Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER


TUGAS TUTORIAL KE-3
Kode MK : PDGK4500 NIM : 858890529
Nama MK : Tugas Akhir Program (TAP) NAMA : Novia Dwi Kristiani
Prodi/Semester : PGSD-119/III Pokjar :Genteng A

Petunjuk:
1. Kerjakan Tugas Tutorial berikut dengan benar!
2. Jawaban boleh diketik atau ditulis dengan tangan.
3. Tugas dikirim berupa file Ms. Word atau PDF.
4. Tugas Tutorial ini dikerjakan/diselesaikan di rumah, dan dikumpulkan paling lambat Kamis, 19
November 2020melalui LMS atau WA saya No. 08123464475

Bacalah dengan cermat!

Pak Didi Kempot sebagai guru kelas IV SD Harapan Kita memasuki kelasnya. Para siswa
bergegas ke tempat duduknya masing-masing. Kemudian Pak Didi Kempot mengucapkan salam.
Ketika melihat seorang anak yang sedang membaca buku, Pak Didi Kempot menanyakan judul
buku yang dibacanya, lalu meminta anak untuk berhenti membaca dan melanjutkannya setelah
pelajaran selesai. Selanjutnya Pak Didi Kempot menyampaikan bahwa setelah siswa-siswa
mendengarkan sebuah dongeng, mereka diminta untuk menceritakan kembali dongeng tersebut
dengan kata-kata sendiri.
Pak Didi Kempot mulai menjelaskan  melalui tanya jawab tentang manfaat belajar
menceritakan dongeng dengan kata-kata sendiri. Pada saat ada seorang siswa yang menyampaikan
pendapatnya yang bagus, Pak Didi Kempot memberi pujian terhadap siswa tersebut. Ketika ada
jawaban siswa yang belum tepat, Pak Didi Kempot meminta siswa lain untuk menanggapi jawaban
temannya.
Setelah menjelaskan pentingnya kemampuan menceritakan kembali, Pak Didi Kempot
menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita. Dengan menggunakan chart, Pak Didi Kempot
menjelaskan bahwa setiap dongeng terdiri dari unsur pelaku, setting, alur cerita, sudut pandang
pengarang, dan gaya bahasa. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa penokohan terbagi menjadi dua
yaitu protagononis dan antagonis; setting dibagi dua yaitu setting waktu dan setting tempat; alur
terbagi menjadi alur maju, alur mundur, dan alur renggang. Pengertian tersebut dijelaskan tanpa
menggunakan contoh. Dengan tidak memberikan kesempatan bertanya, Pak Didi Kempot langsung
memberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
disampaikan dengan menggunakan tape recorder. Karena tidak ada yang bertanya tentang tugas
yang diberikan, Pak Didi Kempot langsung memutar rekaman dongeng Malin Kundang. Ketika
siswa-siswa sedang mendengarkan cerita, Pak Didi Kempot memberi komentar terhadap isi
dongeng dan selalu mengatakan “Ini bagian yang penting, yang perlu diingat”.
Setelah dongeng berakhir, siswa-siswa sibuk mengerjakan tugas secara kelompok. Pak Didi
Kempot berkeliling melihat pekerjaan siswa-siswanya. Pada setiap kelompok, Pak Didi Kempot
berhenti cukup lama karena perlu memberikan penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa-siswanya. Hampir setiap kelompok mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan.
Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, salah seorang anggota dari setiap kelompok
diminta untuk menceritakan kembali dongeng yang sudah didengarnya. Hampir semua kelompok
belum dapat mengidentifikasi unsur-unsur dongeng tersebut.

PERTANYAAN
1. Kemukakan dua hal positif dan dua hal negatif  dari kasus pembelajaran tersebut!
2. Apakah konsep yang dibahas Pak Didi Kempot dalam kasus pembelajaran tersebut sudah tepat
dan lengkap? Jelaskan jawaban Anda!
3. Apakah cara penjelasan Pak Didi Kempot sudah sesuai dengan  karakteristik siswa SD?
Jelaskan jawaban Anda!
4. Rancanglah kegiatan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan masalah yangdihadapi Pak
Didi Kempot dalam kasus pembelajaran tersebut. Rancangan tersebut harus memuat:
a. Masalah yang dihadapi Pak Didi Kempot.
b. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah.
c. Skenario kegiatan yang dilaksanakan yang memuat kegiatan awal, inti, dan penutup. Berilah
alasan (minimal 2) mengapa Anda membuat skenario kegiatan seperti itu!

Jawaban:
1. Dua hal positif yang dilakukan Pak Sukardi
1.      Pada kegiatan awal, Pak Sukardi sudah mencoba membangkitkan motivasi dan perhatian
siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan memberikan penjelasan melalui tanya jawab
tentang manfaat menceritakan dongeng dengan kata-kata sendiri.

2.      Pada awal kegiatan inti, Pak Sukardi telah menyampaikan tujuan khusus pembelajaran
dengan mengatakan,”Setelah anak-anak mendengarkan sebuah dongeng, kalian akan
diminta menceritakan kembali dongeng tersebut dengan kata-kata sendiri.”
Dengan cara ini anak menjadi tahu kompeten apa yang
harus mereka peroleh dari pembelajaran.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
Dua hal negatif yang dilakukan Pak Sukardi
1.      Pada waktu menjelaskan pengertian dari unsur-unsur sebuah cerita, Pak Sukardi tidak
melengkapinya dengan contoh-contoh. Ini mengakibatkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran menjadi rendah.

2.      Pak Sukardi tidak memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk mengemukakan hal-
hal yang belum dipahaminya.

3.      Ketika anak-anak sedang mendengarkan cerita, Pak Sukardi mengomentari isi dongeng dan
selalu mengatakan ini bagian penting untuk diingat. Ini mengganggu konsentrasi siswa
ketika mereka menyimak.

4.       Pak Sukardi memberi penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan siswa pada saat
siswa bekerja dalam kelompok. Seharusnya diberikan sebelum siswa mengerjakan tugas
dalam kelompok.

2. -Belum tepat
Dalam menjelaskan unsur-unsur sebuah cerita, Pak Sukardi seharusnya menggunakan peta
konsep model jaring laba-laba, kemudian pada masing-masing unsur cerita dilengkapi dengan
contoh-contoh yang diakrabi anak-anak dan ada pada dunia anak, seperti Dora Emon, Si Dora,
dll.
-Belum lengkap
            Seharusnya dibahas juga tentang tema, karakter, sudut    pandang, dan amanat

3. Belum sepenuhnya
Menurut Robert J.Havighurt, anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang
bergerak,senang belajar dan bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan
atau meragakan sesuatu secara langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru
harus mampu merancang model pembelajaran yang ada unsur permainannya, anak bergerak dan
berpindah tempat,anak belajar dan bekerja dalam kelompok dan anak terlibat secara langsung
dalam pembelajaran atau memeragakan secara langsung. Dalam pembelajaran yang dilakukan
Pak Sukardi belum nampak adanya unsur permainan dan anak tidak diberi kesempatan berperan
secara langsung memperagakan tokoh-tokoh dalam alur cerita dongeng yang disajikan.

4. Rancangan Kegiatan Perbaikan Pembelajaran


a. Masalah yang dihadapi Pak Sukardi
Pada kasus pembelajaran yang dilakukan Pak Sukardi, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut
1.      Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan
2.      Siswa tidak dapat mengidentifikasi unsur-unsurcerita dongeng
3.      Siswa kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran
4.      Siswa kurang menyukai model pembelajaran yang dipilih guru

b. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah


Berdasarkan masalah yang teridentifikasi di atas, dapat diduga faktor-faktor yang menjadi
penyebabnya adalah:
1.      Pak Sukardi tidak menjelaskan secara rinci tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa
dalam kelompok.
2.      Pak Sukardi tidak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakannya.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
3.      Dalam menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita, Pak Sukardi tidak melengkapinya
dengan contoh-contoh.
4.      Model pembelajaran yang dilakukan Pak Sukardi kurang mampu memberdayakan siswa.
5.      Model pembelajaran yang dilakukan Pak Sukardi belum sesuai dengan karakteristik dan
perkembangan kognitif siswa SD.

c. Skenario kegiatan pembelajaran


1.      Kegiatan awal
        Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran
        Melakukan apersepsi untuk mengondisikan kesiapan siswa
Siapa di antara kalian yang suka menonton Dora Emon? Siapa tokoh utamanya? Siapa
tokoh jahatnya?
        Guru membangkitkan motivasi dan memusatkan perhatian siswa dengan mengatakan
bahwa hari ini anak-anak akan belajar menyimak sebuah dongeng dari CD yang akan
ditayangkan Pak Guru
2.      Kegiatan inti
         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran khusus “Anak-anak, setelah kalian
mendengarkan sebuah dongeng, kalian diminta untuk menceritakan kembali dongeng
tersebut daengan kata-kata sendiri.
         Guru mengingatkan dan sedikit mengulas materi prasyarat dari pembelajaran
sebelumnya” Anak-anak, apakah kalian masih ingat pembelajaran minggu kemarin
tentang apresiasi sastra? “
“Iya...apresiasi dapat dilakukan secara langsung melalui membaca, mendengar, dan
menonton pertunjukan sastra dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung dengan
mempelajari teori sastra atau kritik dan esai sastra. Nah, sekarang kita akan melakukan
apresiasi sastra secara langsung dengan mendengar dan menonton sebuah pertunjukan
sastra dongeng.
         Guru menyampaikan alternatif pembelajaran yang akan ditempuh siswa. Kepada siswa
dijelaskan bahwa dalam pembelajaran kali ini mereka akan belajar dalam kelompok
untuk mengidentifikasi unsur-unsur cerita dari dongeng yang akan ditayangkan lewat
CD. Akan tetapi, sebelumnya Pak Guru akan menjelaskan dulu pengertian dan contoh-
contoh unsur dari cerita.
         Guru membahas materi pelajaran tentang pengertian unsur-unsur sebuah cerita dan
contoh-contohnya. Dalam kegiatan ini anak diajak terlibat secara aktif untuk memberi
contoh-contoh lain sesuai dengan pengalaman dan dunianya.
         Guru melaksanakan penilaian proses di sela-sela penyampaian materi untuk mengetahui
apakah siswa telah memahami materi yang dijelaskan guru. Siswa juga diberi
kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat tentang materi yang sedang
dipelajarinya.
         Setelah dinilai siswa cukup memahami, guru menugasi siswa untuk berkelompok
seperti biasanya. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja dan menjelaska tugas yang
harus dikerjakan dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan bertanya jika ada yang
belum jelas sehubungan dengan tugas yang harus dikerjakan.
         Setelah dinilai cukup siap, guru memutar CD untuk menayangkan dongeng Si Malin
Kundang. Kegiatan dilanjutkan dengan kerja kelompok. Selama kegiatan ini, guru
berperan sebagai motivator dan fasilitator dengan berkeliling dari kelompok yang satu
ke kelompok yang lain.
         Selanjutnya secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan
menceritakan kembali dongeng yang telah dilihatnya dengan kata-kata sendiri sambil
sekali-sekali memperagakan tokoh yang diceritakannya. Kelompok lain yang tidak
bertugas mengomentari dan memberi aplous. Guru memberikan penguatan terhadap
respon positif yang dilakukan siswa.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER

3.      Kegiatan akhir
         Guru memberikan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
         Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan.
         Guru melaksanakan evaluasi dengan memberikan tes formatif.
         Guru melakukan tindak lanjut pembelajaran.
         Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang.
         Guru menutup kegiatan pembelajaran.

c. Alasan mengapa membuat rancangan pembelajaran seperti di atas


1.      Model pembelajaran harus sesuai dengan  karakteristik siswa SD.
        Menurut Robert J.Havighurt, anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain,
senang bergerak,senang belajar dan bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau
melaksanakan atau meragakan sesuatu secara langsung. Karakteristik ini membawa
implikasi bahwa guru harus mampu merancang model pembelajaran yang ada unsur
permainannya, anak bergerak dan berpindah tempat,anak belajar dan bekerja dalam
kelompok dan anak terlibat secara langsung dalam pembelajaran atau memeragakan secara
langsung.
2.      Model pembelajaran sesuai dengan perkembangan kognitif anak usia SD
Menurut  Jean Piaget, anak usia SD (7-11 tahun) berada pada tahap perkembangan
operasional konkret. Pada tahap ini yang dapat dipikirkan anak hanya terbatas pada benda-
benda konkret (yang dilihat dan diraba), benda yang tidak tampak pada kenyataann ya masih
sulit dipikirkan oleh anak-anak. Pendapat ini membawa implikasi bahwa guru harus
menyajikan pelajaran dalam bentuk konkret dengan memaksimalkan penggunaan alat
peraga yang dapat dilihat atau diraba.
3.      Model pembelajaran sesuai dengan karakteristik yang diajarkan
Menurut Henry Guntur Tarigan, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ada 4 keterampilan
yang harus dikembangkan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat keterampilan tersebut harus terintegrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
4.      Sesuai dengan teori belajar bermakna
Menurut Ausubel “Pembelajaran akan bermakna jika peserta didik mampu menghubungkan
informasi materi pelajaran baru dengan konsep-konsep atau hal lainnya yang telah ada
dalam struktur kognitifnya.

Anda mungkin juga menyukai