Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWIRAUASAHAAN

BEKERJA EFEKTIK DAN EFESIEN

Dosen Pembimbing:
Dr. Nentien Destri, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 2

ANNISA SAFITRI
DANI SAPUTRA
ELSI RENIKA
FITRAH SUKMA

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES YARSI SUMBAR
BUKITTINGGI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan tugas tentang lapisan masyarakat, makalah ini disusun sebagai salah satu
tugas mata kuliah kewirausahaan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada


Ythbapak Dr. Nentien Destri, M.Pd dosen Mata kuliah kewirausahaan. Orang tua kami yang
telah membantu baik moril maupun materi. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini  
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.
 

Bukittinggi, 22 Maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan Umum...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Efektif Dan Efesien..............................................................2

2.2 Perbedaan Efesien Dan Efektif................................................................3


2.3 Contoh Efesien Dan Efektif.....................................................................3
2.4 Bekerja Efektif Dan Efesien....................................................................5
2.5 Membangun Sifat Bekerja Efektif Dan Efesien......................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................7

3.2 Saran.....................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kewirausahaan tidak akan terlepas dari kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
handal, kreatif, inovatif dan tidak bergantung pada orang lain. Sumber daya manusia yang
berkualitas harus memiliki keunggulan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara kompetitif
dan tidak mudah menyerah. Sumber daya manusia merupakan asset yang sangat vital baik dalam
organisasi, kelompok, ataupun perusahaan, karena keberadaannya tidak dapat digantikan oleh
sumber daya lainnya. Permasalahannya, bagaimana cara mendapatkan atau memunculkan
sumber daya manusia yang profesional dan bisa melepaskan dirinya dari tantangan hidup seperti
sekarang. Peluang kerja formal sulit diperoleh, pemutusan hubungan kerja terjadi di beberapa
perusahaan, sehingga persaingan semakin ketat untuk mencari alternatif pekerjaan mandiri.
Kewirausahaan merupakan alternatif untuk membantu kesulitan masyarakat dalam
memecahkan masalah pencarian kesempatan kerja. Program kewirausahaan dilaksanakan
ditujukan bagi peningkatan kewirausahaan masyarakat yang kreatif dan inovatif. Kewirausahaan
terkait dengan kemampuan menciptakan nilai yang dapat dipertukarkan dengan orang lain secara
kreatif dan inovasi dengan memanfaatkan peluang. Kewirausahaan dapat berkembang dengan
adanya tanggung jawab fungsi-fungsi individu atau organisasi yang berorientasi pada profit.
Pengembangan kewirausahaan bisa menjadikan satu dorongan untuk meminimalkan tingkat
pengangguran. Kewirausahaan merupakan usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan
persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi,
pengetahuan, cara-cara dan keterampilan yang baru untuk menghasilkan barang atau jasa kerja
baru yang lebih efektif dan efisien. Memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan merupakan nilai tambah.
Dalam berwirausaha selalu ada risiko. Risiko cenderung menjadipenghambat bagi para
pengusaha untuk maju dan berkembang. Pada dasarnya risiko selalu ada dalam setiap
keuntungan yang ingin dicapai. Sikap dan perilaku terhadap risiko seharusnya lebih positif dan
rasional. Risiko dianggap sebagai bagian tidak terpisahkan dari keuntungan dan harus
diminimalkan keberadaannya. Dengan pertimbangan yang matang dan terencana, maka risiko
dapat diminimalkan bahkan dihindari tanpa mengurangi keuntungan yang akan diperoleh pada
setiap kesempatan usaha. Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa kewirausahaan dan
komitmen dalam usahanya dengan tekad bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya
terhadap usaha yang akan digelutinya. Dalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausahawan
yang sukses harus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat yang kuat)
dalam mengembangkan usahanya, tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung
resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang
sungguh- sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, maka wirausahawan sehebat apapun pasti
menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, bagi seorang wirausahawan harus
memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya. Keberhasilan dalam menghasilkan
kualitas dan jasa hanya dapat diciptakan
melalui cara yang berbeda, lebih efektif, efisien serta memiliki nilai lebih tinggi di mata
pelanggan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan efektif dan efisien?


2. Apa perbedaan efektif dan efesien?

3. Apa saja contoh dari efektif dan efesien?

4. Bagaimana cara bekerja efektif dan efesien?

5. Bagimana cara membangun sifat bekerja efesien dan efektif?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian efektif dan efisien


2. Untuk mengatahui perbedaan efektif dan efesien

3. Untuk mengetahui contoh dari efektif dan efesien

4. Untuk mengetahui bekerja efektif dan efesien


5. Untuk mengetahui cara membangun sifat bekerja efesien dan efektif

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Efektif Dan Efisien

Sebuah kata agar dapat menjadi Efektif Dan efisien adalah, keinginan setiap organisasi maupun
individu, karena dengan mencapai kedua hal tersebut maka kita harus memiliki manajemen
waktu yang baik, sehingga kita lebih produktif dalam bekerja.Tetapi kalau tidak ada pemahaman
yang benar tentang arti efektif dan efisien, tentu kita tidak akan dapat mencapai kedua hal
tersebut, berikut masing – masing penjelasan dari kedua makna tersebut

Pengertian Efektif adalah cara mencapai sesuatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dan
tepat dari beberapa alternatif, yang kemudian mengimplementasikan pekerjaan tersebut dengan
tepat sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang maksimal.

Dengan kata lain, Efektif adalah sebuah usaha untuk mendapatkan target, tujuan, atau hasil yang
diharapkan dengan waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu, tanpa memperdulikan biaya
yang harus dikeluarkan.Pekerjaan yang efektif berhubungan dengan suatu perencanaan,
penjadwalan dan pengeksekusian keputusan yang tepat, guna suatu pekerjaan dapat dikatakan
efektif jika tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berhasil dicapai sesuai dengan yang
diharapkan.

Sedangkan pengertian dari kata Efisien yaitu, sebuah cara untuk mencapai tujuan dengan
penggunaan sumber daya yang minimal, atau sedikit mungkin namun hasilnya dapat mencapai
target yang maksimal. Kuncinya adalah dapat mengolah sumber daya dengan baik dan hemat
sehingga dana, waktu dan tenaga tidak banyak terbuang.Adapun kata lain efisien memiliki arti
mengerjakan sesuatu dengan rasio terbaik antara hasil dan sumber daya. Efisien juga
mengharuskan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara hemat, cepat, selamat dan
tepat waktu. Pekerjaan efisien sendiri dapat direncanakan dengan mengevaluasi, membuat
perbandingan antara masukan dan pengeluaran yang diterima pada suatu pekerjaan sebelumnya.
Sehingga nantinya dapat menemukan cara yang efisien atau cara terbaik untuk mencapai suatu
tujuan.

B. Perbedaan Efektif Dan Efisien

Perbedaan Efektif Efisien


Melaksanakan suatu kegiatan Melaksanakan suatu kegiatan dengan optimal
Arti
sesuai tujuan dan target sesuai tujuan dan target (cepat, tepat, hemat)
Memperhatikan
Iya Iya
Hasil
Memperhatikan
Tidak iya
Waktu
Memperhatikan
Tidak iya
Usaha

Perbedaan Efektif
1. Efektif merupakan perlakuan yang sesuai dengan apa yang di inginkan.
2. Efisien ialah bekerja yang menggunakan sumber daya dan energi yang sesuai tanpa
adanya pemborosan.

Perbedaan Efisien
1. Efisien adalah hemat biaya tenaga atau pun waktu untuk mendapatkan suatu hasil yang
lebih maksimal lagi.
2. Efektif adalah dapat mencapai tujuan yang maksimal dari apa yang di harapkan,

Jadi setiap proses yang efektif belum tentu efisien, bahkan sebaliknya suatu proses yang di
katakan efisien belum tentu juga efektif, oleh karena itu betapa pentingnya menyelaraskan antara
efektif dan efisien ini agar setiap tujuan organisasi atau pun pribadi dapat tercapai dengan baik.

C. Contoh Efektif Dan Efisien


Pada umumnya, seseorang menginginkan sesuatu hal yang efektif dan efisien. Namun tetapi
keduanya tidak selalu beriringan, walau pun terkadang dapat efektif namun tidak efisien,
sedangkan efisien namun tidak efektif, sehingga tidak bisa di katakan efisien dan tidak juga
efektif.

Disini kami akan mengambil contoh “Dina hendak mengunjungi Kalimantan di waktu libur
kuliah”. Disini kami akan menjelaskan beberapa contoh penerapan mana yang efektif dan mana
yang efisien.

Contoh Penerapan Efektif

Jika Dina berangkat ke Kalimantan menggunakan pesawat terbang, maka Dina harus
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.800.000 dengan waktu perjalanan 3 jam.

Dengan begini, Dina melakukan aktivitas yang efektif, tetapi tidak efisien. Hal ini dikarenakan
Dina mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menempuh perjalanan ke Kalimantan.

Contoh Penerapan Efisien

Apabila Dina berangkat ke Kalimantan menggunakan Bus Bisnis seharga Rp. 150.000 dan jarak
waktu yang di tempuh Dina 17 jam.

Maka dapat pula dikatakan bahwa Dina melakukan suatu perjalanan yang efisien, tetapi kurang
efektif. Hal ini dikarenakan Dina memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke
tujuannya.

Contoh Penerapan Efektif dan Efisien

Jika Dina menginginkan sesuatu yang efektif dan efisien. Dina juga harus memikirkan harga
transportasi yang terbilang cukup murah dengan waktu yang terbilang cepat juga.

Dengan demikian, mungkin Dina dapat menggunakan transportasi yang berupa kereta api, yang
harganya lebih murah dan durasi waktu tidak terlalu lama juga.
D. Bekerja Yang Efektif Dan Efisien

Sebagai orang yang menjadikan kinerja sebagai salah satu poin yang sangat penting maka tips
tentang bekerja atau pun beraktifitas agar efektif dan efisien adalah hal yang wajib kita diketahui.
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin bisa menjadi referensi agar bisa bekerja secara efektif
dan efisien. Sebenarnya tips di bawah yang akan kami sampaikan tidak merta tentang pekerjaan,
tapi bisa kamu gunakan di beberapa kondisi misalnya bagaimana belajar efektif dan efisien,
sebenarnya hampir sama cuma beda konteks saja.

Berikut adalah cara bekerja efektif dan efisien :

1. Menggunakan Skala Prioritas:

Sering sekali didalam kehidupan sehari-hari kita dipertemukan dengan kondisi yang harus
memilih sebuah pilihan diantara beberapa pilihan yang penting.

Jika demikian maka menggunakan skala prioritas adalah hal yang wajib kamu pertimbangkan,
dengan mempertimbangkan pilihan yang hasilnya segera dibutuhkan bisa membantu kamu dalam
menetukan pilihan mana yang bisa kamu ambil. Aspek ini adalah bagian dari bekerja efektif,
sesuai dengan yang benar-benar kamu butuhkan.

2. Menggunakan Dasar Tingkat Kesulitan:

Ketika kamu sudah memilih pilihan yang harus segera kamu kerjakan, maka tahapan selanjutnya
adalah menetapkan bagian dari pekerjaan yang bisa dikerjakan dilihat dari tingkat kesulitaanya.

3. Delegasi:

Saat rencana sudah disusun, pilihan sudah ditentukan dan diurutkan bedasarkan tingkat kesulitan,
maka selanjutnya adalah eksekusi.

Nah ketika kita berhadapan dengan kondisi seperti seringnya cara kita berpikir adalah pola-
pola How.
Maksudnya?itu tentang bagaimana pekerjaan itu bisa diselesaikan. Ilustrasi sederhana, misalkan
kamu akan membuka sebuah restoran Padang, kamu sebernarnya tidak harus memahami
semuanya.

Boleh-boleh saja, tapi tidak wajib bahkan sebaiknya tidak, malah jika kamu berusaha memahami
semuanya mulai dari belanja, memasak, meracik bumbu, mengelola, buka cabang dan seterusnya
bisa menimbulkan masalah.

Secara hasil akan jauh lebih efektif dan efisen ketimbang kamu kerjakan sendiri.

