Anda di halaman 1dari 2

1.

Pendekatan Krisis
Pendekatan krisis dalam bimbingan dan konseling adalah layanan yang
dilaksanakan dengan menunggu dan bereaksi pada situasi krisis. Intervensi
krisis merupakan layanan yang tidak terelakkan dan menjadi bagian dari
pekerjaan konselor sekolah. Pendekatan krisis biasanya membantu peserta
didik menghadapi momen krisis yang tidak dapat diprediksi, tidak dapat
dihindari. Dalam pendekatan krisis konselor mengatasi insiden. Dalam
pendekatan krisis, peran guru BK dalam pendekatan krisis dapat sebagai
konselor dan/atau mediator, misalnya, untuk mengatasi peserta didik yang
mengalami stres karena perceraian orang tua di rumah.
2. Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial pada mengidentifikasi defisiensi atau kekurangan.
Remedial dilakukan untuk membantu peserta didik berkembang secara normal
dan menghindari situasi krisis.
3. Pendekatan Pencegahan
Pendekatan pencegahan bertujuan untuk mencegah masalah. Pendekatan
preventif mencoba untuk mengantisipasi masalah dan mencegah masalah
terjadi. Pencegahan membantu peserta didik untuk mencegah dari munculnya
masalah. Beberapa contoh risiko yang perlu diberikan pendekatan preventif,
yaitu perundungan, intoleransi, pergaulan bebas, kehamilan yang tidak
diinginkan, penyalahgunaan narkoba, ketidakhadiran yang berlebihan,
kebiasaan belajar yang buruk, kenakalan remaja, merokok, dan makan
berlebihan.
4. Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan adalah upaya untuk mengidentifikasi keterampilan
dan pengalaman tertentu yang perlu dimiliki peserta didik sebagai bagian
belajar di sekolah untuk menjadi sukses. Perilaku dan tugas pembelajaran
diidentifikasi dan diklasifikasi untuk perencanaan kurikulum bimbingan.
Keterampilan hidup yang diperlukan peserta didik hidup di masa depan
diidentifikasi dan menjadi bagian dari persiapan peserta didik untuk dewasa.
Dalam pendekatan perkembangan, peserta didik memiliki kesempatan untuk
belajar lebih banyak tentang diri mereka sendiri dan orang lain untuk
mengantisipasi munculnya permasalahan dalam hidup mereka. Peserta didik
mempelajari keterampilan interpersonal sebelum mereka mengalami krisis
interpersonal. Jika situasi krisis memang terjadi, mereka dapat memanfaatkan
keterampilan mereka untuk mengatasi masalah secara mandiri.

Bimbingan Perkembangan: Pendekatan Komprehensif


Bimbingan perkembangan pertama kali dikemukakan pada tahun 1979. Bimbingan
perkembangan adalah usaha memfasilitasi integrasi beberapa komponen kehidupan
peserta didik, seperti aspek pribadi, sosial, karier, emosional, moral, dan kognitif.
Myrick (2011) mengusulkan model panduan perkembangan yang memiliki tujuh
komponen di dalamnya, yaitu:
1. menjangkau semua peserta didik;
2. termasuk kurikulum yang terorganisir dan terencana;
3. tetap berurutan dan fleksibel, berdasarkan kebutuhan sekolah dan peserta didik;
4. menjadi terintegrasi dalam seluruh proses pendidikan;
5. secara aktif melibatkan guru dan profesional lainnya;
6. memungkinkan peserta didik untuk mempelajari informasi baru yang bermanfaat;
7. mendukung peran konselor sekolah sebagai profesional yang menyediakan
layanan khusus.
Peserta didik membutuhkan dukungan dan bimbingan saat mereka melewati tahap
perkembangan, layanan dasar menyediakan platform yang menjangkau semua
peserta didik dan mempromosikan pertumbuhan di bidang akademik, karier, dan
sosial/emosional. Guru BK/konselor sekolah menghubungkan standar kompetensi
peserta didik dengan konten yang sesuai dengan perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai