Anda di halaman 1dari 15

Nama : Elsanti Feby Malaya

NIM : 1810251001

Prodi : Pendidikan Matematika

Mata Kuliah : Kajian Kurikulum

Dosen Pengampu : Chusnul Khotimah G, S.Pd, M.Pd

Daftar Tugas Kajian Kurikulum Sekolah

1. Menyusun daftar peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan kurikulum


(Berupa tabel yang terdiri dari peraturan dan perundang-undangan serta deskripsi yang
diambil dari
2. Menyusun tabel karakteristik KTSP, K13, K13 revisi, dan Merdeka Belajar

1. KTSP Karakteristik KTSP tidak terlepas dari prinsip pengembngan


KTSP yang ada. Karakteristik KTSP dapat diketahui dari
bagaimana sekolah dan satuan edukasi dapat mengoptimalkan
kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar,
profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian.
Berdasarkan uraian diatas, Dalam bukunya Mulyasa bisa
dikemukakan sejumlah karakteristik KTSP yaitu inilah ini :
1. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan
Pendidikan. KTSP menyerahkan otonomi luas untuk sekolah
dan satuan pendidikan, disertai seperangkat tanggung jawab
guna mengembangkan kurikulum cocok dengan situasi
setempat. Sekolah dan satuan pendidikan pun diberi
kewenangan dan dominasi yang luas guna mengembangkan
pembelajaran cocok dengan situasi dan keperluan peserta
didik serta tuntutan masyarakat. Di samping itu, sekolah dan
satuan edukasi juga diserahkan kewenangan untuk mencari
dan mengelola sumber dana cocok dengan prioritas
kebutuhan.
2. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi. Dalam
KTSP, pengamalan kurikulum didukung oleh partisipasi
masyarakat dan orang tua peserta didik yang tinggi. Orang
tua peserta didik dan masyarakat tidak melulu mendukung
sekolah melalui pertolongan keuangan, tetapi melewati
komite sekolah dan dewan edukasi merumuskan serta
mengembangkan program-program yang dapat menambah
kualitas pembelajaran.
3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional. Dalam
KTSP, pengembangan dan pengamalan kurikulum didukung
oleh adanya kepemimpinan sekolah yang demokratis dan
profesional. Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga
penyelenggara kurikulum adalahorang-orang yang memiliki
keterampilan dan integritas profesional. Dalam proses
pemungutan keputusan, kepala sekolah
mengimplementasikan proses “bottom-up” secara
demokratis, sampai-sampai semua pihak mempunyai
tanggung jawab terhadap keputusan yang dipungut beserta
pelaksanaannya.
4. Tim Kerja yang Kompak dan Transparan. Dalam KTSP,
keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan
dari sekian banyak  pihak yang tercebur dalam pendidikan.
Dalam dewan edukasi dan komite sekolah misalnya, pihak-
pihak yang tercebur bekerja sama secara harmonis cocok
dengan posisinya setiap untuk mewujudkan sebuah sekolah
yang bisa dibanggakan oleh semu pihak. Dalam pengamalan
pembelajaran contohnya pihak-pihak bersangkutan
berkolaborasi secara profesional untuk menjangkau tujuan
atau target yang sudah disepakati bersama. Dengan
demikian, keberhasilan KTSP adalahhasil sinergi (sinergistic
effect) dari kolaborasi team yang kompak dan transparan.
2. K13 Dalam Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang kurikulum SD,
karakteristik kurikulum 2013 yaitu: Mengembangkan keseimbangan
antara pengembangan sikap, spiritual dan sosial, rasa ingin tahu,
kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata
pelajaran. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. Kompetensi
dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal).
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerjasama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta
didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
4. Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata
pelajaran;
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

3. K13 Revisi (2017) Terdapat empat poin perubahan yang akan kita pahami satu per satu
berikut ini:
1. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Perbincangan mengenai pendidikan karakter yang harus
ditingkatkan terealisasi dengan revisi kurikulum 2013 di
tahun ini. Pengintegrasian PPK dalam pembelajaran di kelas
harus dan wajib dilaksanakan oleh guru. Terdapat paling
sedikit 5 karakter penting yang harus dimiliki oleh siswa
sebagai hasil integrasi pembelajaran dengan pendidikan
karakter. Kelima karakter tersebut antara lain adalah
karakter religius, nasionalis, integritas, gotong royong, dan
mandiri.
2. Literasi
Pergunjingan mengenai rendahnya tingkat literasi
masyarakat Indonesia menurut hasil penelitian literasi dunia
juga menjadi fokus penting dalam revisi kurikulum 2013
kali ini. Kemampuan literasi ini kemudian diharapkan dapat
disisipkan dalam setiap tujuan pembelajaran baik di awal,
sedang, atau di akhir pembelajaran.
3. Creative, Critical Thinking, Communicative,
dan Collaborative (4C)
Poin selanjutnya yang menjadi perubahan dari kurikulum
2013 revisi 2017 ini adalah mengenai kemampuan 4C yang
diharapkan diakuisisi oleh peserta didik. Kemampuan untuk
dapat kreatif, berpikir kritis, berkomunikasi, serta
berkolaborasi merupakan kemampuan bekal bagi peserta
didik di abad 21 ini. Itulah sebabnya kurikulum
mengharapkan pendidikan dan pembelajaran formal mampu
menyumbangkan, melatih, dan juga menghasilkan keempat
kemampuan ini.
4. Higher Order Thinking Skill (HOTS)
Keputusan pengubahan dalam revisi kurikulum 2013 di
tahun ini menekankan keharusan adanya integrasi HOTS
dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan pembelajaran
harus memberikan pelatihan bukan hanya untuk kemampuan
mendasar peserta didik dalam suatu mata pelajaran, tetapi
juga kemampuan tingkat tingginya. Hal ini diharapkan agar
peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia.

4. Merdeka Belajar

3. Menyusun tabel persamaan dan perbedaan KTSP, K13, K13 revisi, dan Merdeka Belajar

No Kurikulum Persamaan Perbedaan


1. KTSP dan K13 1. Kurikulum 2006 (KTSP) 1. Tujuan Pendidikan
dan Kurikulum 2013 Tingkat Satuan
sama-sama menampilkan Pendidikan
teks sebagai butir-butir a. KTSP
KD. Tujuan pendidikan tingkat
2. Untuk struktur satuan pendidikan dasar dan
kurikulumnya baik pada menengah dirumuskan mengacu
KTSP atau pada 2013 kepada tujuan umum pendidikan
sama-sama dibuat atau berikut :
dirancang oleh pemerintah  Tujuan pendidikan dasar
tepatnya oleh Depdiknas. adalah meletakkan dasar
3. Beberapa mata pelajaran kecerdasan,
masih ada yang sama pengetahuan,
seperti KTSP.  kepribadian, akhlak
4. Terdapat kesamaan esensi mulia, serta
kurikulum, misalnya pada keterampilan untuk
pendekatan ilmiah yang hidup mandiri dan
pada hakekatnya berpusat mengikuti pendidikan
pada siswa. Dimana siswa lebih lanjut.
yang mencari  Tujuan pendidikan
pengetahuan bukan menengah adalah
menerima pengetahuan. meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk
hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
 Tujuan pendidikan
menengah kejuruan
adalah meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk
hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.

KTSP (Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan) disusun
dalam rangka memenuhi amanat
yang tertuang dalam Undang-
Undang Republik Indonesia
Nomer 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomer 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.

b. K13
Pendidikan dasar dan
menengah, dengan mengacu
pada Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan,
bertujuan membangun landasan
bagi berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi
manusia yang:
 Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak
mulia, dan
berkepribadian luhur;
 Berilmu, cakap, kritis,
kreatif, dan inovatif;
 Sehat, mandiri, dan
percaya diri;
 Toleran, peka sosial,
demokratis, dan
bertanggung jawab.

2. Struktur dan Muatan


Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
a. KTSP
Struktur dan muatan KTSP pada
jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang tertuang dalam
SI meliputi lima kelompok mata
pelajaran sebagai berikut :
 Kelompok mata
pelajaran agama dan
akhlak mulia.
 Kelompok mata
pelajaran
kewarganegaraan dan
kepribadian.
 Kelompok mata
pelajaran  ilmu
pengetahuan dan
teknologi.
 Kelompok mata
pelajaran estetika.
 Kelompok mata
pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan

b. K13
Ditinjau dari manajemen
sekolah, maka KTSP pada
dasarnya merupakan bentuk
perencanaan satuan pendidikan
pada bidang intrakurikuler,
kokurikuler, ekstrakurikuler
untuk mencapai visi, misi, dan
tujuannya. Dokumen KTSP
pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah setidak-tidaknya
meliputi:
 Kurikulum nasional
yang terdiri dari
Rasional, Kerangka
Dasar Kurikulum,
Struktur Kurikulum,
Deskripsi Matapelajaran,
KI dan KD, dan Silabus
untuk satuan pendidikan
terkait.
 Kurda yang terdiri dari
KD dan Silabus  yang
dikembangkan oleh
daerah yang
bersangkutan, dengan
acuan KI yang
dikembangkan pada
kurikulum nasional
 Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
 Kegiatan kurikuler
(intrakurikuler,
kokurikuler,
ekstrakurikuler).
 Kalender Pendidikan.

3. Sistem yang digunakan


a. KTSP
Dalam kurikulum 2006 yang
digunakan Standar Kompetensi
dan Kompetensi dasar

Berbasis mata pelajaran,


masing-masing disiplin ilmu
dibahas atau dikelompokkan
dalam satu mata pelajaran.

b. K13
Dalam kurikulum 2013 yang
digunakan  Kompetensi Inti (KI)

Berbasis tematik, sehingga


dalam pembelajaran yang
digunakan adalah tema-tema
yang menjadi acuan atau bahan
ajar.

4. Silabus yang digunakan


a. KTSP
Silabus yang digunakan adalah
silabus yang dibuat oleh
masing-masing satuan
pendidikan yang berdasarkan
silabus nasional.

b. K13
Silabus yang digunakan adalah
silabus dari pusat, sehingga
seluruh indonesia menggunakan
silabus yang sama.

5. Mata pelajaran pancasila


a. KTSP
Dalam kurikulum 2006, mata
pelajaran pendidikan pancasila
ditiadakan dan diganti dengan
mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan.

b. K13
Dalam kurikulum 2013, mata
pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dirubah
menjadi pendidikan pancasila
dan kewarganegaraan.

6. Implementasi kurikulum
a. KTSP
Dalam kurikulum 2006, sistem
yang digunakan adalah
penjurusan.

b. K13
Dalam kurikulum 2013, sistem
yang digunakan adalah
peminatan.

7. Beban belajar siswa


a. KTSP
Beban belajar siswa terlalu berat
karena banyaknya mata
pelajaran yang terlalu kompleks
melebihi kemampuan siswa.

b. K13
Beban belajar siswa lebih
sedikit dan disesuaikan dengan
kemampuan siswa.

8. Proses penilaian
a. KTSP
Berfokus pada pengetahuan
melalui penilaian output

b. K13
Berbasis kemampuan melalui
penilaian proses dan output

9. Penilaian
a. KTSP
Menekankan aspek kognitif,
Test menjadi cara penilaian
yang dominan.

b. K13
Menekankan aspek kognitif,
afektif, psikomotorik secara
proporsional Penilaian test dan
portofolio saling melengkapi

10. Pendidik dan Tenaga


Kependidikan
a. KTSP
Memenuhi kompetensi profesi
saja Fokus pada ukuran kinerja
PTK.

b. K13
Memenuhi kompetensi profesi,
pedagogi, sosial, dan personal
motivasi mengajar

11. Pengelolaan Kurikulum


a. KTSP
Satuan pendidikan mempunyai
kebebasan dalampengelolaan
kurikulum.

Terdapat kecenderungan satuan


pendidikan menyusun
kurikulum tanpa

mempertimbangkan kondisi
satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi
daerah.

Pemerintah hanya menyiapkan


sampai standar isi mata
pelajaran
(Satuan pendidikan mempunyai
kebebasan dalam pengelolaan
kurikulum).

b. K13
Pemerintah Pusat dan Daerah
memiliki kendali kualitas dalam
pelaksanaan kurikulum di
tingkat satuan pendidikan

Satuan pendidikan
mampumenyusun

kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi
satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi
daerah

(Pemerintah Pusat dan Daerah


memiliki kendali kualitas dalam
pelaksanaan kurikulum di
tingkat satuan pendidikan)

12. Penjurusan di
SLTA/Sederajat
a. KTSP
Untuk SMA ada penjurusan
sejak kelas XI. Dimana mata
pelajarannya sesuai dengan
penjurusan yang dipilih.

b. K13
Penjurusan SMA dilakukan
sejak kelas X, diamana ada mata
pelajaran wajib, peminatan,
antar minat dan pendalaman
minat.

13. Kapasitas jam pelajaran


a. KTSP
Jumlah jam pelajaran lebih
sedikit dari pada jumalah mata
pelajarannya. Dimana jumlah
mata pelajaran lebih banyak
dibanding kurikulum 2013.

b. K13
Jumlah jam pelajaran per
minggu lebih banyak dari pada
jumlah mata pelajaran. Dimana
jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding kurikulum
KTSP.

14. Standar Kompetensi


a. KTSP
SMA dan SMK tanpa kesamaan
kompetensi.

b. K13
SMA dan SMK memiliki mata
pelajaran wajib yang sama
terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan ,dan sikap.

15. Standar penilaian


a. KTSP
Standart penilaian lebih
dominan pada aspek
pengetahuan.

b. K13
Standart penilaian menggunakan
penilaian otentik yaitu
mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil.

16. Konten Pembelajaran


a. KTSP
Tiap jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah.

b. K13
Bermacam jenis konten
pembelajaran diajarkan terkait
dan terpadu satu sama lain.
Konten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran
lainnya
K13 dan K13 1. Nama kurikulum tidak
Revisi berubah menjadi
kurikulum nasional tapi
tetap “Kurikulum 2013
Edisi Revisi” yang
berlaku secara Nasional.
2. Penilaian sikap KI 1 dan
KI 2 sudah ditiadakan di
setiap mata pelajaran
hanya agama dan ppkn
namun “KI tetap
dicantumkankan dalam
penulisan RPP”.
3. Jika ada 2 “nilai praktik”
dalam 1 KD , maka yang
diambil adalah nilai
yang tertinggi.
Penghitungan “nilai
ketrampilan” dalam 1
KD ditotal (praktek,
produk, portofolio) dan
diambil nilai rata2. untuk
pengetahuan, bobot
penilaian harian, dan
penilaian akhir semester
itu sama.
4. pendekatan scientific 5M
bukanlah satu2 nya
metode saat mengajar
dan apabila digunakan
maka susunannya tidak
harus berurutan.
5.  “Silabus kurtilas” edisi
revisi lebih ramping
hanya 3 kolom. Yaitu
“KD, materi
pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran”.
6. Perubahan “terminologi”
ulangan harian menjadi
“penilaian harian”, uas
menjadi “penilaian akhir
semester” untuk
semester 1 dan
“penilaian akhir tahun”
untuk semester 2. Dan
sudah tidak ada lagi uts,
langsung ke penilaian
akhir semester.
7.  “Dalam RPP”, tidak
perlu disebutkan nama
metode pembelajaran
yang digunakan dan
“materi dibuat dalam
bentuk lampiran berikut
dengan rubrik penilaian”
(jika ada).
8. “Skala penilaian”
menjadi “1-100”.
“Penilaian sikap”
diberikan dalam bentuk
“predikat dan deskripsi”.
9. Remedial diberikan
untuk yang kurang
namun sebelumnya
siswa diberikan
pembelajaran ulang.
Nilai Remedial adalah
nilai yang dicantumkan
dalam hasil.

4. Merdeka Belajar

4. Menyusun tabel persamaan dan perbedaan buku BSE versi KTSP , K13, dan K13 revisi

5. Menyusun silabus KTSP, K13, dan K13 revisi

6. Menyusun tabel persamaan dan perbedaan silabus KTSP, K13, dan K13 revisi

7. Menyusun tabel kelebihan dan kekurangan KTSP, K13, dan K13 revisi

No Kurikulum Kelebihan Kekurangan


.
1. KTSP 1. Mendorong 1. Kurangnya SDM yang
terwujudnya otonomi diharapkan mampu
sekolah dalam menjabarkan KTSP pada
penyelenggaraan kebanyakan satuan
pendidikan. pendidikan yang ada
2. Mendorong para guru, 2. Kurangnya ketersediaan
kepala sekolah, dan sarana dan prasarana
pihak manajemen pendikung sebagai
sekolah untuk kelengkapan dari pelaksanaan
semakin KTSP
meningkatkan 3. Masih banyak guru yang
kreativitasnya dalam belum memahami KTSP
penyelenggaraan secara Komprehensif baik
program-program konsepnya, penyusunanya
pendidikan. maupun prakteknya di
3. KTSP memungkinkan lapangan
bagi setiap sekolah 4. Penerapan KTSP yang
untuk menitikberatkan merokomendasikan
dan mengembangkan pengurangan jam pelajaran
mata pelajaran akan berdampak
tertentu yang berkurangnya pendapatan
aspektabel bagi guru.
kebutuhan siswa..
4. KTSP akan
mengurangi beban
belajar siswa yang
sangat padat dan
memberatkan kurang
lebih 20%.
5. KTSP memberikan
peluang yang lebih
luas kepada sekolah-
sekolah plus untuk
mengembangkan
kurikulum sesuai
dengan kebutuhan.

