Anda di halaman 1dari 8

Al-‘Ulum; Vol.

2, Tahun 2013 Huda, Pertumbuhan …

PERTUMBUHAN FISIK berlangsung secara interdependen,saling bergantungsatu sama


lainnya. Kedua proses itu tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk
DAN PERKEMBANGAN INTELEK USIA REMAJA yang murni berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk
maksud lebih mudah memahaminya.
Dra. Huda, M.Pd.I
Pertumbuhan (growth) merupakan sebuah istilah yang lazim
digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat
PENDAHULUAN
biologis. menurut A.E. Sinolungan (1997), pertumbuhan menunjuk
Usia remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia
pada perubahan kuantitatif, yaitu dapat dihitung atau diukur, seperti
merupakan suatu konsep yang relative baru dalam kajian psikologi.Di Negara-
panjang atau berat tubuh.[4]
negara Barat istilah remaja dikenal dengan “adolescence” yang berarti tumbuh
Istilah “Pertumbuhan” cenderung menunjuk pada kemajuan fisika
menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Perubahan-
atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik
perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja,
optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya.
yang berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis.
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih
Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan saat ini,
besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum
banyak terjadi perubahan salah satunya terhadap usia rentan yakni masa
lahir hingga ia dewasa. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan
remaja.[1] Remaja merupakan masa peralihan dari kanak – kanak menuju
masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
dewasa, banyak perubahan yang akan dialami seorang peserta didik pada
sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran
masa ini yang menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif.
panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolisme dalam tubuh.
Peranan keluarga dalam pembinaan generasi muda cukup dominan.
[5]
Pembentukan perilaku positif yang harus dimiliki oleh seorang warga negara
yang baik, bermula dari keluarga. Djamaludin Ancok (1995) yang dikutif dari
b. Perkembangan (Development)
buku Hendriati Agustiani menyatakan bahwa pada saat ini pembinaan
Mengutif dari pendapat Reni Akbar Hawadi (2001), perkembangan
terhadap kaum remaja belum menemukan format yang maksimal, maraknya
secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi
tawuran, dan berbagai kenakalan remaja lainnya dianggap sebagai akibat dari
yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan
proses keterasingan dari kehidupan yang wajar. Salah satu akibatnya remaja
ciri-ciri yang baru, dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep
dapat terasing dari kasih sayang dan perhatian orang tua.[2] Umumnya orang
usia, yang diawali saat pembuahan dan berakhir dengan kematian. [6]
tua dalam mendampingi anak mereka yang tengah menginjak masa remaja,
Perkembangan merupakan perubahan-perubahan psiko-fisik
penuh dengan perasaan was-was.
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada
Pertumbuhan pada setiap individu manusia berlangsung terus menerus
anak, ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam kurun
dan tidak dapat diulang kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan
waktu tertentu menuju kedewasaan,perkembangan dapat pula
terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik diakibatkan sikap mereka
sebagai proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang herediter,
yang suka mencoba-coba pada hal yang baru. Pada masa remaja terjadi
dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan.
perubahan-perubahan fisik baik bersifat struktural maupun fungsinya, yang
berbeda antara remaja laki- laki dan remaja perempuan. Gejala-gejala
c. Pengertian Intelek
perubahan fisik remaja, mulai nampak ketika anak mulai memasuki masa awal
Istilah intelek berasal dari bahasa Inggris intellect yang menurut
remaja sebagai bagian pertama dalam masa remaja secara keseluruhan.
Chaplin (1981) diartikan sebagai : (1) Proses kognitif, proses berpikir,
Perubahan fisik pada remaja hampir selalu disertai dengan perubahan-
daya menghubungkan, menilai, mempertimbangkan; (2) Kemampuan
perubahan dalam sikap dan perilaku.[3]
mental atau intelegensi. Menurut Mahfudin Shalahudin (1989)
1. Pengertian Pertumbuhan, Perkembangan, Intelek dan Remaja
dinyatakan bahwa “intelek” adalah akal budi atau intelegensi yang
a. Pertumbuhan (growth)
berarti kemampuan untuk meletakkan hubungan dari proses berfikir.
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara
Selanjutnya, dikatakan bahwa orang yang intelligent adalah orang
kontinu,yaitu pertumbuhan dan perkembangan.Kedua proses ini
yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu yang lebih singkat,

1 2
Al-‘Ulum; Vol. 2, Tahun 2013 Huda, Pertumbuhan …

memahami masalahnya lebih cepat dan cermat,serta mampu yang dimaksud pubishair adalah mulai tumbuhnya rambut disekitar
bertindak cepat. kemaluan. Istilah yang digunakan di Indonesia para ahli psikologi juga
Istilah inteligensi, semula berasal dari bahasa Latin intelligere yang bermacam-macam pendapat tentang definisi remaja.
berarti menghubungan atau menyatukan sama lain (Bimo Waalgito, Disini dapat diajukan batasan remaja adalah masa peralihan dari
1981). masa kanak-kanak dengan dewasa yang mengalami perkembangan
Menurut William Stern, salah seorang pelopor dalam penelitian semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.Menurut Sartilo
inteligensi, menyatakan inteligensi adalah kemampuan untuk (1991), tidak ada profile remaja di Indonesia yang seragam dan berlaku
menggunakan secara tepat alat-alat bantu dan pikiran guna dan secara nasional. Masalahnya adalah karena Indonesia terdiri dari
pikiran guna menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan baru berbagi suku, adat dan tingkat sosial-ekonomi, maupun pendidikan.
(Kartini Kartono, 1984). Sebagai pedoman umum remaja di Indonesia dapat digunakan
Sedangkan Leis Hedison Terman berpendapat bahwa inteligensi batasan usia 11-24 tahun.[10]
adalah kesanggupan untuk belajar secara abstrak (Patty F, 1981). Di
sini Terman membedakan antara concrete ability yaitu kemampuan PEMBAHASAN
yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat konkret, dengan 1. Pertumbuhan Fisik Masa Remaja
kemampuan yang bersifat abstrak abstract ability. Orang dikatakan Pada saat remaja, berlangsung perkembangan fisik. Perkembangan ini
inteligen, menurut Terman, jika orang tersebut mampu berpikir ditandai dengan bertambahnya tinggi dan berat badan, munculnya ciri-ciri
abstrak dengan baik. [7] kelamin primer dan sekunder. Ciri-ciri kelamin primer berkenaan dengan
Menurut Wechler merumuskaan intelektual/intelligensi sebagai perkembangan alat-alat produksi, baik pada pria maupun wanita. Pada
"keseluruhan ke-mampuan individu untuk berpikir dan bertindak awal masa remaja anak wanita mulai mengalami menstruasi dan laki-laki
secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan mimpi basah, dan pengalaman ini merupakan pertanda bahwa mereka
secara efektif. Intelegensi/intelektual bukanlah suatu yang bersifat telah memasuki masa kematangan seksual. Pada masa ini, remaja
kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan mengalami perkembangan kematangan fisik, mental, sosial, dan emosi.
perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual”. [8] Remaja memiliki energi yang besar, emosi yang berkobar – kobar
Berdasarkan beberapa pendapat para pakar, maka dapat sedangkan pengendalian diri belum sempurna. [11]Sedangkan mengutif
disarikan secara sederhana bahwa pengertian intelek tidak berbeda pendapat (Sarwono 1995), bahwa perubahan-perubahan fisik merupakan
dengan pengertian inteligensi yang memiliki arti kemampuan untuk gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak pada
melakukan abstraksi, serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat perubahan-perubahan psikologis.[12]
bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru. Tak dapat di sangkal dan memang itu adanya. Pertumbuhan fisik ini
merupakan awal dimana remaja mempunyai peran dan tanggung jawab
d. Pengertian Remaja terhadap dirinya sendiri, memanfaatkan apa yang dimiliki sesuai perannya
Istilah remaja dikenal dengan “adolescence” yang berasal dari kata masing-masing, remaja dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku
dalam bahasa latin “adolescere” (kata bendanya adolescentia = yang dianggap pantas atau sesuai dengan usianya . Saat inilah masa remaja
remaja),yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam membutuhkan bimbingan dari orang-orang terdekat supaya tidak
perkembangan menjadi dewasa. [9] terjerumus kepada hal-hal yang tidak diharapkan.
Dalam berbagai buku psikologi terdapat perbedaan pendapat Untuk lebih mengenal sosok remaja dilihat dari segi fisik akan
tentang remaja, namun pada intinya mempunyai pengertian yang diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan masa remaja diantaranya :
hampir sama. Istilah yang digunakan untuk menyebutkan masa
peralihan masa kanak-kanak dengan dewasa, ada yang menggunakan a. Ciri-ciri Umum Masa Remaja
istilah puberty (Inggris), puberteit (Belanda), pubertasi (Latin), yang Adanya perubahan baik di dalam maupun di luar dirinya
berarti kedewasaan yang dilandasi sifat dan tanda-tanda kelaki-lakian membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan
dan keperempuanan. Ada pula yang menyebutkan istilah adulescento sosial dan kebutuhan psikologisnya. Untuk memenuhi kebutuhan
(Latin) yaitu masa muda. Istilah pubercense yang berasal dari kat pubis tersebut remaja memperluas jaringan sosialnya di luar lingkungan

3 4
Al-‘Ulum; Vol. 2, Tahun 2013 Huda, Pertumbuhan …

keluarga, seperti lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat 2. Masa remaja pertengahan ( 15-18 tahun)
lain. Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan
Secara umum masa remaja dibagi menjadi 3 (tiga ) bagian yaitu : berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran
1. Masa remaja awal (12-15 tahun) yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai mengarahkan diri sendiri (self-directed).
anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan
yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap tingkah laku, membuat keputusan-keputusan awal yang berkaitan
ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain ini
adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.Pada masa ini penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi
terjadi preokupasi seksul yang meninggi, yang tidak jarang individu.Hubungan dengan kawan dari lawan jenis mulai
menurunkan daya kreatif atau ketekunan.Mulai renggang dengan meningkat pentingnya, fantasi dan fanatisme terhadap berbagai
orang tuanya dan membentuk kelompok kawan atau sahabat aliran misalnya mistik, musik dan lainnya menduduki tempat yang
karib, tingkahlaku kurang dapat dipertanggung jawabkan seperti paling kuat dalam prioritasnya, politik dan kebudayaan mulai
perilaku di luar kebiasaan,delikuen dan maniacal atau defresi. menyita perhatiannya sehingga kritik tidak jarang dilontarkan
(a). Sikap Protes terhadap Orang Tua. kepada keluarga dan masyarakat yang dianggap salah dan tidak
Remaja pada masa ini cenderung tidak menyetujui benar, seksualitas mulai tampak dalam ruang atau skala identitas
nilai-nilai hidup orang tuanya, sehingga menunjukkan sikap diri dan desploritas lebih terarah untuk meminta bantuan.
protes terhadap orang tuanya. Dalam upaya pencarian 3. Masa Remaja Akhir (19-22 tahun)
identitas diri, renaja cenderung melihat kepada tokoh-tokoh di Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-
luar lingkungan keluarganya yaitu: guru, figure ideal yang peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha
terdapat dalam film atau tokoh idola. memantapkan tujuan vokalisional dan mengembangkan sense of
(b). Preokupasi dengan Badan Sendiri personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan
Tubuh seorang remaja pada masa ini mengalami diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga
perubahan yang cepat sekali, perubahan ini menjadi perhatian menjadi ciri tahap ini. [13]
khusus bagi diri remaja. Masa ini remaja mulai lebih luas, mantap dan dewasa dalam
(c). Kesetiakawanan dengan Kelompok Seusia. ruang lingkup penghayatannya. Ia lebih bersifat menerima dan
Remaja pada kelompok umur ini merasakan mengerti, malahan sudah mulai menghargai sikap orang atau pihak
keterikatan dan kebersamaan dengan kelompok seusia dalam lain yang mungkin sebalumnya ditolak. Memiliki karier tertentu
upaya mencari kelompok senasib, hal ini tercermin dalam cara dan sikap kedudukan, cultural, politik maupun etikanya lebih
berprilaku social. mendekati orang tuanya.Bila kondisinya kurang menguntungkan,
(d). Kemampuan untuk Berfikir secara Abstrak. maka masa turut diperpanjang dengan konsekwensi imitasi, bosan
Daya kemampuan berfikir seorang remaja mulai dan merosot tahap kesulitan jiwanya. Memerlukan bimbingan
berkembang dan dimanifestasikan dalam bentuk diskusi untuk dengan baik dan bijaksana dari orang-orang di sekitarnya seperti :
mempertajam kepercayaan diri. (a). Kebebasan dari Orang tua.
(5). Perilaku yang Labil dan Berubah-ubah. Dorongan untuk menjauhkan diri dari orang tua
Remaja sering memperlihatkan perilaku yang berubah- menjadi realitas. Remaja mulai merasakan kebebasan, tetapi
ubah, pada suatu waktu tampak bertanggung jawab, tetapi juga merasa kurang menyenangkan, pada diri remaja timbul
dalam waktu lain tampak masa bodoh dan tidak bertanggung kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta
jawab. Remaja merasa cemas akan perubahan dalam dirinya, yang stabil.
perilaku demikian menunjukkan bahwa dalam diri remaja (b). Ikatan terhadap Pekerjaan dan Tugas.
terdapat konflik yang memerlukan perhatian dan penanganan Seringkali remaja menunjukkan minat pada suatu
yang bijaksana. tugas tertentu yang ditekuni secara mendalam. Terjadi

