Anda di halaman 1dari 5

Malinau, 28 September 2020

Nomor : /K.KU-02.01/HM.02.00/IX/2020
Sifat : Penting
Lampiran : -
Perihal : Himbauan Netralitas ASN dan Kepala
Desa serta Perangkat Desa Se-Kecamatan
Malinau Barat Pada Pilkada Lanjutan 2020

Kepada Yth.
Camat Malinau Barat Beserta Jajarannya
Di_

Tempat

Menindaklanjuti Surat dari BAWASLU Kabupaten Malinau Nomor : 02/K.KU-


02/HM.02.00/I/2020 perihal: Netralitas Pegawai ASN dan Kepala Desa Dalam Pilkada 2020.
Maka dengan ini PANWASLU Kecamatan Malinau Barat menyampaikan kepada Pegawai
ASN dan Kepala Desa serta Perangkat Desa untuk tidak terlibat langsung ataupun tidak
langsung dalam kegiatan kampanye Pasangan Calon pada PILKADA lanjutan Tahun 2020.

A. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
undang Nomor 1 tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali
Kota Menjadi Undang-undang;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2018 Tentang
Pengawasan Pemilihan Umum;
6. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2018 Tentang
Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara, Anggota Tentara Nasional
Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Kampanye
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali
Kota dan Wakil Wali Kota;

B. Sehubungan Ditetapkannya Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur


Provinsi Kalimantan Utara serta Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Malinau Pada Pilkada Lanjutan 2020. Maka disampaikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Aturan mengenai Netralitas ASN dan Kepala Desa serta Perangkat Desa Pada Pilkada
Lanjutan 2020 :
Ketentuan Umum dan larangan
1) Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014; “Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang selanjutnya disebut ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang oleh pejabat Pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan”
2) Pasal 2 huruf f Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014; “Setiap Pegawai ASN
tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada
kepentingan siapapun”
3) Pasal 5 ayat (2) huruf h Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014; “Pegawai ASN
menjaga agar tidak terjadi Konflik Kepentingan dalam menjalankan tugasnya”
4) Pasal 9 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014; “Pegawai ASN harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik”
5) Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014; “Pemerintah Desa
adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Desa”
6) Pasal 29 huruf j Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014; “Kepala Desa dilarang
ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan
kepala daerah”
7) Pasal 30 angka 1 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2020; “Kepala Desa yang
melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dikenai sanksi
administrasi berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis”
8) Pasal 51 huruf j Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014; “Perangkat Desa
dilarang ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau
pemilihan kepala daerah”
9) Pasal 52 angka 1 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014; “Perangkat Desa
yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 51 dikenai sanksi
administrasi berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis”
10) Pasal 71 ayat (1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016; “Pejabat Negara,
Pejabat Daerah, Pejabat Aparatur Sipil Negara, Anggota TNI/POLRI, dan Kepala
Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan
yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon”
11) Pasal 4 ayat (14) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010; “Setiap PNS
dilarang memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah
atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai fotocopy kartu tanda penduduk atau surat keterangan tanda
penduduk sesuai peraturan perundang-undangan”
12) Pasal 3 ayat (1) huruf d Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor
21 Tahun 2018; “Bawaslu melakukan pengawasan terhadap: d. Netralitas
Aparatur Sipil Negara, Netralitas Anggota Tentara Republik Indonesia, dan
Netralitas Anggota Kepolisian Republik Indonesia”
13) Pasal 4 ayat (1) Peraturan Badan Pengawasan Pemilihan Umum Nomor 6
Tahun 2018; “Pengawas Pemilu melakukan pengawasan netralitas pegawai ASN,
Anggota TNI, Anggota POLRI terhadap:
a) Keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu
peserta pemilu selama masa kampamye; dan
b) Kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap peserta pemilu
sebelum, selama, sesudah masa kampanye”
14) Pasal 4 ayat (2) peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomo 6 Tahun
2018; “Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b maliputi:
a) Pertemuan;
b) Ajakan;
c) Imbauan;
d) Seruan; atau
e) Pemberian barang
kepada pegawai ASN, Anggota TNI, dan Anggota POLRI dalam lingkungan
unit kerjaan, Anggota keluarga dan masyarakat

15) Pasal 69 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017;
“Pejabat negara, pejabat daerah, pejabat aparatur sipil negara, anggota
Tentara Republik Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia, dan kepala desa
atau sebutan lain/lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu Pasangan Calon”

C. Dalam rangka mewujudkan Pemilu yang demokratis, bermartabat dan berkualitas


serta untuk menjalankan fungsi/tugas pencegahan terhadap pelanggaran Pemilu
berdasarkan asan, prinsip dan tujuan sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor
7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Menjadi Undang-Undang.
Maka Bawaslu Kabupaten Malinau Menghimbau :

1. Pegawai Aparatur Sipil Negara, Anggota TNI dan Anggota POLRI, Penyelenggaran
Pemilihan, Kepala Desa/Lurah, Perangkat Desa Se-Kecamatan Malinau Kota agar
menjaga integritas dan profesionalisme dengan menjunjung tinggi netralitas
berdasarkan ketentuang peraturan perundang-undangan selama berlangsungnya
Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020, dengan tidak berpolitik praktis yang mengarah
pada keberpihakan, berafiliasi denga partai politik, serta membuat keputusan atau
tindakan yang menguntungkan atau merugikan calon Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
2. Demi menjaga netralitas sebagaimana yang dimaksud pada point diatas, maka Pegawai
ASN, Anggota TNI/POLRI, Penyelenggran Pemilihan, Kepala Desa/Lurah, Perangkat
Desa. Tidak boleh melakukan hal-hal berikut sebagaimana yang diamanatkan oleh
ketentuang peraturan perundang-undangan:
a. Kampamye atau sosialisai melalui media social (Posting, Share, Berkomentar,
Dll);
b. Menghadiri deklarasi calon;
c. Ikut sebagai panitia atau pelaksana kampanye;
d. Ikut kampanye dengan atribut PNS;
e. Ikut kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
f. Menghadiri acara partai politik (Parpol);
g. Menghadiri penyerahan dukungan parpol ke pasangan calon (Paslon);
h. Mengadakan kegiatan mengarah keberpihakan (ajakan, imbauan, seruan,
pemberian barang);
i. Memberikan dukungan ke calon legislatif/calon independen kepala daerah dengan
memberikan KTP;
j. Mencalonkan diri dengan tanpa mengundurkan diri sebagai ASN;
k. Membuat keputusan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon;
l. Menjadi anggota atau pengurus partau politik;
m. Mengerahkan PNS untuk ikut kampanye;
n. Pendekatan ke partai politik terkait pencalonan dirinya atau orang lain;
o. Mejadi pembicara/narasumber dalam acara partai politik;
p. Foto bersama paslon dengan mengikuti simbol tangan atau gerakan yang
digunakan sebagai bentuk keberpihakan.

Demikian surat himbauan ini dibuat untuk dipatuhi. Atas perhatian dan kerjasamnya di
ucapkan terima kasih.

KETUA

CANDRA LESMANA, S.Pd

Tembusan disampaikan kepada Yth:


1. Bawaslu Kabupaten Malinau
2. Arsip

Anda mungkin juga menyukai