Anda di halaman 1dari 77

PELAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING PADA SATUAN


PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KURIKULUM 2013
nellychandrawati / September 25, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. LANDASAN

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional menyatakan :
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 angka 1).
2. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab (Pasal 3)
3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
Konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam pendidikan
(Pasal 1 angka 6). Dalam hal ini Konselor adalah pendidik yang mempunyai tugas
khusus dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan.
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran (Pasal 4 Ayat 4).
5. Setiap siswa pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan ba-kat, minat, dan kemampuannya ( Pasal 12 Ayat (1)
b ).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, yang menyatakan
bahwa:
1. Posisi untuk Guru Bimbingan dan Konseling (selanjutnya disingkat BK)
atau Konselor, adalah sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan
konseling pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
2. Beban kerja Guru BK atau Konselor pada satuan pendidikan dasar dan
menengah adalah mengampu pelayanan bimbingan dan konseling paling
sedikit 150 orang peserta didik per tahun.
3. Pelayanan BK dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal
di dalam kelas dan layanan individual atau kelompok bagi peserta didik
yang dianggap perlu atau memerlukan di luar kelas.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor yang memberikan arah
pengembangan profesi Konselor. Dalam Permendiknas ini ditegaskan bahwa
Konselor adalah lulusan Sarjana (S1) BK yang telah menamatkan program
Pendidikan Profesi Konselor menamatkan program Pendidikan Profesi Konselor
(PPK). Permendinas ini juga menegaskan bahwa (Pasal 2) :

Penyelenggara pendidikan yang satuan pendidikannya mempekerjakan Konselor wajib


menerapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi Konselor sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri paling lambat 5 tahun setelah Peraturan Menteri ini mulai berlaku.

1. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi BK di
sekolah dan di luar sekolah.
2. Peraturan Bersama Menteri pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan No-mor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menyatakan :
1. Guru BK atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling terhadap sejumlah siswa.
2. Penilaian kinerja Guru BK atau Konselor dihitung secara proporsional
berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang
peserta didik dan paling banyak 250 (dua ratus lima puluh) orang peserta didik
per tahun.
3. Kegiatan BK adalah kegiatan Guru BK atau Konselor dalam menyusun rencana
pelayanan Bimbingan dan Konseling, melaksanakan pelayanan Bimbingan dan
Konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan Bimbingan dan Konseling
serta melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 81.A
tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, khususnya Lampiran IV Bagian
VIII mengenai konsep dan strategi pelayanan BK yang memberikan arahan dasar
tentang :
1. Konsep pelayanan BK
2. Komponen layanan meliputi jenis layanan, kegiatan pendukung, dan
format layanan.
3. Strategi layanan, meliputi arah layanan, penyelenggara layanan baik dalam
jam pembelajaran, dan di luar jam pembelajaran pada satuan pendidikan,
program layanan, dan pelaksana layanan.

1. B. KARAKTERISTIK DASAR DAN ARAH KEGIATAN


1. 1. Konseling adalah Pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 angka 6)
menyatakan bahwa Konselor adalah pendidik. Pernyataan ini menegaskan bahwa bidang
pekerjaan Konselor, yaitu konseling (biasa disebut Bimbingan dan Konseling) adalah
pendidikan. Karena konseling adalah pendidikan, maka segenap materi pokok sebagaimana
muatan pasal dan ayat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut di atas, yaitu
tentang pengertian pendidikan, fungsi dan tugas pendidikan nasional, penyelenggaraan
pendidikan, dan hak pelayanan pendidikan untuk setiap peserta didik pada satuan pendidikan
sepenuhnya menjadi acuan kinerja Konselor sebagai tenaga pendidik.

Di samping itu, Pasal 39 Ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tersebut yang menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga profesional memberikan pengertian
bahwa Konselor sebagai penyelenggara pelayanan konseling atau BK adalah tenaga profesional.
Dalam kaitan ini, lebih spesifik lagi, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menegaskan bahwa yang
disebut Konselor adalah Sarjana (S-1) Bimbingan dan Konseling yang telah menamatkan
program Pendidikan Profesi Konselor (PPK).

1. 2. Belajar dan Pembelajaran

Pengertian pendidikan sebagaimana termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 di atas menegaskan
bahwa pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran, yang mana kedua hal tersebut menjadi arah pokok kegiatan para pendidik. Dalam
hal ini tugas pokok pendidik adalah melakukan proses pembelajaran untuk mendorong dan
memfasilitasi peserta didik berada dalam suasana belajar. Demikianlah, guru sebagai pendidik
melakukan proses pembelajaran melalui kegiatan mengajar, yaitu mendorong/memfasilitasi
siswa beraktivitas dalam suasana belajar mereka untuk menguasai materi mata pelajaran;
sedangkan Konselor (diseiringkan dengan Guru BK) sebagai pendidik melakukan proses
pembelajaran melalui kegiatan pelayanan konseling, yaitu mendorong/ memfasilitasi klien
(sering juga disebut konseli atau sasaran layanan) beraktivitas dalam suasana belajar mereka
untuk menguasai materi layanan konseling dalam rangka pengembangan kemampuan diri
dan/atau pengentasan masalahnya.

1. 3. Fokus Pokok Sasaran Pembelajaran

Dalam pengertian pendidikan tersebut di atas ditegaskan bahwa melalui pendidikan:

1. Peserta didik diaktifkan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal.


2. Agar peserta didik memiliki enam hal, yaitu:

1) kekuatan spiritual keagamaan

2) pengendalian diri

3) kepribadian

4) kecerdasan

5) akhlak mulia
6) keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

Hal tersebut berarti bahwa Konselor (atau Guru BK) dalam tugasnya melaksanakan pelayanan
konseling tidak lain adalah merupakan kegiatan membelajarkan klien (konseli) atau sasaran
layanan, dalam suasana belajar dalam bentuk layanan konseling, untuk menguasai keenam hal
tersebut di atas sebagai sasaran pembinaan dalam pengembangan kemampuan diri dan/atau
pengentasan masalah klien[1]).

1. 4. Subtansi Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada Satuan-Satuan Pendidikan

Substansi BK disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam mewujudkan proses


pendidikan yang memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai
dengan karakteristik peserta didik. Khusus untuk SMA/MA dan SMK/MAK) BK dimaksudkan
untuk membantu satuan pendidikan dalam memfasilitasi peserta didik dalam memilih dan
menetapkan program peminatan akademik bagi peserta didik SMA/MA dan peminatan vokasi
bagi peserta didik SMK/MAK serta pemilihan mata pelajaran lintas peminatan khusus bagi
peserta didik SMA/MA. Selain itu BK juga dimaksudkan untuk memfasilitasi Guru BK atau
Konselor sekolah untuk menangani dan membantu peserta didik yang secara individual
mengalami masalah psikologis atau psikososial, seperti sulit berkonsentrasi, rasa cemas, dan
gejala perilaku menyimpang.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran
IV Bagian I).

1. 5. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan Komite Sekolah/Madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan dinas pendidikan atau kantor
wilayah kementerian agama provinsi untuk pendidikan menengah.

1. Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas: guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP,
tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.
Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan dinas yang bertanggung jawab
di bidang pendidikan di tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.
2. Tim penyusun KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas: guru, konselor, dan
kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP,
tim penyusun melibatkan komite madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.
Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh kementerian yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama.
3. Tim penyusun KTSP pada pendidikan khusus (SDLB, SMPLB, dan SMALB) terdiri atas:
guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan
penyusunan KTSP, tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain
yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas provinsi yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran I
Bagian VI).

BAB II

STRUKTUR

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pelayanan BK, sebagai bagian dari upaya pendidikan, pada satuan pendidikan merupakan usaha
membantu peserta didik dalam rangka pengembangan potensi mereka secara optimal. Pelayanan
ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta
didik dalam proses perkembangan diri pribadi secara optimal baik dalam bidang pelaksanaan
pendidikan maupun kehidupan pada umumnya.

1. A. PENGERTIAN DAN PARADIGMA

1. 1. Pengertian

Pelayanan BK pada satuan pendidikan adalah pelayanan bantuan profesional untuk peserta
didik, baik secara perorangan, kelompok maupun klasikal, agar peserta didik mampu
mengarahkan diri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku, melalui proses
pembelajaran

2. Paradigma

Paradigma pelayanan BK adalah pelayanan bantuan pendidikan dalam bingkai kondisi psiko-
sosial-peda-gogis-budaya dan karakter bangsa. Artinya, pelayanan BK berdasarkan kaidah-
kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan, dengan memanfaatkan kaidah-kaidah keilmuan
psikologi, sosial, dan budaya yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan BK mengacu kepada
pengembangan nilai-nilai karakter-cerdas, sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia beradasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan prinsip
Bhineka Tunggal Ika.

1. B. VISI DAN MISI


1. 1. Visi

Visi pelayanan BK adalah terwujudnya kehidupan pribadi-sosial-individu sesuai dengan nilai-


nilai luhur kemanusiaan yang membahagiakan sesuai dengan karakter bangsa melalui
tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri, mampu mengendalikan diri dan
bahagia.

1. 2. Misi
Misi pelayanan BK meliputi:

1. Misi pendidikan, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi pengembangan peserta


didik/sasaran layanan melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dan berkarakter-
cerdas dalam kehidupan keseharian dan masa depan melalui upaya pendidikan yang
dijalani peserta didik/sasaran layanan.
2. Misi pengembangan, yaitu misi pelayanan BK yang
memfasilitasi pengembangan potensi dan kompe-tensi peserta didik/sasaran layanan
yang berkarakter-cerdas di dalam lingkungan satuan pendidikan, keluarga dan
masyarakat.
1. Misi pengentasan masalah, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi
pengentasan masalah peserta didik /sasaran layanan mengacu pada kehidupan
efektif dan berkarakter-cerdas sehari-hari.

1. C. TUJUAN

1. 1. Tujuan Umum

Pelayanan BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan meng-
ekspresikan diri dalam bentuk kehidupan efektif sehari-hari (KES) sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji, kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan
peserta didik. Pelayanan BK juga secara khusus membantu peserta didik berkenaan dengan arah
peminatan mereka mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan. Di samping itu pelayanan BK
menangani permasalahan peserta didik dalam bentuk kehidupan efektif sehari-hari yang
terganggu (KES-T), yaitu kehidupan pribadi dan kehidupan di dalam lembaga satuan
pendidikan, hubungan teman sebaya, kehidupan dalam keluarga, kehidupan
sosial/kemasyarakatan, serta lingkungan sekitar.

Tujuan umum pelayanan BK juga mengacu pada keenam sasaran pokok pembinaan pendidikan
sebagai-mana tersebut pada pengertian pendidikan menurut undang-undang, yaitu bahwa peserta
didik (dalam hal ini sasaran pelayanan BK, yaitu klien atau konseli) diarahkan untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengen-dalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

1. 2. Tujuan Khusus

Pelayanan BK bertujuan menunjang pembinaan peserta didik dalam mengembangkan potensi


dan mengatasi masalah berkenaan dengan :

1. Kemampuan dasar
2. Bakat
3. Minat
4. Kreativitas
5. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dangan tuntutan karakter-
cerdas terpuji
6. Kemampuan kehidupan keagamaan
7. Kemampuan sosial
8. Kemampuan belajar
9. Wawasan dan perencanaan karir
10. Kemampuan pemecahan masalah
11. Kemampuan bertanggung jawab
12. Kemampuan pengendalian diri, dan
13. Kemandirian.

Mengacu kepada keenam sasaran pokok pembinaan melalui pendidikan sebagaimana tersebut
pada tujuan umum di atas, upaya pencapaian tujuan khusus pelayanan BK juga mengacu kepada
sasaran pokok pendidikan yang dimaksud, sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan khusus
klien atau konseli yang secara khusus mendapat pelayanan BK.

1. D. RUANG LINGKUP DAN BIDANG PELAYANAN


1. 1. Ruang lingkup

Ruang lingkup pelayanan BK meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pelayanan BK dilaksanakan untuk mengem-bangkan dan memenuhi kebutuhan serta


kondisi pribadi peserta didik, dengan arah:

1) pengembangan/pembinaan kemampuan pribadi, sosial, belajar, dan perencanaan karir.

2) pengembangan arah peminatan studi

3) pengentasan permasalahan sasaran layanan.

1. Pelayanan BK sebagai upaya pendidikan, memuat materi pendidikan karakter


yang diintegrasikan ke dalam kegiatan pelayanan, yaitu berbagai aspek atau materi
karakter-cerdas berkenaan dengan :

1) Ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Kejujuran

3) Kecerdasan

4) Ketangguhan

5) Kepedulian
1. Pelayanan BK secara khusus membantu pengem-bangan arah peminatan peserta didik,
yang meliputi :

1) Peminatan akademik

2) Peminatan vokasional

3) Peminatan lintas mata pelajaran

4) Peminatan studi lanjutan

5) Peminatan ekstra kurikuler

1. Pelayanan BK bekerjasama dengan berbagai komponen yang terkait, baik di dalam


maupun di luar satuan pendidikan dalam rangka menunjang kesuksesan peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan diri dan mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

1. 2. Arah dan Bidang Pelayanan


1. a. Arah Pelayanan

Pelayanan BK mengarah kepada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3)
pelayanan peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.

1) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang
paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta
kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant
persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal
ini, Guru BK atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para
significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.

2) Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik


sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan
yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan
wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi
yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada
umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi peserta didik. Pada satuan-
satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam
penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan BK yang
dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas
perkembangan siswa.

3) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu pelayanan
yang secara khusus tertuju kepada peminatan/ lintas minat/pendalaman minat peserta didik
sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman
minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan
menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam
pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula
dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.

4) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh
gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan.
Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan
keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru BK
atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK atau Konselor
dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan
peminatan.

5) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang
semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya
dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengem-bangan
potensi peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak
langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik
tersebut di atas.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).

1. b. Bidang Pelayanan

Pelayanan BK, khususnya pada satuan-satuan pen didikan dasar dan menengah melaksanakan
pengem-bangan/pembinaan dalam bidang-bidang sebagai berikut[2]).

1) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta


didik/ sasaran layanan dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi kehidupan yang berkarakter-cerdas dan beragama[3]) sesuai
dengan karakteristik pribadi dan kebutuhan dirinya secara realistik.

2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik
/sasaran layanan dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat, efektif dan berkarakter-cerdas dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan
warga lingkungan sosial yang lebih luas.

3) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta


didik mengembangkan kemampuan belajar sesuai psogram studi dan arah peminatannya,
berdisiplin, ulet dan optimal dalam rangka mengikuti pendidikan pada jenjang/jenis satuan
pendidikannya, serta belajar secara mandiri.
4) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu siswa dalam menerima,
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan arah karir secara
jelas, objektif dan bijak.

1. E. FUNGSI, PRINSIP DAN ASAS


1. 1. Fungsi BK

Pelayanan BK diselenggarakan dalam rangka memenuhi lima fungsi sebagai berikut.

1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik


memahami diri, tuntutan studi, peminatan dan lingkungannya.
2. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi pelayanan BK
untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai
potensi dan kondisi positif yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
3. Fungsi pencegahan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan diri dan kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu pada umumnya, dan
kesuksesan studi serta peminatan pada khususnya.
4. Fungsi pengentasan, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu siswa mengatasi
kondisi kehidupan efektif sehari-hari yang teganggu atau masalah yang dialaminya.
5. Fungsi advokasi, yaitu fungsi pelayanan BK untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan/atau kepentingannya, baik berkenaan dengan hak-hak kehidupan
pada umumnya, maupun khususnya berkenaan dengan hak kependidikannya, yang
kurang atau tidak mendapat perhatian secara memadai.

1. 2. Prinsip dan Asas BK

Prinsip dan asas dasar pelayanan Bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :

1. Prinsip-prinsip pelayanan BK berkenaan dengan kondisi diri siswa, program pelayanan,


serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan, mengacu pada pelayanan yang efektif dan
efisien, untuk berkehidupan yang cerdas dan berkarakter[4].

1. Asas-asas pelayanan BK meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan,


kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan
kasus, tut wuri handayani, dan alam takambang jadi guru.
1. F. JENIS LAYANAN, KEGIATAN PENDUKUNG, DAN FORMAT
LAYANAN
1. 1. Jenis Layanan

Ada sepuluh jenis layanan dalam pelayanan BK, meliputi :

1. Layanan Orientasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik memahami


lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek
yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memper-lancar
peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
2. Layanan Informasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan
secara terarah, objektif dan bijak.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
4. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau
mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di sekolah/ madrasah, keluarga, dan
masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai
dengan potensi dan peminatan dirinya.
5. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
6. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan
pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan
karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
7. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-
cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
8. Layanan Konsultasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu
dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
9. Layanan Mediasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
10. Layanan Advokasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik untuk memperoleh
kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).

1. 2. Kegiatan Pendukung
Enam kegiatan pendukung dilaksanakan dalam pelayanan BK dalam rangka menunjang
keberhasilan jenis-jenis layanannya, yaitu:

1. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
2. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
3. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
1. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen
bagi teren-taskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua
dan atau anggota keluarganya.
2. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyedia-kan berbagai bahan pustaka
yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
sosial, kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
3. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).

1. 3. Format Layanan

Layanan BK diselenggarakan melalui berbagai format layanan, yaitu sebagai berikut :

1. Individual, yaitu format kegiatan BK yang melayani peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik melalui
suasana dinamika kelompok.
3. Klasikal, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu
kelas rombongan belajar.
4. Lapangan, yaitu format kegiatan BK yang melayani seorang atau sejumlah peserta
didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
5. Pendekatan Khusus/Kolaboratif, yaitu format kegiatan BK yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.
1. Jarak Jauh, yaitu format kegiatan BK yang melayani kepentingan
siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana
elektronik.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. G. PROGRAM PELAYANAN

1. 1. Program Sepanjang Tahun Ajaran

Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima jenis program
yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan BK, yaitu sebagai berikut :

1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama
satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama
satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian, yaitu program pelayanan BK yang dilaksanakan pada hari-hari
tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan
dalam bentuk Satuan Layanan (SATLAN) atau Rencana Program Layanan (RPL)
dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG) atau Rencana Kegiatan Pendukung
(RKP) pelayanan BK.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).

1. 2. Program Arah Peminatan Studi

Untuk satuan pendidikan menengah (SMA, MA, SMK dan MAK), dalam kaitannya dengan
penyeleng-garaan kurikulum yang di dalamnya termuat arah peminatan peserta didik, pelayanan
BK menyelenggarakan kegiatan yang secara khusus disebut Pelayanan Arah Peminatan Studi
Peserta Didik untuk mengarahkan minat studi siswa sebagaimana dimungkinkan oleh konstruk
dan isi kurikulum yang berlaku. Program pelayanan arah peminatan studi ini mengacu kepada
optimalisasi pengembangan potensi peserta didik dan kondisi penunjang yang ada terkait dengan
diri pribadi siswa, keluarganya, kondisi satuan pendidikan, lingkungan, dan prospek kelanjutan
studi serta karir ke depan.

Pelayanan peminatan sebagaimana dikemukakan di atas secara keseluruhan memuat aspek-aspek


yang ada di bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Dalam kaitan ini Guru BK atau
Konselor dituntut berkinerja secara komprehensif melakukan pelayanan peminatan dengan
menggerakkan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang
relevan. Untuk ini lihat Panduan Khusus BK : Pelayanan Arah Peminatan Studi Peserta Didik.
1. 3. Penyusunan Program
1. Program pelayanan BK disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need
assessment) yang diperoleh mela-lui aplikasi instrumentasi dan/atau cara-cara
lainnya.

1. Substansi program pelayanan BK meliputi keempat bidang dengan kelima arah


pelayanannya, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format layanan, program kegiatan
termasuk program la-yanan peminatan peserta didik, sasaran pelayanan, dan
volume/beban tugas Guru BK atau Konselor.

BAB III

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. A. PERENCANAAN KEGIATAN
1. 1. Acuan dan Muatan Perencanaan
1. Perencanaan pelayanan BK mengacu pada program tahunan, termasuk
program peminatan peserta didik, yang telah dijabarkan ke dalam
program semesteran, bulanan mingguan, serta harian.
2. Perencanaan pelayanan BK harian yang disusun dalam bentuk rencan
a kegiatan layanan (RKL)/ satuan layanan (SATLAN) dan rencana
kegiatan pendukung (RKP) / satuan pendukung (SATKUNG) pelayanan
BK yang masing-masing memuat:

1) Sasaran pelayanan/siswa asuh (Lampiran 1)

2) Substansi layanan/kegiatan pendukung (Lampiran 2)

3) Jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu yang digunakan.

4) Pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibat.

5) Waktu dan tempat

Program layanan harian dalam satu minggu dapat digabung menjadi program mingguan. Contoh
program tahunan, semesteran, dan harian dalam satu minggu lihat Lampiran 3.

1. Rencana Kegiatan Layanan BK memuat :


1) Materi pengembangan pribadi, sosial, belajar dan/atau karir dengan kelima arah
pelayanannya melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung serta format layanan
sesuai dengan kebutuhan dan/atau permasalahan peserta didik/sasaran layanan.

2) Materi pendidikan karakter yang diangkatkan melalui kegiatan layanan yang dimaksud
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

3) Materi peminatan peserta didik yang meliputi peminatan studi atau akademik, peminatan
vokasional, peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan.

4) Strategi pembelajaran yang digunakan dalam layanan BK, meliputi aktivitas berpikir,
merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab (BMB3).

1. 2. Volume Kegiatan

Volume kegiatan pelayanan BK dalam satu minggu adalah sebagai berikut.

1. Volume kegiatan mingguan Guru BK atau Konselor disusun dengan memperhatikan :

1) Siswa yang diasuh seorang Guru BK atau Konselor, yaitu minimal 150 orang, dengan
catatan :

2) Semua kegiatan Guru BK atau Konselor dalam pengasuhan siswa tiap minggu secara
langsung ditujukan kepada siswa asuhnya yang berjumlah minimal 150 orang itu. Dengan kata
lain semua sswa asuh itu setiap waktu sepanjang tahun memiliki hak dan kesempatan untuk
mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau Konselor sebagai pengasuhanya sesuai dengan
kebutuhan/masalah yang dirasakan dan/atau dianggap perlu mendapatkan pelayanan.

3) Masing-masing Guru BK atau Konselor mendapat kesempatan mengasuh peserta didik


yang ada pada satuan pendidikan dengan cara bergilir, yaitu mengasuh siswa yang berbeda
(secara bergilir) setiap pergantian tahun ajaran, atau berkelanjutan, yaitu mengasuh siswa terus
menerus mulai dari ketika mereka masuk awal satuan pendidikan sampai menamatkannya.

1. Jumlah jam pembelajaran wajib, sesuai peraturan yang berlaku, yaitu 18-24 jam
pembelajaran per minggu.
2. Satu kali kegiatan layanan atau pendukung BK ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran.
Dalam hal ini kegiatan Guru BK atau Konselor tiap minggu adalah menyelenggarakan
minimal berupa 9 (sembilan) kali kegiatan layanan dan/atau pendukung.
3. Kegiatan pelayanan BK, baik berupa layanan/maupun pendukungnya, yang
diselenggarakan di dalam mau-pun di luar jam
pembelajaran dalam satu minggu dihitung ekuivalensinya dengan jam pembelajaran
mingguan. (Lampiran 4)

1. B. PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN

Pelaksanaan kegiatan pelayanan BK pada satuan pendidikan mengacu kepada hal-hal berikut.
1. 1. Program BK dan Pelaksanaannya
1. Program harian pelayanan BK yang direncanakan dalam bentuk RKL/SATLAN
dan RKP/SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis
kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
2. Kegiatan pelayanan (dalam bentuk layanan dan/atau kegiatan pendukung BK)
yang berada di luar program (program tahunan, semesteran, bulanan atau
mingguan) dapat dilaksanakan (dengan RKL/ SATLAN dan RKP/SATKUNG
yang sesuai) dalam rangka merespon atau memenuhi kebutuhan peserta didik
yang bersifat mendesak dan/atau khusus.
3. Kegiatan layanan dan pendukung BK dilaksanakan melalui penerapan berbagai
pendekatan, metode, dan teknik, secara eklektik, yang mencerminkan pelayanan
profesional sesuai dengan karakteristik kebutuhan, permasalahan dan kondisi
peserta didik atau sasaran layanan.

1. 2. Waktu dan Posisi Pelaksanaan


1. Semua kegiatan mingguan (kegiatan layanan dan/ atau pendukung BK)
diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung) dan/atau
di luar kelas (di luar jam pembelajaran)

1) Di dalam jam pembelajaran:

a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam
tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan
konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.

b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar)[5])
per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal).

c) Kegiatan tatap muka nonklasikal dise-lenggarakan dalam bentuk layanan konsultasi,


kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih
tangan kasus.

2) Di luar jam pembelajaran:

a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas.

b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung BK di luar kelas/di luar jam


pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
c) Kegiatan pelayanan BK di luar jam pembe-lajaran satuan pendidikan maksimum 50%
dari seluruh kegiatan pelayanan BK, dike-tahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan
pendidikan.

1. Program pelayanan BK pada masing-masing satuan pendidikan dikelola oleh guru BK


atau Konselor dengan memperhatikan keseimbangan dan kesi-nambungan program
antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan BK
dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler dengan
mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).

1. 3. Pelaporan
1. Kegiatan pelayanan BK dicatat dalam laporan pelak-sanaan program (LAPEL–
PROG). (Lampiran 6).

b. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan BK di dalam kelas dan di luar kelas
setiap minggu diatur oleh Guru BK atau Konselor dengan persetujuan pimpinan satuan
pendidikan. Frekuensi keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan pelayanan BK setiap semester
dibuat laoprannya oleh Guru BK atau Konselor. (Lampiran 5).

BAB IV

PELAKSANA

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. A. PELAKSANA PELAYANAN BK PADA SATUAN-SATUAN PENDIDIKAN


Pelaksana pelayanan BK pada dasarnya adalah Guru BK atau Konselor[6]), sebagai pelaksana
utama. Pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB pada umumnya belum bertugas Guru BK atau
Konselor; dengan demikian penyelenggara pelayanan BK di SD/MI/SDLB adalah Guru Kelas.

1. 1. Pelaksana Pelayanan BK pada SD/MI/SDLB


1. Guru Kelas sebagai pelaksana pelayanan BK di SD/ MI/SDLB melaksanakan
layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan penguasaan
konten dengan cara menginfusikan materi layanan BK tersebut ke dalam
pembelajaran mata pelajaran. Untuk siswa Kelas IV, V, dan VI dapat
diselenggarakan layanan BK perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling
kelompok.
2. Pada satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang
Guru BK atau Konselor untuk menyelenggarakan pelayanan BK.

1. 2. Pelaksana Pelayanan BK pada SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan


SMK/MAK.
1. Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK diangkat sejumlah
Guru BK atau Konselor dengan rasio 1 : 150 (satu Guru BK atau Konselor
melayani 150 orang siswa) pada setiap tahun ajaran.
2. Jika diperlukan Guru BK atau Konselor yang bertugas di SMP/MTs dan/atau
SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani permasalahan
peserta didik SD/MI dalam rangka pelayanan alih tangan kasus.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).

1. B. BEBAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. 1. Umum

Sebagai pelaksana utama kegiatan pelayanan BK di satuan pendidikan SMP/MTs/ SMPLB,


SMA/MA/ SMALB, dan SMK/MAK, Guru BK atau Konselor wajib menguasai spektrum
pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional bimbingan dan konseling, meliputi:

1. Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayana BK profesional
2. Bidang dan materi pelayanan BK, termasuk di dalamnya materi pendidikan karakter dan
arah peminatan siswa
3. Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan BK
4. Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan BK, termasuk di dalamnya pengubahan
tingkah laku, penanaman nilai-nilai karakter dan peminatan peserta didik.
5. Penilaian hasil dan proses layanan BK
6. Penyusunan program pelayanan BK
7. Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan BK
8. Penyusunan laporan pelayanan BK
9. Kode etik profesional BK
10. Peran organisasi profesi BK

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).

1. 2. Kejelasan Peran Profesional

Guru BK atau Konselor merumuskan dan menjelaskan kepada pihak-pihak terkait, terutama
peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, Guru Mata Pelajaran, dan orang tua, sebagai berikut.

1. Sejak awal bertugas di satuan pendidikan, Guru BK atau Konselor merumuskan secara
konkrit dan jelas tugas dan kewajiban profesionalnya dalam pelayanan BK, meliputi:

1) Struktur pelayanan BK

2) Program pelayanan BK

3) Pengelolaan program pelayanan BK

4) Evaluasi hasil dan proses pelayanan BK

5) Tugas dan kewajiban pokok Guru BK atau Konselor.

1. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas dijelaskan kepada siswa, pimpinan,
dan sejawat pendidik (Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas) pada satuan pendidikan, dan
orang tua secara profesional dan proporsional.

(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).

1. 3. Pelaksanaan Tugas Pelayanan Profesional

Guru BK atau Konselor melaksanakan tugas pelayanan Bimbingan dan Konseling yang
setiap kali dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan terutama kepada pimpinan
satuan pendidikan, orang tua, dan siswa.

1. Unsur-unsur pokok dalam tugas pelayanan BK di satuan pendidikan:

1) Jumlah siswa yang diasuh seorang Guru BK atau Konselor adalah minimal 150 orang.
Guru BK atau Konselor wajib memberikan pelayanan BK kepada seluruh siswa yang diasuhnya
sesuai kebutuhan dan masalah masing- masing siswa yang menjadi tanggung jawab asuhannya.
Dalam hal ini, masing-masing siswa yang berjumlah 150 orang itu setiap waktu sepanjang tahun
memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau
Konselor pengampu mereka, sesuai dengan kebutuhan yang dirasa perlu dan/atau dianggap perlu
mendapatkan pelayanan. Guru BK atau Konselor melayani seluruh siswa asuhannya, tanpa
kecuali, setiap waktu sepanjang tahun.

2) Program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan kegiatan harian pelayanan BK.

Program-program ini disusun berdasarkan kebutuhan siswa yang diampu oleh Guru BK atau
Konselor secara proporsional dan berkesinambungan dengan memperhatikan keterkaitan
antarkelas dan antar-jenjang kelas pada satuan pendidikan.

3) Program Kegiatan dalam bentuk SATLAN/RKL, SATKUNG/RKP, dan laporannya dalam


bentuk LAPELPROG.

Seluruh program kegiatan direncanakan, dilaksa-nakan, dilaporkan secara tertulis dan


didokumen-tasikan, sebagai bukti fisik kinerja Guru BK atau Konselor dalam bidang tugas dan
kewajibannya.

4) Volume Pelayanan

Pelayanan Guru BK atau Konselor terhadap masing-masing siswa yang diasuh sebanyak
minimal 10 (sepuluh) kali kegiatan layanan BK dalam berbagai jenis layanan setiap semester.
Konselor melayani seluruh siswa asuhannya (sebanyak minimal 150 orang) setiap waktu
sepanjang tahun tanpa kecuali[7]).

5) Jumlah Jam Pembelajaran Wajib

Bagi BK Guru BK atau Konselor kegiatan pelayanan BK per minggu ekuivalen dengan jam
pembelajaran wajib Guru Mata Pelajaran, yaitu 18-24 jam pelajaran.

1. Tugas yang mengandung unsur-unsur pokok sebagaimana tersebut di atas merupakan


“perjanjian kerja” yang wajib dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor yang secara
berkala dipertanggungjawabkan kepada pimpinan satuan pendidikan.

1. 4. Hal-hal Khusus yang Perlu Diperhatikan untuk Dapat Ditingkatkannya


Keefektifan Pelayanan Profesional BK
1. Hal-hal berikut ini perlu dimantapkan oleh Guru BK atau Konselor sejak awal
bertugas pada satuan pendidikan:

1) Ditegakkannya secara penuh asas kerahasiaan. Dalam hal ini Guru BK atau Konselor benar-
benar menyimpan, menjaga, memelihara, dan merahasiakan hal-hal berkenaan dengan diri
peserta didik yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain.

2) Tidak memberikan label kepada peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, dengan
cara apapun, yang berkonotasi negatif terhadap peserta didik yang bersangkutan.
3) Menghindari tindakan laksana “polisi sekolah” yang memata-matai ataupun mencari-cari
kesalahan siswa, seperti bertindak sebagai piket keamanan, perazia, pencari pencuri. Dalam hal
ini, Guru BK atau Konselor terbuka untuk menerima peserta didik yang
terjaring dalam kegiatan “kepolisian sekolah” yang dilakukan oleh pihak lain, untuk
mendapatkan pelayanan BK.

4) Tidak membuat ataupun menyetujui dibuatnya “surat perjanjian” antara Guru BK atau
Konselor dengan peserta didik yang berkonotasi atau berakhir pada sanksi ataupun hukuman
tertentu, karena Guru BK atau Konselor tidak menggunakan sanksi dan hukuman dalam praktik
pelayanannya. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor terbuka untuk menerima siswa yang telah
membuat perjanjian dengan pihak lain, untuk mendapatkan pelayanan BK agar peserta didik
yang bersangkutan terhindar dari sanksi ataupun hukuman sebagaimana dinyata-kan dalam
“surat perjanjian” yang dibuat antara peserta dengan pihak lain itu.

5) Memantapkan kondisi tempat ataupun ruang kerja Guru BK atau Konselor yang dapat
mendorong/meningkatkan kesukarelaan, kete-nangan, dan terjaminnnya kerahasiaan peserta
didik dalam mendapatkan/menjalani pelayanan BK.

1. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas sejak awal dilaksanakan dan
disampaikan oleh Guru BK atau Konselor kepada pihak-pihak terkait, terutama kepada
siswa, Guru Mata Pelajaran, dan pimpinan satuan pendidikan untuk mendapatkan
dukungan dan fasilitas dalam mewujudkannya.

1. 5. Pengembangan Kemampuan Profesional BK Secara Berkelanjutan


1. Pengembangan kemampuan profesional Konselor dapat dilaksanakan melalui:

1) Diskusi profesional yang diikuti oleh Guru BK atau Konselor satuan pendidikan (dalam
satu satuan pendidikan ataupun antarsatuan pendidikan) untuk membahas kasus-kasus peserta
didik yang ada, dengan tetap memelihara kerahasian peserta didik yang bersangkutan.

2) Partisipasi dalam kegiatan keorganisasian profesi BK (ABKIN = Asosiasi Bimbingan dan


Konseling Indonesia, dan IKI = Ikatan Konselor Indonesia).

3) Pendidikan dalam-jabatan (seperti penataran) dan pendidikan lanjutan dalam bidang BK.

4) Kegiatan dalam rangka kredensialisasi untuk sertifikasi dan penilaian kinerja


berkelanjutan, akreditasi, dan atau lisensi dalam bidang BK.

5) Kegiatan pengawasan kegiatan pelayanan BK di satuan pendidikan, baik yang


dilaksanakan secara interen oleh pimpinan satuan pendidikan, maupun oleh Pengawas Bidang
BK.

1. Untuk terlaksananya hal-hal sebagaimana tersebut pada butir-butir tersebut di atas Guru
BK dan Konselor membicarakannya dengan pimpinan satuan pendidikan dan pihak-
pihak lain berkenaan dengan perencanaan, persiapan (termasuk pembiayaan),
pelaksanaan, dan pelaporannya.
BAB V

PENILAIAN DAN PENGAWASAN

KEGIATAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. A. PENILAIAN PROSES DAN HASIL

1. 1. Penilaian Proses

Penilaian proses kegiatan pelayanan BK dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-
unsur sebagaimana tercantum di dalam RKL/SATLAN dan RKP/SATKUNG, untuk
mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

1. 2. Penilaian Hasil

Penilaian hasil kegiatan pelayanan BK dilakukan melalui:

a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan
pendukung BK untuk mengetahui perolehan siswa yang dilayani.

b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu peni-laian dalam waktu tertentu (jangka
pendek: satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis
layanan dan atau kegiatan pendukung BK dise-lenggarakan untuk mengetahui dampak
layanan/ kegiatan terhadap siswa.

1. c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan
pendukung BK diselenggarakan
untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung BK
terhadap peserta didik yang bersangkutan dan arah tindak lanjut.

1. 3. Fokus penilaian

Fokus penilaian hasil layanan BK adalah dipahami/ dikuasainya lima komponen yang disebut
AKURS oleh peserta didik /sasaran layanan, yaitu:

A = acuan yang perlu digunakan oleh peserta didik /sasaran layanan berkenaan dengan
pengembangan diri dan pengentasan masalahnya

K = kompetensi yang perlu dimiliki dan diimplementa-sikan peserta didik/sasaran layanan


untuk pengem-bangan diri dan pengentaskan masalahnya mengacu kepada acuan yang
dimaksud.

U = upaya yang perlu dilakukan untuk mengembangkan diri dan mengentaskan masalah
mengacu kepada acuan dan kompetensi yang dimaksud.

R = suasana perasaan berkenaan dengan komponen A-K-U yang dimaksud.

S = sungguh-sungguh dalam melaksanakan upaya yang dimaksudkan dalam rangka


pengembangan diri dan penanganan masalah peserta didik /sasaran layanan yag dimaksud.

Dalam komponen AKURS itu termuat nilai-nilai karakter-cerdas dan dinamika BMB3 terkait
dengan permasalahan yang dibahas dalam layanan BK.

1. B. PELAPORAN HASIL PENILAIAN

1. 1. Laporan Hasil Penilaian


1. Hasil penilaian segera (LAISEG) dan jangka pendek (LAIJAPEN) kegiatan
Pelayanan BK dicantumkan dalam LAPELPROG (Lampiran 6).
2. Hasil kegiatan pelayanan BK secara keseluruhan dalam satu semester untuk
setiap siswa dilaporkan dengan nuansa frekuensi keikutsertaan dalam kegiatan
(Lampiran 7) dan dalam nuansa penilaian kualitatif (Lampiran 8)
3. 2. Laporan Semesteran

Setiap akhir semester Guru BK atau Konselor melaporkan hasil kegiatan pelayanan BK
(kegiatan layanan dan pendukung) dengan menggunakan format tertentu (Lampiran 6)
1. C. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
1. 1. Pengawasan
1. Kegiatan pelayanan BK pada satuan pendidikan dipantau, dievaluasi, dan
dibina melalui kegiatan pengawasan.
2. Pengawasan kegiatan pelayanan BK dilakukan secara:

1) interen, oleh kepala satuan pendidikan.

2) eksteren, oleh pengawas satuan pendidikan bidang BK[8]).

1. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional dan implementasi kegiatan pelayanan


BK yang menjadi kewajiban dan tugas guru BK atau Konselor pada satuan pendidikan.
Data yang termuat pada berbagai format (Lampiran 1 s.d. Lampiran 8) menjadi bukti
fisik dalam pelayanan, baik untuk kepentingan pengawasan interen maupun ekstren.
2. Pengawasan kegiatan pelayanan BK dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
3. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan BK pada satuan
pendidikan.

1. 2. Pembinaan

Pembinaan terhadap kinerja Guru BK atau Konselor diselenggarakan :

1. Oleh pengawas ketika kegiatan pengawasan dilaksanakan


2. Melalui kegiatan seperti penataran, lokakarya, seminar dan studi lanjut.
3. Melalui penilaian dan pembinaan berkelanjutan dalam rangka kenaikan pangkat/jabatan
Guru BK atau Konselor.

BAB VI
MANAJEMEN PELAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Manajemen pelayanan BK pada satuan-satuan pendidikan merupakan bagian integral dari


manajemen pendidikan pada satuan pendidikan yang dimaksud. Dalam hal ini manajemen
pelayanan BK terwadahi dalam Unit Pelayanan BK (UPBK). Secara khusus manajemen BK
pada satuan pendidikan adalah sebagaimana tergambar pada diagram berikut.

DIAGRAM

MANAJEMEN PELAYANAN BK PADA SATUAN PENDIDIKAN

(Sebagai Bagian dari Manajemen Satuan Pendidikan Secara Menyeluruh)


Keterangan Diagram :

Unsur Manajemen BK Kewenangan

1. Koordinator BK/Guru 1. Otoritas pelayanan BK


BK atau Konselor 2. Implementasi Pelayanan BK
2. Siswa/OSIS 3. Otoritas kepempimpinan satuan pendidikan
3. Wali Kelas 4. Otoritas Guru Mata Pelajaran/wali kelas
4. Guru Mata Pelajaran 5. Koordinasi Guru BK/Konselor dengan Wali
5. Kepala/Wakil Kepala Kelas dan Guru Mata Pelajaran
Satuan Pendidikan 6. Materi Koordinasi Guru BK/Konselor dengan
6. Tata Usaha Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran
7. Disnas 7. Otoritas pelayanan orang tua/ahli
Pendidikan/Pengawas 8. Koordinasi antara pihak satuan pendidikan
BK dengan Komite Satuan Pendidikan/orang tua dan
8. Orang tua organisasi profesi/ tenaga ahli
9. Tenaga Ahli 9. Koordinasi antara Guru BK atau Konselor
10. Organisasi Profesi dengan Komite Satuan Pendidikan/Orang tua dan
organisasi profesi/ tenaga ahli
10. Otoritas pembinaan/kedinasan

Dengan memperhatikan unsur-unsur dan kewenangan sebagaimana tergambar dalam diagram di


atas, kinerja manajemen pelayanan BK pada pokoknya adalah sebagai berikut.

1. A. UNIT PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (UPBK)

Manajemen pelayanan BK pada satuan-satuan pendidikan diselenggarakan oleh Unit Pelayanan


BK (UPBK) pada untuk masing-masing satuan pendidikan yang dimaksud, yang kinerjanya
terkait dengan hal-hal pokok berikut.

1. 1. Wilayah Kerja dan Tugas Pokok UPBK


1. b. Spektrum Kinerja Guru BK atau Konselor

Dalam kelembagaan UPBK bertugas sejumlah Guru BK atau Konselor yang semuanya
bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Pendidikan dan dikoordinasikan oleh seorang
Koordinator BK. Dalam hal ini wilayah kerja UPBK adalah menyelenggarakan pelayanan BK
untuk seluruh peserta didik pada satuan pendidikan, yang secara keseluruhan diselenggarakan
oleh Guru BK atau Konselor sebagai pelaksana utama. Wilayah kerja yang dimaksud meliputi
pokok-pokok sebagai berikut:

1) Spektrum pelayanan BK yang menjadi ruang lingkup kinerja seluruh Guru BK dan Konselor
adalah program BK yang meliputi konsep dasar tentang BK, bidang pelayanan, jenis layanan dan
kegiatan pendukung, serta aspek-aspek terkait lainnya sebagaimana diuraikan pada bab-bab
terdahulu pada Panduan Umum ini.

2) Masing-masing Guru BK atau Konselor wajib bekerja dalam keseluruhan spektrum program
pelayanan BK tersebut untuk semua peserta didik yang menjadi tugas pengasuhannya.

3) Kegiatan Guru BK atau Konselor dalam spektrum program pelayanan BK tersebut


dilaksanakan dengan mengikuti tahap-tahap kegiatan P3M-T: yaitu:

P = Perencanaan : Perencanaan (Program Tahunan, Semesteran,


Bulanan, Mingguan, dan Harian)
P
= Pengorganisasian
: Pengorganisasian prasarana,
sarana, personalia, tempat, waktu dan adminis-
trasi
P = Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
perencanaan dan pengorganisasi-annya
M = Monitoring : Pengontrolan, dalam arti monitoring dan
evaluasi
T = Tindak lanjut : Upaya tindak lanjut hasil penilaian

1. c. Kerjasama
1. Umum

Dalam melaksanakan tugas pelayanan BK Guru BK atau Konselor bekerjasama dengan berbagai
pihak di dalam dan di luar satuan pendidikan untuk suksesnya pelayanan yang dimaksud.
Kerjasama ini dalam rangka manajemen BK yang menjadi bagian integral dari manajemen
satuan pendidikan secara menyeluruh.

1. Kerjasama Intern

1) Kerjasama dengan Guru Mata Pelajaran

Guru Mata Pelajaran merupakan mitra kerja utama bagi GURU BK atau Konselor untuk
suksesnya pengembangan peserta didik secara menyeluruh dan optimal. Kerjasama ini
dilaksanakan dalam hal :
1) Pengumpulan dan penghimpunan data peserta didik yang menjadi tanggungjawab Guru BK
atau Konselor dengan tetap menjaga asas kerahasiaan peserta didik

2) Alihtangan kasus dari Guru Mata Pelajaran kepada Guru BK atau Konselor dan dari Guru
BK atau Konselor kepada Guru Mata Pelajaran agar peserta didik mendapat penanganan yang
tepat, luas dan mendalam sesuai dengan perma-salahannya.

3) Tindak lanjut hasil penilaian yang peserta didik memerlukan kegiatan pembelajaran
khusus, seperti pengajaran perbaikan (remedial), dan pengajaran pengayaan (enrichment) oleh
Guru Mata Pelajaran atau pelayanan BK oleh Guru BK atau Konselor

4) Kegiatan bersama yang dilakukan dan/atau dihadiri bersama oleh Guru BK atau Konselor
dan Guru Mata Pelajaran, misalnya dalam layanan informasi, monitoring dan pembinaan peserta
didik dalam rangka pelayanan arah peminatan, implementasi dan pembinaannya, serta kegiatan
ekstrakurikuler.

2) Personalia administrasi dan unsur kelembagaan lainnya pada satuan pendidikan demi
kelancaran dan berlangsungnya program-program pelayan-an BK dan kegiatan satuan
pendidikan pada umumnya.

3) Organisasi siswa (OSIS) baik dalam kaitannya dengan pelayanan BK maupun kegiatan
pembinaan siswa pada umumnya.

1. Kerjasama Ekstern

1) Kerja Sama dengan Orang Tua

Kerja sama dengan orang tua peserta didik adalah penting terlebih-lebih karena orang tua dan
kondisi keluarga sangat berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik baik dalam kondisi
sehari-hari maupun dalam kondisi yang menyangkut perkembangan peserta didik pada
umumnya. Dalam hal ini peranan orang tua sangat signifikan (lihat arah pelayanan dasar BK).
Meskipun demikian, berkenaan dengan penanganan peserta didik Guru BK atau Konselor perlu
memperhatikan bahwa :

a) Permasalahan peserta didik tidak harus seketika dan serta merta disampaikan kepada orang
tua

b) Masalah yang dimaksud perlu diketahui oleh oarang tua hanya apabila orang tua dapat
merespon dan/atau bertindak yang memberiak dampak positif terhadap penanganan masalah
tersebut.

c) Keikutsertaan orang tua dalam menangani masalah anaknya dapat diawali dan/atau diiringi
dengan layanan konsultasi terhadap orang tua.

d) Keikutsertaan orang tua terhadap penanganan masalah anaknya sedapat-dapatnya didasarkan


pada kemauan dan kemampuan peserta didik sendiri dalam berkontribusi secara poisitif dengan
orang tua dan anggota keluarganya.

2) Kerjasama dengan Pihak Lain


Guru BK atau Konselor yang tergabung dalam UPBK, dalam keseluruhan kinerjanya
bekerjasama dengan unsur-unsur internal satuan pendidikan, yaitu :

a) Sejawat pendidik yang ada pada satuan pendidikan, terutama Guru Mata Pelajaran dan Wali
Kelas untuk sebenar-benarnya menyukseskan kegiatan pembelajaran semua siswa bagi
pengembangan diri mereka secara optimal

b) Komite Satuan Pendidikan (Komite Sekolah/ Madrasah) dalam rangka memberdayakan


lembaga tersebut untuk suksesnya kegiatan pembelajaran peserta didik dan kegiatan satuan
pendidikan pada umumnya.

c) Tenaga ahli, baik dari kalangan profesi BK (ABKIN dan IKI) maupun profesi terkait
lainnya, dalam rangka kegiatan instrumentasi terhadap kemampuan dasar siswa, layanan
Informasi dan Orientasi, Konfrensi Kasus, dan Alih Tangan Kasus demi suksesnya pelayanan
BK terhadap peserta didik pada umumnya.

d) Badan atau lembaga pembina di luar satuan pendidikan, dengan izin dari/ atau penugasan
dari Kepala Satuan Pendidikan, dalam rangka pengembangan dan pembinaan kompetensi dan
profesionalisme pelayanan BK, seperti: penataran, seminar, penelitian, studi lanjut.

e) Lembaga kedinasan negeri ataupun swasta, seperti lembaga pendidikan pada berbagai jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan, lembaga kerja/bisnis, organisasi sosial/kemsyarakatan yang dapat
berpartisipasidalam pelayanan BK untuk kegiatan layanan ataupun pendukung seperti layanan
Orientasi, Informasi, Penempatan dan Penyaluran, Konferensi Kasus.

1. 2. Tugas Pokok Koordinator BK

Koordinator BK diangkat oleh Pimpinan satuan pendidikan dari Guru BK atau Konselor yang
ada di UPBK. Tugas pokok Koordinator BK adalah:

1. Mengkoordinasikan penugasan dalam rangka pengasuhan siswa kepada masing-masing


Guru BK atau Konselor sesuai peraturan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan penyusunan dan penyelenggaraan seluruh program BK pada satuan
pendidikan yang dimaksud.
3. Menjadi penghubung antara Kepala Satuan Pendidikan dan UPBK dalam arti :

1) Menerima instruksi dari Kepala Satuan Pendidikan dan

2) Mengkomunikasikan dan mengurus segala sesuatu kepada Kepala Satuan Pendidikan dalam
rangka kinerja UPBK.

1. Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelayanan BK dari semua Guru BK atau Konselor


untuk keperluan pengawasan, dan pembinaan, baik yang bersifat interen maupun
eksteren.
2. Mewakili UPBK untuk melakukan kegiatan di luar satuan pendidikan dengan penugasan
dari Kepala Satuan Pendidikan.
1. B. PERAN PIMPINAN SATUAN PENDIDIKAN

Peran utama Pimpinan Satuan Pendidikan, yang terdiri dari Kepala dan Wakil Kepala Satuan
Pendidikan (Kepala dan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah) adalah membawahi UPBK dalam
kerangka manajemen pendidikan secara menyeluruh pada satuan pendidikan yang dimaksud,
terkait dengan hal-hal pokok berikut.

1. 1. Pembentukan UPBK

Keberadaan dan aktivitas UPBK berada dalam kewenangan Pimpinan Satuan Pendidikan,
yaitu :

1. Secara resmi membentuk lembaga yang bernama Unit Pelayanan Bimbingan dan
Konseling (disingkat UPBK) pada satuan pendidikan yang dipimpinnya.
2. Menyetujui dan/atau menerima pengangkatan Guru BK atau Konselor untuk bertugas di
UPBK pada satuan pendidikan yang dimaksud sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Menetapkan koordinator Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK sebagai Koordinator
BK mengacu kepada kualitas kualifikasi pendidikan dan kinerja Guru BK atau Konselor
yang ada itu.

1. 2. Fasilitasi UPBK

Pimpinan Satuan Pendidikan memberikan fasilitas kepada UPBK berupa :

1. Prasarana dan sarana perkantoran, administrasi, dan pendanaan serta kesempatan yang
mencakupi untuk berkembang dan suksesnya UPBK dan kinerja para Guru BK atau
Konselor.
2. Fasilitas kelengkapan untuk kegiatan pembelajaran dan layanan bagi suksesnya
pelayanan BK pada umumnya dan khususnya pelayanan peminatan peserta didik.

1. 3. Implementasi Kebijakan

Untuk suskesnya UPBK pada umumnya dan kinerja Guru BK atau Konselor yang ada di
dalam UPBK Pimpinan Satuan Pendidikan perlu :

1. Memberikan instruksi, sesuai dengan peraturan yang berlaku, kepada Koordinator BK


dan para Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK berkenaan pelayanan BK yang
menjadi tugas pokok dan fungsi, kewajiban dan kewenangan UPBK dan para Guru BK
atau Konselor yang ada di dalamnya.
2. Meminta dan menagih pertanggungjawaban pelaksa-naan tugas dari Koordinator BK dan
para Guru BK atau Konselor atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka dengan
bukti fisik yang diperlukan.
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan Bimbingan dan
Konseling oleh Guru BK atau Konselor, serta peran penunjang yang relevan, baik secara
internal maupun eksternal, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1. 4. Pengembangan Kelembagaan

Untuk lebih berfungsinya UPBK secara optimal Pimpinan satuan pendidikan diharapkan
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. Memanfaatkan berbagai sumber-sumber yang ada di dalam satuan pendidikan sendiri


maupun di luarnya, untuk mencapai kondisi kelembagaan UPBK secara optimal.
2. Memberi kesempatan kepada guru BK atau Konselor untuk sebesar-besarnya fasilitas
yang ada pada satuan pendidikan untuk pelaksana pelayanan BK demi pengembangan
diri siswa secara optimal dan kemajuan satuan pendidikan pada umumnya.
3. Memberikan kesempatan kepada Guru BK atau Konselor untuk mengikuti
pengembangan kepro-fesionalan dalam bidang BK, termasuk arahan untuk peningkatan
kualitas Penilaian Kinerja Guru (PKG) bagi Guru BK atau Konselor, antara lain melalui :

1) Partisipasi aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru BK atau Konselor (MGBK) dan
kegiatan organisasi profesi seperti Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) dan
Ikatan Konselor Indonesia (IKI), dalam bentuk seminar, lokakarya, penataran dan kegiatan
lainnya.

2) Mendorong Guru BK atau Konselor berkreasi dalam bentuk penulisan karya ilmiah dalam
bidang BK.

3) Memberikan kesempatan dan fasilitas kepada Guru BK atau Konselor untuk melanjutkan
studi dalam bidang BK.
PENUGASAN BEBAN KERJA PENGAMPUAN SISWA

BAGIGURU BK ATAU KONSELOR

SATUAN PENDIDIKAN : SMA 1 MASA DEPAN TAHUN AJARAN: ………..

KELAS : XI KONSELOR :
……………………

No. Kelas JumlahSiswa Keterangan

1. XI 1 32 Masukpagi

2. XI 2 32 Masukpagi

3. XI3 32 Masukpagi

4. XI4 32 Masukpagi

5. XI5 32 Masukpagi
Jumlah
160

Kota Semarang , … Juli……

KepalaSatuan Pendidikan

Ttd

(………………………………….)
1. a. Layanan Orientasi

(1) Layanan Orientasi:materi pengembangan pribadi berkarakter, yaitu objek-objek orientasi


seperti:

 Fasilitas olah raga; latihan bina raga; bela diri.


