PP Nomer 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS
Peraturan Bupati Pacitan Nomor 30 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai
Negeri Sipil Kabupaten Pacitan
SE Bupati Pacitan Nomer 800/313/409.21/2020 tentang Netralitas Bagi
Aparatur Sipil Negara Dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Kabupaten Pacitan
NETRALITAS ASN
1. Status kepegawaian :
PNS : diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
P3K : diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
2. Manajemen :
PNS : PP Nomor 11 Tahun 2017 diubah dengan PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Manajemen PNS
P3K : PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen P3K
PNS P3K
1. Pengusulan & penetapan kebutuhan 1. Penetapan kebutuhan
2. Pengadaan 2. Pengadaan
3. Pangkat dan jabatan 3. Penilaian kinerja
4. Pengembangan karier 4. Penggajian dan tunjangan
5. Pola karier dan promosi 5. Pengembangan kompetensi
6. Mutasi 6. Pemberian penghargaan
7. Penilaian kinerja 7. Disiplin
8. Penggajian dan tunjangan 8. Pemutusan hubungan perjanjian kerja
9. Penghargaan 9. Perlindungan
10. Disiplin
11. Pemberhentian
12. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
13. Perlindungan
UU Nomor 5 Tahun 2014
Pasal 4 huruf d
menjalankan tugas secara profesional
dan tidak berpihak
Pasal 5 huruf h Menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugas
17 KEWAJIBAN 15 LARANGAN
(PASAL 3)
(PASAL 4)
PP Nomer 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin PNS
PNS dilarang :
Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan
Pasal 4 angka 14 Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan
disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-
undangan; dan
PNS dilarang :
a.
PNS dilarang melakukan pendekatan terhadap partai politik
terkait rencana pengusulan dirinya ataupun orang lain sebagai
bakal calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
b
PNS dilarang memasang spanduk/baleho yang
mempromosikan dirinya ataupun orang lain sebagai bakal
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
c
PNS dilarang mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah.
d
PNS dilarang menghadiri deklarasi bakal calon/bakal pasangan
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan atau tanpa
menggunakan atribut bakal pasangan calon/atribut partai politik
PNS dilarang mengunggah, menanggapi (seperti like,
e
komentar, dan sejenisnya) atau menyebarluaskan gambar/foto
bakal calon/bakal pasangan calon Keala Daerah, maupun
keterkaitan lain dengan bakal calon/bakal pasangan calon
Kepala Daerah melalui media online maupun media sosial
f
PNS dilarang melakukan foto bersama dengan bakal calon Kepala
Daerah /Wakil Kepala Daerah dengan mengikuti simbol
tangan/gerakan yang digunakan sebagai bentuk keberpihakan
g
PNS dilarang menjadi pembicara/narasumber pada kegiatan
pertemuan partai politik
NETRALITAS ASN
1 Menjamin Profesionalitas
2 Menjamin Pelayanan Publik yang adil
DAMPAK ASN 4
Timbul simbiose mutualisme antara PNS dengan partai,
sehingga tidak terkontrol
TIDAK
NETRAL Timbul KKN
5
Trend Pelanggaran Netralitas ASN
ASN mendampingi bakal calon melakukan pendaftaran dan fit and propertest 3
4
ASN mendaftar sebagai bakal calon perseorangan
17
ASN mempromosikan diri sendiri atau orang lain
26
ASN menghadiri kegiatan silaturahmi/menguntungkan bakal calon
34
ASN sosialisasi bakal calon melalui APK
81
ASN melakukan pendekatan/mendaftarkan diri pada salah satu partai politik
112
ASN memberikan dukungan melalui media sosial/masa
Contoh Riil Kasus Pelanggaran ASN
terkait Netralitas
1. Keikutsertaan dalam acara deklarasi salah satu bakal calon Kepala Daerah
2. Penggunaan Photo dengan atribut PNS atau tanpa atribut pada
Spanduk/Iklan/Reklame terkait pencalonan diri ASN yang bersangkutan.
3. Memposting photo calon peserta Pilkada baik dengan Komentar atau hanya Like
saja di media social
Sikap dan tindakan serta perilaku ASN sebagaimana
Contoh diatas belum dapat dikatagorikan melanggar
ketentuan Pasal 4 angka 15 PP 53 Tahun 2010,
Kalau belum ada penetapan pasangan Calon dan
Kampanye Namun sudah dapat dikatagorikan
pelanggaran nilai dasar, Kode Etik dan Kode
Perilaku sebagaimana tersebut pada ketentuan
Pasal 4 huruf d “Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak berpihak”
PENEGAKAN KODE ETIK
JENIS HUKUMAN
SEDANG
PENUNDAAN
PENUNDAAN
KENAIAKAN PENURUNAN
KENAIKAN
GAJI PANGKAT 1 TH
PANGKAT
BERKALA
JENIS HUKUMAN BERAT