ABSTRACT
Education is basically an inseparable part of human life. The reason is that the
presence of this education is able to provide progress in various aspects. In
Indonesia, there are several levels of education that are tailored to abilities. One
of them is elementary school which is the basis for students to recognize various
things. In elementary school students will be taught to read, write and count at
small grade levels. These three basic abilities will be able to encourage students
to easily understand other lessons. Reading skills will be increasingly honed
through literacy activities. In this research, second grade elementary school
students were research subjects to analyze students' reading abilities. The aim of
this research is to analyze and describe the implementation of reading literacy
learning using serial image media. To support this aim, the researcher used a type
of classroom action research with data collection techniques using observation
and tests in the form of performance. The results of this research show that
learning uses serial image media with an average score in cycle I of 3.10 and
cycle II of 3.53 which is categorized as good. The improvement in speaking skill
results can be seen in the test results carried out in 2 learning cycles. In cycle I,
the classical mastery result in speaking skills was 74%, while in cycle II the
classical mastery result was 81%.
Keywords: Education, PTK, and Literation.
ABSTRAK
Pendidikan pada dasarnya menjadi bagian yang tidak terlepas dalam kehidupan
manusia. Pasalnya kehadiran pendidikan ini mampu memberikan kemajuan dalam
berbagai aspek. Di Indonesia pun terdapat beberapa jenjang pendidikan yang
disesuaikan dengan kemampuan. Salah satunya adalah sekolah dasar yang
menjadi dasar bagi peserta didik untuk mengenali berbagai hal. Di sekolah dasar
peserta didik akan diajarkan untuk membaca, menulis dan berhitung pada
tingkatan kelas kecil. Ketiga kemampuan dasar tersebut akan mampu mendorong
peserta didik untuk mudah memahami pelajaran lainnya. Kemampuan membaca
akan semakin terasah melalui kegiatan literasi. Pada penelitian ini, siswa kelas II
SD menjadi subjek penelitian untuk menganalisis kemampuan membaca peserta
didik. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan
pelaksanaan pembelajaran literasi membaca dengan menggunakan media gambar
berseri. Untuk mendukung tujuan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian
tindakan kelas dengan teknik pengambilan data adalah dengan menggunakan
observasi dan tes dalam bentuk unjuk kerja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa pembelajaran menggunakan media gambar berseri dengan skor rata-rata
pada siklus I yaitu 3,10 dan siklus II yaitu 3,53 yang dikategorikan baik.
Peningkatan hasil keterampilan berbicara dapat dilihat pada hasil tes yang
dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran. Pada siklus I perolehan ketuntasan
klasikal keterampilan berbicara yakni 74%, sedangkan pada siklus II mendapatkan
hasil ketuntasan klasikal 81%..
Kata Kunci: Pendidikan, PTK, Literasi.
PENDAHULUAN
METODE
Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis melakukan dua kali siklus
dengan tujuan untuk memperkaya data penelitian. Oleh karenanya, berikut peneliti
sajikan hasil dan pembahasan dengan teknik-teknik penelitian yang telah
dilakukan:
Siklus 1
Alasan dilaksanakannya siklus I adalah untuk mengingat kembali akibat
yang muncul pada prasiklus untuk mengatasi permasalahan siswa dengan
menggunakan media gambar berurutan sebagaimana yang dianggap biasa untuk
membantu mendorong pemikiran siswa untuk menceritakan kembali cerita dan
meningkatkan jargon bahasa Indonesia menjadi melatih kemampuan berbicara
siswa. Berdasarkan pemeriksaan persepsi yang mendasarinya, tahap selanjutnya
yang dilakukan adalah melakukan percakapan langsung dengan mitra sebagai
pendidik yang mampu bekerja sama.
1. Tahap Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap penyusunan adalah memeriksa kapan
pola dasar eksplorasi akan selesai serta penjelasan menyeluruh dari ahli
kepada pendidik yang bekerja sama dalam hal penjemputan, pemeriksaan
kesiapan rencana ilustrasi, mulai penataan. dan memilih jenis gambar yang
cocok untuk siswa kelas II, khususnya menggunakan beberapa buku
sumber, keadaan dan kondisi ruang belajar yang akan terlibat serta alat
perencanaan sebagai alat pengumpulan informasi. Rencana pengajaran
siklus I ini didasarkan pada kurikulum dan terdiri dari satu pertemuan
dengan rdurasi 35 menit.
2. Pelaksanaan tindakan
Pada tahapan ini, pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan pada
Senin, 04 Desember 2023 dengan estimasi waktu yaitu 70 menit selama 2
jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pun dilakukan secara langsung
sehingga terbangun interaksi secara aktif antar peserta didik. Kegiatan ini
berlangsung di kelas II Sekolah Dasar. Langkah pertama dalam
pembelajaran guru membuka pelajaran (apersepsi) lalu menjelaskan
langkah-langkah dasar dalam bercerita dan menjelaskan pula hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menggunakan media gambar. Langkah
selanjutnya melihat situasi dan kondisi kelas sudah tampak tertib, lalu guru
memperlihatkan gambar seri yang ada pada slide power point untuk
diamati dan diceritakan isinya. Kemudian guru menjelaskan kegiatan yang
harus dilaksankaan siswa dengan gambarnya.
