Abstract
This research aims to know the difference between science learning outcomes of
students who are taught with learning approach of Somatic Auditory Visual Intellectual
(SAVI) and students who are taught with conventional learning approaches on a grade IV
of elementary school No. 1 Kuta, Badung Regency. This research is experimental
research programmed (Quasy Experiment), research design used was a non equivalent
control group design. The population of this research are all grade 4 student in the
elementary school No. 1 Kuta. For the selection of the sample in this study used
techniques of sampling cluster sampling. The collected document is the value of a
science learning outcomes in the classroom experiments as well as in the control class
was collected with the use of multiple choice with 5% taraf signifikasi. The data were
analyzed by t-test. The results showed that there were significant differences of learning
outcomes for science students who are taught by using the conventional approach to
learning (thitung 7,197 > ttabel = 2,000). Thus, it can be concluded that the approach of
learning Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) effect significantly to science learning
students in the elementary school No. 1 Kuta, Badung Regency academic year
2013/2014.
Key words: SAVI Approach, the elementary school science learning, the results of learning
PENDAHULUAN untuk siswa dan memberikan evaluasi
Pendidikan sangat penting dan terhadap proses dan hasil pembelajaran.
menduduki posisi sentral dalam Guru memegang peranan penting
pembangunan karena berorientasi pada dalam proses pembelajaran karena
peningkatan kualitas sumber daya manusia. merupakan tenaga pendidik yang
Pendidikan merupakan suatu proses mempunyai kesempatan paling besar
transformasi nilai-nilai budaya sebagai untuk mempengaruhi siswa, baik pengaruh
kegiatan pewarisan budaya dari satu yang positif maupun negatif, karena
generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai sebagian besar waktu dalam kehidupan
kebudayaan tersebut mengalami proses siswa di sekolah bersama guru. Guru
transformasi dari generasi terdahulu sampai membutuhkan persiapan yang sangat
pada generasi sekarang dan ke depan. matang baik dari persiapan teknis dan
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun persiapan non teknis. Beberapa persiapan
2003, Pasal 3 Ayat (6) bahwa pendidikan yang harus disiapkan ialah pendekatan
diselenggarakan sebagai suatu proses dalam proses pembelajaran, model
pembudayaan dan pemberdayaan peserta pembelajaran, media pembelajaran, tujuan
didik yang berlangsung sepanjang hayat. pembelajaran, materi pembelajaran, dan
Dalam proses tersebut harus ada pendidik terakhir evaluasi pembelajaran.
yang memberikan keteladanan dan mampu Pendidikan IPA di Sekolah Dasar
membangun kemauan, serta khususnya di kelas IV memiliki cakupan
mengembangkan potensi dan kreativitas materi dan sub-materi yang cukup padat
peserta didik (Peraturan Pemerintah Nomor dibandingkan dengan mata pelajaran
19 Tahun 2005). Makna pendidikan lainnya, karena pada tingkatan kelas IV
terletak pada bagaimana kualitas sumber kurikulum KTSP materi pelajaran sudah
daya manusia senantiasa melestarikan dipilah-pilah kedalam mata pelajaran
nilai-nilai luhur sosial dan budaya yang masing-masing. Materi pelajaran
telah memberikan bukti sebagai perjalanan pendidikan IPA di kelas IV mempelajari
suatu sejarah bangsa. Pendidikan juga tentang berbagai hal yang terdekat dengan
diharapkan dapat menumbuhkan kehidupan siswa, terdapat di lingkungan
kemampuan untuk menghadapi tuntutan sekitar siswa dan bahkan banyak
pada kenyataan masa kini dan masa depan memberikan kesempatan siswa untuk
baik perubahan dari dalam maupun dari terilbat langsung mengasah keterampilan
pengaruh luar. Perubahan dari dalam IPA, namun jika guru tidak memiliki strategi
ditimbulkan oleh perubahan sistem, nilai- khusus yang dapat diterapkan untuk
nilai, norma-norma dan perilaku dalam memudahkan pemahaman siswadalam
suatu organisasi lembaga pendidikan. kegiatan pembelajaran IPA, maka
Secara lebih spesifiknya perubahan dari pembelajaran yang berlangsung akan
dalam berkenaan dengan kualitas kegiatan terkesan kurang menarik bahkan kurang
di sekolah, adanya tuntutan perubahan visi, bermakna karena siswa tidak dapat
misi, tujuan dan lebih jauh terjadi mengingat dan memahami materi IPA yang
perubahan dengan adanya penambahan dibelajarkan secara maksimal dalam jangka
peralatan baru, perubahan pengembangan waktu yang panjang. Sehingga
kegiatan, perubahan dalam tingkat pembelajaran terkesan hanya mencapai
pengetahuan, perubahan keterampilan, ketuntasan dan terselesaikan saja. Ilmu
sikap dan perilaku para guru. Sedangkan Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang
pengaruh dari luar diakibatkan oleh adanya terdapat di alam sekitar yang diperoleh
interaksi antara guru dan siswa, dengan cara alamiah dan terkontrol. Ilmu
penggunaan pendekatan pembelajaran, alam mengajarkan kita untuk lebih
penggunaan sumber belajar yang menyadari bahwa potensi yang ada di
mendukung perkembangan IPTEK, proses sekitar kita bisa dijadikan alat pengetahuan.
berlangsungnya kegiatan pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Alam dirangkum melalui
waktu memberikan bimbingan dari guru proses-proses penelitian dengan
menggunakan teori-teori yang telah diuji.
Melalui penelitian ini peneliti hendak untuk angkat sebagai bahan dalam
melalukan eksperimen dalam mata penelitian mengenai mata pelajaran IPA
pelajaran IPA di kelas IV dengan yang diterapkan dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran SAVI. Agar pendekatan SAVI. Untuk memperoleh
Pembelajaran IPA di kelas IV dapat jawaban apakah pendekatan pembelajaran
berlangsung dengan mewujudkan suasana SAVI mampu memberikan pengaruh yang
pembelajaran yang kondusif, aktif, positif terhadap hasil belajar IPA siswa
bermakna dan memberikan kesempatan kelas IV di SD No. 1 Kuta.
memperoleh pengalaman langsung.
Pendekatan dan Model pembelajaranlah METODE
yang menjadi satu kesatuan yang memiliki Pada dasarnya penelitian ini
peran penting agar siswa dapat merespon bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang
pelajaran dengan baik. Guru perlu signifikan hasil belajar IPA siswa kelas IV
merenungkan kembali hakikat proses yang mengikuti pendekatan pembelajaran
pembelajaran dan mengupayakan SAVI di SD No. 1 Kuta, Kabupaten Badung.
penerapan pendekatani pembelajaran yang Dengan memanipulasi variabel bebas yaitu
tepat untuk diterapkan kepada siswa. pendekatan pembelajaran SAVI, dan
Dengan demikian diharapkan proses variabel terikat yaitu hasil belajar IPA yang
pembelajaran dapat mencapai tujuan yang tidak dapat dikontrol secara ketat sehingga
diharapkan. jenis penelitian yang digunakan dalam
Pendekatan Pembelajaran SAVI penelitian ini adalah eksperimen semu
adalah pembelajaran yang menekankan (quasi experiment). Rancangan penelitian
bahwa belajar harus memanfaatkan semua yang digunakan adalah Non Equivalent
alat indera yang dimiliki peserta didik. Control Group Design.
Dalam pendekatan pembelajaran SAVI Dalam penelitian ini populasi yang
terdapat 4 komponen sebagai ciri khas dari digunakan adalah seluruh siswa kelas IV di
pendekatan pembelajaran ini yaitu Somatic, SD No. 1 Kuta, Kabupaten Badung, Tahun
Auditory, Visual dan Intelektual. Somatic Pelajaran 2013/2014. Untuk pengambilan
adalah gerakan tubuh, yang berarti bahwa sampel menggunakan teknik non-
belajar harus dengan mengalami dan probabiliyty. Teknik menunjuk langsung
melakukan. Auditory adalah pendengaran, kelas eksperimen dan kelas control yang
yang berarti bahwa indra telinga digunakan akan digunakan, karena pada populasi
dalam proses pembelajaran dengan cara keseluruhan sampel sudah diuji normalitas
mendengarkan, menyimak, berbicara, dan uji homogenitas memperoleh hasil
presentasi, argumentasi, mengemukakan yang berdistribusi normal dan homogen dari
pendapat, dan menanggapi. Visual adalah ketiga kelas yang menjadi populasi
penglihatan, yang berarti bahwa belajar penelitian.. Penelitian eksperimental
harus menggunakan mata melalui tentang pengaruh metode mengajar
mengamati, menggambar, melukis, biasanya menggunakan kelas-kelas atau
mendemonstrasikan media pembelajaran kelompok-kelompok, dan tidak mungkin kita
dan alat peraga. Intelectual adalah berpikir, mengambil secara acak setiap individual
yang berarti bahwa kemampuan berpikir anak dari setiap kelas.
harus dilatih melalui bernalar, mencipta, Teknik pengambilan sampel Cluster
memecahkan masalah, mengkontruksi, dan Sampling yang dikenal juga dengan teknik
menerapkan. (Suyatno, 2010:65). penarikan sampel berkelompok. Didapatkan
Melalui pengamatan peneliti selama kelas IV A yang berjumlah 33 orang siswa
mengajar di kelas IV pada mata pelajaran sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV
IPA yang masih menggunakan pendekatan C yang berjumlah 31 orang sebagai
pembelajaran konvensional hasil belajar kelompok kontrol.
yang diperoleh siswa masih kurang Untuk pengumpulan data digunakan
memuaskan dengan kata lain tidak semua metode tes. Tes yang digunakan untuk
siswa dapat melampaui KKM yang telah menilai hasil belajar IPA dalam ranah
ditetapkan bersama Tim Pengembang kognitif siswa adalah tes objektif. Untuk
Sekolah. Maka menarik untuk peneliti metode tes dalam pengumpulan datanya
menggunakan tes objektif dalam bentuk belajar IPA untuk kelompok kontrol melalui
pilihan ganda biasa dengan empat pilihan pembelajaran konvensional adalah 77,03
jawaban (a, b, c atau d) yang berjumlah 50 dengan varians sebesar 21,49 dan standar
butir soal. Setiap item jawaban yang benar deviasi 4,63.
aksn diberi nilai atau skor 1, dab bila salah Dari data tersebut menunjukkan
diberi skor 0. Skor setiap jawaban bahwa kelompok eksperimen melalui
kemudian dijumlahkan, dan jumlah tersebut pendekatan pembelajaran SAVI memiliki
merupakan skor variabel. Rentangan skor rata-rata akhir hasil belajar IPA yang lebih
tersebut adalah 0-100. Skor nol (0) tinggi dibandingkan dengan kelompok
merupakan skor minimal dan skor seratus kontrol melalui pembelajaran konvensional.
(100) merupakan skor maksimal. Dari 50 Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih
soal pilihan ganda yang diujicobakan hanya dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang
39 soal yang memenuhi validitas butir meliputi uji normalitas sebaran data dan uji
secara empirik. Dari 39 soal yang homogenitas varians.
dinyatakan valid dilakukan analisis daya Uji normalitas data dilakukan pada
pembeda, terdapat 1 butir soal dengan dua kelompok, meliputi data kelompok
kriteria sangat baik, 19 butir soal dengan eksperimen melalui pendekatan
kriteria baik, 13 butir soal dengan kriteria pembelajaran SAVI dan data kelompok
cukup baik dan 6 butir soal dengan kriteria kontrol melalui pembelajaran konvensional.
kurang baik. Peneliti putuskan untuk Uji ini dilakukan untuk mengetahui sebaran
membuang 6 soal yang kurang baik data nilai akhir hasil belajar IPA dengan
sehingga jumlah soal hasil analisis daya nilai Post Test. Yang digunakan dalam
pembeda yaitu 33 butir soal. Dari analisis penguji hipotesis. Uji normalitas dianalisis
tingkat kesukaran yang dilakukan terdapat dengan chi-kuadrat. (X2) pada taraf
6 butir soal yang termasuk kriteria sukar, 23 signifikansi 5% dan derajat kebebasan db =
butir soal yang termasuk dalam kriteria k-1. Untuk Iangkah-Iangkah uji Chi-Kuadrat
sedang dan 4 butir soal dengan kriteria (X2) kelompok eksperimen yang
mudah. Untuk memudahkan penilaian dan dibelajarkan dengan menggunakan
pembulatan jumlah soal maka peneliti pendekatan pembelajaran SAVI diuraikan
buang 3 soal dengan kriteria sedang seperti berikut ini: terlihat bahwa untuk x2
sehingga soal yang diujikan dalam post test dengan taraf signifikansi 5% diperoleh (α =
dibulatkan menjadi 30 butir soal. Tahap 0,95) dan derajat kebebasan (db) = 5
terakhir dilakukan uji reliabilitas diperoleh diperoleh x2tabel = x2 (0,95,5) = 11,07,
hasil r11 = 0,71 > rtabel = 0,195, artinya soal sedangkan x2hitung dari tabel kerja diperoleh
tes pilihan ganda pada penelitian ini x2 hitung = 7,50 karena x2tabel > x2 hitung berarti
tergolong reliabel. sebaran data nilai akhir hasil belajar IPA
Data nilai hasil belajar IPA kelompok eksperimen yang dibelajarkan
merupakan 100% nilai dari kognitif (post dengan menggunakan pendekatan
test). Untuk uji prasyarat analisis pembelajaran SAVI berdistribusi normal.
menggunakan uji normalitas sebaran data Untuk kelas yang dibelajarkan dengan
dengan uji Chi-Kuadrat, uji homogenitas pembelajaran konvensional terlihat x2
varians menggunakan uji F, dan uji dengan taraf signifikansi 5% diperoleh (α =
hipotesis menggunakan uji-t polled varians. 0,95) dan derajat kebebasan (db) = 5
Dalam proses analisis data menggunakan diperoleh x2tabel = x2 (0,95,5) = 11,07,
bantuan Microsoft Office Excel 2007. sedangkan x2 hitung dari tabel kerja diperoleh
x2hitung = 11,00 karena x2tabel > x2hitung berarti
HASIL DAN PEMBAHASAN sebaran data nilai akhir hasil belajar IPA
Hasil kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan
Hasil setelah perhitungan diperoleh menggunakan pembelajaran konvensional
rata-rata nilai akhir hasil belajar IPA untuk berdistribusi normal.
kelompok eksperimen melalui pendekatan Uji homogenitas varians ini
pembelajaran SAVI adalah 86,27 dengan dilakukan berdasarkan data nilai akhir hasil
varians sebesar 30,89 dan standar deviasi belajar IPA yang meliputi data kelompok
5,55. Sedangkan rata-rata nilai akhir hasil eksperimen yang dibelajarkan dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran IPA antara siswa yang mengikuti
SAVI dan data kelompok kontrol yang pembelajaran SAVI dengan siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan mengikuti pembelajaran konvensional di SD
pembelajaran konvensional. Jumlah No. 1 Kuta, Kabupaten Badung. Ho: Tidak
kelompok analisis kelompok eksperimen ada perbedaan yang signifikan hasil belajar
adalah 33 dan jumlah analisis kelompok IPA antara siswa yang mengikuti
kontrol adalah 31. Uji homogenitas varians pembelajaran SAVI dengan siswa yang
menggunakan uji F. Kriteria pengujian mengikuti pembelajaran konvensional di SD
untuk mengetahui data yang mempunyai No. 1 Kuta, Kabupaten Badung.
varians yang homogeny yaitu: jika Fhitung < Uji statistik yang digunakan dalam
Ftabel maka sampel homogen. Pengujian penelitian ini adalah uji beda mean (uji t)
dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan polled varians, dengan kriteria pengujian
derajat kebebasan untuk pembilang n1 – 1 adalah dengan kriteria pengujian adalah H0
(33-1=32) dan derajat kebebasan untuk ditolak jika t hitung t (1 ) , di mana t (1 ) di
penyebut n2 – 1 (31-1=30). Hasil uji
dapat dari tabel distribusi t pada taraf
homogenitas varians menunjukkan hasil
signifikan ( ) 5% dengan derajat
bahwa Fhitung < Ftabel. lni berarti bahwa
kebebasan dk = (n1 + n2 - 2) dan Ha ditolak
varians antar kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah homogen. jika t hitung t (1 ) .Adapun hasil uji hipotesis
Hipotesis penelitian yang diuji adalah Ha: disajikan pada Tabel 1.
Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar
Sugiyono.2010.Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
F.Bandung:Alfabeta
Supranata, Sumarna.2004.Analisi,
Validitas, Reabilitas, dan Interplasi
Hasil Tes. Bandung : Remaja
Rodaskarya.