Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SASARAN DAKWAH DAN LOGISTIK DAKWAH

Tugas Makalah

Mata Kuliah Ilmu Dakwah

Dosen Pengampu:

Drs. Dedy Oktarianto, MA

Disusun Oleh :
Aan Ismail
Dedi Priadi
Muhammad Abel Agata

PRODI KOMUNIKASI & PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) PUBLISTIK

THAWALIB JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga, sahabat, dan
pengikutnya hingga akhir zaman. Dalam meniti perjalanan hidup, manusia senantiasa
membutuhkan arahan dan petunjuk yang benar. Dakwah sebagai upaya
menyampaikan pesan agama menjadi bagian penting dalam menyebarluaskan ajaran
Islam kepada umat manusia. Melalui dakwah, nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan
perdamaian dapat disampaikan dengan jelas dan berdaya guna.
Dalam konteks dakwah, sasaran dakwah dan logistik dakwah memegang peran
krusial. Sasaran dakwah merupakan kelompok, individu, atau komunitas yang
menjadi fokus upaya dakwah, sedangkan logistik dakwah melibatkan segala bentuk
persiapan dan sarana yang digunakan dalam pelaksanaan dakwah itu sendiri. Kedua
aspek ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam upaya menjangkau
serta mempengaruhi khalayak sasaran secara efektif.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan wawasan yang lebih
luas mengenai pentingnya memahami sasaran dakwah dan logistik dakwah dalam
mencapai tujuan-tujuan dakwah yang baik dan berdampak positif. Kami berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang berarti dalam upaya
menyebarkan pesan-pesan agama Islam kepada seluruh umat manusia.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan yang bermanfaat bagi kita
semua dalam menjalankan tugas mulia dakwah Islam.

..…, 24 Juni 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................I
DAFTAR ISI................................................................................................................II
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................3
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Sasaran Dakwah.................................................................................................3
2.1.1 Sasaran dakwah ditinjau dari segi Sosiologis..........................................3
2.1.2 Sasaran dakwah ditinjau dari struktur kelembagaan................................4
2.1.3 Sasaran dakwah ditinjau dari segi sosial kultural....................................5
2.1.4 Sasaran dakwah ditinjau dari segi tingkat usia.......................................6
2.2 Logistik Dakwah................................................................................................7
2.2.1 Pengertian Logistik Dakwah....................................................................7
2.2.2 Sumber Logistik Dakwah.........................................................................8
BAB III........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

II
III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dakwah secara etimologis berasal dari bahasa Arab “da‟wah” . da‟wah


mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal, „ain dan wawu. Dari ketiga huruf asal ini,
terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna-makna tersebut adalah
memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menanamkan,
menyuruh datang, mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan,
menangisi dan meratapi (Moh Ali Aziz, 2004 : 6). Sedangkan secara terminologi,
dakwah adalah setiap usaha yang mengarah untuk memperbaiki suasana
kehidupan yang lebih baik dan layak, sesuai dengan kehendak dan tuntunan
kebenaran (Asmuni, 1983 : 17).
Dalam konteks keberlangsungan dakwah Islam, pemahaman yang
mendalam tentang sasaran dakwah dan logistik dakwah menjadi sangat penting.
Sasaran dakwah merujuk pada kelompok, individu, atau komunitas yang menjadi
fokus utama upaya dakwah, sementara logistik dakwah mencakup segala aspek
persiapan dan sarana yang digunakan dalam menyampaikan pesan dakwah
tersebut. Sasaran dakwah yang tepat dan efektif sangat menentukan keberhasilan
dan dampak yang dihasilkan oleh upaya dakwah. Dalam menentukan sasaran
dakwah, perlu dipahami dengan baik karakteristik, kebutuhan, dan tantangan yang
dihadapi oleh kelompok atau individu yang menjadi sasaran. Pemahaman yang
mendalam tentang sasaran dakwah akan memungkinkan para dai atau penggiat
dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang relevan,
menginspirasi, dan memenuhi kebutuhan spiritual dan sosial dari kelompok
sasaran.
Logistik dakwah juga memainkan peran penting dalam pelaksanaan
dakwah yang efektif. Logistik dakwah mencakup segala persiapan dan sarana
yang digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada sasaran yang
dituju. Termasuk di dalamnya adalah sarana komunikasi, teknologi, media,

1
infrastruktur, serta strategi pengorganisasian yang diperlukan untuk mencapai
efisiensi dan keberhasilan dalam pelaksanaan dakwah.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelajahi dan menggali lebih
dalam tentang sasaran dakwah dan logistik dakwah melalui pemahaman yang
komprehensif tentang sasaran dakwah, kita dapat merumuskan strategi yang tepat
dan terarah dalam menyampaikan pesan agama kepada masyarakat yang dituju.
Sementara itu, pemahaman yang baik tentang logistik dakwah akan membantu
kita mempersiapkan dan menyediakan sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan
dakwah yang efektif dan berdampak positif. Dengan memahami sasaran dakwah
dan logistik dakwah dengan baik, diharapkan kita dapat memperkuat upaya
dakwah Islam, meningkatkan efektivitas dan dampaknya, serta menjawab
tantangan-tantangan yang ada di era modern ini. Makalah ini diharapkan dapat
menjadi sumber inspirasi, pengetahuan, dan panduan bagi para dai, penggiat
dakwah, serta semua individu yang tertarik dalam mempelajari dan
mengembangkan dakwah Islam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sasaran dakwah ditinjau dari segi sosiologis?


2. Bagaimana sasaran dakwah ditinjau dari struktur kelembagaan?
3. Bagaimana sasaran dakwah ditinjau dari segi sosial kultural?
4. Bagaimana sasaran dakwah ditinjau dari segi tingkat usia?
5. Apa yang dimaksud dengan logistik dakwah?
6. Bagaimana sumber logistik dakwah?
7. Bagaimana manfaat logistik dakwah dalam kegiatan dakwah?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sasaran dakwah ditinjau dari segi sosiologis.


2. Untuk mengetahui sasaran dakwah ditinjau dari struktur kelembagaan.
3. Untuk mengetahui sasaran dakwah ditinjau dari segi sosial kultural.
4. Untuk mengetahui sasaran dakwah ditinjau dari segi tingkat usia.
5. Untuk mengetahui pengertian logistik dakwah.
6. Untuk mengetahui sumber logistik dakwah.
7. Untuk mengetahui manfaat logistik dakwah dalam kegiatan dakwah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sasaran Dakwah

2.1.1 Sasaran dakwah ditinjau dari segi Sosiologis

Sasaran dakwah dalam segi sosiologis dapat dilihat sebagai upaya


untuk mempengaruhi dan membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir
individu atau kelompok masyarakat melalui penyampaian pesan-pesan
agama. Pemahaman tentang sosiologi dalam konteks dakwah
memungkinkan kita untuk melihat bagaimana faktor-faktor sosial, struktur
masyarakat, dan interaksi antarindividu mempengaruhi sasaran dakwah dan
respons yang diberikan oleh masyarakat terhadap pesan dakwah tersebut.
Dalam kajian sosiologi dakwah, terdapat beberapa perspektif dan teori yang
dapat digunakan untuk memahami sasaran dakwah dalam konteks sosial.
Beberapa di antaranya meliputi:
1. Teori Sosial Interaksionis: Teori ini menekankan pentingnya
interaksi sosial dalam pembentukan sikap, perilaku, dan pola pikir
individu. Dalam konteks dakwah, sasaran dakwah dapat dipahami
melalui proses interaksi antara pemberi dakwah dengan masyarakat
yang dituju. Interaksi ini dapat membentuk persepsi, pemahaman,
dan penerimaan terhadap pesan dakwah.
2. Teori Sosialisasi: Teori ini menyoroti peran agen-agen sosialisasi
dalam membentuk individu dan mempengaruhi perilaku mereka.
Dalam konteks dakwah, sasaran dakwah dapat dipahami sebagai
individu atau kelompok yang sedang menjalani proses sosialisasi
agama. Sasaran dakwah diidentifikasi berdasarkan tahapan
sosialisasi mereka, seperti anak-anak, remaja, atau dewasa.
3. Teori Struktural-Fungsional: Teori ini menekankan pentingnya
struktur sosial dan peran yang dimainkan oleh individu dalam
menjaga keseimbangan sosial. Dalam konteks dakwah, sasaran
dakwah dapat dilihat sebagai individu atau kelompok yang

3
memainkan peran tertentu dalam masyarakat dan memiliki pengaruh
terhadap fungsi sosial yang diinginkan dalam dakwah.

2.1.2 Sasaran dakwah ditinjau dari struktur kelembagaan

Sasaran dakwah dalam tinjauan struktur kelembagaan dapat


dipahami sebagai kelompok atau entitas yang menjadi fokus utama upaya
dakwah dalam suatu lembaga atau organisasi dakwah. Pemahaman tentang
struktur kelembagaan dalam konteks dakwah memungkinkan kita untuk
melihat bagaimana organisasi dakwah menentukan sasaran dakwah
berdasarkan tujuan, misi, dan visi lembaga tersebut. Dalam kajian struktur
kelembagaan dakwah, terdapat beberapa aspek yang relevan untuk
memahami sasaran dakwah, antara lain:
1. Fokus dan Ruang Lingkup Lembaga Dakwah: Setiap lembaga
dakwah biasanya memiliki fokus dan ruang lingkup yang spesifik
dalam menyebarkan pesan-pesan agama. Sasaran dakwah ditentukan
berdasarkan bidang dakwah yang menjadi fokus utama lembaga,
seperti pendidikan Islam, pemberdayaan masyarakat, penyebaran
literatur agama, atau pengembangan dakwah melalui media sosial.
2. Target Audiens: Lembaga dakwah memiliki target audiens yang
spesifik yang menjadi sasaran utama dakwah mereka. Sasaran
dakwah dapat ditentukan berdasarkan demografi, seperti usia, jenis
kelamin, latar belakang pendidikan, atau wilayah geografis tertentu.
Misalnya, ada lembaga dakwah yang lebih fokus pada dakwah
kepada anak-anak dan remaja, sementara ada juga yang lebih fokus
pada masyarakat pedesaan.
3. Jaringan dan Kemitraan: Struktur kelembagaan juga mempengaruhi
sasaran dakwah melalui jaringan dan kemitraan yang dibangun oleh
lembaga dakwah. Jaringan dengan lembaga lain, komunitas,
organisasi non-pemerintah, atau lembaga pendidikan dapat
memperluas cakupan sasaran dakwah dan memperkuat upaya
dakwah melalui kolaborasi.

4
2.1.3 Sasaran dakwah ditinjau dari segi sosial kultural

Sasaran dakwah dalam tinjauan sosial kultural dapat dipahami


sebagai individu, kelompok, atau masyarakat yang memiliki konteks sosial
dan budaya yang spesifik. Pemahaman tentang sosial kultural dalam
konteks dakwah memungkinkan kita untuk melihat bagaimana faktor-faktor
budaya, nilai-nilai, norma, dan tradisi masyarakat mempengaruhi sasaran
dakwah dan cara penyampaian pesan dakwah yang efektif. Dalam kajian
sasaran dakwah dari segi sosial kultural, terdapat beberapa aspek yang
relevan untuk dipertimbangkan, antara lain:
1. Konteks Budaya dan Nilai-Nilai Masyarakat: Sasaran dakwah
ditentukan oleh budaya dan nilai-nilai yang dominan dalam
masyarakat tertentu. Pemahaman mendalam tentang konteks budaya
dan nilai-nilai masyarakat memungkinkan pemberi dakwah untuk
menyesuaikan pesan-pesan agama dengan cara yang relevan dan
dapat diterima oleh sasaran dakwah.
2. Bahasa dan Komunikasi: Bahasa yang digunakan dalam dakwah
memainkan peran penting dalam mencapai sasaran dakwah.
Pemahaman tentang bahasa yang umum digunakan atau dipahami
oleh sasaran dakwah akan memungkinkan pemberi dakwah untuk
menyampaikan pesan dengan cara yang efektif dan mudah
dipahami.
3. Tradisi dan Adat Istiadat: Sasaran dakwah juga dipengaruhi oleh
tradisi dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat. Pemberi
dakwah perlu memahami tradisi dan adat istiadat tersebut agar dapat
menyampaikan pesan dakwah dengan mempertimbangkan konteks
budaya lokal dan menghindari konflik atau ketegangan dengan
tradisi yang ada.

2.1.4 Sasaran dakwah ditinjau dari segi tingkat usia

1. Dakwah untuk Anak-Anak: Sasaran dakwah pada anak-anak


mempertimbangkan tahap perkembangan mereka. Pesan dakwah
disampaikan dengan bahasa yang sederhana, disesuaikan dengan
daya tangkap dan pemahaman mereka. Metode pengajaran yang

5
kreatif, seperti cerita, lagu, dan permainan, digunakan untuk
menarik minat dan memahamkan nilai-nilai agama kepada anak-
anak.
2. Dakwah untuk Remaja: Sasaran dakwah pada remaja
mempertimbangkan perubahan fisik, emosional, dan sosial yang
mereka alami. Pesan dakwah disampaikan dengan bahasa yang lebih
relevan dan memperhatikan isu-isu yang menjadi perhatian mereka,
seperti identitas, pergaulan, pendidikan, dan media sosial. Pemberi
dakwah juga berperan dalam membimbing remaja untuk mengatasi
tantangan dan memahami nilai-nilai agama dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
3. Dakwah untuk Dewasa dan Lansia: Sasaran dakwah pada dewasa
dan lansia menekankan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai
agama dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pesan dakwah
disampaikan dengan pendekatan yang berlandaskan pemahaman dan
kebijaksanaan agama, serta mendorong penerapan nilai-nilai
tersebut dalam berbagai peran dan tanggung jawab mereka sebagai
individu, anggota keluarga, dan anggota masyarakat.

2.2 Logistik Dakwah

2.2.1 Pengertian Logistik Dakwah

Menurut Rafiudin dalam buku Prinsip dan Strategi, Dakwah logistik


adalah dana yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan dakwah. Logistik
dakwah disini dapat berupa apa saja bentuknya tergantung dengan situasi
dan kondisi pelaksanaan dakwah dan kegunaannya pun sangat signifikan
dalam dakwah.
Logistik dakwah mengacu pada segala hal yang terkait dengan
perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, pengelolaan, dan
pendistribusian sumber daya fisik yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan dakwah. Dalam konteks ini, logistik dakwah
mencakup berbagai aspek seperti transportasi, penyimpanan, pengelolaan
inventaris, pengadaan alat dan perlengkapan, serta distribusi materi
dakwah.

6
Tujuan dari logistik dakwah adalah untuk memastikan bahwa semua
kebutuhan dan sarana yang diperlukan untuk kegiatan dakwah dapat
tersedia secara efektif dan efisien. Logistik dakwah membantu
memfasilitasi mobilitas dan distribusi berbagai elemen penting dalam
pelaksanaan dakwah, termasuk materi dakwah seperti buku, brosur, media
audiovisual, peralatan presentasi, dan lain sebagainya. Pentingnya logistik
dakwah terletak pada kemampuannya untuk memastikan kelancaran dan
keberlanjutan kegiatan dakwah. Dengan adanya sistem logistik yang baik,
lembaga atau organisasi dakwah dapat memastikan bahwa materi dakwah
tersedia dalam jumlah yang memadai, dapat diakses dengan mudah, dan
dapat didistribusikan ke lokasi yang diperlukan. Dalam hal ini, logistik
dakwah berperan dalam mendukung efektivitas dan efisiensi dakwah serta
meningkatkan dampaknya terhadap target audiens.
Pentingnya peran logistik dakwah dalam mendukung keberhasilan
kegiatan dakwah telah diakui oleh banyak lembaga dakwah dan organisasi
keagamaan. Oleh karena itu, pengelolaan logistik dakwah yang baik dan
profesional menjadi suatu kebutuhan yang penting untuk memastikan
bahwa pesan dakwah dapat disampaikan dengan baik dan tepat waktu
kepada khalayak yang dituju. Namun, penting untuk dicatat bahwa definisi
dan ruang lingkup logistik dakwah dapat bervariasi antara lembaga atau
organisasi dakwah yang berbeda, tergantung pada ukuran, sifat kegiatan
dakwah, dan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, pengertian
logistik dakwah dapat disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan spesifik
setiap lembaga atau organisasi dakwah.

