BELAJAR
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar
Dosen :
Nurbani. M,Pd.
Kelompok 1
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita
selalu diberikan nikmat iman dan islam dan semoga selalu dalam lindungan-Nya.
Aamiin.
Pada kesempatan ini, berkat kuasa dan Ridho-Nya kami dapat
meyelesaikan makalah tentang “ Aspek Psikologis Anak Berkesulitan Belajar”
dengan semaksimal mungkin.
Kami merasa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami
memohon adanya saran dan kritik dari Dosen dan teman-teman. Kami mohon
maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Sekian dan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
BAB II...............
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologis
B. Aspek Psikologi Perkembangan dari Kesulitan Belajar
C. Aspek psikologi behavioral dari kesulitan belajar
D. Aspek psikologi kognitif dari kesulitan belajar.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti halnya ilmu kedokteran, psikologi juga terus menerus terlibat dalam
upaya penanggulangan kesulitan belajar. Karena implikasi psikologis dari kesulitan
belajar maka banyak anak berkesulitan belajar yang dikirim oleh guru psikolog untuk
memperoleh pemeriksaan psikologis. Para psikologis merupakan salah satu anggota tim
yang sangat penting dalam penanggulangan kesulitan belajar, terutama pada tahap
diagnosis dan pemberian rekomendasi upaya perbaikan. Agar guru dapat bekerja dengan
baik dalam tim multidispliner maka salah satu keharusan yang sangat penting adalah
memahami aspek psikologis dari kesulitan belajar.
B. Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian dari Psikologis
2) Apa saja Aspek psikologis perkembangan dari kesulitan belajar
3) Apa saja Aspek psikologi behavioral dari kesulitan belajar
4) Apa saja Aspek psikologi kognitif dari kesulitan belajar.
B. Tujuan
A. Pengertian Psikologis
b. Tahap-Tahap Belajar
Para guru mengetahui bahwa diperlukan suatu periode waktu tertentu bagi
anak untuk secara penuh memahami suatu konsep yang telah diajarkan. Biasanya
anak tidak secara penuh memahami suatu konsep pada saat pertama kali diajarkan.
Fenomena ini lebih banyak terjadi pada anak berkesulitan belajar daripada anak yang
tidak berkesulitan belajar. Oleh karena itu, dalam merancang kegiatan pembelajaran,
guru perlu menyadari keberadaan anak dalam tahapan belajar. Ada empat tahapan
belajar yang perlu diperhatikan yaitu perolehan (acquisition), kecakapan
(proficiency), pemeliharaan (maintenenance), dan generalisasi (generalization).
1. Perolehan. Pada tahap ini anak telah terbuka terhadap pengetahuan baru tetapi
belum secara penuh memahaminya. Anak masih memerlukan banyak dorongan dan
pengaruh dari guru untuk menggunakan pengetahuan tersebut. (contoh: kepada anak
diperlihatkan table perkalian lima dan konsepnya dijelaskan sehingga ia mulai
memahaminya).
2. Kecakapan. Pada tahap ini anak mulai memahami pengetahuan atau
keterampilan tetapi masih memrlukan banyak latihan. (contoh : setelah anak
memahami table dan konsep perkalian lima, ia diberi banyak latihan dalam bentuk
menghafal atau menulis, dan diberi macam-macam ulangan pengetahuan).
3. Pemeliharaan. Anak dapat memelihara atau mempertahankan suatu kinerja taraf
tinggi setelah pembelajaran langsung, dan ulangan penguatan (reinforcement)
dihilangkan. (contoh : anak dapat menggunakan perkalian lima secara cepat tanpa
memerlukan pengarahan dan ulangan penguatan dari guru).
4. Generalisasi. Pada tahap ini anak telah memiliki dan menginternalisasikan
pengetahuan yang dipelajarinya sehingga ia dapat menerapkannya ke dalam berbagai
situasi. (contoh : anak dapat menerapkan table perkalian lima dalam memecahkan
berbagai soal matematika).
KESIMPULAN
Ditinjau dari aspek psikologi perkembangan, ada pola perkembangan yang bersifat
umum dan ada yang bersifat individual. Pola perkembangan yang bersifat umum
didasarkan atas hasil generalisasi pola perkembangan manusia pada umumnya. Pola
perkembangan ini sangat besar manfaatnya bagi upaya penyusunan kurikulum sekolah
bagi anak normal atau anak pada umumnya. Pola perkembangan umum atau pola
perkembangan anak normal dapat dijadikan dasar untuk menentukan anak berkesulitan
belajar. Ditinjau dari aspek psikologi perkembangan, kesulitan belajar disebabkan oleh
factor kematangan.
2. Aspek Psikologi Behavioral dari Kesulitan Belajar
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Asdi
Mahasatya