4. Susun Rencana:

Kebaikan yang tidak terencana akan mudah dikalahkan dengan kejahatan yang terencana.
Ungkapan ini jelas mengggambarkan gimana begitu pentingnya memulai sesuatu dengan
perencanaan. Dengan adanya perencanaan paling tidak bisa mengurangi resiko kesalahan.

Memang tidak ada jaminan, tapi sebagian besar sesuai yang direncanakan biasanya memiliki
hasil yang lebih baik dari pada tanpa direncanakan.

Sebenarnya terkait efektif dan efisien siapapun itu baik individu, organisasi, bahkan perusahaan


dapat menerapkannya secara sekaligus, dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Namun diantara kedua kalimat tersebut tidak selalu berjalan bersama, terkadang bisa efektif
namun tidak efisien, atau efisien tapi tidak efektif, atau lebih parah lagi tidak efisien dan tidak
efektif.

E. Membangun Sikap Kerja Efektif dan Efisien

1. Menjadi teliti dalam memandang hal-hal yang membunuh motivasi karyawan

Motivasi menjadi salah satu urat nadi bagi karyawan agar bisa bekerja dengan tepat dan

cepat. Matinya motivasi menandakan tak berfungsinya kerja karyawan dengan efektif dan
efisien. Sebagai atasan Anda harus jeli dalam melihat dan mengidentifikasi si “pembunuh”

motivasi.

Pembunuh motivasi ini umumnya tak jauh-jauh dari orang-orang yang membawa pengaruh

buruk, tidak adanya peluang untuk pengembangan karir secara profesional, gaya manajemen

yang tidak memberi kenyamanan pada karyawan, tidak jelasnya visi perusahaan, atau juga

perasaan kurang mendapatkan penghargaan.

Bangunlah suasana kerja yang nyaman dan bisa memberikan value pada karyawan. Dengan

begitu mereka akan dengan senang hati melakukan segala usaha maksimal untuk mencapai

target yang perusahaan inginkan. Sekali lagi, tak ada perusahaan yang sukses jika karyawan

merasa tak diayomi dan tak punya motivasi.

2. Buatlah target yang tepat sasaran dan berikan masukan pada karyawan

Meski pada akhirnya target selalu menjadi sesuatu hal yang cukup menantang, namun

mayoritas karywan lebih senang dengan keberadaan target yang tepat. Target membuat

mereka memiliki motivasi untuk mencapai sesuatu. Target dan visi yang jelas dan terarah

membuat karyawan bisa bekerja lebih efektif dan efisien, karena mereka paham apa yang

akan mereka capai, bagaimana mencapainya dan kapan harus mencapainya.

Target kecil harian juga bagus untuk membangun sikap kerja yang efektif dan efisien. Ini

akan membuat karyawan belajar mengatur kecepatan kerja mereka dengan benar dalam

melakukan tugas untuk memenuhi target.

Sebagai atasan Anda juga harus memberikan masukan. Prestasi karyawan harus diakui dan

diberi apresiasi. Begitu pun kesalahan, Anda harus bisa memberi masukan pada mereka saat

target tak bisa dicapai.


3. Tetapkan standar dan kembangkan skill karyawan

Mengapa penting untuk menetapkan standar? Agar karyawan tahu, apa yang sebetulnya

perusahaan harapkan dari mereka dan tanggung jawab apa saja yang harus mereka emban.

Tanpa standar yang jelas pada tanggung jawab karyawan, mereka akan bekerja tanpa tujuan.

Sikap kerja yang terbangun pun jauh dari kata efektif apalagi efisien.

JIka karyawan sudah paham apa yang harus mereka kerjakan, kejar dan capai maka berikan

juga kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan. Semakin kemampuan

dan keterampilannya membaik, maka makin efektif dan efisien juga kerja mereka.

Sebaliknya, karyawan yang merasa tak mendapat kesempatan untuk mengembangkan skill

hanya berpikir untuk bekerja secara biasa saja, atau bisa juga memikirkan bagaimana caranya

agar bisa secepatnya hengkang dari perusahaan Anda. Padahal sebetulnya dia punya

kemampuan yang bagus.