2.2.2 Sumber Logistik Dakwah

Sumber logistik dakwah merujuk pada berbagai sumber daya yang


digunakan dalam mendukung kegiatan dakwah. Sumber logistik dakwah
dapat beragam tergantung pada jenis dan skala kegiatan dakwah yang
dilakukan. Berikut adalah beberapa contoh sumber logistik dakwah yang
umum digunakan:
1. Dana: Sumber daya finansial yang digunakan untuk membiayai
pembelian atau produksi materi dakwah, transportasi, penyimpanan,

7
dan distribusi. Dana dapat berasal dari sumbangan masyarakat,
donasi, atau anggaran lembaga/organisasi dakwah.
2. Materi Dakwah: Termasuk buku, brosur, pamflet, majalah, media
audiovisual (CD, DVD, flashdisk), poster, leaflet, dan materi
dakwah lainnya. Materi dakwah ini harus diproduksi, diperoleh, atau
disusun dengan menggunakan sumber daya seperti tenaga kerja,
bahan cetakan, atau peralatan produksi audiovisual.
3. Transportasi: Sarana dan prasarana yang digunakan untuk
mengangkut materi dakwah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Ini
meliputi kendaraan pribadi, kendaraan umum, jasa pengiriman, atau
penggunaan jasa pihak ketiga dalam hal pengiriman materi dakwah.
4. Peralatan Presentasi: Meliputi alat-alat seperti proyektor, layar
proyeksi, laptop, sound system, mikrofon, dan peralatan presentasi
lainnya. Peralatan presentasi ini digunakan untuk menyampaikan
pesan dakwah secara audiovisual dan memerlukan sumber daya
untuk perolehan, pemeliharaan, dan penyediaan fasilitas pendukung.
5. Pusat Penyimpanan: Tempat penyimpanan yang digunakan untuk
menyimpan materi dakwah, seperti gudang, perpustakaan, atau pusat
distribusi. Sumber daya yang terlibat dalam penyediaan pusat
penyimpanan termasuk lahan, bangunan, rak penyimpanan,
keamanan, dan sistem pengelolaan inventaris.
6. Tenaga Kerja: Melibatkan individu atau tim yang terlibat dalam
manajemen, pengadaan, pengelolaan, dan distribusi logistik dakwah.
Tenaga kerja ini dapat mencakup pengelola logistik, petugas
distribusi, petugas pemeliharaan peralatan, dan lain sebagainya.
2.2.3 Manfaat logistik dakwah dalam kegiatan dakwah
Manfaat logistik dakwah dalam kegiatan dakwah sangat penting dan
berperan dalam mendukung kelancaran serta efektivitas pelaksanaan
dakwah. Berikut adalah beberapa manfaat logistik dakwah:
1. Memastikan Ketersediaan Materi Dakwah: Logistik dakwah
memastikan ketersediaan materi dakwah yang diperlukan dalam
jumlah yang memadai. Hal ini mencakup produksi, pengadaan,
penyimpanan, dan distribusi materi dakwah seperti buku, brosur,
media audiovisual, dan lain sebagainya. Dengan adanya logistik

8
yang baik, materi dakwah dapat diakses dan didistribusikan secara
tepat waktu kepada target audiens.
2. Meningkatkan Efisiensi Operasional: Sistem logistik yang efisien
membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti
transportasi, penyimpanan, dan pengelolaan inventaris. Dengan
adanya perencanaan logistik yang baik, kegiatan dakwah dapat
dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien, mengurangi
pemborosan waktu, tenaga, dan biaya.
3. Mendukung Mobilitas Tim Dakwah: Logistik dakwah membantu
memfasilitasi mobilitas tim dakwah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Melalui transportasi yang tersedia, tim dakwah dapat
mencapai lokasi yang dituju untuk menyampaikan pesan dakwah
secara langsung kepada masyarakat.
4. Meningkatkan Dampak Dakwah: Dengan adanya logistik dakwah
yang baik, pesan dakwah dapat disampaikan secara efektif dan tepat
waktu kepada target audiens. Materi dakwah dapat didistribusikan
dengan lebih luas dan terjangkau, meningkatkan potensi penyebaran
pesan-pesan agama kepada masyarakat yang lebih luas.
5. Membantu Pengelolaan Acara Dakwah: Logistik dakwah juga
berperan dalam pengelolaan acara dakwah, termasuk penyediaan
peralatan presentasi, sound system, tempat penyimpanan, dan
fasilitas lainnya. Hal ini membantu memastikan bahwa acara
dakwah dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
6. Memperkuat Profesionalisme Dakwah: Dengan adanya manajemen
logistik yang baik, lembaga atau organisasi dakwah dapat
memperkuat profesionalisme dalam pelaksanaan kegiatan dakwah.
Hal ini mencakup pengelolaan dana, pengadaan sumber daya,
perencanaan logistik, dan pemeliharaan inventaris yang efektif.
7. Manfaat logistik dakwah dalam kegiatan dakwah sangat penting
untuk mencapai tujuan dakwah dengan lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya sistem logistik yang baik, lembaga atau organisasi
dakwah dapat meningkatkan dampak dan keberhasilan kegiatan
dakwah mereka.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam makalah ini, telah dibahas tentang sasaran dakwah dan logistik
dakwah. Sasaran dakwah dapat dilihat dari berbagai perspektif, termasuk
sosiologis, struktur kelembagaan, sosial kultural, dan tingkat usia. Sasaran
dakwah mencakup masyarakat umum, kelompok sosial, lembaga keagamaan, dan
individu dari berbagai latar belakang. Setiap sasaran dakwah memiliki
karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga perlu pendekatan yang tepat
dalam menyampaikan pesan dakwah.
Sementara itu, logistik dakwah memiliki peran yang penting dalam
mendukung kegiatan dakwah. Sumber logistik dakwah meliputi dana, materi
dakwah, transportasi, peralatan presentasi, pusat penyimpanan, dan tenaga kerja.
Melalui manajemen logistik yang baik, dakwah dapat dilaksanakan dengan
efisien, materi dakwah dapat tersedia secara tepat waktu, dan acara dakwah dapat
berjalan dengan lancar.

3.2 Saran

1. Analisis dan Pemahaman Sasaran Dakwah: Penting untuk melakukan analisis


mendalam terhadap sasaran dakwah yang akan dituju. Memahami
karakteristik, kebutuhan, dan konteks masing-masing sasaran dakwah akan
membantu dalam merancang strategi dan pesan yang efektif.
2. Perencanaan Logistik yang Matang: Perlu dilakukan perencanaan logistik
yang baik untuk memastikan ketersediaan dan pengelolaan sumber daya yang
dibutuhkan dalam kegiatan dakwah. Perencanaan yang matang akan
membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan menghindari
kendala logistik yang dapat menghambat pelaksanaan dakwah.

10
DAFTAR PUSTAKA

A Harun, I., Rosyidin, A., & Haqiqi, M. (2021). Manajemen Logistik Dakwah
Perspektif Islamic Management. Indonesian Journal of Islamic Economics
and Business, 4(1), 1-16.
Anwar, M. (2019). Studi Budaya dalam Pengembangan Metode Dakwah.
Jurnal Dakwah, 20(2), 221-239.
Asyhari, A. S. (2018). Pemikiran Sosial-Keagamaan dalam Dakwah.
Jurnal Dakwah Tabligh, 19(1), 19-40.
Aziz, N. A., Rahman, R. A., & Ismail, H. (2018). Logistics as a Key Success Factor
in Da’wah Programs. Journal of Education and Social Sciences, 9(2), 165-
170.
Fikri, M. (2020). Manajemen Logistik dalam Program Dakwah. Jurnal Al-
Muthaba'ah,
3(1), 13-28.
Kholil, A. (2018). Dakwah dan Kelembagaan Islam. Jurnal Dakwah, 19(1), 1-21.
Kurnia, dkk (2018). Makalah Logistik Dakwah. Online di
https://id.scribd.com/document/396332617/Kel-10-Dakwah
Mahmud, N., & Rosyad, A. (2019). Model Pengembangan Materi dan Metode
Dakwah untuk Anak Usia Dini. Jurnal Dakwah, 20(1), 101-122.

11

Anda mungkin juga menyukai