 Sanggar seni dan budaya
 Tempat peribadatan
 Rehabilitasi penderitanarkoba

(2) Layanan Orientasi:materi pengembangan hubungan sosial berkarakter, yaitu objek-objek


orientasi seperti:

 Kegiatan gotong royong


 Perjamuan
 Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya
 Rapatbesar

(3) Layanan Orientasi: materi pengembangan kemampuan belajar yaitu materi-materi orientasi,
seperti:

 Lembaga bimbingan belajar


 Fasilitas belajar di satuan pendidikan
 Perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah
 Satuan-satuan pendidikan dengan pola belajar tertentu
 Perguruantinggi

Catatan :

Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan peminatan dan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal.

(4) Layanan Orientasi: Materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir,yaitu
objek-objek orientasi, seperti:

 Kursus-kursus keterampilan
 Bengkel
 Perusahaan/pabrik, industri
 Kantor
 Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan

Catatan :

Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan peminatan, wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

1. b. Layanan Informasi

(5) LayananInformasi:Informasitentangpengembanganpotensi, kemampuan dan kondisipribadi


yang berkarakter, seperti:

 Kecerdasan
 Bakat
 Minat
 Karakteristik pribadi; pemahaman diri
 Tugas perkembangan, tahap perkembangan
 Gejala perkembangan tertentu
 Perbedaan individual
 Keunikan diri
(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial
yang berkarakter, seperti :

 Pemahaman terhadap orang lain


 Kiat berteman
 Hubungan antarremaja
 Hubungan dalam keluarga
 Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
 Datasosiogram

(7) LayananInformasi:Informasitentangpotensi,kemampuan,kegiatandan hasil belajar, seperti:

 Peminatan dalam belajar : peminatan akademik, vokasional, dan studi lanjutan


 Sistem Kredit Semester (SKS)
 Kiat belajar
 Kegiatan belajar di dalam kelas
 Belajar kelompok
 Belajar mandiri
 Hasil belajar mata pelajaran
 Persiapan ulangan, ujian UAS dan UAN

Catatan :

Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan kemampuan belajar dan peminatan perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal.

(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir,seperti:

 Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan


 Persyaratan karir
 Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
 Informasi karir/pekerjaan/pendidikan

Catatan :

Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi
peminatan karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja
keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
1. c. Layanan Penempatan dan Penyaluran

(9) ,(10),(11),dan(12)LayananPenempatan/Penyaluran:Penempatandan
penyaluranuntukpengembangankemampuanpribadi dan sosial yang berkarakter,belajar,dan
peminatan kelanjutan studi dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas
(berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida;
latihankeberbakatan/prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan
bimbingan/BK kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan
untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial,
belajar, karir, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.

1. d. Layanan Penguasaan Konten

(13) LayananPenguasaanKonten:Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi yang


berkarakter,seperti:

 Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar rumah/sekolah.


 Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain
 Mengambil keputusan
 Menggunakan waktu senggang
 Memperkuat ibadat keagamaan
 Mengendalikan diri
 Berpikir dan bersikap positif; apresiatif
 Mematuhi peraturan lalu-lintas

(14) LayananPenguasaanKonten:Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial yang


berkarakter,seperti:

 Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih
tua, anggota keluarga)
 Kemampuan berpidato
 Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
 Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
 Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
 Menulis surat persahabatan
 Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
 Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah
(15) LayananPenguasaanKonten:Kompetensidankebiasaandalamkegiatan dan penguasaan
bahan belajar, seperti:

 Menyusun jadwal belajar


 Bertanya/menjawab di dalam kelas
 Meringkas materi bacaan
 Menyusun kalimat efektif dalam paragraf
 Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran
 Menyusun makalah

Catatan :

Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan.

(16) LayananPenguasaanKonten:Kompetensi dankebiasaandalam pengembangan karir,


seperti:

 Menyalurkan peminatan sesuai dengan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir
tertentu
 Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
 Memperbaiki peralatan sederhana
 Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
 Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
 Mempertimbangkan danmemilihpendidikansesuaidenganarah peminatan karir

Catatan :

Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.

1. e. Layanan Konseling Perorangan


(17) ,(18), (19), dan (20) Layanan BK Perorangan:
MateriyangdibahasdalamlayananBKperorangantidakdapat
ditetapkanterlebihdahulu,melainkanakandiungkapkanolehklienketika layanan dilaksanakan.
Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien (masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir),
maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan BK perorangan. Dalamhal ini
konselordapatmemanggilsiswa(yaitusiswayangmenjadi tanggung jawab asuhannya) untuk
diberikan layanan BK untuk masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir,
termasuk di dalamnya masalah peminatan), namun konselorharuslebih
mengutamakanmasalahyangdikemukakansendirioleh siswayangmenerima layanan
BKperorangan. Pembahasan materi dalam layanan BK perorangan diorientasikan pada
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.

1. f. Layanan Bimbingan Kelompok

(21) LayananBimbinganKelompok:Topiktentangkemampuandankondisi pribadi yang


pembahasannya diorientasikan pada pemahaman dan pengembangan nilai-nilai karakter, seperti:

 Potensi diri
 Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
 Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
 Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang
 Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar
 Perbedaan individu

(22) LayananBimbinganKelompok:TopiktentangKemampuandankondisi hubungan sosial


yang pembahasannya diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter,
seperti:

 Hubungan muda-mudi
 Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya
 Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
 Peranan RT/RW
 Toleransi, solidaritas

(23) LayananBimbinganKelompok:Topiktentangkemampuan,kegiatandan hasilbelajar, seperti:

 Kiat-kiat belajar; belajar sendiri; belajar kelompok


 Sikap terhadap mata pelajaran; tugas/PR; suasana belajar di sekolah, perpustakaan,
laboratorium
 Sikap terhadap hasil ulangan, ujian
 Masalah menyontek dalam ulangan/ujian
 Pemanfaatan buku pelajaran

Catatan :

Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan.

(24) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:

 Hidup adalah untuk bekerja


 Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK
 Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan
 Masalah TKI/TKW

Catatan :

Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.

1. g. Layanan Konseling Kelompok

(25) , (26), (27), dan (28) LayananKonselingKelompok:

SepertiuntuklayananBKperorangan,materiyangdibahasdalam
BKkelompoktidakdapatditetapkanterlebihdahuluolehkonselor, melainkan akan dikemukakan
oleh masing-masing anggota kelompok.
Apapunmasalahyangdiungkapkanolehanggotakelompoktersebut,dan terpilih untuk dibicarakan
(apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupunkarir, termasuk permasalahan
peminatan)itulahyangdibahasmelaluilayanan BKkelompok.
Dalamhalinikonselordapatmengikutsertakanseorangataulebihsiswa
yangdiasuhnya untuk menjadi anggota kelompokdanmenjalani
layananBKkelompokdenganmasalahtertentu(masalahpribadi, sosial, belajar, atau karir) dan
dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih
mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam BK kelompok.
Pembahasan materi dalam layanan BK kelompok diorientasikan pada pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.

1. h. Layanan Konsultasi

(29) , (30), (31), (32) Layanan Konsultasi:

SepertiuntuklayananBKperorangan,materiyangdibahasdalam layanan
konsultasitidakdapatditetapkanterlebihdahuluolehkonselor, melainkanakan
dikemukakanolehkonsultiketikalayananberlangsung. Apapunmasalahyang
diungkapkanolehkonsultitentangsiswa yanghendakdibantunya(apakah
masalahpribadi,sosial,belajar,atau karir) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi, dalam
kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. Konselor dapat
memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk
dibahasdalamlayanankonsultasi,namunkonselorharusmengutamakan pembahasan masalah yang
dikemukakan sendiri oleh konsulti. Dalam layanan konsultasi kegiatan dan materi pembahasan
diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.

1. i. Layanan Mediasi

(33) , (34), (35), (36) Layanan Mediasi:

Masalahyangmenyebabkanperselisihanpadadasarnyaadalahmasalah
sosial.Dalamhalinilayananmediasipertama-tamamenanganihubungan sosialdiantarapihak-
pihakyangberselisih.Dalampelaksanaanlayanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi,
masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan)dan masalah sosial lainnya yang
perlu ditangani oleh konselor. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan pada
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.

1. j. Layanan Advokasi

(37) , (38), (39), (40) Layanan Advokasi:

Seperti pada layanan konsultasi dan mediasi, masalah yang dibahas dalam layanan
advokasi terkait dengan sejumlah pihak. Secara khusus layanan advokais menekankan pada
upaya pembelaan terhadap hak-hak pribadi yang kurang diperhatikan oleh pihak lain dan atau
mendapat perlakuan yang salah. Dalam hal ini layanan advokasi boleh jadi akan membahas
masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan), dan masalah
sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor, termasuk dalam kaitannya dengan peminatan
akademik, vokasional dan studi lanjutan. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan
pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. k. Kegiatan Pendukung Aplikasi Instrumentasi

(41) , (42), (43), (44) Aplikasi Instrumentasi:

Instrumentesdannontesuntukmengungkapkankondisidanmasalah pribadi,sosial,belajar,dankarir
(termasuk masalah peminatan) yangbentukdanisinyabermacam-macam, seperti:

 Tes Inteligensi
 TesBakat
 Inventori Minat Karir
 Inventori Kreativitas
 Inventori Kepribadian:Self-Esteem;LocusofControl
 Inventori Hubungan Sosial
 Inventori Tahap Perkembangan
 Sosiometri
 Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
 Tes Hasil Belajar
 TesDiagnostik

Masing-masinginstrumendiatas adayangmengukur ataumengungkapkansatu atau lebih


kondisi diri peserta didik/sasaran layanan: kondisi diri
pribadi,hubungansosial,kemampuanbelajar,danatauarah/kemampuan karir. Dalam aplikasi
instrumentasi perlu ditekankan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, objektivitas, penghargaan
terhadap perbedaan individu.

1. l. Kegiatan Pendukung Himpunan Data

(45) HimpunanData:Dataperkembangan,kondisidanlingkungandiripribadi, seperti:

 Identitas diri
 Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
 Identitas keluarga
 Riwayat kesehatan
 Catatan anekdot (kejadian khusus)
 Masalah diri pribadi

(46) HimpunanData:Dataperkembangan,kondisihubungandanlingkungan sosial,seperti:

 Sosiogram
 Teman dekat
 Data hubungan sosial
 Masalah sosial
(47) HimpunanData:Datakemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:

 Nilai hasil belajar


 Data kegiatan belajar
 Riwayat pendidikan
 Masalah belajar

(48) HimpunanData:Datakemampuan,arahdanpersiapan karir,seperti:

 Pekerjaan orang tua/keluarga


 Bakat-minat karir; jurusan yang diambil
 Masalah karir

Catatan untuk (45) (46) (47) dan (48) :

Dalam penyelenggaraanhimpunandataperluditekankan peminatan akademik, vokasional dan


studi lanjutan, dengan menerapkanasas kerahasiaan dan nilai-nilai karakter seperti kejujuran,
objektivitas, penghargaanterhadap perbedaan individu.

m. Kegiatan Pendukung Konferensi Kasus

(49) KonferensiKasus:Masalah pribadi, seperti:

 Sering absen; membolos


 Tingkah laku menyimpang; nakal

(50) KonferensiKasus:Masalah sosial,seperti:

 Suka menyendiri
 Menganggu teman

(51) KonferensiKasus:Kasusmasalah belajar, seperti:


 Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar
 Lalai mengerjakan PR
 Nilai pelajaran rendah
 Sulit mengikuti pelajaran

(52) KonferensiKasus:Masalah karir,seperti:

 Masalah penjurusan
 Pilihan karir
 Kegiatan praktik;magang

Catatan untuk (49) (50) (51) dan (52) :

Dalam penyelenggaraan konferensi kasus perlu ditekankanpeminatan


akademik, vokasional dan studi lanjutan dengan menerapkan asas kerahasiaan dan nilai-
nilai karakter seperti kejujuran, objektivitas, penghargaan terhadap perbedaan individu.

1. n. Kegiatan Pendukung Kunjungan Rumah

(53) , (54), (55), (56) KunjunganRumah:

Kegiatankunjungan rumah dapat membawa/membahas satu atau lebih masalah siswa


(masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan) untuk dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga. Kunjungan
rumah dilaksanakan seizin sasaran layanan yang bersangkutan dan orang tua serta dalam suasana
pengamalan nilai-nilai karakter.

1. o. Kegiatan Pendukung Tampilan Kepustakaan

(57) Tampilan Kepustakaan:Materibacaan,film,rekamanvidiodanaudio tentang perkembangan


dan kehidupan pribadi karakter, seperti:

 Tahap-tahap perkembangan
 Tugas-tugas perkembangan
 Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
 Sistem penjurusan, peminatan, SKS
 Kehidupan keagamaan
 Bahan relaksasi
 Motivasi berprestasi
 Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
 Studi lanjutan

(58) Tampilan Kepustakaan:Materibacaan,film,rekamanvidiodanaudio tentang kemampuan


hubungan sosial berkarakter, seperti:

 Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”


 Kiat bergaul
 Kepemimpinan
 Mengatasi konflik denganwin-winsolution

(59) Tampilan Kepustakaan:Materibacaan,film,rekamanvideodanaudio tentang kemampuan dan


kegiatan belajar, seperti:

 Kiat belajar di sekolah


 Panduan menulis makalah
 Bagaimana menyiapkan dari untuk ulangan/ujian
 Belajar secara mandiri
 Belajar kelompok
 Arah peminatan melanjutkan studi

Catatan :

Dalam kegiatan pendukung tampilan kepustakaan dengan materi pengembangan kemampuan


belajar perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras,
kewajiban pengembangan potensi diri secara optimal, dan arah peminatan melanjutkan studi.

(60) Tampilan Kepustakaan:Materibecaan,film,rekamanvidiodanaudio tentang arah dan


kehidupan karir,misalnya:

 Apa bakat dan karir Anda?


 Informasi karir
 Panduan penjurusan
 Panduan memilih sekolah lanjutan
 Lowongan pekerjaan
 Keselamatan kerja
 Kiat sukses dalam karir
 Arah peminatan karir

Catatan :

Dalam kegiatan pendukung tampilan kepustakaan dengan materi pengembangan wawasan, arah
dan implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet
dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.

1. p. Kegiatan Pendukung Alih Tangan Kasus

(61) , 62), (63), (64), Alih Tangan Kasus:

Materialih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah


pribadi,sosial,belajar,danataukarirsiswayangsemuladitangani olehkonselor, dalam kaitannya
dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan yang
selanjutnyamemerlukanpenangananolehpihaklain yang berkeahlian/berkewenangan. Dalam alih
tangan kasus perlu ditekankan kesediaan klien yang bersangkutan dan keprofesionalan
pelayanan.

PROGRAMTAHUNAN

PELAYANANBK

SATUAN PENDIDIKAN : SMA 1 MASA DEPAN TAHUN


AJARAN : …………

KELAS :X GURU
BK/KONSELOR : ……………..

MateriBidangPengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir

No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Obyek-obyek Obyek- Obyek-obyek Obyek-obyek
Orientasi pengembanga obyek pengembangan dan informasi
n pengemba kemam-puan karir
ngan belajar, jenis
Pribadi dan ketentuan (4)
hubungan peminatan
(1) sosial belajar,
efektivitas
(2) kegi-atan
belajar. (3)

(3)
2. Layanan Informasitenta Informasit Informasitenta Informasitent
Informasi ng entang ng ang potensi,
perkembangan potensi, potensi,kema kemampuan,
,potensi, kemampua m-puan, arah
n dan kegiatan dan peminatan
kemampuan kondisi hasilbelajar, dan
dan arah kondisikarir
kondisi diri hubungan peminatan
sosial akademik, (8)
(5) arah
(6) peminatan
dan pendalam
an lintas mata
pelajaran, dan
peminatan
studi lanjutan.
(7)
3. Layanan Penempatan Penempata Mengacu Mengacu
dan n dan kepada hasil kepada hasil
Penempatan/Pe penyaluran penyaluran layanan infor layanan infor
nyaluran untuk untuk masidan masidan
pengembanga pengemba orientasi orientasi.
n ngan tentang belajar
dan peminatan
kemampuan kemampua kelanjutan
pribadi n sosial studi. (12)

(9) (10) (11)


4. Layanan Kompetensi Kompeten Melengkapi Melengkapi
Penguasaan dan kebiasaan si dan dan dan
dalam kebiasaan memperkuat memperkuat
Konten dalam layanan layanan
penempatan penempatan
kehidupan kehidupan dan dan
pribadi sosial penyaluran penyaluran.
kegiatan
belajar dan (16)
peminatan
kelanjutan
studi.
(13) (14)
(15)
*) Layanan Permasalahan Permasala Permasalahan Permasalahan
Konseling tentang han tentang tentang
1. Rincianlihatpada perkembangan tentang potensi,kema potensi,
Contoh Materi Perorangan ,potensi, potensi, mpuan, kemampuan,
Pelayanan BK kemampua kegiatan dan arah
(lihat Lampiran 1 kemampuan n dan hasilbelajar, peminatan
dengan nomor dan kondisihub arah dan
yang sesuai kondisi diri ungan peminatan kondisikarir.
2. Untuksiswa sosial akademik,
jenjang arah (20)
SD/MI/SDLB,SM peminatan
P/MTs/ SMPLB (17) dan pendalam
dan (18) an lintas mata
SMA/MA/SMAL pelajaran, dan
B/SMKdipilih peminatan
materi studi lanjutan
yangsesuaidengan
tahap (19)
perkembangan
siswa dantujuan
satuanpendidikan.

5.

MateriBidangPengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
NKegiatan
o
1 2 3 4 5 6
6.Layanan Topik Topik tentangpotensi, Topik tentang Topik potensi,
Bimbinga tentangperkembanga kemampuan dan potensi,kemampuan, kemampuan,
n n,potensi, kondisihubungan sosial kegiatan dan arah peminatan
hasilbelajar, arah dan
Kelompo kemampuan dan (22) peminatan akademik, kondisikarir.
k kondisi diri arah peminatan
dan pendalaman (24)
(21) lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
lanjutan (23)
7.Layanan Permasalahan Permasalahan tentang Permasalahan Permasalahan
Konseling tentang pengembangan,potensi, tentang tentang potensi,
pengembangan,poten potensi,kemampuan, kemampuan,
Kelompo si, kemampuan dan kegiatan dan arah peminatan
k kondisi diri hasilbelajar, arah dan
kemampuan dan peminatan akademik, kondisikarir.
kondisi diri (26) arah peminatan (28)
dan pendalaman
(25) lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
lanjutan. (27)

(27)
8.Layanan Pemberdayaanpihak Pemberdayaanpihak Pemberdayaanpihak Pemberdayaanp
Konsultas tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat ihak tertentu
i membantu membantu membantu untuk dapat
siswadalampengemb siswadalampengembanga siswadalam membantu
angan,potensi, n,potensi, pengembanganpoten siswadalampen
si,kemampuan, gembangan
kemampuan dan kemampuan dan kegiatan dan potensi,
kondisi diri kondisi diri hasilbelajar, arah kemampuan,
peminatan akademik, arah peminatan
(29) (30) arah peminatan dan
dan pendalaman kondisikarir(32
lintas mata pelajaran, )
dan peminatan studi
lanjut (31)
9.Layanan Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan Upaya
Mediasi pihak- pihak tertentu pihak- pihak tertentu pihak- pihak tertentu mendamaikan
yang berselisih yang berselisih berkenaan yang berselisih pihak- pihak
berkenaan dengan dengan siswa berkenaan dengan tertentu yang
siswa (33) siswa untuk berbagai berselisih
(34) masalah, termasuk berkenaan
masalah-masalah dengan siswa
belajar dan (36)
peminatan
melanjutkan studi
(35)
1 Layanan Pembelaan terhadap Pembelaan terhadap hak- Pembelaan terhadap Pembelaan
0 Advokasi hak-hak hak pribadi yang tidak hak-hak pribadi terhadap hak-
pribadi yang tidak diperhatikan dan atau siswa yang tidak hak
diperhatikan dan mendapat perlakuan yang diperhatikan dan atau pribadi yang
atau mendapat salah(38) mendapat perlakuan tidak
perlakuan yang yang salah untuk diperhatikan
salah(37) berbagai masalah, dan atau
termasuk masalah mendapat
belajar dan perlakuan yang
peminatan salah (40)
melanjutkan studi
(39)
1 Aplikasi Intrumenttes dan non Intrumenttes dan non tes Intrumenttes dan non Intrumenttes
1.Instrumen tes tes untuk dan non tes
tasi untuk mengungkapkan
untukmengungkapka potensi, kemampuan dan mengungkapkan untukmengung
n kondisi kondisihubungan sosial potensi,kemampuan, kapkan potensi,
tentangpengembanga (42) kegiatan dan kemampuan,
n,potensi, hasilbelajar, arah arah peminatan
peminatan akademik, dan
kemampuan dan diri arah peminatan kondisikarir
siswa (41) dan pendalaman siswa (44)
lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
lanjutan (43)

(41)

(43)
1 Himpuna Dataperkembangan, Dataperkembangan, Datakemampuan, Datakemampua
2.n Data kondisi kondisi kegiatan dan n, arah dan

danlingkungandiri hubungan danlingkungan hasilbelajar persiapan karir


pribadi sosial
(47)
(46)
(48)
(45)
1 Konferen Pembahasan kasus- Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus- Pembahasan
3.siKasus kasus masalah masalah kasus masalah kasus-kasus
pribadi tertentuyang sosialtertentuyang belajar tertentuyang masalah karir
tertentuyang
dialami siswa dialami siswa dialami siswa
dialami siswa

(49) (50) (51)


(52)
1 Kunjunga Pertemuan dengan Pertemuan dengan orang Pertemuan dengan Pertemuan
4.n Rumah orang tua/keluarga siswa orang dengan orang
tua/keluargasiswa tentangpengembangan,po tua/keluargasiswa tua/keluarga
tentang tensi, yang terkait dengan siswa tentang
pengembangan,poten permasalahan permasalahan
si, kemampuan dan potensi,kemampuan, potensi,
kondisi diri kegiatan dan kemampuan,
kemampuan dan hasilbelajar, arah arah peminatan
kondisi diri siswa (54) peminatan akademik, dan
(53) arah peminatan kondisikarir
dan pendalaman (56)
lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
lanjutan

(55)
1 Tampilan Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan
5.Kepustak tentang siswa tentangpotensi,kema rekaman
aan tentangpengembangan,po mpuan, kegiatan dan tentang
pengembangan,potentensi,kemampuan dan hasilbelajar, arah
si, kondisi diri siswa peminatan akademik, arahdan
arah peminatan kehidupan
kemampuandan (58) dan pendalaman karir(60)
kondisi diri siswa lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
(57) lanjutan(59)
1 AlihTang Pendalaman Pendalaman penanganan Pendalaman Pendalaman
6.an Kasus penanganan penanganan penanganan
tentang
Permasalahan tentangpengembangan,po permasalahan tentang arahdan
tentang tensi,kemampuan dan tentangpotensi,kema kehidupan
kondisi diri siswa (62) mpuan, kegiatan dan karir(64)
pengembangan, hasilbelajar, arah
potensi, peminatan akademik,
arah peminatan
kemampuan dan dan pendalaman
kondisi diri siswa lintas mata pelajaran,
(61) dan peminatan studi
lanjutan (63)

Kota Semarang, ….. Juli …..

Guru BK/Konselo

Ttd
(……………………………………..)

PROGRAM SEMESTERAN PELAYANANBK

SATUAN PENDIDIKAN :SMA IMASA


DEPAN TAHUN :……………..

KELAS :X GURU
BK/KONSELOR : ………………..

SEMESTER : I (Juli-Desember) Tahun …….

MateriBidangPengemban
Pribadi Sosial B
No Kegiatan
1 2 3 4
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek Obyek-obyek pengembangan Obyek-obyek pengem
tentang kekuatan dan potensi dan hubungan sosial belajar, jenis dan kete
kelemahan diri pribadi antar siswa (2) dan pilihan, termasuk
siswa. (1) melanjutkan studi ser
(SKS). (3)
2. Layanan Informasi Informasitentang kekuatanInformasitentang Informasitentang kem
dan kelemahan diri pribadi pengembangan potensi dan ketentuan tentang ma
siswa.(5) hubungan sosial antar siswa. termasuk peminatan b
(6) studi, serta Sistem Kr
3. Layanan Penempatan dan Penempatan dan penyaluran Mengacu kepada has
penyaluran untuk untuk pengembangan orientasi ketentuan te
Penempatan/Penyaluran pengembangan pilihan termasuk pem
kecenderungan potensi dan melanjutkan studi, se
kecenderungan pribadi(9) hubungansosial(10) (SKS). (11)
4. Layanan Penguasaan Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi pengembangan Melengkapi dan mem
dalam kehidupan pribadi potensi dan hubungan sosial penempatan dan peny
Konten antar siswa ketentuan tentang ma
termasuk peminatan b
studi, serta Sistem Kr

(14)
(13)
5. Layanan Konseling Permasalahan tentang Permasalahan tentang Permasalahan tentang
perkembangan,potensi, pengembangan potensi dan dan pilihan termasuk
Perorangan hubungan sosial antar siswa melanjutkan studi, se
kemampuan dan (18) (SKS) (19)
kondisi diri

(17)
Topik tentang pengembangan Topik tentang ketentuan mapel wajib dan Topik tentang jenis dan
(21) potensi dan hubungan sosial pilihan, serta Sistem Kredit Semester (SKS) berbagai kondisikarir/
antar siswa (22) (23) peminatankarir.

