Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK AUTOBIOGRAFI

Dosen pengampu : Muhammad Ridwan, M.Pd

Disusun Oleh :

Kamilatul Mu’minah 222103030004


Jasmine Mumtaz 221103030058
Adinda Febriani Suroiyah Nur 222103030036
Cheppy Paundra 222103030024

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER


PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
MARET 2023

1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Autobiografi adalah esai yang ditulis oleh penulis tentang kisahnya
sendiri. Autobiografi berbeda dari biografi karena menceritakan kisah dari sudut
pandang orang lain. Autobiografi adalah cerita atau gambaran tentang kisah
hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Isi sebuah autobiografi lebih
kompleks dan luas, mulai dari tanggal lahir, tanggal meninggal, informasi
tentang pekerjaan dan biografinya.
Autobiografi dapat digunakan dalam orientasi dan konseling sebagai alat
untuk mengumpulkan informasi pribadi tentang setiap siswa/konseli.
Kebanyakan orang lebih suka menulis tentang diri mereka sendiri daripada
memberi tahu orang lain, itulah sebabnya autobiografi cocok untuk
siswa/konseli.
Bimbingan dan Konseling Guru/konselor dapat menugaskan siswa untuk
menulis autobiografi sejak lahir hingga saat ini. Autobiografi yang baik harus
ditulis secara konsisten berdasarkan rangkaian acara tahunan.
2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan pemahaman individu?
2) Apa itu tenik autobiografi?
3) Apa saja jenis-jenis teknik autobiografi?
4) Apa saja lankah-langkah penerapan teknik autobiografi?
5) Apa tujuan dan manfaat teknik autobiografi?

2
B. KAJIAN TEORI
1. PENGERTIAN PEMAHAMAN INDIVIDU
A. Definisi pemahaman individu
Pemahaman individu Aiken (1997:454) didefinisikan sebagai "penilaian
terhadap keberadaan atau besarnya satu atau lebih karakteristik pribadi. Penilaian
perilaku manusia dan proses mental mencakup prosedur seperti observasi, wawancara,
skala penilaian, inventarisasi, teknik proyeksi dan tes, mengenali pemahaman individu
itu adalah suatu cara untuk mengidentifikasi ciri-ciri, potensi dan/atau masalah
(penyakit) seseorang atau sekelompok orang yang memahami, menilai atau menilai
Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, skala penilaian, checklist,
inventarisasi, teknik proyeksi dan berbagai tes.
Pemahaman atau penilaian ini bertujuan untuk membantunya mengembangkan
potensinya (development) dan/atau memecahkan masalah yang dihadapinya (klinis).
Aiken (1997:1) menunjukkan bahwa kemampuan berpikir orang, sifat kepribadian dan
perilaku berbeda. Semua ini dapat dinilai atau diukur dengan cara yang berbeda.
Oleh karena itu pemahaman individu merupakan kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk memahami dan dipahami oleh individu lain. Dalam konteks bimbingan
dan konseling, konselor memahami dan memahami orang yang diasuh dan/atau sumber
informasi selain orang yang diasuh yang dapat memberikan informasi tentang orang
yang diasuh.
Dalam penelitian dan bimbingan dan konseling psikologi, beberapa istilah
digunakan untuk kegiatan yang ditujukan untuk mengenal dan memahami orang. Dalam
jurnal dan tulisan yang memahami individu banyak menggunakan istilah evaluasi
karena orang yang memahami dalam tindakannya menggunakan evaluasi dan
pengukuran.
Istilah lain yang digunakan adalah evaluasi, yang merujuk pada penilaian dan
pengukuran aspek-aspek diri seseorang. Ada juga yang menggunakan istilah
pemahaman individu, yang tidak menggunakan pengukuran, penilaian dan evaluasi,
tetapi mencakup dasar-dasar pemahaman diri individu.
B. Tujuan Pemahan Individu
Sebelum membahas lebih detail tentang perlunya pemahaman individu dalam
kegiatan layanan bimbingan dan konseling, terlebih dahulu kita akan membahas tentang