5 6
Al-‘Ulum; Vol. 2, Tahun 2013 Huda, Pertumbuhan …

pengembangan akan cita-cita masa depan yaitu mulai awal, bagi remaja putra pada usia 20 tahun dan remaja putrid 18
memikirkan melanjutkan sekolah atau langsung bekerja untuk tahun keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.
mencari nafkah. 2. Perubahan emosionalitas
(c). Pengembangan nilai Moral dan Etis yang Mantap.Pada masa Terjadinya perubahan dalam aspek emosionalitas pada
ini remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis sesuai remaja salah satunya terjadi sebagai akibat perubahan fisik dan
dengan cita-cita. hormonal. Ini semua menuntut kemampuan pengendalian dan
(d). Pengembangan hubungan Pribadi yang Labil. Adanya tokoh pengaturan baru atas prilakunya. Pada masa ini remaja cenderung
panutan atau hubungan cinta yang stabil menyebabkan banyak murung dan tidak dapat diterka, bertingkah laku kasar
terbentuknya kestabilan diri remaja. untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.
(e). Penghargaan kembali pada orang tua dalam kedudukan yang Kemarahan biasanya terjadi dan cenderung tidak toleran
sejajar. terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri, mulai
mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif.
b. Proses Masa Remaja Pada remaja usia 15-18 tahun, pemberontakan remaja
Perubahan yang fundamental remaja bersifat universal namun merupakan ekspresi dan perubahan yang universal dari masa
akibatnya pada individu sangat bervariasi. Sehingga dapat dikatakan kanak-kanak menuju dewasa. Banyak remaja mengalami konflik
merupakan hal yangtidak mungkin untuk menggeneralisasikan tabiat dengan orang tua mereka. Sejumlah penelitian tentang emosi
remaja tanpa mempertimbangkan lingkungan sekitar tempat mereka remaja menunjukkan bahwa perkembangan emosi mereka
tumbuh. bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar.
Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam
kehidupan manusia yang memiliki keunikan tersendiri. Keunikan mempengaruhi perkembangan emosi. Perkembangan intelektuan
tersebut bersumber dari kedudukan masa remaja sebagai periode menghasilkan kemempuan untuk memahami makna yang
transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Proses masa sebelumnya tidak dimengerti dimana dapat menimbulkan emosi
remaja dapat diuraikan sebagai berikut : terarah pada satu objek.Kemampuan mengingat juga
1. Perubahan fisik mempengaruhi reaksi emosional dan menyebabkan anak-anak
Ini terjadi pada awal masa remaja atau masa pubertas, menjadi reaktif terhadap rangsangan yang terjadi tidak
yaitu sekitar umur 11-15 tahun pada wanita dan 12-16 tahun pada mempengaruhi mereka pada usia yang lebih muda.
pria (Hurlock, 1973 ;20-21).Pada masa remaja terjadi pertumbuhan 3. Perubahan kognitif
fisik yang pesat,dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga Perubahan kognitif yaitu perubahan dalam kemampuan
tingginya hampir menyamai tinggi orang tuanya, pertumbuhan berfikir.dalam tahapan ini bermula pada umur 11 atau 12 tahun,
anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang akibatnya, pada kemampuan-kemampuan berpikir yang baru ini memungkinkan
nak laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot pada dada, individu untuk berpikir secara abstrak dan hipotesis, yang pada
lengan, paha dan betis. Pada anak wanita mulai menunjukkan gilirannya kemudian memberikan peluang bagi individu untuk
mekar tubuh yang membedakan dengan tubuh kanak-kanak. mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala hal. Pada masa ini
Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas remaja sudah melihat kedepan, ke hal-hal yang mungkin termasuk
dalam usia 12-14 tahun, remaja putrid bertumbuh demikian cepat mengerti keterbatasannya dalam memahami realita, remaja
meninggalkan pertumbuhan remaja putra,akibatnya dalam masa mampu berfikir abstrak, kemampuan ini berdampak dan dapat
pertumbuhan ini baik remaja putrid maupun remaja putra diaplikasikan dalam proses penalaran yang berfikir logis. Remaja
cenderung kearah memanjang disbanding melebar. Kematangan mulai berfikir lebih sering tentang berfikir itu sendiri dan biasa
kelenjar seks pada usia 11/12 tahun – 14/15 tahun biasanya dikenal dengan istilah metacognition. Pemikirannya lebih
pertumbuhan iti lebih cepat pada remaja putrid dibandingkan multidimensional dibandingkan singular dan mampu melihat dari
dengan remaja putra.Pertumbuhan fisik remaja, relative berbagai perspektif yang lebih sensitif pada kata-kata sindiran, dan
berkembang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja mengerti mengenai hal-hal yang bersifat relatif. .

