45
Oleh:
Mulyani
SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti gambaran tentang pembelajaran IPA yang efektif
serta mengidentifikasi permasalahan di kelas. Lokasi penelitian yaitu SD Negeri 3 Karanggandu
Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Sedangkan subyek penelitian yaitu siswa kelas VI
Semester II tahun pelajaran 2014/2015. Dari hasil data dan pembahasan setiap siklus didapatkan
bahwa prestasi belajar siswa dalam materi rangkaian listrik seri dan paralel mengalami peningkatan
yang signifikan. Hal ini dilihat dari Peningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebelum siklus didapat nilai
53, siklus pertama 63,5, dan siklus kedua 77. Kesimpulan ini dari penelitian tindakan kelas bahwa
metode eksperimen merupakan metode yang tepat dan sesuai serta mudah dipahami dan dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran menuju suatu keberhasilan sesuai tujuan yang
diinginkan yaitu memenuhi standart minimal dalam ketuntasan belajar.
45
46 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
Menurut Endang (1999: 40) Mata yang menghadapai kesulitan sehingga ba-
Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar nyak siswa yang hanya buka-buka buku te-
peserta didik memiliki kemampuan sebagai tapi tidak mengerjakan tugas. Boleh dikata
berikut: (a) Memperoleh keyakinan terhadap siswa tidak tertarik dengan materi pem-
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasar- belajaran. Data yang diperoleh ketika saya
kan keberadaan, keindahan, dan keteraturan memberikan tugas kepada siswa secara
alam ciptaan Nya; (b) Mengembangkan pe- berkelompok untuk menyelesaikan tugas ten-
ngetahuan dan pemahaman konsep-konsep tang rangkaian listrik yang dirangkai secara
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan seri, pararel, maupun secara campuran, pada
dalam kehidupan sehari-hari; (c) Menge- materi rangkaian listrik (seri, pararel, dan
bangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan campuran). Dari siswa kelas VI SDN 3
kesadaran tentang adanya hubungan saling Karanggandu Kecamatan Watulimo
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, tek- Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 20
nologi, dan masyarakat; (d) Mengembangkan anak, hanya 7 siswa yang dapat mengerjakan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam dengan benar, sehingga data yang diperoleh
sekitar, memecahkan masalah dan membuat hanya 35% siswa yang mengerjakan tugas
keputusan; (e) Meningkatkan kesadaran dengan baik.
untuk berperan serta dalam memelihara, Dengan permasalahan rendahnya pe-
menjaga, dan melestarikan lingkungan; (f) nguasaan konsep itu disebabkan karena pene-
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai liti mengajar masih menggunakan metode
alam dan segala keteraturannya sebagai salah lama yaitu konvensional. Proses pembela-
satu ciptaan Tuhan (g) Memperoleh bekal jaran sebagian besar masih berpusat pada
pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA kegiatan mendengarkan dan menghafal, yang
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan akhirnya anak cepat bosan. Saya kurang
ke SMP / MTs. memberi kesempatan pada siswa terhadap
Dari uraian diatas dapat disimpulkan apa yang dipelajari dalam upaya untuk
tujuan IPA adalah untuk menguasai konsep, membangun pengetahuan sendiri.
keterampilan, dan memanfaatkannya dalam Untuk mengatasi permasalahan terse-
kehidupan sehari-hari. Salah satu ketrampil- but, dilakukan alternatif tindakan kelas
an proses yang dituntut untuk bisa dikuasai dengan menggunakan Metode Eksperimen
siswa kelas VI SDN 3 Karanggandu Keca- dalam meningkatkan prestasi belajar IPA
matan Watulimo Kabupaten Trenggalek ada- agar siswa dapat belajar optimal melalui
lah penguasaan konsep dan prinsip dengan keterampilan proses yang mampu mencari
mencoba mengadakan percobaan sendiri persoalan-persoalan yang dihadapi dengan
untuk memecahkan suatu masalah yang mengadakan percobaan sendiri.
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Metode Eksperimen adalah metode
Pengalaman mengajar peneliti di ke- pemberian kesempatan kepada anak didik
las VI SDN 3 Karanggandu Kecamatan perorangan atau kelompok, untuk dilatih me-
Watulimo Kabupaten Trenggalek Tahun lakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful
Pelajaran 2014/2015 bahwa pada saat siswa Bahri Djamarah, (2002). Dengan demikian
dihadapkan dengan keterampilan proses dan siswa mendapatkan kesempatan untuk
mengerjakan tugas, masih banyak sekali melatih ketrampilan proses agar memperoleh
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 47
hasil belajar yang maksimal. Pengalaman sempurnaan jalannya eksperimen; (d) Sete-
yang diperoleh langsung dapat tertanam lebih lah eksperimen selesai guru harus meng-
lama dalam ingatan siswa. umpulkan hasil penelitian siswa, mendis-
Menurut Roestiyah (2001:80), Meto- kusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan
de eksperimen adalah suatu cara mengajar, di tes atau tanya jawab
mana siswa melakukan suatu percobaan Kelebihan Metode Eksperimen me-
tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya nurut Djamarah (2002) adalah sebagai
serta menuliskan hasil percobaannya, kemu- berikut: (a) Metode ini dapat membuat anak
dian hasil pengamatan itu disampaikan ke didik lebih percaya atas kebenaran atau ke-
kelas dan dievaluasi oleh guru. simpulan berdasarkan percobaannya; (b)
Menurut Schoenherr, (Palendeng: Membina siswa untuk membuat terobosan-
2003) metode ekperimen adalah metode yang terobosan baru dengan penemuan dan hasil
sesuai untuk pembelajaran sains, karena percobaannya dan bermanfaat bagi manusia;
metode eksperimen mampu memberikan (c) Dengan metode ini akan terbina manusia
kondisi belajar yang mengembangkan yang dapat membawa terobosan-terobosan
kemampuan berfikir dan kreativitas secara baru dengan penemuan sebagai hasil per-
optimal. Siswa diberi kesempatan untuk me- cobaan yang diharapkan dapat bermanfaat
nyusun sendiri konsep dalam struktur kog- bagi kesejahteraan hidup manusia.
nitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan Kekurangan Metode Eksperimen
dalam kehidupannya. adalah sebagai berikut: (a) Metode ini lebih
Penggunaan metode eksperimen ini sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu
mempunyai tujuan yaitu agar siswa mampu dan teknologi; (b) Tidak cukupnya alat-alat
dan menemukan sendiri berbagai jawaban mengakibatkan tidak setiap anak didik
atau persoalan yang dihadapi dengan mela- berkesempatan mengadakan ekperimen; (c)
kukan percobaan sendiri. Selain itu siswa Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan
dapat terlatih dalam cara berfikir yang il- ketabahan; (d) Setiap percobaan tidak selalu
miah, dengan eksperimen siswa menemukan memberikan hasil yang diharapkan karena
bukti kebenaran dan teori sesuatu yang mungkin ada faktor-faktor tertentu yang
sedang dipelajari. berada di luar jangkauan kemampuan
Roestiyah (2008: 81) bahwa pelak- pengendalian. Penelitian ini bertujuan untuk:
sanaan metode eksperimen adalah sebagai (1) Meneliti gambaran tentang pembelajaran
berikut: (a) Perlu dijelaskan kepada siswa IPA yang efektif; (2) Dapat mengidentifikasi
tentang tujuan eksperimen, mereka harus permasalahan di kelas; (3) Dapat mening-
memahami masalah yang akan dibuktikan katkan, mengaktifkan, dan mendorong kre-
melalui eksperimen; (b) Memberikan pen- atifitas siswa kelas VI SDN 3 Karanggandu
jelasan kepada siswa tentang alat-alat dan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
bahan yang akan digunakan dalam eksperi- Tahun Pelajaran 2014/2015.
men, hal-hal yang perlu dicatat; (c) Selama
eksperimen berlangsung guru harus menga- METODE PENELITIAN
mati pekerjaan siswa. Bila perlu memberi Penelitian ini dirancang dengan me-
saran atau pertannyaan yang menunjang ke- nggunakan jenis penelitian tindakan kelas.
47
48 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam be- Dari pengumpulan data daftar nilai
berapa siklus. Penelitian ini dilaksanakan ulangan siswa kelas VI mengenai rangkaian
selama dua siklus (siklus I: 2x35 menit, si- listrik seri dan paralel diperoleh dari 20 sis-
klus II: 2x35 menit). Penelitian ini dilakukan wa, baru 7 siswa atau 35% mencapai ketun-
pada semester genap tahun pelajaran tasan belajar (mendapat nilai ≥75). Nilai rata-
2014/2015. Penelitian tindakan kelas dilak- rata yang diperoleh siswa 60. Perolehan nilai
sanakan di kelas VI SDN 3 Karanggandu rata-rata siswa tersebut jauh dari ketuntasan
Kecamatan Watulimo Kabupaten Trengga- minimal klasikal hasil belajar yang telah
lek. ditentukan oleh Guru Kelas VI SDN
Subjek penelitian ini adalah siswa Karanggandu Kecamatan Watulimo
kelas VI semester II SDN 3 Karanggandu Kabupaten Trenggalek yaitu >70.
Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Kondisi tersebut disebabkan antara
Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah lain: (1). Karena sifat materinya yang berupa
anak 20 dengan jumlah siswa laki-laki 8 anak fakta dan sulit untuk dipahami oleh siswa (2).
dan siswa perempuan 12 anak. Jenis Siswa belum mampu merancang suatu karya
penelitian yang digunakan adalah Penelitian atau model serta tidak mampu mendis-
Tindakan Kelas (PTK). kripsikan penjelasan dari guru (3). Kemam-
PTK adalah penelitian tindakan yang puan mengingat dan berfikir beberapa siswa
dilaksanakan di dalam kelas ketika pembela- yang sangat rendah, karena siswanya jarang
jaran berlangsung. Jenis data dan sumber sekali belajar dan memahami kembali materi
yang akan diambil adalah: (1) Hasil obser- yang sudah di sampaikan oleh guru (4). Cara
vasi; (2) Hasil tes; (3) Dokumentasi. Analisa mengajar lebih banyak menggunakan metode
data dilakukan setelah pelaksanaan tindakan ceramah. Pengetahuan yang didominasi fakta
kelas setiap siklus yang direncanakan. dan data tidak mudah diajarkan dengan
Data yang akan dicatat untuk diana- metode ceramah karena pengajaranya sendiri
lisis adalah data hasil pengamatan saat pe- akan sulit mengingat semua materi tersebut
mbelajaran siswa dengan model pembelajar- dan siswa akan cepat bosan (6). Kurangnya
an menggunakan metode eksperimen. Indi- penggunaan media, alat pe-raga untuk
kator keberhasilan penerapan metode eks- mendukung proses pembelajaran. Dari
perimen terhadap hasil belajar siswa dengan faktor-faktor diatas, menyebabkan hasil
materi rangkaian listrik seri dan paralel diten- evaluasi belajar siswa tidak memuaskan.
tukan dengan cara menganalisis data hasil tes Berdasarkan hasil data yang dikum-
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal pulkan, dapat dikemukakan dua hal pokok
(KKM). KKM mata pelajaran IPA kelas V yang perlu diatasi, yaitu menumbuhkan mi-
yang di tetapkan oleh SD Negeri 3 Karang- nat siswa untuk belajar IPA dengan cara me-
gandu Kecamatan Watulimo Kabupaten ngaktifkan siswa dalam kegiatan belajar me-
Trenggalek adalah 70. Dengan demikian ngajar dan meningkatkan prestasi belajar sis-
siswa dianggap tuntas dalam pembelajaran wa dengan menerapkan metode eksperimen.
apabila hasil belajar siswa lebih ≥75.
Siklus Pertama
HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan Tindakan
Kondisi Awal (Pra-tindakan)
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 49
49
50 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
berdiskusi untuk menarik simpulan, ada tidak aktif menyampaikan pendapatnya; (5)
beberapa anak yang aktif berargumen dan Dalam menyimpulkan hasil percobaan, ada
ada yang berdiam diri saja. Pengamatan yang beberapa kelompok yang kesulitan dalam
paling akhir adalah bagaimana kesimpulan menyimpulkan. Karena pembentukan
hasil diskusi siswa, apakah sesuai dengan kelompok yang belum heterogin.
hasil pelaksanaan percobaan atau tidak. Dari
pengamatan yang ini ada kelompok yang Siklus II
masih bingung dan tampak belum bisa Perencanaan
menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus
Hasil evaluasi yang didapat pada I, disepakati bahwa siklus kedua perlu dilak-
siklus pertama sebagai beikut. (1) Rata-rata sanakan. Siklus kedua akan dilaksanakan
nilai dari seluruh siswa yang mengikuti tes hari Kamis, 5 Maret 2015. Pada siklus 2 ini
(20 siswa) adalah 63,5. Ketuntasan secara peneliti mengacu pada kendala dan keku-
klasikal masih belum memenuhi Kriteria rangan yang terjadi di siklus 1. Untuk meng-
Ketuntasan Minimal Kelas. KKM klasikal atasi hal-hal yang dihadapi dalam pelaksana-
yang ditentukan > 70; (2) Siswa yang men- an siklus I peneliti melakukan hal-hal antara
dapat nilai ≥ 70 atau di atas KKM sebanyak lain: (1) Guru lebih memperhatikan dan
8 siswa atau hanya 40 % yang tuntas dari mendekati kelompok yang memerlukan bim-
keseluruhan siswa. bingan; (2) Guru memberi bimbingan bagi
Refleksi kelompok yang memerlukan; (3) Guru
Dari proses pembelajaran siklus per- melakukan pembahasan lebih mendalam ter-
tama permasalahan yang dapat peneliti per- hadap hasil percobaan dan melakukan pe-
oleh adalah: (1) Masih ada beberapa kelom- mantapan terhadap penguasaan materi siswa.
pok yang membawa alat dan bahan kurang (4) Guru menyusun Rencana Pembelajaran
sesuai dengan kriteria yang disebutkan pene- IPA Kelas VI, Sub Kompetensi dasar rang-
liti, beberapa kelompok ada yang membawa kaian listrik seri & paralel dengan kegiatan
pisau dan kabel engkel. Hal itu meng- pembelajaran yang berbeda untuk mengatasi
akibatkan pelaksanaan percobaan sedikit ter- kendala yang terjadi pada siklus 1.
hambat, karena waktu yang tersedia sudah Guru juga menyiapkan lembar kegi-
ditentukan akhirnya proses pelaksanaan atan untuk diskusi siswa, soal evaluasi dan
menjadi lama; (2) Masih ada beberapa kunci jawaban, serta lembar observasi yang
kelompok yang bingung dalam melak- akan digunakan untuk menilai (mengobser-
sanakan langkah-langkah yang tertera dalam vasi) sikap siswa selama berlangsungnya ke-
lembar kegiatan, khususnya pada percobaan giatan belajar mengajar.
B. Masih banyak siswa yang salah dalam Pelaksanaan
meletakkan bahlon. Hal ini disebabkan Seperti yang telah direncanakan, tin-
kurangnya bimbingan dan perhatian guru ter- dakan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis
hadap siswa; (3) Masih ada beberapa anak tanggal 5 Maret 2015 di ruang kelas VI SDN
yang belum aktif dalam pelaksanaan per- 3 Karanggandu Kecamatan Watulimo
cobaan. Karena kekurangan bahan dan alat Kabupaten Trenggalek. Pertemuan berlang-
untuk melakukan eksperimen; (4) Ketika sung 2 x 35 menit. Secara garis besar lang-
pelaksanaan diskusi, ada beberapa anak yang
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 51
kah-langkah yang dilakukan guru dalam pe- memerlukan bantuan dan bimbingan dari
laksanaan siklus II ini antara lain: (1) Guru guru. Guru pun memberi bimbingan untuk
mengulang materi yang lampau yang ber- kelompok tersebut. Pelaksanaan diskusi
kaitan dengan materi yang akan disampaikan selesai, kemudian disampaikan di depan ke-
sekarang dengan cara mengajukan las. Guru mengamati dan menilai kesimpulan
pertanyaan; (2) Guru mengkoordinasi siswa yang diperoleh siswa hasil diskusi. Dengan
untuk berkelompok, Siswa secara berke- bantuan dan bimbingan guru, siswa telah
lompok menerima tugas diskusi membahas mampu membuat simpulan.
hasil eksperimen sederhana mengenai rang- Guru menambahkan penjelasan dan
kaian listrik seri dan paralel yang telah di- tanya jawab mengenai rangkaian listrik seri
lakukan; (3) Perwakilan kelompok melapor- dan paralel melalui media gambar, untuk
kan hasil diskusi yang didapat di depan kelas, pemantapan materi. Guru juga menambah-
siswa lain memberian komentar; (4) Guru kan permainan menjawab soal agar siswa
memberikan penguatan hasil diskusi; (5) lebih mudah dalam mengingat materi yang
Guru menunjukkan gambar contoh rangkaian disampaikan.
listrik seri dan paralel dan melakukan tanya Hasil evaluasi yang didapat pada
jawab untuk pemantapan materi; (6) Siswa siklus kedua sebagai beikut: (1) Rata-rata
diminta menggambar skema rangkaian listrik nilai dari seluruh siswa yang mengikuti tes (
seri dan paralel; (7) Siswa diajak guru untuk 20 siswa ) adalah 77,00. Ketuntasan secara
melakukan permainan. (8) Siswa klasikal sudah memenuhi kriteria Ketuntasan
mengerjakan tugas evaluasi individu untuk Minimal Kelas; (2) Siswa yang mendapat
mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan nilai ≥ 70 atau di atas KKM sebanyak 17
proses pembelajaran. Tes yang diberikan siswa atau mencapai 85 % yang tuntas dari
adalah tes tertulis keseluruhan siswa.
Observasi Berdasarkan uraian di atas, tujuan
Sama dengan pelaksanaan observasi dari penelitian ini telah tercapai yaitu lebih
pada siklus I, pelaksanaan observasi dilak- dari 75 % siswa mendapat nilai di atas
sanakan ketika proses pembelajaran, namun kriteria ketuntasan minimal 70. Walaupun
pada siklus II ini guru sudah tidak mengamati masih ada 3 siswa yang belum mencapai
penerapan metode eksperimen, melainkan ketuntasan, peneliti tetap konsisten melaksa-
pembahasan dan diskusi mengenai hasil nakan perbaikan berupa remedial untuk me-
kegiatan eksperimen yang telah dilakukan. menuhi sistem belajar tuntas. Secara ke-
Guru kemudian mengamati jalannya seluruhan, dapat dikatakan bahwa hasil bela-
kegiatan siswa dalam diskusi kelompok. Pa- jar siswa meningkat. Maka peneliti meng-
da siklus II ini guru telah memberi bimbingan hentikan siklus sampai siklus II ini, karena
kepada kelompok-kelompok yang me- menganggap tujuanya telah tercapai.
ngalami kesulitan. Dalam mengamati jalan- Refleksi
nya kegiatan siswa, guru mengamati bagai- Dari proses pembelajaran siklus 2
mana keaktifan siswa dalam mengutarakan permasalahan yang dapat peneliti peroleh
pendapat. Ada salah satu kelompok yang adalah: (1) Masing-masing kelompok mem-
anggotanya terlihat tidak aktif dan kurang bawa alat dan bahan sesuai dengan kriteria
semangat. Kebutuhan kelompok tersebut
51
52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
siswa atau mencapai 85 % siswa yang tuntas Berdasarkan hasil penilaian, maka
dari keseluruhan siswa. dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
Berdasarkan hasil pelaksanaan pada pembelajaran dengan menggunakan metode
siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa terjadi eksperimen dapat menumbuhkan minat
peningkatan hasil belajar siswa, walaupun siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa
masih ada 3 siswa yang belum mencapai kelas VI SDN 3 Karanggandu Kecamatan
ketuntasan peneliti tetap konsisten me- Watulimo Kabupaten Trenggalek Tahun
laksanakan perbaikan berupa remedial untuk Pelajaran 2014/2015 pada bidang studi IPA
memenuhi sistem belajar tuntas. materi rangkaian listrik seri dan paralel. Pe-
Dengan demikian proses perbaikan ningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebelum
yang dilakukan oleh peneliti telah berhasil siklus didapat nilai 53, siklus pertama 63,5,
sesuai dengan tujuan karena semua indikator dan siklus kedua 77. Dari hasil tersebut dapat
telah tercapai dan terjadi peningkatan hasil disimpulkan ternyata ada peningkatan hasil
belajar melalui penerapan metode eksperi- belajar dalam penelitian ini.
men. Untuk mengetahui lebih jelas lagi pe-
ningkatan nilai rata-rata (hasil prestasi) yang Saran
terjadi dalam penelitian ini, maka akan Diharapkan agar dalam proses belajar
disajikan sebuah grafik pada Gambar. mengajar guru berusaha semaksimal mung-
kin untuk menggunakan metode pembela-
PENUTUP jaran yang sesuai dengan materi bahasan,
Kesimpulan sehingga materi yang disajikan dapat men-
dorong membangkitkan minat belajar siswa.
53
54 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Palendeng. 2003. Metode Eksperimen Dalam
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdik- Pembelajaran. http: archive. Blog.
nas Pendidikan.com
Djamarah, S. B. 2002. Strategi Belajar Me- Roestiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Me-
ngajar. Jakarta: Refika Aditama ngajar. Jakarta: Rineka Cipta
Endang, P. Dkk. 1999. Teknik Pembuatan A- Sudjana, Nana. 2010. Penilain Hasil Proses
lat Peraga dan Model Pengajaran IPA Belajar Mengajar. Bandung: PT
SD Mengacu pada Ketrampilan Pr- Remaja Rosdakarya.
oses. Malang: Universitas Negeri Ma- Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi
lang-Lembaga Pengabdian Masyara- Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
kat.