Anda di halaman 1dari 1

Dikutip dari laman resmi Bawaslu, terdapat 11 profesi yang dilarang terlibat dalam

partai politik, di antaranya:

1. Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 2 ayat (1) PP No.37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai
Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai Politik menjelaskan, PNS dilarang menjadi anggota dan
atau pengurus partai politik.
2. Kepolisian RI, dalam Pasal 28 ayat (1) UU No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI,
menjelaskan Kepolisian Negara RI bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak
melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.
3. Tentara Nasional Indonesia, dalam Pasal 39 UU No.34 Tahun 2004 tentang TNI, menjelaskan
prajurit dilarang terlibat dalam kegiatan menjadi anggota partai politik dan kegiatan politik
praktis.
4. Kepala Desa, dalam Pasal 29 huruf g UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa menjelaskan, kepala
desa dilarang menjadi pengurus partai politik.
5. Perangkat Desa, dalam Pasal 51 huruf g UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa, menjelaskan
perangkat desa dilarang menjadi pengurus partai politik.
6. Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dalam Pasal 64 huruf h UU No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa menjelaskan, anggota BPD dilarang menjadi pengurus partai politik.
7. Program Keluarga Harapan, dalam Pasal 10 huruf i Perlindungan dan Jaminan sosial Nomor
01/Ljs/08/2018 tentang Kode Etik SDM Program Keluarga Harapan menyebutkan, larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b meliputi terlibat dalam aktivitas politik
praktis seperti pengurus dan.atau anggota partai politik, juru kampanye, melakukan
kampanye, mendaftar caleg pusat atau daerah, mendaftar calon DPD, mendaftar calon
pemilihan kepala daerah atau kepala desa dan sebutan lainnya.
8. Tenaga Pendamping Profesional Desa, dalam Kepmen Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi RI No.40 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat
Desa yang menjelaskan dalam menjalankan peranan dan fungsinya sebagai seorang
profesional, TPP dilarang menjabat dalam kepengurusan partai politik.
9. Dewas, Komisaris, dan Direksi BUMD
10. Anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan dan
Panwaslu Kelurahan/Desa, serta Pengawas TPS dalam Pasal 117 huruf i UU No. 7 Tahun
2017 tentang Pemilu menjelaskan profesi tersebut harus mengundurkan diri dari keanggotan
partai politik sekurang-kurangnya 5 tahun pada saat mendaftar sebagai calon.
11. Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, KPPS, PPLN, dan KPPSLN.

Pastikan sebelum terjun ke partai politik untuk tidak termasuk dalam daftar profesi yang
dilarang menjadi pengurus dan anggota partai politik tersebut. Untuk mengecek nama agar tidak
dicatut dalam kepengurusan atau keanggotaan partai dapat mengunjungi laman
infopemilu.kpu.go.id.

Anda mungkin juga menyukai