7 8
Al-‘Ulum; Vol. 2, Tahun 2013 Huda, Pertumbuhan …

4. Implikasi psikososial sentuhan-sentuhan,melakukan berbagai gerakan dan secarara


Semua perubahan yang terjadi dalam kurun waktu yang perlahan belajar mengordinasikan tindakan-tindakannya.
singkat membawa akibat bahwa fokus utama dari perhatian remaja 2. Tahap praoperasional (2-7 tahun).
adalah dirinya sendiri. Menurut Erikson (1968), seorang remaja Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab perkembangan
bukan sekedar mempertanyakan siapa dirinya, tapi bagaimana dan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh
dalam konteks apa atau dalam kelompok apa dia bisa menjadi suasana intuitif, dalam arti semua perbuatan rasionalnya tidak
bermakna dan dimaknakan. [14] didukung oleh pemikiran tapi oleh unsure perasaan, kecenderungan
Pada masa remaja terjadi perubahan yang dramatis, baik alamiah, sikap-sikap yang diperoleh dari orang-orang bermakna,
dalam fisik maupun dalam kognitif. Perubahan-perubahan secara dan lingkungan sekitarnya.Pada tahap ini anak sangat bersifat
fisik maupun kognitif tersebut ternyata berpengaruh terhadap egosentris sehingga seringkali mengalami masalah dalam
perubahan dalam perkembangan psikososial mereka. berinteraksi dengan lingkungannya,termasuk dengan orang
Remaja pada masa ini mulai memiliki suatu perasaan tuanya.Dalam berinteraksi dengan orang lain,anak cenderung sulit
tentang identitasnya sendiri, suatu perasaan bahwa ia adalah untuk dapat memahami pandangan orang lain dan lebih banyak
manusia yang unik, ia mulai menyadari sifat-sifat yang melekat pada mengutamakan pandangannya sendiri.Dalam berinteraksi dengan
dirinya, seperti kesukaran dan ketidaksukarannya, tujuan-tujuan lingkungannya,ia masih sulit untuk membaca kesempatan atau
yang diinginkan tercapai dimasa mendatang, kekuatan hasrat untuk kemungkinan karena masih punya anggapan bahwa hanya ada satu
mengontrol kehidupannya sendiri, dihadapannya terbentang kebenaran atau peristiwa dalam setiap situasi.
banyak peran baru dan status orang dewasa. Pada tahap ini anak tidak selalu ditentukan oleh
pengamatan indrawi saja, tetapi juga pada intusi.Anak mampu
2. Perkembangan Intelek Usia Remaja menyimpan kata-kata serta menggunakannya, terutama yang
Perkembangan intelektual remaja ditandai dengan kemampuan berhubungan erat dengan kebutuhan mereka.Pada masa ini anak
berpikir jauh melewati kehidupannya baik dalam dimensi ruang dan siap untuk belajar bahasa,membaca dan menyanyi. Ketika kita
waktu, berpikir abstrak yaitu mampu berpikir tentang ide – ide. Berpikir menggunakan bahasa yang benar untuk berbicara kepada
formal pada remaja ditandai dengan 3 hal penting yaitu (1) Anak mulai anak,akan mempunyai akibat yang sangat baik pada perkembangan
mampu melihat kemungkinan – kemungkinan (2) telah mampu berfikir bahasa mereka.
ilmiah (3) mampu memadukan ide – ide secara logis. 3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun).
Pada tahap ini anak mulai menyesuaikan diri dengan
A. Tahapan-tahapan Perkembangan Intelek Remaja realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya.
Jean Piaget, seorang ahli psikologi kognitif, membagi Anak sudah dapat mengamati, menimbang, mengevaluasi, dan
perkembangan intelek/ kognitif menjadi empat tahap : menjelaskan pikiran-pikiran orang lain dalam cara-cara yang kurang
1. Tahap sensori-motoris (0-2 tahun). egosentris dan lebih objektif, sudah mulai memahami hubungan
Pada tahap ini segala perbuatan merupakan perwujudan dari fungsional karena mereka sudah menguji coba suatu permasalahan,
proses pematangan aspek motorik. Melalui pematangan tetapi masih harus dengan bantuan benda konkret dan belum
motoriknya, anak mengembangkan kemampuan mempersepsi, mampu melakukan abstraksi.Pada tahap ini juga anak memiliki
sentuhan-sentuhan, gerakan-gerakan dan belajar hubungan fungsional karena mereka sudah menguji coba suatu
mengkoordinasikan tindakannya.Pada tahap ini interaksi anak permasalahan.Cara berfikir anak yang masih bersifat konkrit
dengan lingkungannnya,termasuk orang tuanya terutama dilakukan menyebabkan mereka belum mampu menangkap yang abstrak atau
melalui perasaan dan otot-ototnya. Interaksi ini terutama diarahkan melakukan abstraksi tentang sesuatu yang konkrit.Di sini sering
oleh sensasi dari lingkungannya. Dalam melakukan interaksi dengan terjadi kesulitan antara orang tua dan guru. Misalnya, orang tua
lingkungannya termasuk juga dengan orang tuanya anak ingin menolong anak mengerjakan pekerjaan rumah, tapi cara yang
mengembangkan kemampuannya untuk mempersepsi, melakukan berbeda yang dipakai oleh guru sehingga anak tidak
setuju.Sementara sering sekali anak lebih percaya terhadap apa

