Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karakteristik merupakan ciri khas yang menetap pada diri setiap
makhluk hidup khususnya anak-anak dan remaja dalam berbagai kondisi,
karakteristik seorang anak ataupun remaja tentu berbeda dengan anak atau
remaja lain. Karekteristik ini bisa berupa periang, pemalu dan sebagainya.
Bagi seorang pendidik/ guru untuk mengenali dan memahami karakteristik
dari masing-masing siswanya, ada siswa yang periang terbuka dengan
masalahanya dan ada pula yang tertutup, ada siswa-siswa yang aktif dalam
berbagai organisasi disekolah sebaliknya ada pula siswa yang terkesan
pendiam, tidak terbuka dan lain sebagainya.
Bagi seorang pendidik untuk mengetahui karakteristik setiap siswanya
diperlukan agar dapat memberikan perlakuan yang sesuai dengan tipe
kepribadian siswa yang dihadapi. Dengan perlakuan guru yang diberikan
kepada siswa akan mengantarkan siswa pada kondisi yang optimal, baik
dalam bidang prestasi akademik maupun non-akademik. Masing-masing
pendidik di tingkat pendidikan TK, SD, SMP, SMK/SMA dan Perguruan
Tinggi tentunya memiliki kendala yang berbeda-beda, karena setiap
perkembangan individu sedikit banyak akan mempengaruhi karakteristik
siswa.
Berdasarkan latar belakang perkembangan setiap peserta didik tersebut
didapatkan permasalahan mengenai karakteristik anak dan remaja, kemudian
batasan-batasan usia anak-anak dan remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan karakteristik anak dan remaja, serta bagaimana pendidik bisa
memahami dan menghadapi karakteristik masing-masing siswa yang akan
sangat berperan penting untuk keberhasilan proses belajar-mengajar disekolah.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada penulisan ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik?

1
2. Bagaimana batasan usia perkembangan anak dan remaja?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan karakteristik anak dan
remaja?
4. Bagaimana cara pendidik dalam menghadapi karakteristik peserta
didiknya?

C. TUJUAN
Tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan karakteristik.
2. Untuk mengetahui batasan usia perkembangan anak dan remaja.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
karakter anak dan remaja.
4. Untuk mengetahui sikap yang harus diambil oleh pendidik dalam
menghadapi peserta didiknya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KARAKTERISTIK
Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yang terjadi secara
kontinue, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini
berlangsung secara independen, saling bergantung satu sama lainnya dan tidak
dapat dipisahkan (tidak bisa berdiri sendiri), akan tetapi dapat dibedakan
(Kartono, K.,1979). Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu yaitu
proses yang menunjukan kedepan dan tidak dapat diulang kembali. Dalam
perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit banyak
bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembagan menunjukkan pada
perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju (Ahmadi, A.,1991).
Berdasarkan pengertian diatas anak-anak akan selalu mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang menunjukkan suatu proses kedepan,
tidak dapat diulang kembali. Salah satu hal mengalami perubahan ketika anak
berkembang adalah karakteristik. Karakteristik berasal dari kata karakter yang
berarti tabiat watak, pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu
yang relatif tetap (Pius Partanto, Dahlan 1994). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), karakter adalah tabiat, sifat, akhlak, budi pekerti yang
membedakan antar satu orang dengan orang yang lain.

B. BATASAN USIA PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA


Menurut Hurlock (1980), manusia berkembang melalui beberapa
tahapan yang berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo
perkembangan yang tertentu, dan biasa berlaku umum. Tahap-tahap
perkembangan menurut Hurlock selengkapnya sebagai berikut :
1. Masa orok yakni ketika anak berusia 0-2 minggu.
2. Bayi yakni ketika anak berusia 2 minggu - 2 tahun.
3. Masa anak-anak awal yakni ketika berusia 2-6 tahun.
4. Masa anak-anak akhir ketika berusia 6-12 tahun.
5. Masa pubertas yakni ketika anak berusia 12-14 tahun.

3
6. Masa Remaja Awal yakni ketika beusia 14-17 Tahun.
7. Masa remaja akhir ketika berusia 17-21 tahun.
8. Masa dewasa awal yakni ketika berusia 21-40 tahun.
9. Masa setengah baya ketika berusia 40-60 tahun.
10. Masa tua ketika seseorang berusia 60 tahun keatas.
Berdasarkan pendapat Hurlock tersebut dapat disimpulkan bahwa
rentan usia anak-anak berawal ketika ia mulai berusia 2 tahun hingga ia
berusia kurang lebih 12 tahun. Masa remaja berawal ketika usia seseorang
berusia 12 tahun keatas hingga usia 21 tahun. Penting bagi seorang pendidik
untuk mengetahui karakter dari masing-masing peserta didiknya, agar
pendidik dapat menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan materi
sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Sehingga tidak menutup
kemungkinan masalah yang dialami oleh pendidik di tingkat SD, SMP, SMA
memiliki permasalahan yang berbeda-beda dalam menghadapi peserta
didiknya. Hal ini dikarenakan, setiap masa perkembangan manusia memiliki
karakteristik (secara umum) yang berbeda-beda.

C. KARAKTERISTIK ANAK-ANAK SECARA UMUM


Berdasarkan pendapat Hurlock bahwa usia anak-anak dimulai ketika ia
berusia 2 Tahun hingga 12 tahun, jika di dunia pendidikan Indonesia seorang
anak dapat masuk kategori anak-anak ketika ia mulai masuk PAUD, TK, SD
hingga sebagian tingkat di SMP. Karakteristik anak-anak secara umum adalah
sebagai berikut :
1. Unik.
2. Semangat Belajar yang tinggi.
3. Aktif dan Energik.
4. Spontan.
5. Pemalu.
6. Eksploratif dan berjiwa petualang.
7. Rasa ingin tahu yang besar.

4
D. KARAKTERISTIK REMAJA SECARA UMUM
Istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa Latin adolescere,
yang artinya tumbuh menjadi dewasa. Istilah remaja, seperti yang
dipergunakan saat ini, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan
fisik (Hurlock, 1999). Usia remaja dimulai ketika seseorang berusia 12 tahun
lebih hingga ia berusia 21 tahun. Secara umum sifat/ karakter remaja adalah
sebagai berikut :
1. Emosi yang meluap-luap
2. Mulai tertarik pada lawan jenis
3. Kegelisahan
4. Mencari Identitas
5. Pemberontak

E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARAKTERISTIK ANAK/


REMAJA
Menurut Schultz & Schultz (dalam Dede, 2011) Kepribadian/ sifat/
karakteristik manusia merupakan sesuatu yang kompleks layaknya puzzle,
karena menurut mereka untuk menjelaskan kepribadian harus menggunakan
berbagai teori untuk dapat menjelaskan secara lengkap dan tuntas. Schultz &
Schultz (2005) merumuskan tujuh faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Genetik/Hereditas : Pendekatan genetik berpendapat bahwa
kepribadian sepenuhnya ditentukan oleh bawaan. Meskipun dalam
kenyataannya, predisposisi genetik dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
dan sosial, terutama ketika masa anak-anak.
2. Faktor Lingkungan, dalam hal ini terdapat 3 faktor lingkungan yang
berpengaruh yakni :
a. Keluarga; Keluarga menjadi faktor lingkungan yang utama dan
pertama, yang artinya keluarga memiliki peran yang sangat penting
dalam pembentukan karakter anak. Dilingkungan keluarga inilah anak
pertama kali menerima pendidikan.

5
b. Sekolah; sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak setelah
keluarga, karena disekolah, anak berhubungan dengan guru dan teman-
teman sebayanya. Hubungannya dengan teman dan gurunya dapat
mempengaruhi perkembangan karakteristik anak.
c. Masyarakat; Lingkungan masyarakat dalam hal ini adalah kumpulan
individu atau kelompok yang memiliki kebudayaan agama dll. Budaya
dan agama lingkungan sekitar tentunya akan berpengaruh terhadap
perkembangan karakteristik anak.
3. Faktor Belajar; Pada dasarnya sesuatu yang dipelajari sejak masa kelahiran
dan perkembangan seseorang dapat merubah kehidupan dikemudian hari.
4. Faktor Pengasuhan Orang Tua: Herderlong dan Lopper menyatakan bahwa
beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengasuhan menunjukkan
bahwa orang tua dapat meningkatkan perasaan otonomi anak, harapan dan
standar yang realistis, kompetensi dan efikasi diri, serta dapat
meningkatkan motivasi instrinsik. Pola pengasuhan yang positif memiliki
efek positif terhadap anak, sementara pola pengasuhan yang negatif akan
memberikan pengaruh yang merusak.
5. Faktor Perkembangan; Pada dasarnya setiap perkembangan seseorang
dapat memberikan pelajaran sehingga dapat mempengaruhi karakter dari
seseorang.
6. Faktor Kesadaran; Hampir semua teori kepribadian, secara implisit dan
eksplisit, menjelaskan proses kesadaran. Allport percaya bahwa orang
yang bukan neurotic, kesadarannya akan berfungsi dengan cara yang
rasional, peduli, dan mampu mengontrol kekuatan yang memotivasinya.
Rogers berpikir bahwa orang pada dasarnya rasional, dikuasai oleh
kesadaran persepsi dari dalam dirinya dan pengalaman dunianya. Maslow
juga mengakui peran kesadaran, ia mengemukakan kebutuhan kognitif
untuk mengetahui dan memahami.
7. Faktor Ketidaksadaran; Ketidaksadaran rasional (rational unconscious)
sering kali merujuk kepada non-conscious untuk membedakan dengan

