Anda di halaman 1dari 13

Mini Riset

Permasalahan Siswa Dalam Penentuan Jurusan Perguruan Tinggi Negeri

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bk Karir

Dosen Pengampu :

DISUSUN OLEH :

1. Evy Thyara Nita Br Tarigan 1171151010


2. Lina Nadiah Simbolon 1171151015
3. M. Ridho Vianda 1171151021
4. Mima Andriani 1171151020
5. Sintauli Marito 1171151026

REGULER A 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya kami
bisa menyelesaikan laporan mini riset ini dengan tepat waktu. Kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah BK KARIR, juga untuk rekan-rekan yang telah
bekerjasama dengan baik, dan untuk semua pihak yang sudah membantu dalam pengerjaan
mini riset ini. Adapun mini riset ini yang berjudul “Permasalahan Siswa Yang Berhubungan
Dalam penentuan pemiihan jurusan di Perguruan Tinggi” ini dibuat untuk memenuhi tugas
matakuliah bk karir.

Kami menyadari bahwa laporan mini riset ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar kami bisa
memperbaiki tugas yang berhubungan dengan laporan mini riset ini di kemudian hari. Dan
semoga laporan mini riset ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Sekian
dan terimakasih.

Medan, 12 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI….........................................................................................................................ii
Bab I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................1
C. Manfaat Penulisan.....................................................................................1
Bab II : KERANGKA PEMIKIRAN
A. Pengertian dan ciri-ciri masalah.................................................................2
B. Jenis – jenis masalah..................................................................................3

Bab III : METODE PELAKSANAAN


A. Metode Penelitian.......................................................................................4
B. Teknik Pengumpulan data.........................................................................4
C. Lokasi Penelitian........................................................................................5
D. Subjek Penelitian........................................................................................5
E. Sumber Data Penelitian..............................................................................5

Bab IV : Analisis Dan Pembahasan


A. Isi Angket...................................................................................................6
B. Hasil Penelitian..........................................................................................7

Bab V : Penutup
Kesimpulan dan Saran..........................................................................................8
Daftar Pustaka....................................................................................................8

ii
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan Karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat
atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu mengambil keputusan sehingga
yang bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).

Terkait dengan pengertian Bimbingan Karier di atas maka yang dimaksud dengan Bimbingan Karier
dalam penelitian ini adalah suatu proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya
seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk
dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca lebih mengerti tentang “Membantu
siswa dalam memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan
pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan
rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya”.
(Sukardi,1984 : 31).

C. Rumusan Masalah
Mengetahui permasalahan siswa yang berhubungan dengan pribadi dan sosial melalui angket
yang telah kami berikan.

Bab II
KERANGKA PEMIKIRAN

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Masalah


Masalah merupakan sesuatu atau persoalan yang harus diselesaikan atau dipecahkan.
Masalah yang menimpa sesorang bila dibiarkan berkembang dan tidak segera dipecahkan
dapat menggganggu kehidupan, baik dirinya sendiri maupun orang lain.
Ciri-ciri masalah adalah sebagai berikut :
1.      Masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan (das Sollen) dan kenyataannya (das
sein).
2.      Semakin besar kesenjangan, maka masalah semakin berat.
3.      Tiap kesenjangan yang terjadi dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda.
4.      Masalah muncul sebagai perilaku yang tidak dikehendaki oleh individu itu sendiri maupun
oleh lingkungan.
5.      Masalah timbul akibat dari proses belajar yang keliru.
6.      Masalah memerlukan berbagai pertanyaan dasar (basicQuestion) yang perlu dijawab.
7.      Masalah dapat bersifat individual maupun kelompok.

B. Jenis-Jenis Masalah
Siswa sekolah menengah berada dalam fase masa remaja. Pada fase ini individu mengalami
perubahan yang besar, yang dimulai sejak datangnya fase masa puber. Hurlock (1980:192)
menuliskan berbagai perubahan sikap dan perilaku sebagai akibat dari perubahan yang terjadi
pada masa puber. Sikap dan perilaku yang dimaksudkan adalah :
1.            Ingin menyendiri.
2.            Bosan/Malas Sekolah
3.           Tidak Bisa di Tinggal Orang Tua Ketika di Sekolah
4.            Emosi yang meninggi
5.            Hilangnya kepercayaan diri

