Nama : WAWAN
NIM : 857342456
Program Studi : 119/PGSD-S1
Tugas : Soal Kasus Pembelajaran IPS
Mata Kuliah : Tugas Akhir Program
Tutor : Dedi Suryadi Setiabudi, SPd. MPd
Soal TAP IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas V
Bu Anisa mengajar kelas V di satu SD di daerah pegunungan yang dikelilingi oleh hutan.
Jika kita memandang ke arah utara dari halaman SD akan terlihat hutan pinus di kaki
pegunungan yang indah, sedangkan jika kita memandang ke arah barat, mata kita akan
terpaku melihat hutan belantara yang sangat lebat dan dekat. Burung-burung terlihat
berterbangan karena jarak antara hutan dan SD tersebut tidak jauh. Udara di sana
cukup sejuk dengan hawa pegunungan yang segar.
Di kelas V terdapat 13 orang anak. Meskipun secara resmi, bahasa pengantar yang digunakan
adalah Bahasa Indonesia, namun dalam berkomunikasi baik guru maupun murid
menggunakan bahasa daerah. Oleh karena itu nuansa daerah sangat terasa baik di
dalam maupun diluar kelas. Ketika seorang tamu dari luar daerahnya bertanya kepada
anak-anak mereka menjawab dengan bahasa Indonesia dengan patah-patah sehingga
sukar dipahami maksudnya. Bu Anisa membantu memperbaiki jawaban anak tersebut
sehingga dapat dipahami oleh tamunya.
Suatu hari dalam pelajaran IPS, salah satu topik yang akan disampaikan adalah hutan
homogen dan hutan heterogen. Seperti biasa ketika masuk kelas Bu Anisa mengucapkan
salam yang disambut dengan salam serempak oleh anak-anak. kemudian Bu Anisa meminta
anak-anak mengeluarkan buku IPS dan selanjutnya Bu Anisa memulai pelajaran dengan
menuliskan pokok bahasan Sumber Daya Alam, dengan topik/subtopik hutan heterogen dan
hutan homogen. Setelah itu terjadi peristiwa seperti berikut.
Bu Anisa : "anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang hutan homogen dan heterogen, siapa
yang tahu apa itu hutan homogen dan hutan heterogen."
Anak-anak terdiam, tidak ada yang menjawab. Sebagian dari mereka ada yang
menjawab dalam bahasa daerah, tetapi jawaban tersebut diajukan kepada temannya bukan
kepada guru, setelah itu terdengar suara cekikikan..
Bu Anisa menuliskan definisi atau pengertian hutan homogen dan hutan heterogen di papan
tulis, kemudian meminta salah seorang siswa membacanya. Anak yang ditunjuk,
membaca dengan terbata-bata dan ucapannya tidak begitu jelas. Bu Anisa kemudian
meminta anak-anak mencatat definisi tersebut dan menhafalkannya. Lima menit
kemudian Bu Anisa
menghapus tulisan di papan tulis dan meminta anak-anak secara bergiliran menyebutkan apa
yang dimaksud dengan hutan homogen dan hutan heterogen.
Ternyata tidak ada anak yang mampu menyebutkan definisi itu dengan benar,
bahkan mengucapkan kata homogen dan heterogenpun masih susah. Bu Anisa berusaha
menahan amarahnya, dan meminta anak-anak membaca berulang-ulang catatan mereka,
sehingga pada pelajaran yang akan datang anak-anak sudah hafal definisi tersebut. Pelajaran
IPS dilanjutkan dengan meminta anak-anak secara bergilir membaca manfaat hutan dari
buku pelajaran IPS sampai waktu istirahat tiba.
Pertanyaan:
1. Tiga penyebab anak-anak tidak dapat menhafal definisi hutan homogen dan hutan
heterogen.
Karena lemahnya penguasaan anak terhadap Bahasa Indonesia.
Siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam penemuan informasi (dalam hal ini definisi)
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami gagasan dan informasi yang
baru.
Dalam proses pembelajaran, guru kurang memperhatikan aspek perkembangan
kognitif siswa.
2. Tiga upaya yang dapat dilakukan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, berikut
alasannya:
a. Identifikasi Masalah
Masalah yang teridentifikasi pada kasusu diatas adalah:
b. Analisis Masalah
Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap pembelajaran yang dilakukan Ibu Anisa,
diduga yang menjadi faktor penyebab sehingga muncul masalah diatas adalah:
c. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis diatas, masalah yang menjadi fokus perbaikan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
d. Tujuan Perbaikan
e. Langkah Perbaikan
Pendekatan yang digunakan : Pendekatan lingkungan
Metode yang digunakan : Ceramah, observasi, tanya jawab dan diskusi
1) Sebelum pembelajaran
Sebelum pembelajaran berlangsung, guru harus sudah menyiapkan lembar kerja
yang berisi beberapa pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir logis,
sistematis dan kritis, diantaranya:
1. Apa persamaan dan perbedaan antara hutan pinus yang ada di sebelah utara sekolah
kita dengan hutan belantara yang ada di sebelah barat sekolah kita.
2. Dari ciri-ciri yang kalian temukan dari kedua jenis hutan tersebut manakah yang
merupakan hutan homogen dan manakah yang merupakan hutan heterogen.
3. Selanjutnya coba kalian definisikan apa yang dimaksud dengan hutan homogen dan
hutan heterogen.
2) Kegiatan Awal
a) Menyampaikan salam dan menanyakan keadaan siswa
b) Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
4. Kegiatan akhir
1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum jenis dan manfaat hutan bagi
kehidupan.
2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan tulis.
Siswa menjawab di buku latihan.
3. Siswa memeriksa latihan secara silang, setelah secara bersama-sama menentukan
jawaban yang benar.
4. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut.
1. Pembelajaran sesuai dengan perkembangan kognitif anak SD. Menurut Piaget, anak
SD pada umumnya berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Mereka
akan lebih cepat menyerap informasi jika informasi dikemas secara konkret.
2. Pembelajaran sesuai dengan karakteristik anak SD. Menurut Robert J. Havighurt,
anak SD memiliki 4 karakteristik yaitu senang bermain, bergerak, belajar dan bekerja
dalam kelompok dan senang melaksanakan atau melakukan atau meragakan susuatu
secara langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang
model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya,
anak berpindah dan bergerak, anak bekerja dalam kelompok dan terlibat langsung
dalam pembelajaran.
3. Sesuai dengan teori belajar dari David Ausubel. Pembelajaran akan bermakna jika
peserta didik mampu menghubungkan informasi atau materi pelajaran baru dengan
konsep-konsep atau hal lainnya yang telah ada dalam struktur kognitifnya