Anda di halaman 1dari 5

PDGK4407 PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

(ABK)
TUGAS 1

NAMA TUTOR : ZULIAN FIKRY,S.PSI.,M.A.

OLEH :
RESTI HELFRI SASMI
NIM : 856255454

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


MASUKAN SARJANA KURIKULUM BARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA PADANG
2023
TUGAS 1 ABK
Buatlah dalam bentuk tabel perbandingan Model Pendidikan ABK berikut : Segregasi, Integrasi, dan Inklusi.
Table terdiri dari kolom berikut:
1. Nomor
2. Jenis Pendidikan
3. Pengertian
4. Bentuk Pelaksanaan (deskripsikan saja)
5. Kelebihan
6. Kekurangan
7. Jenis pendidik dan tenaga profesional yang terlibat.

JAWABAN :
Tabel Perbandingan Model Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) meliputi Segregasi, Integrasi dan Inklusi.
NO. ASPEK BENTUK LAYANAN PENDIDIKAN
SEGREGASI INTEGRASI INKLUSI
1. Pengertian Bentuk layanan pendidikan yang Layanan pendidikan dalam Layanan pendidikan terbuka,
memisahkan ABK dari sistem bentuk terpadu yang mengakomodasi dan memberikan
persekolahan regular/dari anak menyediakan pendidikan bagi kesempatan kepada semua peserta
normal. ABK di sekolah yang sama didik yang memiliki kelainan dan
dengan anak normal. membutuhkan pendidikan layanan
khusus untuk mengikuti
pendidikan/pembelajaran dalam
satu lingkungan kelas yang sama
tanpa diskriminatif.
2. Bentuk Satuan pendidikan khusus atau Sistem pendidikan yang Menyatukan atau menggabungkan
Pelaksanaan Sekolah Luar Biasa sesuai membawa anak berkebutuhan pendidikan reguler dengan
dengan jenis kelainan peserta khusus kepada suasana pendidikan khusus ke dalam satu
didik. Seperti SLB/A (untuk keterpaduan dengan anak sistem lembaga pendidikan yang
anak tunanetra), SLB/B (untuk normal. Keterpaduan tersebut dipersatukan untuk mempersatukan
anak tunarungu), SLB/C (untuk dapat bersifat menyeluruh, kebutuhan semua. Jadi, ABK
anak tunagrahita), SLB/D (untuk sebagian, keterpaduan dalam belajar bersama dengan anak-anak
anak tunadaksa), SLB/E (untuk rangka sosialisasi. Jadi, ABK normal dikelas regular dengan
anak tunalaras), dan lain-lain. belajar bersama anak-anak pengawasan guru khusus.
Jadi, ABK diasuh oleh guru normal disekolah biasa dengan
khusus di sekolah khusus untuk pengawasan guru khusus.
ABK.
3. Kelebihan  Rasa ketenangan pada anak  Siswa berkebutuhan khusus  Anak berkebutuhan khusus
luar biasa. dapat bermain bersama-sama maupun anak pada umumnya
 Komunikasi yang mudah dan dengan siswa pada dapat saling berinteraksi secara
lancar. umumnya. Ini berarti ada wajar sesuai dengan tuntutan
 Metode pembelajaran yang proses sosialisasi sedini kehidupan sehari-hari di
khusus sesuai dengan kondisi mungkin, saling mengenal masyarakat, dan kebutuhan
dan kemampuan anak. antara siswa berkebutuhan pendidikannya dapat terpenuhi
 Guru dengan latar belakang khusus dan yang tidak, begitu sesuai potensinya masing-
pendidikan luar biasa pula sebaliknya. Ini akan masing.
 Sarana dan prasarana yang berdampak pada  Menekankan pada hak ABK
sesuai. pertumbuhan sikap siswa- untuk belajar dan berkembang
 Merasa diakui kesamaan siswa tersebut, yang akan dalam lingkungan yang sama
haknya dengan anak normal bermanfaat pula kelak jika dengan anak-anak normal.
terutama dalam memperoleh mereka telah dewasa.  Memberikan dukungan penuh
pendidikan.  Siswa berkebutuhan khusus untuk memenuhi kebutuhan
 Dapat mengembangakan mendapatkan suasana yang ABK.
bakat ,minta dan kemampuan lebih kompetitif, karena di
secara optimal. sekolah umum ada lebih
 Lebih banyak mengenal banyak siswa dibanding SLB.
kehidupan orang normal.  Siswa berkebutuhan khusus
 Mempunyai kesempatan dapat membangun rasa
untuk melanjutkan percaya diri yang lebih baik.
pendidikan kejenjang yang  Siswa berkebutuhan khusus
lebih tinggi. dapat bersekolah di mana
 Harga diri anak luar biasa saja, bahkan sekolah yang
meningkat. dekat dengan tempat
 Dapat menumbuhkan tinggalnya, asal ia memenuhi
motifasi dalam belajar. persyaratan yang diminta;
 Guru lebih mudah untuk jadi tidak perlu terpisah dari
merencanakan dan keluarga mereka.
melakukan pembelajaran.  Dari sisi kurikulum, dengan
 Siswa tidak menjadi bahan menempuh pendidikan di
ejekan dari siswa lain yang sekolah umum, anak
normal. berkebutuhan khusus akan
mendapatkan materi
pelajaran yang sama dengan
siswa pada umumnya.
4. Kekurangan  Sosialisasi terbatas  siswa anak berkebutuhan  Minimnya sarana penunjang
 Penyelenggaraan pendidikan khusus harus menyesuaikan sistem pendidikan inklusi.
yang relative mahal diri dengan metode  Terbatasnya pengetahuan dan
 Bebas bersaing pengajaran dan kurikulum ketrampilan yang dimiliki oleh
 Egoistik, menumbuhkan yang ada. para guru sekolah inklusif
kesenjangan kualitas  ABK mungkin merasa menunjukkan betapa sistem
pendidikan tertekan dan terisolasi dalam pendidikan inklusi belum benar–
 Efektif dan efisien untuk kelompok yang lebih besar benar dipersiapkan dengan baik.
kepentingan individu sehingga perlu dukungan  Dibutuhkan penyesuaian
 Menumbuhkan disintegrasi tambahan untuk memenuhi kurikulum dan metode
 Tidak terikat kebutuhan mereka. pembelajaran
 Mahal dan butuh fasilitas  Perlunya dukungan tambahan
banyak Spesifik dan spesialis dan pelatihan untuk guru dan
staf sekolah dan kemungkinan
memerlukan sumber daya
tambahan.
5. Jenis Guru khusus untuk ABK Guru khusus untuk ABK Guru khusus dan staf sekolah yang
Pendidik & terlatih dalam pendidikan inklusif.
Tenaga
Profesional
yang Terlibat

Anda mungkin juga menyukai