6
unsconcius dari Freud yang sering kali disebut dengan kawah gelap dari
keinginan dan hasrat yang ditekan.
8. Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan
jasmani atau seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan
genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar,
saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya.
9. Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat; yakni manusia-
manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga
kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-
peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu..
10. Faktor Kebudayaan. Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada
diri masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan
masyarakat dimana seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kebudayaan
yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian
antara lain:
a. Nilai-nilai (Values). Didalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai
hidup yang dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam
kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai anggota suatu
masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras dengan
kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu.
b. Adat dan Tradisi. Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di
samping menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-
anggotanya.
c. Pengetahuan dan Keterampilan. Tinggi rendahnya pengetahuan dan
keterampilan seseorang atau suatu masyarakat mencerminkan pula
tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat itu. Makin tinggi
kebudayaan suatu masyarakat makin berkembang pula sikap hidup dan
cara-cara kehidupannya.
d. Bahasa. Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di
atas, bahasa merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ciri-
ciri khas dari suatu kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa dengan

7
kepribadian manusia yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa
merupakan alat komunikasi dan alat berpikir yang dapat menunjukkan
bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul
dengan orang lain.
e. Milik Kebendaan (material possessions). Semakin maju kebudayaan
suatu masyarakat/bangsa, makin maju dan modern pula alat-alat yang
dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal itu semua sangat
mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki kebudayaan itu.

F. TIPS MENGHADAPI KARAKTERISTIK SISWA


Menurut Suyatno (2008) Karakteristik/sifat/watak dipengaruhi oleh
beberapa faktor sesuai dengan penjelasan diatas, namun demikian sebagai
seorang pendidik perlu mengetahui cara untuk menghadapi karakter siswa.
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat digunakan oleh
seorang pendidik dalam menghadapi karakteristik siswa :
1. Egois : Hadapi dengan lembut dan sabar serta terus memberi
pengertianpada siswa.
2. Suka Ngambek : Coba untuk merajuk dengan cara yang lembut dan jangan
sesekali menggunakakn kekerasan.
3. Pemalas : Memberinya pengertian contoh kecil ketika bngun tidur diajak
untuk merapikan tempat tidur.
4. Pemalu : Lebih banyak / sesering mungkin untuk melatihnya berbicara
didepan umum.
5. Periang : Memberi pengertian pada anak untuk bisa menempatkan diri,
kapan waktunya untuk gembira dan kapan saatnya merasakan duka orang
lain.
6. Pemberontak : Lakukan pendekatan diri kepada siswa, ajak bicara dari hati
ke hati, pada umumnya sifat pemberontak muncul ketika anak tidak
menemukan jalan keluar dari permasalahannya, sehingga anak berpotensi
mengekspresikan emosinya dengan cara yang negatif.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan mengenai karakteristik
anak dan remaja dapat disimpulkan bahwa usia anak dimulai sejak bayi hingga
12 tahun, Sedangkan masa remaja dimulai saat aanak berusia 12-21 tahun.
Namun demikian untuk menetapkan rentan usia antara anak-anak dan remaja
para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda.
Dalam proses pembelajaran penting bagi seorang pengajar memahami
betul karakteristik seorang siswa karena setiap siswa memiliki karakteristik
yang berbeda. Disininlah peran dan fungsi serta tanggung jawab pengajar agar
dapat memberikan pengajaran dan metode yang tepat dalam proses
pembelajaran dengan cara mengenali karakteristik para siswa.

9
DAFTAR PUSRAKA

Ahmadi, A. Psikologi Perkembangan, Jakarta : Rineka Cipta. 1991.


Hidayat, D.R. Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia.
2011.
Hidayat, Dede Rahmat. Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Jakarta: Indeks.
2011.
Hurlock, E. Psikologi Perkembangan: Suatu perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta : PT. BK Gunung Mulia. 1980.
Kartono, K. Psikologi Anak. Bandung : 1979.

Internet:
Syarfilani Zihan, 2009, Batasan Usia bagi tiap masa perkembanngan,
https://asiaaudiovisualexc09zihansyarfilani.wordpress.com/2009/06/27/
batasan-usiabagi-tiap-masa-perkembangan/ diakses tanggal 03 Januari
2023.
http://www.trendilmu.com/2015/06/pengertian-karakteristik-secara-umum.html.
Diakses pada tanggal 03 Januari 2023.
https://sites.google.com/site/syahdan246/renungan/faktor-yang-mempengaruhi-
karakterseseorang. Diakses pada tanggal 03 Januari 2023.
http://fivepersonality.blogspot.co.id/2015/05/7-faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan.html. Diakses pada tanggal 03 Januari 2023.
KBBI, Definisi Karakter, http://kbbi.web.id/karakter Diakses pada tanggal 03
Januari 2023.
Suyatno. 2008. Mendidik sebagai Tugas Guru untuk memfasilitasi Sikap
Siswanya. http://garduguru.blogspot.co.id/2008_05_01_archive.html.
diakses pada tanggal 03 Januari 2023.

10

Anda mungkin juga menyukai