3
pentingnya pemahaman individu dalam layanan bimbingan dan konseling agar kita
dapat lebih memahami mengapa pemahaman individu diperlukan dalam layanan
bimbingan dan konseling. Scribd.com (2009) mendefinisikan bimbingan dan konseling
sebagai:“Bantuan yang diberikan seseorang (konselor) kepada orang lain (klien) yang
mengalami masalah psikologis dan sosial dengan harapan klien mampu memecahkan
masalahnya, memahami dirinya sendiri, mengorientasikan dirinya sesuai dengan
kemampuannya dan kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga,
sekolah dan sosial.
Dari pengertian konseling dan konseling di atas, dapat disimpulkan bahwa
perlunya pemahaman individu dalam konseling dan konseling adalah sebagai berikut:
1. Dalam bimbingan dan konseling, kita tidak mungkin menawarkan bantuan
kepada siapapun sampai kita mengenal atau memahami orang tersebut.
2. Salah satu hal terpenting dalam bimbingan dan konseling adalah memahami
individu secara utuh, dan masalah yang dihadapi serta latar belakangnya.
Dengan cara ini, orang tersebut menerima bantuan yang sesuai dan tepat
sasaran. Dengan kata lain, perlunya pemahaman individu dalam layanan
konseling adalah bahwa individu menerima bantuan sesuai dengan
kemampuan dan kemungkinannya, sehingga apa yang diharapkannya dapat
tercapai (yaitu orang tersebut dapat menyesuaikan diri dengan dirinya
sendiri, dengan lingkungan keluarganya, sekolah dan masyarakat).
Pemahaman individu dalam layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk:
a) Kita semakin dapat menerima kondisi kehidupan individu (siswa)
sebagaimana adanya dan sekaligus keberadaan siswa baik dalam kelebihan
maupun kekurangannya.
b) Kami selalu lebih mampu berurusan dengan siswa dalam hal membantu
mereka sebagaimana mestinya ketika orang lain dapat menawarkan bantuan
seperti yang diinginkan siswa.
c) Kita menghindari jalur komunikasi yang terputus untuk menciptakan
hubungan yang lebih baik.
C. Manfaat pemahaman individu
Tergantung pada tujuannya, wawasan individu memiliki fungsi atau manfaat
berikut:

4
1. Orientasi masalah
Dengan memahami diri sendiri, individu dapat meningkatkan kepekaannya
terhadap potensi masalah yang mungkin muncul dalam dirinya sehingga mampu
menginspirasi individu untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut. Individu
diharapkan dapat menerima masalah yang mereka hadapi, dan guru BK atau konselor
sekolah dapat memberikan dukungan dan perspektif terhadap masalah tersebut.
2. Mengenali masalah
Tugas pemahaman individu adalah membantu siswa atau pembimbing untuk
lebih akurat mengenali masalahnya. Penasihat dan konsultan yang memiliki pemahaman
menyeluruh tentang masalah yang mereka hadapi mampu menilai sifat dan kedalaman
masalah. Mengenali masalah ini juga membantu konselor meningkatkan komunikasi
dengan individu untuk memecahkan masalah.
3. Pilih solusi alternatif
Wawasan individu dapat membantu konselor dan individu bekerja sama untuk
menemukan, dengan kemampuan terbaik mereka, berbagai solusi alternatif untuk
masalah yang mereka hadapi. Misalnya, memahami minat dan keterampilan mereka
dapat memberikan informasi kepada individu tentang peluang karir alternatif dan/atau
rencana karir masa depan.
4. Pengambilan keputusan
Setiap individu itu unik, berbeda satu sama lain. Manfaat memahami secara
individual adalah melihat perbedaan pada masing-masing individu. Dengan demikian,
pemahaman individu dapat membantu mengambil keputusan tentang alternatif
pemecahan masalah yang paling tepat dengan mempertimbangkan konsekuensi yang
paling rendah sesuai dengan karakteristik masing-masing individu.
5. autentikasi
Pemahaman individu tersebut dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengecek
dan/atau mengevaluasi apakah layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan
berjalan efektif dan apakah mampu mengurangi masalah bagi subjek atau tidak.
D. Prinsip pemahaman individu
Memahami individu dapat diartikan sebagai menggali dan mengungkap tabir
yang ada dalam diri individu, bahkan dapat menjadi aspek yang dirahasiakan individu.

5
Oleh karena itu, diperlukan prinsip-prinsip dasar dalam pelaksanaannya.Prinsip-prinsip
berikut untuk memahami individu:
1. Tahan lama
Individu selalu berkembang. Oleh karena itu, dalam kerangka umum Layanan
Bimbingan dan Konseling, kegiatan pemahaman individu mengikuti model desain
secara bertahap dari satu tingkat ke tingkat lainnya, menjadikan informasi individu
berkesinambungan dan utuh seiring dengan perkembangannya.
2. Sistematis
Prinsip pemahaman individu terdiri dari beberapa bagian yang saling
berhubungan yang menggunakan teknik tes dan non tes yang berbeda tergantung dari
karakteristik data yang akan dikumpulkan. Teknik pemahaman individu yang berbeda
ini saling terkait secara sistematis dan membentuk satu kesatuan dalam pengolahan
masalah individu.
3.Komprehensif dan terintegrasi
Pemahaman individu harus dilakukan secara holistik dan mencakup seluruh
aspek kehidupan individu secara terpadu. Oleh karena itu, pengumpulan data sebaiknya
tidak hanya berdasarkan satu alat saja, tetapi harus menggunakan pengujian dan alat
lainnya secara terpadu dan saling melengkapi.
4. tertutup
Hasil pengumpulan data berupa dokumen tertutup yang dirahasiakan dan
digunakan atas keinginan dan izin individu. Namun, dokumen tersebut dapat dibuka
dan/atau disediakan untuk pihak lain untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
individu.
5. Berguna
Pengumpulan data harus dapat membawa manfaat dan mendukung kepentingan
tutor dan tutor, tidak hanya untuk alasan administrasi, sehingga data hanya menjadi
dokumen yang tidak berdampak signifikan terhadap penyelesaian masalah individu
siswa/konseli. 
Hal-hal yang perlu dipahami seseorang dalam melaksanakan bimbingan dan
konseling adalah sebagai berikut:
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan
pribadi.

6
2. Kebugaran jasmani dan kesehatan.
3. Kemampuan (kecerdasan) dan kompetensi.
4. Sikap dan Minat.
5. Esensi dan Karakter
6. Cita-cita sekolah dan kerja
7. Kegiatan Sosial.
8. Hobi dan mengisi waktu luang.
9. Kekuatan atau kekhasan dan anomali.
10. Latar belakang keluarga

2. PENGERTIAN TENIK AUTOBIOGRAFI


Autobiografi Philippe Lejeune (1982; Anderson, 2001:2) mendefinisikan
autobiografi sebagai sebuah retrospektif prosa naratif yang diproduksi dengan
sebuah pribadi nyata mengenai eksistensi dirinya, fokus dalam kehidupan
individual, khususnya dalam pengembangan kepribadian dirinya. Autobiografi
telah menjadi bentuk literatur yang sangat populer sejak muncul pertama kali.
Manusia sudah tertarik secara konsisten terhadap sudut pandang pribadi
terhadap pengalaman hidupnya sendiri. Selain itu, hampir setiap orang, terkenal
atau tidak, di satu waktu pasti ingin mengabadikan pandangan pribadinya
tentang pengalaman hidupnya. Beberapa individu berharap autobiografi
dipublikasikan, sedangkan beberapa lainnya digunakan untuk kepuasan pribadi
semata dalam diari atau jurnal hariannya. Untuk mayoritas perasaan yang
terpaksa diuji dan diungkapkan saat menuliskan pengalaman hidup, tentu tidak
semuanya dibutuhkan program konseling. Sebaliknya, autobiografi yang tidak
begitu merepresentasikan upaya yang dikehendaki, dapat menjadi sumber
informasi berharga bagi konselor terlatih. Berikut garis pedoman
mempersiapkan autobiografi (Gibson & Mitchell, 2011:409). Tujuan: (1)
menyediakan bagi penulis kesempatan untuk mengalami perencanaan,
pengorganisasian dan penulisan autobiografi, (2) menyediakan bagi penulis dan
pembaca kesempatan bagi peningkatan pemahaman, simpul pengertian dan
apresiasi terhadap penulis. Setiap penulis dapat mengembangkan dan
mengerjakan sebuah kerangka yang cocok dengan gayanya sendiri.