9 10
Al-‘Ulum; Vol. 2, Tahun 2013 Huda, Pertumbuhan …

yang dikatakan oleh gurunya ketimbang orang tuanya. Akibatnya, Tanpa mempertentangkan kedua kelompok radikal itu,
kedua cara tersebut baik yang diberikan oleh guru maupun orang perkembangan intelektual sebenarnya diperngaruhi oleh dua faktor
tuanya sama-sama tidak dimengerti oleh anak. utama, yaitu hereditas dan lingkungan. Pengaruh kedua faktor itu pada
4. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas). kenyataannya tidak terpisah secara sendiri-sendiri melainkan seringkali
Pada tahap ini sudah mampu melakukan abstraksi, merupakan resultan dari interaksi keduanya. Pengaruh faktor
memaknai arti kiasa dan simbolik, dan memecahkan persoalan- hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan intelektual itu
persoalan yang bersifat hipotesis Remaja, seharusnya sudah berada dapat dijelaskan berikut ini.
pada tahap operasional formal dan sudah mampu berpikir abstrak, 1. Faktor Hereditas
logis, rasional serta mampu memecahkan persoalan-persoalan yang Semenjak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat-sifat
bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan perlakuan yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensial anak
terhadap remaja sebaiknya dilandasi oleh dasar pemikiran yang telah membawa kemungkinan apakah akan menjadi kemampuan
masuk akal sehingga dapat diterima oleh mereka. [15] berfikir setara normal, di atas normal atau di bawah normal.
Pada tahap ini juga interaksi dengan lingkungan sudah amat Namun, potensi ini tidak akan berkembang atau terwujud secara
luas,menjangkau banyak teman sebayanya dan bahkan berusaha optimal apabila lingkungan tidak memberi kesempatan untuk
untuk dapat berinteraksi dengan orang dewasa.Kondisi seperti ini berkembang. Oleh karena itu, peranan lingkungan sangat
tidak jarang menimbulkan masalah dalam interaksinya dengan menentukan perkembangan intelektual anak.
orang tua.Namun, sebenarnya secara diam-diam mereka juga masih 2. Faktor Lingkungan
mengharapkan perlindungan dari orang tua karena belum Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya
sepenuhnya memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.Jadi pada tahap dalam memengaruhi perkembangan intelek anak, yaitu keluarga
ini ada semacam tarik-manarik antara ingin bebas dengan ingin dan sekolah.
dilindungi,karena pada tahap ini anak sudah mulai mampu a. Keluarga
mengembangkan fikiran formalnya,mereka juga mulai mampu Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau
mencapai logika dan rasio,serta dapat menggunakan abstraksi. orang tua adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam
berbagai bidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi
B. Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek remaja yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir.
Mengenai faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek Cara-cara yang digunakan, misalnya memberi kesempatan
individu terjadi perbedaan pendapat diantara para penganut psikologi. kepada anak untuk merealisasikan ide-idenya, menghargai ide-
Kelompok psikometrika radikal berpendapat bahwa perkembangan ide tersebut, memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan
intelektual individu sekitar 90% ditentukan oleh faktor hereditas dan jalan seperti menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan, dan
pengaruh lingkungan, termasuk didalamnya pendidikan, hanya alat-alat yang dapat mengembangkan daya kreativitas anak.
memberikan kontribusi sekitar 10% saja. Kelompok ini memberikan Memberi kesempatan atau pengalaman tersebut akan menuntut
bukti bahwa individu yang memiliki hereditas intelektual unggul, perhatian.
pengembangannya sangat mudah meskipun dengan intervensi b. Sekolah
lingkungan yang tidak maksimal. Adapun individu yang memiliki Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggungjawab
hereditas intelektual rendah seringkali intervensi lingkungan sulit untuk meningkatkan perkembangan anak tersebut
dilakukan meskipun sudah secara maksimal. perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini, guru hendaknya
Sebaliknya, kelompok penganut pedagogis radikal amat yakin menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak di
bahwa intervensi lingkungan, termasuk pendidikan, justru memiliki tangannya.
andil sekitar 80-85%, sedangkan hereditas hanya memberikan c. Perkembangan bahasa Usia Remaja
kontribusi 15-20% terhadap perkembangan intelektual individu. Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat
Syaratnya adalah memberikan kesempatan rentang waktu yang cukup komunikasi yang digunakan oleh seorang dalam pergaulannya
bagi individu untuk mengembangkan intelektualnya secara maksimal. atau hubungannya dengan orang lain. bahasa merupakan alat

11 12
Al-‘Ulum; Vol. 2, Tahun 2013 Huda, Pertumbuhan …

bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif KESIMPULAN


sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan Pada hakikatnya pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam hal
orang lain. Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi dengan ini adalah anak remaja tidak dapat dicegah karena akan terus berjalan secara
orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. alami. Yang terpenting adalah bagaimana remaja tersebut dapat mengisi tahap
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan demi tahap pertumbuhan dan perkembangan mereka, baik perkembangan
kognitif yang berarti faktor intelek sangat berpengaruh terhadap fisik, intelektual, emosi, bahasa, bakat khusus, moral dan sikap, dengan hal
perkembangan kemampuan berbahasa. Bahasa remaja adalah positif dan bermanfaat.
bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari Dibutuhkan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan
lingkungan keluarga,masyarakat dan khususnya pergaulan perkembangan, seperti orang tua pada lingkungan rumah, Guru pada
teman sebaya dan lingkungan sekolah.Pola bahasa yang lingkungan sekolah dan lingkungan yang lebih luas lagi yakni lingkungan
demikian adalah bahasa yang berkembang dalam keluarga atau masyarakat. Guru sebagai pendidik harus mengarahkan, membimbing,
bahasa ibu, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari mengontrol, dan memberikan saran dalam tiap tahap dan gejala
kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan perkembangan remaja, serta dapat menjadi teladan yang baik dan menjadi
keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, sumber inspirasi bagi remaja.
dan lingkungan sekolah. Masa pertumbuhan fisik dan perkembangan intelek anak remaja
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya merupakan masa dan tahapan yang menentukan kehidupan remaja
oleh lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini dikemudian hari. Oleh karenanya diperlukan sinergitas dari berbagai pihak
berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan terutama, orang tua, guru, lingkungan masyarakat dan negasebagai pemegang
masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku kebijakan.
bahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat
luas, anak (remaja) mengkutip proses belajar disekolah.
Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan [1] Hendriati Agustian, Psikologi Perkembangan, pendekatan ekologi
rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja, 2006, hal
benar. ;1
Proses pendidikan bukan memperluas dan [2] Ibid, 2006; hal; 2
memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga [3] http://yusnan3.blogspot.com/ kamis, 03-11-2011
secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, [4] A.E.Sinolungan, psikologi Perkembangan Peserta Didik, Jakarta Gunung
termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam Agung, 1997
masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga [5] M. Ali,. Tumbuh Kemabang dalam Perkembangan. Bandung: PT.
bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa Cemerlang. 1988 hal ;78
pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya. [6] Reni Akbar Hawari, Psikologi Perkembangan anak;mengenal sifat,bakat
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga dan kemampuan anak,Jakarta Grasindo, 2001
masyarakat, dan sekolah dalam perkembangan bahasa, akan [7] http://yusnan3.blogspot.com/ kamis, 03-11-2011
menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang 8 Dani Maulana. Perkembangan Intelektual pada Anak. Jakarta: Rineka Cipta.
lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata 2008.;78
sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari [9] Desmita ,Psikologi Perkembangan. Bandung , Remaja Rosdakarya, 2009 ;
masyarakat lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan 189
banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, [10]http://defauzan.wordpress.com/2009/04/15/makalah-perkembangan-
dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada fisik-dan-intelektual-remaja/kamis. 3-11-2011
umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah- [11]http://ariramayantirahayu.wordpress.com/2010/05/18/upaya-guru-
istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga dalam-mengatasi- perkembangaremaja/kamis.03-11-2011
berbahasa lebih baik. [16] [12]Desmita , Psikologi Perkembangan, 2009 ; 190

13 14
Al-‘Ulum; Vol. 2, Tahun 2013 Huda, Pertumbuhan …

PENDIDIKAN INKLUSI ANAK USIA DINI


[13] Hendriati Agustian, Psikologi Perkembangan, pendekatan ekologi
kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja, 2006, hal Yusria
; 28-29
[14] .ibid, hal ; 30-33s Abstrak :
[15] . http://yusnan3.blogspot.com/ kamis, 03112011 Pendidikan inklusi atau Inklusif (inclusive education) merupakan
[16].http://www.masbied.com/2010/06/03/perkembangan-bahasa- penggabungan pendidikan reguler dan pendidikan khusus (special
remaja/kamis 3112011 education) ke dalam satu sistem persekolahan yang disatukan untuk
mempertemukan perbedaan kebutuhan semua siswa. Pendidikan Inklusi
bukan sekedar metode atau pendekatan pendidikan melainkan suatu
bentuk implementasi filosofi yang mengakui kebhinnekaan antar manusia,
yang mengemban misi tunggal sebagai khalifah Tuhan di muka bumi untuk
membangun kehidupan bersama yang lebih baik dalam meningkatkan
kualitas pengabdian (ibadah) kepada Tuhan Yang Esa. Sebagian kecil dari
anak dengan kebutuhan khusus, terutama yang tergolong gifted & talented
(anak cerdas dan berbakat istimewa) dari kalangan yang sangat terbatas
mendapat perhatian, dan sebagian besar anak dengan kebutuhan khusus
memperoleh pendidikan yang diskriminatif dan pengabaian, termasuk
anak-anak yang berisiko (children at risk).

Kata Kunci : Pendidikan Inklusi, dan Anak Usia Dini

A. Pendahuluan
Pertanyaan yang segera dapat dengan mudah kita temukan
jawabannya adalah tentang dimana anak-anak berkebutuhan khusus belajar,
hampir semua orang yang ditanya dipastikan akan menjawab bahwa mereka
belajar di sekolah luar biasa. Tidak ada lagi alternatif tempat lain yang
umumnya mereka ketahui, di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat
belajar dan menimba ilmu pengetahuan misalnya di sekolah umum.
Pemahaman dan persepsi masyarakat mengenai anak-anak berkebutuhan
khusus di Indonesia memang sudah terbangun sejak lama, bahwa anak-anak
berkebutuhan khusus memang berbeda dengan anak-anak normal sehingga
belajarnya pun pasti juga berbeda dan seharusnya mendapatkan pendidikan
dan bersosialisasi dengan teman-teman yang senasib. Persepsi masyarakat
yang demikian ini merupakan kondisi yang sulit, jauh lebih sulit daripada
mendidik anak-anak berkebutuhan itu sendiri, apabila hal ini dikaitkan dengan
penyelenggaraan pendidikan inklusi secara sungguh-sungguh.
Memang, pendidikan inklusi pada dekade terakhir ini sudah mulai
menunjukkan perkembangan yang berarti dalam upaya memenuhi hak dan
kebutuhan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia.

15 16

Anda mungkin juga menyukai