Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK, MOTORIK DAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL


SISWA USIA SD

Oleh :
Kelompok 5

Meysa Andriani 206910245


Monalisa Sikumbang 206910471
Nurul Khoiriyati 206910425

Dosen Pengampu :
Dr. Nurkhairo Hidayati, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Karakteristik Perkembangan Fisik, Motorik dan Perkembangan Intelektual Siswa Usia SD.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dr. Nurkhairo Hidayati, S.Pd., M.Pd selaku Dosen
mata kuliah Psikologi Pendidikan di Universitas Islam Riau yang telah memberikan tugas
ini kepada kami. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad sholallohu
‘alaihi wasalam penutup para nabi dan rosul, yang telah membawa risalah Islam yang
sempurna dan juga kepada keluarganya , dan orang-orang yang senantiasa mengikuti jalan
beliau hingga hari kiamat kelak.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Karakteristik Perkembangan Fisik, Motorik dan
Perkembangan Intelektual Siswa Usia SD. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 2
A. Karakteristik Perkembangan Fisik Siswa Usia SD ........................................................ 2
B. Karakteristik Perkembangan Motorik Siswa Usia SD .................................................. 3
C. Karakteristik Perkembangan Intelektual Siswa Usia SD .............................................. 4
D. Implikasi Perkembangan Fisik, Motorik dan Intelektual dalam Pendidikan ................. 5
BAB III ................................................................................................................................. 7
PENUTUP ............................................................................................................................ 7
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak yang berada di kelas awal adalah anak yang berada pada rentangan usia dini.
Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya Oleh karena itu, pada masa
ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang
secara optimal. Ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah yang perlu diketahui
para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah
Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan
keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui
karakteristik siswanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Karakteristik Perkembangan Fisik Siswa Usia SD?
2. Apa Karakteristik Perkembangan Motorik Siswa Usia SD?
3. Apa Karakteristik Perkembangan Intelektual Siswa Usia SD?
4. Bagaimana Implikasi Perkembangan Fisik, Motorik dan Intelektual dalam
Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Karakteristik Perkembangan Fisik Siswa Usia SD?
2. Untuk Mengetahui Karakteristik Perkembangan Motorik Siswa Usia SD?
3. Untuk Mengetahui Karakteristik Perkembangan Intelektual Siswa Usia SD?
4. Untuk Mengetahui Implikasi Perkembangan Fisik, Motorik dan Intelektual dalam
Pendidikan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Perkembangan Fisik Siswa Usia SD


Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para
guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah
Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan
keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui
karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan
peserta didik.
Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
Anak SD merupakan anak dengan katagori banyak mengalami perubahan yang sangat
drastis baik mental maupun fisik. Usia anak SD yang berkisar antara 6 – 12 tahun
menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan :
1. Perkembangan Fisik Siswa SD
Mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang.
Pada usia 10 tahun baik laki‐laki maupun perempuan tinggi dan berat badannya
bertambah kurang lebih 3,5 kg. Namun setelah usia remaja yaitu 12 ‐13 tahun anak
perempuan berkembang lebih cepat dari pada laki‐laki, Sumantri dkk (2005).
2. Perkembangan Kognitif Siswa SD
Hal tersebut mencakup perubahan – perubahan dalam perkembangan pola pikir.
Tahap perkembangan kognitif individu menurut Piaget melalui empat stadium:
a. Sensorimotorik (0‐2 tahun)
b. Praoperasional(2‐7 tahun)
c. Operational Kongkrit (7‐11 tahun
d. Operasional Formal (12‐15 tahun)
3. Perkembangan Psikososial
Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan dan perubahan emosi
individu. J. Havighurst mengemukakan bahwa setiap perkembangan individu
harus sejalan dengan perkembangan aspek lain seperti di antaranya adalah aspek
psikis, moral dan sosial. Menjelang masuk SD, anak telah Mengembangkan
keterampilan berpikir bertindak dan pengaruh sosial yang lebih kompleks. Sampai
dengan masa ini, anak pada dasarnya egosentris (berpusat pada diri sendiri) dan
dunia mereka adalah rumah keluarga, dan taman kanak‐kanaknya. Daya

2
konsentrasi anak tumbuh pada kelas kelas besar SD. Mereka dapat meluangkan
lebih banyak waktu untuk tugas tugas pilihan mereka, dan seringkali mereka
dengan senang hati menyelesaikannya. Tahap ini juga termasuk tumbuhnya
tindakan mandiri, kerjasama dengan kelompok dan bertindak menurut cara cara
yang dapat diterima lingkungan mereka. Mereka juga mulai peduli pada
permainan yang jujur. Selama masa ini mereka juga mulai menilai diri mereka
sendiri dengan membandingkannya dengan orang lain.
Sebagai akibat dari perubahan struktur fisik dan kognitif mereka, anak
pada kelas besar di SD berupaya untuk tampak lebih dewasa. Mereka ingin
diperlakukan sebagai orang dewasa.Terjadi perubahan perubahan yang berarti
dalam kehidupan sosial dan emosional mereka. Di kelas besar SD anak laki‐laki
dan perempuan menganggap keikutsertaan dalam kelompok menumbuhkan
perasaan bahwa dirinya berharga.
Salah satu tanda mulai munculnya perkembangan identitas remaja adalah
reflektivitas yaitu kecenderungan untuk berpikir tentang apa yang sedang
berkecamuk dalam benak mereka sendiri dan mengkaji diri sendiri. Mereka juga
mulai menyadari bahwa ada perbedaan antara apa yang mereka pikirkan dan
mereka rasakan serta bagaimana mereka berperilaku. Mereka mulai
mempertimbangkan kemungkinan‐kemungkinan. Remaja mudah dibuat tidak
puas oleh diri mereka sendiri. Mereka mengkritik sifat pribadi mereka,
membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan mencoba untuk mengubah
perilaku mereka. Pada remaja usia 18 tahun sampai 22 tahun, umumnya telah
mengembangkan suatu status pencapaian identitas.

B. Karakteristik Perkembangan Motorik Siswa Usia SD


Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna,
dan terkoordinasi dengan baik, seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan
badan anak. Anak-anak terlihat sudah mampu mengontrol dan mengoordinasikan
gerakan anggota tubuhnya seperti menggerakkan tangan dan kaki dengan baik. Otot-
otot tangan dan kakinya sudah mulai kuat, sehingga berbagai aktivitas fisik seperti
menendang, melompat, melempar, menangkap dan berlari dapat dilakukan secara
lebih akurat dan cepat. Di samping itu, anak juga semakin mampu menjaga
keseimbangan badannya. Penguasaan badan, seperti membongkok melakukan
bermacam-macam latihan senam serta aktivitas olah raga berkembang pesat. Mereka
juga mulai memperlihatkan gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat, yang

3
diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yang bermutu bagus atau
memainkan instrumen musik tertentu. Untuk memperhalus keterampilan-
keterampilan motorik mereka anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik.
Aktivitas fisik ini dilakukan dalam bentuk permainan yang kadang-kadang bersifat
informal, permainan yang diatur sendiri oleh anak, seperti permainan umpet-
umpetan, dimana anak menggunakan keterampilan motornya, disamping itu, anak-
anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal,
seperti olahraga senam, berenang, atau permainan hoki.

C. Karakteristik Perkembangan Intelektual Siswa Usia SD


Menurut Piaget dalam Rinesti (2010) tahap perkembangan intelektual antara lain:
Sensori motorik (usia 0-2 tahun)
Dalammperkembangan masa sensorik motorik yang aktif sejak lahir hingga umur 2
tahun, kecerdasan anak masih primitif, artinya masih bertumpu pada sikap terbuka.
walaupun termasuk primitif, namun itu adalah kecerdasan dasar yang sangat
bermakna sebab menjadi landasan bagi jenis kecerdasan spesifik yang akan dimiliki
siswa. Kecerdasan motorik sensorik dilihat sebagai kecerdasan praktis yang berguna
untuk anak usia 0-2 tahun dalam belajar bertindak kepada lingkungannya sebelum
mampu memikirkan apa yang dilakukannya.
Pra-operasionall(usia 2-7ttahun)
Masa perkembangan kognitif pra-operasional ada pada anak-anak saat mereka
berusia 2 hingga 7 tahun. Perkembangan tersebut dimulai ketika anak mempunyai
penguasaan penuh untuk menjadi benda permanen. Maksudnya anak telah
mempunyai pemahaman akan keberadaan suatu objek yang harus ada, meskipun
objek itu telah tertinggal atau tidak tampak dan tidak terdengar. Maka keberadaan
benda-benda itu berbeda dengan masa sensori-motorik, tidak lagi terikat dengan
observasi belaka tetapi akan tetap dicari ketika benda tersebut tidak ada.
Operasional konkrit (usia 7-11 tahun)
Pada masa operasional konkret yanggberjalan hingga masa remaja,anak memperoleh
kemampuan tambahan yang disebut sistem operasi (unit langkah berpikir). Potensi
ini berguna untuk anak dalam mengatur pikiran serta gagasannya dengan kejadian
tertentu kedalam pikirannya sendiri. Satuan langkah berpikir anak akan menjadi
pondasi pembentukan kecerdasan intuitif. Menurut Piaget, kecerdasan merupakan
tahapan, proses, atau langkah operasional tertentu yang melandasi seluruh ajaran
serta pemahaman individu, selain sebagai proses penyusunan serta penafsiran.

4
Operasional formal (usia 11 tahun ke atas)
Dalam fase perkembangan operasional formal, anak yang mendekati atau telah
menginjak masa remaja yaitu umur 11-15 tahun akan mampu memecahkan persoalan
keterbatasan opini konkrit operasional. Fase terakhir dari perkembangan kognitif
yang menghilangkan batasan ini sebenarnya tidak hanya berlaku untuk remaja hingga
usia 15 tahun, tetapi juga untuk remaja dan terlebih orang dewasa yang lebih tua.
Pasalnya, upaya penelitian Piaget yang mengangkat subjek anak-anak serta remaja
sampai umur 15 tahun dinilai cukup representatif untuk usia selanjutnya.

D. Implikasi Perkembangan Fisik, Motorik dan Intelektual dalam Pendidikan


Implikasi bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut :
1. Menyediakan saran dan prasarana. Faktor sarana dan prasarana ini jangan
sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya ruangan
kelas,tempat duduk dan meja dan sebagainya.
2. Waktu istirahat. Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru,
istirahat yang cukup sangat diperlukan.
3. Diadakannya jam olahraga bagi siswa. Pelajaran olahraga sangat penting bagi
pertumbuhan fisik anak karena dengan olahraga yang dijadwalkan secara teratur
oleh sekolah berarti pertumbuhan fisik anak memperoleh stimulasi secara teratur
pula.
4. Menyediakan kegiatan ekstrakulikuler yang berupa seni dan olahraga agar anak
dapat meningkatkan keterampilan motoriknya sehingga dapat berfungsi dengan
maksimal.
Perkembangan intelektual erat kaitannya dengan potensi otak manusia. Menurut
Widiasmadi (2010:55), potensi otak manusia hanya tampak delapan persen sebagai
pikiran sadar, sedangkan sisanya 92 persen disebut alam bawah sadar. Dari
penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa potensi otak manusia yang berkaitan
dengan perkembangan intelektual hanya memuat delapan persen saja. Untuk itu,
perkembangan intelektual pada peserta didik perlu dikembangkan.
Proses perkembangan intelektual menurut pendapat Budiamin, dkk. (2009:5)
melibatkan perubahan dalam kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa,
dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya. Aktivitas-aktivitas
seperti mengamati dan mengklasifikasikan benda-benda, menyatukan beberapa kata
menjadi satu kalimat, menghapal doa, memecahkan soal-soal matematika, dan