7
Penitikberatan dan detail yang penulis berikan bagi periode, kejadian atau
individu apa pun mestinya harus tepat. Berikut ini adalah beberapa contoh
kerangka dan topik yang mungkin tepat untuk dimasukkan ke sebuah
autobiografi: (a) Contoh A berisi tentang bagian I: tahun-tahun pra sekolah
(keluarga yang mengasuh saya, kenangan-kenangan awal, teman-teman,
kesukaan dan ketidaksukaan), bagian II: tahun-tahun sekolah (SD, SMP, SMA,
kuliah, guru, teman, pelajaran yang disukai dan tidak, aktivitas, kejadian
penting, pengalaman selama periode ini, perjalanan, permasalahan yang
dihadapi dan keputusan-keputusan yang diambil), bagian III: tahun-tahun
dewasa (tempat saya tinggal, pengalaman kerja, teman dan keluarga, perjalanan,
hobi, pendidikan lanjutan, permasalahan yang dihadapi dan keputusan-
keputusan yang diambil), bagian IV: saya sekarang, bagian V: rencana masa
depan; (b) Contoh B berisi tentang orang-orang terpenting dalam hidup, kejadian
dan pengalaman penting dalam hidup, tempat-tempat terpenting dalam hidup; (c)
Contoh C berisi tentang memulainya penulisan autobiografi diawali dengan
informasi sejauh yang bisa diingat (kenangan terawal masa kanak-kanak),
memberitahukan semua hal yang mengesankan (entah yang membahagiakan
atau sedih), mencoba menulis peristiwa apa pun yang mempengaruhi jalan hidup
(seperti pindah kota atau masuk SMP), menunjukkan bagaimana peristiwa
mempengaruhi kehidupan penulis ketika menulis suatu peristiwa, siapa yang
paling mempengaruhi di hidup penulis, bagaimana orang-orang itu
mempengaruhi cara penulis merasa dan bertindak saat ini, menyebutkan harapan
dan rencana penulis ke depan (misalnya apa yang diharapkan 10 tahun ke
depan).
3. JENIS-JENIS TEKNIK AUTOBIOGRAFI

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis autobiografi, yakni sebagai berikut:


1) Autobiografi sebagai Kritik Totalitarianisme

Autobiografi ini ialah sasaran dan pembantah rezim totaliter yang sudah berupaya
menyiapkan kritik yang menonjol dari rezim menggunakan bentuk autobiografi dari
penganiayaan terhadap mereka.

2) Autobiografi Fiksi

8
Kata ini merupakan untuk mengartikan novel mengenai seorang aktivis palsu yang
dicatat seakan-akan perilaku itu mencatat biografi mereka sendiri.

3) Autobiografi Seseorang yang Tidak Terkenal

Sebagian orang tidak klaim murni terkenal sejak mencatat ataupun


mempublikasikan autobiografi mereka sendiri bagi masyarakat umum.

4) Autobiografi Palsu

Mode yang menganjak adanya autobiografi palsu, apalagi tergantung dengan


“kepedihan aktif”, pengarang dianggap sengsara sebagai bentuk keluarga yang banyak
konflik maupun dari perilaku buruk serta pelecehan.

5) Auotbiografi Sensasional

Pada abad ke-17 dan selanjutnya, “kasus biografi” oleh Libertini sebaiknya
menanggapi dorongan publik, sudah sangat diterbitkan. Umumnya nama alias, beberapa
karangan fiksi mereka dicatat oleh ghostwriters.

4. LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI


1. Perencanaan
Mencari database yang dibutuhkan tentang individu yang akan dipelajari
2. Pelaksanaan
Mempelajari dan memahami hal-hal yang menonjol dalam autobiografi
Memperhatikan Setiap kejadian penting yang ditulis dalam autobiografi
3. Evaluasi
Membuat laporan hasil analisis database
4. Analisis Hasil Evaluasi
Melakukan analisis terhadap laporan hasil pengamatan. Setelah melakukan
analisis data, kita berikan tindak lanjut terhadap seberapa besar perkembangan
tiap individu yang kita amati.
5. Tindak Lanjut
Memberikan bimbingan kepada individu yang mengalami hambatan. Bantuan
yang diberikan disesuaikan dengan data autobiografi yang telah dipelajari dan

9
dievaluasi. Sedangkan untuk individu yang tidk mengalami hambatan yang
serius Bimbingan yang diberikan sesuai dengan minat, bakat dan kecenderungan
pribadi sesuai data yang telah dipelajari dan dievaluasi.
6. Laporan Tertulis
5. TUJUAN DAN MANFAAT TKNIK AUTOBIOGRAFI
Autobiografi merupakan suatu tulisan yang berisi tentang gambaran yang
mencerikatakan kehidupan seseorang yang ditulis oleh seseorang itu sendiri. Dalam
bimbingan konseling metode autobiografi bias digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data mengenai pribadi masing- masing dari seorang klien.Seperti
mengenai Riwayat Pendidikan, hubungan dengan keluarga, cita-cita atau keterangan
hidup yang bersumber dari kisah nyata. Karangan pribadi seseorang umumnya bersifat
pribadi, tetapi hal itu dapat membuat seorang konselor mengetahui latar belakang dari
klien tersebut saat melakukan proses konseling. Namun seorang klien juga terkadang
menceritakan serangkai peristiwa yang dianggap penting yang member kesan
terhadapnya entah itu sedih, Bahagia, kecewa, maupunduka.
Tujuan dari adanya metode ini adalah :
1. Untuk berlatih meningat Kembali kejadian di masa lampau
Riwayat kehidupan seorang konseli tidak hanya dilihat dari masa sekarang saja
tetapi, juga dilihat dari masa kecil hingga sekarang..
2. Dapat mengenali diri sendiri secara menyeluruh dari kecil hingga sekarang
Dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dan kejujuran dari seorang konseli, karena
dari kejujuran dan kesadaran konseli, seorang konselor dapat mangetahui latar
belakang dar ipermasalah seorang klien.
3. Usaha untuk mengenalkan diri kita kepada orang lain
Ketika seorang konseli telah menulis sebuah biogrfi tentang diirnya, seorang
konselor dapat melihat permasalahan yang terjadi pada kliennya.

Dari deskripsi di atas juga ada beberapa manfaat, antara lain:

1. Individu dapat menyadari perubahan dari tahun ketahun


2. Memandang masalah atau kesalahan di masalalu dan berusaha untuk berubah
menjadi yang lebih baik
3. Dapat mengetahui cara pandang seseorang kepada individu
4. Sebagai suatu bahan refleksi dalam memahami masalalu dengan baik

10
5. Membantu seorang individu agar bias berdamai dengan keadaan buruk
dimasalalu
6. Menjadi suatu nilai tambah dalam profesionalitas. Terkadang masalalu
seseorang itu tidak seindah yang dibayangkan. Dan tak jarang masa lalu
mengahantui seseorang sehingga seseorang bias merasa yang namanya trauma.

INSTRUMEN AUTOBIOGRAFI

11
DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo, Susilo dan Gudnato . 2013. Pemahaman Individu Teknik Nontes Edisi Revisi.
Kencana Prenamedia Group. jakarta. Hal; 1-5.
Dotelimablasydt.Teknik-teknik Dasar Pemahaman Individu Dalam Bimbingan dan
Konseling. PT Darta Media Indonesia. Semarang, 2020
Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan Sakura, H.R. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Autobiografi Visual Didik Nini Thowok Sebagai Penari Tradisional. Vol. 3, Creativitas,
2014, 75

Winkel, W.S..1991 .Bimbingan dan Konseling di institusi Pendidikan.Jakarta:PT.


Grasindo

Dwi Ekana Novitasari, Intasn NurAini, Iqbalul Aizam, Rizki Amaludin 2020,
autobiografi, Tegal Universitas Pancasakti

Anggi Septiani, 2020, Analisis Unsur-Unsur Intristik Melalui Pendekatan Struktural


dan Nilai Pendidikan Karrakter Dalam Autobiografi (nonfiksi), Purwokerto,
IAIN Purwokerto, hal 29
Ibid hal 24

Ibid hal 29

12

Anda mungkin juga menyukai