Sikap dan perilaku anak yang berbeda dalam usia dini tersebut sering mengganggu tugas-
tugas perkembangan anak pada fase berikutnya yaitu fase belajar dan beradaptasi di sekolah,
dan sebagai akibtnya anak akan mengalami gangguan dalam menjalani kehidupan pada fase
Perkembangan peserta didik. Beberapa masalah yang dialami oleh peserta didik sekolah dasar
antara lain :
1.    Masalah Emosi
Akibat dari perubahan fisik dan kelenjar, emosi remaja seringkali sangat kuat, tidak
terkendali, dan kadang tampak irasional. Hal ini dapat dilihat dari gejala yang tampak pada
mereka, misalnya mudah marah, mudah dirangsang, emosinya meledak-ledak dan tidak
mampu mengendalikan perasaannya. Keadaan ini sering menimbulkan berbagai
permasalahan remaja.
Sekolah sebagai lembaga formal yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk
membantu subjek didik menuju kearah kedewasaan yang optimal harus mempunyai langkah-
langkah konkrit untuk mencegah dan mengatasi masalah emosional ini. Dalam layanan
bimbingan dan konseling kelompok anak dapat berlatih menjadi pendengar yang baik,
bagaimana cara mengemukakan masalah, bagaimana cara mengendalikan diri baik dalam
menggapai masalah sesama anggota maupun masalahnya sendiri.

2.    Masalah Penyesuaian Diri


Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak
penyesuaian baru. Pada fase ini remaja lebih banyak di luar rumah bersama-sama temannya
sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti kalau pengaruh teman sebaya dalam segala pola
perilaku , sikap, minat, dan gaya hidupnya lebih besar daripada pengaruh dari keluarga.
Perilaku remaja sangat tergantung dari pola-pola perilaku kelompok. Yang menjadi masalah
apabila mereka salah dalam bergaul, dalam keadaan demikian remaja cenderung akan
mengikuti pergaulan yang salah tersebut tanpa mempedulikan berbagai akibat yang akan
menimpa dirinya karena kebutuhan akan penerimaan dalam kelompok sebaya dianggap
paling penting. Untuk itulah sekolah harus ikut membantu tugas-tugas perkembangan remaja
tersebut agar mereka tidak mengalami keasalahan dalam penyesuaiian dirinya.

3.   Masalah Perilaku Sosial


Adanya diskriminasi terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama, atau social
ekonomi yang berbeda dapat melahirkan geng-geng atau kelompok remaja yang
pembentukannya berdasarkan atas kesamaan latar belakang agama, suku, dan social ekonomi,
hal ini dapat memicu terjadinya permusuhan antar kelompok atau geng. Untuk mencegah dan
mengatasi masalah tersebut , sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
kelompok  dengan tidak memperhatikan latar belakang suku, agama, ras dan social ekonomi.

4.    Masalah Moral
Masalah moral yang terjadi pada remaja ditandai oleh ketidakmampuan remaja
membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini disebabkan oleh
ketidakkonsistenan dalam konsep benar dan salah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, sekolah sebaiknya menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan,
meningkatkan pendidikan budi pekerti.

Bab III
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Penelitian
.      Metode Developmental career counseling (Tiedeman).
Memilih pekerjaan dan karir harus dipandang dari bagian perkembangan pekerjaan dan
proses pengambilan keputusan didalam perkembangan perkerjaan itu sendiri.
a.       keputusan dan perkembangan pekerjaan
pengambilan keputusan ini menjadi dua periode yakni: periode antisipasi dan periode
implementasi/penyesuaian.
b.      Keputusan-keputusanyang saling tergantung satu sama lain dan perkembangan pekerjaan
Perkembangan kerja identik dengan perkembangan diri yang ditinjau menurut/artinya.
Pilihan, pemasukan, dan kemajuan yang dicapai di dalam proses pendidikan dan pekerjaan
yang ditempuh.
c.       Pentingnya penelitian di dalam segi perkembangan kerja
Macam/jenis kedudukan yangdi pillih.
Urutannya.
Klasifikasi kerja, dan sebagian dari penelitian atas minat, perlu dikaitkan dengan
jenis kedudukan yang di pilih.

B. Teknik Pengumpulan data


 Angket
Angket adalah pengumpulan data penelitian dengan cara memberikan
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden (sampel). Pada lembar angket tersebut telah disediakan beberapa alternatif
(pilihan) jawaban yang diisi oleh responden.
C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan Jl. Pertahanan, Tembung, PercutSei Tuan,


Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20371

D. Subjek Penelitian

Siswa kelas VI

E. Sumber Data Penelitian


Sumber data penelitian terdiri atas sumber data utama dan sumber data tambahan.
Menurut Lof land dan Lofland (dalam Moleong 2007:157) sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain.Sumber data utama yang berupa kata-kata dan tindakan yang
dilakukan melalui angket terbuka dan pengamatan. Yang menjadi sumber data utama dalam
penelitian adalah:

a. Responden
Untuk memperoleh data ini, diperlukan responden yang ditentukan yaitu 10 orang
siswa kelas VI di SD Swasta Swakarya Medan Estate yang diberi angket berupa
pertanyaan mengenai pemilihan jurusan di perguruan tinggi

b. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang
situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Dalam penelitian ini yang dijadikan
informan adalah Guru BK yang memantau dan mengawasi siswa dalam menjawab
pertanyaan angket yang diberikan oleh peneliti.
Bab IV
Analisis Dan Pembahasan
A. Isi Angket

Nama Lengkap            :

Jenis Kelamin              :

Umur                           :

Kelas                           :

Nama Sekolah            :

Petunjuk mengerjakan

Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan dari angket dan berilah
jawaban. Jawablah pernyataan berikut ini dengan jujur dan baik. Jawaban atas
pertanyaan ini tidak akan mempengaruhi hasil prestasi anda. Berilah tanda ceklis
(√) pada kolom  yang sesuai dengan diri anda.
Setelah dilakukan pengisian lembar angket pernyataan dengan 30 orang siswa dan melakukan
observasi di sekolah, peneliti menemukan beberapa hal penting yaitu :

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Sering merasa mambatasi kemampuan dalam hal belajar  10  20

2. Sering merasa iri hati atas prestasi orang lain  8  22

3. Sukar dalam menentukan jawaban setiap soal pelajaran  25  5


4. Tidak suka berdiskusi  6  24
5. Merasa kurang percaya diri  5  25
6. Sering menyesali setiapjawaban dalam menjawab soal  22  8

7. Sering membaca tetapi bingung dengan tujuan  4  26

8. Bersikap kaku dan tidak toleransi  7  23

9. Merasa tidak mempunyai harapan  6  24


10. Sering menyesali diri sendiri  27  3
11. Saya mempunyai kebiasaan jelek  25  5
12. Tidak senang bermain dalam kelompok  17  13
13. Merasa bahawa stiap individu terlahir beda kelas  8  22
14. Sering mencari keunggulan disetiap pelajaran  12  18
15. Saya mudah tersinggung  15  15
16. Takut bergaul dengan orang yang lebih tua  19  11
17. Sering bertentangan pendapat dengan orang lain  24  6
18. Sering tidak menepati janji  23  7
19. Mudah memahami sesuatu  14  16

20. Selalu ingin berkuasa dalam pergaulan  21  9

B. Hasil Penelitian

Dari hasil peneliti yang telah kami lakukan Banyak siswa yang mengalami masalah hubungan
BK KARIR Pada nomor yaitu :
1. Nomor 10. (sering menyesali diri sendiri) sebanyak 27 orang, dan 3 orang lagi bingung
menentukan jurusan lanjutan di oerguruan tinggi negeri. Hal ini dikarenakan banyaknya
siswa tidak dapat mengontrol dirinya sendiri dalam berbuat sesuatu dan akhirnya menjadi
kesalahan yang fatal yang mengarah kepada pertanyaan pada jurusan lanjutan di perguruan
tinggi .
2. Nomor 3. (sukar untuk mendapatkan kawan) sebanyak 25 orang,dan 5 orang lagi memilih
tidak. Hal ini disebabkan yang memilih tidak karena mereka yang cenderung tidak
mengkomunikasikan minat dan bakat untuk diketahui tindak lanjut jurusan.
3. Nomor 20. (ingin berkuasa dalam pergaulan) sebanyak 27 orang,dan 9 orang memilih tidak.
Hal ini disebabkan siswa tersebut kurangnya perhatian dari orang-orang sekitar dan ingin
menentukan bagaimana jurusan lanjutan di perguruan tinggi.
4. Nomor 7. (sering merasa curiga kpd orang lain) sebanyak 4 orang. Hal ini disebabkan siswa
mungkin dulunya diperlakukan dengan buruk oleh orang lain atau merasa di manfaatkan lalu
merasa minder untuk menentukan setiap jurusan di perguruan tinggi.
Bab V
Penutup
A. Kesimpulan
Permasalahan bidang BK KARIR SD Swasta Swakarya Medan terkait kurangnya memahami
Jurusan lanjutan di perguruan tinggi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang
berasal dari dalam diri individu serta faktor eksternal yang
berasaldarilingkunganindividutinggal. Apabila siswa tidak mampu memahami potensi yang
dimilikinya maka dapat menimbulkan masalah baru terkait masalah belajar, pergaulan
dengan teman hingga kurangya percaya diri.

B. Saran
Seorang guru atau calon konselor dapat membantu kliennya dalam memahami siapa dirinya
secara penuh dan utuh, membantu klien agar dapat berkomunikasi dengan baik serta
mengajarkan klien dalam bertingkah laku yang sehat.
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
 
PrayitnodanErman Amti.2004. Dasar-DasarBimbingandanKonseling. Jakarta: PT.
RinekaCipta.
Nurihsan, AchmadJuntika. 2007. Bimbingan&Konseling (dalamberbagailatarkehidupan).
Bandung: RefikaAditama.
Dirjen. PMPTK., 2007. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam
Jalur Pendidikan Formal. Jakarta:     Depdiknas
Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi

Anda mungkin juga menyukai