2. K13 Lebih menekankan pada Pemerintah seolah melihat semua


pendidikan karakter. Selain guru dan siswa memiliki kapasitas
kreatif dan inovatif, yang sama dalam kurikulum 2013.
pendidikan karakter juga Guru juga tidak pernah dilibatkan
penting yang nantinya langsung dalam proses
terintegrasi menjadi satu. pengembangan kurikulum 2013.
Misalnya, pendidikan budi
pekerti luhur dan karakter
1. Tidak ada keseimbangan
harus diintegrasikan kesemua
antara orientasi proses
program studi.
pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013.
1. Asumsi dari Keseimbangan sulit dicapai
kurikulum 2013 karena kebijakan ujian
adalah tidak ada nasional (UN) masih
perbedaan antara anak diberlakukan.
desa atau kota. 2. Pengintegrasian mata
Seringkali anak di pelajaran IPA dan IPS dalam
desa cenderung tidak mata pelajaran Bahasa
diberi kesempatan Indonesia untuk jenjang
untuk memaksimalkan pendidikan dasar tidak tepat,
potensi mereka. karena rumpun ilmu
2. Merangsang pelajaran-pelajaran tersebut
pendidikan siswa dari berbeda.
awal, misalnya 3. Guru banyak salah kaprah,
melalui jenjang karena beranggapan dengan
pendidikan anak usia kurikulum 2013 guru tidak
dini. perlu menjelaskan materi
3. Kesiapan terletak kepada siswa di kelas,
pada guru. Guru juga padahal banyak mata
harus terus dipacu pelajaran yang harus tetap
kemampuannya ada penjelasan dari guru.
melalui pelatihan- 4. Banyak sekali guru-guru
pelatihan dan yang belum siap secara
pendidikan calon guru mental dengan kurikulum
untuk meningkatkan 2013 ini, karena kurikulum
kecakapan ini menuntut guru lebih
profesionalisme kreatif, pada kenyataannya
secara terus menerus. sangat sedikit para guru yang
4. Siswa lebih dituntut seperti itu, sehingga
untuk aktif, kreatif membutuhkan waktu yang
dan inovatif dalam panjang agar bisa membuka
setiap pemecahan cakrawala berfikir guru, dan
masalah yang mereka salah satunya dengan
hadapi di sekolah. pelatihan-pelatihan dan
pendidikan agar merubah
paradigm guru sebagai
5. Adanya penilaian dari
pemberi materi menjadi guru
semua aspek.
yang dapat memotivasi siswa
Penentuan nilai bagi
agar kreatif.
siswa bukan hanya
5. Kurangnya pemahaman guru
didapat dari nilai ujian
dengan konsep pendekatan
saja tetapi juga
scientific
didapat dari nilai
6. Kurangnya ketrampilan guru
kesopanan, religi,
merancang RPP
praktek, sikap dan
7. Guru tidak banyak yang
lain-lain.
menguasai penilaian autentik
6. Munculnya
8. Tugas menganalisis SKL, KI,
pendidikan karakter
KD buku siswa dan buku
dan pendidikan budi
guru belum sepenuhnya
pekerti yang telah
dikerjakan oleh guru, dan
diintegrasikan ke
banyaknya guru yang hanya
dalam semua program
menjadi plagiat dalam kasus
studi.
ini.
7. Adanya kompetensi
9. Tidak pernahnya guru
yang sesuai dengan
dilibatkan langsung dalam
tuntutan fungsi dan
proses pengembangan
tujuan pendidikan
kurikulum 2013, karena
nasional.
pemerintah cenderung
8. Kompetensi yang
melihat guru dan siswa
dimaksud
mempunyai kapasitas yang
menggambarkan
sama.
secara holistic domain
10. Tidak adanya keseimbangan
sikap, ketrampilan,
antara orientasi proses
dan pengetahuan.
pembelajaran dan hasil dalam
9. Banyak kompetensi
kurikulum 2013 karena UN
yang dibutuhkan
masih menjadi factor
sesuai perkembangan
penghambat.
seperti pendidikan
11. Terlalu banyak materi yang
karakter, metodologi
harus dikuasai siswa sehingga
pembelajaran aktif,
tidak setiap materi bisa
keseimbangan soft
tersampaikan dengan baik,
skills dan hard skills,
belum lagi persoalan guru
kewirausahaan.
yang kurang berdedikasi
10. Hal yang paling
terhadap mata pelajaran yang
menarik dari
dia ampu.
kurikulum 2013 ini
12. Beban belajar siswa dan guru
adalah sangat tanggap
terhadap fenomena terlalu berat, sehingga waktu
dan perubahan sosial. belajar di sekolah terlalu
Hal ini mulai dari lama.
perubahan sosial yang 13. Timbulnya kecemasan
terjadi pada tingkat khususnya guru mata
lokal, nasional, pelajaran yang dihapus yaitu
maupun global. KPPI, IPA dan
11. Standar penilaian Kewirausahaan dan terancam
mengarahkan kepada sertifikasiya dicabut.
penilaian berbasis 14. Sebagian besar guru masih
kompetensi seperti terbiasa menggunakan cara
sikap, ketrampilan dan konvensional
pengetahuan secara 15. Penguasaan teknologi dan
proporsional. informasi untuk pembelajaran
12. Mengharuskan adanya masih terbatas.
remediasi secara 16. Guru tidak tiap dengan
berkala. perubahan
13. Sifat pembelajaran 17. Kurangnya kekmampaun
sangat kontekstual. guru dalam proses penilaian
14. Meningkatkan sikap, ketrampilan dan
motivasi mengajar pengetahuan secara holistic.
dengan meningkatkan 18. Kreatifitas dalam
kompetensi profesi, pengembangan silabus
pedagogi, sosial dan berkurang
personal. 19. Otonomi sekolah dalam
15. Ada rambu-rambu pengembangan kurikulum
yang jelas bagi guru berkurang
dalam melaksanakan 20. Sekolah tidak mandiri dalam
proses pembelajaran menyikapi kurikulum
(buku induk) 21. Tingkat keaktifan siswa
16. Guru berperan sebagai belum merata
fasilitator 22. KBM umumnya saat ini mash
17. Diharapkan kreatifitas konvensional
guru akan semakin 23. Belum semua guru
meningkat memahami sistem penilaian
18. Efisiensi dalam sikap dan ketrampilan.
manajemen sekolah 24. Menambah beban kerja guru.
contohnya dalam 25. Citra sekolah dan guru akan
pengadaan buku, menurun jika tidak berhasil
dimana buku sudah menjalankan kurikulum 2013
disiapkan dari pusat 26. Pramuka menjadi beban bagi
19. Sekolah dapat siswa yang tidak menyukai
memperoleh Pramuka, sehingga ada unsur
pendampingan dari keterpaksaan.
pusat dan memperoleh
koordinasi dan
supervise dari daerah
20. Pembelajaran berpusat
pada siswa dan
kontekstual dengan
metode pembelajaran
yang lebih bervariasi
21. Penilaian meliputi
aspek kognitif, afektif,
psikomotorik sesuai
proporsi
22. Ekstrakurikuler wajib
Pramuka
meningkatkan
karakter siswa
terutama dalam
kedisiplinan,
kerjasama, saling
menghargai, cinta
tanah air dan lain-lain.

3. K13 Revisi 1. Terdapat 4 poin dalam 1. Tidak semua sekolah mampu


(2017) perbaikan K13 revisi: menggunakannya sebagai
 Spritual dan sosial terapan materi kepada para
 Koherensi KI-KD dan siswa hal tersebut dikarenakan
penyelarasan banyak faktor, mungkin
dokumen dikarenakan adanya kurang
 Pemberian ruang fasilitas bahkan minimnya
kreatif kepada guru penguasaan materi pembelajaran
dalam kurikulum 2013 terutama
mengimplementasika mengenai masalah
n Kurikulum 2013 penerapannya.
Edisi Revisi
Keterampilan (KI-4)
 Penataan kompetensi
yang tidak dibatasi
oleh pemenggalan
taksonomi proses
berpikir

2. Adanya perampingan dan


penambahan materi pada
sistem pendidikan
Indonesia Kurikulum
2013

8. Menyusun RPP K13 revisi dan Merdeka Belajar


a. K13 Revisi (Lembaran Baru)
b. Merdeka Belajar (Lembaran Baru)

9. Menyusun tabel persamaan dan perbedaan RPP K13 Revisi dan Merdeka Belajar

Kurikulum Persamaan RPP Perbedaan RPP


K13 Revisi dan
Merdeka Belajar

10. Menyusun tabel kelebihan dan kekurangan RPP K13 Revisi dan Merdeka Belajar

Kurikulum Kelebihan Kekurangan


K13 Revisi
Merdeka Belajar

11. Menyusun kisi-kisi soal (Lembaran Baru)


12. Menyusun soal beserta jawabannya (5 soal)

(Lembaran Baru belum)

13. Menyusun kisi-kisi, soal dan jawabannya sesuai dengan indikator berpikir tingkat tinggi
(materi bebas, 3 soal)

Anda mungkin juga menyukai