Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SENI DAN GAYA BERBICARA DAN PERSIAPAN


PRESENTASI DAN PRESENTASI SUKSES

Dosen Pengampu : Tiara Zhalpa. Z., M. E

Kelompok 3

Krisdayanti (20210313006)

Salsa Dianty Syafitri (20210313026)

Cyntia Angraini (20210313035)

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMAD AZIM JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Seni dan Gaya Berbicara
Dan Persiapan Presentasi dan Presentasi Sukses”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tiara Zhalpa. Z., M. E
selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Jambi, Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 4
A. Seni dan Gaya Berbicara ....................................................................................................... 4
1.Pengertian Seni dan Gaya Berbicara ................................................................................... 4
2.Fungsi Seni dan Gaya Berbicara ......................................................................................... 5
3.Teknik Seni dan Gaya Berbicara ......................................................................................... 6
B. Persiapan Presentasi dan Presentasi Sukses ............................................................................ 7
1.Teknik-teknik Presentasi .................................................................................................... 7
2.Ciri-Ciri Presentasi yang Baik ............................................................................................ 9
3.Jenis-Jenis Presentasi ....................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan, sebab melalui
sebuah aktivitas berbicara seseorang mampu berkomunikasi dengan manusia yang
lainnya. Melalui aktivitas berbicara seseorang menyampaikan keinginan, informasi,
pikiran, gagasan, membujuk, meyakinkan, mengajak, dan menghibur. Hal ini selaras
dengan tujuan berbicara menurut Tarigan (2008: 15), yaitu: (1) memberitahukan dan
melaporkan (to inform), (2) menjamu dan menghibur(to entertain), (3) membujuk,
mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to persuade).
Keterampilan berbicara terbagi menjadi beberapa aspek. Nurgiyantoro (2001: 287)
membagi keterampilan berbicara menjadi lima bentuk, antara lain: (1) berbicara
berdasarkan gambar, (2) wawancara, (3) bercerita, (4) pidato, (5) diskusi. Keterampilan
berbicara tersebut dipelajari di lingkungan formal dan nonformal. Mulgrave (dalam
Tarigan, 2008: 22), membagi keterampilan berbicara menjadi dua yaitu berbicara sebagai
seni dan berbicara sebagai ilmu. Berbicara sebagai seni penekanan penerapannya
diletakkan sebagai alat komunikasi dalam masyarakat, sedangkan berbicara sebagai ilmu
menekankan mekanisme bicara dan mendengar, latihan dasar bagi ajaran dan suara,
bunyi-bunyi bahasa, bunyi-bunyi dalam rangkaian ujaran, vowel-vowel, diftong-diftong,
konsonan-konsonan dan patologi ujaran.
Berbicara merupakan aktivitas yang sulit, karena berbicara tidak sekedar
mengeluarkan kata dan bunyi-bunyi, melainkan penyusunan gagasan yang
dikembangkan sesuai dengan pendengar atau penyimak (Mulgrave dalam Tarigan, 2008:
16). Kesulitan berbicara di depan umum dipengaruhi oleh beberapa hal yang dapat
menghambat kelancaran saat berbicara di depan umum. Hambatan-hambatan tersebut
dapat berupa rasa takut, cemas, dan tertekan. Ketiga perasaan itu dapat membuat orang
kurang percaya diri, bahkan dapat membuat seseorang merasa tidak mampu berbicara di
depan umum.
Presentasi merupakan kegiatan yang selalu dilakukan dalam kehidupan dunia ilmu.
Kegiatan presentasi itu bermanfaat untuk penyebaran informasi ilmiah,baik informasi
penelitian dengan mempergunakan rujukan yang terpercaya, maupun informasi
pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah popular. Presentasi seperti itu lebih banyak
berlaku pada dunia kampus yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang menjalani

1
kuliah. Para mahasiswa tersebut selalu berhubungan dengan dunia penelitian dan
pencarian data yang memerlukan presentasi. Oleh sebab itu, presentasi bagi mahasiswa
merupakan kebutuhan pokok. Mahasiswa perlu melatih diri dalam melakukan presentasi
itu agar mereka mampu menyusun bahasan presentasi dengan bantuan teknologi
informasi, mampu menyajikannnya, dan mampu pula merevisinya berdasarkan umpan
balik dari peserta.
Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen dasar ,yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan ini diperoleh secara bertahap
dan teratur serta berhubungan satu sama lain. Meskipun keterampilan berbicara ini telah
diperoleh oleh setiap orang ketika masa kanak-kanak, kebutuhan mahasiswa akan
kemampuan berbicara tak dapat diabaikan begitu saja. Presentasi dapat disejajarkan
dengan berbicara. Kebutuhan mahasiswa akan berbicara lebih berorientasi kepada proses
penyajian lisan atau presentasi sebagai wadah penyampaian suatu gagasan. Kemahiran
dalam presentasi bukan hanya menuntut penggunaan bahasa yang baik dan lancar
melainkan juga menghendaki persyaratan-persyaratan lain, misalnya: kebenaran,
ketenangan sikap, kesanggupan mengadakan reaksi yang cepat dan tepat, kesanggupan
menampilkan gagasan-gagasannya secara lancar dan teratur, serta ketidakkakuan dan
ketidakcanggungan gerak. Seiring dengan perkembangan bahwa presentasi itu sudah
menjadi salah satu kebutuhan mahasiswa. Alasannya bahwa di samping mahasiswa harus
mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap ilmiahnya ke dalam berbagai bentuk
karya ilmiah yang berkualitas, juga mereka harus mampu menyajikan karya ilmiah yang
ditulisnya di depan forum sesuai dengan kriteria penyajian yang baik .

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian seni dan gaya berbicara?
2. Apa fungsi dari seni dan gaya berbicara?
3. Bagaimana teknik yang dilakukan dalam seni dan gaya berbicara?
4. Apa saja yang perlu kita perhatikan dalam teknik presentasi?
5. Bagimana ciri-ciri presentasi yang baik?
6. Apa saja jenis presentasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu seni dan gaya berbicara
2. Untuk mengetahui fungsi dari seni dan gaya berbicara
3. Untuk mengetahui bagaimana teknik yang dilakukan dalam seni dan gaya
berbicara
4. Untuk mengetahui teknik yang dilakukan dalam presentasi
5. Untuk mengetahui ciri-ciri presentasi yang baik
6. Untuk mengetahui jenis-jenis presentasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Seni dan Gaya Berbicara


1. Pengertian Seni dan Gaya Berbicara
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaan (Tarigan, 2008:16). Definisi berbicara juga dikemukakan oleh Brown dan
Yule dalam Puji Santosa, dkk (2006:34). Berbicara adalah kemampuan mengucapkan
bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau
perasaan secara lisan.
Seni Berbicara adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa dengan cara yang
kreatif, ekspresif, dan memukau. Ini melibatkan penggunaan kata-kata yang tepat,
intonasi yang sesuai, ritme yang menarik, dan gerakan tubuh yang menggambarkan
pesan dengan lebih kuat. Seni berbicara memungkinkan seseorang untuk
menyampaikan pesan dengan efektif dan mempengaruhi audiens.
Gaya Berbicara melibatkan seseorang menggunakan intonasi vokal, ritme, vokal,
dan gerakan tubuh untuk menyampaikan pesan dengan dampak yang lebih besar.
Gaya berbicara mencerminkan kepribadian, emosi, dan identitas seseorang. Dengan
gaya berbicara yang unik, seseorang dapat menarik perhatian audiens dan menjadikan
pesan mereka lebih menarik dan mudah diingat.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan
bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan kata-kata dalam upaya
menyampaikan atau menyatakan maksud, ide, gagasan, pikiran, serta perasaan yang
disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyimak agar apa yang
disampaikan dapat dipahami oleh penyimak.
Secara fisik, memang pembicara berbicara di depan publik. Namun jika melihat
kenyataan bahwa publik perlu aktif menafsirkan ide yang ingin disampaikan oleh
pembicara, kiranya lebih tepat kalau pembicara berbicara untuk atau kepada publik.
Kesadaran akan kebersamaan ini penting. Publik tidak akan diperlakukan sebagai
obyek, tetapi sebagai subyek yang diharapkan bersama pembicara aktif mensukseskan
proses komunikasi yang mereka lakukan. Hanya dalam suatu pertemuan tertentu
pembicara lebih banyak diberi kesempatan untuk berbicara.

4
2. Fungsi Seni dan Gaya Berbicara
Seni berbicara memiliki beberapa fungsi yang penting dalam berkomunikasi.
Beberapa diantaranya sebagai berikut :
a) Menyampaikan pesan dengan jelas : fungsi utama seni berbicara adalah untuk
menyampaikan pesan dengan jelas kepada audiens. Dengan menggunakan
intonasi yang tepat, penggunaan kata-kata yang efektif, dan ekspresi yang
sesuai, seni berbicara membantu memastikan bahwa pesan yang ingin
disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh audiens.
b) Meningkatkan daya tarik dan memengaruhi audiens : seni berbicara membantu
menciptakan daya tarik yang lebih tinggi dalam presentasi atau pidato. Dengan
gaya berbicara yang menarik, penggunaan gerakan tubuh yang tepat, dan
penggunaan vokal yang variatif, seni berbicara dapat memengaruhi emosi dan
sikap audiens, sehingga mereka lebih terlibat dan terkesan dengan apa yang
disampaikan.
c) Membangun keterhubungan : dalam berbicara di depan publik atau dalam
situasi komunikasi lainnya, seni berbicara dapat membantu membangun
keterhubungan antara pembicara dan audiens. Melalui penggunaan kontak
mata yang baik, bahasa tubuh yang terbuka dan ramah, serta penyampaian
dengan kejujuran dan empati, seni berbicara membantu menciptakan ikatan
yang lebih kuat antara pembicara dan audiens.
d) Memperkuat daya ingat dan pengaruh : dengan menggunakan elemen-elemen
seni berbicara seperti pengulangan, penggunaan cerita, dan penggunaan gaya
berbicara yang khas, seni berbicara dapat membantu meningkatkan daya ingat
audiens terhadap pesan yang disampaikan. Seni berbicara juga dapat
memperkuat pengaruh pesan, sehingga audiens lebih cenderung untuk
mengambil tindakan atau mempertimbangkan pandangan yang disampaikan.

5
3. Teknik Seni dan Gaya Berbicara
Beberapa teknik seni dan gaya berbicara yang bisa diterapkan dalam public
speaking :
a) Penggunaan Retorika. Retorika adalah seni berbicara yang melibatkan
penggunaan gaya bahasa yang persuasif dan efektif. Menggunakan teknik
retorika seperti pengulangan, pernyataan yang kuat, pertanyaan retoris, atau
analogi untuk menarik perhatian audiens dan mempengaruhi audiens secara
emosional.
b) Penggunaan Cerita. Cerita adalah cara yang ampuh untuk menyampaikan
pesan secara menarik dan menghidupkan presentasi.
c) Penggunaan Humor. Humor adalah teknik yang bisa membuat suasana
menjadi lebih dantai dan menghibur. Ingatlah untuk menggunakan humor yang
sesuai dengan konteks dan tidak menghina atau menyinggung audiens.
d) Penggunaan Visualisasi. Visualisasi adalah teknik yang melibatkan
penggunaan gambaran mental atau visual untuk membantu audiens memahami
dan mengingat pesan.
e) Penggunaan Paus dan Nada Suara. Jangan takut untuk menggunakan paus
dalam berbicara. Pausing dengan tepat dapat membantu mengesankan poin
penting dan memberi waktu bagi audiens untuk memproses informasi. Selain
itu variasi nada suara juga penting untuk menarik perhatian audiens dan
menjaga ketertarikan mereka sepanjang presentasi.

6
B. Persiapan Presentasi dan Presentasi Sukses
Presentasi adalah penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum
undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam
rangka mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama.
Kehadiaran undangan atau peserta bermanfaat untuk mengikuti presentasi tersebut secara
aktif dengan lisan dalam jangka waktu yang tersedia. Orang yang menyampaikan
presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri
presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada
beberapa hal yang perlu diperhitungkan. Kiat yang dimaksudkan itu adalah hal-hal
sebagai berikut :

a) Menarik minat dan perhatian peserta


b) Mengarahkan perhatian peserta
c) Mempertahankan minat dan perhatian peserta
d) Menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
e) Menjaga etika atau kode etik presentasi

1. Teknik-Teknik Presentasi
Slide presentasi berperan dalam penyampaian hasil pembicaraan, selain dikemas
dengan lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas memaparkan hasil
penelitian. Kekoherensian slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik
perhatian audiens karena ketiadaan dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran
presentasi pembicara, misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur.
Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan dalam presentasi yaitu:
microssoft power point, open office impress, flash point, macromedia flash, macromedia
captivate.
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide
presentasi, yaitu :
a) Pilih tema desain yang relevan
Sebuah tipe slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin
disampaikan seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika
melihat slide yang ditampilkan dan presenter pun lebih mudah menjelaskan apa
makna yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip
relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan topik yang dibicarakan misalnya
presentasi ternak sapi dengan slide bergambar sapi.

7
b) Hindari sajian teks panjang
Pemakaian teks yang terlalu panjang bisa menyebabkan slide tidak bisa
terbaca oleh audiens yang menyaksikan presentasi. Apabila belum jelas,
audien dapat membaca print out karangan ilmiah, jika belum paham, dapat
ditanyakan pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli presentasi menyarankan
maksimum lima baris teks. Dengan demikian seandainya Anda harus
menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
c) Alur yang teratur
Slide yang baik memiliki alur teratur, dari pendahuluan, penjelasan, sampai
penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain
tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
d) Berikan multimedia yang relevan
Untuk menambah daya tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang
relevan, seperti gambar, animasi, audio, video. Kesesuaian multimedia dengan
topik pembicaraan harus saling mendukung, bukan malah membingungkan
audiens.
e) Satu slide berisi satu pesan
Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide
sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur
beberapa ide berbeda ke dalam satu slide. Audiens akan bingung dan sulit
mencernanya.
f) Perhatikan karakter huruf dan ukuran huruf
Karakter huruf dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai
dengan ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan
presentasi, yaitu :
a) Persiapkan diri
- Sering latihan
Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam
presentasi. Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan kalau sering
berlatih.
- Penampilan
Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan
seseorang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
8
b) Persiapkan materi dan bahan
- Tentukan point-point penting
- Kuasai materi
- Siapkan contoh pendukung
- Susun materi dengan terstruktur
c) Sampaikan dengan santai, sopan, dan tidak terburu-buru
d) Intonasi dan bahasa tubuh

2. Ciri-Ciri Presentasi yang Baik


a) Penyampaian dengan semangat dan siap mental
Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu
semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus
di perkuat agar tidak merusak konsentrasi.
b) Kejelasan berbicara di depan audiens
Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak
terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara
hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
c) Disajikan secara sistematis
Kesistematikan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak
pemahaman audiens.
d) Memberi argumen yang dapat diterima
Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu.
Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab.
e) Slide dapat terbaca dan menarik
Slide yang terbaca dan menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide
harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan
multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemuncuulan peta konsep,
penyesuaian komposisi warna.
f) Kontak mata dengan audiens
Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus
disesuaikan dengan seluruh audiens.
g) Melakukan gerak berbicara
Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai presentasi tidak terlalu kaku ataupun
terlalu hiperaktif akan mempengaruhi tampilan presentasi.

9
h) Memiliki sesi tanya jawab
Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi
komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens.
i) Disampaikan secara tepat waktu
Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat
biasanya menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan
mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor
malah membuat para audiens terganggu dan merasa bosan.

3. Jenis-Jenis Presentasi
Adapun jenis-jenis presentasi yaitu :

1) Presentasi dadakan (Impromptu)


Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara
mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung
untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan
persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat
bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan. Ada
beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi
dadakan atau impromptu.
Kelebihan :
informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang
sesungguhnya, kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas,
membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.
Kelemahan :
informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu
untuk berpikir dan mengolah kata, tidak berurutan/sistematis dalam
penyampaiannya, karena secara mendadak untuk menyampaikan informasi,
terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa
yang harus disampaikan.
2) Presentasi Naskah (Manuscript)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan
informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.
Kelebihan :
penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis, kata yang keluar
diungkapkan secara baik dan benar, tidak terjadi kesalahan dalam
penyampaiannya.
Kelemahan :
pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya, bagi pendengar tidak
termotivasi untuk mendengarkannya, tidak menarik dalam menyampaikan

10
informasinya, terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan
kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
3) Presentasi Hafalan (Memoriter)
Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan.
Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah
dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan
menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan
disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript.
Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata
dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
4) Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk
dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan
garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara
mendetail.
Kelebihan:
pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan
sebelumnya, dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan, kemungkinan
besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar,
karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak
melenceng dari garis besar materi, lebih leluasa dalam penyampaiannya,
pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan
terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
Kelemahan:
perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan,
membutuhkan waktu yang lama.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seni dan gaya berbicara saling terkait. Seni berbicara merupakan kemampuan untuk
menyampaikan pesan dengan efektif, sementara gaya berbicara merupakan cara
seseorang menggunakan elemen-elemen vokal dan gerakan tubuh untuk meningkatkan
pengaruh pesan tersebut.

Presentasi merupakan penyajian karya tulis atau ilmiah seseorang di depan forum
undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan publik/audiens/hadirin, dalam
rangka mengajukan suatu ide untuk mendapatkan pemahaman/kesepakatan bersama.
Komunikasi presentasi dilakukan secara terpadu lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh.
Agar sebuah pesan dalam komunikasi bisa tersampaikan dengan baik, ada 3 komponen
penting yang terkait, yaitu pemberi pesan (komunikator), media yang digunakan, dan
penerima pesan (audiens). Kemampuan berbicara atau presentasi dengan baik di depan
publik adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Untuk itu, lihatlah diri
Anda.

B. Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan sarannya agar kami
bisa membuat makalah ini lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua, dan menjadi wawasan kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aristoteles. 2018.Retorika Seni Berbicara. Yogayakarta: Basabasi.

Rafanany, Been. 2013. 15 Menit Sukses Presentasi. Yogyakarta:Pinang Merah Publisher .

Tarigan, H.G (2008). Berbicara. Bandung:Angkasa

Zelfis, Fitria. (2016). The Secret of Public Speaking. Yogyakarta: Speak Up.

http://www.beritaterhangat.net/2013/02/contoh-kata-pengantar-makalah-bahasa.html

http://contoh-makalah-mahasiswa.blogspot.com/2012/10/contoh-makalah-bahasa-indonesia-
kalimat-efektif.html

13

Anda mungkin juga menyukai