5
menceritakan pengalaman kepada orang lain merupakan peran proses intelektual
dalam perkembangan anak.
Teori Piaget banyak digunakan dalam praktik pendidikan atau proses pembelajaran,
meski teori ini bukanlah teori mengajar. Piaget (Budiamin, dkk., 2009:108)
berpandangan bahwa:
1. Pembelajaran tidak harus berpusat pada guru, tetapi berpusat pada peserta didik;
2. materi yang dipelajari harus menantang dan menarik minat belajar peserta didik;
3. pendidik dan peserta didik harus sama-sama terlibat dalam proses pembelajaran;
4. urutan bahan dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama, karena
akan sulit dipahami oleh peserta didik jika urutannya loncat-loncat;
5. guru harus memperhatikan tahapan perkembangan kognitif peserta didik dalam
melakukan stimulasi pembelajaran; dan
6. pembelajaran hendaknya dibantu dengan benda-benda konkret pada anak
sekolah dasar kelas awal.
Pendapat lain mengatakan bahwa model pendidikan yang aktif adalah model yang
tidak menunggu sampai peserta didik siap sendiri. Sekolah yang sebaiknya mengatur
lingkungan belajar sedemikan rupa sehingga dapat memberi kemungkinan maksimal
pada peserta didik untuk berinteraksi dalam proses pembelajaran. Dengan
lingkungan yang penuh rangsangan untuk belajar, proses pembelajaran aktif akan
terjadi sehingga mampu membawa peserta didik untuk maju ke tahap berikutnya.
Dalam hal ini, pendidik hendaknya menyadari bahwa perkembangan intelektual anak
berada di tangannya (Pristanto, 2011).
Perkembangan intelektual pada anak usia sekolah dasar sudah cukup untuk menjadi
dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau
daya nalarnya. Perkembangan intelektual dan pengalaman belajar anak sangat erat
kaitannya. Perkembangan intelektual peserta didik akan memfasilitasi kemampuan
belajarnya. Peserta didik sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti
membaca, menulis, dan berhitung. Dalam mengembangkan daya nalar, caranya
dengan melatih peserta didik untuk mengungkapkan pendapat, gagasan, atau
penilaiannya terhadap berbagai hal. Misalnya yang berkaitan dengan materi
pelajaran, tata tertib sekolah, dan sebagainya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak SD merupakan anak dengan katagori banyak mengalami perubahan yang
sangat drastis baik mental maupun fisik. Usia anak SD yang berkisar antara 6 – 12
tahun menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan :
1. Perkembangan Fisik Siswa SD
Mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang.
2. Perkembangan Kognitif Siswa SD
Hal tersebut mencakup perubahan – perubahan dalam perkembangan pola pikir.
Tahap perkembangan kognitif individu menurut Piaget melalui empat stadium:
a. Sensorimotorik (0‐2 tahun)
e. Praoperasional(2‐7 tahun)
f. Operational Kongkrit (7‐11 tahun
g. Operasional Formal (12‐15 tahun)
3. Perkembangan Psikososial
Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan dan perubahan emosi individu.
Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak lebih halus, lebih
sempurna, dan terkoordinasi dengan baik, seiring dengan bertambahnya berat
dan kekuatan badan anak. Anak-anak terlihat sudah mampu mengontrol dan
mengoordinasikan gerakan anggota tubuhnya seperti menggerakkan tangan dan
kaki dengan baik.
Karakteristik perkembangan intelektual siswa usia SD memiliki beberapa
tahap perkembangan intelektual antara lain:
1. Sensori motorik (usia 0-2 tahun)
2. Pra-operasionall(usia 2-7ttahun)
3. Operasional konkrit (usia 7-11 tahun)
4. Operasional formal (usia 11 tahun ke atas)
Implikasi bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut :
Menyediakan saran dan prasarana. Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai
menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas,tempat duduk
dan meja dan sebagainya.

7
Waktu istirahat. Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru,
istirahat yang cukup sangat diperlukan.
Diadakannya jam olahraga bagi siswa. Pelajaran olahraga sangat penting bagi
pertumbuhan fisik anak karena dengan olahraga yang dijadwalkan secara teratur oleh
sekolah berarti pertumbuhan fisik anak memperoleh stimulasi secara teratur pula.
Menyediakan kegiatan ekstrakulikuler yang berupa seni dan olahraga agar anak
dapat meningkatkan keterampilan motoriknya sehingga dapat berfungsi dengan
maksimal.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20SD.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/304911433.pdf
https://id.scribd.com/document/358590886/Perkembangan-Fisik-Peserta-Didik-
Dan-Implikasi-Terhadap-Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai