Proposal
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian
Pendidikan SD di semester ganjil
Oleh :
NIM : 1003562
JURUSAN PEDAGOGIK
2013
A. JUDUL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Citere 1
Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)
B. BIDANG PENELITIAN
1. Mata pelajaran yang dikaji dalam penelitian ini adalah Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
2. Bidang kajian penelitian ini adalah keterampilan berbicara siswa pada
mata pelajaran IPS kelas V.
Biasanya siswa lancar berkomunikasi dalam situasi tidak resmi atau di luar
sekolah, tetapi ketika mereka diminta berbicara di depan kelas siswa mengalami
penurunan kelancaran berkomunikasi. Penulis telah mengamati bahwa ada
sejumlah siswa masih merasa takut berdiri di hadapan teman sekelasnya. Bahkan
tidak jarang terlihat beberapa siswa berkeringat dingin, berdiri kaku, lupa yang
akan dikatakan apabila ia berhadapan dengan sejumlah siswa lainnya.
Sebagaimana disebutkan oleh Supriyadi (2005: 179) bahwa :
Akan tetapi, masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa
mempunyai kemampuan berbicara yang baik. Pada kenyataannya menurut
pelaksanaan pembelajaran dari jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah
Atas masih terkesan bahwa guru terlalu banyak menyuapi materi, guru kurang
mengajak siswa untuk lebih aktif menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Proses pembelajaran di kelas yang tidak relevan dengan yang
diharapkan, mengakibatkan kemampuan berbicara siswa menjadi rendah. Oleh
sebab itu, pembinaan keterampilan berbicara harus dilakukan sedini
mungkin. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam pembelajaran
keterampilan berbicara siswa Sekolah Dasar adalah penerapan metode
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pelajaran IPS. Sepert yang diungkapkan
oleh Rusman (2008:203) bahwa :
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan, peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Citere I Kab.
Bandung?
2. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada
siswa kelas V SDN Citere I Kab. Bandung?
3. Bagaimana peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui metode
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas V SDN Citere 1 Kab.
Bandung?
E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, peneliti melakukan penelitian dengan
tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keterampilan berbicara siswa kelas V SDN Citere I
Kab. Bandung.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas V SDN Citere 1 Kab.
Bandung.
3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui
metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas V SDN Citere 1 Kab.
Bandung.
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah dam memperluas cakrawala pengetahuan.
b. Bagi para pengembang pengetahuan, hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut, khususnya
dalam mendesain pembelajaran di sekolah dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan dengan penelitian ini para guru khusunya peneliti sebagai
guru IPS semakin kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi
pelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik.
b. Bagi peserta didik, diharapakan dapat mendorong untuk aktif dalam
mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam proses
pembelajaran.
c. Bagi sekolah, sebagai masukan dan dapat dikembangkan dalam
pembelajaran pada pembelajaran lain.
d. Bagi masyarakat, dapat menambah wawasan pengetahuan tentang
perkembangan dunia pendidikan saat ini.
G. KAJIAN PUSTAKA
1. Keterampilan Berbicara
1) Menghibur
2) Menginformasikan
3) Menstimulasi
4) Meyakinkan
5) Menggerakkan
a) ketepatan ucapan,
b) penempatan tekanan nada, sendi atau durasi yang sesuai,
c) pilihan kata,
d) ketepatan penggunaan kalimat serta tata bahasanya,
e) ketepatan sasaran pembicaraan.
3. Pembelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,
dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI
mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai.
1. Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara adalah komunikasi lisan sebagai media setiap
individu untuk menuangkan ide, gagasan, pemikiran kepada orang lain
untuk kepentingan sesuatu. Linguis berkata bahwa speaking is language.
Berbicara adalah keterampilan bahasa yang berkembang pada kehidupan
anak; yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak dan pada masa
tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Setelah dianalisis
dapat dirumuskan indikator berbicara secara khusus sesuai dengan metode
seperti pada uraian berikut :
a) Menguasai materi yang akan disampaikan,
b) Berani mengemukakan saran, pendapat ataupun sanggahan atas materi
yang telah dipelajari,
c) Mampu berinteraksi, baik dengan teman ataupun guru di kelas selama
pembelajaran berlangsung,
d) Ketepatan penggunaan kalimat serta tata bahasanya.
I. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan peneliti sebelumnya,
maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Penggunaan
metode pembelajaran tipe Jigsaw dalam mata pelajaran IPS dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam berbicara.
1. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan
awal berbicara kemudian bagaimana proses pembelajaran melalui metode
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, serta bagaiman hasil pembelajaran
setelah digunakannya metode jigsaw. Metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
melalui pendekatan kualitatif.
PTK merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan guru
sebagai pengelola program penelitian. Kasbolah, 1995:15 (dalam Ningrum
2009:4) menjelaskan bahwa:
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dalam
bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan
untuk memperbaiki dan atau kualitas pembelajaran.
Dengan melakukan PTK berarti guru akan dapat melihat kembali apa
yang sudah dilakukan dalam upaya meningkatkan pembelajaran kelas
selama ini. PTK merupakan salah satu upaya untuk guru dalam bentuk
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan
mutu pembelajaran di kelas. Selain itu, PTK juga merupakan kegiatan
yang langsung berhubungan dengan tugas guru dilapangan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK
adalah penelitian yang dilakukan guru kepada siswa di dalam sebuah
ruangan atau kelas yang bertujuan untuk mengelola pembelajaran sehingga
kegiatan dan hasil pembelajaran tersebut dapat mengalami peningkatan.
Selanjutnya metode penelitian yang dugunakan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Sugiyono (2009:233)
mengemukakan bahwa:
Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan pembelajaran IPS. Observasi dilakukan untuk mengenali,
merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan
hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan oleh tindakan rencana
maupun akibat sampingan. Observasi dapat dilakukan sendiri oleh
peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu.
Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun
sebelumnya dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan
yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan
perubahan ke arah yang diinginkan. Yang terpenting dari kegiatan
pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang
dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran
sesuai yang diharapkan.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan sebagai evaluasi dari kegiatan pembelajaran yang
sudah dilakukan. Apakah pembelajaran yang sudah dilakukan sudah
dilaksanakan dengan baik dan pencapaian hasil sesuai harapan ataukan
belum. Jika dirasakan hasil yang diperoleh belum sesuai harapan dan
masih banyak hambatan yang ditemui, maka harus dilakukan tindakan
lanjutan dengan perbaikan yang sudah dilakukan dari hasil evaluasi
pada tindakan sebelumnya.
Langkah-langkah penelitian yang akan ditempuh apabila digambarkan
adalah sebagai berikut :
Observasi Awal
Rumusan Masalah
Refleksi
Perencanaan
Refleksi I Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi II Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Observasi
Kesimpulan
2. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SDN Citere I yang terletak di Jln.
Citere, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung Selatan.
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SDN Citere dengan
pertimbangan jarak rumah dengan tempat penelitian cukup dekat dan
mengefektifkan waktu serta dana yang tersedia, sehingga memudahkan
dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang
sangat sesuai dengan profesi penulis.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SDN Citere I
tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 35 orang terdiri atas 22 orang
perempuan dan 13 laki-laki.
a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati hasil dari suatu
tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa yang diteliti. Observasi
juga sebagai suatu metode pengumpul data mengenai kinerja guru
dan aktifitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran menulis
puisi.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.
Wawancara berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang yang
dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan. Peneliti
mengadakan wawancara dengan siswa pada setiap akhir
pembelajaran.
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan pada dasarnya berisi deskripsi atau paparan
tentang latar kelas dan aktivitas pembelajaran. Catatan terutama
tentang interaksi belajar mengajar baikguru siswa maupun siswa-
siswa.
d. Instrumen Tes
Sebagai evaluasi serta untuk menilai sejarah hasil kemampuan
menulis paragraf terhadap siswa yang dilakukan penuls pada
setiap siklus.
6. Prosedur Penelitian
a. Siklus I
1) Perencanaan
a) Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah,
metode, dan media yang akan digunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
b) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d) Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk
mengaplikasikan metode demonstrasi
e) Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang
perlu disiapkan dan dikembangkan, yaitu: lembaran-
lembaran evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria
penilaian dan kunci jawaban yang akan disiapkan dan
dikembangkan.
f) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan
pembelajaran
2) Pelaksanaan
a) Guru dan siswa bertanya jawab tentang perjuangan para
tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.
b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (5
kelompok) dengan kemampuan siswa yang heterogen;
c) Pembagian materi pada setiap kelompok;
d) Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam
kelompok ahli dan berusaha menguassai materi sesuai
dengan soal yang diterima;
e) Setiap kelompok siswa berdiskusi mengenai tugas yang
diterima oleh masing-masing perwakilan kelompok;
f) Siswa berdiskusi dan mencatat hasil diskusi untuk
ditampilkan didepan kelas;
g) Guru meminta setiap siswa untuk kembali ke kelompok
asal;
h) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan bergantian
menginformasikan kepada teman satu tim mereka tentang
subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan denga sungguh-sungguh;
i) Siswa mempresentasikan soal atau materi yang telah
didiskusikan;
j) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
jawab antara kelompok yang tampil didepan kelas dengan
kelompok lainnya;
k) Guru mengulang kegiatan tersebut sampai semua
perwakilan kelompok maju ke depan untuk
mempresentasikan materi yang telah didiskusikan;
l) Guru memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;
m) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
apabila ada siswa yang menghadapi kesulitan;
n) Guru memberi motivasi kepada siswa yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
o) Melaksanakan evaluasi post tes.
p) Refleksi bersama teman sejawat melakukan observasi untuk
melihat kekurangan atau kelebihan dari pelajaran siklus I
untuk perbaikan pada siklus II.
3) Observasi
Guru mengobservasi kesesuaian rencana dengan
aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Guru juga mengobservasi ketercapaian indikator kognitif dan
indikator afektif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan
kelebihan proses belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan
dapat diperbaiki pada siklus berikutnya
Perencanaan, pelaksanaaan, dan refleksi pada siklus II
dapat dilakukan atas hasil evaluasi dari siklus I. Apabila pada
siklus II belum juga mengarah kepada perubahan proses
pembelajaran dan hasil belajar maka dapat dilakukan siklus III.
Siklus dapat dihentikan jika hasil belajar yang diinginkan telah
tercapai.
K. JADWAL PENELITIAN
BULAN PELAKSANAAN
JENIS
NO Februari Maret April Mei Juni
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
2 Penyusunan
Proposal
3 Pengajuan
proposal
4 Pelaksanaan
proposal
6 Penyusunan
Penelitian
L. DAFTAR PUSTAKA
A, Zufina Nazha. (2012). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
IPS. Bandung: Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI. Tidak
Diterbitkan.