukan
pada awal penelitian memperoleh hasil 3 orang peserta didik yang lancar membaca tanpa mengeja sedangkan
peserta didik lainnya belum dapat membaca namun ada sebagian siswa yang sudah dapat membaca namun masih
mengeja, sehingga untuk hasil pada tes awal belum mencapai kriteria taraf keberhasilan membaca. Media buku
belajar membaca tanpa mengeja digunakan oleh peneliti dengan tujuan meningkatkan kemampuan membaca pada
peserta didik. Media buku tersebut digunakan agar dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
membaca. Sehingga masih rendahnya kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu,
peneliti menerapkan media Buku Lancar Membaca Tanpa Mengeja untuk membantu meningkatkan kemampuan
membaca peserta didik.

Pada penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti betindak sebagai guru. Pelaksanaannya guru mengawali
pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada peserta didik, lalu memberikan instruksi kepada ketua kelas untuk
memimpin doa dengan maju kedepan, saat pembacaan doa telah selesai, guru mengajak peserta didik untuk
melantunkan ayat suci al-quran secara bersama-sama, kemudian guru mengabsensi kehadiran peserta didik, Guru
mengkondisikan kerapian serta kebersihan kelas agar lebih nyaman lagi dalam belajar, Guru meminta peserta didik
untuk menyiapkan buku diatas meja, buku yang digunakan yakni buku lancar membaca tanpa mengeja, lalu Guru
memulai pembelajaran dengan materi palafalan huruf atau kata, intonasi, kelancaran, kejelasan suara, serta
memberikan contoh kata atau kalimat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti nama benda yang ada
diruangan kelas, nama-nama hewan dan lainnya. Setelah selesai proses belajar mengajar atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan sebelumnya, mulai dari memberikan materi palafalan huruf atau kata, intonasi, kelancaran, kejelasan
suara, serta contohnya, Guru melakukan tes membaca kepada siswa secara satu persatu maju kedepan meja guru.

Guru menggunakan media buku belajar membaca tanpa mengeja untuk membantu siswa yang kesulitan
membaca dengan tujuan meningkatkan kemampuan membaca peserta didik. Media buku belajar membaca tanpa
mengeja mampu membuat peserta didik lebih senang, antusias dan menarik sehingga mereka tidak merasa bosan.
Namun, masih terlihat peserta didik yang masih binggung dalam belajar menggunakan Media buku belajar
membaca tanpa mengeja, masih ada peserta didik yang sibuk sendiri dalam mengerjakan tugas, masih ada peserta
didik yang kurang semangat dan tidak percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kerjanya. Sehingga, peneliti
berdidkusi kembali dengan guru untuk merencanakan perbaikan dengan cara lebih mengoptimalkan penggunaan
media belajar membaca tanpa mengeja, lebih memperhatikan peserta didik yang sibuk sendiri, memberikan hadiah
kecil-kecilan seperti jananan ataupun alat tulis agar peserta didik lebih percaya diri dalam menyampaikan hasil
kerjanya. Setelah diterapkannya media buku belajar membaca tanpa mengeja, peserta didik mengalami peningkatan
kemampuan membaca yang signifikan mencapai hasil 80,95 % sehingga hasil tersebut sudah mencapai kriteria taraf
keberhasilan membaca.,

Berdasarkan dari hasil penelitian kemampuan membaca dengan menerapkan media buku “Lancar
Membaca Tanpa Mengeja” Siswa Kelas 1 Sd Muhammadiyah Kota Bengkulu mengalami peningkatan, pada
Observasi Tes Awal memiliki hasil capaian 62,5%, sedangkan setelah Menerapkan Media Buku “Lancar Membaca
Tanpa Mengeja memiliki hasil capaian 80.95% peserta didik yang bisa membaca. Dapat disimpulkan bahwa
penerapan media buku Belajar Membaca Tanpa Mengeja, sangatlah efektif dalam meningkatkan kemampuan
peserta didik yang mengalami kesulitan membaca.

PENUTUP

Membaca merupakan kunci penting dalam pembelajaran. Apabila anak tidak bisa membaca serta
memahami bacaan tentu akan sangat sulit bagi peserta didik untuk mengikuti serangkaian pembelajaran yang ada
di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiya 1 Kota Bengkulu, penelitian ini di tujukan pada siswa
kelas 1. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, penelitian kulitatif deskriftif adalah
penelitian yang mengungkapkan data-data hasil penelitian dengan susunan kata yang disusun secara terstruktur dan
utuh dalam penyampaian data . teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu melalui beberapa tahap : 1)
obsevasi tes awal, 2) perencanaan persiapan pembelajaran, 3) Pelaksanaan pembelaran menggunakan media buku
Belajar Membaca tanpa Mengeja, 4) evaluasi PembelajaranTeknik pengumpulan data menggunakan Teknik tes,
aspek yang di ukur adalah media buku cepat membaca. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan membaca siswa SD Muhammadiyah Kota Bengkulu sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan
media buku lancar membaca tanpa mengeja. Di harapkan dengan adanya media buku ini bisa membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam membaca.

Berdasarkan tindakan yang dilakukan peneliti, dengan menggunakan Media Buku Lancar Membaca Tanpa
Mengeja, bertujuan meningkatkan kemampuan membaca peserta didik kelas 1 SD Muhammdiyah 1 Kota Bengkulu,
ditemukan mengalami peningkatan yang signifikan dalam kemampuan membacanya. Pada hasil Observasi tes Awal
kemampuan membaca peserta didik mendapatkan hasil 62,5%, namun stelah menerapkan media buku Lancar
Membaca Tanpa Mengeja mendapatkan hasil tes kemampuan membaca peserta didik 80,95 %. Adapun dari hasil
penelitian ini salah satu siswa yang mengalami belum bisa membaca dikarenakan terlambatnya daftar masuk
sekolah. Sehingga peneliti berharap ada tindakan orang tua, untuk lebih memperhatikan anak-anaknya dirumah
dalam mengajarkan anaknya membaca. Peserta yang sering tidak masuk sekolah dan ketinggalan materi, membuat
peserta didik tersebut tidak mengerti apa yang peneliti jelaskan pada proses Belajar Mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Asrial. (2022). Peningkatan Kemampuan Membaca Peserta Didik Kelas Ii Sdn 136/I
Semangkat Melalui Buku Cerita Bergambar. Jurnal Tonggak Pendidikan Dasar, 1(1), 1–10.

Arum Nisma Wulanjani, & Candradewi Wahyu Anggraeni. (2019). Meningkatkan Minat Membaca
Melalui Gerakan Literasi Membaca Bagi Siswa Sekolah Dasar. Proceeding Of Biology Education,
3(1), 26–31. Https://Doi.Org/10.21009/Pbe.3-1.4

Fauziah, H., & Hidayat, M. T. (2022). Efektivitas Penggunaan Aplikasi Belajar ”Ayo Belajar Membaca”
Dan ”Marbel Membaca” Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(3), 4825–4832.
Https://Doi.Org/10.31004/Basicedu.V6i3.2944

Hidayat, N., Kurniawan, D., Prabawa, A. H., Rusnoto, R., & Syafiq, A. N. (2022). Peningkatan
Kemampuan Membaca Anak Menggunakan Aplikasi Android Belajar Membaca Di Dusun
Kentengsari Kaliwungu Semarang. Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar, 2013, 72–79.
Https://Doi.Org/10.56972/Jikm.V2i2.45

Indriani, A. P. (2022). Penerapan Media Pembelajaran Big Book Dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas I. Universitas Pendidikan Indonesia]. Http://Repository.Upi.Edu.

Islam, I., & Ulum, M. (2022). Analisis Media Aism Untuk Melatih Siswa Membaca Permulaan Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas 1 Mi Muhammadiyah Mendungsari Tahun Pelajaran
Membaca Adalah Mengungkap ‐ Pembaca Yang Disukai Khalayak Ramai Dan Juga Dimengerti
Oleh Seseorang. 9, 260–268.

Izzah, L., Adhani, D. N., & Fitroh, S. F. (2020). Pengembangan Media Buku Dongeng Fabel Untuk
Mengenalkan Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun Di Wonorejo Glagah. Jurnal Pg-Paud Trunojoyo :
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 7(2), 62–68.
Https://Doi.Org/10.21107/Pgpaudtrunojoyo.V7i2.8856

Laila, N. A. (2557). No Pengaruh Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) Terhadap Hasil
Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd. Noor Alfu Laila, 4(1), 88–100.

Magdalena, I., Ulfi, N., & Awaliah, S. (2021). Analisis Pentingnya Keterampilan Berbahasa Pada Siswa
Kelas Iv Di Sdn Gondrong 2. Edisi : Jurnal Edukasi Dan Sains, 3(2), 243–252.
Https://Ejournal.Stitpn.Ac.Id/Index.Php/Edisi

Mahsun, M., & Koiriyah, M. (2019). Meningkatkan Keterampilan Membaca Melalui Media Big Book
Pada Siswa Kelas Ia Mi Nurul Islam Kalibendo Pasirian Lumajang. Bidayatuna: Jurnal Pendidikan
Guru Mandrasah Ibtidaiyah, 2(1), 60. Https://Doi.Org/10.36835/Bidayatuna.V2i1.361

Oktaviyanti, I., Amanatulah, D. A., Nurhasanah, N., & Novitasari, S. (2022). Analisis Pengaruh Media
Gambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4),
Article 4. Https://Doi.Org/10.31004/Basicedu.V6i4.2719.

Tarigan, N. T. (2019). Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa
Kelas Iv Sekolah Dasar. Jurnal Curere, 02(02), 141–152.
Http://Www.Portaluniversitasquality.Ac.Id:5388/Ojssystem/Index.Php/Curere/Article/View/157

Tjoe, J. L. (2013). Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Pemanfaatan Multimedia.


Jurnal Pendidikan Usia Dini. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 7(1), 17–48..
Widyantara, I., & Rasna, I. (2020). Penggunaan Media Youtube Sebelum Dan Saat Pandemi Covid-19
Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Bahasa Indonesia, 9(2), 113–122. Https://Ejournal-
Pasca.Undiksha.Ac.Id/Index.Php/Jurnal_Bahasa/Article/View/3531/Pdf

Yova, C. F. (2020). Penerapan Media Big Book Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan
Peserta Didik Kelas I B Sd Negeri 4 Waylaga Panjang Bandar Lampung. [Undergraduate, Uin
Raden Intan Lampung]. Http://Repository.Radenintan.Ac.Id/12265/.

Anda mungkin juga menyukai