4. Manfaatkan teknologi dalam bekerja

Penting untuk melibatkan teknologi dalam bekerja. Terkadang ada hal-hal yang hanya bisa

dilakukan oleh manusia, namun ada juga yang bisa dilakukan lebih cepat, efektif dan efisien

ketika dilakukan oleh teknologi. Seperti misalnya pengaturan dan pengelolaan data

karyawan. Akan cukup ribet dan tak efisien jika semua data karyawan diolah manual oleh

manusia. Sudah pasti hal ini akan memakan banyak waktu, boros tenaga dan biaya serta

tingkat keakuratan pun patut dipertanyakan.

Bersyukurlan Anda karena hidup di era teknologi modern yang sangat membantu Anda

dalam bekerja. Faktanya teknologi saat ini memang banyak membantu para pekerja, baik dari

level staff, menejemen hingga direktur untuk melakukan berbagai tugas secara digital.
Lahir dari permasalahan pengelolaan data karyawan, maka lahirlah AbsenKu Profesional yang

kini siap memberikan solusi bagi Anda dalam kemudahan bekerja bagi top management hanya

dengan satu genggaman tangan saja.

Bagi HRD, aplikasi AbsenKu akan mempermudah proses rekapitulasi dan monitoring kehadiran

karyawan. HRD juga makin mudah dalam mengatur jadwal pembagian shift, penyampaian

informasi terbaru, pengiriman slip gaji, saran dan keluhan karyawan, hingga survey karyawan

yang cukup dengan satu sentuhan saja.Begitupun dengan jajaran manajemen yang akan sangat

dimudahkan dengan fitur-fitur tersebut.

Direktur tak perlu lagi meminta data manual dari HRD karena semua sudah tersentral dalam satu

aplikasi. Atasan bisa mengontrol kapan pun mengenai kehadiran dan kinerja karyawan.

Karyawan sendiri akan dimudahkan dengan piranti AbsenKu Profesional. Mereka bebas absensi

dari manapun tanpa harus datang ke kantor, tentunya di tempat-tempat yang diijinkan

perusahaan. Karyawan juga bisa memantau kinerja mereka sendiri, melihat jadwal lembur, libur

hingga cuti. Karyawan bisa selalu update berita terbaru dari perusahaan. Kerja jadi lebih efketif

dan efisien karena tak perlu buang banyak waktu untuk antri absen, bolak-balik HRD hanya

untuk konfirmasi jadwal lembur atau cuti, dan lainnya.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Efektif adalah sebuah usaha untuk mendapatkan target, tujuan, atau hasil yang

diharapkan dengan waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu, tanpa memperdulikan biaya

yang harus dikeluarkan.Pekerjaan yang efektif berhubungan dengan suatu perencanaan,

penjadwalan dan pengeksekusian keputusan yang tepat, guna suatu pekerjaan dapat dikatakan

efektif jika tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berhasil dicapai sesuai dengan yang

diharapkan. Efisien yaitu, sebuah cara untuk mencapai tujuan dengan penggunaan sumber daya

yang minimal, atau sedikit mungkin namun hasilnya dapat mencapai target yang maksimal.

Kuncinya adalah dapat mengolah sumber daya dengan baik dan hemat sehingga dana, waktu dan

tenaga tidak banyak terbuang.Adapun kata lain efisien memiliki arti mengerjakan sesuatu dengan

rasio terbaik antara hasil dan sumber daya.. Pekerjaan efisien sendiri dapat direncanakan dengan

mengevaluasi, membuat perbandingan antara masukan dan pengeluaran yang diterima pada

suatu pekerjaan sebelumnya. Sehingga nantinya dapat menemukan cara yang efisien atau cara

terbaik untuk mencapai suatu tujuan. Dalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausahawan

yang sukses harus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat yang kuat)

dalam mengembangkan usahanya, tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung

resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang

sungguh- sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, maka wirausahawan sehebat apapun pasti

menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, bagi seorang wirausahawan harus

memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya. Keberhasilan dalam menghasilkan

kualitas dan jasa hanya dapat diciptakan


B. SARAN

Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang
tekun karena adanya ketekunan, berani mengambil resiko, terampil dan tidak mudah putus asa,
mempunyai kemauan terus belajar , memberi pelayana terbaik kepada konsumen, bersikap ramah
terhadap konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta: Salemba Empat.

Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.

Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai