BAB I
PENDAHULUAN
1. A. LANDASAN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 angka 6)
menyatakan bahwa Konselor adalah pendidik. Pernyataan ini menegaskan bahwa bidang
pekerjaan Konselor, yaitu konseling (biasa disebut Bimbingan dan Konseling) adalah
pendidikan. Karena konseling adalah pendidikan, maka segenap materi pokok sebagaimana
muatan pasal dan ayat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut di atas, yaitu
tentang pengertian pendidikan, fungsi dan tugas pendidikan nasional, penyelenggaraan
pendidikan, dan hak pelayanan pendidikan untuk setiap peserta didik pada satuan pendidikan
sepenuhnya menjadi acuan kinerja Konselor sebagai tenaga pendidik.
Di samping itu, Pasal 39 Ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tersebut yang menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga profesional memberikan pengertian
bahwa Konselor sebagai penyelenggara pelayanan konseling atau BK adalah tenaga profesional.
Dalam kaitan ini, lebih spesifik lagi, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menegaskan bahwa yang
disebut Konselor adalah Sarjana (S-1) Bimbingan dan Konseling yang telah menamatkan
program Pendidikan Profesi Konselor (PPK).
Pengertian pendidikan sebagaimana termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 di atas menegaskan
bahwa pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran, yang mana kedua hal tersebut menjadi arah pokok kegiatan para pendidik. Dalam
hal ini tugas pokok pendidik adalah melakukan proses pembelajaran untuk mendorong dan
memfasilitasi peserta didik berada dalam suasana belajar. Demikianlah, guru sebagai pendidik
melakukan proses pembelajaran melalui kegiatan mengajar, yaitu mendorong/memfasilitasi
siswa beraktivitas dalam suasana belajar mereka untuk menguasai materi mata pelajaran;
sedangkan Konselor (diseiringkan dengan Guru BK) sebagai pendidik melakukan proses
pembelajaran melalui kegiatan pelayanan konseling, yaitu mendorong/ memfasilitasi klien
(sering juga disebut konseli atau sasaran layanan) beraktivitas dalam suasana belajar mereka
untuk menguasai materi layanan konseling dalam rangka pengembangan kemampuan diri
dan/atau pengentasan masalahnya.
2) pengendalian diri
3) kepribadian
4) kecerdasan
5) akhlak mulia
6) keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
Hal tersebut berarti bahwa Konselor (atau Guru BK) dalam tugasnya melaksanakan pelayanan
konseling tidak lain adalah merupakan kegiatan membelajarkan klien (konseli) atau sasaran
layanan, dalam suasana belajar dalam bentuk layanan konseling, untuk menguasai keenam hal
tersebut di atas sebagai sasaran pembinaan dalam pengembangan kemampuan diri dan/atau
pengentasan masalah klien[1]).
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran
IV Bagian I).
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan Komite Sekolah/Madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
kementerian agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan dinas pendidikan atau kantor
wilayah kementerian agama provinsi untuk pendidikan menengah.
1. Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas: guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP,
tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.
Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD dan SMP dan dinas yang bertanggung jawab
di bidang pendidikan di tingkat provinsi untuk SMA dan SMK.
2. Tim penyusun KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas: guru, konselor, dan
kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP,
tim penyusun melibatkan komite madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait.
Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh kementerian yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama.
3. Tim penyusun KTSP pada pendidikan khusus (SDLB, SMPLB, dan SMALB) terdiri atas:
guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan
penyusunan KTSP, tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain
yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas provinsi yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran I
Bagian VI).
BAB II
STRUKTUR
Pelayanan BK, sebagai bagian dari upaya pendidikan, pada satuan pendidikan merupakan usaha
membantu peserta didik dalam rangka pengembangan potensi mereka secara optimal. Pelayanan
ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta
didik dalam proses perkembangan diri pribadi secara optimal baik dalam bidang pelaksanaan
pendidikan maupun kehidupan pada umumnya.
1. 1. Pengertian
Pelayanan BK pada satuan pendidikan adalah pelayanan bantuan profesional untuk peserta
didik, baik secara perorangan, kelompok maupun klasikal, agar peserta didik mampu
mengarahkan diri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku, melalui proses
pembelajaran
2. Paradigma
Paradigma pelayanan BK adalah pelayanan bantuan pendidikan dalam bingkai kondisi psiko-
sosial-peda-gogis-budaya dan karakter bangsa. Artinya, pelayanan BK berdasarkan kaidah-
kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan, dengan memanfaatkan kaidah-kaidah keilmuan
psikologi, sosial, dan budaya yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan BK mengacu kepada
pengembangan nilai-nilai karakter-cerdas, sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia beradasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan prinsip
Bhineka Tunggal Ika.
1. 2. Misi
Misi pelayanan BK meliputi:
1. C. TUJUAN
1. 1. Tujuan Umum
Pelayanan BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan meng-
ekspresikan diri dalam bentuk kehidupan efektif sehari-hari (KES) sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji, kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan
peserta didik. Pelayanan BK juga secara khusus membantu peserta didik berkenaan dengan arah
peminatan mereka mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan. Di samping itu pelayanan BK
menangani permasalahan peserta didik dalam bentuk kehidupan efektif sehari-hari yang
terganggu (KES-T), yaitu kehidupan pribadi dan kehidupan di dalam lembaga satuan
pendidikan, hubungan teman sebaya, kehidupan dalam keluarga, kehidupan
sosial/kemasyarakatan, serta lingkungan sekitar.
Tujuan umum pelayanan BK juga mengacu pada keenam sasaran pokok pembinaan pendidikan
sebagai-mana tersebut pada pengertian pendidikan menurut undang-undang, yaitu bahwa peserta
didik (dalam hal ini sasaran pelayanan BK, yaitu klien atau konseli) diarahkan untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengen-dalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1. 2. Tujuan Khusus
1. Kemampuan dasar
2. Bakat
3. Minat
4. Kreativitas
5. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dangan tuntutan karakter-
cerdas terpuji
6. Kemampuan kehidupan keagamaan
7. Kemampuan sosial
8. Kemampuan belajar
9. Wawasan dan perencanaan karir
10. Kemampuan pemecahan masalah
11. Kemampuan bertanggung jawab
12. Kemampuan pengendalian diri, dan
13. Kemandirian.
Mengacu kepada keenam sasaran pokok pembinaan melalui pendidikan sebagaimana tersebut
pada tujuan umum di atas, upaya pencapaian tujuan khusus pelayanan BK juga mengacu kepada
sasaran pokok pendidikan yang dimaksud, sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan khusus
klien atau konseli yang secara khusus mendapat pelayanan BK.
2) Kejujuran
3) Kecerdasan
4) Ketangguhan
5) Kepedulian
1. Pelayanan BK secara khusus membantu pengem-bangan arah peminatan peserta didik,
yang meliputi :
1) Peminatan akademik
2) Peminatan vokasional
Pelayanan BK mengarah kepada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3)
pelayanan peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
1) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang
paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta
kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant
persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal
ini, Guru BK atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para
significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
3) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu pelayanan
yang secara khusus tertuju kepada peminatan/ lintas minat/pendalaman minat peserta didik
sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman
minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan
menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam
pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula
dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
4) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh
gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan.
Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan
keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru BK
atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK atau Konselor
dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan
peminatan.
5) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang
semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya
dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengem-bangan
potensi peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak
langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik
tersebut di atas.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. b. Bidang Pelayanan
Pelayanan BK, khususnya pada satuan-satuan pen didikan dasar dan menengah melaksanakan
pengem-bangan/pembinaan dalam bidang-bidang sebagai berikut[2]).
2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan BK yang membantu peserta didik
/sasaran layanan dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat, efektif dan berkarakter-cerdas dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan
warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Prinsip dan asas dasar pelayanan Bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. 2. Kegiatan Pendukung
Enam kegiatan pendukung dilaksanakan dalam pelayanan BK dalam rangka menunjang
keberhasilan jenis-jenis layanannya, yaitu:
1. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
2. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
3. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
1. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen
bagi teren-taskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua
dan atau anggota keluarganya.
2. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyedia-kan berbagai bahan pustaka
yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
sosial, kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
3. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. 3. Format Layanan
1. Individual, yaitu format kegiatan BK yang melayani peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik melalui
suasana dinamika kelompok.
3. Klasikal, yaitu format kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu
kelas rombongan belajar.
4. Lapangan, yaitu format kegiatan BK yang melayani seorang atau sejumlah peserta
didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
5. Pendekatan Khusus/Kolaboratif, yaitu format kegiatan BK yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.
1. Jarak Jauh, yaitu format kegiatan BK yang melayani kepentingan
siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana
elektronik.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. G. PROGRAM PELAYANAN
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima jenis program
yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan BK, yaitu sebagai berikut :
1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama
satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu
bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama
satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian, yaitu program pelayanan BK yang dilaksanakan pada hari-hari
tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan
dalam bentuk Satuan Layanan (SATLAN) atau Rencana Program Layanan (RPL)
dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG) atau Rencana Kegiatan Pendukung
(RKP) pelayanan BK.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
Untuk satuan pendidikan menengah (SMA, MA, SMK dan MAK), dalam kaitannya dengan
penyeleng-garaan kurikulum yang di dalamnya termuat arah peminatan peserta didik, pelayanan
BK menyelenggarakan kegiatan yang secara khusus disebut Pelayanan Arah Peminatan Studi
Peserta Didik untuk mengarahkan minat studi siswa sebagaimana dimungkinkan oleh konstruk
dan isi kurikulum yang berlaku. Program pelayanan arah peminatan studi ini mengacu kepada
optimalisasi pengembangan potensi peserta didik dan kondisi penunjang yang ada terkait dengan
diri pribadi siswa, keluarganya, kondisi satuan pendidikan, lingkungan, dan prospek kelanjutan
studi serta karir ke depan.
BAB III
1. A. PERENCANAAN KEGIATAN
1. 1. Acuan dan Muatan Perencanaan
1. Perencanaan pelayanan BK mengacu pada program tahunan, termasuk
program peminatan peserta didik, yang telah dijabarkan ke dalam
program semesteran, bulanan mingguan, serta harian.
2. Perencanaan pelayanan BK harian yang disusun dalam bentuk rencan
a kegiatan layanan (RKL)/ satuan layanan (SATLAN) dan rencana
kegiatan pendukung (RKP) / satuan pendukung (SATKUNG) pelayanan
BK yang masing-masing memuat:
Program layanan harian dalam satu minggu dapat digabung menjadi program mingguan. Contoh
program tahunan, semesteran, dan harian dalam satu minggu lihat Lampiran 3.
2) Materi pendidikan karakter yang diangkatkan melalui kegiatan layanan yang dimaksud
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Materi peminatan peserta didik yang meliputi peminatan studi atau akademik, peminatan
vokasional, peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan.
4) Strategi pembelajaran yang digunakan dalam layanan BK, meliputi aktivitas berpikir,
merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab (BMB3).
1. 2. Volume Kegiatan
1) Siswa yang diasuh seorang Guru BK atau Konselor, yaitu minimal 150 orang, dengan
catatan :
2) Semua kegiatan Guru BK atau Konselor dalam pengasuhan siswa tiap minggu secara
langsung ditujukan kepada siswa asuhnya yang berjumlah minimal 150 orang itu. Dengan kata
lain semua sswa asuh itu setiap waktu sepanjang tahun memiliki hak dan kesempatan untuk
mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau Konselor sebagai pengasuhanya sesuai dengan
kebutuhan/masalah yang dirasakan dan/atau dianggap perlu mendapatkan pelayanan.
1. Jumlah jam pembelajaran wajib, sesuai peraturan yang berlaku, yaitu 18-24 jam
pembelajaran per minggu.
2. Satu kali kegiatan layanan atau pendukung BK ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran.
Dalam hal ini kegiatan Guru BK atau Konselor tiap minggu adalah menyelenggarakan
minimal berupa 9 (sembilan) kali kegiatan layanan dan/atau pendukung.
3. Kegiatan pelayanan BK, baik berupa layanan/maupun pendukungnya, yang
diselenggarakan di dalam mau-pun di luar jam
pembelajaran dalam satu minggu dihitung ekuivalensinya dengan jam pembelajaran
mingguan. (Lampiran 4)
Pelaksanaan kegiatan pelayanan BK pada satuan pendidikan mengacu kepada hal-hal berikut.
1. 1. Program BK dan Pelaksanaannya
1. Program harian pelayanan BK yang direncanakan dalam bentuk RKL/SATLAN
dan RKP/SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis
kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
2. Kegiatan pelayanan (dalam bentuk layanan dan/atau kegiatan pendukung BK)
yang berada di luar program (program tahunan, semesteran, bulanan atau
mingguan) dapat dilaksanakan (dengan RKL/ SATLAN dan RKP/SATKUNG
yang sesuai) dalam rangka merespon atau memenuhi kebutuhan peserta didik
yang bersifat mendesak dan/atau khusus.
3. Kegiatan layanan dan pendukung BK dilaksanakan melalui penerapan berbagai
pendekatan, metode, dan teknik, secara eklektik, yang mencerminkan pelayanan
profesional sesuai dengan karakteristik kebutuhan, permasalahan dan kondisi
peserta didik atau sasaran layanan.
a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam
tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan
konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar)[5])
per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal).
a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. 3. Pelaporan
1. Kegiatan pelayanan BK dicatat dalam laporan pelak-sanaan program (LAPEL–
PROG). (Lampiran 6).
b. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan BK di dalam kelas dan di luar kelas
setiap minggu diatur oleh Guru BK atau Konselor dengan persetujuan pimpinan satuan
pendidikan. Frekuensi keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan pelayanan BK setiap semester
dibuat laoprannya oleh Guru BK atau Konselor. (Lampiran 5).
BAB IV
PELAKSANA
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
1. Pengertian, tujuan, prinsip, asas-asas, paradigma, visi dan misi pelayana BK profesional
2. Bidang dan materi pelayanan BK, termasuk di dalamnya materi pendidikan karakter dan
arah peminatan siswa
3. Jenis layanan, kegiatan pendukung dan format pelayanan BK
4. Pendekatan, metode, teknik dan media pelayanan BK, termasuk di dalamnya pengubahan
tingkah laku, penanaman nilai-nilai karakter dan peminatan peserta didik.
5. Penilaian hasil dan proses layanan BK
6. Penyusunan program pelayanan BK
7. Pengelolaan pelaksanaan program pelayanan BK
8. Penyusunan laporan pelayanan BK
9. Kode etik profesional BK
10. Peran organisasi profesi BK
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
Guru BK atau Konselor merumuskan dan menjelaskan kepada pihak-pihak terkait, terutama
peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, Guru Mata Pelajaran, dan orang tua, sebagai berikut.
1. Sejak awal bertugas di satuan pendidikan, Guru BK atau Konselor merumuskan secara
konkrit dan jelas tugas dan kewajiban profesionalnya dalam pelayanan BK, meliputi:
1) Struktur pelayanan BK
2) Program pelayanan BK
1. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas dijelaskan kepada siswa, pimpinan,
dan sejawat pendidik (Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas) pada satuan pendidikan, dan
orang tua secara profesional dan proporsional.
(Dikutip dari Permendikbud No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV
Bagian VIII).
Guru BK atau Konselor melaksanakan tugas pelayanan Bimbingan dan Konseling yang
setiap kali dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan terutama kepada pimpinan
satuan pendidikan, orang tua, dan siswa.
1) Jumlah siswa yang diasuh seorang Guru BK atau Konselor adalah minimal 150 orang.
Guru BK atau Konselor wajib memberikan pelayanan BK kepada seluruh siswa yang diasuhnya
sesuai kebutuhan dan masalah masing- masing siswa yang menjadi tanggung jawab asuhannya.
Dalam hal ini, masing-masing siswa yang berjumlah 150 orang itu setiap waktu sepanjang tahun
memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan dari Guru BK atau
Konselor pengampu mereka, sesuai dengan kebutuhan yang dirasa perlu dan/atau dianggap perlu
mendapatkan pelayanan. Guru BK atau Konselor melayani seluruh siswa asuhannya, tanpa
kecuali, setiap waktu sepanjang tahun.
2) Program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan kegiatan harian pelayanan BK.
Program-program ini disusun berdasarkan kebutuhan siswa yang diampu oleh Guru BK atau
Konselor secara proporsional dan berkesinambungan dengan memperhatikan keterkaitan
antarkelas dan antar-jenjang kelas pada satuan pendidikan.
4) Volume Pelayanan
Pelayanan Guru BK atau Konselor terhadap masing-masing siswa yang diasuh sebanyak
minimal 10 (sepuluh) kali kegiatan layanan BK dalam berbagai jenis layanan setiap semester.
Konselor melayani seluruh siswa asuhannya (sebanyak minimal 150 orang) setiap waktu
sepanjang tahun tanpa kecuali[7]).
Bagi BK Guru BK atau Konselor kegiatan pelayanan BK per minggu ekuivalen dengan jam
pembelajaran wajib Guru Mata Pelajaran, yaitu 18-24 jam pelajaran.
1) Ditegakkannya secara penuh asas kerahasiaan. Dalam hal ini Guru BK atau Konselor benar-
benar menyimpan, menjaga, memelihara, dan merahasiakan hal-hal berkenaan dengan diri
peserta didik yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain.
2) Tidak memberikan label kepada peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, dengan
cara apapun, yang berkonotasi negatif terhadap peserta didik yang bersangkutan.
3) Menghindari tindakan laksana “polisi sekolah” yang memata-matai ataupun mencari-cari
kesalahan siswa, seperti bertindak sebagai piket keamanan, perazia, pencari pencuri. Dalam hal
ini, Guru BK atau Konselor terbuka untuk menerima peserta didik yang
terjaring dalam kegiatan “kepolisian sekolah” yang dilakukan oleh pihak lain, untuk
mendapatkan pelayanan BK.
4) Tidak membuat ataupun menyetujui dibuatnya “surat perjanjian” antara Guru BK atau
Konselor dengan peserta didik yang berkonotasi atau berakhir pada sanksi ataupun hukuman
tertentu, karena Guru BK atau Konselor tidak menggunakan sanksi dan hukuman dalam praktik
pelayanannya. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor terbuka untuk menerima siswa yang telah
membuat perjanjian dengan pihak lain, untuk mendapatkan pelayanan BK agar peserta didik
yang bersangkutan terhindar dari sanksi ataupun hukuman sebagaimana dinyata-kan dalam
“surat perjanjian” yang dibuat antara peserta dengan pihak lain itu.
5) Memantapkan kondisi tempat ataupun ruang kerja Guru BK atau Konselor yang dapat
mendorong/meningkatkan kesukarelaan, kete-nangan, dan terjaminnnya kerahasiaan peserta
didik dalam mendapatkan/menjalani pelayanan BK.
1. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a di atas sejak awal dilaksanakan dan
disampaikan oleh Guru BK atau Konselor kepada pihak-pihak terkait, terutama kepada
siswa, Guru Mata Pelajaran, dan pimpinan satuan pendidikan untuk mendapatkan
dukungan dan fasilitas dalam mewujudkannya.
1) Diskusi profesional yang diikuti oleh Guru BK atau Konselor satuan pendidikan (dalam
satu satuan pendidikan ataupun antarsatuan pendidikan) untuk membahas kasus-kasus peserta
didik yang ada, dengan tetap memelihara kerahasian peserta didik yang bersangkutan.
3) Pendidikan dalam-jabatan (seperti penataran) dan pendidikan lanjutan dalam bidang BK.
1. Untuk terlaksananya hal-hal sebagaimana tersebut pada butir-butir tersebut di atas Guru
BK dan Konselor membicarakannya dengan pimpinan satuan pendidikan dan pihak-
pihak lain berkenaan dengan perencanaan, persiapan (termasuk pembiayaan),
pelaksanaan, dan pelaporannya.
BAB V
1. 1. Penilaian Proses
Penilaian proses kegiatan pelayanan BK dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-
unsur sebagaimana tercantum di dalam RKL/SATLAN dan RKP/SATKUNG, untuk
mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
1. 2. Penilaian Hasil
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan
pendukung BK untuk mengetahui perolehan siswa yang dilayani.
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu peni-laian dalam waktu tertentu (jangka
pendek: satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis
layanan dan atau kegiatan pendukung BK dise-lenggarakan untuk mengetahui dampak
layanan/ kegiatan terhadap siswa.
1. c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan
pendukung BK diselenggarakan
untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung BK
terhadap peserta didik yang bersangkutan dan arah tindak lanjut.
1. 3. Fokus penilaian
Fokus penilaian hasil layanan BK adalah dipahami/ dikuasainya lima komponen yang disebut
AKURS oleh peserta didik /sasaran layanan, yaitu:
A = acuan yang perlu digunakan oleh peserta didik /sasaran layanan berkenaan dengan
pengembangan diri dan pengentasan masalahnya
U = upaya yang perlu dilakukan untuk mengembangkan diri dan mengentaskan masalah
mengacu kepada acuan dan kompetensi yang dimaksud.
Dalam komponen AKURS itu termuat nilai-nilai karakter-cerdas dan dinamika BMB3 terkait
dengan permasalahan yang dibahas dalam layanan BK.
Setiap akhir semester Guru BK atau Konselor melaporkan hasil kegiatan pelayanan BK
(kegiatan layanan dan pendukung) dengan menggunakan format tertentu (Lampiran 6)
1. C. PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
1. 1. Pengawasan
1. Kegiatan pelayanan BK pada satuan pendidikan dipantau, dievaluasi, dan
dibina melalui kegiatan pengawasan.
2. Pengawasan kegiatan pelayanan BK dilakukan secara:
1. 2. Pembinaan
BAB VI
MANAJEMEN PELAYANAN
DIAGRAM
Dalam kelembagaan UPBK bertugas sejumlah Guru BK atau Konselor yang semuanya
bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Pendidikan dan dikoordinasikan oleh seorang
Koordinator BK. Dalam hal ini wilayah kerja UPBK adalah menyelenggarakan pelayanan BK
untuk seluruh peserta didik pada satuan pendidikan, yang secara keseluruhan diselenggarakan
oleh Guru BK atau Konselor sebagai pelaksana utama. Wilayah kerja yang dimaksud meliputi
pokok-pokok sebagai berikut:
1) Spektrum pelayanan BK yang menjadi ruang lingkup kinerja seluruh Guru BK dan Konselor
adalah program BK yang meliputi konsep dasar tentang BK, bidang pelayanan, jenis layanan dan
kegiatan pendukung, serta aspek-aspek terkait lainnya sebagaimana diuraikan pada bab-bab
terdahulu pada Panduan Umum ini.
2) Masing-masing Guru BK atau Konselor wajib bekerja dalam keseluruhan spektrum program
pelayanan BK tersebut untuk semua peserta didik yang menjadi tugas pengasuhannya.
1. c. Kerjasama
1. Umum
Dalam melaksanakan tugas pelayanan BK Guru BK atau Konselor bekerjasama dengan berbagai
pihak di dalam dan di luar satuan pendidikan untuk suksesnya pelayanan yang dimaksud.
Kerjasama ini dalam rangka manajemen BK yang menjadi bagian integral dari manajemen
satuan pendidikan secara menyeluruh.
1. Kerjasama Intern
Guru Mata Pelajaran merupakan mitra kerja utama bagi GURU BK atau Konselor untuk
suksesnya pengembangan peserta didik secara menyeluruh dan optimal. Kerjasama ini
dilaksanakan dalam hal :
1) Pengumpulan dan penghimpunan data peserta didik yang menjadi tanggungjawab Guru BK
atau Konselor dengan tetap menjaga asas kerahasiaan peserta didik
2) Alihtangan kasus dari Guru Mata Pelajaran kepada Guru BK atau Konselor dan dari Guru
BK atau Konselor kepada Guru Mata Pelajaran agar peserta didik mendapat penanganan yang
tepat, luas dan mendalam sesuai dengan perma-salahannya.
3) Tindak lanjut hasil penilaian yang peserta didik memerlukan kegiatan pembelajaran
khusus, seperti pengajaran perbaikan (remedial), dan pengajaran pengayaan (enrichment) oleh
Guru Mata Pelajaran atau pelayanan BK oleh Guru BK atau Konselor
4) Kegiatan bersama yang dilakukan dan/atau dihadiri bersama oleh Guru BK atau Konselor
dan Guru Mata Pelajaran, misalnya dalam layanan informasi, monitoring dan pembinaan peserta
didik dalam rangka pelayanan arah peminatan, implementasi dan pembinaannya, serta kegiatan
ekstrakurikuler.
2) Personalia administrasi dan unsur kelembagaan lainnya pada satuan pendidikan demi
kelancaran dan berlangsungnya program-program pelayan-an BK dan kegiatan satuan
pendidikan pada umumnya.
3) Organisasi siswa (OSIS) baik dalam kaitannya dengan pelayanan BK maupun kegiatan
pembinaan siswa pada umumnya.
1. Kerjasama Ekstern
Kerja sama dengan orang tua peserta didik adalah penting terlebih-lebih karena orang tua dan
kondisi keluarga sangat berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik baik dalam kondisi
sehari-hari maupun dalam kondisi yang menyangkut perkembangan peserta didik pada
umumnya. Dalam hal ini peranan orang tua sangat signifikan (lihat arah pelayanan dasar BK).
Meskipun demikian, berkenaan dengan penanganan peserta didik Guru BK atau Konselor perlu
memperhatikan bahwa :
a) Permasalahan peserta didik tidak harus seketika dan serta merta disampaikan kepada orang
tua
b) Masalah yang dimaksud perlu diketahui oleh oarang tua hanya apabila orang tua dapat
merespon dan/atau bertindak yang memberiak dampak positif terhadap penanganan masalah
tersebut.
c) Keikutsertaan orang tua dalam menangani masalah anaknya dapat diawali dan/atau diiringi
dengan layanan konsultasi terhadap orang tua.
a) Sejawat pendidik yang ada pada satuan pendidikan, terutama Guru Mata Pelajaran dan Wali
Kelas untuk sebenar-benarnya menyukseskan kegiatan pembelajaran semua siswa bagi
pengembangan diri mereka secara optimal
c) Tenaga ahli, baik dari kalangan profesi BK (ABKIN dan IKI) maupun profesi terkait
lainnya, dalam rangka kegiatan instrumentasi terhadap kemampuan dasar siswa, layanan
Informasi dan Orientasi, Konfrensi Kasus, dan Alih Tangan Kasus demi suksesnya pelayanan
BK terhadap peserta didik pada umumnya.
d) Badan atau lembaga pembina di luar satuan pendidikan, dengan izin dari/ atau penugasan
dari Kepala Satuan Pendidikan, dalam rangka pengembangan dan pembinaan kompetensi dan
profesionalisme pelayanan BK, seperti: penataran, seminar, penelitian, studi lanjut.
e) Lembaga kedinasan negeri ataupun swasta, seperti lembaga pendidikan pada berbagai jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan, lembaga kerja/bisnis, organisasi sosial/kemsyarakatan yang dapat
berpartisipasidalam pelayanan BK untuk kegiatan layanan ataupun pendukung seperti layanan
Orientasi, Informasi, Penempatan dan Penyaluran, Konferensi Kasus.
Koordinator BK diangkat oleh Pimpinan satuan pendidikan dari Guru BK atau Konselor yang
ada di UPBK. Tugas pokok Koordinator BK adalah:
2) Mengkomunikasikan dan mengurus segala sesuatu kepada Kepala Satuan Pendidikan dalam
rangka kinerja UPBK.
Peran utama Pimpinan Satuan Pendidikan, yang terdiri dari Kepala dan Wakil Kepala Satuan
Pendidikan (Kepala dan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah) adalah membawahi UPBK dalam
kerangka manajemen pendidikan secara menyeluruh pada satuan pendidikan yang dimaksud,
terkait dengan hal-hal pokok berikut.
1. 1. Pembentukan UPBK
Keberadaan dan aktivitas UPBK berada dalam kewenangan Pimpinan Satuan Pendidikan,
yaitu :
1. Secara resmi membentuk lembaga yang bernama Unit Pelayanan Bimbingan dan
Konseling (disingkat UPBK) pada satuan pendidikan yang dipimpinnya.
2. Menyetujui dan/atau menerima pengangkatan Guru BK atau Konselor untuk bertugas di
UPBK pada satuan pendidikan yang dimaksud sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Menetapkan koordinator Guru BK atau Konselor yang ada di UPBK sebagai Koordinator
BK mengacu kepada kualitas kualifikasi pendidikan dan kinerja Guru BK atau Konselor
yang ada itu.
1. 2. Fasilitasi UPBK
1. Prasarana dan sarana perkantoran, administrasi, dan pendanaan serta kesempatan yang
mencakupi untuk berkembang dan suksesnya UPBK dan kinerja para Guru BK atau
Konselor.
2. Fasilitas kelengkapan untuk kegiatan pembelajaran dan layanan bagi suksesnya
pelayanan BK pada umumnya dan khususnya pelayanan peminatan peserta didik.
1. 3. Implementasi Kebijakan
Untuk suskesnya UPBK pada umumnya dan kinerja Guru BK atau Konselor yang ada di
dalam UPBK Pimpinan Satuan Pendidikan perlu :
1. 4. Pengembangan Kelembagaan
Untuk lebih berfungsinya UPBK secara optimal Pimpinan satuan pendidikan diharapkan
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1) Partisipasi aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru BK atau Konselor (MGBK) dan
kegiatan organisasi profesi seperti Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) dan
Ikatan Konselor Indonesia (IKI), dalam bentuk seminar, lokakarya, penataran dan kegiatan
lainnya.
2) Mendorong Guru BK atau Konselor berkreasi dalam bentuk penulisan karya ilmiah dalam
bidang BK.
3) Memberikan kesempatan dan fasilitas kepada Guru BK atau Konselor untuk melanjutkan
studi dalam bidang BK.
PENUGASAN BEBAN KERJA PENGAMPUAN SISWA
KELAS : XI KONSELOR :
……………………
1. XI 1 32 Masukpagi
2. XI 2 32 Masukpagi
3. XI3 32 Masukpagi
4. XI4 32 Masukpagi
5. XI5 32 Masukpagi
Jumlah
160
KepalaSatuan Pendidikan
Ttd
(………………………………….)
1. a. Layanan Orientasi
(3) Layanan Orientasi: materi pengembangan kemampuan belajar yaitu materi-materi orientasi,
seperti:
Catatan :
Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan peminatan dan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal.
(4) Layanan Orientasi: Materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi karir,yaitu
objek-objek orientasi, seperti:
Kursus-kursus keterampilan
Bengkel
Perusahaan/pabrik, industri
Kantor
Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
Catatan :
Dalam layanan orientasi dengan materi pengembangan peminatan, wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
1. b. Layanan Informasi
Kecerdasan
Bakat
Minat
Karakteristik pribadi; pemahaman diri
Tugas perkembangan, tahap perkembangan
Gejala perkembangan tertentu
Perbedaan individual
Keunikan diri
(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial
yang berkarakter, seperti :
Catatan :
Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan kemampuan belajar dan peminatan perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal.
(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir,seperti:
Catatan :
Dalam layanan informasi dengan materi pengembangan wawasan, arah dan implementasi
peminatan karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan kerja
keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
1. c. Layanan Penempatan dan Penyaluran
(9) ,(10),(11),dan(12)LayananPenempatan/Penyaluran:Penempatandan
penyaluranuntukpengembangankemampuanpribadi dan sosial yang berkarakter,belajar,dan
peminatan kelanjutan studi dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas
(berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida;
latihankeberbakatan/prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan
bimbingan/BK kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan
untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial,
belajar, karir, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih
tua, anggota keluarga)
Kemampuan berpidato
Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
Menulis surat persahabatan
Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah
(15) LayananPenguasaanKonten:Kompetensidankebiasaandalamkegiatan dan penguasaan
bahan belajar, seperti:
Catatan :
Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan.
Menyalurkan peminatan sesuai dengan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir
tertentu
Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
Memperbaiki peralatan sederhana
Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
Mempertimbangkan danmemilihpendidikansesuaidenganarah peminatan karir
Catatan :
Dalam layanan penguasaan konten dengan materi pengembangan wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
Potensi diri
Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang
Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar
Perbedaan individu
Hubungan muda-mudi
Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya
Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
Peranan RT/RW
Toleransi, solidaritas
Catatan :
Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan kemampuan belajar perlu
ditekankan nilai-nilai karakter dalam belajar seperti disiplin, ulet dan kerja keras, kewajiban
pengembangan potensi diri secara optimal, dalam kaitannya dengan peminatan akademik,
vokasional dan studi lanjutan.
Catatan :
Dalam layanan bimbingan kelompok dengan materi pengembangan wawasan, arah dan
implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet dan
kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
SepertiuntuklayananBKperorangan,materiyangdibahasdalam
BKkelompoktidakdapatditetapkanterlebihdahuluolehkonselor, melainkan akan dikemukakan
oleh masing-masing anggota kelompok.
Apapunmasalahyangdiungkapkanolehanggotakelompoktersebut,dan terpilih untuk dibicarakan
(apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupunkarir, termasuk permasalahan
peminatan)itulahyangdibahasmelaluilayanan BKkelompok.
Dalamhalinikonselordapatmengikutsertakanseorangataulebihsiswa
yangdiasuhnya untuk menjadi anggota kelompokdanmenjalani
layananBKkelompokdenganmasalahtertentu(masalahpribadi, sosial, belajar, atau karir) dan
dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih
mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam BK kelompok.
Pembahasan materi dalam layanan BK kelompok diorientasikan pada pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. h. Layanan Konsultasi
SepertiuntuklayananBKperorangan,materiyangdibahasdalam layanan
konsultasitidakdapatditetapkanterlebihdahuluolehkonselor, melainkanakan
dikemukakanolehkonsultiketikalayananberlangsung. Apapunmasalahyang
diungkapkanolehkonsultitentangsiswa yanghendakdibantunya(apakah
masalahpribadi,sosial,belajar,atau karir) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi, dalam
kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan. Konselor dapat
memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk
dibahasdalamlayanankonsultasi,namunkonselorharusmengutamakan pembahasan masalah yang
dikemukakan sendiri oleh konsulti. Dalam layanan konsultasi kegiatan dan materi pembahasan
diorientasikan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. i. Layanan Mediasi
Masalahyangmenyebabkanperselisihanpadadasarnyaadalahmasalah
sosial.Dalamhalinilayananmediasipertama-tamamenanganihubungan sosialdiantarapihak-
pihakyangberselisih.Dalampelaksanaanlayanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi,
masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan)dan masalah sosial lainnya yang
perlu ditangani oleh konselor. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan pada
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. j. Layanan Advokasi
Seperti pada layanan konsultasi dan mediasi, masalah yang dibahas dalam layanan
advokasi terkait dengan sejumlah pihak. Secara khusus layanan advokais menekankan pada
upaya pembelaan terhadap hak-hak pribadi yang kurang diperhatikan oleh pihak lain dan atau
mendapat perlakuan yang salah. Dalam hal ini layanan advokasi boleh jadi akan membahas
masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir (termasuk masalah peminatan), dan masalah
sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor, termasuk dalam kaitannya dengan peminatan
akademik, vokasional dan studi lanjutan. Seluruh kegiatan dan materi pembahasan diorientasikan
pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai karakter yang terpuji.
1. k. Kegiatan Pendukung Aplikasi Instrumentasi
Instrumentesdannontesuntukmengungkapkankondisidanmasalah pribadi,sosial,belajar,dankarir
(termasuk masalah peminatan) yangbentukdanisinyabermacam-macam, seperti:
Tes Inteligensi
TesBakat
Inventori Minat Karir
Inventori Kreativitas
Inventori Kepribadian:Self-Esteem;LocusofControl
Inventori Hubungan Sosial
Inventori Tahap Perkembangan
Sosiometri
Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
Tes Hasil Belajar
TesDiagnostik
Identitas diri
Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
Identitas keluarga
Riwayat kesehatan
Catatan anekdot (kejadian khusus)
Masalah diri pribadi
Sosiogram
Teman dekat
Data hubungan sosial
Masalah sosial
(47) HimpunanData:Datakemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
Suka menyendiri
Menganggu teman
Masalah penjurusan
Pilihan karir
Kegiatan praktik;magang
Tahap-tahap perkembangan
Tugas-tugas perkembangan
Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
Sistem penjurusan, peminatan, SKS
Kehidupan keagamaan
Bahan relaksasi
Motivasi berprestasi
Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
Studi lanjutan
Catatan :
Catatan :
Dalam kegiatan pendukung tampilan kepustakaan dengan materi pengembangan wawasan, arah
dan implementasi karir perlu ditekankan nilai-nilai karakter dalam bekerja seperti disiplin, ulet
dan kerja keras, jujur, produktif, nilai tambah, manfaat untuk diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan, dalam kaitannya dengan peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
PROGRAMTAHUNAN
PELAYANANBK
KELAS :X GURU
BK/KONSELOR : ……………..
MateriBidangPengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Obyek-obyek Obyek- Obyek-obyek Obyek-obyek
Orientasi pengembanga obyek pengembangan dan informasi
n pengemba kemam-puan karir
ngan belajar, jenis
Pribadi dan ketentuan (4)
hubungan peminatan
(1) sosial belajar,
efektivitas
(2) kegi-atan
belajar. (3)
(3)
2. Layanan Informasitenta Informasit Informasitenta Informasitent
Informasi ng entang ng ang potensi,
perkembangan potensi, potensi,kema kemampuan,
,potensi, kemampua m-puan, arah
n dan kegiatan dan peminatan
kemampuan kondisi hasilbelajar, dan
dan arah kondisikarir
kondisi diri hubungan peminatan
sosial akademik, (8)
(5) arah
(6) peminatan
dan pendalam
an lintas mata
pelajaran, dan
peminatan
studi lanjutan.
(7)
3. Layanan Penempatan Penempata Mengacu Mengacu
dan n dan kepada hasil kepada hasil
Penempatan/Pe penyaluran penyaluran layanan infor layanan infor
nyaluran untuk untuk masidan masidan
pengembanga pengemba orientasi orientasi.
n ngan tentang belajar
dan peminatan
kemampuan kemampua kelanjutan
pribadi n sosial studi. (12)
5.
MateriBidangPengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
NKegiatan
o
1 2 3 4 5 6
6.Layanan Topik Topik tentangpotensi, Topik tentang Topik potensi,
Bimbinga tentangperkembanga kemampuan dan potensi,kemampuan, kemampuan,
n n,potensi, kondisihubungan sosial kegiatan dan arah peminatan
hasilbelajar, arah dan
Kelompo kemampuan dan (22) peminatan akademik, kondisikarir.
k kondisi diri arah peminatan
dan pendalaman (24)
(21) lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
lanjutan (23)
7.Layanan Permasalahan Permasalahan tentang Permasalahan Permasalahan
Konseling tentang pengembangan,potensi, tentang tentang potensi,
pengembangan,poten potensi,kemampuan, kemampuan,
Kelompo si, kemampuan dan kegiatan dan arah peminatan
k kondisi diri hasilbelajar, arah dan
kemampuan dan peminatan akademik, kondisikarir.
kondisi diri (26) arah peminatan (28)
dan pendalaman
(25) lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
lanjutan. (27)
(27)
8.Layanan Pemberdayaanpihak Pemberdayaanpihak Pemberdayaanpihak Pemberdayaanp
Konsultas tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat tertentu untuk dapat ihak tertentu
i membantu membantu membantu untuk dapat
siswadalampengemb siswadalampengembanga siswadalam membantu
angan,potensi, n,potensi, pengembanganpoten siswadalampen
si,kemampuan, gembangan
kemampuan dan kemampuan dan kegiatan dan potensi,
kondisi diri kondisi diri hasilbelajar, arah kemampuan,
peminatan akademik, arah peminatan
(29) (30) arah peminatan dan
dan pendalaman kondisikarir(32
lintas mata pelajaran, )
dan peminatan studi
lanjut (31)
9.Layanan Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan Upaya mendamaikan Upaya
Mediasi pihak- pihak tertentu pihak- pihak tertentu pihak- pihak tertentu mendamaikan
yang berselisih yang berselisih berkenaan yang berselisih pihak- pihak
berkenaan dengan dengan siswa berkenaan dengan tertentu yang
siswa (33) siswa untuk berbagai berselisih
(34) masalah, termasuk berkenaan
masalah-masalah dengan siswa
belajar dan (36)
peminatan
melanjutkan studi
(35)
1 Layanan Pembelaan terhadap Pembelaan terhadap hak- Pembelaan terhadap Pembelaan
0 Advokasi hak-hak hak pribadi yang tidak hak-hak pribadi terhadap hak-
pribadi yang tidak diperhatikan dan atau siswa yang tidak hak
diperhatikan dan mendapat perlakuan yang diperhatikan dan atau pribadi yang
atau mendapat salah(38) mendapat perlakuan tidak
perlakuan yang yang salah untuk diperhatikan
salah(37) berbagai masalah, dan atau
termasuk masalah mendapat
belajar dan perlakuan yang
peminatan salah (40)
melanjutkan studi
(39)
1 Aplikasi Intrumenttes dan non Intrumenttes dan non tes Intrumenttes dan non Intrumenttes
1.Instrumen tes tes untuk dan non tes
tasi untuk mengungkapkan
untukmengungkapka potensi, kemampuan dan mengungkapkan untukmengung
n kondisi kondisihubungan sosial potensi,kemampuan, kapkan potensi,
tentangpengembanga (42) kegiatan dan kemampuan,
n,potensi, hasilbelajar, arah arah peminatan
peminatan akademik, dan
kemampuan dan diri arah peminatan kondisikarir
siswa (41) dan pendalaman siswa (44)
lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
lanjutan (43)
(41)
(43)
1 Himpuna Dataperkembangan, Dataperkembangan, Datakemampuan, Datakemampua
2.n Data kondisi kondisi kegiatan dan n, arah dan
(55)
1 Tampilan Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman Bacaan dan
5.Kepustak tentang siswa tentangpotensi,kema rekaman
aan tentangpengembangan,po mpuan, kegiatan dan tentang
pengembangan,potentensi,kemampuan dan hasilbelajar, arah
si, kondisi diri siswa peminatan akademik, arahdan
arah peminatan kehidupan
kemampuandan (58) dan pendalaman karir(60)
kondisi diri siswa lintas mata pelajaran,
dan peminatan studi
(57) lanjutan(59)
1 AlihTang Pendalaman Pendalaman penanganan Pendalaman Pendalaman
6.an Kasus penanganan penanganan penanganan
tentang
Permasalahan tentangpengembangan,po permasalahan tentang arahdan
tentang tensi,kemampuan dan tentangpotensi,kema kehidupan
kondisi diri siswa (62) mpuan, kegiatan dan karir(64)
pengembangan, hasilbelajar, arah
potensi, peminatan akademik,
arah peminatan
kemampuan dan dan pendalaman
kondisi diri siswa lintas mata pelajaran,
(61) dan peminatan studi
lanjutan (63)
Guru BK/Konselo
Ttd
(……………………………………..)
KELAS :X GURU
BK/KONSELOR : ………………..
MateriBidangPengemban
Pribadi Sosial B
No Kegiatan
1 2 3 4
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek Obyek-obyek pengembangan Obyek-obyek pengem
tentang kekuatan dan potensi dan hubungan sosial belajar, jenis dan kete
kelemahan diri pribadi antar siswa (2) dan pilihan, termasuk
siswa. (1) melanjutkan studi ser
(SKS). (3)
2. Layanan Informasi Informasitentang kekuatanInformasitentang Informasitentang kem
dan kelemahan diri pribadi pengembangan potensi dan ketentuan tentang ma
siswa.(5) hubungan sosial antar siswa. termasuk peminatan b
(6) studi, serta Sistem Kr
3. Layanan Penempatan dan Penempatan dan penyaluran Mengacu kepada has
penyaluran untuk untuk pengembangan orientasi ketentuan te
Penempatan/Penyaluran pengembangan pilihan termasuk pem
kecenderungan potensi dan melanjutkan studi, se
kecenderungan pribadi(9) hubungansosial(10) (SKS). (11)
4. Layanan Penguasaan Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi pengembangan Melengkapi dan mem
dalam kehidupan pribadi potensi dan hubungan sosial penempatan dan peny
Konten antar siswa ketentuan tentang ma
termasuk peminatan b
studi, serta Sistem Kr
(14)
(13)
5. Layanan Konseling Permasalahan tentang Permasalahan tentang Permasalahan tentang
perkembangan,potensi, pengembangan potensi dan dan pilihan termasuk
Perorangan hubungan sosial antar siswa melanjutkan studi, se
kemampuan dan (18) (SKS) (19)
kondisi diri
(17)
Topik tentang pengembangan Topik tentang ketentuan mapel wajib dan Topik tentang jenis dan
(21) potensi dan hubungan sosial pilihan, serta Sistem Kredit Semester (SKS) berbagai kondisikarir/
antar siswa (22) (23) peminatankarir.
(24)
an Permasalahan tentang Permasalahan tentang ketentuan mapel wajib Permasalahan tentang jenis
wa pengembangan potensi dan dan pilihan termasuk peminatan belajar dan dan berbagai kondisikarir/
hubungan sosial antar siswa melanjutkan studi, serta Sistem Kredit peminatankarir.. (28)
(26) Semester (SKS) (27)
ihak Upaya mendamaikan pihak- Upaya mendamaikan pihak- pihak tertentu Upaya mendamaikan pihak-
naan pihak tertentu yang berselisih yang berselisih berkenaan dengan pihak tertentu yang berselisih
an berkenaan dengan siswa siswatentang ketentuan mapel wajib dan berkenaan dengan siswa
pilihan termasuk peminatan belajar dan tentang jenis dan
(34) melanjutkan studi, serta Sistem Kredit berbagai kondisikarir/
Semester (SKS) (35) peminatankarir. (36)
Pembelaan terhadap hak-hak Pembelaan terhadap hak-hak pribadi yang Pembelaan terhadap hak-hak
an pribadi yang tidak tidak diperhatikan dan atau mendapat pribadi yang tidak
yang diperhatikan dan atau perlakuan yang salah tentang ketentuan diperhatikan dan atau
atan mendapat perlakuan yang mapel wajib dan pilihan termasuk peminatan mendapat perlakuan yang
wa salah tentang pengembangan belajar dan melanjutkan studi, serta Sistem salah tentang jenis dan
potensi dan hubungan sosial Kredit Semester (SKS) (39) berbagai kondisikarir /
antar siswa (38) peminatankarir. (40)
Intrumenttes dan non tes Intrumenttes dan non tes untuk Intrumenttes dan non tes
(43)
Dataperkembangan tentang Datakemampuan, kegiatan dan Datapotensi, kemampuan,
pengembangan potensi dan arah peminatandan
hubungan sosial antar siswa hasilbelajar berkenaan dengan ketentuan kondisikarir siswa berkenaan
(46) mapel wajib dan pilihan, serta Sistem Kredit jenis dan
Semester (SKS) (47) berbagai kondisikarir/
peminatankarir.
(48)
(47)
alah Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus-kasus masalah belajar Pembahasan kasus-kasus
tentang pengembangan tertentuyang masalah karir/
potensi dan hubungan sosial peminatankarirtertentuyang
antar siswa dialami siswa berkenaan dengan ketentuan dialami siswa
mapel wajib dan pilihan, serta Sistem Kredit
(50) Semester (SKS). (51) (52)
Pertemuan dengan orang Pertemuan dengan orang tua/keluargasiswa Pertemuan dengan orang
tua/keluarga siswa tentang yang terkait dengan permasalahan berkenaan
tua/keluarga siswa tentang
pengembangan potensi dan dengan ketentuan mapel wajib dan pilihan,permasalahan potensi,
hubungan sosial antar siswa serta Sistem Kredit Semester (SKS) (55) kemampuan, arah peminatan
(54) dan kondisikarir siswa
berkenaan jenis dan
berbagai kondisikarir(56)
Bacaan dan rekaman Bacaan dan rekaman tentang ketentuan mapel Bacaan dan rekaman tentang
siswatentang pengembangan wajib dan pilihan, serta Sistem Kredit
potensi dan hubungan sosial Semester (SKS)(59) jenis dan
antar siswa berbagai kondisikarir/
peminatankarir. (60)
(58)
tentang pengembangan permasalahan tentang ketentuan mapel wajib tentang jenis dan
potensi dan hubungan sosial dan pilihan, serta Sistem Kredit Semester berbagai kondisikarir/
antar siswa (62) (SKS) (63) peminatankarir. (64)
Kota Semarang, ….. Juli …..
Guru BK/Konselor
Ttd
(…………………………………………..)
• SatuanLayanan/Rencana Program
Layanan(SATLAN/RPL)
SEKOLAH/MADRASAH:SMA1MASA DEPAN•SatuanKegiatan
/Rencana Bulan : Juli ……..
(SATKUNG/RKP)
Guru BK/Konselor : …………………………..
Tasya, Kurikul
Restyas um Guru
26 Juli Layanan
ari, Memasuki Kelas BK/Kons
……. Layanan Ruang pertama
Gizcha, Tahun XI elor dan
6 2 Bimbingan Kelas format
Pandu, Ajaran SMA Wali
16. – Kelompok XI 2 kelompo
Halim, baru dan Kelas XI
……… k
Nia, Buku 2
Azza, Wajib
Tuti,
Sugi
26 Juli
……. Layanan Ruang Guru –
(17), (18),
7 2 Fazri Konseling – Konseli BK/Kons
(19), (20).
16.00- Perorangan*) ng elor
…….
Klp. 1/
Kelas
XI 1
Annisa,
Kurikul
Dedy,
27 Juli um Guru
Meutia, Layanan
……. Memasuki Kelas BK/Kons
Sari, Layanan Ruang pertama
Tahun XI elor dan
8 2 Ichlasul, Bimbingan Kelas format
16. – Ajaran SMA Wali
Baby, Kelompok XI 1 kelompo
……… baru dan Kelas XI
Ine, k
. Buku 1
Yory,
Wajib
Romez,
Winnie,
Dony,
Mesra
M.
Klp.1/
28 Juli Kelas
Guru
……… XI 3 Bakat Kurikul Ruag
BK/Kons
… Layanan Untuk um Konseli
elor dan
9 2 Gilang, Konseling Arah Kelas ng –
Wali
16.00 – Miftah, Kelompok Peminatan XI Kelomp
Kelas XI
……… Elisa, Siswa*) SMA ok
3
.. Meylan,
Farhan.
29 Juli Layanan Ruang Guru
1
……… 2 Yazid Konseling *)
– Konseli BK/Kons –
0
.. Perorangan ng elor
Klp.
II/Kelas
XI 4
29 Juli
……… Yolanda Ruang Layanan
Memasuki Guru
. , Citra, Layanan Kurikul Bimbin format
1 Tahun BK/Kons
2 Rahma, Bimbingan um XI gan kelompo
1 Ajaran elor dan
16.00 – Dinda, Kelompok SMA Kelomp k
Baru Wali XI
……… Dewi, ok pertama
. Yasyfin,
Jimly,
Rifyal,
Aura
*)
Ket : Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan dikemukakan
(……………………………………….)
CONTOHISIANFORMAT PERHITUNGANJAMKEGIATAN
PELAYANANKONSELING DI SEKOLAH/MADRASAH
XI 3, XI 3
Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
*) *) *) *) **) **)
1. Layanan Orientasi – – – –
*) *) *) *) **) **)
2. Layanan Informasi 1 2 1 2
*) *) *) *) **) **)
3. Layanan – – – –
Penempatan/Penyaluran
*) *) *) *) **) **)
4. – – – –
Layanan Penguasaan
Konten
*) *) *) *) **) **)
5. Layanan Konseling 2 4 2 4
Perorangan
*) *) *) *) **) **)
6. Layanan Bimbingan 3 6 3 6
Kelompok
*) *) *) *) **) **)
7. Layanan Konseling 1 2 1 2
Kelompok
*) *) *) *) **) **)
8. Layanan Konsultasi – – – –
*) *) *) *) **) **)
9. Layanan Mediasi – – – –
*) *) *) *) **) **)
10 Layanan Advokasi – – – –
*) *) *) *) **) **)
Jumlah – – – – – – 11 22 11 22
Rata-rataperminggu:∑ JP/4=22/1=22JP
Keterangan :
— JP = Jam Pembelajaran
*) Libur
**)Pekan Orientasi
PE L AY ANANBKDISEKOLAH/MADRASAH
JenisKegiatan Jumlah
No. I II III IV
Frek Ek.JpFrek Ek.Jp Frek Ek.JpFrek Ek.Jp Frek Ek.Jp
1 LayananOrientasi 1 2 1 2 1 2 1 2 4 8
2 LayananInformasi 2 4 4 8 2 4 4 8 12 24
Layanan
3 Penempatan/Penyaluran 1 2 1 2 – – 3 6 5 10
4 LayananPenguasaanKonten 3 6 2 4 2 4 3 6 10 20
5 LayananKonselingPerorangan 2 4 3 6 1 2 1 2 7 14
6 LayananBimbingan 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16
Kelompok
7 LayananKonselingKelompok 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16
8 LayananKonsultasi 1 2 – – – – – – 1 2
9 LayananMediasi – – – – 1 2 – – 1 2
10 Layanan Advokasi – – – – – – – – – –
11 AplikasiInstrumentasi – – – – – – – – – –
12 KonferensiKasus – – – – – – – – – –
13 KunjunganRumah – – – – – – – – – –
Jumlah 14 28 15 30 11 22 16 32 56 112
Rata-rataperminggu:
∑ JP/4= 112/4=28JP
Keterangan:
Guru BK/Konselor
Ttd
layanan/pendukung
dilaksanakan (………………………………………..
)
— PJ = Jam Pembelajaran
Bidang Pelayanan BK
Kelas
Pribadi Sosial Belajar Karir
SMP/MTs
1 7 13 19
KelasVII
KelasVIII 2 8 14 20
Kelas IX 3 9 15 21
SMA/MA
4 10 16 22
SMK/MAK
Kelas X
Kelas XI 5 11 17 23
Kelas XII 6 12 18 24
Catatan :
PELAYANAN BK
SEKOLAH/MADRASAH:SMA1MASA
DEPAN Bulan : Juli
…….
KELAS :XI 1, XI
2 Minggu
: IV (24-29 Juli ……)
XI 3,XI
2 Guru
BK/Konselor : ……………………………..
•
Laiseg:Siswamemahamit
sangat mengharapkanhas
24 Juli ……. Aplikasi Instrumentasi
Pengungkapan masalah
2 2 Kelas XI 2
umum
11.45-13.15 (41,42,43,44)
•
Laiseg:Siswamemahamit
sangat mengharapkanhas
25 Juli ……. Aplikasi Instrumentasi
Pengungkapan masalah
3 2 Kelas XI 3
umum • Laijapen:akandilaksana
10.00-11.30 (41,42,43,44))
•
Laiseg:Siswamemahamit
sangat mengharapkanhas
• Laijapen:akandilaksana
25 Juli ……. Aplikasi Instrumentasi
Pengungkapan masalah
4 2 Kelas XI 4
umum
11.45-13.15 (41,42,43,44)
Annisa, • Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
Dedy, kemudian
27 Juli
Meutia,
……. Memasuki
Sari, Layanan Bimbingan
8 2 Tahun Ajaran
Ichlasul, Kelompok
16. – baru
Baby, Ine,
……….
Yory,
Romez,
Winnie,
Dony,
Mesra M.
Klp.1/ • Laiseg:Siswatidakperluragutentang
Kelas XI 3 kecocokandirinyauntuk jurusanIPA
28 Juli
………… Bakat Untuk
Gilang, Layanan Konseling • Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
9 2 Arah Peminatan
Miftah, Kelompok kemudian
16.00 – Siswa*)
Elisa,
………..
Meylan,
Farhan.
• Laiseg:Siswamenundakepindahannyaser
memahamidan berupayamemenuhituntuta
29 Juli Layanan Konseling *) menjalanikelasXIdi SMA
10 2 Yazid
……….. Perorangan
• Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
kemudian
Klp.
29 Juli II/Kelas
………. XI 4 Memasuki • Laiseg:Siswatidakperluragutentang
Layanan Bimbingan
11 2 Yolanda, Tahun Ajaran kecocokandirinyauntuk jurusan
Kelompok
16.00 – Citra, Baru
………. Rahma, • Laijapen:akandilaksanakanbeberapamin
Dinda, kemudian
Dewi,
Yasyfin,
Jimly,
Rifyal,
Aura
Ttd
…………………………………….)
LAYANANBKYANG DITERIMASISWA
JenisLayanan
Or In Pen Pe K Bi K Ko M J
ien fo em/ ng on m on nsu ed m
r s b s l i l
tas pen K
i M y on pe kl kl tasi asi
asi t ro p p
r
1 AmirHard 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
iman 16 6
1
2 Arnoldi 05 – 3 2 3 – 1 2 – – 1
16 1
2
3 AsmaMun 05 1 4 1 5 – 2 2 – – 1
ir 16 5
3
4 AsriAsih 05 1 4 – 5 – 2 1 – – 1
16 3
4
5 AzimatKu 05 1 4 – 5 2 2 1 – – 1
rnia 16 5
5
6 BagirFirm 05 1 4 1 5 – 2 1 – – 1
ansyah 16 4
6
7 BagusHut 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
ajulu 16 6
7
8 CharlesDa 05 1 3 2 4 2 2 2 – 1
rmawan 16 6
8
9 DaengDod 05 1 4 1 4 – 2 2 – 1 1
i 16 5
Dermawa 9
n
10 DariusMa 05 1 4 1 5 – 2 1 – 1 1
nca 17 5
0
11 DaulatRo 05 1 4 1 5 – 2 1 – – 1
my 17 4
1
12 GozaImas 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
17 6
2
13 HanPingS 05 1 4 1 5 1 1 2 – – 1
un 17 5
3
14 JajangJaw 05 1 4 – 5 – 2 2 – – 1
ara 17 4
4
15 JamanTia 05 – 4 1 5 2 2 2 – – 1
rno 17 6
5
16 Jayeng 05 1 1 – 5 1 1 1 – – 1
Jayakersa 17 0
6
17 Kusnadi 05 1 4 – 5 1 2 2 – – 1
17 5
7
18 LarisJuwi 05 1 4 – 5 1 2 1 – 1 1
ta 17 5
8
19 LintangSu 05 1 4 – 5 2 2 1 – – 1
minar 17 5
9
20 LolongEdi 05 1 4 1 5 1 2 2 – 1 1
Cahaya 18 7
0
Lusiana 05 1 4 2 5 1 2 2 – – 1
18 7
1
NILAIHASILLAYANANBK
SEKOLAH/MADRASAH:SMAIMASA
DEPAN SEMESTER:II(Januari-Juni)
KELAS :XI
1 KONSELOR: Mirza
Irawan, S.Pd, Kons
Keterangan:
Kota Semarang, 10 Juni ……
Guru BK/Konselor
Mirza IrawanS.Pd,Kons
21
22 Mahmud 05 1 4 1 5 1 1 2 – – 1
Kiram 18 5
2
23 MarcusDo 05 – 4 1 5 1 2 1 – – 1
migusArd 18 4
3
24 OsaMalik 05 1 4 1 5 – 2 2 – – 1
18 5
4
25 Prajamud 05 1 4 – 5 – 2 2 – – 1
aEdi 18 4
5
26 PupungIs 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
18 6
6
27 ReksoWib 05 1 4 1 5 1 2 2 – – 1
owo 18 6
7
28 Rustandi 05 1 4 1 5 1 1 2 1 – 1
18 6
8
29 SimonTal 05 1 4 1 5 2 1 2 – – 1
audi 18 6
9
30 Susiati 05 1 4 1 5 – 2 1 – – 1
19 4
0
Keterangan
y LayananOrientasidilaksanakandiluarkelas/lapangan
y LayananBKPerorangandilaksanakansecara perorangandiluarkelas
y LayananBimbinganKelompok/BKKelompok
dilaksanakandiluarkelas,dandenganpengaturantertentu dapatdilaksanakanpadajam
pembelajarandikelas
y LayananKonsultasi/Mediasidilakukandiluarkelas
Kota Semarang,……. Juni……..
Guru
BK/Konselor
Ttd
(…………………………………….)
Guru BK/Konselor
(……………………………
…….)
PELAYANAN
PADA
[1]) Dalam arah yang sama, Guru Mata Pelajaran juga membelajarkan siswa melalui
kegiatan mengajar dalam mata pelajaran tertentu agar siswa menguasai keenam hal
tersebut di atas sebagai sasaran pembinaan dalam pengembangan penguasaan materi
pelajaran yang diajarkan.
[3]) Kondisi keberagamaan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
masih dikaitkan pada agama orang tua, mengingat orang tua masih memegang
tanggung jawab atas perkembangan pribadi peserta didik anak mereka sesuai dengan tahap
perkembangannya.
[4]) Dalam hal ini strategi pembelajaran transformatif-BMB3 dengan pendekatan eklektik
adalah pendekatan yang selayaknya digunakan.
[5]) Untuk terlaksananya kegiatan ini secara efektif, efisien dan berkelanjutan Guru BK atau
Konselor perlu menyiapkan dengan sebaik-baiknya program- program harian layanan
BK format klasikal secara lengkap dan berkelanjutan untuk mengisi jadwal pelayanan tiap
kelas yang menjadi tanggungjawab masing-masing Guru BK atau Konselor setiap
minggu, sepanjang semester, dan sepanjang tahun ajaran (lihat Lampiran 5)
[6]) Sebagaimana disebutkan di awal buku ini (bagian Landasan), dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dinyatakan adanya pendidik yang
disebut Guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau Konselor. Dalam hal ini dapat dijelaskan
bahwa Guru BK adalah pendidik berstatus Guru yang oleh pimpinan satuan
pendidikan secara resmi diberi tugas untuk menyelenggarakan pelayanan BK, sedangkan
Konselor adalah pendidik yang menurut Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifkasi Akademik dan
Kompetensi Konselor berkualifikasi Sarjana (S1) BK yang telah menamatkan
program Pendidikan Profesi Konselor (PPK).
[7]) Dalam hal ini Guru BK atau Konselor tidak hanya memberikan pelayanan kepada peserta
didik yang datang dan/atau dipanggil oleh dan/atau dialih-tangankan kepada Guru BK atau
Konselor, melainkan kepada seluruh siswa asuhnya, yaitu yang datang sendiri, dipanggil,
dan/atau dialih-tangankan oleh pihak lain, sepanjang tahun ajaran.
[8]) Asosiasi Profesi BK (yaitu ABKIN dan IKI) diikutsertakan dalam pengawasan (dan
pembinaan) kegiatan BK di satuan pendidikan melalui persetujuandan kerjasama
pimpinan satuan pendidikan yang bersangkutan.