(24)
an Permasalahan tentang Permasalahan tentang ketentuan mapel wajib Permasalahan tentang jenis
wa pengembangan potensi dan dan pilihan termasuk peminatan belajar dan dan berbagai kondisikarir/
hubungan sosial antar siswa melanjutkan studi, serta Sistem Kredit peminatankarir.. (28)
(26) Semester (SKS) (27)

ntuk Pemberdayaanpihak tertentu Pemberdayaanpihak tertentu untuk dapat Pemberdayaanpihak tertentu


untuk dapat membantu membantu siswadalam pengembangan untuk dapat membantu
tensi,siswadalam pengembangan pemenuhan arah peminatan mapel wajib dan siswatentang jenis dan
potensi dan hubungan sosial pilihan, serta Sistem Kredit Semester (SKS) berbagai kondisikarir/
antar siswa (30) (31) peminatankarir. (32)

ihak Upaya mendamaikan pihak- Upaya mendamaikan pihak- pihak tertentu Upaya mendamaikan pihak-
naan pihak tertentu yang berselisih yang berselisih berkenaan dengan pihak tertentu yang berselisih
an berkenaan dengan siswa siswatentang ketentuan mapel wajib dan berkenaan dengan siswa
pilihan termasuk peminatan belajar dan tentang jenis dan
(34) melanjutkan studi, serta Sistem Kredit berbagai kondisikarir/
Semester (SKS) (35) peminatankarir. (36)
Pembelaan terhadap hak-hak Pembelaan terhadap hak-hak pribadi yang Pembelaan terhadap hak-hak
an pribadi yang tidak tidak diperhatikan dan atau mendapat pribadi yang tidak
yang diperhatikan dan atau perlakuan yang salah tentang ketentuan diperhatikan dan atau
atan mendapat perlakuan yang mapel wajib dan pilihan termasuk peminatan mendapat perlakuan yang
wa salah tentang pengembangan belajar dan melanjutkan studi, serta Sistem salah tentang jenis dan
potensi dan hubungan sosial Kredit Semester (SKS) (39) berbagai kondisikarir /
antar siswa (38) peminatankarir. (40)
Intrumenttes dan non tes Intrumenttes dan non tes untuk Intrumenttes dan non tes

untuk mengungkapkan tentang mengungkapkan potensi,kemampuan, untukmengungkapkan


pengembangan potensi dan kegiatan dan hasilbelajar, berkenaan dengan potensi, kemampuan, arah
hubungan sosial antar siswa l ketentuan mapel wajib dan pilihan termasuk peminatandan kondisikarir
(42) peminatan belajar dan melanjutkan studi, siswa berkenaan jenis dan
serta Sistem Kredit Semester (SKS) 43) berbagai kondisikarir/
peminatankarir. (44)

(43)
Dataperkembangan tentang Datakemampuan, kegiatan dan Datapotensi, kemampuan,
pengembangan potensi dan arah peminatandan
hubungan sosial antar siswa hasilbelajar berkenaan dengan ketentuan kondisikarir siswa berkenaan
(46) mapel wajib dan pilihan, serta Sistem Kredit jenis dan
Semester (SKS) (47) berbagai kondisikarir/
peminatankarir.
(48)

(47)
alah Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus-kasus masalah belajar Pembahasan kasus-kasus
tentang pengembangan tertentuyang masalah karir/
potensi dan hubungan sosial peminatankarirtertentuyang
antar siswa dialami siswa berkenaan dengan ketentuan dialami siswa
mapel wajib dan pilihan, serta Sistem Kredit
(50) Semester (SKS). (51) (52)

Pertemuan dengan orang Pertemuan dengan orang tua/keluargasiswa Pertemuan dengan orang
tua/keluarga siswa tentang yang terkait dengan permasalahan berkenaan
tua/keluarga siswa tentang
pengembangan potensi dan dengan ketentuan mapel wajib dan pilihan,permasalahan potensi,
hubungan sosial antar siswa serta Sistem Kredit Semester (SKS) (55) kemampuan, arah peminatan
(54) dan kondisikarir siswa
berkenaan jenis dan
berbagai kondisikarir(56)
Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman tentang ketentuan mapel Bacaan dan rekaman tentang
siswatentang pengembangan wajib dan pilihan, serta Sistem Kredit
potensi dan hubungan sosial Semester (SKS)(59) jenis dan
antar siswa berbagai kondisikarir/
peminatankarir. (60)
(58)

Pendalaman penanganan Pendalaman penanganan Pendalaman penanganan

tentang pengembangan permasalahan tentang ketentuan mapel wajib tentang jenis dan
potensi dan hubungan sosial dan pilihan, serta Sistem Kredit Semester berbagai kondisikarir/
antar siswa (62) (SKS) (63) peminatankarir. (64)
Kota Semarang, ….. Juli …..

Guru BK/Konselor

Ttd

(…………………………………………..)

PROGRAMHARIAN PELAYANAN BK DALAM SATU MINGGU

• SatuanLayanan/Rencana Program

Layanan(SATLAN/RPL)

SEKOLAH/MADRASAH:SMA1MASA DEPAN•SatuanKegiatan
/Rencana Bulan : Juli ……..

KELAS :XI Kegiatan


Pendukung Minggu : IV (24-29 ……)

(SATKUNG/RKP)
Guru BK/Konselor : …………………………..

N Tangg Jam Sasara Kegiatan/Lay Materi Alat Tempat Pelaksan Keteran


o al Pembelaja n anan kegiatan Bantu a gan
Kegiat ran Kegiata Pendukung
an n
(1 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
)
Pengungka Hasil
24 Juli
Aplikasi pan AUM langsung
…… Ruang
Kelas Instrumentasi masalah UMUM Guru BK/ diolah
1 2 kelas XI
XI 1 umum (a.l. Format Konselor melalui
10.00- 1
(41,42,43,44) masalah SLTA program
11.30
peminatan) komputer
Pengungka Hasil
24 Juli
Aplikasi pan AUM langsung
……. Ruang
Kelas Instrumentasi masalah UMUM Guru BK/ diolah
2 2 kelas XI
XI 2 umum (a.l. Format Konselor melalui
11.45- 2
((41,42,43,44) masalah SLTA program
13.15
peminatan) komputer
Pengungka Hasil
25 Juli
Aplikasi pan AUM langsung
……. Ruang
Kelas Instrumentasi masalah UMUM Guru BK/ diolah
3 2 kelas XI
XI 3 umum (a.l. Format Konselor melalui
10.00- 3
(41,42,43,44) masalah SLTA program
11.30
peminatan) komputer
Pengungka Hasil
25 Juli
Aplikasi pan AUM langsung
……. Ruang
Kelas Instrumentasi masalah UMUM Guru BK/ diolah
4 2 kelas XI
XI 4 umum (a.l. Format Konselor melalui
11.45- 4
(41,42,43,44) masalah SLTA program
13.15
peminatan) komputer
Arah
26 Juli Film
Peminatan Layanan
……. tentang Ruang
Kelas Layanan bagi siswa Guru BK/ pertama
5 2 kegiatan Kelas
XI 1 informasi SMA Konselor format
10.00- belajar XI 1
klasikal
11.30 di SMA
(6), (7), (8)
Klp. 1/
Kelas
XI 2

Tasya, Kurikul
Restyas um Guru
26 Juli Layanan
ari, Memasuki Kelas BK/Kons
……. Layanan Ruang pertama
Gizcha, Tahun XI elor dan
6 2 Bimbingan Kelas format
Pandu, Ajaran SMA Wali
16. – Kelompok XI 2 kelompo
Halim, baru dan Kelas XI
……… k
Nia, Buku 2
Azza, Wajib
Tuti,
Sugi

26 Juli
……. Layanan Ruang Guru –
(17), (18),
7 2 Fazri Konseling – Konseli BK/Kons
(19), (20).
16.00- Perorangan*) ng elor
…….
Klp. 1/
Kelas
XI 1

Annisa,
Kurikul
Dedy,
27 Juli um Guru
Meutia, Layanan
……. Memasuki Kelas BK/Kons
Sari, Layanan Ruang pertama
Tahun XI elor dan
8 2 Ichlasul, Bimbingan Kelas format
16. – Ajaran SMA Wali
Baby, Kelompok XI 1 kelompo
……… baru dan Kelas XI
Ine, k
. Buku 1
Yory,
Wajib
Romez,
Winnie,
Dony,
Mesra
M.
Klp.1/
28 Juli Kelas
Guru
……… XI 3 Bakat Kurikul Ruag
BK/Kons
… Layanan Untuk um Konseli
elor dan
9 2 Gilang, Konseling Arah Kelas ng –
Wali
16.00 – Miftah, Kelompok Peminatan XI Kelomp
Kelas XI
……… Elisa, Siswa*) SMA ok
3
.. Meylan,
Farhan.
29 Juli Layanan Ruang Guru
1
……… 2 Yazid Konseling *)
– Konseli BK/Kons –
0
.. Perorangan ng elor
Klp.
II/Kelas
XI 4
29 Juli
……… Yolanda Ruang Layanan
Memasuki Guru
. , Citra, Layanan Kurikul Bimbin format
1 Tahun BK/Kons
2 Rahma, Bimbingan um XI gan kelompo
1 Ajaran elor dan
16.00 – Dinda, Kelompok SMA Kelomp k
Baru Wali XI
……… Dewi, ok pertama
. Yasyfin,
Jimly,
Rifyal,
Aura

*)
Ket : Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan dikemukakan

Pada awal pelaksanaan layanan

Kota Semarang, 22 Juli ……..


Guru BK/ Konselor

(……………………………………….)

CONTOHISIANFORMAT PERHITUNGANJAMKEGIATAN

PELAYANANKONSELING DI SEKOLAH/MADRASAH

SEKOLAH/MADRASAH : SMA1MASA DEPAN BULAN :


Juli2010

KELAS : XI1, XI 2 KONSELOR :


………………

XI 3, XI 3

No JenisKegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Jumlah

Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
*) *) *) *) **) **)

1. Layanan Orientasi – – – –
*) *) *) *) **) **)

2. Layanan Informasi 1 2 1 2
*) *) *) *) **) **)

3. Layanan – – – –

Penempatan/Penyaluran
*) *) *) *) **) **)

4. – – – –
Layanan Penguasaan

Konten
*) *) *) *) **) **)

5. Layanan Konseling 2 4 2 4

Perorangan
*) *) *) *) **) **)

6. Layanan Bimbingan 3 6 3 6

Kelompok
*) *) *) *) **) **)

7. Layanan Konseling 1 2 1 2

Kelompok
*) *) *) *) **) **)

8. Layanan Konsultasi – – – –
*) *) *) *) **) **)

9. Layanan Mediasi – – – –
*) *) *) *) **) **)

10 Layanan Advokasi – – – –
*) *) *) *) **) **)

11. Aplikasi Instrumentasi 4 8 4 8


*) *) *) *) **) **)

12. Konferensi Kasus – – – –


*) *) *) *) **) **)

13. Kunjungan Rumah – – – –

Jumlah – – – – – – 11 22 11 22

Rata-rataperminggu:∑ JP/4=22/1=22JP

Keterangan :

— Kegiatan pendukungHimpuan Data, Tampilan Kepustakaan, danAlih

tangan Kasus tidak diperhitungkan ke dalam jam pembelajaran


— Frek = Frekuensi banyaknya kegiatan layanan/pendukung

— JP = Jam Pembelajaran

— Ek.Jp = EkuivalensiJam Pembelajaran

*) Libur

**)Pekan Orientasi

CONTOHISIANFORMATPERHITUNGAN EKUIVALENSI JAMKEGIATAN

PE L AY ANANBKDISEKOLAH/MADRASAH

SEKOLAH/MADRASAH:SMA 1 MASA DEPAN BULAN : Agustus ……


KELAS : XI 1,XI 2 KONSELOR :
……………………..
: XI3,XI4

Minggu Minggu Minggu Minggu

JenisKegiatan Jumlah

No. I II III IV
Frek Ek.JpFrek Ek.Jp Frek Ek.JpFrek Ek.Jp Frek Ek.Jp

1 LayananOrientasi 1 2 1 2 1 2 1 2 4 8

2 LayananInformasi 2 4 4 8 2 4 4 8 12 24
Layanan

3 Penempatan/Penyaluran 1 2 1 2 – – 3 6 5 10
4 LayananPenguasaanKonten 3 6 2 4 2 4 3 6 10 20

5 LayananKonselingPerorangan 2 4 3 6 1 2 1 2 7 14

6 LayananBimbingan 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16
Kelompok

7 LayananKonselingKelompok 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16

8 LayananKonsultasi 1 2 – – – – – – 1 2

9 LayananMediasi – – – – 1 2 – – 1 2

10 Layanan Advokasi – – – – – – – – – –

11 AplikasiInstrumentasi – – – – – – – – – –
12 KonferensiKasus – – – – – – – – – –

13 KunjunganRumah – – – – – – – – – –

Jumlah 14 28 15 30 11 22 16 32 56 112

Rata-rataperminggu:

∑ JP/4= 112/4=28JP

Keterangan:

Kota Semarang, 4 September …….


— Kegiatan pendukungHimpunanData, Tampilan Kepustakaan, dan Alih Tangan Kasus tidak
diperhitungkan ke dalam jam pembelajaran

— Frek = Frekkuensi banyaknya kegiatan

Guru BK/Konselor

Ttd

layanan/pendukung
dilaksanakan (………………………………………..
)

— PJ = Jam Pembelajaran

Rencana Program Layanan BK Format Klasikal / Terjadwal

Perkelas untuk Keempat Bidang Layanan

Bidang Pelayanan BK
Kelas
Pribadi Sosial Belajar Karir
SMP/MTs
1 7 13 19
KelasVII
KelasVIII 2 8 14 20
Kelas IX 3 9 15 21
SMA/MA
4 10 16 22
SMK/MAK
Kelas X
Kelas XI 5 11 17 23
Kelas XII 6 12 18 24

Catatan :

 Guru BK atau Konselor bertanggungjawab melaksanakan layanan BK secara


klasikal/terjadwal 2 (dua) jam perminggu perkelas (rombongan belajar) yang menjadi
tanggungjawab masing-masing Guru BK atau Konselor
o Untuk itu Guru BK atau Konselor wajib membuat rencana/persiapan layanan
harian untuk setiap kelas perminggu, sepanjang semester, sepanjang tahun ajaran
yang materinya mencakup keempat bidang layanan; materi tersebut disusun
secara lengkap dan berkesinambungan perbidang layanan.

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PELAYANAN BK

SEKOLAH/MADRASAH:SMA1MASA
DEPAN Bulan : Juli
…….

KELAS :XI 1, XI
2 Minggu
: IV (24-29 Juli ……)

XI 3,XI
2 Guru
BK/Konselor : ……………………………..

No. Tanggal Jam Sasaran Kegiatan MateriKegiatan

Kegiatan Pemb. Kegiatan Layanan/Pendukung



Laiseg:Siswamemahamit
sangat mengharapkanhas
24 Juli …… Aplikasi Instrumentasi
Pengungkapan masalah
1 2 Kelas XI 1
umum • Laijapen:akandilaksana
10.00-11.30 (41,42,43,44)


Laiseg:Siswamemahamit
sangat mengharapkanhas
24 Juli ……. Aplikasi Instrumentasi
Pengungkapan masalah
2 2 Kelas XI 2
umum
11.45-13.15 (41,42,43,44)


Laiseg:Siswamemahamit
sangat mengharapkanhas
25 Juli ……. Aplikasi Instrumentasi
Pengungkapan masalah
3 2 Kelas XI 3
umum • Laijapen:akandilaksana
10.00-11.30 (41,42,43,44))


Laiseg:Siswamemahamit
sangat mengharapkanhas

• Laijapen:akandilaksana
25 Juli ……. Aplikasi Instrumentasi
Pengungkapan masalah
4 2 Kelas XI 4
umum
11.45-13.15 (41,42,43,44)

Arah Peminatan bagi siswa • Laiseg:Siswamemaham


26 Juli …….
SMA
5 2 Kelas XI 1 Layanan informasi
• Laijapen:akandilaksana
10.00-11.30
(6), (7), (8)

No.Tanggal Jam Sasaran Kegiatan MateriKegiatan


Hasil
Kegiatan Pemb.Kegiatan Layanan/Pendukung
Klp. 1/ • Laiseg:Anggotakelompokmemahamitun
Kelas XI kelasbaru
26 Juli 2Tasya,
……. Restyasari, Memasuki • Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
Layanan Bimbingan
6 2 Gizcha, Tahun Ajaran kemudian
Kelompok
16. – Pandu, baru
……… Halim,
Nia, Azza,
Tuti, Sugi

26 Juli
Laiseg:Siswadengansenanghatimemaham
…….
Layanan Konseling (17), (18), (19), memenuhi tuntutanmenjalanikelasXIdiSM
7 2 Fazri
Perorangan*) (20).
16.00-
• Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
…….
kemudian
Klp. 1/ • Laiseg:Anggotakelompokmemahamitun
Kelas XI 1 kelasbaru

Annisa, • Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
Dedy, kemudian
27 Juli
Meutia,
……. Memasuki
Sari, Layanan Bimbingan
8 2 Tahun Ajaran
Ichlasul, Kelompok
16. – baru
Baby, Ine,
……….
Yory,
Romez,
Winnie,
Dony,
Mesra M.
Klp.1/ • Laiseg:Siswatidakperluragutentang
Kelas XI 3 kecocokandirinyauntuk jurusanIPA
28 Juli
………… Bakat Untuk
Gilang, Layanan Konseling • Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
9 2 Arah Peminatan
Miftah, Kelompok kemudian
16.00 – Siswa*)
Elisa,
………..
Meylan,
Farhan.
• Laiseg:Siswamenundakepindahannyaser
memahamidan berupayamemenuhituntuta
29 Juli Layanan Konseling *) menjalanikelasXIdi SMA
10 2 Yazid
……….. Perorangan
• Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
kemudian
Klp.
29 Juli II/Kelas
………. XI 4 Memasuki • Laiseg:Siswatidakperluragutentang
Layanan Bimbingan
11 2 Yolanda, Tahun Ajaran kecocokandirinyauntuk jurusan
Kelompok
16.00 – Citra, Baru
………. Rahma, • Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
Dinda, kemudian
Dewi,
Yasyfin,
Jimly,
Rifyal,
Aura

Kota Semarang, 24 Juli ……..

Ttd

…………………………………….)

LAYANANBKYANG DITERIMASISWA

SATUAN PENDIDIKAN:SMAI MASA DEPAN SEMESTER:I (Juli-Des …..)


KELAS :X GURU BK/KONSELOR:
………………………….

JenisLayanan
Or In Pen Pe K Bi K Ko M J
ien fo em/ ng on m on nsu ed m
r s b s l i l
tas pen K
i M y on pe kl kl tasi asi
asi t ro p p
r
1 AmirHard 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
iman 16 6
1
2 Arnoldi 05 – 3 2 3 – 1 2 – – 1
16 1
2
3 AsmaMun 05 1 4 1 5 – 2 2 – – 1
ir 16 5
3
4 AsriAsih 05 1 4 – 5 – 2 1 – – 1
16 3
4
5 AzimatKu 05 1 4 – 5 2 2 1 – – 1
rnia 16 5
5
6 BagirFirm 05 1 4 1 5 – 2 1 – – 1
ansyah 16 4
6
7 BagusHut 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
ajulu 16 6
7
8 CharlesDa 05 1 3 2 4 2 2 2 – 1
rmawan 16 6
8
9 DaengDod 05 1 4 1 4 – 2 2 – 1 1
i 16 5
Dermawa 9
n
10 DariusMa 05 1 4 1 5 – 2 1 – 1 1
nca 17 5
0
11 DaulatRo 05 1 4 1 5 – 2 1 – – 1
my 17 4
1
12 GozaImas 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
17 6
2
13 HanPingS 05 1 4 1 5 1 1 2 – – 1
un 17 5
3
14 JajangJaw 05 1 4 – 5 – 2 2 – – 1
ara 17 4
4
15 JamanTia 05 – 4 1 5 2 2 2 – – 1
rno 17 6
5
16 Jayeng 05 1 1 – 5 1 1 1 – – 1
Jayakersa 17 0
6
17 Kusnadi 05 1 4 – 5 1 2 2 – – 1
17 5
7
18 LarisJuwi 05 1 4 – 5 1 2 1 – 1 1
ta 17 5
8
19 LintangSu 05 1 4 – 5 2 2 1 – – 1
minar 17 5
9
20 LolongEdi 05 1 4 1 5 1 2 2 – 1 1
Cahaya 18 7
0
Lusiana 05 1 4 2 5 1 2 2 – – 1
18 7
1

NILAIHASILLAYANANBK

SEKOLAH/MADRASAH:SMAIMASA
DEPAN SEMESTER:II(Januari-Juni)

KELAS :XI
1 KONSELOR: Mirza
Irawan, S.Pd, Kons

No. Nama NIS Nilai Keterangan


1. AmirHardiman 05161 A –
2. Arnoldi 05162 B PK
3. AsmaMunir 05163 B –
4. AsriAsih 05164 A –
5. AzimatKurnia 05165 A –
6. BagirFirmansyah 05166 A –
7. BagusHutajulu 05167 A –
8. CharlesDarmawan 05168 A –
9. DaengDodiDermawan 05169 A –
10. DariusManca 05170 A –
11. DaulatRomy 05171 A –
12. GozaImas 05172 A –
13. HanPingSun 05173 A –
14. JajangJawara 05174 B –
15. JamanTiarno 05175 A –
16. Jayeng Jayakersa 05176 B –
17. Kusnadi 05177 A –
18. LarisJuwita 05178 A –
19. LintangSuminar 05179 A –
20. LolongEdiCahaya 05180 A –
21. Lusiana 05181 A –
22. MahmudKiram 05182 B –
23. MarcusDomigusArd 05183 A –
24. OsaMalik 05184 A –
25. PrajamudaEdi 05185 A –
26. PupungIs 05186 A –
27. ReksoWibowo 05187 B –
28. Rustandi 05188 A –
29. SimonTalaudi 05189 B –
30. Susiati 05190 B –
31. Sutarti 05191 B PK
32. SutartoAudiro 05192 A –
33. TresnoJatidiri 05193 A –
34. UsahadiKayo 05194 A –
35. WayanSutresna 05195 A –
36. YuliEsiani 05196 A –

Keterangan:
Kota Semarang, 10 Juni ……

 Penilaian difokuskan padakehadiran


siswa dalam pelaksanaanpelayanan
konseling dan hasillaiseg, laijapen
dan laijapang.
 Nilai yang diberikan hanya ada dua
kategori : Nilai A
berartimemuaskanNilai B
berartimemadai
 Kolom keterangan diisi PK
(perhatian khusus) apabila siswa yang
bersangkutan masih perlu mendapat
perhatian khusus.
 Penilaian inibersifatpengembangan
dan tidak untukmenentukan kenaikan
kelas

Guru BK/Konselor
Mirza IrawanS.Pd,Kons

21
22 Mahmud 05 1 4 1 5 1 1 2 – – 1
Kiram 18 5
2
23 MarcusDo 05 – 4 1 5 1 2 1 – – 1
migusArd 18 4
3
24 OsaMalik 05 1 4 1 5 – 2 2 – – 1
18 5
4
25 Prajamud 05 1 4 – 5 – 2 2 – – 1
aEdi 18 4
5
26 PupungIs 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
18 6
6
27 ReksoWib 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
owo 18 6
7
28 Rustandi 05 1 4 1 5 1 1 2 1 – 1
18 6
8
29 SimonTal 05 1 4 1 5 2 1 2 – – 1
audi 18 6
9
30 Susiati 05 1 4 1 5 – 2 1 – – 1
19 4
0

Keterangan

y LayananOrientasidilaksanakandiluarkelas/lapangan

y LayananInformasi/PenempatanPenyaluran/Penguasaan Kontendilaksanakandi dalamkelas

y LayananBKPerorangandilaksanakansecara perorangandiluarkelas

y LayananBimbinganKelompok/BKKelompok
dilaksanakandiluarkelas,dandenganpengaturantertentu dapatdilaksanakanpadajam

pembelajarandikelas

y LayananKonsultasi/Mediasidilakukandiluarkelas
Kota Semarang,……. Juni……..

Guru
BK/Konselor

Ttd

(…………………………………….)

NILAI HASIL LAYANANBK

SEKOLAH/MADRASAH:SMAIMASA DEPAN SEMESTER:II(Januari-Juni)

KELAS :XI 1 KONSELOR:


……………………………………..

No. Nama NIS Nilai Keterangan


1. AmirHardiman 05161 A –
2. Arnoldi 05162 B PK
3. AsmaMunir 05163 B –
4. AsriAsih 05164 A –
5. AzimatKurnia 05165 A –
6. BagirFirmansyah 05166 A –
7. BagusHutajulu 05167 A –
8. CharlesDarmawan 05168 A –
9. DaengDodiDermawan 05169 A –
10. DariusManca 05170 A –
11. DaulatRomy 05171 A –
12. GozaImas 05172 A –
13. HanPingSun 05173 A –
14. JajangJawara 05174 B –
15. JamanTiarno 05175 A –
16. Jayeng Jayakersa 05176 B –
17. Kusnadi 05177 A –
18. LarisJuwita 05178 A –
19. LintangSuminar 05179 A –
20. LolongEdiCahaya 05180 A –
21. Lusiana 05181 A –
22. MahmudKiram 05182 B –
23. MarcusDomigusArd 05183 A –
24. OsaMalik 05184 A –
25. PrajamudaEdi 05185 A –
26. PupungIs 05186 A –
27. ReksoWibowo 05187 B –
28. Rustandi 05188 A –
29. SimonTalaudi 05189 B –
30. Susiati 05190 B –
31. Sutarti 05191 B PK
32. SutartoAudiro 05192 A –
33. TresnoJatidiri 05193 A –
34. UsahadiKayo 05194 A –
35. WayanSutresna 05195 A –
36. YuliEsiani 05196 A –

Keterangan: Kota Semarang, 10 Juni


……

 Penilaian difokuskan padakehadiran


siswa dalam pelaksanaanpelayanan
konseling dan hasillaiseg, laijapen
dan laijapang.
 Nilai yang diberikan hanya ada dua
kategori : Nilai A
berartimemuaskanNilai B
berartimemadai
 Kolom keterangan diisi PK
(perhatian khusus) apabila siswa yang
bersangkutan masih perlu mendapat
perhatian khusus.
 Penilaian inibersifatpengembangan
dan tidak untukmenentukan kenaikan
kelas

Guru BK/Konselor

(……………………………
…….)
PELAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

PADA

SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


Disajikan Oleh:

PROF.DR.MUNGIN EDDY WIBOWO,M.Pd.,KONS.

Ketua Umum Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Guru Besar Bimbingan dan Konseling UNNES

[1]) Dalam arah yang sama, Guru Mata Pelajaran juga membelajarkan siswa melalui
kegiatan mengajar dalam mata pelajaran tertentu agar siswa menguasai keenam hal
tersebut di atas sebagai sasaran pembinaan dalam pengembangan penguasaan materi
pelajaran yang diajarkan.

[2]) Pelayanan BK di luar satuan-satuan pendidikan dasar dan menengah


meliputi bidang-bidang yang lebih luas, yaitu bidang pengembangan
kehidupan pribadi, sosial, belajar, karir, keberagamaan, kehidupan keluarga,
dan kewarganegaraan.

[3]) Kondisi keberagamaan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
masih dikaitkan pada agama orang tua, mengingat orang tua masih memegang
tanggung jawab atas perkembangan pribadi peserta didik anak mereka sesuai dengan tahap
perkembangannya.

[4]) Dalam hal ini strategi pembelajaran transformatif-BMB3 dengan pendekatan eklektik
adalah pendekatan yang selayaknya digunakan.

[5]) Untuk terlaksananya kegiatan ini secara efektif, efisien dan berkelanjutan Guru BK atau
Konselor perlu menyiapkan dengan sebaik-baiknya program- program harian layanan
BK format klasikal secara lengkap dan berkelanjutan untuk mengisi jadwal pelayanan tiap
kelas yang menjadi tanggungjawab masing-masing Guru BK atau Konselor setiap
minggu, sepanjang semester, dan sepanjang tahun ajaran (lihat Lampiran 5)

[6]) Sebagaimana disebutkan di awal buku ini (bagian Landasan), dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dinyatakan adanya pendidik yang
disebut Guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau Konselor. Dalam hal ini dapat dijelaskan
bahwa Guru BK adalah pendidik berstatus Guru yang oleh pimpinan satuan
pendidikan secara resmi diberi tugas untuk menyelenggarakan pelayanan BK, sedangkan
Konselor adalah pendidik yang menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifkasi Akademik dan
Kompetensi Konselor berkualifikasi Sarjana (S1) BK yang telah menamatkan
program Pendidikan Profesi Konselor (PPK).

[7]) Dalam hal ini Guru BK atau Konselor tidak hanya memberikan pelayanan kepada peserta
didik yang datang dan/atau dipanggil oleh dan/atau dialih-tangankan kepada Guru BK atau
Konselor, melainkan kepada seluruh siswa asuhnya, yaitu yang datang sendiri, dipanggil,
dan/atau dialih-tangankan oleh pihak lain, sepanjang tahun ajaran.

[8]) Asosiasi Profesi BK (yaitu ABKIN dan IKI) diikutsertakan dalam pengawasan (dan
pembinaan) kegiatan BK di satuan pendidikan melalui persetujuandan kerjasama
pimpinan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai