Anda di halaman 1dari 5

Diskusi.

4
Jatuh tempo: Minggu, 14 Mei 2023, 23:59
Lakukan: Buat kiriman forum: 1
 Setelan 
Mode tampilan                                                                      
Tampilkan tanggapan secara secara flat, dari yang terlama

Diskusi.4

Sabtu, 18 Maret 2023, 20:16


Jumlah balasan: 3
Selesai mempelajari materi di atas, silahkan Anda diskusikan materi berikut
dengan teman tuton Anda atau dengan tutor.

1. Menurut Agus Taufik (2005) prinsip-prinsip dalam pelaksanaan


bimbingan dan konseling di sekolah meliputi beberapa hal. Jelaskan
perbedaan dan fungsi dari masing-masing prinsip bimbingan di sekolah!
2. Bagaimana fungsi bimbingan di sekolah dasar?
3. Berikan contoh indikator penguasaan kompetensi guru SD.

“SELAMAT BERDISKUSI

1. Menurut Agus Taufik (2005) prinsip-prinsip dalam pelaksanaan bimbingan dan


konseling di sekolah meliputi beberapa hal
a) Bimbingan untuk Semua, Setiap siswa memiliki hak yang sama untuk
mendapatkan layanan bimbingan dari gurunya, baik mereka yang
bermasalah maupun tidak
b) Bimbingan di SD Dilaksanakan oleh Semua Guru Kelas, Tidak seperti
halnya di sekolah lanjutan yang memiliki petugas yang menangani secara
khusus bimbingan di sekolah, bimbingan di Sekolah Dasar dilaksanakan
oleh guru kelas.
c) Bimbingan Diarahkan untuk Perkembangan Kognitif dan Afektif,
Bimbingan diarahkan untuk mengembangkan potensi siswa secara adekuat
dan untuk memberikan bimbingan agar mereka mampu berhubungan dengan
lingkungan sosialnya secara efektif. Tekanan program bimbingan bukan
pada aspek remidiasi (penyembuhan) melainkan pada pengembangan aspek-
aspek kognitif dan afektif siswa
d) Bimbingan Diberikan secara Insidental dan Informal, Program bimbingan
memberikan pengalaman yang runtut dan berkelanjutan membantu siswa
mencapai tugas perkembangan baik dalam aspek intelektual maupun aspek
emosional. Fungsi bimbingan adalah membantu siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran sesuai yang tertera dalam kurikulum. Oleh karena itu,
para guru membutuhkan keterampilan-keterampilan bimbingan untuk
membuat kurikulum menjadi pengalaman yang bermakna bagi setiap siswa
e) Bimbingan Ditekankan pada Tujuan Belajar dan Kebermaknaan Belajar,
Harus ada kesesuaian tujuan belajar baik bagi siswa maupun guru,
Perencanaan guru dan penilaian siswa adalah prosedur dasar untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan.
f) Bimbingan Difokuskan pada Aset, Upaya guru dalam membantu siswa,
harus bertitik tolak dari potensi siswa, dan melakukan apa yang terbaik
untuk siswa. Tindakan guru merupakan proses yang membuat siswa
melakukan sesuatu kegiatan sesuai dengan kekuatan atau potensi yang
dimiliki siswa.
g) Bimbingan terhadap Proses Pendewasaan, Guru atau pembimbing mengakui
bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi, sehingga guru harus lebih
banyak melihat anak dari sisi positif daripada negatifnya.
h) Program Bimbingan Dilaksanakan secara Bersama, Program bimbingan
dapat terlaksana secara efektif jika diupayakan melalui kerja sama yang baik
antara guru, siswa, orang tua siswa, tenaga administrasi dan sumber-sumber
daya yang ada di masyarakat sekitar

2. Fungsi bimbingan di sekolah dasar


a) Fungsi Pengungkapan
Berdasarkan fungsi ini pembimbing/guru berusaha untuk mengetahui
keadaan diri siswa, dengan cara melakukan pendekatan pada siswa
bermasalah agar mau menceritakan atau mengungkapkan masalahnya,
b) Fungsi Penyaluran
Melalui fungsi penyaluran, pembimbing akan mengenali masing-masing
siswa secara perorangan, kemudian membantunya mengarahkan kegiatan
pada program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang
optimal,
c) Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian adalah pelayanan bimbingan yang berfungsi untuk
membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan
demikian, adanya kesesuaian antarpribadi siswa dan sekolah sebagai
lingkungan merupakan sasaran fungsi ini. Fungsi penyesuaian ini meliputi
dua arah, yaitu bimbingan yang bertujuan agar siswa dapat menyesuaikan
diri terhadap lingkungan sekolah, dan pengembangan program pendidikan
sesuai dengan keadaan masing-masing.
d) Fungsi Pencegahan
Memberikan bantuan pada siswa untuk memperkirakan hambatan atau
gangguan yang timbul dalam diri siswa. Dengan membangkitkan dan
menyadarkan siswa akan kekuatan dan potensi yang dimiliki maka akan
mencegah timbulnya hambatan atau gangguan yang timbul dari luar diri
siswa.
e) Fungsi Perkembangan
Setiap siswa mempunyai potensi yang dapat dan harus dikembangkan
semaksimal mungkin. Pengembangan potensi siswa tidak dapat terjadi
dengan sendirinya, tanpa ada kemauan dari diri sendiri atau dorongan dari
pihak lain, seperti keluarga, sekolah, teman, fasilitas yang tersedia,
f) Fungsi Perbaikan
Fungsi bimbingan bertujuan memberikan bantuan agar siswa memiliki
perubahan secara positif, yaitu memperbaiki sekaligus meningkatkan
perilaku yang selama ini dianggap kurang baik.

3. Terdapat beberapa Indikator Kompetensi Guru. Menurut peraturan pemerintah


no. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional bahwa tenaga
kependidikan harus memiliki kompetensi pedagogik, professional dan social.
Uraian dari kompetensi yang harus dikuasai oleh guru, yaitu sebagai berikut:

a) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi: 1) pemahaman guru terhadap peserta
didik,2) perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, 3) evaluasi hasil
belajar,dan 4) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai
potensi yang dimilikinya.
Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indicator sebagai
berikut:
1. Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indicator: Memahami
peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif.
Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian,
dan mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik.
2. Merancang pembelajaran, temasuk memahami landasan pendidikan untuk
kepentingan pembelajaran memiliki indikator: Memahami landasan
kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan
strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi
yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih. Melaksanakan pembelajaran memiliki
indikator: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan
pembelajaran yang kondusif.
3. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator:
merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar
secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil
evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan
belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penelitian pembelajaran
untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
4. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensinya memiliki indikator: memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan berbagai potensi non-akademik.

b) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan  kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kepribadian yang mantab dan stabil memiliki indikator; bertindak sesuai
dengan norma hokum; bertindak sesuai dengan norma social; bangga
sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma.
2. Kepribadian yang dewasa memiliki indikator: menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif memiliki indikator: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang
disegani.
5. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator: bertindak
sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka
menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

c) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator sebagai berikut:
1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik
memiliki indikator: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik
dan tenaga kependidikan.
3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau
wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

d) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran dari sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya. Serta
penguasaan terhadap struktur dan metodelogi keilmuannya.
Setiap sub kompetensi tersebut memiliki indikator sebagai berikut:
1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki
indicator: memahami materi agar yang ada dalam kurikulum sekolah;
dengan materi ajar;memahami hubungan konsep antar mata pelajaran
terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator: menguasai
langkah-langkah penelitian-penelitian kajian kritis untuk memperdalam
pengetahuan atau materi bidang studi.

Anda mungkin juga menyukai