Anda di halaman 1dari 1

F. Inklusi Sebagai Upaya Memrofesionalkan Guru.

Perlu diakui bahwa profesi guru (terutama di Indonesia) saat ini masih banyak
yang perlu diperbaiki Faktor yang paling menentukan adalah SDM. Semua
permasalalahan bersumber pada SDM tenaga pendidik.Saat ini pemerintah telah
menentukan batas minimal strata l (S1) dari berbagai lulusan perguruan tinggi yang
mencetak tenaga guru. Hal ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperkuat
profesional guru. Selain itu, guru juga dituntut untuk terus mengembangkan
kompetensinya seiring dengan berjalannya menjalankan tugasnya mendidik anak-
anak bangsa ini. Salah satu pengembangan yang perlu dipertimbangkan oleh tenaga
kependidikan adalah menambah pengetahuan tentang paradigma pendidikan inklusif.
Dampak dari munculnya paradigma pendidikan inklusif ternyata menambah
poin untuk memprofesionalkan guru. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
18 Tahun 2007 tentang Guru, dinyatakan bahwa salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh Guru adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional yang
dimaksud dalam hal ini merupakan kemampuan Guru dalam penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam.
Yang dimaksud dengan penguasaan materi secara luas dan mendalam dalam
hal ini termasuk penguasaan kemampuan akademik lainnya yang berperan sebagai
pendukung profesionalisme Guru.
Guru yang berkualitas ialah mereka yang memiliki kemampuan profesional
dengan berbagai kapasitasnya sebagai poendidik. Dalam suatu studi di Amerika
Serikat menyebutkan bahwa guru yang bermutu memiliki paling sedikit empat
kriteria utama yaitu :
1. Kemampuan profesional (profesional capacity)
2. Upaya profesional (profesional Effort)
3. Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional (time devotion)
4. Imbalan atas hasil kerjanya (profesional rent).

Anda mungkin juga menyukai