Anda di halaman 1dari 4

LEGAL OPINION

PPS MELANTIK PETUGAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH (PANTARLIH)


YANG TERDAFTAR SEBAGAI ANGGOTA PARTAI POLITIK DI SIPOL

A. Kasus posisi (Case Position) :

 Panitia Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PANTARLIH) yang dilantik oleh PPS
masih terdaftar sebagai anggota Partai Politik di SIPOL.

B. Isu Hukum (Legal Issue) :

 Apakah PPS diperbolehkan melantik Panitia Petugas Pemutakhiran Data Pemilih


(PANTARLIH) yang masih terdaftar sebagai anggota Partai Politik di SIPOL?

C. Argumentasi Hukum (Legal Arguments) :


1. Pengertian
 Pasal 1 angka 12 UU 7/2017 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
12. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat PPS adalah panitia
yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di tingkat
kelurahan/desa atau nama lain.
 Pasal 1 angka 16 UU 7/2017 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
16. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang selanjutnya disebut Pantarlih
adalah petugas yang dibentuk oleh PPS atau PPLN untuk melakukan
pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih.

2. Wewenang PPS
 Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 57 huruf (b) UU 7/2017 tentang
Pemilihan Umum PPS berwenang :
b. mengangkat Pantarlih;

3. Pemutakhiran Data Pemilih


 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 205 UU 7/2017 tentang Pemilihan Umum
sebagai berikut :
1. Pantarlih terdiri atas perangkat kelurahan/desa, rukun warga, rukun
tetangga, dan/atau warga masyarakat
2. Pantarlih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan
oleh PPS.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas dan tata kerja Pantarlih diatur dalam
Peraturan KPU.
4. Persyaratan Untuk Menjadi Pantarlih
 Bahwa berdasarkan PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 50 angka (1) Syarat untuk
menjadi Pantarlih meliputi :
a. warga negara Indonesia yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun;
b. berdomisili dalam wilayah kerja Pantarlih;
c. mampu secara jasmani dan rohani;
d. berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau sederajat; dan
e. tidak menjadi anggota partai politik atau tidak menjadi tim kampanye atau
tim pemenangan peserta Pemilu atau Pemilihan pada penyelenggaraan
Pemilu dan Pemilihan terakhir.
 Bahwa berdasarkan ketentuan dalam surat keputusan Komisi Pemilihan Umum
(KPU) nomor 067 BAB III Persyaratan Calon Pantarlih angka 2 penjelasan
Prasyaratan:
d. Dalam pemenuhan persyaratan tidak menjadi anggota Partai Politik atau
tidak lagi menjadi anggota partai politik paling singkat 5 (lima) tahun
sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf f, juga termasuk di dalamnya tidak
menjadi tim kampanye, tim pemenangan, atau saksi peserta Pemilu atau
Pemilihan pada penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan paling singkat 5 (lima)
tahun yang dibuktikan dalam surat pernyataan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang kemudian dilakukan verifikasi dengan menggunakan sistem
informasi partai politik.
e. Apabila dalam verifikasi dengan menggunakan sistem informasi partai politik
ditemukan calon Pantarlih yang terdaftar sebagai anggota partai politik tanpa
sepengetahuan atau persetujuan yang bersangkutan, pemenuhan persyaratan
dilengkapi dengan surat pernyataan yang memuat informasi bahwa nama dan
identitas yang bersangkutan digunakan oleh partai politik terkait tanpa
sepengetahuan yang bersangkutan.

5. Hierarki Peraturan Perundang-Undangan


 Bahwa berdasarkan UU 12 Tahun 2011 Bab III Pasal 7 angka (1) tentang Jenis
dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
 Bahwa berdasarkan UU 12 Tahun 2011 Bab III Pasal 8 angka (1) berbunyi :
(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan,
Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang
setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah
Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau
yang setingkat.
6. Penjelasan
Maka berdasarkan ketentuan diatas PPS tidak boleh melantik Pantarlih
yang terdaftar sebagai anggota partai politik di sipol karena bertentangan
dengan PKPU No.8 Tahun 2022 Pasal 50 angka (1) huruf (e) Syarat untuk
menjadi Pantarlih meliputi : e. tidak menjadi anggota partai politik atau tidak
menjadi tim kampanye atau tim pemenangan peserta Pemilu atau Pemilihan
pada penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan terakhir. Meskipun dalam Surat
Keputusan KPU nomor 067 BAB III Persyaratan Calon Pantarlih angka 2
huruf e penjelasan Prasyaratan: Apabila dalam verifikasi dengan
menggunakan sistem informasi partai politik ditemukan calon Pantarlih yang
terdaftar sebagai anggota partai politik tanpa sepengetahuan atau persetujuan
yang bersangkutan, pemenuhan persyaratan dilengkapi dengan surat pernyataan
yang memuat informasi bahwa nama dan identitas yang bersangkutan digunakan
oleh partai politik terkait tanpa sepengetahuan yang bersangkutan. Tetap tidak
bisa digunakan karena secara hierarki Surat Keputusan tidak bisa
menggantikan PKPU berdasarkan UU 12 Tahun 2011 Bab III Pasal 7 angka
1 tentang Hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas: a. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat; c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang; d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden; f. Peraturan
Daerah Provinsi; dan g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Dan berdasarkan
UU 12 Tahun 2011 Bab III Pasal 8 angka 1 : Jenis Peraturan Perundang-
undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup
peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia,
Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan
Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.
D. Kesimpulan (Conclusion)
1. Bahwa PPS tidak bisa melantik Pantarlih yang terdaftar sebagai anggota Partai
Politik di Sipol.
2. Bahwa PPS melakukan pelanggaran administrasi karena tetap melantik
Pantarlih yang terdaftar sebagai anggota Partai Politik di Sipol
3. Apabila pimpinan berpendapat lain mohon arahan dan koreksinya.

Anda mungkin juga menyukai