Anda di halaman 1dari 10

Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan...

45

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN
IPA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 3 KARANGGANDU KECAMATAN
WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

Oleh:
Mulyani
SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti gambaran tentang pembelajaran IPA yang efektif
serta mengidentifikasi permasalahan di kelas. Lokasi penelitian yaitu SD Negeri 3 Karanggandu
Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Sedangkan subyek penelitian yaitu siswa kelas VI
Semester II tahun pelajaran 2014/2015. Dari hasil data dan pembahasan setiap siklus didapatkan
bahwa prestasi belajar siswa dalam materi rangkaian listrik seri dan paralel mengalami peningkatan
yang signifikan. Hal ini dilihat dari Peningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebelum siklus didapat nilai
53, siklus pertama 63,5, dan siklus kedua 77. Kesimpulan ini dari penelitian tindakan kelas bahwa
metode eksperimen merupakan metode yang tepat dan sesuai serta mudah dipahami dan dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran menuju suatu keberhasilan sesuai tujuan yang
diinginkan yaitu memenuhi standart minimal dalam ketuntasan belajar.

Kata kunci : Metode eksperimen, hasil belajar IPA.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan lingkungan diharapkan dapat dijadikan


kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sebagai sumber belajar, belajar bersama
terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum (cooperatif learning), pembelajaran yang
KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhu- berpusat pada siswa (student centered lear-
bungan dengan cara mencari tahu tentang ning), pembelajaran aktif (active learning)
alam secara sistematis, sehingga bukan dan memberikan pengalaman belajar yang
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan bermakna bagi siswa. Pembelajaran IPA
yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja menekankan pada pemberian pengalaman
tetapi juga merupakan suatu proses belajar secara langsung.
penemuan”. Pendidikan IPA diharapkan dapat
Mata pelajaran IPA memiliki karak- menjadi wahana bagi peserta didik untuk
teristik yang berbeda dengan mata pelajaran mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
yang lain, Oleh sebab itu seorang guru diha- serta dapat menerapkannya di dalam kehi-
rapkan mampu kreatif dan jeli dalam memi- dupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
lih dan menggunakan pendekatan, strategi, menekankan pada pemberian pengalaman
dan metode dalam pembelajaran IPA. Semua langsung untuk mengembangkan kompetensi
ini disebabkan proses interaksi dalam agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
pembelajaran IPA diharapkan mengikuti per- secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
kembangan proses pembelajaran paradigma untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
baru. Paradigma baru tersebut yang lebih membantu peserta didik untuk memperoleh
mengedepankan pendekatan kontekstual pemahaman yang lebih mendalam tentang
(contectual teaching and learning) artinya alam sekitar.

45
46 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015

Menurut Endang (1999: 40) Mata yang menghadapai kesulitan sehingga ba-
Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar nyak siswa yang hanya buka-buka buku te-
peserta didik memiliki kemampuan sebagai tapi tidak mengerjakan tugas. Boleh dikata
berikut: (a) Memperoleh keyakinan terhadap siswa tidak tertarik dengan materi pem-
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasar- belajaran. Data yang diperoleh ketika saya
kan keberadaan, keindahan, dan keteraturan memberikan tugas kepada siswa secara
alam ciptaan Nya; (b) Mengembangkan pe- berkelompok untuk menyelesaikan tugas ten-
ngetahuan dan pemahaman konsep-konsep tang rangkaian listrik yang dirangkai secara
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan seri, pararel, maupun secara campuran, pada
dalam kehidupan sehari-hari; (c) Menge- materi rangkaian listrik (seri, pararel, dan
bangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan campuran). Dari siswa kelas VI SDN 3
kesadaran tentang adanya hubungan saling Karanggandu Kecamatan Watulimo
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, tek- Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 20
nologi, dan masyarakat; (d) Mengembangkan anak, hanya 7 siswa yang dapat mengerjakan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam dengan benar, sehingga data yang diperoleh
sekitar, memecahkan masalah dan membuat hanya 35% siswa yang mengerjakan tugas
keputusan; (e) Meningkatkan kesadaran dengan baik.
untuk berperan serta dalam memelihara, Dengan permasalahan rendahnya pe-
menjaga, dan melestarikan lingkungan; (f) nguasaan konsep itu disebabkan karena pene-
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai liti mengajar masih menggunakan metode
alam dan segala keteraturannya sebagai salah lama yaitu konvensional. Proses pembela-
satu ciptaan Tuhan (g) Memperoleh bekal jaran sebagian besar masih berpusat pada
pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA kegiatan mendengarkan dan menghafal, yang
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan akhirnya anak cepat bosan. Saya kurang
ke SMP / MTs. memberi kesempatan pada siswa terhadap
Dari uraian diatas dapat disimpulkan apa yang dipelajari dalam upaya untuk
tujuan IPA adalah untuk menguasai konsep, membangun pengetahuan sendiri.
keterampilan, dan memanfaatkannya dalam Untuk mengatasi permasalahan terse-
kehidupan sehari-hari. Salah satu ketrampil- but, dilakukan alternatif tindakan kelas
an proses yang dituntut untuk bisa dikuasai dengan menggunakan Metode Eksperimen
siswa kelas VI SDN 3 Karanggandu Keca- dalam meningkatkan prestasi belajar IPA
matan Watulimo Kabupaten Trenggalek ada- agar siswa dapat belajar optimal melalui
lah penguasaan konsep dan prinsip dengan keterampilan proses yang mampu mencari
mencoba mengadakan percobaan sendiri persoalan-persoalan yang dihadapi dengan
untuk memecahkan suatu masalah yang mengadakan percobaan sendiri.
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Metode Eksperimen adalah metode
Pengalaman mengajar peneliti di ke- pemberian kesempatan kepada anak didik
las VI SDN 3 Karanggandu Kecamatan perorangan atau kelompok, untuk dilatih me-
Watulimo Kabupaten Trenggalek Tahun lakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful
Pelajaran 2014/2015 bahwa pada saat siswa Bahri Djamarah, (2002). Dengan demikian
dihadapkan dengan keterampilan proses dan siswa mendapatkan kesempatan untuk
mengerjakan tugas, masih banyak sekali melatih ketrampilan proses agar memperoleh
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 47

hasil belajar yang maksimal. Pengalaman sempurnaan jalannya eksperimen; (d) Sete-
yang diperoleh langsung dapat tertanam lebih lah eksperimen selesai guru harus meng-
lama dalam ingatan siswa. umpulkan hasil penelitian siswa, mendis-
Menurut Roestiyah (2001:80), Meto- kusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan
de eksperimen adalah suatu cara mengajar, di tes atau tanya jawab
mana siswa melakukan suatu percobaan Kelebihan Metode Eksperimen me-
tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya nurut Djamarah (2002) adalah sebagai
serta menuliskan hasil percobaannya, kemu- berikut: (a) Metode ini dapat membuat anak
dian hasil pengamatan itu disampaikan ke didik lebih percaya atas kebenaran atau ke-
kelas dan dievaluasi oleh guru. simpulan berdasarkan percobaannya; (b)
Menurut Schoenherr, (Palendeng: Membina siswa untuk membuat terobosan-
2003) metode ekperimen adalah metode yang terobosan baru dengan penemuan dan hasil
sesuai untuk pembelajaran sains, karena percobaannya dan bermanfaat bagi manusia;
metode eksperimen mampu memberikan (c) Dengan metode ini akan terbina manusia
kondisi belajar yang mengembangkan yang dapat membawa terobosan-terobosan
kemampuan berfikir dan kreativitas secara baru dengan penemuan sebagai hasil per-
optimal. Siswa diberi kesempatan untuk me- cobaan yang diharapkan dapat bermanfaat
nyusun sendiri konsep dalam struktur kog- bagi kesejahteraan hidup manusia.
nitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan Kekurangan Metode Eksperimen
dalam kehidupannya. adalah sebagai berikut: (a) Metode ini lebih
Penggunaan metode eksperimen ini sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu
mempunyai tujuan yaitu agar siswa mampu dan teknologi; (b) Tidak cukupnya alat-alat
dan menemukan sendiri berbagai jawaban mengakibatkan tidak setiap anak didik
atau persoalan yang dihadapi dengan mela- berkesempatan mengadakan ekperimen; (c)
kukan percobaan sendiri. Selain itu siswa Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan
dapat terlatih dalam cara berfikir yang il- ketabahan; (d) Setiap percobaan tidak selalu
miah, dengan eksperimen siswa menemukan memberikan hasil yang diharapkan karena
bukti kebenaran dan teori sesuatu yang mungkin ada faktor-faktor tertentu yang
sedang dipelajari. berada di luar jangkauan kemampuan
Roestiyah (2008: 81) bahwa pelak- pengendalian. Penelitian ini bertujuan untuk:
sanaan metode eksperimen adalah sebagai (1) Meneliti gambaran tentang pembelajaran
berikut: (a) Perlu dijelaskan kepada siswa IPA yang efektif; (2) Dapat mengidentifikasi
tentang tujuan eksperimen, mereka harus permasalahan di kelas; (3) Dapat mening-
memahami masalah yang akan dibuktikan katkan, mengaktifkan, dan mendorong kre-
melalui eksperimen; (b) Memberikan pen- atifitas siswa kelas VI SDN 3 Karanggandu
jelasan kepada siswa tentang alat-alat dan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
bahan yang akan digunakan dalam eksperi- Tahun Pelajaran 2014/2015.
men, hal-hal yang perlu dicatat; (c) Selama
eksperimen berlangsung guru harus menga- METODE PENELITIAN
mati pekerjaan siswa. Bila perlu memberi Penelitian ini dirancang dengan me-
saran atau pertannyaan yang menunjang ke- nggunakan jenis penelitian tindakan kelas.

47
48 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam be- Dari pengumpulan data daftar nilai
berapa siklus. Penelitian ini dilaksanakan ulangan siswa kelas VI mengenai rangkaian
selama dua siklus (siklus I: 2x35 menit, si- listrik seri dan paralel diperoleh dari 20 sis-
klus II: 2x35 menit). Penelitian ini dilakukan wa, baru 7 siswa atau 35% mencapai ketun-
pada semester genap tahun pelajaran tasan belajar (mendapat nilai ≥75). Nilai rata-
2014/2015. Penelitian tindakan kelas dilak- rata yang diperoleh siswa 60. Perolehan nilai
sanakan di kelas VI SDN 3 Karanggandu rata-rata siswa tersebut jauh dari ketuntasan
Kecamatan Watulimo Kabupaten Trengga- minimal klasikal hasil belajar yang telah
lek. ditentukan oleh Guru Kelas VI SDN
Subjek penelitian ini adalah siswa Karanggandu Kecamatan Watulimo
kelas VI semester II SDN 3 Karanggandu Kabupaten Trenggalek yaitu >70.
Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Kondisi tersebut disebabkan antara
Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah lain: (1). Karena sifat materinya yang berupa
anak 20 dengan jumlah siswa laki-laki 8 anak fakta dan sulit untuk dipahami oleh siswa (2).
dan siswa perempuan 12 anak. Jenis Siswa belum mampu merancang suatu karya
penelitian yang digunakan adalah Penelitian atau model serta tidak mampu mendis-
Tindakan Kelas (PTK). kripsikan penjelasan dari guru (3). Kemam-
PTK adalah penelitian tindakan yang puan mengingat dan berfikir beberapa siswa
dilaksanakan di dalam kelas ketika pembela- yang sangat rendah, karena siswanya jarang
jaran berlangsung. Jenis data dan sumber sekali belajar dan memahami kembali materi
yang akan diambil adalah: (1) Hasil obser- yang sudah di sampaikan oleh guru (4). Cara
vasi; (2) Hasil tes; (3) Dokumentasi. Analisa mengajar lebih banyak menggunakan metode
data dilakukan setelah pelaksanaan tindakan ceramah. Pengetahuan yang didominasi fakta
kelas setiap siklus yang direncanakan. dan data tidak mudah diajarkan dengan
Data yang akan dicatat untuk diana- metode ceramah karena pengajaranya sendiri
lisis adalah data hasil pengamatan saat pe- akan sulit mengingat semua materi tersebut
mbelajaran siswa dengan model pembelajar- dan siswa akan cepat bosan (6). Kurangnya
an menggunakan metode eksperimen. Indi- penggunaan media, alat pe-raga untuk
kator keberhasilan penerapan metode eks- mendukung proses pembelajaran. Dari
perimen terhadap hasil belajar siswa dengan faktor-faktor diatas, menyebabkan hasil
materi rangkaian listrik seri dan paralel diten- evaluasi belajar siswa tidak memuaskan.
tukan dengan cara menganalisis data hasil tes Berdasarkan hasil data yang dikum-
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal pulkan, dapat dikemukakan dua hal pokok
(KKM). KKM mata pelajaran IPA kelas V yang perlu diatasi, yaitu menumbuhkan mi-
yang di tetapkan oleh SD Negeri 3 Karang- nat siswa untuk belajar IPA dengan cara me-
gandu Kecamatan Watulimo Kabupaten ngaktifkan siswa dalam kegiatan belajar me-
Trenggalek adalah 70. Dengan demikian ngajar dan meningkatkan prestasi belajar sis-
siswa dianggap tuntas dalam pembelajaran wa dengan menerapkan metode eksperimen.
apabila hasil belajar siswa lebih ≥75.
Siklus Pertama
HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan Tindakan
Kondisi Awal (Pra-tindakan)
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 49

Kegiatan persiapan dilaksanakan pa- diskusi dan melakukan eksperimen seder-


da hari Senin, 23 Pebruari 2015. Pada tahap hana mengenai rangkaian listrik seri dan
ini peneliti merencanakan pelaksanaan siklus paralel; (e) Secara berkelompok siswa meng-
I pada hari Sabtu, tanggal 26 Pebruari 2015 amati apa yang terjadi dan mengerjakan
di ruang kelas VI SDN 3 Karanggandu lembar kegiatan kelompok; (f) Perwakilan
Kecamatan Watulimo Kabupaten Trengga- kelompok melaporkan hasil percobaan yang
lek. Pertemuan direncanakan berlangsung 2 x didapat di depan kelas, siswa lain memberi-
35 menit dilaksanakan pada jam I-II. kan komentar; (g) Guru memberikan pengu-
Hal-hal yang dilakukan pada tahap pe- atan hasil diskusi; (h) Siswa mengerjakan tu-
rencanaan adalah sebagai berikut: (a) Me- gas evaluasi individu; (i) Guru memberikan
nyusun Silabus yang sesuai dengan materi kesimpulan
rangkaian listrik seri dan paralel mengguna-
kan metode pembelajaran; (b) Menyusun Observasi
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); Kegiatan observasi dilaksanakan saat
(c) Menyusun materi pembelajaran yang a- proses pembelajaran IPA berlangsung. Ke-
kan disampaikan; (d) Menyiapkan lembar giatan observasi difokuskan pada pelaksana-
kerja kelompok (LKK) dan langkah kerja an pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru
eksperimen; (e) Membuat soal evaluasi, lem- mengamati jalannya pembelajaran. Pertama-
bar kerja siswa (LKS); (f) Menyiapkan tama peniliti mengamati kelengkapan alat
lembar penilaian, berupa format penilaian dan bahan yang diperlukan untuk pelaksa-
aktivitas belajar, hasil belajar, dan penilaian naan percobaan. Hasilnya, masih ada bebe-
akhir. rapa kelompok yang membawa alat dan ba-
han kurang sesuai dengan kriteria yang dise-
Pelaksanaan butkan peniliti, beberapa kelompok ada yang
Tahap pelaksanaan tindakan kelas membawa pisau, kabel engkel, sehingga
merupakan tindakan pokok dalam siklus memperlambat jalannya eksperimen.
penelitian tindakan. Tindakan yang dilaku- Kedua, guru mengamati langkah-
kan berupa penerapan kegiatan pembelajaran langkah kegiatan siswa ketika melaksanakan
yang telah tersusun dalam Rencana Pelak- percobaan, sudah sesuaikah langkah yang di-
sanaan Pembelajaran (RPP) dengan meng- tempuh siswa dengan langkah-langkah yang
gunakan metode pembelajaran eksperimen. tertera dalam lembar kegiatan. Hasilnya,
Secara garis besar, pelaksanaan yang masih ada kelompok yang terlihat bingung
dilakukan sebagai berikut: (a) Siswa diberi- dalam pelaksanaannya, ada yang kurang
kan brainstorming mengenai rangkaian lis- teliti, ada pula yang bingung dengan langkah
trik seri dan paralel; (b) Guru menyampaikan yang harus dilaksanakan. Ketiga, guru
tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh mengamati keaktifan siswa saat melaksana-
siswa. ”Hari ini kita akan mempelajari kan percobaan, ada beberapa anak yang tidak
rangkaian listrik seri dan paralel; (c) Guru aktif dalam melaksanakan percobaan, anak
membagi siswa menjadi 5 kelompok secara tersebut hanya berdiam diri, seolah-olah
acak tanpa memandang nilai siswa, masing- tidak mau tahu.
masing kelompok terdiri dari 4 anggota; (d) Pengamatan selanjutnya, guru me-
Siswa secara berkelompok menerima tugas ngamati bagaimana keaktifan siswa ketika

49
50 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015

berdiskusi untuk menarik simpulan, ada tidak aktif menyampaikan pendapatnya; (5)
beberapa anak yang aktif berargumen dan Dalam menyimpulkan hasil percobaan, ada
ada yang berdiam diri saja. Pengamatan yang beberapa kelompok yang kesulitan dalam
paling akhir adalah bagaimana kesimpulan menyimpulkan. Karena pembentukan
hasil diskusi siswa, apakah sesuai dengan kelompok yang belum heterogin.
hasil pelaksanaan percobaan atau tidak. Dari
pengamatan yang ini ada kelompok yang Siklus II
masih bingung dan tampak belum bisa Perencanaan
menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus
Hasil evaluasi yang didapat pada I, disepakati bahwa siklus kedua perlu dilak-
siklus pertama sebagai beikut. (1) Rata-rata sanakan. Siklus kedua akan dilaksanakan
nilai dari seluruh siswa yang mengikuti tes hari Kamis, 5 Maret 2015. Pada siklus 2 ini
(20 siswa) adalah 63,5. Ketuntasan secara peneliti mengacu pada kendala dan keku-
klasikal masih belum memenuhi Kriteria rangan yang terjadi di siklus 1. Untuk meng-
Ketuntasan Minimal Kelas. KKM klasikal atasi hal-hal yang dihadapi dalam pelaksana-
yang ditentukan > 70; (2) Siswa yang men- an siklus I peneliti melakukan hal-hal antara
dapat nilai ≥ 70 atau di atas KKM sebanyak lain: (1) Guru lebih memperhatikan dan
8 siswa atau hanya 40 % yang tuntas dari mendekati kelompok yang memerlukan bim-
keseluruhan siswa. bingan; (2) Guru memberi bimbingan bagi
Refleksi kelompok yang memerlukan; (3) Guru
Dari proses pembelajaran siklus per- melakukan pembahasan lebih mendalam ter-
tama permasalahan yang dapat peneliti per- hadap hasil percobaan dan melakukan pe-
oleh adalah: (1) Masih ada beberapa kelom- mantapan terhadap penguasaan materi siswa.
pok yang membawa alat dan bahan kurang (4) Guru menyusun Rencana Pembelajaran
sesuai dengan kriteria yang disebutkan pene- IPA Kelas VI, Sub Kompetensi dasar rang-
liti, beberapa kelompok ada yang membawa kaian listrik seri & paralel dengan kegiatan
pisau dan kabel engkel. Hal itu meng- pembelajaran yang berbeda untuk mengatasi
akibatkan pelaksanaan percobaan sedikit ter- kendala yang terjadi pada siklus 1.
hambat, karena waktu yang tersedia sudah Guru juga menyiapkan lembar kegi-
ditentukan akhirnya proses pelaksanaan atan untuk diskusi siswa, soal evaluasi dan
menjadi lama; (2) Masih ada beberapa kunci jawaban, serta lembar observasi yang
kelompok yang bingung dalam melak- akan digunakan untuk menilai (mengobser-
sanakan langkah-langkah yang tertera dalam vasi) sikap siswa selama berlangsungnya ke-
lembar kegiatan, khususnya pada percobaan giatan belajar mengajar.
B. Masih banyak siswa yang salah dalam Pelaksanaan
meletakkan bahlon. Hal ini disebabkan Seperti yang telah direncanakan, tin-
kurangnya bimbingan dan perhatian guru ter- dakan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis
hadap siswa; (3) Masih ada beberapa anak tanggal 5 Maret 2015 di ruang kelas VI SDN
yang belum aktif dalam pelaksanaan per- 3 Karanggandu Kecamatan Watulimo
cobaan. Karena kekurangan bahan dan alat Kabupaten Trenggalek. Pertemuan berlang-
untuk melakukan eksperimen; (4) Ketika sung 2 x 35 menit. Secara garis besar lang-
pelaksanaan diskusi, ada beberapa anak yang
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 51

kah-langkah yang dilakukan guru dalam pe- memerlukan bantuan dan bimbingan dari
laksanaan siklus II ini antara lain: (1) Guru guru. Guru pun memberi bimbingan untuk
mengulang materi yang lampau yang ber- kelompok tersebut. Pelaksanaan diskusi
kaitan dengan materi yang akan disampaikan selesai, kemudian disampaikan di depan ke-
sekarang dengan cara mengajukan las. Guru mengamati dan menilai kesimpulan
pertanyaan; (2) Guru mengkoordinasi siswa yang diperoleh siswa hasil diskusi. Dengan
untuk berkelompok, Siswa secara berke- bantuan dan bimbingan guru, siswa telah
lompok menerima tugas diskusi membahas mampu membuat simpulan.
hasil eksperimen sederhana mengenai rang- Guru menambahkan penjelasan dan
kaian listrik seri dan paralel yang telah di- tanya jawab mengenai rangkaian listrik seri
lakukan; (3) Perwakilan kelompok melapor- dan paralel melalui media gambar, untuk
kan hasil diskusi yang didapat di depan kelas, pemantapan materi. Guru juga menambah-
siswa lain memberian komentar; (4) Guru kan permainan menjawab soal agar siswa
memberikan penguatan hasil diskusi; (5) lebih mudah dalam mengingat materi yang
Guru menunjukkan gambar contoh rangkaian disampaikan.
listrik seri dan paralel dan melakukan tanya Hasil evaluasi yang didapat pada
jawab untuk pemantapan materi; (6) Siswa siklus kedua sebagai beikut: (1) Rata-rata
diminta menggambar skema rangkaian listrik nilai dari seluruh siswa yang mengikuti tes (
seri dan paralel; (7) Siswa diajak guru untuk 20 siswa ) adalah 77,00. Ketuntasan secara
melakukan permainan. (8) Siswa klasikal sudah memenuhi kriteria Ketuntasan
mengerjakan tugas evaluasi individu untuk Minimal Kelas; (2) Siswa yang mendapat
mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan nilai ≥ 70 atau di atas KKM sebanyak 17
proses pembelajaran. Tes yang diberikan siswa atau mencapai 85 % yang tuntas dari
adalah tes tertulis keseluruhan siswa.
Observasi Berdasarkan uraian di atas, tujuan
Sama dengan pelaksanaan observasi dari penelitian ini telah tercapai yaitu lebih
pada siklus I, pelaksanaan observasi dilak- dari 75 % siswa mendapat nilai di atas
sanakan ketika proses pembelajaran, namun kriteria ketuntasan minimal 70. Walaupun
pada siklus II ini guru sudah tidak mengamati masih ada 3 siswa yang belum mencapai
penerapan metode eksperimen, melainkan ketuntasan, peneliti tetap konsisten melaksa-
pembahasan dan diskusi mengenai hasil nakan perbaikan berupa remedial untuk me-
kegiatan eksperimen yang telah dilakukan. menuhi sistem belajar tuntas. Secara ke-
Guru kemudian mengamati jalannya seluruhan, dapat dikatakan bahwa hasil bela-
kegiatan siswa dalam diskusi kelompok. Pa- jar siswa meningkat. Maka peneliti meng-
da siklus II ini guru telah memberi bimbingan hentikan siklus sampai siklus II ini, karena
kepada kelompok-kelompok yang me- menganggap tujuanya telah tercapai.
ngalami kesulitan. Dalam mengamati jalan- Refleksi
nya kegiatan siswa, guru mengamati bagai- Dari proses pembelajaran siklus 2
mana keaktifan siswa dalam mengutarakan permasalahan yang dapat peneliti peroleh
pendapat. Ada salah satu kelompok yang adalah: (1) Masing-masing kelompok mem-
anggotanya terlihat tidak aktif dan kurang bawa alat dan bahan sesuai dengan kriteria
semangat. Kebutuhan kelompok tersebut

51
52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015

sehingga pelaksanaan eksperimen dapat ber- Dari faktor-faktor di atas, menyebab-


jalan sesuai dengan waktu yang ditentukan; kan hasil evaluasi belajar siswa tidak memu-
(2) Hampir semua kelompok telah mema- askan. Sehingga peneliti mendapat rekomen-
hami langkah-langkah melaksanakan eks- dasi untuk melakukan penelitian agar dapat
perimen dalam lembar kegiatan sehingga meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI
siswa berantusias dan pembelajaran berjalan SDN 3 Karanggandu Kecamatan Watulimo
dengan menyenangkan, memang masih ada Kabupaten Trenggalek tentang rangkaian
sebagian siswa yang kelihatan bingung di listrik seri dan paralel menggunakan metode
sebabkan karena tingkat intelegensinya; (3) eksperimen.
Semua kelompok juga mengalami pening- Penelitian dilaksanakan dalam dua
katan, hampir semua kelompok aktif dalam siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan,
melaksanakan eksperimen. pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada
Dari data pra tindakan dapat dilihat siklus 1, peneliti menghadapi beberapa ken-
hasil ulangan sub kompetensi rangkaian dala berdasarkan hasil observasi yang dilaku-
listrik seri dan paralel diperoleh 8 siswa dari kan ketika proses belajar. Hal ini menye-
jumlah 20 siswa atau 40 % mencapai ketun- babkan hasil pembelajaran belum maksimal,
tasan belajar (mendapat nilai ≥70). Nilai rata- Adapun dari data hasil evaluasi yang di da-
rata yang diperoleh siswa 63,5. Perolehan patkan pada siklus 1, peneliti memiliki in-
nilai rata-rata siswa tersebut jauh dari formasi, rata-rata nilai dari seluruh siswa
ketuntasan minimal klasikal hasil belajar yang mengikuti tes ( 20 siswa) adalah 63,5.
yang telah ditentukan oleh guru kelas VI Ketuntasan secara klasikal masih belum me-
SDN 3 Karanggandu Kecamatan Watulimo menuhi Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas.
Kabupaten Trenggalek yaitu >70. KKM klasikal yang ditentukan >70. Siswa
Kondisi tersebut disebabkan (1) Ka- yang mendapat nilai ≥ 70 atau di atas Kriteria
rena sifat materinya yang berupa fakta dan Ketuntasan Minimal sebanyak 8 siswa atau
sulit untuk dipahami oleh siswa; (2) Siswa hanya 40 % siswa yang tuntas dari
belum mampu merancang suatu karya atau keseluruhan siswa.
model serta tidak mampu mendiskripsikan Dari data yang diperoleh tersebut,
penjelasan dari guru; (3) Kemampuan meng- menjadi acuan bagi peneliti untuk melak-
ingat dan berfikir beberapa siswa yang sangat sanakan perbaikan pada siklus 2, sehingga
rendah, karena siswanya jarang sekali belajar diharapkan dapat memperbaiki siklus I dan
dan memahami kembali materi yang sudah di dapat mencapai tujuan penelitian.
sampaikan oleh guru; (4) Cara mengajar Adapun dari data hasil evaluasi yang
lebih banyak menggunakan metode ceramah. di dapatkan pada siklus II, peneliti mendapat-
Pengetahuan yang didominasi fakta dan data kan hasil sebagai berikut; Rata-rata nilai dari
tidak mudah diajarkan dengan metode seluruh siswa yang mengikuti tes ( 20 siswa)
ceramah karena pengajaranya sendiri akan adalah 85. Ketuntasan secara klasikal sudah
sulit mengingat semua materi tersebut dan memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
siswa akan cepat bosan; (5) Kurangnya Kelas. Dan mengalami peningkatan yang
penggunaan media, alat peraga untuk cukup signifikan dibandingkan siklus 1.
mendukung proses pembelajaran. Siswa yang mendapat nilai ≥ 70 atau di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 17
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 53

siswa atau mencapai 85 % siswa yang tuntas Berdasarkan hasil penilaian, maka
dari keseluruhan siswa. dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
Berdasarkan hasil pelaksanaan pada pembelajaran dengan menggunakan metode
siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa terjadi eksperimen dapat menumbuhkan minat
peningkatan hasil belajar siswa, walaupun siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa
masih ada 3 siswa yang belum mencapai kelas VI SDN 3 Karanggandu Kecamatan
ketuntasan peneliti tetap konsisten me- Watulimo Kabupaten Trenggalek Tahun
laksanakan perbaikan berupa remedial untuk Pelajaran 2014/2015 pada bidang studi IPA
memenuhi sistem belajar tuntas. materi rangkaian listrik seri dan paralel. Pe-
Dengan demikian proses perbaikan ningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebelum
yang dilakukan oleh peneliti telah berhasil siklus didapat nilai 53, siklus pertama 63,5,
sesuai dengan tujuan karena semua indikator dan siklus kedua 77. Dari hasil tersebut dapat
telah tercapai dan terjadi peningkatan hasil disimpulkan ternyata ada peningkatan hasil
belajar melalui penerapan metode eksperi- belajar dalam penelitian ini.
men. Untuk mengetahui lebih jelas lagi pe-
ningkatan nilai rata-rata (hasil prestasi) yang Saran
terjadi dalam penelitian ini, maka akan Diharapkan agar dalam proses belajar
disajikan sebuah grafik pada Gambar. mengajar guru berusaha semaksimal mung-
kin untuk menggunakan metode pembela-
PENUTUP jaran yang sesuai dengan materi bahasan,
Kesimpulan sehingga materi yang disajikan dapat men-
dorong membangkitkan minat belajar siswa.

Gambar 1 Peningkatan nilai rata-rata (hasil prestasi)

53
54 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Palendeng. 2003. Metode Eksperimen Dalam
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdik- Pembelajaran. http: archive. Blog.
nas Pendidikan.com
Djamarah, S. B. 2002. Strategi Belajar Me- Roestiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Me-
ngajar. Jakarta: Refika Aditama ngajar. Jakarta: Rineka Cipta
Endang, P. Dkk. 1999. Teknik Pembuatan A- Sudjana, Nana. 2010. Penilain Hasil Proses
lat Peraga dan Model Pengajaran IPA Belajar Mengajar. Bandung: PT
SD Mengacu pada Ketrampilan Pr- Remaja Rosdakarya.
oses. Malang: Universitas Negeri Ma- Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi
lang-Lembaga Pengabdian Masyara- Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
kat.

Anda mungkin juga menyukai