3. Observasi
Dalam tahapan observasi ini, peneliti melakukan pengamatan secara intens
kepada siswa kelas II SD. Hasil observasi pada siklus I ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan Skoring:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup Baik
1 = Kurang
Dari hasil observasi tersebut, diperoleh data hasil kemampuan guru dalam
mengajar menggunakan media gambar pada pembelajaran berbicara
memiliki skor rata-rata 3.10 yang dikategorikan baik.
4. Refleksi
Dengan merujuk pada kegiatan tahapan di atas maka peneliti
merefleksikan bahwa siswa terlihat lebih antusias dalam pelaksanaan
pembelajaran menggunakan media gambar, sehingga dalam pengelolaan
kelas oleh guru bisa lebih maksimal. Tetapi ada beberapa catatan hasil
diskusi yaitu :
a. Situasi belum terkoordinasi dengan baik, hal ini terlihat pada saat
proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang masih asyik
mengobrol dengan temannya.
b. Dalam pelaksanaan bercerita secara individu, masih banyak siswa yang
kesulitan untuk bercerita sehingga mereka minta untuk dibimbing kata
demi kata untuk menjadi kalimat yang sederhana.
c. Keberanian siswa ketika diminta menceritakan secara individu masih
kurang sehingga mempengaruhi aspek kebahasaan yang lain seperti
lafal dan intonasi, suara terdengar pelan di karena siswa takut
melakukan kesalahan dalam pembacaan.
Siklus 2
1. Tahapan Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan yaitu, membahas
mengenai hasil refleksi pada siklus I dan menyusun RPP yang mengacu
pada tindakan yang akan diterapkan dalam penelitian tindakan pada siklus
II, menyiapkan media gambar sesuai dengan tema yang telah disepakati
bersama guru kolaborator dan menyiapkan alat pengumpul data.
2. Tahapan pelaksanaan tindakan
Pada tahapan ini, pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan
pada Selasa, 05 Desember 2023 dengan estimasi waktu yaitu 70 menit
selama 2 jam pelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II ini
dilaksanakan hari Selasa, 7 Desember 2021 selama 70 menit atau 2 jam
pelajaran seperti pada siklus I. Siswa yang hadir berjumlah 26 orang.
Langkah pertama dalam pembelajaran guru membuka pelajaran
(apersepsi), memberikan informasi materi dan tujuan pembelajaran dan
terakhir mengatur kelas. Lalu menjelaskan langkah-langkah dasar dalam
bercerita dan menjelaskan pula hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan media gambar seperti pada siklus I. Kemudian guru
menjelaskan kegiatan yang harus dilaksanakan siswa dengan gambarnya.
Hasil pengamatan pada siklus kedua siswa ribut tetapi mereka tampak
senang karena siswa sudah paham apa yang harus dilakukan. Ketika guru
meminta siswa yang mau bercerita di depan teman-temannya dengan
serempak siswa menjawab “saya”. Ternyata mereka bersemangat sekali.
Saat siswa mulai bercerita, teman-temannya mendengarkan dengan
seksama dan mereka bertepuk tangan ketika ceritanya selesai walaupun
cerita tersebut hanya beberapa kalimat saja yang diungkapkannya. Siswa
melanjutkan kegiatan bercerita secara bergiliran. Guru mengamati siswa
dan memberikan penilaian pada lembar penilaian dan langsung
mengomentari hasil presentasi siswa. Siswa diberi kesempatan bertanya
mengenai materi yang belum jelas, guru memberikan penghargaan kepada
siswa berupa tepuk tangan kepada siswa yang berani dan mampu
menceritakan gambar dengan baik. Pada kegiatan penutup, siswa bersama
guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari, memberikan penguatan
dan pengayaan tentang cerita yang disampaikan oleh semua siswa secara
garis besar.
3. Tahapan Observasi
Dalam proses ini, peneliti melihat terdapat peningkatan dalam proses
pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan Skoring:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup Baik
1 = Kurang
Dari hasil observasi tersebut, diperoleh data hasil kemampuan guru dalam
mengajar menggunakan media gambar pada pembelajaran berbicara
memiliki skor rata-rata 3.53 yang dikategorikan baik.
4. Refleksi
Diadakan refleksi oleh guru kolaborator dan peneliti mengenai hasil
pengamatan pada siklus pertama. Adapun kelebihan-kelebihan yang terjadi
pada pelaksanaan siklus II antara lain guru menguasai materi pelajaran dan
hampir terampil menerapkan menggunakan media gambar, siswa sudah
terbiasa dengan menggunakan media gambar, keaktifan siswa dalam
berbicara dan bercerita sudah menunjukkan peningkatan yang cukup baik
dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kekurangan yang terjadi pada
pembelajaran siklus II antara lain masih terdapat beberapa siswa yang
belum berani untuk berbicara di depan. Setelah hasil refleksi siklus II
dianalisis, maka peneliti dan guru kolaborator menyimpulkan jika
penelitian ini dinyatakan selesai dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya
karena pelaksanaan pembelajaran dikatakan mencapai persentase minimal
80%, dan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai persentase minimal
75%.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Z., Ernalida, E., & Lidyawati, Y. (2020). Kepraktisan Bahan Ajar
https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v16i1.2312
Pattiwael, M., Lahallo, F., Rupilele, F., & Palilu, A. (2019). Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi. J-DEPACE (Journal of
4(1).
Tanggung Jawab, Dan Peduli Sosial Pada Diklat Mapala Pelita Unp Kediri.
https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/simanis/article/view/1839