Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pengembangan
Oleh:
JURUSAN TARBIYAH
KUTAI TIMUR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang
berjudul “Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Kanak-Kanak Pertengahan dan
Akhir” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
“Psikologi Pengembangan” yang di berikan oleh Dosen pengajar. Makalah ini
diharapkan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan sebagai seorang
pelajar.
Kami mengucapkan terimaksih kepada dosen pengampu atas ilmu baru yang
kami dapatkan dari penyusunan makalah ini, dan juga kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
(Kelompok 5)
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perubahan Fisik Dan Kesehatan..............................................................................
B. Anak-Anak Dengan Kebutuhan Khusus..................................................................
C. Perubahan Kognitif.................................................................................................
D. Perkembangan Bahasa............................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
3. Tujuan
PEMBAHASAN
2. Otak
1
Johwn W. Santrock, Life-Span Development, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), hlm.318.
Volume total otak menjadi stabil di akhir masa kanak-kanak pertengahan dan
akhir, namun perubahan signifikan dalam berbagai struktur dan daerah otak tetap
berlangsung. Secara khusus, jalur otak dan sirkuit yang melibatkan korteks
prefrontal, level tertinggi pada otak, terus meningkat di masa kanak-kanak
pertengahan dan akhir. Kemajuan dalam korteks prefrontal ini terkait dengan
peningkatan atensi penalaran, serta kendali kognitif pada anak.
3. Perkembangan Motorik
4. Olahraga
Fisik anak-anak Sekolah Dasar masih jauh dari matang, oleh karena itu
mereka harus aktif. Anak-anak ini menjadi lebih mudah lelah jika harus duduk
lama, dibandingkan jika mereka dibiarkan berlari, melompat, atau bersepeda.
Aktivitas fisik, seperti memukul bola, melompat tali, atau menjaga keseimbangan
di atas balok, merupakan sesuatu yang esensial bagi anak-anak ini agar dapat
memperhalus keterampilan mereka. Dengan demikian, jelaslah bahwa olahraga
berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
3
Johwn W. Santrock, Life-Span Development, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012 ), hlm.320.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak-anak lebih
banyak berolahraga :
Kira-kira 13% dari semua anak usia 3 sampai 21 tahun di Amerika Serikat
(AS) menerima pendidikan khusus atau pelayanan yang terkait dengan itu.
4
Johwn W. Santrock, Life-Span Development, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), hlm.322.
Anak anak yang memiliki keterbatasan (Berkebutuhan Khusus) yaitu anak
yang :
1. Aspek Hukum
Individuals with Disabilities Educational Act (IDEA) pada 1990, public Law
94-142 dibuat kembali sebagai individual with disabilities educational (IDEA)
sebuah undang-undang untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan pendidikan.
Revisi IDEA dilakukan pada tahun 1997 dan kemudian disahkan kembali pada
2004 selanjutnya dinamai Individual with Disabilities Education Improvement
Act, undang-undang meningkatkan mutu pendidikan bagi individu yang memiliki
keterbatasan. IDEA menjelaskan mandat dewan untuk melayani semua anak yang
memiliki keterbatasan. Pelayanan tersebut mencakup evaluasi dan penentuan sifat
yang memenuhi syarat, pendidikan yang sesuai dan rencana pendidikan yang
disesuaikan, serta pendidikan dalam lingkungan yang setidaknya dapat
membatasi.6
6
Jowhn W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2009), hlm.272.
tersebut. Dengan kata lain, sekolah harus memberikan pelayanan pendidikan yang
sesuai dengan semua anak yang telah ditentukan akan membutuhkannya
3. Teknologi
7
Jowhn W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2009), hlm.283.
IDEA, termasuk amandemen 1997-nya mewajibkan peralatan dan layanan
teknologi disediakan untuk siswa-siswa yang memiliki keterbatasan apabila
peralatan dan layanan teknologi itu penting dan dapat menjamin pendidikan
yang bebas dan berkesesuaian.
C. Perubahan Kognitif
Kognitif berarti "pikiran" dan psikologi lebih bersifat kognitif atau mulai lebih
berfokus pada pikiran, pada akhir abad ke-20. Penekanan kognitif terus berlanjut
hingga hari ini dan menjadi dasar bagi banyak pendekatan pembelajaran. 8
2. Pemrosesan Informasi
9
Johwn W. Santrock, Life-Span Development, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), hlm.330.
1) Memori jangka pendek (short-item-memory)
Ingatan yang relatif permanen dan merupakan tipe ingatan yang tidak terbatas,
meningkat seiring dengan bertambahnya usia di masa kanak-kanak pertengahan
dan akhir. Dalam beberapa hal, kemajuan dalam ingatan ini mencerminkan
meningkatnya pengetahuan anak-anak dan meningkatnya kemampuan mereka
dalam menggunakan strategi-strategi. Ingatlah bahwa penting untuk tidak melihat
memori dalam hal bagaimana anak-anak menambahkan sesuatu, namun
bagaimana anak-anak mengonstruksikan memori tersebut (Ornstein, Coffman, &
Grammer, 2009; Ornstein dkk, 2010).
4) Strategi
Apa yan telah kita ketahui tentang memori jangka-panjang adalah bahwa
memori jangka-panjang adalah bahwa memori jangka panjang tergantung pada
aktivitas belajar yang dilakukan individu ketika mempelajari dan mengingat
informasi. Strategi terdiri dari aktivitas mental yang disengaja untuk
meningkatkan pemrosesan informasi. Strategi tidak berlangsung secara otomatis
namun membutuhkan usaha dan kerja. Berikut adalah beberapa strategi yang
efektif digunakan oleh orang dewasa dalam meningkatkan keterampilan memori
anak:
5) Berpikir
Ada tiga penting dari berpikir adalah mampu berpikir secara kritis kreatif dan
ilmiah.
3. Inteligensi
10
Johwn W. Santrock, Life-Span Development, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), hlm.333.
Inteligensi (intelligence) adalah kemampuan untuk memecahkan masalah serta
beradaptasi dan belajar dari pengalaman. Fokus terhadap inteligensi adalah
perbedaan dan penilaian Individual. Perbedaan individual adalah cara yang stabil
dan konsisten yang berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.
Kita dapat membahas perbedaan individual di dalam bidang kepribadian atau
bidang-bidang lainnya. Meskipun demikian perhatian mengenai perbedaan
individual paling banyak diarahkan pada bidang inteligensi. Sebagai contoh, tes
inteligensi bertujuan untuk memberi informasi kepada kita mengenai apakah
seorang siswa dapat bernalar lebih baik dibandingkan siswa lain. Kini, marilah
kita meninjau kembali sejarah mengenai intelegensi serta tes intelegensi yang
pertama kali digunakan.11
Jenis-Jenis Inteligensi
11
Johwn W. Santrock, Life-Span Development, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), hlm.338.
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan seni visual seperti melukis,
menggambar dan memahat. Selain itu juga kemampuan navigasi, peta, arsitek dan
kemampuan membayangkan objek-objek dari sudut pandang yang berbeda.
4. Perkembangan Bahasa
Salah satu aspek yang penting dalam perkembangan anak yang dikembangkan
dalam proses pembelajaran taman kanak-kanak guna meningkatkan kemampuan
dasar anak adalah bahasa. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai
perkembangan bahasa anak.
1. Pengertian Bahasa
Jamaris Martini, Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Pernamas
14
Murni, 2010).
menulis), mengembangkan kemampuan intelektual, mengembangkan ekspresi
anak serta mengungkapkan buah pikiran dan perasaannya kepada orang lain.15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, anak-anak mengalami
penambahan berat tubuh sebesar 5 hingga 7 pon setiap tahunnya. pertambahan
berat ini terutama terkait dengan peningkatan ukuran kerangka dan sistem otot,
maupun ukuran beberapa organ tubuh. Perubahan proporsi adalah perubahan fisik
yang paling jelas terlihat di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir. Lingkar
kepala, lingkar pinggang, dan panjang kaki, berkurang dibandingkan dengan
ketinggian tubuh. Perubahan fisik yang kurang terlihat secara jelas adalah tulang
mengeras di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir namun menjadikan tekanan
15
Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 63.
dan tarikan yang lebih kuat daripada tulang orang dewasa. Massa dan kekuatan
otot meningkat secara bertahap di tahun-tahun ini sementara l"emak bayi" mulai
berkurang. Gerakan-gerakan bebas dan benturan-benturan pada lutut di masa
kanak-kanak awal dapat menumbuhkan otot. Dalam hal perkembangan kognitif,
masa kanak-kanak awal adalah priode di mana anak-anak kecil semakin terlibat
dalam pemikiran simbolik. Kemampuan pemrosesan informasi meningkat
signifikan, atensi eksekutif dan tertahan meningkat, memori jangka pendek
membaik, serta pemahaman terhadap pikiran manusia maju pesat. Anak-anak
kecil juga meningkatkan pengetahuan sistem berbahasa dan literasinya dengan
berpartisipasi secara aktif dalam berbagai pengalaman berbahasa.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA