Anda di halaman 1dari 3

SOAL

1. Jean Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif seseorang menjadi 4 fase, dimana


fase-fase tersebut sangatlah mempengaruhi tindakan-tindakan apa yang harus guru
lakukan kepada siswa sesuai tahap perkembangan kognitifnya. Jika terdapat kasus
seorang Guru SD yang mengajar di SD kelas rendah dengan cara bernalar tanpa bantuan
media atau alat peraga konkret dalam pembelajaran yang dilaksanakannya. Coba saudara
analisis apakah guru SD tersebut sudah melakukan kekerasan kognitif kepada siswanya?
Berikan alasan saudara yang berlandasarkan pada psikologis-pedagogis pendidikan di
SD!

2. Fielda merupakan anak usia 7 tahun asal Papua yang baru pindah mengikuti tugas orang
tuanya di Jawa. Ketika dia mulai masuk SD, dia terkendala bersosialiasasi dengan teman-
temannya di sekolah. Rancangan pembelajaran seperti apa yang sebaiknya diberikan
guru kepada Fielda agar dia mampu bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah
dasar!

3. Guru merupakan profesi yang menjadi garda terdepan dalam kemajuan pendidikan dan
kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Oleh karena itu, guru harus memahami
karakteristik siswa-siswi yang bimbingnya. Apabila guru SD tidak memahami
karakteristik dan kebutuhan perkembangan siswa SD, maka guru tersebut belum
memiliki salah satu kompetensi guru. Kompetensi guru apa yang dimaksud pada kasus
tersebut? Bagaimana cara mengatasinya?

4. Sarana merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan pendidikan.


Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang sudah diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional pasal
42. Akan tetapi, masih terdapat beberapa sekolah dasar yang belum memenuhi sarana
wajib dalam menyelenggarakan pendidikan tersebut. Sarana apa saja yang diwajibkan
dimiliki oleh satuan pendidikan sekolah dasar? Serta bagaimana ketercapaian sarana
wajib tersebut pada satuan pendidikan sekolah dasar di Indonesia!
JAWABAN

1. Klasifikasi perkembangan kognitif menurut Jean Piaget ada 4 fase. Maka berdasarkan
kasus seorang guru SD yang mengajar di kelas rendah dengan cara bernalar tanpa
bantuan media atau alat peraga konkret dalam pembelajaran. Dapat dikatakan sebagai
kekerasan kognitif pada siswa. Kenapa demikian, karena pada fase Praoperasional
yang usia 3-8 tahun memiliki karakteristik pikiran logis parsial mulai tumbuh; konsep
ketetapan suatu objek mengarahkan pada identitas kualitas; proses pikiran bertolak
dari isyarat perseptual dan anak belum sadar akan pernyataan yang bertentangan;
perkembangan bahasa dimulai dan bertambah dengan cepat; bicara spontan
didominasi oleh monolog. Maka berdasarkan karakteristik fase tersebut membuktikan
bahwa melakukan pembelajaran dengan bernalar kepada siswa kelas rendah sangat
tidak dianjurkan. Maka alasan yang tepat berdasarkan landasan pada psikologis-
pedagogis pendidikan di SD. Terkait pada berbagai pandangan pakar tersebut yang
sangat relevan untuk menggali landasan filosofis dan psikologis-pedagogis
pendidikan di SD, yaitu Teori Kognifisme. dalam tahap perkembangan kognitif
Praoperasional sampai Konkret. Pada usia ini anak memerlukan bimbingan sistematis
atau sistemik guna membangun pengetahuannya.
2. Rancangan pembelajaran seperti apa yang sebaiknya diberikan guru kepada Fielda
agar dia mampu bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah dasar! Adalah
Rancangan pembelajaran yang diberi guru kepada fielda adalah kerja sama kelompok,
karena pada usia 7 tahun atau pada kelas rendah, pada usia ini di tandai dengan
adanya minat anak terhadap aktivitas bersama teman-temah. Sehingga pada kasus
fielda sebagai anak pindahan dari Papua ke Jawa maka Guru harus mampu
menciptaka kerja sama kelompok kepada siswa tersebut agar tercipta interaksi antar
sesama siswa.
3. Kompetensi guru apa yang dimaksud pada kasus tersebut ? Bagaimana cara
mengatasinya !

No Kompetensi Cara Mengatasinya


1 Menguasai karakteristik peserta didik  Memahami karakteristik peserta didik
dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, usia Sekolah Dasar yang berkaitan
emosional, dan intelektual dengan aspek fisik, intelektual, sosial-
emosional, moral, spiritual, dan latar
belakang sosial budaya.
 Menidentifikasi potensi peserta didik
usia Sekolah Dasar dalam lima mata
pelajaran SD/MI

4. Sarana apa saja yang diwajibkan dimiliki oleh satuan pendidikan sekolah dasar?
 Sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.
 prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Serta bagaimana ketercapaian sarana wajib tersebut pada satuan pendidikan sekolah
dasar di Indonesia!
 Salah satu ketercapaian sarana pada satuan pendidikan sekolah dasar adalah
dukungan berupa bantuan materil atau non-materil dari pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai